Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

BAB I

IKATAN HIDROGEN

Disusun Oleh :
Septiar Agung Wicaksana
NIM: 1830221007
Dosen pengampu: Dikdik Mulyadi, M.PKim
Asprak : Vega Oktaviana, S.Si

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Ikatan hidrogen sebenarnya merupakan gaya dipol-dipol yang terjadi
antara molekul-molekul polar. Namun, ikatan ini dibedakan secara khusus
karena kekuatan gaya interaksinya relatif lebih kuat dibanding gaya dipol-
dipol umumnya. Hal ini dikarenakan atom hidrogen tidak memiliki elektron
inti yang dapat melindungi (shielding) inti atom dan ukurannya cukup kecil
sehingga dapat lebih didekati oleh molekul-molekul lain dan jarak antara
hidrogen dan muatan parsial negatif pasangan elektron bebas menjadi sangat
dekat. Akibatnya, energi interaksi dipol-dipol antara hidrogen dan pasangan
elektron bebas pada atom elektronegatif menjadi lebih besar dari energi
interaksi dipol-dipol lainnya. Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara dua
senyawa yang berbeda. Energi disosiasi ikatan hidrogen hanya 5 – 10
kkal/mol, jauh lebih rendah dibanding ikatan kovalen 80 – 100 kkal/mol lebih
kuat dari tarikan dipol dipol. Oleh karena itu yamg melater belakangi
percobaan ini untuk membuktikan bahwa ikatan hodrogen lebih kecil
dibandingkan ikatan kovalen.
I.2. Tujuan Percobaan
1.2.1 Mengetahui besar ikatan hidrogen antara aseton dan kloroform
1.2.2 Mengetahui suhu maksimum pada reaksi antara aseton dan kloroform
1.2.3 Menentukan tetapan kalorimeter
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. Teori Dasar
II.1. Tinjauan Pustaka

Ikatan Hidrogen adalah gaya tarik antar-molekul yang terjadi antara atom


hidrogen yang terikat dengan atom sangat elektronegatif (N, O, atau F) dan
pasangan elektron bebas dari atom sangat elektronegatif lainnya. Ikatan ini
muncul sebagaimana ikatan N—H, O—H, dan F—H bersifat sangat polar, di
mana muatan parsial positif pada H dan muatan parsial negatif pada atom
elektronegatif (N, O, atau F). Ikatan hidrogen sebenarnya merupakan gaya dipol-
dipol yang terjadi antara molekul-molekul polar. Namun, ikatan ini dibedakan
secara khusus karena kekuatan gaya interaksinya relatif lebih kuat dibanding gaya
dipol-dipol umumnya. Hal ini dikarenakan atom hidrogen tidak memiliki elektron
inti yang dapat melindungi (shielding) inti atom dan ukurannya cukup kecil
sehingga dapat lebih didekati oleh molekul-molekul lain dan jarak antara hidrogen
dan muatan parsial negatif pasangan elektron bebas menjadi sangat dekat.
Akibatnya, energi interaksi dipol-dipol antara hidrogen dan pasangan elektron
bebas pada atom elektronegatif menjadi lebih besar dari energi interaksi dipol-
dipol lainnya.
Kalorimeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur jumlah
kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Dalam
termodinamika, ditunjukkan hubungan antara perbahan energi dalam suatu proses
termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pasa sistem dan jumlah kalor
yang dipindahkan kesistem.Prinsip kerja nya yaitu mengalirkan arus listrik pada
kumparan kawat penghantar yang dimasukkan kedalam air suling. Pada waktu
bergerak dalam kawat penghantar (akibat perbedaan potensial) pembawa muatan
bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi. Akibatmya pembawa
muatan bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebamding dengan kuat
medan listriknya. Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam
dialiri arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor atau panas.
II.2. Bahan
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana
(CHCl3).Kloroform kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di
laboratorium.Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan bening, mudah
menguap, dan berbau khas.
Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-
propanon, propan-2-on, dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah
senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia
merupakan keton yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai
perbandingan dengan air, etanol, dietil eter,dll. Ia sendiri juga
merupakan pelarut yang penting. Aseton digunakan untuk membuat plastik,
serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya.
III.Metode Percobaan
III.1. Alat
- Kalorimeter
- Stopwatch
- Termometer
- Gelas ukur
III.2. Bahan
-Asetone
-Kloroform
-Aquadest
III.3. Prosedur
-Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
-Dimasukkan 20 ml aseton kedalam kalorimeter
-Dimasukkan 21,8 ml kloroform kedalam kalorimeter
-Diukur suhunya dalam kalorimeter
-Diamati suhu aseton dalam kalorimeter setelah 30 detik, sampai menit ke -4
Sambil dilakukan pengadukan
-Diukur suhu kloroform sampai pada menit ke -4, dituang 21,8 ml kloroform
kedalam kalorimeter
-Diamati suhu maksimum campuran dengan mencatat suhunya setiap 30 detik
hingga menit ke -8
-Dihitung hasil yang didapatkan antara waktu dan suhu dari aseton dan
kloroform
IV.Hasil dan Pembahasan
IV.1. Hasil Percobaan

Aseton Aseton + Kloroform


Waktu (detik) Suhu (ºC) Waktu (detik) Suhu (ºC)
30 24.7 270 33.0
60 24.1 300 32.4
90 24.1 330 31.7
120 24 360 31.7
150 24 390 30.7
180 24 420 30.6
210 24 450 30.2
240 24 480 30.1
Suhu awal
0 25.9 0 26.1

IV.2. Pembahasan
Kekuatan ikatan hidrogen dipengarui oleh perbedaan
keelektronegativitas antara atom atom-atom dalam molekul tersebut dan ikatan
hidrogen mempengaruhi titik didih senyawa.
Pada percobaan ini digunakan kloroform sebanyak 21,8 ml dan aseton
20 ml Hal ini dikarnakan pada volume tersebut kedua larutan memiliki jumlah
mol yang sama, yaitu 0,272 mol, sehingga semua larutan dapat bereaksi
sempurna dan didapat suhu maksimum.
Pada percobaan ini untuk mencari besarnya energi ikatan yang terjadi
pada reaksi dengan alat kalorimeter. Pertama dimasukkan aseton sebanyak 20
ml dengan suhu awal 25.9 kemudian dicatat suhunya setiap 30 detik sambil
diaduk-aduk hingga menit ke 4, fungsi pengadukan adalah agar suhu disetiap
bagian sama. Lalu pada menit keempat dimasukkan kloroform dicatat
perubahan suhunya pada detik ke 30, didapat suhu akhirnya yaitu 30.1ºC.
Q1 diserap Aseton didapat 263,07 Joule, Q2 diserap Kloroform 140,31
Joule. Q3 Kalorimeter -122 tercadi kesalahan saat praktikum seharusnya data
yang didapatkan tidak minus, dan Ikatan hidrogen ini hasilnya lebih rendah
dibandingkan kekuatan ikatan kovalen O-H adalah 463 Joule.
V. Penutup
V.1. Kesimpulan
- Pada percobaan didapat Q koloform sebesar = 140,31 Joule, Q aseton =
263,07 Joule, sehingga didapat jumlah energi ikatan hidrogen sebesar = -122
Joule terjadi kesalahan praktikum yang disebabkan oleh banyak faktor
seharusnya data yang didapat tidak minus (-).
- Dari praktikum kali ini dapat dikatahui ada tidaknya suatu ikatan hidrogen
terletak pada suhunya. Dimana pada percobaan didapat suhu dari 25⁰
menjadi 29.5⁰ hal ini membuktikan dalam reaksi terdapat ikatan hidrogen.

LAMPIRAN
Perhitungan :
Bobot Aseton = BJ x V
= 0,79 gram/ml x 20 ml
= 15,8 gram
Bobot Kloroform = BJ x V
= 1,49 gram/ml x 21,8 ml
= 32,48 gram

Q1 diserap Aseton = M Aseton x Kapasitas panas Aseton x Pengurangan Suhu


= 15,8 x 2,22 x 7,5
= 263,07 Joule
Q2 diserap Kloroform = M Kloroform x Kapasitas panas Kloroform x Pengurangan
Suhu
= 32,48 x 0,96 x 4,5
= 140,31 Joule
Q3 Kalorimeter = Q2-Q1
= 140,31 – 263,07
= -122
Ketetapan Kalorimeter = Q3/(Suhu campuran-Suhu awal)
= 122/(32,5-25)
= 7,5

Kuis
1. Apa yang dimaksud dengan ikatan hidrogen?
gaya tarik antar-molekul yang terjadi antara atom hidrogen yang terikat dengan atom
sangat elektronegatif (N, O, atau F) dan pasangan elektron bebas dari atom sangat
elektronegatif lainnya. Ikatan hidrogen sebenarnya merupakan gaya dipol-dipol yang
terjadi antara molekul-molekul polar.
2. Tuliskan dan jelaskan contoh ikatan hydrogen!
Air, sebagai dasar kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Gaya tarik antara
molekul polar yang mengandung hidrogen dengan pasangan elektron bebas dari
molekul oksigen.Pada ikatan polar setiap atom hidrogen bermuatan agak
positif sehingga dapat menarikelektron. Ikatan hidrogen menyebabkan titik didih dan
titik leleh air tinggi bila dibandingkan molekul lain yang kecil tapi molekulnya
nonpolar.

Anda mungkin juga menyukai