TENTANG
“ENTROPI SISTEM”
DISUSUN OLEH :
MISYE G. SUMAMPOW
(18506010)
JURUSAN KIMIA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep Entropi mula – mula diperkenalkan dalam fisika teori oleh R.J.Clausius
dalam pertengahan abad ke-19. Sampai pada saat itu terdapat banyak hal yang
membingungkan mengenai hubungan antara kalor dan kerja serta perannya dalam
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energy dalam sistem
persatuan temperature yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. Entropi
suatu sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai untuk
B. Tujuan Percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
I. Dasar Teori
Wujud zat dapat digolongkan kedalam tiga macam yaitu Padat, Cair dan Gas. Dalam
zat padat partikel – partikel tersusun secara teratur. Dalam zat cair, partikel –patikel
tersusun kurang teratur dan dalam gas makin tidak teratur. Pada reaksi kimia terjadi
perubahan dari keadaan teratur menjadi kurang teratur atau sebaliknya. Ukuran
Bila pada suatu reaksi kimia terjadi perubahan dari keadaan teratur menjadi kurang
teratur dikatakan perubahan entropinya (∆S) positif. Bila pada suatu reaksi kimia
terjadi perubahan dari keadaan kurang teratur menjadi teratur dikatakan perubahan
METODE PRAKTIKUM
2. Termometer 100˚
3. Gelas ukur 50 mL
4. Spatula
5. Ba(OH)2 padat
6. NaOH padat
7. KNO3 padat
9. NH4Cl
11. Aquades
C. PROSEDUR PRAKTIKUM
Larutan HCl 0,1 M, lalu ukur suhunya. Pada tabung pertama masukkan sedikit
NaOH padat, tabung kedua dengan sedikit KNO3 padat dan tabung ketiga
dengan beberapa potong logam Mg. Kocok tabung I dan II sampai seua larut.
dan kocok agar tercampur sempurna. Tutup kotak plastik dibuka dan cium bau
A. HASIL
Data Percobaan
dalam tabung
B. PEMBAHASAN
Penyelesaian :
KClO3
Berat wadah = 0,62 g
Berat KClO3 = 0,075 g +
Berat total = 0,695 g
MnO2
Berat wadah = 0,76 g
Berat MnO2 = 0,05 g +
Berat total = 0,81 g
Berat Oksigen:
𝑃. 𝑉 = 𝑛. 𝑅. 𝑇
𝑃𝑉
𝑛=
𝑅𝑇
1×8,4 𝑚𝐿
𝑛 = 0,0821×300,15
𝑛 = 0,34 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝑛 = 0,00034 𝑚𝑜𝑙
𝑔 = 𝑛 × 𝐴𝑟 𝑂2
𝑔 = 0,00034 × 32
𝒈 = 𝟎, 𝟎𝟏𝟎𝟖𝟖 gr
Persen Kesalahan
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
%= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙
50 𝑚𝐿−41,6 𝑚𝐿
%= 50 𝑚𝐿
8,4 𝑚𝐿
% = 50 𝑚𝐿 × 100%
% = 𝟏𝟔, 𝟖 %
Mol Oksigen
𝑃. 𝑉 = 𝑛. 𝑅. 𝑇
𝑃𝑉
𝑛 = 𝑅𝑇
1×8,4 𝑚𝐿
𝑛 = 0,0821×300,15
𝑛 = 0,34 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝒏 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟑𝟒 𝒎𝒐𝒍
PENUTUP
A. KESIMPULAN
untuk menentukan volume molar gas oksigen dari hasil peruraian termal KClO3,
dimana pada saat terjadinya pembakaran KClO3 dan MnO2 terjadi penguapan dan
tersisa Mn.
Persenan kesalahan dalam percobaan ini yang kami dapatkan adalah sebesar
16,8%. Pada saat percobaan kita dapati bahwa setiap kenaikan suhu bergantung
pada media penghantarnya, karena media pengantar yang kami gunakan adalah
LAMPIRAN
PERTANYAAN
Entalpi….(naik/turun) ∆H=…..(+/-)
Jawab :
Entalpi….(naik/turun) ∆H=…..(+/-)
Entalpi….(naik/turun) ∆H=…..(+/-)
4. Reaksi
7. Apakah kenaikan entropi hanya terjadi pada reaksi eksoterm, atau juga pada reaksi
endoterm ?
ENTROPI SISTEM
Nama :
Kelompok :
Hari / Tanggal :
No. Reaksi Suhu awal (˚C) Suhu akhir (˚C) Pengamatan lain
1. Udara kering terdiri dari 78% N2 dan O2 21 %. Berapa tekanan parsial setiap gas ini
Jawab :
0,78 0,21
𝑋𝑁2 = 0,78+0,21 = 0,79 𝑋𝑂2 = 0,21+0,78 = 0,21
𝑃𝑁2 = 0,79 × 0.98 = 0,77 atm 𝑃𝑂2 = 0,21 × 0.98 = 0,21 atm
2. Suatu campuran KClO3 dan KCl yang berantnya 62,5 g dipanaskan sehingga oksigen
sebanyak 7,64 liter dibebaskan pada kondisi standar. Tulis persamaan reaksinya !
Berapa mol oksigen yang dibebaskan ? Berapa berat rumus KClO3 dalam campuran ?
Jawab :
Mol O2
𝑃. 𝑉 = 𝑛. 𝑅. 𝑇
𝑃𝑉
𝑛 = 𝑅𝑇
1×7,64 𝐿
𝑛 = 0,0821×273,15
𝑛 = 0,341 𝑚𝑜𝑙
𝑔 = 𝑛 × 𝐴𝑟 𝑂2
𝑔 = 0,341 × 32
𝑔 = 10,912 gr
Berat KClO3
2
Massa KClO3 = 3 × 10,912 = 7,275 gr
7,275
%KClO3 = × 100% = 11,64%
62,5
3. Semua gas real menyimpang beberapa derajat dari perilaku gas ideal. Pada kondisi
standar kerapatan oksigen 0,0014290 g/mL, sedang hidrogen 0,00008988 g/mL dan
CO2 0,0019769 g/mL. Dengan menggunakan harga ini dan berat atom, hitunglah
volum molar setiap gas ini dalam mL sampai lima angka berarti ! Korelasikan harga-
harga ini dengan volum molar gas ideal ! Gas mana yang menyimpang terkecil dan
Jawab :