KELAS: XI MIPA 3
1
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia Nya
kami dapat menyelesaikan tugas untuk memuat Laporan Hasil Praktikum Kimia. Juga shalawat serta
salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan alam kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Judul dalam penyusunan laporan ini yaitu “Laporan Praktikum Kimia”. Praktikum ini dilakukan
bermaksud untuk bagaimana kita mengetahui perubahan entalpi reaksi dengan penggunaan calorimeter
yang jenis calorimeter tersebut yakni calorimeter sederhana. Praktikum ini dapat kita laksanakan dengan
tertib dan efisien sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan selama praktikum dilakukan. Dengan
mematuhi dan melakanakan prosedur praktikum secara tertib, maka hasilnya akan sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan sejak kita mengawali pengamatan.
Dengan demikian kami sebagai penyusun laporan ini berharap, laporan yang kami buat dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan ataupun pengetahuan baru untuk pembaca dan khususnya
untyk kami secara langsung. Dan semog apa yang telah kami sampaikan dapat diridhoi oleh Allah SWT.
Amin.
2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………… 4
II. DASAR TEORI ……………………………………………………………………………… 5
III. PROSEDUR PERCOBAAN …………………………………………………………………. 6
TUJUAN PERCOBAAN ……………………………………………………………………... 6
ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN ………………………………………………………. 6
CARA KERJA ………………………………………………………………………………. 6
IV. TABEL PENGAMATAN …………………………………………………………………… 7
PERTANYAAN DAN JAWABAN ………………………………………………………… 7
V. PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………. 8
VI. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………… 10
VII. LAMPIRAN ………………………………………………………………………………… 11
3
BAB I
1.1 PENDAHULUAN
Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi, maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar,
begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor atau energy panas. Pertukaran
energy kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan nama kalorimetri, yang merupakan
pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor.
Kalorimeter adalah pengukuran kalor yang menggunakan alat calorimeter. Calorimeter ada dua
jenis yaitu calorimeter bom dan calorimeter sederhana. Yang mendasari percobaan calorimeter ini adalah
teori Asas Black.
Oleh karena itu dilakukan percobaan tentanf tetapan calorimeter agar dapat mempelajari tentang
kalo atau pengukuran energy panas serta mengetahui sifat-sifat calorimeter.
4
BAB II
Kalor adalah bentuk energy yang terkait dengan energy kinetic partikel. Kalor dapat dihitung
menggunakan beberapa perhitungan dan beberapa alat salah satunya adalah calorimeter. Calorimeter
adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah kalor reaksi. Jenis calorimeter terbagi menjadi
dua, yakni kalorimeter bom dan kalorimeter sederhana. Kalorimeter yang banyak digunakan adalah
calorimeter jenis sederhana karena paling mudah digunakan dalam mengukur kalor dari reaksi yang
berlangsung dalam larutan. Umumnya, calorimeter ini dapat terbuat dari dua wadah minuman Styrofoam.
Dan dalam calorimeter sederhana, biasanya larutan di buat cair sehingga kalor jenisnya hampir sama
dengan kalor jenis air.
5
BAB III PROSEDUR PERCOBAAN
6
BAB IV
No Larutan Suhu Awal (To) Suhu Akhir (T1) Perubahan Suhu (ΔT)
[ T air ] [ T air + NaOH]
1. NaOH 30° 53° ΔT = 53° - 30° = 23°C
7
BAB V
5.1 PEMBAHASAN
1. NaOH: Eksoterm, karena pada saat dilarutkan dengan air suhunya menjadi naik (panas)
CO(NH₂)₂: Endoterm, karena pada saat dilarutkan dengan air suhunya menjadi turun (dingin)
2. NaOH Diket:
C= 4,2 J/g°C
ΔT= 23° C
QLar = m. C. T
= 20. 4,2. 23°
= 1932 J
QReaksi = QLar + QKal
= 1932 + 0
1932 J
ΔH = QReaksi
= -1932 J (Eksoterm)
ΔH Reaksi= Mol dit
X ΔDiket
Mol diket
= 1 mol
X (-1932 J)
0,0005
= -3.864.000 J = -3.864 KJ
Mol diket = Massa NaOH
Mr NaOH
= 20
(23+16+1)
= 20
40
8
= 0.5 mmol = 0.0005 mol
CO (NH₂)₂ Diket:
C = 4,2 J/g°C
ΔT = -11° C
QLar = m. C. ΔT
= 20. 4,2. (-11)
= -942 J
Qreaksi = QLar + QKal
= -924 + 0
= -924 J
ΔHReaksi = QReaksi
= 924 J (Endoterm)
ΔHReaksi = Mol dit
X ΔHDiket
Mol diket
= 1 mol
X 924 J
0,00023
= 4.347 J
Mol diket = Massa CO(NH₂)₂
Mr CO(NH₂)₂
= 20
(12+16) (14+2).2
= 20
88
= 0,23 mmol = 0, 00023 mol
9
BAB IV
6.1 KESIMPULAN
Suhu akan mempengaruhi perubahan entalpi (∆H) reaksi, semakin tinggi perubahan suhu (∆T)
suatu reaksi yang dilakukan, maka semakin tinggi pula perubahan entalpi (∆H), maka arah
perbandingannya adalah berbanding lurus. Bearti didapat bahwa reaksi eksoterm atau sistem melepas
kalor ini terjadi, terlihat dari hasil analisis kami tentang pencampuran dua larutan NaOH dan CO(NH₂)₂
yang menggunakan media berupa calorimeter sederhana didapat hasil bahwa sistem telah melepas kalor
ke lingkungan.
10
BAB VII
7.1 LAMPIRAN
11
DAFTAR PUSTAKA
http://laporan-praktikum-kimia-lengkap.blogspot.com/2015/05/kimia-kalorimeter.html?m=1
http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-fisika-kalorimeter.html?m=1
12