Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM KIMIA DASAR

OLEH :

NAMA : RAJA BIMA PANE

NIM : 2002122

GRUP/KELAS : F / Teknik Mekanika C

JUDUL PRAKTIKUM : KINEMATIKA KIMIA

TANGGAL PRAKTIKUM : 18 DESEMBER 2020

ASISTEN : MEGARIA NAIBAHO

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

MEDAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan : Kinematika Kimia

B. Tujuan Percobaan :

 Menentukan tingkat reaksi HCl dengan Na2S2O3

 Menentukan tingkat reaksi Mg dengan HCl

 Mempelajari pengaruh faktor mempercepat reaksi terhadap kecepatan reaksi

C. Tanggal Percobaan : 18 Desember 2020


BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Laju Reaksi

Kinetika kimia mempelajari laju berlangsungnya reaksi kimia dan energi

yang berhubungan dengan proses tersebut, serta mekanisme berlangsungnya reaksi.

Mekanisme reaksi adalah serangkaian reaksi tahap demi tahap yang terjadi berturutturut
se1ama proses perubahan reaktan menjadi produk, atau urutan langkah-Iangkah

reaksi menuju tersusunnya reaksi total. Laju reaksi merupakan laju pengurangan

reaktan tiap satuan waktu, atau laju pembentukan produk tiap satuan waktu.

Secara umum, bila A ~ B, maka laju reaksi (V) dapat dinyatakan dengan

rumus:

v = -d fA]

dt

atau v = +d [B]

dt

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

a. Sifat dan Keadaan Zat

Dalam reaksi kimia terjadi pemutusan dan pembentukan ikatan, dimana jenis

ikatan yang dimiliki oleh rea-ban dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain itu,

luas permukaan zat-zat yang bereaksi sangat berpengaruh terhadap laju reaksi,

sehingga suatu zar dalam benruk serbuk dan bongkahan/kepingan akan memiliki

laju reaksi yang berbeda.

b. Konsentrasi

Makin besar konsentrasi zat reaktan berarti besar kemungkinan terjadinya

tumbukan yang efektif, sehingga laju reaksinya akan semakin cepat. Tumbukan
yang efektif adalah tumbukan antar molekul yang menghasilkan reaksi, dan

hanya dapar terjadi hila molekul yang, bertumbukan tersebut memiliki energi

aktivasi yang cukup. Energi aktivasi adalah energi minimum yang hanls

dimiliki molekul agar tumbukannya menghasilkan reaksi.

c. Temperatur

Menaikkan suhu berarti menambahkan energi, sehingga energi kinetik molekulmolekul


akan meningkat. Akibatnya molekul-molekul yang bereaksi menjadi

lebih aktif mengadakan turnbukan. Dengan kata lain, kenaikan suhu

menyebabkan gerakan molekul makin cepat sehingga kemungkinan tumbukan

yang efektif makin banyak terjadi.

d. Katalisator

Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi.

Adanya katalis akan menurunkan energi aktivasi (Ea) dari suatu reaksi,

sehingga lebih mudah dilampaui oleh molekul-molekul reaktan akibatnya It;aKsi

menjadi lebih cepat.

La;u Reaksi 1

3. Hukum Laju

Hukum laju menunjukkan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan.

Dalam penurunan hukum laju dikenal istilah orde 'reaksi atau tingkat reaksi, yaitu

bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat dengan laju reaksi.

Harga ·orde reaksi hanya dapat ditentukan melalui eksperimen,· sedangkan tahap

penentu laju reaksi adalah reaksi yang paling lambat.

o Reaksi Orde nol

Hukum laju : v = k [A]O

Melalui penuruanan dari persamaan pengertian laju reaksi pada B 1 diperoleh

rumus:
Ao - At = k.t

o Reaksi Orde Satu

Hukum laju: V = k [A]

Melalui penuruanan dari persamaan pengertian laju reaksi pada B 1 diperoleh

IU1llUS:

In Ao/At = k.t

t1l2 = 0,693

o Reaksi Orde Dua

Hukum Laju : V =k [Al2

Melalui penuruanan dari persamaan pengertian laju reaksi pada B 1 diperoleh

rumus:

tl!2 = _1_.

Aok

4. Penentuan Orde Reaksi

Harga orde reaksi dapat bernilai 0, 1, 2, atau 3, bahkan dapat bernilai peeahan yang

sederhana. Langkah-langkah penentuan orde reaksi berdasarkan pada data

eksperimen, yaitu sebagai berikut :

a. Dara eksperimen harus pada suhu tetap untuk mendapatkan harga k yang tetap

b. Orde reaksi dieari dengan membandingkan persamaan laju reaksi :

I [::J ~

=[ [Ad l m

[A2l J

Harga k1= k2 dan konsentrasi yang sarna dapat dicoret. Dengan demikian

orde reaksi konsentrasi yang berubah dapat ditentukan.


5. Penentuan Konstanta Laju Reaksi

Dapat dilakukan dengan dua eara, yaitu :

a. Dari Persamaan Hukum Laju

Persamaan hukum laju dapat digunakan untuk menentukan harga k dengan

menggambar grafik In [A] versus t ,sehingga akan diperoleh gradien atau (tg

a), yaitu k dengan intersep ln A.

Misalnya untuk reaksi orde satu : In At = In Ao - k t.

... ..

b. Dari Persamaan Arrhenius

Hubungan antara laju reaksi dengan temperatur dinyatakan dalam persamaan

Arrhenius :

intersep tg a

In k = In A - Ea

RT

Dimana : k = konstanta laju reaksi

A = konstanta Arrhenius (tergantung frekuensi tumbukan)

Etl = Energi Aktivasi

R = tetapan gas umum

T = temperatur rnutlak (oK)

Persamaan tersebut digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Ink

gradien = (-EaJR)

Intersep = In A

Untuk daerah temperatur yang tidak terlalu lebar, berlaku hubungan :

In kz = E, (T2 - T1)
k, RTIT2

6. Energi Aktivasi

Suatu reaksi terjadi bila energi tumbukan antara molekul-molekul reaktan

melampaui energi pengaktifan (energi minimum yang harus dimiliki molekul agar

tumbukannya menghasilkan reaksi) dan orientasi moiekul-molekul harus sesuai

untuk terjadinya reaksi.

7. Teori Laju Reaksi

a. Teori Tumbukan

Reaksi terjadi karena adanya molekul-molekul yang saling bertumbukan secara

efektif, yaitu tumbukan antar molekul yang orientasinya sesuai dan

rnemungkinkan untuk menghasilkan produk

Laju Reaksi 3

b. Teori Keadaan Transisi

Bila terjadi tumbukan antar molekul reaktan akan diperoleh suatu keadaan

transisiiantara (intennediet) yang mempunyai energi sangat tinggi, sehingga

menyebabkan molekul yang menghasilkan kompleks teraktivasi. Kompleks ini

tidak stabil dan dengan segera berubah menjadi produk.


BAB III

ALAT DAN BAHAN

A. Alat

No Nama Ukuran Jumlah Gambar Alat


.
1 Gelas ukur
2 Beakerglass
3 Pipet tetes
4 Stopwatch
5 Thermometer
6 Pipet volume
7 Bola hisap

B. Bahan

No Nama Ukuran Fase jumlah


.
1 Na2SO3 0,2; 0,4; 0,6;
0,8 N = 10 mL
2 HCl 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 N =
10 mL
3 HCl 3 M = 12 mL

4 Serbuk Mg
5 Aquadest
BAB IV

PROSEDUR KERJA

A. Prosedur Kerja.

Prosedur kerja Na2S2O3 + HCl

1. Dipersiapkan alat dan bahan


2. Dipipet Na2S2O3 0,8 N sebanyak 10 ml di menggunakan gelas ukur dan
masukkan ke dalam beakerglass.
3. Diukur suhu Na2S2O3 di dalam beakerglass dn catat hasil pengukuran suhu
awal.
4. Dihidupkan stopwatch bersamaan dengan ditungkan 1 mL HCl ke dalam
beakerglass berisi larutan Na2S2O3 0,8 N.
5. Hitung waktu yang dibutuhkan sampai terjadi perubahan temperatur.
6. Diulangi untuk konsentrasi yang berbeda, dan semakin tinggi konsentrasi maka
semakin cepat waktu reaksi.

Prosedur kerja HCl + Mg

1. Dipersiapkan alat dan bahan


2. Dipipet 10 ml HCl 0,8 N lalu dimasukkan ke dalam beakerglass
3. Diukur suhu HCl dengan menggunakan Thermometer
4. Masukkan Mg yang telah disediakan sebanyak 0,5 gr kedalam HCl bersamaan
dengan menyalakan stopwatch
5. Dilihat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai temperatur 2 derjad celcius.
B. Gambar Rangkaian.

No Gambar Rangkaian Keterangan

1 Na2S2O3 + HCl

2 HCl + Mg
BAB V

DATA PENGAMATAN

A. Data.

A. Na2S2O3 + HCl
Na2S2O3 HCl (3M) Waktu (t) Log C Log 1/t
0,2 1 ml 35,4
0,4 1 ml 23,8
0,6 1 ml 18,1
0,8 1 ml 11,5
1. Log C dihitung dengan: Log(N Na2S2O3)
2. Log 1/t dihitung dengan: Log(1 : waktu)
B. HCl + Mg
HCl Logam Mg Waktu (t) Log C Log 1/t
0,2 0,5 g 200,4
0,4 0,5 g 143,7
0,6 0,5 g 45,6
0,8 0,5 g 32,5
1. Log C dihitung dengan: Log(N HCl)
2. Log 1/t dihitung dengan: Log(1:waktu)

B. Pengamatan.

a. Perhitungan
1. Na2S2O3 + HCl
x y x2 y2 xy

ƩX = ƩY = ƩX2 = ƩY2 = ƩXY =


1. Data x diambil dari data log C dan bilangan dijadikan positif.
2. Data y diambil dari data log 1/t dan bilangan dijadikan positif.
3. X2 diperoleh dari data x di kuadratkan.
4. Y2 diperoleh dari data y di kuadratkan
5. XY diperoleh dari data x dikali y.
6. Ʃ diperoleh dari penjumlahan data
7. N adalah banyaknya jumlah data (n = 4)

Rumus: y = a + bx
a. (ƩY).( ƩX2) – (ƩY2).( ƩXY)
N.(ƩX2) – (ƩX)
b. ( ƩXY) – ( (ƩX). (ƩY) )
(ƩX2) - (ƩX)2
y = a + bx
BAB VI
ANALISA DATA

A. Analisa Data
1.

B. Reaksi
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1 . Kinetika kimia adalah studi tentang laju reaksi, perubahan konsentrasi reaktan (atau
produk) sebagai fungsi dari waktu
2.Reaksi dapat berlangsung dengan laju yang bervariasi, ada yang serta merta, perlu
cukup waktu (pembakaran) atau waktu yang sangat lama seperti penuaan, pembentukan
batubara dan beberapa reaksi peluruhan radioaktif

B. Saran
Sebaiknya praktikum dilaksanakan secara langsung agar mahasiswa lebih
memahami tentang kinetika kimia.
DAFTAR PUSTAKA

1. staffnew.uny.ac.id

2. imc.kimia.fsm.undip.ac.id

3. id.wikipedia.id

Anda mungkin juga menyukai