PERCOBAAN II
KINETIKA REAKSI DARI FeCl3 dan KI
OLEH :
NIM : A1L118023
KELOMPOK : IV (EMPAT)
Praktikum Kimia Fisik II Percobaan II “Kinetika Reaksi dari FeCl3 dan KI“ yang
dilakukan pada :
Kinetika kimia merupakan bagian dari ilmu kimia fisika. Dimana pada
mekanisme reaksi-reaksinya. Tidak semua reaksi kimia yang ada dapat dipelajari
secara kinietik, misalnya reaksi yang sangat lambat seperti pengkaratan, dan juga
reaksi yang berjalan sangat cepat seperti reaksi-reaksi ion atau pembakaran.
Reaksi seperti ini tidak dapat dipelajari secara kinetik. Diantara kedua jenis reaksi
bergantung dari jenis zat pereaksi, temperatur reaksi dan konsentrasi zat pereaksi.
Suatu reaksi kimia akan terjadi pemutusan atau pengikat ikatan antara
atom-atom, jadi laju reaksi tergantung pada macam ikatan yang terlibat dalam
bensin terbakar lebih cepat dibandingkan dengan minyak tanah. Ada reaksi yang
dan yang sangat lambat adalah seperti proses berkaratnya besi. Pembahasan
tentang kecepatan (laju) reaksi disebut kinetika kimia. Dalam kinetika kimia ini
dikemukakan cara menentukan laju reaksi dan faktor apa yang mempengaruhinya.
Laju reaksi sering kali terukur, sering kali sebanding dengan konsentrasi
reaktan suatu pangkat. Contohnya, mungkin saja itu sebanding dengan konsentrasi
mengadakan reaksi atau yang bereaksi. Dalam proses reaksi kimia ini ada
reaksi untuk menunjukkan arah reaksi berlangsung dan tingkat reaksi yang
temperatur dapat mempengaruhi laju reaksi, yang dimana pada umumnya apabila
kondidi tertentu pula. laju reaksi didefenisian sebagai laju pengurangan reaktan
tiap satuan waktu atau jika ditinjau dari produknya, maka laju reaksi adalah laju
pembentukan produk tiap satuan waktu. banayak faktor yang mempengaruhi laju
suatu reaksi. pengetahuan tentang faktor-faktor ini akan berguna dfalam mengatur
laju suatu reaksi. hala ini sangat penting terutama untuk mengontrol proses-proses
dengan jumlah mol pereaksi di dalam persamaan kimia yang setara. hal ini
praktiknya, laju suatu reaksi kimia hanya bergantung pada beberapa konsentrasi,
dan jumlah perpengkatan konsentrasi ini di istilakan dengan order reaksi. Hal ini
dikarenakan reaksi kimia terjadi dalam beberapa langkah atau tahap (disebut
mekanisme) dan laju keseluruhan reaksi sering ditentukan oleh laju tahap yang
paling lambat (tidak mengherankan bila disebut dengan tahap penentu laju).
meskipun setiap tahap reaksi kimia lainnya terjadi dengan segera , laju reaksi
secara keseluruhan tidak dapat melebihi laju dari tahap yang paling tersebut
(Haryono, 2017).
2.4 Na-tiosulfat
kuat untuk besi dan pereduksi ini mudah didapat. Diketahui bahwa natrium
tiosulfat (Na2S2O3) memiliki kemampuan yang lebih baik yakni dapat mereduksi
besi sebesar 77,95% daripada K2C2O4 yang mereduksi besi sebesar 72,77%
(Pangastuti, 2017).
2.4 KI
Iodium merupakan salah satu unsur penting dalam makanan yang sebagian
besar terdapat dalam bentuk senyawa kalium iodida (KI) dan kalium iodat (KIO3).
Senyawa KI merupakan senyawa yang stabil dan tidak mudah rusak. Kadar iodida
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini gelas kimia 50 mL, labu takar
100 mL, pipet ukur 24 mL, tabung reaksi, filler, botol semprot, gelas ukur 25 mL,
3.2 2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu kanji 0,5%, Natriumtio
M, dan larutan Kalium Iodida (KI) 0,2 M, 0,3 M, 0,4M, dan 0,5 M
kimia diberi label A, B,dan C. Setelah itu, pada gelas kimia A dimasukkan 15 mL
ammonium peroksodisulfat 0,03 M, gelas kimia B 0,04, dan gelas kimia C 0,05
kimia diberi label A, B,dan C. Setelah itu, pada masing-masing gelas kimia A, B,
M pada gelas kimia A, 15 mL Kalium Iodida 0,4 M, dan 15 Kalium Iodida 0,5 M
Setelah, itu dihidupkankan stopwatch dan dihitung waktu yang dibutuhkan pada
4.2 Pembahasan
Proses kinetika kimia yaitu proses yang berhubungan dengan reaksi kimia
yang dapat berlangsung dengan laju atau kecepatan yang berbeda-beda. Karena
reaksi berlangsung ke arah pembentukan hasil maka laju reaksi tak lain dari
pengurangan dari jumlah pereaksi persatuan waktu, atau penambahan jumlah hasil
reaksi persatuan waktu dan biasanya dimensi untuk waktu digunakan Laju reaksi
kimia secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sifat dari
konsentrasi suatu pereaksi, suhu, permukaan pereaksi dan katalisator menit atau
detik.
Pada kebanyakan laju reaksi diukur sebagai laju berkurangnya pereaksi atau
laju bertambahnya produk atau hasil reaksi yang biasa dinyatakan sebagai
persamaan laju atau hukum laju. Persamaan laju sangat sulit diperkirakan dari
Dalam percobaan ini, hal yang dilakukan adalah metentukan tingkat reaksi
terhadap Fe3+ dalam FeCl3 dan menentukan tingkat reaksi terhadap I- dalam KI.
terbagi atas tiga wadah, untuk S2O82 terbagi atas wadah A, B dan C. Setelah itu,
kimia B 0,04, dan gelas kimia C 0,05 M. Kemudian pada masing-masing gelas
yang dominan pertama adalah warna kuning dari S2O82- Ketika beberapa detik
larutan kembali menjadi bening. Hal ini disebabkan karena konsentrasi ion S2O82-
mulai berkurang. Perubahan warna ini juga disebabkan karena di dalam campuran
terjadi reaksi antara kecepatan reaksi Secara fisik, terlihat jelas bahwa waktu
yang diperlukan setiap campuran hingga terbentuk warna bevariasi, sehingga laju
reaksi setiap campiran pun bervariasi hal ini di akibatkan karena perbedaan
menentukan dalam laju suatu reaksi dimana konsentrasi yang tinggi maka laju
kembali. Waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi pada wadah C lebih cepat
dibandingkan dengan wadah yang lainnya. Perbedaan waktu ini disebabkan oleh
pengaruh perbedaan konsentrasi. Pada percobaan ini dapat dilihat bahwa semakin
konsentrasi yang tinggi maka laju semakin cepat. Perubahan yang kehitaman
dalam setiap wadah akibat adanya penambahan kanji/ amilum. Kanji merupakan
indikator untuk memberikan warna pada ion-ion yang akan dideteksi. Suatu
larutan dengan konsentrasi yang besar diikuti volume yang besar pula
mengandung partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan konsentrasi yang
kecil. Di dalam konsentrasi yang besar mengandung partikel yang lebih rapat
bertumbukan, sehingga laju reaksi yang dihasilkan juga lebih besar dibandingkan
dengan konsentrasi yang kecil. Katalisator juga merupakan salah satu faktor yang
dapat mempercepat laju reaksi dan pada percobaan ini yang bertindak sebagai
pada S2O82- akhir adalah 0,004, 0,006 dan 0,007. Tingkat terhadap I - akhir adalah
0,13, 0,17 dan 0,21. Tingkat reaksi terhadap S2O82- dan I- adalah 218,5, 137,5 dan
103. Tetapan kecepatan reaksi adalah 0,0537. Tetapan kecepatan reaksi antara
5.1. Kesimpulan
bahwa:
1. Tingkat reaksi pada S2O82- akhir adalah 0,004, 0,006 dan 0,007
3. Tingkat reaksi terhadap S2O82- dan I- adalah 218,5, 137,5 dan 103
5.2. Saran
ANALISIS DATA
volume total = 36 mL
volumeawal
[S2O82-] akhir = ׿
volumetotal
5 mL
= × 0,03 M
36 mL
= 0,004 M
Dengan cara yang sama, [S2O82-] akhir untuk konsetrasi kedua, ketiga,
[S2O82-]akhir = 0,004 M
trata-rata = 207 s
- d ¿¿¿
-d ¿ ¿ ¿ = -0,00013
r1 = 0,00013 M/s
Dengan cara yang sama penentuan r2dan r3dapat ditentukan. data disajikan
pada tabel 1.
volume total = 36 mL
volumeawal
[I-] akhir = ׿
volumetotal
15 mL
= × 0,3 M
36 mL
= 0,13 M
Dengan cara yang sama, [I-] akhir untuk konsetrasi kedua, ketiga, keempat,
trata-rata = 230 s
- d ¿¿¿
-d ¿ ¿ ¿ = -0,00074 M/s
r1 = 0,00074 M/s
I-
r ¿
rrata-rata 1 = 1 S2 O
2−¿
+
r1 I
−¿
¿
8
2
0,00013+0,00074
=
2
= 0,00044 M/s
Dengan cara yang sama, rrata-rata data selanjutnya dapat ditentukan. Data
dan I- dibagi banyaknya data yang digunakan. Data ini digunakan untuk
trata-rata 1 I- = 230s
−¿
I
2−¿+t rat ¿
trata-rata reaksi = t S O 2
¿
rat 2 8
207+230
=
2
= 218,5s
Dengan cara yang sama, trat reaksi selanjutnya dapat ditentukan. Data
[S2O82-]akhir 1 = 0,004M
[S2O82-]akhir 3 = 0,007M
t1
= ¿¿
t3
103
=
0.004
×(0.13 ) ( )
2,121 = (1,75)x × (1,62)y
[¿ ¿]akhir 1 = 0.004 M
¿ ¿]akhir 2 = 0.006 M
t1
= ¿¿
t2
0,19 = 0 + 0,19y
0,19y = 0.19
y=1
0,12 = 0,24x
x = 0,5
Orde total = x + y
= 0,5 + (1)
= 1,5
Dengan menggunakan data nomor 1 pada tabel 3 untuk rtotal, [S2 O 82−¿ ¿]akhir,
dan [I-]akhir.
k = 0,0537
LAMPIRAN II
DIAGRAM ALIR
5 mL Na2S2O3 0,01 M + 15 mL
Kalium Iodida 0,2 M + 1 mL kanji
5%
Warna larutan
kecoklatan
2. Pengukuran waktu reaksi KI
5 mL Na2S2O3 0,01 M + 15 mL
(NH4)2S2O8 0,02 M + 1 mL kanji
5%
Warna larutan
kecoklatan
LAMPIRAN III
REAKSI KIMIA
TUGAS RESPON
Jawaban :
1. Kinetika kimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mengkaji
jenis reaksi kimia yang telah dipelajari para ilmuwan, ada yang
seperti reaksi pembakaran gas metana. Di sisi lain, ada pula reaksi yang
reaksi perkaratan (korosi) besi. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dapat
a. Konsentrasi Reagen
Konsentrasi memainkan peran yang sangat penting dalam laju reaksi,
sering dan dengan demikian laju reaksi lebih cepat. Semakin rendah
b. Temperatur
aktif, sehingga tumbukan terjadi lebih sering dan laju reaksi meningkat.
c. Tekanan
d. Katalisator
Katalis adalah zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu
tanpa mengalami perubahan atau digunakan oleh reaksi itu sendiri. Katalis
berperan dalam reaksi, tetapi bukan sebagai reaktan atau produk. Katalis
memungkinkan reaksi yang lebih cepat atau suhu reaksi yang lebih rendah
e. Sentuh permukaan
reaksi, karena semakin besar tumbukan, yang terjadi lebih sering, semakin
besar luas permukaan kontak antara partikel, di mana laju reaksi lebih
rendah.
Energi aktivasi yang tinggi membuat reaksi sulit terjadi dan laju reaksi
membuat reaksi lebih mudah terjadi dan laju reaksi meningkat. Energi
aktivasi dari suatu reaksi merupakan batas energi yang diperlukan dalam
dengan suhu tinggi, energi ini meningkat melebihi energi aktivasi, yang
selanjutnya.
dalam larutan apabila terbentuk warna biru pada larutan. Dalam hal ini
a. Metode integral
b. Metode grafik
LAMPIRAN V
JURNAL