Anda di halaman 1dari 35

Molaritas

A. Pengertian Molaritas
Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan
kosentrasi larutan, selain molalitas, normalitas maupun
fraksi mol.

M = n/V

M = n ×1.000 /mL atau M =g/Mr ×1.000/mL

M=  . 10 . %
Mr
dengan:
M = molaritas (mol/liter)
n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
Latihan
1. Tentukan molaritas 0,2 mol HCl dalam 1 liter larutan!
2. Tentukan molaritas larutan yang dibuat dari 2 gram NaOH yang
dilarutkan ke dalam air sampai volumenya menjadi 500 mL!
3. Tentukan molaritas dari asam sulfat pekat yang mengandung
96%
H2SO4 dan massa jenis 1,8 kg L–1! (diketahui Ar H = 1, S = 32,
dan O = 16)
Pengenceran Larutan

Seringkali di laboratorium, larutan yang tersedia mempunyai molaritas


tidak sesuai dengan yang kita kehendaki. Jika larutan yang tersedia
mempunyai molaritas yang lebih besar dari yang kita butuhkan, maka
kita
harus melakukan pengenceran. Pengenceran menyebabkan volume dan
molaritas larutan berubah,tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah.
Rumus yang digunakan adalah: V1 . M1 = V2 . M2
dengan:
V1 = volume larutan sebelum pengenceran
V2 = volume larutan setelah pengenceran
M1 = molaritas larutan sebelum pengenceran
M2 = molaritas larutan setelah pengenceran
Contoh :
Tentukan molaritas larutan yang terjadi, jika 50 mL larutan H 2SO4
2 M ditambah dengan 150 mL air!
Jawab:
V1 . M1 = V2 . M2
50 × 2 = 200 × M2
M2 = 0,5 M
Latihan !
1. Hitunglah besarnya molaritas larutan NaOH yang dibuat dengan melarutkan 16
gram NaOH (Ar Na = 23 dan O = 16) dalam 250 mL air!
2. Hitunglah besarnya K2Cr2O7 yang harus ditimbang untuk membuat 500 mL
larutan K2Cr2O7 0,05 M (Ar K = 39, Cr = 52, dan O = 16)!
3. Hitunglah volume (mL) yang diperlukan untuk melarutkan 0,53 gram Na 2CO3
untuk membuat larutan Na2CO3 0,01 M (Ar Na = 23, C = 12, O = 16)
4. Hitunglah besarnya molaritas larutan asam nitrat yang mengandung 63% HNO 3
massa jenisnya 1,8 kg L–1 (Ar H = 1, N = 14, O = 16
5. Berapakah volume H2SO4 1 M yang dibutuhkan untuk membuat 250
mL larutan H2SO4 0,1 M?
6. Berapakah volume air yang ditambahkan pada 25 mL larutan HCl 2 M,
untuk membuat larutan HCl 0,5 M?
7. Berapakah volume larutan HCl 0,2 M yang dibuat dari 5,88 mL larutan
HCl berkadar 36,5% dan massa jenis 1,7 kg L–1 (Ar H = 1 dan Cl =
35,5)!
8. Berapa volume air yang harus ditambahkan pada 50 mL larutan HNO3
2 M untuk membuat larutan HNO3 0,5 M?
Pertemuan I
Laju Reaksi ; Teori Tumbukan
dan
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Laju Reaksi
Coba kalian perhatikan dan pahami penjelasan
materi ini melalui:
https://youtu.be/I97E-IxuukA
https://youtu.be/NhdtqnEfa9w
https://youtu.be/A_CCe6RPfcs
https://youtu.be/LVixAa-6zf4
Diskusi secara daring melalui : Google meet;
Zoom;WebEx;Whats App Group
• Reaksi kimia yang
berlangsung sangat cepat
sampai sangat lama
Pengertian Laju Reaksi
• Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah reaktan atau
bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu.
• R
P

Keterangan:
v = laju reaksi
–Δ[R] = berkurangnya konsentrasi reaktan
+Δ[P] = bertambahnya konsentrasi produk
Δt = perubahan waktu

https://www.youtube.com/watch?v=tQ-P6yWzFoI
1. Berdasarkan reaksi:
2 N2O5(g) → 4 NO2(g) + O2(g) diketahui bahwa N2O5 berkurang dari 2
mol/liter menjadi 0,5 mol/liter dalam waktu 10 detik. Berapakah laju
reaksi berkurangnya N2O5?
Jawab:
VN2O5 = − [R] = [N2O5] =( 2 – 0,5 ) M = 0,15 M/dt
t t 10 dt

2. Ke dalam ruang yang volumenya 2 liter, dimasukkan 4 mol gas HI yang


kemudianterurai menjadi gas H2 dan I2. Setelah 5 detik, dalam ruang
tersebut terdapat 1 mol gas H2. Tentukan laju reaksi pembentukan gas
H2 dan laju reaksi peruraian gas HI!
Jawab:
Persamaan reaksi : 2 HI(g H2(g) + I2(g)
Mula-mula : 4 mol  -  -
Setelah 5 detik : 2 mol  1 mol  1 mol
a. Laju reaksi pembentukan H2 Karena mol H2 yang terbentuk = 1 mol,
maka molaritas H2 =1 mol/2 lt = 0,5 mol/liter
Jadi, VH2 laju pembentukan H2 = + 0,5 M = 0,1 M/dt
5 dt
b. Laju reaksi penguraian HI
2 mol HI ~ 1 mol H2
maka molaritas HI =2 mol/2 lt = 1 mol/liter
VHILaju peruraian HI = 1 M/5 dt = 0,2 M/dt
Latihan :
1. Diketahui reaksi 2 NO(g) + O2(g) ⎯⎯→ N2O4(g). Bila mula-mula 2 mol NO
bereaksi dengan 2 mol oksigen dalam ruang 2 liter selama 10 detik,
tentukan besarnya laju reaksi pembentukan N2O4 !

2. Empat mol NOCl terurai dalam ruang 5 liter sesuai reaksi:


2 NOCl(g) ⎯⎯→ 2 NO(g) + Cl2(g) terbentuk 1 mol gas Cl2, tentukan:
a. besarnya laju pengurangan NOCl dalam waktu 20 detik
b. besarnya laju pembentukan NO dan Cl2 dalam waktu 10 detik
3. Perhatikan data hasil percobaan berikut.
No Bentuk Zink Konsentrasi HCl (M) Suhu (oC)
1 keping 0,5 30
2 keping 2 50
3 serbuk 0,5 30
4 serbuk 2 50

Percobaan manakah yang mempunyai laju reaksi paling besar?


Jelaskan alasan Anda!

Pada umumnya reaksi kimia akan berlangsung dua kali lebih cepat, apabila
suhu dinaikkan 10 oC. Jika dimisalkan laju reaksi pada saat t1°C = v1 dan laju
reaksi setelah dinaikkan suhunya t2°C = v2, maka laju reaksi setelah dinaikkan
suhunya atau v2 tersebut dapat dirumuskan sebagai:

Latihan
1. Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat setiap suhunya dinaikkan 10 oC.
Jikalaju reaksi pada saat suhu 20 °C adalah x M/detik, tentukan laju reaksi pada
saat suhudinaikkan menjadi 60 °C !
2. Suatu reaksi kimia yang berlangsung pada suhu 30 °C memerlukan
waktu 40 detik. Setiap kenaikan suhu 10 °C, reaksi akan lebih cepat dua
kali dari semula. Tentukan waktu yang diperlukan jika suhu dinaikkan
menjadi 50°C !

3. Apakah yang dimaksud dengan energi pengaktifan/energi aktivasi ?

4. Jelaskan pengaruh energi pengaktifan atau energi aktivasi terhadap laju reaksi !

5. Jelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi !

6. Suatu reaksi berlangsung tiga kali lebih cepat setiap suhunya dinaikkan 20 °C.
Jika laju reaksi pada saat suhu 10 °C adalah x M/detik, tentukan laju reaksi pada
saat suhu dinaikkan menjadi 70°C !

7. Suatu reaksi kimia yang berlangsung pada suhu 20 °C memerlukan waktu 10


detik. Setiap kenaikan suhu 20°C, reaksi akan lebih cepat dua kali dari semula.
Tentukan waktu yang diperlukan jika suhu dinaikkan menjadi 80°C !
Contoh Laju Reaksi
Laju reaksi dapat digambarkan melalui
reksi pembakaran kertas

Laju reaksi
pembakaran kertas
merupakan lamanya
kertas terbakar sampai
habis
Teori Tumbukan

• Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi disebut


tumbukan efektif. Adapun Tumbukan yang tidak dapat
menghasilkan reaksi disebut tumbukan tidak efektif.

Tumbukan efektif

Tumbukan tidak efektif

https://youtu.be/A_CCe6RPfcs
Energi pengaktifan atau energi aktivasi (Ea) adalah energi
minimal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu
reaksi.
Contoh: energi pengaktifan untuk reaksi pembentukan air
(H2O)
 Hubungan antara energi pengaktifan dengan energi yang
diserap atau dilepaskan selama reaksi berlangsung

Energi pengaktifan dan reaksi ekso term Energi pengaktifan dan reaksi endoterm
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi

• Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi maka semakin besar laju reaksi dan
semakin cepat reaksinya.
• Luas Permukaan
Semakin luas permukaan bidang sentuh maka semakin besar
laju reaksi dan semakin cepat reaksinya.
• Temperatur
Semakin tinggi temperatur maka semakin besar laju reaksi dan
semakin cepat reaksinya.
• Katalis
Katalis memperbesar laju reaksi.
Video
Percobaan
Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Laju Reaksi
Untuk melihat lebih jelas tentang reaksi laju reaksi,
amati video pada :
https://youtu.be/ExguG_6tQ3k
https://youtu.be/cpPLJIsY41Y
http://www.youtube.com/watch?v=InhTcvg1AlA
http://www.youtube.com/watch?v=TRq9hnOGvaE

20
Pertemuan II
Persamaan Laju Reaksi
dan
Orde Reaksi
Persamaan Laju Reaksi
aA+bB cC+dD

• Jumlah pangkat konsentrasi


dari zat yang bereaksi
(reaktan) disebut orde reaksi.
Keterangan:
v = laju reaksi (M s–1) • Orde reaksi tidak dapat
k = tetapan laju reaksi ditentukan dari harga
[A] = konsentrasi zat A (M) koefisien reaksi, tetapi
[B] = konsentrasi zat B (M) ditentukan berdasarkan
m = pangkat reaksi A percobaan.
n = pangkat reaksi B
Penentuan Orde Reaksi, Cara Komparatif

A+B C+ D

• Cara komparatif dilakukan dengan langsung


membandingkan laju reaksi suatu zat pada saat zat
yang lain konstan.
Penentuan Orde Reaksi, Cara Komparatif

• Membandingkan data laju reaksi untuk [B] konstan

Pangkat reaksi A = 1, ditulis v = k [A].


Orde reaksi terhadap A adalah 1.
• Membandingkan data laju reaksi untuk [A] konstan

Pangkat reaksi B = 2, ditulis v = k 2[B] .


Orde reaksi terhadap B adalah 2.

Persamaan laju reaksi: v = k [A]2 [B]


Orde reaksi = 1 + 2 = 3
Contoh :
Reaksi gas bromin dengan gas nitrogen oksida sesuai dengan persamaan
reaksi: 2 NO(g) + Br2(g) → 2 NOBr(g)
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut.
No. Konsentrasi Awal (M) Laju Reaksi Awal (M/detik)
[NO] [Br2]
1 0,1 0,05 6
2 0,1 0,1 12
3 0,2 0,05 24
4 0,3 0,05 54

Tentukan:
a. orde reaksi terhadap NO d. orde reaksi total
b. orde reaksi terhadap Br2 e. harga tetapan reaksi k
c. persamaan laju reaksi f. besar laju reaksi jika [NO] = 0,2 dan
[Br2] = 0,1
Latihan
1. Pada percobaan reaksi A + B → AB diperoleh data-data percobaan sebagai
berikut :
[A] (M) [B] (M) Laju reaksi
(M/dt)
0,1 0,1 8
0,1 0,2 16
Tentukan: 0,2 0,2 32
a. orde reaksi terhadap A d. harga tetapan k
b. orde reaksi terhadap B e. persamaan laju reaksi
c. orde reaksi total f. besarnya laju reaksi bila [A] dan [B] sebesar 0,5 M

2. Pada percobaan reaksi P + 2Q → PQ2 diperoleh data-data percobaan sebagai


berikut :
No. [P] (M) [Q] (M) Waktu reaksi (dt)
1 0,1 0,1 128
2 0,2 0,1 64
3 0,1 0,2 32
4 0,2 0,4 X
Tentukan:
a. orde reaksi terhadap P d. harga tetapan k
b. orde reaksi terhadap Q e. persamaan laju reaksi
c. orde reaksi total f. besarnya x

3. Pada percobaan reaksi 2 NO(g) + Br2(g) ⎯⎯→ 2 NOBr(g) diperoleh data-data


percobaan:
No. [NO] (M) [Br2] (M) Laju reaksi (M/dt)
1 0,1 0,05 6
2 0,1 0,1 12
3 0,1 0,2 24
4 0,2 0,2 24

Tentukan:
a. orde reaksi terhadap NO d. harga tetapan k
b. orde reaksi terhadap Br2 e. persamaan laju reaksi
c. orde reaksi total f. besar laju reaksi bila konsentrasi Br 2 0,5 M
4. Reaksi : Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) berlangsung pada suhu 27oC sbb :
Waktu (dt) 5 10 15
Volume gas H2(cm3) 20 35 50
Laju reaksi rata-rata pembentukan gas H2 adalah ...
a. 2 cm3/detik c. 4 cm3/detik e. 9 cm3/detik
b. 3 cm3/detik d. 6 cm3/detik

5. Pada percobaan reaksi antara logam aluminium dan asam sulfat sesuai persamaan reaksi :
2 Al(s) + 2 H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + H2(g). Gas hidrogen ditampung dan di ukur
volumenya pada temperatur tetap. Data pengukuran tiap waktu sesui tabel berikut :
No. Waktu reaksi Volume gas H2
(dt) (ml)
1 0 0
2 15 40
3 30 80
Laju reaksi pembentukan gas hidrogen setelah 30 detik adalah .....
a. 0,83 ml/dt c. 2,67 ml/dt e. 7,50 ml/dt
b. 1,33 ml/dt d. 2,50 ml/dt
6. Zat A dapat bereaksi dengan zat B menjadi Zat C menurut persamaan reaksi :
A+B C

No. Konsrntrasi awal (M) Waktu reaksi (dt)


A B
1 0,01 0,1 864
2 0,02 0,4 54
3 0,03 0,3 32
4 0,04 0,2 27

Berdasarkan data percobaan diatas, persamaan laju reaksinya adalah ....


a. V = k [A] [B]1/2 c. V = k [A] [B]2 e. V = k [A]2 [B]2
b. V = k [A] [B] d. V = k [A]2 [B]
Penentuan Orde Reaksi, Cara Grafik

 Cara grafik dilakukan dengan membuat grafik antara


perubahan konsentrasi dan laju reaksi suatu zat pada
saat konsentrasi zat lain konstan.
 Untuk menggambarkan grafik laju reaksi, kita gunakan
sistem koordinat. Sumbu x sebagai konsentrasi zat
reaktan, sedangkan sumbu y sebagai laju reaksi. Grafik
dapat berbentuk:
1) garis lurus (linier), merupakan reaksi orde 1; dan
2) garis lengkung (parabola), merupakan reaksi orde 2.
Contoh Grafik Reaksi Orde 1 dan Orde 2

Grafik reaksi orde 1

Grafik reaksi orde 2


Grafik Orde reaksi nol dan Orde reaksi negatif
Penerapan Laju Reaksi
dalam Kehidupan Sehari-hari

Daging bakar yang dipotong pipih


dan mengawetkan daging dengan
es adalah contoh penerapan laju
reaksi dalam kehidupan sehari-
hari
Pertemuan III

Review Materi Laju Reaksi


dan
Ulangan Harian

Anda mungkin juga menyukai