Banyak reaksi di sekitar kita yang berlangsung cepat, sedang, dan juga lambat,
bahkan sangat lambat. Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-
beda. Contoh reaksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Misalnya, petasan yang
dinyalakan berlangsung dengan cepat, Proses perkaratan besi, pematangan buah di
pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang
berlangsung sangat lambat.
Contoh :
Jawab :
2. 0,02 mol HCl dimasukkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 250 mL.
Tentukan konsentrasi HCl dalam larutan tersebut!
Jawab
Diketahui :
V = 250 mL
Ditanya : M HCl…………?
Penyelesaian :
1.000 −1
M HCl = 0,02 𝑚𝑜𝑙 𝑥 𝐿 = 0,08 mol 𝐿−1
250
1. Berapa kemolaran dari 2,8 gram KOH dalam 200 mL larutan? (Mr KOH=56)
2. 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 500 mL.
Tentukan konsentrasi NaOH dalam larutan tersebut! (Mr NaOH = 40).
Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan)
menjadi hasil reaksi (produk).
−∆ [𝑅]
V =
∆t
Keterangan :
+ ∆ [𝑅]
V =
∆t
Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan zat. Suhu
juga merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Faktor lain yang
mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan, konsentrasi, dan katalis.
a. Konsentrasi
Untuk beberapa reaksi baik reaksi dalam fasa gas, cair ataupun padat kenaikan
konsentrasi meningkatkan laju reaksi. Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat)
mengandung partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer.
Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap
satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan
reaksi berlangsung semakin cepat. Contoh reaksi antara asam klorida yang
ditambahkan pada natrium tiosulfat, endapan kuning terbentuk yang menunjukkan
pembentukkan belerang.
Anggaplah pada suatu waktu kamu punya satu juta partikel yang memiliki
cukup energi untuk mengatasi energy aktivasinya sehingga dapat bereaksi, atau
E>Ea. Jika kamu punya 100 juta maka akan bereaksi 100 juta, maka hasil reaksi
biasanya mengikuti kelipatan zat pereaksi yang ditambahkan.
Jika kita gunakan padatan dalam bentuk serbuk biasanya hasil reaksi akan
lebih cepat diperoleh. Hal itu dikarenakan zat dalam bentuk serbuk memiliki luas
permukaan yang lebih besar. Memperbesar luas permukaan padatan akan
meningkatkan peluang terjadinya tumbukan. Bayangkan sebuah reaksi antara logam
magnesium dan asam klorida encer. Reaksi akan mencakup tumbukan antara atom
magnesium dan ion hidrogen.
c. Temperatur
Pada umumnya reaksi akan berlangsung dengan semakin cepat jika dilakukan
dengan pemanasan. Pemanasan berarti penambahan energi kinetik partikel sehingga
partikel akan bergerak lebih cepat, akibatnya tumbukan yang terjadi akan semakin
sering. Tumbukan akan menghasilkan hasil reaksi jika partikel yang bertumbukan
memiliki energi yang cukup untuk melakukannya. Setiap partikel selalu bergerak.
Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin
banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea).
d. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat
diperoleh kembali. Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga
energy aktivasi (Ea).
Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan
suatu katalis. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak
mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain,
penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi. Untuk meningkatkan laju
reaksi kamu perlu meningkatkan jumlah tumbukan yang efektif sehingga
menghasilkan reaksi.
↑V
→ [A]
c. Grafik
↑V
→[R]
III. Reaksi Berode 2
→ laju reaksi sebanding dengan ∆[ ]
a. Data percobaan R → P
Persamaan [R]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 1
2 0,3 4
3 0,4 9
b. Persamaan laju reaksi V = [R]2
c. Grafik
↑V
→ [R]
Contoh soal
A2 + 2C → 2AC
Data percobaan
Persamaan [A]mol/L [C]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 0,1 2
2 0,1 0,2 8
3 0,2 0,2 16
Tentukan a. orde A dan C
b. orde reaksi
c. persamaan laju reaksi
d. nilai dan satuan k
e. V jika [A] = 0,25 M [C] = 0,75 M
Jawab
a. Orde A
Ambil 2 data pada saat [A] berubah [C] tetap, lihat data 2 & 3
𝑉2 𝐾 [𝐴]𝑥 [𝐶]𝑦
= 𝐾 [𝐴]𝑥 [𝐴]𝑦
𝑉3
8 𝐾 [0,1]𝑥 [0,1]𝑦
=
16 𝐾 [0,2]𝑥 [0,1]𝑦
8 𝐾 [0,1]𝑥
=
16 𝐾[0,2]𝑥
1 1
= ( 2 )x
2
X=1
Orde B
Ambil data saat [A] tetap [C] beruba, lihat data 1 & 2
𝑉1 𝐾 [𝐴]𝑥 [𝐶]𝑦
= 𝐾 [𝐴]𝑥 [𝐴]𝑦
𝑉2
2 𝐾 [0,1]𝑥 [0,1]𝑦
=
8 𝐾 [0,1]𝑥 [0,2]𝑦
2 𝐾 [0,1]𝑦
=
8 𝐾[0,2]𝑦
2 1 y
=(2) Y=2
8
b. Orde reaksi = 1 + 2 = 3
c. Persamaan V = [A] [C]2
d. Nilai k
Ambil data 1 dan 2
V = k [A] [C]2
2 = k [0,1] [0,1]2
2 𝑚𝑜𝑙/𝑠
k=
10−3 𝑚𝑜𝑙3
= 2.10-2 mol -2 s-1
e. V = k [A] [C]2
= 2.10-3 [0,25] [0,75]2
=………