Anda di halaman 1dari 12

LAJU REAKSI

Banyak reaksi di sekitar kita yang berlangsung cepat, sedang, dan juga lambat,
bahkan sangat lambat. Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-
beda. Contoh reaksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Misalnya, petasan yang
dinyalakan berlangsung dengan cepat, Proses perkaratan besi, pematangan buah di
pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang
berlangsung sangat lambat.

Dapatkah saudara menyebutkan contoh lain dalam kehidupans


ehari-hari hari yang berlangsung sangat cepat, sedang, ataupun
lambat…….???

Cepat dan lambat merupakan kata-kata yang menunjukkan kecepatan atau


laju. Laju merupakan ukuran perubahan sesuatu yang terjadi dalam satuan waktu.
Cepat lambatnya suatu reakasi berlangsung disebut dengan istilah laju reaksi.

A. Konsentrasi dan Molaritas.

Dalam melakukan percobaan di laboratorium, seringkali reaksi yang


dilakukan dalam bentuk larutan. Satuan konsentrasi larutan yang umum digunakan
adalah molaritas (M). Larutan dengan konsentrasi 1 M artinya di dalam 1 L larutan
tersebut terdapat 1 mol zat terlarut Secara matematis, hubungan antara molaritas
dengan mol dan volum larutan ditulis sebagai berikut.

𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 mol zat terlarut 1000 mL


M = atau M = 𝑥
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

Contoh :

1. Berapa kemolaran dari 0,4 mol H2SO4 dalm 2 liter larutan?

Jawab :

𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


M =
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0,4 𝑚𝑜𝑙
= = 0,2 mol L-1
2L

2. 0,02 mol HCl dimasukkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 250 mL.
Tentukan konsentrasi HCl dalam larutan tersebut!

Jawab

Diketahui :

Mol (n) HCl = 0,02

V = 250 mL

Ditanya : M HCl…………?

Penyelesaian :

1.000 −1
M HCl = 0,02 𝑚𝑜𝑙 𝑥 𝐿 = 0,08 mol 𝐿−1
250

Cob asaudara kerjakan latihan soal dibawah ini…..!!!

1. Berapa kemolaran dari 2,8 gram KOH dalam 200 mL larutan? (Mr KOH=56)

2. 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 500 mL.
Tentukan konsentrasi NaOH dalam larutan tersebut! (Mr NaOH = 40).

3. Berapakah molaritas H2SO4 1 M yang dibutuhkan untuk membuat 250 mL larutan


H2SO40,1 M!

B. Pengertian Laju Reaksi

Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan)
menjadi hasil reaksi (produk).

Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi


(produk)
Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah reaktan atau bertambahnya jumlah produk
dalam satuan waktu

Satuan dari jumlah zat bermacam-macam, misalnya gram, mol, atau


konsentrasi. Sebagai contoh, apabila kita akan mengamati laju reaksi dari
pembakaran kertas, kita dapat menghitung berapa gram kertas yang terbakar dalam
satuan waktu.

Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi)


pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per
satuan waktu.

Gambar Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

Berdasarkan grafik gambar diatas jumlah konsentrasi reaktan sementara


berkurang maka laju reaksinya adalh berkurangnya jumlah konsentrasi R persatuan
waktu. Oleh karena itu dirumuskan:

−∆ [𝑅]
V =
∆t

Keterangan :

-∆[R] = berkuranganya konsentrasi reaksi


∆t = perubahan waktu
V = laju reaksi
Berdasarkan grafik gambar diatas, dapat pula dibaca bahwa jumlah
konsentrasi produk semakin bertambah maka laju reaksinya adalah bertambahnya
jumlah konsentrasi R persatuan waktu. Oleh karena itu, dirumuskan :

+ ∆ [𝑅]
V =
∆t

Keterangan : +∆[R] = bertambahnya konsentrasi reaksi

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Mengapa gula lebih mudah larut dalam air panas……..?

Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan zat. Suhu
juga merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Faktor lain yang
mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan, konsentrasi, dan katalis.

a. Konsentrasi

Untuk beberapa reaksi baik reaksi dalam fasa gas, cair ataupun padat kenaikan
konsentrasi meningkatkan laju reaksi. Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat)
mengandung partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer.
Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap
satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan
reaksi berlangsung semakin cepat. Contoh reaksi antara asam klorida yang
ditambahkan pada natrium tiosulfat, endapan kuning terbentuk yang menunjukkan
pembentukkan belerang.

Na2S2O3(aq) + 2 HCl(aq) 2 NaCl(aq) + H2O(l) + S(s) + SO2(g)

Jika larutan natrium tiosulfat dibuat semakin encer, pembentukkan endapan


semakin membutuhkan waktu yang lama. Dengan asumsi bahwa reaksi terjadi antara
dua partikel karena terjadinya tumbukan, tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut
tumbukan efektif. Ini berlaku untuk reaksi pada fasa apapun, baik untuk fasa gas, cair
atau pun padat. Jika konsentrasi tinggi maka kemungkinan terjadinya tumbuk-an
semakin banyak.
Perbandingan laju reaksi antara pita Magnesium dengan (A) HCl 1 M, dan
(B) HCl 0,5 M

Anggaplah pada suatu waktu kamu punya satu juta partikel yang memiliki
cukup energi untuk mengatasi energy aktivasinya sehingga dapat bereaksi, atau
E>Ea. Jika kamu punya 100 juta maka akan bereaksi 100 juta, maka hasil reaksi
biasanya mengikuti kelipatan zat pereaksi yang ditambahkan.

Gambar Pengaruh konsentrasi pada jalan reaksi


Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makinbesar lajureaksinya
b. Luas Permukaan

Jika kita gunakan padatan dalam bentuk serbuk biasanya hasil reaksi akan
lebih cepat diperoleh. Hal itu dikarenakan zat dalam bentuk serbuk memiliki luas
permukaan yang lebih besar. Memperbesar luas permukaan padatan akan
meningkatkan peluang terjadinya tumbukan. Bayangkan sebuah reaksi antara logam
magnesium dan asam klorida encer. Reaksi akan mencakup tumbukan antara atom
magnesium dan ion hidrogen.

Mg(s)+ 2 H+(aq) Mg2+(aq) + H2(g)

Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada


pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung
pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas
permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau
butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan
akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

Pengaruh Kepingan pualam terhadap Laju Reaksi

Lajureaksi berbandinglurus dengan luas permukaan reaktan


c. Temperatur

c. Temperatur
Pada umumnya reaksi akan berlangsung dengan semakin cepat jika dilakukan
dengan pemanasan. Pemanasan berarti penambahan energi kinetik partikel sehingga
partikel akan bergerak lebih cepat, akibatnya tumbukan yang terjadi akan semakin
sering. Tumbukan akan menghasilkan hasil reaksi jika partikel yang bertumbukan
memiliki energi yang cukup untuk melakukannya. Setiap partikel selalu bergerak.
Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin
banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea).

Jika temperature dinaikkan makagerakan partikel-partikel zat akan


semakin cepat sehingga proses laju reaksi semakin cepat

d. Katalis

Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat
diperoleh kembali. Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga
energy aktivasi (Ea).
Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan
suatu katalis. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak
mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain,
penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi. Untuk meningkatkan laju
reaksi kamu perlu meningkatkan jumlah tumbukan yang efektif sehingga
menghasilkan reaksi.

Dengan adanya katalisa makalaju reaksi akan semakin cepat

D. Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi


Persamaan laju reaksi menyatakan hub kuantitatif antara laju reaksi dengan
kosentrasi
Secara umum rumus laju reaksi :
mA + nB → pC + qD
Persamaan laju reaksi secara umum di tulis
V = K [A]x . [B]y
V = persamaan laju reaksi
K = konstanta
[A] = kosentrasi zat A
[B] = kosentrasi zat B
X = orde reaksi zat A
Y = orde reaksi terhadap zat B
Orde reaksi merupakan suatu bilangan pangkat konsentrasi pada persamaan
laju reaksi. Nilai orde reaksi tidak selalu sama dengan koofisien reaksi zat yang
bersangkutan.Orde reaksi ada 3 :
I. Reaksi berorde 0
→ laju reaksi tidak dipengaruhi kosentrasi pereaksi
Contoh :
a. Pada percobaan A → B
Persamaan [A]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 2
2 0,2 2,01
3 0,3 2
b. Persamaan laju reaksinya V = K[A]0
V=K
c. diagram hub V dengan ∆[ ]

↑V

→ [A]

II. Reaksi Berorde 1


→ laju reaksi sebanding / berbanding kurus dengan kosentrasi peraksi
Contoh
a. Data percobaan R → P
Persamaan [R]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 2
2 0,3 6
3 0,4 8
b. Persamaan laju reaksi V = K [R]1

c. Grafik

↑V

→[R]
III. Reaksi Berode 2
→ laju reaksi sebanding dengan ∆[ ]
a. Data percobaan R → P
Persamaan [R]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 1
2 0,3 4
3 0,4 9
b. Persamaan laju reaksi V = [R]2
c. Grafik

↑V

→ [R]

Contoh soal
A2 + 2C → 2AC
Data percobaan
Persamaan [A]mol/L [C]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 0,1 2
2 0,1 0,2 8
3 0,2 0,2 16
Tentukan a. orde A dan C
b. orde reaksi
c. persamaan laju reaksi
d. nilai dan satuan k
e. V jika [A] = 0,25 M [C] = 0,75 M
Jawab
a. Orde A
Ambil 2 data pada saat [A] berubah [C] tetap, lihat data 2 & 3
𝑉2 𝐾 [𝐴]𝑥 [𝐶]𝑦
= 𝐾 [𝐴]𝑥 [𝐴]𝑦
𝑉3
8 𝐾 [0,1]𝑥 [0,1]𝑦
=
16 𝐾 [0,2]𝑥 [0,1]𝑦
8 𝐾 [0,1]𝑥
=
16 𝐾[0,2]𝑥
1 1
= ( 2 )x
2
X=1

Orde B
Ambil data saat [A] tetap [C] beruba, lihat data 1 & 2
𝑉1 𝐾 [𝐴]𝑥 [𝐶]𝑦
= 𝐾 [𝐴]𝑥 [𝐴]𝑦
𝑉2
2 𝐾 [0,1]𝑥 [0,1]𝑦
=
8 𝐾 [0,1]𝑥 [0,2]𝑦
2 𝐾 [0,1]𝑦
=
8 𝐾[0,2]𝑦
2 1 y
=(2)  Y=2
8
b. Orde reaksi = 1 + 2 = 3
c. Persamaan V = [A] [C]2
d. Nilai k
Ambil data 1 dan 2
V = k [A] [C]2
2 = k [0,1] [0,1]2
2 𝑚𝑜𝑙/𝑠
k=
10−3 𝑚𝑜𝑙3
= 2.10-2 mol -2 s-1
e. V = k [A] [C]2
= 2.10-3 [0,25] [0,75]2
=………

Coba saudara kerjakan latihansoal dibawah ini…..!!!

Diketahui persamaan reaksi:


K + L → KL
Persamaan [K]mol/L [L]mol/L Vmol/dtk
1 0,05 0,40 2
2 0,20 0,40 8
3 0,40 0,80 32
Tentukan: a. orde K & L
b. orde reaksi
c. pers laju reaksi
d. nilai k
e. V jika [K] = 0,5 dan [L] = 0,4

Anda mungkin juga menyukai