Anda di halaman 1dari 27

ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA

Nama :
Kelas/No.absen :
Petunjuk Pengisian Angket
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda pilih, dari kelima alternatif jawaban di bawah
ini.
Keterangan:
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
No Pernyataan SL SR K J TP
. D
1. Saya membaca buku dan majalah yang memberi
informasi tentang kimia.
2. Saya mengumpulkan artikel dan membuat
kliping dari koran maupun majalah mengenai
tulisan yang berkenaan dengan kimia.
3. Saya terdorong duduk di depan agar semua
materi kimia dapat diterima dengan baik.
4. Di rumah, saya mempelajari terlebih dahulu
materi kimia yang akan dipelajari di sekolah.
5. Saya mempelajari kembali materi kimia yang
baru diterangkan oleh guru.
6. Saya mencatat materi kimia dengan lengkap
dan rapi.
7. Saya mengerjakan soal-soal pada buku tentang
materi kimia, yang sedang dipelajari meskipun
tidak ditugaskan oleh guru.
8. Untuk menambah, memperluas dan
memperdalam materi kimia, saya mengunjungi
dan mencari bahan-bahan yang berhubungan
dengan materi tersebut di perpustakaan.
9. Saya mendiskusikan dengan teman-teman
persoalan tentang kimia di luar jam pelajaran.
10. Saya menanyakan materi kimia yang belum
jelas, setelah guru menerangkan materi tersebut.
11. Saya berusaha menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru tentang materi kimia yang
sedang dipelajari.
12. Saya mengajukan pendapat setelah guru
menjelaskan materi yang sedang dibahas.
13. Pada saat kerja kelompok, saya berusaha
memberikan pendapat untuk memecahkan
persoalan kimia yang sedang dihadapi.
14. Saya memperhatikan penjelasan guru, supaya
tidak ketinggalan dalam menerima materi yang
sedang dibahas.
15. Saya terpacu untuk bersaing meraih prestasi
yang lebih tinggi lagi, jika ada teman yang
mendapatkan nilai kimia yang lebih baik
dari saya.
16. Untuk mendapatkan nilai kimia yang baik, saya
meluangkan waktu untuk belajar tentang materi
tersebut.
17. Pada waktu saya tidak mengikuti pelajaran
materi kimia tertentu karena suatu hal, saya
mengejar ketinggalan itu dengan meminjam
catatan pada teman atau membaca buku wajib
sendiri.
18. Saya belum puas dengan prestasi kimia yang
diperoleh dan akan terus meningkatkan kegiatan
belajar kimia.
19. Dalam menghadapi kesulitan belajar kimia, saya
berusaha belajar bersama teman.
20. Saya mengumpulkan tugas materi kimia tepat
pada waktunya.
21. Kadang-kadang guru kimia dalam memberikan
tugas secara kelompok, partisipasi sangat
menentukan penilaian yang diberikan. Seberapa
besar partisipasi saya dalam kelompok?
22. Setiap melaksanakan suatu kegiatan, saya
melakukan dengan sebaik mungkin.
23. Saya senang dengan kegiatan eksperimen di
laboratorium dan memahami konsep kimia.

24. Menurut saya ilmu kimia adalah pelajaran yang


sangat menarik.
25. Saya mencari kesempatan untuk menghindari
kesulitan dalam mempelajari pelajaran kimia.
26. Saya senang melakukan diskusi tentang
percobaan kimia dengan teman-teman setelah
dilaksanakan percobaan di laboratorium.
27. Bila suatu tugas kelompok di laboratorium, saya
menggantungkan teman yang lebih pintar
dan serius.
28. Dalam mengikuti pelajaran kimia saya dapat
memusatkan perhatian dengan baik terhadap
materi yang diberikan.
29. Saya membuat ringkasan pelajaran kimia
sebelum menghadapi ulangan.
30. Jika saya dihadapkan pada masalah yang sulit
dipecahkan. Saya berusaha secara maksimal
untuk memecahkan masalah itu baik sendiri
maupun dengan bantuan orang lain.
31. Saya bersemangat bila jam pelajaran kimia tiba.
32. Kesulitan-kesulitan yang saya hadapi dalam
materi kimia membuat semangat belajar saya
turun.
33. Saya berusaha untuk menyenangi semua pokok
bahasan materi kimia di perpustakaan.
34. Saya suka membaca buku kimia di perpustakaan.
35. Saya senang mengerjakan soal-soal materi
kimia, karena dapat melatih cara berpikir kritis.
36. Saya merasa bangga jika dapat mengerjakan soal
kimia di depan kelas ataupun presentasi.
SOAL TES PRESTASI BELAJAR KIMIA
SIKLUS 1
WAKTU : 90 MENIT

PETUNJUK UMUM:
1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal.
2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban.
3. Kerjakan lebih dahulu soal-soal yang Anda anggap mudah.
4. Bekerja sendiri dan jangan bergantung pada orang lain.
5. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada guru.
PETUNJUK KHUSUS:
1. Berilah tanda silang (X) pada satu jawaban yang paling tepat.
2. Jika Anda ingin mengganti jawaban cukup dengan memberi tanda “=” dan berilah tanda
silang pada jawaban pengganti.
SOAL
1. Bilangan yang menyatakan banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima oleh suatu
atom dalam suatu senyawa disebut . . . .
A. bilangan oksidasi D. oksidator
B. autoredoks E. bilangan reduksi
C. reduktor
2. Diberikan tiga konsep reaksi oksidasi reduksi sebagai berikut,
1. Serah terima elektron
2. Pengikatan dan pelepasan oksigen
3. Perubahan bilangan oksidasi
Urutan perkembangan reaksi oksidasi reduksi dari pernyataan yang sederhana ke pernyataan
yang lebih luas adalah . . . .
A. 1, 2, dan 3 D. 2, 3, dan 1
B. 1, 3, dan 2 E. 3, 2, dan 1
C. 2, 1, dan 3
3. Reaksi oksidasi dapat diartikan sebagai reaksi . . . .
A. pengikatan oksigen
B. pengikatan elektron
C. pelepasan oksigen
D. pengikatan hidrogen
E. penurunan bilangan oksidasi
4. Bilangan oksidasi atom Br tertinggi terdapat pada . . . .
A. Br2 D. HBrO3
B. NaBr E. HBrO4
C. HBrO2
5. Bilangan oksidasi atom Cl dalam senyawa HClO4 adalah . . . .
A. -1 D. +5
B. +1 E. +7
C. +3
6. Apabila suatu unsur menerima elektron, maka . . . .
A. bilangan oksidasinya akan turun
B. bilangan oksidasinya akan naik
C. reaktivitasnya akan meningkat
D. unsur tersebut mengalami oksidasi
E. menghasilkan bilangan oksidasi positif
7. Reaksi berikut adalah reaksi oksidasi reduksi, kecuali . . . .
A. KI(aq) + Cl2(g)⇾ KCl(aq) + I2(s)
B. Zn(s) + H2SO4(aq)⇾ ZnSO4(aq) + H2(g)
C. H2O2(g) + H2S(g) ⇾ 2H2O(l) + S(s)
D. 2K2CrO4(aq) + H2SO4(aq)⇾ K2Cr2O7(aq) + K2SO4(aq) + H2O(l)
E. 2NaOH(aq) + Cl2(aq)⇾ NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
8. Bilangan oksidasi atom oksigen tertinggi terdapat dalam . . . .
A. CaO D. KO2
B. BaO2 E. F2O
C. H2O2
9. Bilangan oksidasi atom Mn tertinggi terdapat dalam senyawa . . . .
A. MnCl2 D. Mn2(SO4)3
B. K2MnO4 E. Mn(NO3)2
C. KMnO4
10. Suatu zat dikatakan mengalami reaksi oksidasi apabila . . . .
A. menerima elektron
B. mudah larut dalam air
C. melepaskan oksigen
D. bereaksi dengan hidrogen
E. mengalami kenaikan bilangan oksigen
11. Di antara reaksi berikut ini, yang tidak tergolong reaksi oksidasi reduksi adalah . . . .
A. S(s) + O2(g)⇾ SO2(g)
B. MnO2(s)+ 4H+(aq) + 2Cl-(aq)⇾ Mn2+(aq) + Cl2(g) + 2H2O(l)
C. Al2O3(s) + 6H+(aq)⇾ 2Al3+(aq) + 3H2O(l)
D. 2S2O32-(aq) + I2(s)⇾ S4O62-(aq) + 2I-(aq)
E. Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6Fe2+(aq) ⇾ 2Cr3+(aq) + 6Fe3+(aq) + 7H2O(l)
12. Di antara setengah reaksi berikut, yang mengalami oksidasi adalah . . . .
A. Cr2O3(s) ⇾ Cr3+(aq) D. CrO42-(aq) ⇾ CrO3(s)
B. CrO42-(aq) ⇾ Cr2O72-(aq) E. CrO42-(aq) ⇾ Cr2O3(s)
C. MnO42-(aq) ⇾ MnO4-(aq)
13. Pada reaksi:
I2(s) + 6OH-(aq) ⇾ I-(aq) + IO3-(aq) + 3H2O(l)
Bilangan oksidasi atom I berubah dari . . . .
A. 0 menjadi -1 dan +5 C.0 menjadi -1 dan +3 E. -1 menjadi +5 dan +1
B. 0 menjadi -1 dan +4 D.+1 menjadi -5 dan -1
14. Bilangan oksidasi atom Cr dalam ion CrO42- adalah . . . .
A. +6 C. +1 E. -6
B. +3 D. -1
15. Pada reaksi:
3CuS(s) + 2NO3-(aq) + 8H+(aq)⇾ 3Cu2+(aq) + 3S(s) + 4H2O(l) + 2NO(g)
Zat hasil oksidasi dari reaksi tersebut adalah . . . .
A. Cu2+ C. H2O E. S dan NO
B. S D. NO
16. Di antara spesi berikut yang tidak mungkin digunakan sebagai reduktor adalah . . .
A. Na C. Na+ E. Cl-
B. Fe2+ D. H2
17. Pada reaksi: 2Ag+(aq) + Zn(s)⇾ 2Ag(s) + Zn2+(aq)
Pernyataan yang benar adalah . . . .
A. Zn sebagai oksidator dan Ag sebagai reduktor
B. Zn sebagai oksidator dan Ag+ sebagai reduktor
C. Zn sebagai redukor dan Ag sebagai oksidator
D. Zn sebagai reduktor dan Ag+ sebagai oksidator
E. Zn2+ sebagai reduktor dan Ag+ sebagai oksidator
18. Atom mangan yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan atom krom dalam
K2Cr2O7 adalah . . . .
A. KMnO4 D. MnO
B. K2MnO4 E. MnO2
C. MnSO4
19. Oksidator yang melepaskan lima elektron adalah . . . .
A. Cr2O72-(aq) → 2Cr3+(aq)
B. NO3-(aq) → NO2(g)
C. Cl2(g) → 2Cl-(aq)
D. MnO4-(aq) → Mn2+(aq)
E. SO42-(aq) → SO2(g)
20. Di antara reaksi berikut, yang tergolong reaksi disproporsionasi adalah . . . .
A. 2SO2(g) + O2(g)⇾ 2SO3(g)
B. 2FeCl3(aq) + H2S(s)⇾ 2FeCl2(aq) + 2HCl(aq) + S(s)
C. 3I2(s) + 6KOH(aq)⇾ 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2O(l)
D. SO2(g) + 2H2S(g)⇾ 3S(s) + 2H2O(l)
E. 2CuSO4(aq) + 4KI(aq)⇾ 2CuI(aq) + I2(s) + 2K2SO4(aq)
SOAL TES PRESTASI BELAJAR KIMIA
SIKLUS II
WAKTU : 90 MENIT

PETUNJUK UMUM:
1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal.
2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban.
3. Kerjakan lebih dahulu soal-soal yang Anda anggap mudah.
4. Bekerja sendiri dan jangan bergantung pada orang lain.
5. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada guru.
PETUNJUK KHUSUS:
1. Berilah tanda silang (X) pada satu jawaban yang paling tepat.
2. Jika Anda ingin mengganti jawaban cukup dengan memberi tanda “=” dan berilah tanda
silang pada jawaban pengganti.

SOAL
1. Bila logam besi mengalami perkaratan, berarti besi tersebut mengalami . . . .
A. peristiwa oksidasi
B. peristiwa reduksi
C. pelepasan oksigen
D. penurunan bilangan oksidasi
E. terjadi penerimaan elektron
2. Nama IUPAC yang benar untuk senyawa Cu2S adalah . . . .
A. Tembaga(II) sulfida D. Tembaga(I) sulfida
B. Tembaga(II) sulfat E. Tembaga(I) sulfit
C. Tembaga(II)sulfit
3. Lumpur aktif merupakan lumpur yang mengandung banyak . . . .
A. bakteri aerob D. oksigen terlarut
B. bakteri anaerob E. atom-atom karbon aktif
C. kebutuhan oksigen biokimia
4. Pasangan zat berikut yang mengandung atom S dengan bilangan oksidasi yang sama adalah .
...
A. SO2 dan SO3 C. Na2SO4 dan Na2S E. Na2SO3 dan SO2
B. H2SO3 dan H2SO4 D. H2S dan H2SO4
5. Nama senyawa P2O5 adalah difosfor pentaoksida
sebab
bilangan oksidasi atom P pada P2O5 adalah -5
A. pernyataan benar sebab benar, ada hubungan
B. pernyataan benar sebab benar, tidak ada hubungan
C. pernyataan benar, sebab salah
D. pernyataan salah, sebab benar
E. pernyataan salah, sebab salah
6. Proses pengolahan air limbah menggunakan lumpur aktif pada tahap . . . .
A. aerasi D. adsorbsi
B. nitrifikasi E. pengendapan awal
C. denitrifikasi
7. Bilangan oksidasi atom Cl tertinggi terdapat dalam . . . .
A. asam klorida D. asam klorat
B. asam hipoklorit E. asam perklorat
C. asam klorit
8. Fosfor(V) oksida mempunyai rumus . . . .
A. P5O D. PO5
B. P3O5 E. P4O10
C. P2O3
9. Pembakaran bensin yang tidak sempurna menghasilkan gas karbon monoksida yang
membahayakan kesehatan. Berapakah bilangan oksidasi atom karbon dalam gas karbon
monoksida?
A. -2 C. 0 E. +1
B. -1 D. +2
10. Rumus kimia dari nitrogen(III) oksida adalah . . . .
A. NO D. N2O3
B. NO2 E. N2O5
C. N2O
11. Nama senyawa berikut yang tidak sesuai dengan rumus kimianya adalah . . . .
A. BCl3 = boron triklorida D. Al2(CO3)3 = aluminium karbonat
B. MgCl2 = magnesium diklorida E. K2O = kalium oksida
C. CaSO4 = kalium sulfat
12. Bilangan oksidasi atom hidrogen yang terendah terdapat pada . . . .
A. H2O D. H2O2
B. NaH E. H2
C. HNO3
13. Nama senyawa dari: Cl2O, Cl2O3, Al2O3 berturut-turut adalah . . . .
A. dikloro monoksida, kloro oksida, aluminium oksida
B. dikloro monoksida, dikloro trioksida, aluminium oksida
C. dikloro oksida, dikloro trioksida, aluminium trioksida
D. kloro oksida, dikloro monoksida, aluminium trioksida
E. kloro monoksida, kloro dioksida, aluminium dioksida
14. Rumus senyawa yang dapat dibentuk oleh ion Na+ dan ion CO32- adalah . . . .
A. NaCO3 C. Na2CO3 E. Na2C2O4
B. 2NaCO3 D. Na(CO3)2
15. Nama IUPAC yang benar untuk senyawa MnSO4 adalah . . . .
A. Mangan (II) sulfida D. Mangan sulfat
B. Mangan (II) sulfat E. Mangan sulfit
C. Mangan (II)sulfit
16. Nama IUPAC yang benar untuk senyawa Pb(CH3COO)2 adalah . . . .
A. Timbal (I) asetat D. Timbal sulfit
B. Timbal (II) asetat E. Timbal kromat
C. Timbal asetat
17. Rumus kimia dari Kromium(III) perklorat adalah . . . .
A. CrClO D. Cr(ClO4)3
B. CrClO3 E. Cr(ClO3)3
C. CrClO4
18. Nama senyawa dari: N2O, N2O3, N2O5 berturut-turut adalah . . . .
A. dinitro monoksida, nitro oksida, trinitro oksida
B. dinitro monoksida, dinitro trioksida, dinitro oksida
C. dinitro monoksida, dinitro trioksida, dinitro oksida
D. dinitro dioksida, dinitro trioksida, dinitro pentaoksida
E. dinitro monoksida, dinitro trioksida, dinitro pentaoksida
19. Rumus kimia dari Besi(III) hidroksida adalah . . . .
A. FeO D. Fe2O2
B. Fe2O3 E. Fe3O3
C. Fe3O2
20. Rumus kimia dari Kalium permanganat adalah . . . .
A. CaMnO4 D. KMnO4
B. Ca2MnO4 E. K2(MnO4)2
C. K2MnO4
KUIS PERTEMUAN I

KELOMPOK 1, 2
1. Apakah yang dimaksud dengan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi menurut konsep
pengikatan dan pelepasan oksigen?
2. Berdasarkan konsep penerimaan dan pelepasan elektron, termasuk jenis reaksi apa reaksi
berikut?
a. Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e-
b. Cl2(g) + 2e-→ 2Cl-(aq)

KELOMPOK 3, 4
1. Kapan suatu reaksi dikatakan mengalami reduksi dan kapan mengalami oksidasi?
2. Berikan contoh reaksi oksidasi berdasarkan 3 konsep perkembangan reaksi oksidasi reduksi!

KELOMPOK 5,6
1. Jelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan kenaikan dan penurunan
bilangan oksidasi?
2. Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, termasuk jenis reaksi apa reaksi
berikut?
a. Fe2O3(s) + 3CO(g) ⇾ 2Fe(s) + 3CO2(g)
b. 2Ag2O(s) ⇾ 4Ag(s) + O2(g)

KELOMPOK 7,8
1. Apakah yang dimaksud dengan reaksi oksidasi dan reaksi oksidasi menurut konsep
penerimaan dan pelepasan elektron?
2. Berikan contoh reaksi reduksi berdasarkan 3 konsep perkembangan reaksi oksidasi reduksi!
KELOMPOK 9, 10
1. Apakah yang dimaksud dengan reaksi oksidasi dan reaksi oksidasi menurut konsep
kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi?
2. Berdasarkan konsep penerimaan dan pelepasan elektron, termasuk jenis reaksi apa reaksi
berikut?
a. Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e-
b. Cl2(g) + 2e-→ 2Cl-(aq)
KUIS PERTEMUAN II

KELOMPOK 1, 2
1. Tentukan oksidator, reduktor, zat hasil oksidasi dan zat hasil reduksi untuk reaksi berikut.
2Br2(g) + 4NaOH(aq) → 2NaBr(aq) + 2NaBrO(aq) + 2H2O(l)
2. Tentukan bilangan oksidasi dari:
a. Atom S dalam S2O32-
b. Atom Mn dalam MnO42-
c. Atom Cr dalam Cr2O72-
KELOMPOK 3,4
1. Tentukan oksidator, reduktor, zat hasil oksidasi dan zat hasil reduksi untuk reaksi berikut.
2FeCl3(aq) + H2S(s) ⇾ 2FeCl2(aq) + 2HCl(aq) + S(s)
2. Tentukan bilangan oksidasi dari:
a. Atom S dalam SiO33-
b. Atom Mn dalam MnO4-
c. Atom C dalam C2O42-
KELOMPOK 5, 6
1. Tentukan oksidator, reduktor, zat hasil oksidasi dan zat hasil reduksi untuk reaksi berikut.
2Al(s) + Fe2O3(s) → Al2O3(s) + 2 Fe(s)
2. Tentukan bilangan oksidasi dari:
a. Atom S dalam S2O32-
b. Atom Mn dalam MnO42-
c. Atom Cr dalam Cr2O72-
KELOMPOK 7, 8
1. Tentukan oksidator, reduktor, zat hasil oksidasi dan zat hasil reduksi untuk reaksi berikut.
Ag(s) + 2HNO3(aq) → AgNO3(aq) + NO2(g) + H2O(l)
2. Tentukan bilangan oksidasi dari:
a. As dalam AsO33-
b. Mn dalam MnO4-
c. Cr dalam Cr2O42-
KELOMPOK 9,10
1. Tentukan oksidator, reduktor, zat hasil oksidasi dan zat hasil reduksi untuk reaksi berikut.
2KMnO4(aq) + 16 HCl(aq) → 2KCl(aq) + 5Cl2(aq) + MnCl2(aq) + 8H2O(l)
2. Tentukan bilangan oksidasi dari:
a. Atom S dalam S2O32-
b. Atom As dalam AsO43-
c. Atom Cr dalam Cr2O72-
KUIS PERTEMUAN III

KELOMPOK 1, 2
1. Tuliskan nama IUPAC dari senyawa-senyawa berikut?
a. SnO d. Cl2O3
b. HgCl2 e. SO2
c. Al2(SO4)3
2. Tulis rumus kimia dari senyawa-senyawa berikut:
a. Kalium permanganat
b. Asam sulfat
c. Belerang(VI) oksida
d. Kalium klorat
e. Kalsium hidroksida

KELOMPOK 3,4
1. Tuliskan nama IUPAC senyawa berikut ini:
a. CuO d. SnCl4
b. CuI2 e. Cr2(SO4)
c. Sn(SO4)
2. Tulislah rumus kimia dari senyawa-senyawa berikut:
a. Kromium(III) perklorat
b. Amonium sulfat
a. Fosforus(III) oksida
b. Besi(II) oksida
c. Timah(IV) hidroksida

KELOMPOK 5,6
1. Tulislah nama IUPAC senyawa-senyawa berikut ini:
a. Cu2O d. N2O
b. Pb(CH3COO)2 e. SO3
c. MgO
2. Tuliskan rumus kimia dar senyawa-senyawa berikut:
a. Timah(II) oksida
b. Natrium fosfat
c. Tembaga(II) sulfida
d. Tembaga(II) iodida
e. Kobalt(III) hidroksida
KELOMPOK 7, 8
1. Tulislah nama IUPAC senyawa-senyawa berikut ini:
a. Cu2S d. P2O5
b. Fe2(SO4)3 e. SO2
c. MgO
2. Tuliskan rumus kimia dar senyawa-senyawa berikut:
a. Besi(III) hidroksida
b. Emas(III) klorida
c. Titanium(IV) oksida
d. Perak nitrat
e. Krom(II) hidroksida

KELOMPOK 9, 10
1. Tulislah nama IUPAC senyawa-senyawa berikut ini:
a. Fe(NO3)2 d. CoCl2
b. CuI2 e. Hg(NO3)2
c. MnSO4
2. Tuliskan rumus kimia dar senyawa-senyawa berikut:
a. Karbon disulfida
b. Timbal(II) nitrat
c. Kalium dikromat
d. Kalium permanganat
e. Raksa(II) hidroksida
KUIS PERTEMUAN IV

KELOMPOK 1, 2
Apakah yang dimaksud dengan :
a. DO (dissolved oxygen)
b. BOD (biochemical oxygen demand)

KELOMPOK 3, 4
Apakah yang dimaksud lumpur aktif?

KELOMPOK 5, 6
Bagaimana tahap pengolahan air limbah dengan metode lumpur aktif?

KELOMPOK 7, 8
Apa saja kendala yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan metode lumpur aktif?

KELOMPOK 9, 10
Bagaimana cara mengatasi kelemahan dar metode lumpur aktif?
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
KEGIATAN 1

Perkembangan Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi


Konsep reaksi oksidasi dan reduksi dapat ditinjau berdasarkan pengikatan dan pelepasan
oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
1. Konsep reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan oksigen.

Ditinjau dari pengikatan dan pelepasan oksigen, konsep reaksi oksidasi reduksi dapat
didefinisikan sebagai berikut:
a. Oksidasi
Pada mulanya, oksidasi didefinisikan sebagai reaksi suatu zat dengan oksigen. Contohnya
peristiwa perkaratan besi. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.
4Fe(s) + 3O2(g )→ 2Fe2O3(s)
Contoh:
4Na(s) + O2(g) → 2Na2O(g)
P4(s) + 5O2(g) → P4O10(s)
b. Reduksi
Kebalikan reaksi oksidasi adalah reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi terjadi pelepasan
oksigen. Contohnya pada proses pembuatan logam tembaga dari oksidanya dapat dilakukan
dengan cara mereaksikan dengan hidrogen. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.
2CuO(s) + 2 H2(g) → 2Cu(s) + 2H2O(g)
Contoh:
Ag2O(s) +H2(g) → 2Ag(s) + H2O(g)
Fe2O3(s) + 3H2(g) → 2Fe(s) + 3H2O(g)

2. Konsep reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron

Pada perkembangan selanjutnya, ternyata banyak reaksi oksidasi dan reduksi yang tidak
melibatkan oksigen sehingga konsep oksidasi reduksi dikembangkan lagi. Pengertian reaksi
oksidasi dan reduksi tidak hanya menyangkut pengikatan dan pelepasan oksigen, tetapi
diterapkan untuk semua reaksi yang menyangkut pelepasan dan penerimaan elektron.
a. Oksidasi
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron oleh suatu zat.
Contoh:
Na(s) → Na+(aq) + e-
Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e-
Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e-
b. Reduksi
Reduksi adalah reaksi penerimaan elektron oleh suatu zat.
Contoh:
Br2(l) + 2e- → 2Br-(aq)
Sn4+(aq) + 2e-→ Sn2+(aq)
3. Konsep reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari kenaikan dan penurunan bilangan
oksidasi

Perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi dengan pelepasan dan penerimaan elektron
dapat dikembangkan lagi. Hal ini disebabkan atom zat yang melepaskan elektron mengalami
kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan atom yang menerima elektron mengalami penurunan
bilangan oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi adalah reaksi yang
zat atau senyawanya mengalami kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi reduksi adalah
reaksi yang zat atau senyawanya mengalami penurunan bilangan oksidasi.
Contoh:
Zn(s) + Cl2(g) → ZnCl2(s)
Bila ditinjau berdasarkan aturan bilangan oksidasi maka dapat diterangkan sebagai berikut.
Zn(s) + Cl2(g) → ZnCl2(s)
0 0 +2 -1
oksidasi
reduksi
Atom Zn mengalami oksidasi sebab mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 ke +2,
Molekul Cl2 mengalami reduksi sebab mengalami penurunan bilangan oksidasi dari 0 ke -1.

Kerjakan Soal Berikut ini :


1. Sebutkan perkembangan konsep reaksi oksidai reduksi,
jelaskan?
2. Dari beberapa reaksi berikut, tentukan reaksi yang termasuk
oksidasi atau reduksi.
a. Ag+(aq) + e- → Ag(s)
b. 2Cl2(g) + 3O2(g)→ 2Cl2O3(s)
c. Pb(s) → Pb2+(aq) + 2e-
d. 4K(s)+ O2(g) → K2O(g)
e. Fe2O3(s) + 3H2(g) → 2Fe(s) + 3H2O(g)
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
KEGIATAN 2

A. Konsep Bilangan Oksidasi


Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan jumlah elektron suatu atom yang
dilepaskan atau diterima atom dalam senyawa, dimana senyawa tersebut terbentuk melalui ikatan
ionik. Harga bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima.
Harga bilangan oksidasi dapat positif atau negatif. Jika bilangan oksidasi berharga positif berarti
atom telah melepaskan elektron dan jika bilangan oksidasi berharga negatif artinya atom telah
menerima elektron.
Aturan penentuan bilangan oksidasi atom unsur adalah sebagai berikut.
1. Bilangan oksidasi atom unsur bebas = 0
Contoh:
Bilangan oksidasi Na dalam atom Na= 0
Bilangan oksidasi Ca dalam atom Ca = 0
Bilangan oksidasi Fe dalam atom Fe = 0
Bilangan oksidasi H dalam atom H2 = 0
Bilangan oksidasi P dalam atom P4 =0
Bilangan oksidasi S dalam atom S8 =0
2. Bilangan oksidasi atom logam dalam senyawa selalu bertanda positif
Contoh:
Na = +1 Cu = +1 dan +2
K = +1 Hg = +1 dan +2
Ag = +1 Au = +1 dan +3
Mg= +2 Fe = +2 dan +3
Ca = +2 Co = +2 dan +3
Ba = +2 Cr = +2 dan +3
Ni = +2 Sn = +2 dan +4
Zn =+2 Pb = +2 dan +4
Al =+3 Pt = +2 dan +3
3. Bilangan oksidasi atom H dalam senyawanya = +1
Hal ini tidak berlaku untuk senyawa hidrida, yaitu senyawa yang terbentuk dari ikatan
hidogen dengan logam. Bilangan oksidasi H dalam hidrida= -1.
Contoh:
Bilangan oksidasi H dalam H2O, NH3, HCl, NaOH = +1
Bilangan oksidasi atom H dalam NaH, KH, CaH2, BaH2 = -1
4. Bilangan oksidasi atom O dalam senyawanya = -2, kecuali dalam: Peroksida, seperti
H2O2, Na2O2, BaO2, bilangan oksidasi O =-1
1
Superoksida seperti KO2, NaO2, bilangan oksidasi O = -
2
F2O, bilangan oksidasi O = +2
Contoh :
Bilangan oksidasi O dalam H2O, KOH, H2SO4 = -2.
5. Bilangan oksidasi atom fluorin (F) dalam senyawanya = -1
Fluor adalah unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan 1 elektron untuk
mencapai konfigurasi elektron yang stabil.
6. Bilangan oksidasi atom suatu unsur dalam suatu ion monoatomik = muatan ionnya
Contoh:
Bilangan oksidasi Na dalam ion Na+ = +1
Bilangan oksidasi Ca dalam ion Ca2+ = +2
Bilangan oksidasi Al dalam ion Al3+ = +3
Bilangan oksidasi Cl dalam ion Cl- = -1
Bilangan oksidasi O dalam ion O2- = -2
7. Jumlah bilangan oksidasi atom suatu unsur dalam suatu senyawa =0
Contoh:
Dalam HNO3 = (1 x b.o H) + (1 x b.o N) + (3 x b.o O)= 0
Dalam Al2(SO4)3 =(2 x b.o Al) + (3 x b.o S) + (12 x b.o O)=0
8. Jumlah bilangan oksidasi atom unsur-unsur dalam suatu ion poliatom= muatannya
Contoh:
Dalam MnO4- = (1 x b.oMn) + (4 x b.o O)=-1
Dalam Cr2O72- = (2 x b.o Cr) + (7 x b.o O)= -2

Kerjakan Soal Berikut:

1. Tentukan bilangan oksidasi atom S dalam H2SO4


2. Tentukan bilangan oksidasi atom Fe dalam Fe2O3
3. Tentukan bilangan oksidasi atom Cu dalam Cu(NO3)2
4. Tentukan bilangan oksidasi atom N dalam NH4+
5. Tentukan bilangan oksidasi atom Cr dalam Cr2O72-
6. Tentukan bilangan oksidasi atom S dalam S2O72-
B. Menentukan reaksi oksidasi reduksi atau bukan

Kerjakan Soal Berikut:

1. Tentukan apakah reaksi berikut termasuk oksidasi, reduksi, atau oksidasi


reduksi?
a. C(s) + O2(g) → CO2(g)
b. Mg(aq) → Mg2+(aq) + 2e-
c. Cr2O72- (aq) + 14H+(aq) +6e- → 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
2. Tentukan apakah reaksi berikut termasuk reaksi oksidasi reduksi atau
bukan?
a. 3CuS(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + 2NO(g) + 3S(s)+ 4H2O(l)

b. Fe2O3(s) + 3H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3(aq) + 3H2O(l)

C. Mengidentifikasi oksidator dan reduktor dalam reaksi oksidasi reduksi


Pada suatu reaksi kimia tidak mungkin terjadi reaksi oksidasi saja atau reaksi reduksi
saja. Artinya, tidak mungkin terjadi pelepasan elektron tanpa ada yang menerima dan sebaliknya.
Reaksi reduksi dan oksidasi selalu berlangsung bersamaan disebut reaksi reduksi oksidasi,
disingkat reaksi redoks. Zat-zat yang atomnya menerima elektron atau mengalami reduksi
dinamakan oksidator atau pengoksidasi, sedangkan zat-zat yang atomnya melepaskan elektron
atau mengalami oksidasi dinamakan reduktor atau pereduksi.
Contoh:
Zn(s ) + Cl2(g) → ZnCl2(s)
Reaksi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Zn(s ) + Cl2(g) → ZnCl2(s)
0 0 +2 -1
oksidasi
reduksi
Atom Zn mengalami oksidasi sebab mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 ke +2,
sehingga Zn disebut reduktor. Molekul Cl2 mengalami reduksi sebab mengalami penurunan
bilangan oksidasi dari 0 ke -1, sehingga Cl2 disebut oksidator.

Kerjakan Soal Berikut:

Tentukan oksidator, reduktor, hasil reduksi, dan hasil oksidasi pada


masing-masing reaksi redoks berikut:
1. 2KClO3(aq) + 3S(s) →2KCl(aq) + 3SO2(g)
2. Cu(s) + 2H2SO4(aq) →CuSO4(aq) + SO2(g) + 2H2O(g)
3. 2Al(s) + 3Zn(NO3)2(aq) → 2Al(NO3)3(aq) + 3Zn(s)
D. Reaksi disproporsionasi dan konproposionasi
Reaksi autoredoks (disproporsionasi) adalah reaksi oksidasi reduksi dimana zat Oksidator
dan reduktor merupakan zat yang sama atau reaksi oksidasi reduksi dimana zat yang mengalami
reaksi oksidasi sekaligus mengalami reaksi reduksi.
Contoh:
Cl2(g) + 2KOH(aq) → KCl(aq) + KClO(aq) + H2O(l)
0 -1 +1
reduksi
oksidasi
Reaksi konproporsionasi adalah reaksi oksidasi reduksi dimana zat hasil oksidasi juga
merupakan zat hasil reduksi.
Contoh:
MnCl2(aq) + K2MnO4(aq) → 2MnO2(s) + 2KCl(aq)
Reaksi oksidasi : MnCl2 → MnO2
Reaksi reduksi : K2MnO4 → MnO2
Reduktor : MnCl2
Oksidator : K2MnO4
Zat hasil oksidasi : MnO2
Zat hasil reduksi : MnO2

Kerjakan Soal Berikut:

Dari reaksi-reaksi berikut, tentukan apakah termasuk reaksi autoredoks,


konproporsionasi, atau bukan?
1. CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(l)
2. 3NaClO(aq) → 2NaCl(aq) + NaClO3(aq)
3. 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2SO4(aq) → 3K2SO4(aq) + 3I2(s) +
3H2O(l)
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
KEGIATAN 3

Kompetensi Dasar:
3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannya dengan tata
nama senyawa serta penerapannya.
Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik diharapkan dapat memberi nama senyawa menurut IUPAC.
• Peserta didik diharapkan dapat menuliskan rumus kimia dari suatu senyawa.

A. Penamaan Senyawa Kimia


Beberapa unsur yang berikatan dapat membentuk lebih dari satu senyawa. Untuk
membedakan senyawa-senyawa tersebut dapat dilihat dari namanya. Nama senyawa dapat dibuat
berdasarkan bilangan oksidasi. Senyawa kimia terdiri dari biner dan senyawa poliatom. Senyawa
biner adalah senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur baik itu antara unsur logam dengan
unsur logam atau antara unsur-unsur nonlogam.
Contoh: NaCl NO
KBr NO2
MgO SO3
Senyawa poliatom terbentuk lebih dari dua unsur yang berbeda.
Contoh: HNO3 CH3COONa
H2SO4 Pb(NO3)2
1. Penamaan Senyawa Kimia

Dalam kehidupan sehari-hari ditemukan nama-nama senyawa yang telah dikenal secara
umum, seperti air untuk H2O, garam dapur untuk NaCl, cuka untuk CH 3COOH, amoniak untuk
NH3 dan glukosa untuk C6H12O6. Nama-nama tersebut merupakan nama-nama dagang dari
senyawa-senyawa tersebut. Namun, karena begitu banyaknya senyawa maka agar tidak
membingungkan, para ahli membuat nama senyawa secara sistematis, sesuai dengan IUPAC
(International Union of Pure and Applied Chemistry), tahun 1990.

a. Tata nama oksida basa


Oksida basa adalah oksida logam yaitu senyawa hasil reaksi logam dan oksigen. Apabila
logamnya memiliki bilangan oksidasi satu macam maka cara pemberian namanya dilakukan
dengan cara menyebutkan nama logamnya kemudian ditambah kata oksida.
Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam maka cara
pemberian namanya dapat memakai sistematik (sistem Stock) atau memakai nama lama. Nama
sistematik (sistem Stock) dengan cara menyebut nama logamnya kemudian disebutkan tingkat
bilangan oksidasinya yang pada penulisannya memakai angka Romawi dalam kurung.
Contoh:
Unsur Bilangan Rumus Senyawa Nama senyawa
Oksidasi
Fe +2 FeO Besi(III) oksida
+3 Fe2O3 Besi(II) oksida
Cu +1 Cu2O Tembaga(I) oksida
+2 CuO Tembaga(II) oksida

Nama lama (nama Latin) adalah nama senyawa logam yang mempunyai bilangan
oksidasi rendah diberi akhiran “o” sedangkan nama senyawa dengan logam yang mempunyai
bilangan oksidasi tinggi diberi akhiran “i”.
Contoh:
Unsur Bilangan Rumus Senyawa Nama senyawa
Oksidasi
Fe +2 FeO Fero oksida
+3 Fe2O3 Feri oksida
Cu +1 Cu2O Kupro oksida
+2 CuO Kupri oksida

b. Tata nama oksida asam


Oksida asam adalah oksida nonlogam yaitu senyawa hasil reaksi nonlogam dengan
oksigen. Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam.
Pemberian namanya adalah didasarkan pada sistem awalan (nama Latin).
Jumlah atom pada oksida asam disebutkan dengan angka Latin, sebagai berikut.
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Contoh:
Unsur Bilangan Rumus Nama senyawa
Oksidasi Senyawa
Cl +1 Cl2O Dikloro monoksida
+3 Cl2O3 Dikloro trioksida
+5 Cl2O5 Dikloro pentaoksida
+7 Cl2O7 Dikloro heptaoksida
N +1 N2O Dinitrogen oksida
+2 NO Nitrogen oksida
+4 NO2 Nitrogen dioksida
+5 N2O5 Dinitrogen pentaoksida

2. Tata Nama Senyawa Asam, Basa dan Garam


a. Tata nama asam
Asam menurut Archenius adalah senyawa yang mengandung ion H+ dan ion sisa asam
yang bermuatan negatif (anion). Banyaknya ion H+ dalam suatu asam disebut valensi asam.
Senyawa asam ada yang mengandung oksigen dan ada pula yang tidak mengandung oksigen.
Asam yang tidak mengandung oksigen maka pemberian nama asam diberi akhiran ida.
Contoh:
Rumus Kimia Nama Senyawa
HF(aq) asam flourida
HCl(aq) asam klorida
HCN(aq) asam sianida
H2S(aq) asam sulfida

Asam yang mengandung oksigen, pada senyawa yang mengandung jumlah oksigen lebih
sedikit nama asam diberi akhiran it, sedangkan pada senyawa yang mengandung jumlah oksigen
lebih banyak nama asam diberi akhiran at.
Contoh:
Rumus Kimia Nama Senyawa
HNO2 asam nitrit
HNO3 asam nitrat
H2SO3 asam sulfit
H2SO4 asam sulfat
H3PO3 asam fosfit
H3PO4 asam fosfat

Awalan per diberikan kepada senyawa yang mengandung jumlah oksigen lebih dari
senyawa umumnya. Sementara itu, awalan hipo diberikan pada senyawa yang mengandung
jumlah atom kurang dari senyawa umumnya.
Contoh:
Rumus Kimia Nama Senyawa
HClO asam hipoklorit
HClO2 asam klorit
HClO3 asam klorat
HClO4 asam perklorat

b. Tata nama basa


Basa adalah senyawa yang mengandung ion logam yang bermuatan positif (kation) dan
ion OH-(ion hidroksida) yang bermuatan negatif (anion). Banyaknya ion OH -dalam suatu basa
disebut valensi basa. Valensi basa sama dengan bilangan oksidasi logam basa itu. Apabila ion
logam dari basa senyawa mempunyai bilangan oksidasi satu macam maka tata nama basa dengan
menyebutkan nama logamnya kemudian ditambah kata hidroksida.
Contoh:
Rumus Kimia Nama Senyawa
NaOH natrium hidroksida
KOH kalium hidroksida
Sr (OH)2 strontium hidroksida
Al(OH)3 aluminium hidroksida
Mg(OH)2 magnesium hidroksida
Ni(OH)2 nikel hidroksida
Apabila ion logam dari basa mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam maka
tata nama basa seperti pada tata nama oksida logam, namun kata oksida diganti dengan
hidroksida.
1) Nama sistematik
Contoh:
Rumus Kimia Nama Senyawa
CuOH tembaga(I) hidroksida
Cu(OH)2 tembaga(II) hidroksida
Sn(OH)2 timah(II) hidroksida
Sn(OH)4 timah(IV) hidroksida
Co(OH)2 kobalt(II) hidroksida
Co(OH)3 kobalt(III) hidroksida

2) Nama latin
Contoh:
Rumus Kimia Nama Senyawa
CuOH kupro hidroksida
Cu(OH)2 kupri hidroksida
Sn(OH)2 stano hidroksida
Sn(OH)4 stani hidroksida
Co(OH)2 kobalto hidroksida
Co(OH)3 kobalti hidroksida

c. Tata nama garam


Garam adalah senyawa yang mengandung ion logam yang bermuatan positif dan ion sisa
asam yang bermuatan negatif. Ion sisa asam adalah asam yang telah melepaskan ion H+nya.
Garam merupakan senyawa yang terbentuk melalui reaksi asam dengan basa.
Contoh:
Pembentukan garam dari ion logam Al3+ dan ion sisa asam SO42-untuk membuat senyawa
netral maka ion Al3+ dikalikan 2 dan ion SO42-dikalikan 3.
2 Al3+(aq)+ 3 SO42-(aq)→Al2(SO4)3(aq)
Penamaan garam adalah nama ion logam disebutkan terlebih dahulu kemudian nama sisa
asamnya.
Contoh:
Rumus Garam Nama Garam
AgBr Perak bromida
K2SO4 Kalium sulfat
HgI2 Raksa(II) iodida
NaNO3 Natrium nitrat
SnCl4 Timah(IV) klorida

Secara umum pembentukan garam atau senyawa elektrolit dapat dituliskan sebagai berikut.
Ax+ = kation
By- = anion
x+
= jumlah muatan kation
y-
= jumlah muatan anion
AyBx = rumus senyawa (jumlah muatan (+) dan (-) adalah 0

Kerjakan soal berikut ini:


1. Tuliskan nama IUPAC senyawa-senyawa berikut ini:
a. MnSO4 e. CuS
b. FeCl2 f. HNO3
c. PbO2 g. Cu2O
d. NaOH h. P2O5
2. Tuliskan rumus kimia dari senyawa-senyawa berikut ini:
a. Nitrogen dioksida
b. Amonium sulfat
c. Belerang(IV) oksida
d. Besi(III) hidroksida
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
KEGIATAN 4

Penerapan Reaksi Oksidasi Reduksi


1. Reaksi Oksidasi Reduksi pada Pengolahan Logam
Reaksi oksidasi reduksi ini diterapkan pada proses setelah dipisahkan dari batu reja
(karang) baik secara kimia maupun fisika yang kemudian dipekatkan menjadi bijih pekat. Bijih
pekat tersebut direduksi dengan zat pereduksi yang paling tepat.
Contoh : reaksi elektrolisis logam aluminium
3C(s) + 4Al3+(aq) + 6O2-(aq) → 4Al(s) + 3CO2(g)

2. Reaksi Oksidasi Reduksi pada Sel Aki


Reaksi pada penggunaan sel aki sebagai berikut:
Pb(s) + PbO2(aq) + 2HSO4-(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O(l)
Pada saat aki digunakan terjadi reaksi oksidasi reduksi, di mana Pb mengalami reaksi oksidasi
membentuk PbSO4 dan PbO2 mengalami reaksi reduksi membentuk PbSO4.
3. Reaksi Oksidasi Reduksi pada Baterai
Reaksi pada pemakaian baterai adalah:
Zn(s) + 2NH4+(aq) + 2MnO2(s) → Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)

4. Reaksi Oksidasi pada Pengolahan Air Limbah


Air yang bersih dan layak dikonsumsi mempunyai beberapa parameter yang dapat
dijadikan tolak ukur. Parameter tersebut meliputi DO (Disolved Oxygen), zat padat terlarut, BOD
(Biochemical Oxygen Demand), pH, dan suhu (Unggul Sudarmo, 2006: 132).
Pengolahan air dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap primer, tahap sekunder, dan
tahap tersier. Pengolahan tahap primer dimaksudkan untuk memisahkan sampah yang tidak
larut air yang dapat dilakukan dengan penyaringan dan pengendapan (sedimentasi). Tahap
sekunder dimaksudkan untuk menghilangkan BOD, yaitu dengan cara mengoksidasinya. Hal ini
dikarenakan apabila harga BOD dalam perairan terlalu besar, akan menimbulkan bau tidak sedap
sebagai oksidasi yang berlangsung tanpa oksigen. Oksidasi anaerob menghasilkan gas NH 3, CH4,
dan H2S yang berbau tidak sedap. Untuk mempercepat proses penguraian ini, diperlukan
mikroorganisme dalam jumlah banyak. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan lumpur
aktif. Lumpur aktif adalah suatu lumpur yang mengandung banyak bakteri aerob yang
menguraikan limbah organik sehingga dapat mengalami biodegradasi. Tahap tersier
dimaksudkan untuk menghilangkan sampah lain yang masih ada. Pengolahan tahap tersier
dilakukan untuk pengolahan air bersih.
Tahapan-tahapan pengolahan air limbah dengan metode lumpur aktif secara garis besar
adalah sebagai berikut:
1. Tahap awal
Pada tahap ini dilakukan pemisahan benda-benda asing seperti kayu, bangkai binatang,
pasir, dan kerikil. Sisa-sisa partikel digiling agar tidak merusak alat dalam sistem dan limbah
dicampur agar laju aliran dan konsentrasi partikel konsisten.

2. Tahap primer
Tahap ini disebut juga tahap pengendapan. Partikel-partikel berukuran suspensi dan
partikel-partikel ringan dipisahkan, partikel-partikel berukuran koloid digumpalkan dengan
penambahan elektrolit seperti FeCl3, FeCl2, Al2(SO4)3, dan CaO.
3. Tahap sekunder
Tahap sekunder meliputi 2 tahap yaitu tahap aerasi (metode lumpur aktif) dan
pengendapan. Pada tahap aerasi oksigen ditambahkan ke dalam air limbah yang sudah dicampur
lumpur aktif untuk pertumbuhan dan berkembang biak mikroorganisme dalam lumpur. Dengan
agitasi yang baik, mikroorganisme dapat melakukan kontak dengan materi organik dan
anorganik kemudian diuraikan menjadi senyawa yang mudah menguap seperti H2S dan NH3
sehingga mengurangi bau air limbah. Tahap selanjutnya dilakukan pengendapan. Lumpur aktif
akan mengendap kemudian dimasukkan ke tangki aerasi, sisanya dibuang. Lumpur yang
mengendap inilah yang disebut lumpur bulki.
4. Tahap tersier
Tahap ini disebut tahap pilihan. Tahap ini biasanya untuk memisahkan kandungan zat-zat
yang tidak ramah lingkungan seperti senyawa nitrat, fosfat, materi organik yang sukar terurai,
dan padatan anorganik. Contoh perlakuan pada tahap ini adalah nitrifikasi/denitrifikasi,
pemisahan fosfor.
5. Disinfektan
Disinfektan ditambahkan pada tahap ini untuk menghilangkan mikroorganisme seperti
virus dan materi organik penyebab bau dan warna. Air yang keluar dari tahap ini dapat
digunakan untuk irigasi atau keperluan industri, contoh Cl2.
Reaksi: Cl2(g) + H2O(l) → HClO(aq) + H+(aq) + Cl–(aq)
6. Pengolahan padatan lumpur
Padatan lumpur dari pengolahan ini dapat diuraikan bakteri aerobik atau anaerobik
menghasilkan gas CH4 untuk bahan bakar dan biosolid untuk pupuk.

Pikirkan!!!!

1. Jelaskan cara pengolahan air kotor dengan metode lumpur


aktif?
2. berilah contoh aplikasi konsep redoks dalam kehidupan
sehari – hari?

Anda mungkin juga menyukai