Anda di halaman 1dari 4

Terimakasih Ibu atas materi diskusinya, saya mencoba menanggapi.

Urutan membuat soal menurut saya. Memilih materi atau topik yang tepat
untuk diangkat menjadi bahan ujian; menentukan dari materi atau topik
terpilih tersebut, bagian mana yang tepat untuk dijadikan soal dengan
bentuk pilihan ganda atau benar-salah atau isian, atau uraian, atau ujian
praktek; membuat kisi-kisi soalnya yang disesuaikan dengan indikator
capaian dalam setiap materi atau topik terpilih; menulis soal mengacu pada
indikator sebagaimana dituangkan dalam kisi-kisi; Menuliskan kunci
jawaban (untuk soal selain uraian) atau pedoman penskoran (untuk soal
uraian); menelaah dan merakit soal beserta kunci jawaban atau pedoman
penskorannya.Kaidah Penyusunan Soal masing-masing bentuk soal
mempunyai kaidah penulisan yang berbeda. Secara umum, kaidah
penulisan soal mencakup materi, konstruksi, dan bahasa.

Bentuk Soal Pilihan Ganda

Bentuk soal pilihan ganda paling banyak digunakan dalam melakukan tes
secara masal dengan cakupan materi yang banyak. Dalam pembuatan
soal pilihan ganda, kaidah umum yang berlaku adalah:

Materi

Soal yang dibuat harus sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan;
Pilihan jawaban yang diberikan harus homogen dan logis; Setiap soal
hanya memiliki satu jawaban yang benar.

Konstruksi

Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas;

Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan


yang diperlukan saja;

Pokok soal hendaknya jangan memberikan petunjuk kearah jawaban yang


benar;

Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda;


Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama;

Pilihan jawaban jangan mengandung “semua pilihan jawaban di atas salah”


atau “semua pilihan jawaban di atas benar”;

Pilihan jawaban berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar-


kecilnya nilai angka tersebut;

Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi;

Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

Bahasa
Setiap butir soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar;
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat;
Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian.

Bentuk Soal Benar-Salah

Bentuk soal benar- salah kaidah yang berlaku umum adalah :

Hindari penggunaan kata : terpenting, selalu, sebagian kecil, tidak pernah,


hanya, sebagian besar dan kata-kata lain yang sejenis;

Rumusan soal harus jelas dan pasti benar atau pasti salah;

Hindari pernyataan negatif;

Hindari penggunaan kata yang dapat menimbulkan penafsiran ganda;

Jumlah rumusan butir soal yang kunci jawabannya benar dan salah
hendaknya dibuat berimbang;

Panjang rumusan butir soal hendaknya relatif sama;

Susunan pernyataan benar dan pernyataan salah hendaknya disusun


secara random dan tidak sistematis mengikuti pola tertentu.
Bentuk Soal Uraian

Secara umum kaidah yang berlaku dalam penyusunan soal bentuk soal
uraian adalah:

Harus sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sebagaimana dalam


kisi-kisi soal;

Batasan jawaban atau ruang lingkup yang akan diukur harus


jelas;Rumusan soal atau pertanyaan hendaknya menggunakan kata tanya
yang menuntut jawaban uraikan, misalnya : mengapa, jelaskan, uraikan;

d. Rumusan kalimat soal hendaknya komunikatif dan hindari kalimat atau


istilah atau kata yang dapat menimbulkan tafsir ganda;
e. Hal-hal yang menyertai soal, seperti tabel, diagram, gambar atau sejenisnya
harus disajikan secara jelas dan berfungsi;
f. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal;
g. Butir soal harus dilengkapi dengan kunci jawaban atau kriteria jawaban
serta pedoman penskoran dan harus segera dibuat setelah soal ditulis.
Syarat Penyusunan Soal

Selain mengikuti langkah-langkah serta kaidah penyusunan soal, hal lain


yang perlu diperhatikan untuk dapat menghasilkan soal yang baik adalah
syarat dalam penyusunan soal. Adapun syarat penyusunan soal meliputi :

Soal-soal atau pertanyaan yang dibuat harus menanyakan tentang


ilmu/materi/konsep/teori/pengetahuan yang telah dipelajari; Soal disusun
mengikuti kaidah penyusunan soal; Penulis soal harus menguasai ilmu
yang akan dituliskan soalnya; Penulis soal mengetahui adanya
ragam/jenis/bentuk soal beserta keunggulan dan kelemahannya; Penulis
soal paham akan kaidah penulisan soal untuk berbagai bentuk soal;
Penulis soal paham bahwa soal yang ditanyakan berhubungan langsung
dengan penskoran sehingga diperoleh penilaian yang objektif. Soal
merupakan sarana atau alat untuk melakukan evaluasi hasil belajar
sehingga dapat diberikan penilaian kepada peserta selama dan setelah
proses pembelajaran dilaksanakan. Untuk dapat dipakai sebagai sarana
pengukuran atau evaluasi hasil belajar yang baik, maka soal atau
pertanyaan harus dibuat mengikuti langkah-langkah serta kaidah
penyusunan soal yang baik. Selain itu baik atas soal yang dibuat maupun
terhadap si pembuat soal harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Soal HOTS adalah model evaluasi pendidikan yang menguji kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Daripada ditanya fakta atau definisi, peserta didik
ditanya bagaimana sebuah sistem bekerja. Soal HOTS akan mengasah
logika, pola pikir kritis, dan kreativitas peserta didik. Soal HOTS mampu
mengajak peserta didik connecting the dots, mengaitkan satu materi ke
materi lain untuk membangun sebuah cerita besar yang menarik.

Tujuan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu
sebelum digunakan. Juga untuk membantu meningkatkan kualitas tes
melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif serta mengetahui
informasi diagnostik pada peserta didik, sudahkan mereka memahami
materi yang telah diajarkan

Manfaat analisis butir soal :

 membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang digunakan
 sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal (seperti tes yang disiapkan guru di
kelas)
 mendukung penulisan butir soal yang efektif
 secara materi dapat memperbaiki tes di kelas
 meningkatkan validitas dan reliabilitas soal
 menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang diharapkan
 memberi masukan kepada peserta didik tentang kemampuan dan sebagian dasar untuk
bahan diskusi di kelas
 memberi masukan kepada guru tentang kesulitan peserta didik
 memberi masukan pada aspek tertentu untuk pengembangan kurikulum
 merevisi materi yang dinilai atau diukur
 meningkatkan keterampilan penulisan soal

Anda mungkin juga menyukai