10
Laju Reaksi
Kode KIM.10
Laju Reaksi
Penyusun:
Editor
Drs. Sukarmin, MPd.
Drs. Diding Wahyuding, MS.
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun bahan ajar modul manual
untuk SMK Bidang Adaptif, yakni mata
iii
pelajaran
iv
Kata Pengantar
Modul Kimia untuk siswa SMK ini disusun dengan mengacu kepada
kurikulum SMK Edisi 2004. Modul merupakan salah satu media yang sesuai
dan tepat untuk mencapai suatu tujuan tertentu pada setiap pembelajaran.
Bagi siswa, selain dapat dipakai sebagai sumber belajar, modul juga dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Bagi
sekolah menengah kejuruan, modul merupakan media informasi yang
dirasakan efektif, karena isinya yang singkat, padat informasi, dan mudah
dipahami oleh siswa sehingga proses pembelajaran yang tepat guna akan
dapat dicapai.
Dalam modul ini akan dipelajari bagaimana laju berlangsungnya reaksi
kimia, energi yang berhubungan dengan proses itu, dan mekanisme
berlangsungnya proses tersebut. Laju suatu reaksi sangat dipengaruhi
beberapa faktor, yaitu sifat dan kedaan zat, konsentrasi, suhu dan katalisator.
Modul ini memiliki fitur yang khas, yaitu di dalam buku terdapat
kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa untukmelakukan aktivitas
mental dan fisik. Selain itu modul dilengkapi dengan tugas dan tes formatif
pada setiap akhir subbab dan evaluasi pada setiap akhir bab. Pertanyaanpertanyaan di dalam tugas, tes formatif dan evaluasi diharapkan siswa dapat
mencoba dan melatih sendiri untuk menyelesaikannya.
Akhir kata, diharapkan modul ini dapat meringankan tugas guru dalam
mengajar. Tak lupa juga kami mengharapkan kritik dan masukan dari para
pemakai dan pemerhati buku pelajaran. Semoga modul ini bermanfaat bagi
siswa khususnya, dan dapat membuat siswa belajar kimia dengan senang,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Surabaya, desember 2004
Penyusun
Utiya Azizah
Daftar Isi
?
?
?
?
?
?
?
?
Halaman Sampul.............................................................................
i
Halaman Francis.............................................................................
ii
Kata Pengantar............................................................................... iii
Kata Pengantar...............................................................................
v
Daftar Isi
................................................................................. vi
Peta Kedudukan Modul.................................................................... viii
Daftar judul modul.......................................................................... ix
Glosary
................................................................................. x
I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Deskripsi .................................................................................1
Prasyarat .................................................................................1
Petunjuk Penggunaan Modul......................................................
1
Tujuan Akhir..............................................................................2
Kompetensi...............................................................................3
Cek Kemampuan........................................................................
4
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat..............................................
5
B. Kegiatan Belajar.....................................................................
6
1. Kegiatan Belajar 1.............................................................
6
a.
b.
c.
d.
e.
f.
vi
vii
KONSEP MOL
REDOKS
THERMOKIMIA
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
HIDROKARBON DAN
MINYAK BUMI
LAJU REAKSI
SENYAWA KARBON
KESETIMBANGAN
POLIMER
ELEKTROKIMIA
KIMIA LINGKUNGAN
viii
Kode Modul
KIM. 01
KIM. 02
KIM. 03
KIM. 04
Konsep Mol
KIM. 05
Ikatan Kimia
KIM. 06
KIM. 07
KIM. 08
Pencemaran Lingkungan
KIM. 09
Termokimia
10
KIM. 10
Laju Reaksi
11
KIM. 11
Kesetimbangan Kimia
12
KIM. 12
Elektrokimia
13
KIM. 13
14
KIM. 14
Senyawa Karbon
15
KIM. 15
Polimer
16
KIM. 16
Kimia Lingkungan
Judul Modul
ix
Glossary
ISTILAH
Laju reaksi
KETERANGAN
Jumlah suatu perubahan dalam reaksi tiap satuan
waktu
Orde reaksi
Pangkat dari konsentrasi komponen-komponen dalam
persamaan laju reaksi
Energi pengaktifan Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel
pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan yang
efektif
Kompleks teraktivasi Suatu keadaan transisi antara pereaksi dan produk
Katalis
Zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa
dirinya mengalami perubahan kimia secara permanen
Katalisator
Katalis yang berfungsi untuk mempercepat laju reaksi
Inhibitor
Katalis yang berfungsi untuk memperlambat laju
reaksi
Katalis homogen
Katalisator yang mempunyai fasa sama dengan zat
yang dikatalisis
Katalis heterogen
Katalisator yang mempunyai fasa tidak sama dengan
zat yang dikatalisis
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari laju berlangsungnya reaksi
kimia, energi yang berhubungan dengan proses itu, dan mekanisme
berlangsungnya proses tersebut. Laju suatu reaksi sangat dipengaruhi
beberapa faktor, yaitu sifat dan kedaan zat, konsentrasi, suhu dan katalisator.
B. Prasyarat
Agar dapat mempelajari modul ini Anda harus memahami lambang
unsur dan persamaan reaksi, ikatan kimia, konsep mol dan termokimia.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti
karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang
Anda pelajari ini diantara modul-modul yang lain.
2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan, sehingga
diperoleh hasil yang maksimal.
3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang penguasaan suatu
pekerjaan dengan membaca secara teliti. Apabila terdapat evaluasi, maka
kerjakan evaluasi tersebut sebagai sarana latihan.
4. Jawablah tes formatif dengan jawaban yang singkat dan jelas serta
kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.
5. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan jika
perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.
6. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi yang lain
KRITERIA KINERJA
LINGKUP
KOMPETENSI
BELAJAR
Setelah
mempelajari modul ini diharapkan anda
dapat:
Pengertian laju
reaksi
orde reaksi
Ungkapan laju reaksi Persamaan laju
Menentukan persamaan
laju
reaksi
dituliskan
sesuai
reaksi
ketentuan
Penentuan orde
Menentukan orde laju
reaksilaju reaksi reaksi
Persamaan
dan tingkat reaksi
Tetapan laju
Menentukan tetapan
laju reaksi
dijelaskan sesuai
reaksi
ketentuan
Digunakan untuk
mendukung
Tingkat reaksi
persamaan laju reaksi
materi:
dan tetapan laju reaksi - Pembuatan
ditentukan
kertas
berdasarkan data hasil - Pembuatan
percobaan
tinta
- Fotoreproduksi
- Ofset
- Sablon
1. Konsep laju
Menjelaskan
lajulaju
reaksi
o Menjelaskan
reaksi dan pengertian
pengertian
reaksi
o
o
o
o
SIKAP
Kritis
Jujur
Obyektif
Bekerjasama
Cermat
Teliti
F. Cek kemampuan
1. Jelaskan pengertian tentang laju reaksi
2. Tentukan persamaan laju reaksi
3. Tentukan orde laju reaksi
4. Tentukan tetapan laju reaksi
5. Jelaskan fakor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori
tumbukan
6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan analisis
percobaan
2. Menjelaskan
Faktor-faktor yang
Teori tumbukan
faktor-faktor
mempengaruhi laju
Faktor-faktor
yang
reaksi dianalisis
yang
mempengaruhi melalui percobaan
mempengaruhi
laju reaksi
laju reaksi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju
reaksi dijelaskan
berdasarkan postulat
dasar teori tumbukan
Teori
Aktif melakukanPenjelasan
Menentukan
percobaan
faktor-faktor
tumbukan
tentang faktorPenjelasan
yang
knsentrasi
faktor yang Penjelasan
mempengaruhi
katalis
mempengaruhi Pengertian
luas
laju reaksi
laju reaksipermukaan
berdasarkan
sentuhan
Penjelasan
data
percobaan
Bekerjsama
faktor-faktor
yang mempengaruhi
dan teori
laju
Cermat
reaksi
tumbukan
Teliti
Kritis
Sub Kompetensi :
Laju Reaksi
Konsep laju reaksi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
Tanggal
Waktu
Tempat
Belajar
Alasan
Tandatangan
perubahan
Guru
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan anda dapat:
? Menjelaskan pengertian laju reaksi
? Mengungkapkan laju reaksi dituliskan sesuai ketentuan
? Menuliskan persamaan laju reaksi dan tingkat reaksi dijelaskan sesuai
ketentuan
? Menghitung tetapan laju reaksi
? Menentukan tingkat (orde) reaksi,persamaan laju reaksi, dan tetapan laju
reaksi ditentukan berdasarkan data hasil percobaan
? Menghitung laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
b. Uraian Materi
Reaksi kimia berjalan pada tingkat yang berbeda. Beberapa
diantaranya berjalan sangat lambat, misalnya penghancuran kaleng
aluminium oleh udara atau penghancuran botol plastik oleh sinar matahari,
yang memerlukan waktu bertahun-tahun bahkan berabad-abad. Beberapa
reaksi lain berjalan sangat cepat misalnya nitrogliserin yang mudah meledak.
Selain itu beberapa reaksi dapat berjalan cepat atau lambat bergantung pada
kondisinya, misalnya besi mudah berkarat pada kondisi lembab, tetapi di
lingkungan yang kering, misalnya di gurun besi berkarat cukup lambat.
Gambar 1
(a)
(b)
Perkaratan besi merupakan contoh reaksi lambat (a) sedangkan ledakan merupakan
contoh reaksi cepat
Gambar 2
Laju reaksi A ? B, ditunjukkan dengan berkurangnya molekul A dan bertambahnya
molekul B dalam satu satuan waktu.
Pendefinisian laju reaksi lebih lanjut dapat kita perhatikan pada
persamaan stoikiometri berikut.
a A + b B
cC + dD
[ A]
[B]
[C ]
[ D]
........................(1)
t
t
t
t
2 H2 O (l)
[H 2 ]
[O 2 ]
[ H 2 O]
t
t
t
dua kali laju berkurangnya2 O . Oleh karena itu, laju reaksi dinyatakan sebagai
berikut.
[H2 ]
[ O2 ]
[H2 ]
[O2 ]
atau 1
2
2 t
t
t
t
1
2 t
2 t
t
Dengan cara yang sama, persamaan umum (1) dapat berlaku
v
1 [ A]
1 [ B]
1 [C ]
1 [ D]
........(2)
a t
b t
c t
d t
Gambar 3
Berkurangnya konsentrasi bromin dalam satu satuan waktu yang ditandai dengan
hilangnya warna dari coklat kemerahan menjadi tidak berwarna (dari kiri ke kanan).
Contoh soal 1
Tulis laju reaksi dari reaksi-reaksi berikut:
a. I -(aq) + OCl- (aq) ? Cl- (aq) + OI- (aq)
b. 3 O2(g) ? 2 O3(g)
c. 4 NH3 (g) + 5 O2(g) ? 4 NO (g) + 6 H
2 O (g)
Penyelesaian
a. v
[I ]
[ OCl ]
[Cl ]
[ OI ]
t
t
t
t
b. v
1 [ O2 ] 1 [O3 ]
3 t
2 t
c. v
1 [ NH 3 ]
1 [O2 ]
1 [ NO ]
1 [ H 2 O]
t
4
5 t
4 t
6 t
cC+dD
dengan,
10
Orde Reaksi
Salah satu faktor yang dapat mempercepat laju reaksi adalah
konsentrasi, namun seberapa cepat hal ini terjadi? Menemukan orde reaksi
merupakan salah satu cara memperkirakan sejauh mana konsentrasi zat
pereaksi mempengaruhi laju reaksi tertentu.
Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen
merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju.
m
n
Sebagai contoh, v = k [A]
[B]
, bila m=1 kita katakan bahwa reaksi tersebut
adalah orde pertama terhadap A. Jika n=3, reaksi tersebut orde ketiga
terhadap B. Orde total adalah jumlah orde semua komponen dalam
persamaan laju: n + m + ...
Pangkat m dan n ditentukan dari data eksperimen, biasanya harganya
kecil dan tidak selalu sama dengan koefisien a dan b. Hal ini berarti, tidak ada
hubungan antara jumlah pereaksi dan koefisien reaksi dengan orde reaksi.
Secara garis besar, beberapa macam orde reaksi diuraikan sebagai berikut:
1. Orde nol
Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya
apabila perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju
reaksi. Artinya, asalkan terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan
konsentrasi pereaksi itu tidak mempengaruhi laju reaksi. Bila kita tulis laju
reaksinya: v [ A] k [ A] 0 k
t
Integrasinya diperoleh: [A]
= -kt +0[A ]
t
Kim. 10. Laju Reaksi
11
Dengan membuat plot [A] terhadap t akan diperoleh garis lurus dengan
kemiringan (slope) = -k (Gambar 4a).
2. Orde Satu
Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu
pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi
itu. Misalkan, konsentrasi pereaksi itu dilipat tigakan maka laju reaksi akan
1
menjadi 3
atau 3 kali lebih besar.
[ A]
k [A ]
t
1
1
kt
[ A] t
[ A] 0
dibuat grafik
1
lawan t, maka
[A ]
(intersep)
Kim. 10. Laju Reaksi
= 1 (Gambar 4c).
[A ] 0
12
k [A]
k [A]2
Hukum laju
integrasi
[A]t = -kt + [A0 ]
Garis
kurva
[A]t vs t
Slope
Satuan
-k
-1
Kons.waktu
ln[A]t vs t
-k
Waktu-1
1
vs t
[ A]t
Kons.-1 waktu-1
1
1
kt
[ A] t
[ A] 0
(a)
(b)
Gambar 4
Grafik reaksi orde nol (a), orde satu
(b) dan orde dua
(c)
13
0
Dari reaksi pada suhu 800
C diperoleh data sebagai berikut:
Eksperimen
1
2
3
4
5
6
Laju awal
0,025
0,050
0,075
0,0063
0,025
0,056
v 2 k [ ,0
002][ ,0 ]006 ,0050
? 2x = 2, maka x = 1
v1 k[ ,0 ][001
,0006]
,0025
Jadi, laju reaksi sebanding dengan konsentrasi
H pangkat satu.
2
14
v 5 k[ ,0 ][009
,0 ]002 ,0
025
? 2x = 4, maka x = 2
v 4 k [ ,0 ][009
,0 ]001 ,0
0063
Jadi, laju reaksi sebanding dengan konsentrasi NO pangkat dua.
Secara matematis, persamaan laju reaksi dapat dituliskan:
v = k [H2 ][NO]2
Contoh soal 2
Gas nitrogen monoksida dan gas brom bereaksi pada 0
C menurut
Percobaan [NO] M
ke
1
0,1
2
0,1
3
0,2
4
0,3
[Br2] M
0,1
0,2
0,1
0,1
Tentukan:
a. Orde reaksi terhadap gas NO
b. Orde reaksi terhadap gas 2Br
c. Orde reaksi total
d. Rumus laju reaksinya
e. Tetapan kecepatan laju reaksi
15
Penyelesaian
a. v = k . [NO]x [Br2]y
x
Pada percobaan ke 1 dan 3,2[Br ] tetap;
2 = 42 =
? 2x = 2
v
,12 x10 3
,12 x10 3 M det 1
,12 M 2 det 1
3
2
2
3
[ NO] [ Br2 ] ( ,0
1) . ,0
1
10 M
c. Rangkuman
? Laju atau kecepatan didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap
satuan waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau
tahun.
? Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen merupakan
pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju, yang
ditentukan melalui percobaan dan tidak dari persamaan reaksinya.
? Penentuan persamaan laju dalam suatu percobaan, salah satunya dengan
menggunakan metode laju awal.
d. Tugas
1. Nyatakan masing-masing perubahan berikut tergolong cepat atau lambat
dan jelaskan alasannya.
a. Memudarnya warna pakaian
b. Pembakaran bahan bakar roket
Kim. 10. Laju Reaksi
16
waktu
Konsentrasi
[CO]
2 x 10-3
4 x 10-3
6 x 10-3
4 x 10-3
4 x 10-3
Mula-mula
[H2]
2 x 10-3
2 x 10-3
2 x 10-3
6 x 10-3
8 x 10-3
v = k [H2 O2 ]
2 NO (g) + 2H
2 (g)? N2(g) + 2 H2O (g)
Kim. 10. Laju Reaksi
17
Eksperimen
1
2
3
Laju awal
(M/det.)
1,3 x 10-5
5,0 x 10-5
-5
10,0 x 10
Laju awal
(M/s)
-4
2,2 x 10
-4
1,1 x 10
-4
2,2 x 10
Konsentrasi NO
2
(mol L-1)
0,1 x 10-2
0,3 x 10-2
0,6 x 10-2
Laju pembentukan NO
(mol L-1 det-1)
2
18
72
18
Perc.
1
2
3
Laju pembentukan PQ
(mol L-1 det-1)
0,05
0,15
0,30
f. Kunci Jawaban
1. v
[CH 4 ]
[CO 2 ]
1 [ O2 ]
1 [ H 2 O]
t
t
t
2 t
2
2. a. v
[I 2 ]
[H ]
1 [ HI ]
t
t
2 t
t
2 t
[I 2 ]
[ HI ]
2x
t
t
-1
-1
= 2 x 0,0037 mol-1L .det
= 0,0074 mol -1L .det
naik dua kali lipat. Dengan demikian laju reaksi sebanding dengan
konsentrasi 2H pangkat satu.
Secara matematis dapat dituliskan: v = k2[NO]
[H ]
2
Kim. 10. Laju Reaksi
19
,5
0 x10 5 M / det .
k=
= 2,5 x 102 / M2 .det.
3
3
2
( ,10
0 x10 M ) (2,0 x10 M )
5. Berdasarkan tabel pengamatan, eksperimen 1, dan 2 menunjukkan bahwa
2pada konsentrasi 2S O
konstan (0,080), jika konsentrasi- I diturunkan
8
setengahnya, maka laju reaksi juga turun menjadi setengahnya. Jadi laju
2reaksi sebanding dengan konsentrasi
O
satu.
2 8 Spangkat
Dari data eksperimen 2 dan 3 terlihat, bahwa pada konsentrasi
I konstan
2(0,017), jika konsentrasi 2S 8O
dilipat duakan, laju reaksi juga naik dua
kali lipat. Dengan demikian laju reaksi sebanding dengan konsentrasi
I
pangkat satu.
Secara matematis dapat dituliskan: r =2 k82-[S
][IO-]
Jadi orde reaksi = 1 + 1 = 2
Konstanta laju dari eksperimen 1
k=
6. a. Orde reaksi= 2 + 1 = 3
b. v = k [A]2 [B], jika [A] = 2 [A] dan [B] = 2 [B], maka
2
v = k x [2A]
[2B]
? (3)m = 9, maka m = 2
2
v1 k [ ,0
1x10 ] 2
? (2)m = 4, maka m = 2
v 2 k [ ,0
3 x10 2 ] 18
2
Dari kedua pengujian di atas ternyata v = k
2 [NO ]
20
k=
v
2 mol L 1 det 1
3
-1 -1
= 2,0 x 10
mol
L det-1
2
2
1
[NO2 ]
(0,1 x 10 ) mol L
n
8. Persamaan umum laju reaksi adalah: v =mk [P]
[Q]
v 2 k [ ,0
090]
,0
15
? (9)m = 3, maka m =
v1 k [ ,0
010]
,005
dari percobaan 2 dan 3, didapat:
v 3 k [ ,0
040]
,0
30
? (2)n = 2, maka n = 1
v 2 k [ ,0
020]
,0
15
Dari kedua pengujian di atas ternyata v =k[Q]
[P]1
Untuk mencari nilai k, dimasukkan nilai salah satu percobaan, misalnya
percobaan 2, sebagai berikut.
k=
v
[P]
[Q]
(0,09) (0,02)mol
1,5
1 ,5
L det-1
= 0,006 mol
21
2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan kegiatan pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat:
? Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan
teori tumbukan
? Menjelaskan tentang pengaruh konsentrasi pereaksi, luas permukaan
sentuhan, suhu dan katalis terhadap laju reaksi
? Menjelaskan mekanisme dari suatu reaksi
b. Uraian materi
Dalam kegiatan belajar 1, kita telah mempelajari tentang pengertian
laju reaksi dan kenyataan bahwa dalam kehidupan sehari-hari ada reaksi yang
berlangsung sangat cepat dan reaksi yang berlangsung sangat lambat.
Permasalahannya sekarang apakah yang menyebabkan cepat lambatnya laju
reaksi suatu reaksi? Berikut akan kita pelajari pengaruh beberapa faktor
terhadap laju reaksi.
Teori Tumbukan
Pengaruh dari berbagai faktor tersebut terhadap laju reaksi dapat
dijelaskan dengan teori tumbukan. Menurut teori ini, reaksi berlangsung
sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap
tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukan antar partikel
yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan yang tepat. Jadi laju reaksi
akan bergantung pada tiga hal berikut:
frekuensi tumbukan
freaksi partikel dengan energi cukup yang bertumbukan dengan arah yang
tepat.
22
Gambar 5
Tumbukan yang efektif terjadi bila atom K bertumbukan dengan atom I, karena ukuran
atomnya sama.
23
24
(a)
(a)
(b)
(b)
Gambar 7
Energi pengaktifan untuk reaksi eksoterm (a) dan reaksi endoterm (b)
25
atau eksoterm (Gambar 7a). Dan bila sebaliknya, reaksi adalah menyerap
kalor atau endoterm (Gambar 7b).
Gambar 8
Makin banyak perahu
dalam kolam, makin
banyak terjadi tabrakan
26
2
atas dan bawah, masing-masing juga 1cm
. Jadi luas permukaan seluruhnya
6 cm2 .
Kemudian kubus tersebut kita pecah jadi dua, maka luas permukaan
salah satu kubus hasil pecahan tadi adalah 2(1 cm x 1 cm) + 4 (0,5 cm x 1
cm) = 4 cm2 . Berarti luas dua kubus hasil pecahan adalah 82 cm . Apa yang
dapat Anda simpulkan mengenai hal ini? Jadi makin kecil pecahan tersebut,
luas permukaannya makin besar.
Gambar 9
3
Bila kubus 1 cm dipecah
menjadi dua, maka luas permukaan sentuh meningkat dua
kalinya, dan permukaan sentuh tadi bereaksi dengan cairan atau gas. Hal ini
merupakan contoh bagaimana penurunan ukuran partikel dapat memperluas
permukaan sentuh zat.
27
luas bidang sentuh makin cepat bereaksi. Jadi makin halus ukuran kepingan
zat padat makin luas permukaannya.
Pengaruh luas permukaan banyak diterapkan dalam industri, yaitu
dengan menghaluskan terlebih dahulu bahan yang berupa padatan sebelum
direaksikan. Ketika kita makan, sangat dianjurkan untuk mengunyah makanan
hingga lembut, agar proses reaksi di dalam lambung berlangsung lebih cepat
dan penyerapan sari makanan lebih sempurna.
Apa hubungannya dengan tumbukan? Makin luas permukaan gamping,
makin luas bidang sentuh dengan asam klorida makin besar, sehingga jumlah
tumbukannya juga makin besar. Artinya makin kecil ukuran, makin luas
permukaannya, makin banyak tumbukan, makin cepat terjadinya reaksi.
Suhu
Umumnya kenaikan suhu mempercepat reaksi, dan sebaliknya
penurunan suhu memperlambat reaksi. Bila kita memasak nasi dengan api
besar akan lebih cepat dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan
makanan (misalnya ikan) pasti kita pilih lemari es, mengapa? Karena
penurunan suhu memperlambat proses pembusukan.
Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Bagaimana hal ini
dapat terjadi? Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah tumbukan. Jika suhu
dinaikkan, maka kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel
pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel pereaksi makin cepat, makin
cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan antar zat
pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat.
0
Umumnya kenaikan suhu sebesar 10
C menyebabkan kenaikan laju
reaksi sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini dapat dijelaskan
dari gerak molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu
bergerak-gerak. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul
yang ada. Tetapi tabrakan itu belum berdampak apa-apa bila energi yang
dimiliki oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk menghasilkan tabrakan
yang efektif. Kita telah tahu bahwa, energi yang diperlukan untuk
Kim. 10. Laju Reaksi
28
29
Bila tanpa katalis diperlukan energi pengaktifan yang tinggi dan terbentuknya
AB lambat. Namun, dengan adanya katalis C, maka terjadilah reaksi: A + C
? AC (reaksi cepat).
Energi pengaktifan diturunkan, AC terbentuk cepat dan seketika itu juga AC
bereaksi dengan B membentuk senyawa ABC.
AC + B? ABC (reaksi cepat)
Energi pengaktifan reaksi ini rendah sehingga dengan cepat terbentuk ABC
yang kemudian mengurai menjadi AB dan C.
ABC ? AB + C (reaksi cepat)
Energi pengaktifan reaksi zat A dan zat B tanpa dan dengan katalis
ditunjukkan dalam Gambar 10.
Gambar 10
Katalis menyebabkan energi pengaktifan reaksi lebih rendah
Ada dua macam katalis, yaitu katalis positif (katalisator) yang
berfungsi mempercepat reaksi, dan katalis negatif (inhibitor) yang
berfungsi memperlambat laju reaksi. Katalis positif berperan menurunkan
30
31
Gambar 11
Katalis platina, digunakan pada proses
Oswald dalam industri asam nitrat,
pengubah katalitik pada knalpot kendaraan
bermotor
? Katalisator enzim
Katalis sangat diperlukan dalam reaksi zat organik, termasuk dalam
organisme. Reaksi-reaksi metabolisme dapat berlangsung pada suhu tubuh
yang realtif rendah berkat adanya suatu biokatalis yang disebut enzim.
Enzim dapat meningkatkan laju reaksi dengan faktor 610
hingga 1018,
namun hanya untuk reaksi yang spesifik.
Dalam tubuh kita terdapat ribuan jenis enzim karena setiap enzim
hanya dapat mengkatalisis satu reaksi spesifik dalam molekul (substrat)
tertentu, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 12.
Gambar 12
Dalam proses katalisis enzim
yang digunakan harus sesuai
dengan substratnya
32
Mekanisme Reaksi
Beberapa reaksi berlangsung melalui pembetukan zat antara, sebelum
diperoleh produk akhir. Reaksi yang demikian berlangsung tahap demi tahap.
Mekanisme reaksi ialah serangkaian reaksi tahap demi tahap yang terjadi
berturut-turut selama proses perubahan reaktan menjadi produk.
Sebagai contoh, reaksi: AB + ?CDAC + BD
AB dan CD adalah keadaan awal, sedangkan AC dan BD adalah
keadaan akhir. Dalam reaksi ini terjadi pemutusan ikatan A-B dan C-D, dan
kemudian terbentuk ikatan A-C dan B-D. Proses ini tidak serentak, dapat
melalui beberapa tahap, yaitu:
Tahap 1 : AB
A+B
(cepat)
Tahap 2 : A + CD ?
ACD
(lambat)
Tahap 3 : ACD
AC + D (cepat)
Tahap 4 : B + D
BD
(cepat)
33
Artinya, tidak ada pengaruh kenaikan laju tahap 1, 3, dan 4 terhadap reaksi
total.
Contoh Soal 3
Tentukan persamaan laju reaksi
2H2(g) + SO2(g) ? 2 H2 O (g) + S (p)
yang mempunyai tahap:
H2(g) + SO2(g) ? SO2H2
(lambat)
SO2H2
H2O + SO (cepat)
SO + H2 O
? SOH2
(cepat)
SOH2
? H2O + S
(cepat)
Penyelesaian
Tahap penentu laju reaksi adalah tahap 1, yang bergantung pada konsentrasi
H2dan SO2, sehingga v = k [H
2 ] [SO
2 ]
c. Rangkuman
Menurut teori tumbukan, reaksi dapat terjadi jika partikel pereaksi saling
bertumbukan. Akan tetapi hanya tumbukan antar partikel yang memiliki
energi minimum tertentu dan arah yang tepat yang menghasilkan reaksi.
Sehingga, kelajuan reaksi bergantung pada: (a) frekuensi tumbukan, (b)
freaksi partikel yang memiliki energi minimum tertentu, dan (c) freaksi
yang mempunyai arah yang sesuai.
34
Katalis adalah zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa dirinya
mengalami perubahan kimia secara permanen.
Mekanisme reaksi adalah serangkaian reaksi tahap demi tahap yang terjadi
berturut-turut selama proses perubahan pereaksi menjadi produk.
d. Tugas
1. Bagaimana teori tumbukan menjelaskan pengaruh faktor-faktor yang
mempercepat laju reaksi?
2. Mengapa luas permukaan sentuhan pereaksi padat dapat mempengaruhi
laju reaksi?
3. Jelaskan perbedaan antara katalisator dan inhibitor!
4. Mengapa bila suhu dinaikkan akan menghasilkan energi pengaktifan yang
dapat menghasilkan suatu produk reaksi?
5. Jelaskan mengenai mekanisme suatu reaksi dengan menggunakan contoh.
e. Tes Formatif
1. Data percobaan reaksi antara besi dan larutan asam klorida sebagai
berikut.
No
Besi 0,2 g
[HCl]
1
Serbuk
3M
2
Serbuk
2M
3
1 keping
3M
4
1 keping
2M
5
1 keping
1M
Apa yang dapat Anda simpulkan dari percobaan ini, dalam hal faktor yang
mempengaruhi laju dan percobaan mana yang paling cepat.
2. Mengapa suhu dapat memepercepat laju reaksi?
Kim. 10. Laju Reaksi
35
Waktu
(detik)
2
3
5
1,5
1,5
Suhu (0 C)
25
25
25
30
35
5. Dari rumus reaksi yang diperoleh dari suatu eksperimen diperoleh bahwa
+
dalam reaksi: H
terhadap satu
2 O
2 (g) + 2 H (g) ? 2 HO
2 (l) + I (aq)
2
f. Kunci Jawaban
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan tersebut
adalah luas permukaan sentuhan zat pereaksi (Besi 0,2 g) dan konsentrasi
HCl. Dari percobaan, Konsentrasi HCl paling besar dan besi dalam bentuk
serbuk merupakan kondisi yang cepat untuk melakukan reaksi adalah
percobaan nomor 1.
2. Menaikkan suhu berarti menambah energi, sehingga energi kinetik
molekul-molekul akan membesar dan mengakibatkan laju reaksi semakin
bertambah.
36
Konsentrasi 2H O
2 diperbesar 2 kali, maka kecepatan reaksinya:
v = k . 2 [H2 O2 ] [I- ] = 2v
Jadi laju reaksinya 2 kali semula
Konsentrasi ion iodida diperbesar 2 kali, maka kecepatan reaksinya:
v = k . [H2 O2 ] . 2 [I- ] = 2v
Jadi laju reaksinya 2 kali semula
Konsentrasi H2 O2 maupun konsentrasi -I diperbesar 2 kali, maka
kecepatan reaksinya v = k . 22 [H
2 O ] . 2 [I ] = 4v
37
g. Lembar Kerja
Stopwatch
Butiran Zn
Gelas ukur 50 mL
KI padat
Pengaduk
HgCl2 padat
CaCO3 (marmer)
Pipet tetes
H2C2O40,05M
KMnO4 0,01M
Penjepit
H2SO40,5M
Balon
Cara Kerja:
Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
1. Tuangkan ke dalam masing-masing gelas kimia yang ditandai A,B,C, dan D
5 mL natrium tiosulfat 1 M
2. Ke dalam B, C, dan D tambahkan berturut-turut 10 mL, 15 mL dan
25
mL air suling dan guncangkan gelas kimia itu agar terjadi pencampuran
yang sempurna.
3. Untuk gelas kimia A tambahkan 5 mL asam klorida 5 M dan kocok.
Jalankan stopwatch tepat pada saat larutan asam klorida dituangkan dan
hentikan stopwatch itu tepat pada saat kekeruhan timbul.
4. Lakukan hal yang sama dengan gelas kimia B, C dan D.
5. Bandingkan kecepatan pembentukan endapan belerang dan jelaskan hasilhasil yang dicapai. Catat semua hasil percobaan.
38
5 mL
(larutan A). Lakukan hal yang sama dengan larutan kalium permanganat
(larutan B).
2. dalam suatu tabung reaksi, tuangkan 2 tetes larutan A, 2 tetes larutan
asam sulfat 0,5 M dan 1 tetes larutan B. Jalankan stopwatch ketika tetes
akhir ini ditambahkan. Ukur waktu yang diperlukan sampai warna larutan
hilang.
3. panaskan tabung reaksi yang berisi 2 tetes larutan A dan 2 tetes larutan
asam sulfat 0,5 M dalam air mendidih selama 10 detik. Kemudian
tambahkan 1 tetes larutan B dan catat waktu yang diperlukan sampai
warna larutan hilang.
4. Tuliskan reaksi yang terjadi dan jelaskan hasil pengamatan yang Anda
peroleh.
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Klorida
1. Buat tanda hitam pada sehelai kertas putih dan tempatkan tabung reaksi
di atas tanda tersebut.
39
40
Laju awal
(M/s)
-3
1,2 x 10
-3
4,8 x 10
-3
2,4 x 10
Tentukan:
a. Hukum laju
b. Konstanta laju
c. Laju reaksi, bila 2[F ] = 0,010 M dan [ClO
] = 0,020 M
2
3. Suatu reaksi dari X dan Y, mempunyai persamaan reaksi sebagai berikut:
X + Y ? XY, dan diperoleh data pada temperatur 360 K, seperti dalam
tabel berikut.
Eksperimen
1
2
3
4
5
Laju awal
(M/s)
0, 147
0,127
4,064
1,016
0,508
41
Tentukan:
a. Orde reaksi
b. Tentukan laju awal, bila [X] = 0,30 M dan [Y] = 0,40 M
Konsentrasi molar
[P]
[Q]
1,2 x 10-2
3,2 x 10-2
6,0 x 10-3
1,6 x 10-2
-2
1,2 x 10
1,6 x 10-2
Laju reaksi
(M/s)
1,4 x 10-1
3,5 x 10-2
7,0 x 10-2
6. Reaksi akan berlangsung 3 kali lebih cepat dari semula setiap kenaikan
0
200C. Pada suhu 30
C suatu reaksi berlangsung 3 menit. Berapa menitkah
0
reaksi dapat berlangsung pada suhu
70 C?
42
2
10.Persamaan laju reaksi A +? BAB adalah v = k [A]
[B]. Jika konsentrasi
B. Tes Praktek
1. Rancangkan suatu eksperimen untuk membuktikan bahwa konsentrasi,
suhu dan luas permukaan sentuhan mempengaruhi laju reaksi, dengan
menggunakan larutan HCl dan seng (Zn).
43
KUNCI JAWABAN
A.Tes Tertulis
1. Persamaan laju reaksi:
c. v
[ H 2]
[I 2 ]
1 [ HI ]
t
t
2 t
d. v
[ O2 ]
1 [ H 2]
1 [ H 2 O]
t
t
2 t
2
e. v
[ BrO 3 ]
1 [ Br ]
1 [H ]
1 [ Br2 ] 1 [ H 2 O]
t
5 t
6 t
3 t
3 t
v
,12 x10 3
,12 x10 3 Ms 1
,12 M 2 det 1
3
3
[ F2 ][ClO 2 ] ( ,0
10).( ,0010)
10 M
44
v
,0
147
,0
147 Ms 1
,294 M 1 s 1
2
[ X ][Y ] ( ,0
10).( ,050)
,005 M
4. a. v
[ O2 ]
1 [ N 2O5 ]
1 [ NO 2 ]
t
t
2
4 t
pembentukan 2O , maka.
[O2 ]
1 [ NO 2 ]
t
4 t
[ NO2 ]
[O2 ]
4x
t
t
-1
-1
= 4 x 0,023 mol-1L .det
= 0,092 mol -1
L .det
n
5. Bila persamaan laju v = k .m[P] [Q]
, maka:
Untuk mencari orde [Q] lihat percobaan no. 1 dan 3 pada [P] yang sama
(2)n = 2, maka n =
2
1 ?
v1 k [ ,32 x10 ] ,14 x10
Untuk mencari orde [P] lihat persamaan 2 dan 3 pada [Q] yang sama
(2)m = 2, maka m =
3
2 ?
v2
k[6 x10 ]
,3
5 x10
1
1
6. v t ,
t
v
1
maka t =
3
45
t = 700 C? n = 2
; t0= 300C ? n = 0
1 n
1 2
1
t = x 3 menit = x 3 menit = menit
3
3
3
7. Reaksi: A + B? hasil
Laju reaksi berbanding langsung dengan hasil perkalian konsentrasi zat
yang bereaksi.
-
[B] ? v = k[B]2
Pada awal [A] = 2 [A]; [B] = 2 ; [B] laju reaksinya = 8 x lebih besar,
berati laju reaksi v = k [A] 2[B]
8. v = k [P]2 [Q]
v = [3]2 [3]1
? v = 9 x 3 = 27 kali
2
9. Dari persamaan laju v = k [NO]
2[H ].
a. k =
,26 x10 5
-2
= 288,5 M
. det-1
3
3
( ,64 x10 )( ,22 x10 )
2
b. Persamaan laju reaksi: v = 288,5 (NO]
2[H ]
2
-1
= 288,5 (0,5)
(0,5) = 36,06 M.det
46
B.Tes Praktek
Nama Siswa
:
No. Absen
:
Program Keahlian :
PEDOMAN PENILAIAN
No Aspek Penilaian
1.
2.
3.
4.
Skor
Maks.
Skor
Keterangan
Perolehan
Perencanaan
a. Persiapan alat dan bahan
b. Hasil rancangan eksperimen
Sub Total
Merancang eksperimen
a. Rancangan percobaan yang
dibuat dapat menguji prediksi
b. Rumusan masalah menjelaskan
kebutuhan eksperimen
c. Metode dan prosedur yang
digunakan dalam eksperimen
mengikuti urutan tertentu
d. Prosedur eksperimen jelas dan
komunikatif
e. Rancangan tersebut
memungkinkan variebel respon
dapat diukur dengan tepat.
f. Bahasa yang digunakan
komunikatif
g. Disertai dengan aturan
kebersihan dan penanganan
keselamatan kerja
Sub Total
Menggunakan Stopwatch
a. Stopwatch telah dinolkan
sebelum digunakan (dikalibrasi)
b. Stopwatch dihidupkan tepat
pada saat terjadi reaksi kimia
c. Stopwatc dimatikan tepat saat
reaksi kimia berhenti
d. Menyebutkan satuan waktu
dengan benar
Sub Total
Menggunakan Gelas Ukur
a. Skala gelas ukur menghadap
siswa
b. Saat volume larutan yang
47
6.
Sikap/Etos kerja
a. Tanggung jawab
b. Ketelitian
c. Inisiatif
d. Kemandirian
Sub Total
Laporan
a. Sistematika penyusunan
laporan
b. Kelengkapan bukti fisik
Sub Total
Total
48
49
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts. Third
Edition. Boston: Mc Graw-Hill.
Goldberg, David E. 2004. Fundamentals of Chemistry. Fourth Edition. New
York The McGraw Hill Companies, Inc.
Heyworth, Rex. 1990. Chemistry A New Approach. Hongkong: Macmillan
Publishers (HK) Limited.
Hill, John W., and Kolb, Doris K. 1998. Chemistry for Changing Times. Eighth
Edition. London: Prentice Hall International (UK) Limited.
Hill, John W., Baum, Stuart J., Feigl, Dorothy M. 1997. Chemistry and Life.
Fifth Edition. London: Prentice Hall International (UK) Limited.
Kelter, Paul B., Carr, James D., and Scott, Andrew. 2003. Chemistry A World
of Choices. Boston: Mc Graw Hill.
Moore, John W, Stanitski and Jurs, Peter C. 2005. Chemistry The Molecular
Science. Second Edition. United States: Thomson Learning, Inc.
Stanitski, Conrad L,. Et all. 2003. Chemistry In Context: Applying Chemistry to
Society. Boston: Mc Graw Hill.
Winstrom, Cheryl, Phillips, John, Strozak, Victor. 1997. Chemistry: Concepts
and Application Students Edition. New York: GLENCOE McGraw-Hill
50