11
Kesetimbangan
Kimia
Kesetimbangan Kimia
Penyusun:
Drs. Harun Nasrudin, MS.
Editor
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk SMK
Bidang Adaptif, yakni mata pelajaran Fisika, Kimia dan Matematika. Modul yang
disusun ini menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi,
sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 2004 yang menggunakan
pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training).
Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul,
baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Nasional (SKN) atau standarisasi pada dunia kerja dan industri.
Dengan modul ini, diharapkan digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh
peserta diklat untuk mencapai kompetensi kerja standar yang diharapkan dunia
kerja dan industri.
Modul ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni mulai dari
penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, kemudian disetting
dengan bantuan alat-alat komputer, serta divalidasi dan diujicobakan empirik
secara terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expertjudgment),
sementara ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta diklat SMK.
Harapannya, modul yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar
yang berbobot untuk membekali peserta diklat kompetensi kerja yang
diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan sain dan teknologi di
industri begitu cepat terjadi, maka modul ini masih akan selalu dimintakan
masukan untuk bahan perbaikan atau direvisi agar supaya selalu relevan dengan
kondisi lapangan.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi,
praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk
melakukan peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang
pada azas keterlaksanaan, kesesuaian dan fleksibilitas, dengan mengacu pada
perkembangan IPTEK pada dunia usaha dan industri dan potensi SMK dan
dukungan dunia usaha industri dalam rangka membekali kompetensi yang
terstandar pada peserta diklat.
Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya peserta diklat SMK Bidang Adaptif untuk mata pelajaran
Matematika, Fisika, Kimia, atau praktisi yang sedang mengembangkan modul
pembelajaran untuk SMK.
Kata Pengantar
Modul Kim.11.Kesetimbangan Kimia v
Modul Kimia untuk siswa SMK ini disusun dengan mengacu kepada
kurikulum SMK Edisi 2004. Modul merupakan salah satu media yang sesuai dan
tepat untuk mencapai suatu tujuan tertentu pada setiap pembelajaran. Bagi
siswa, selain dapat dipakai sebagai sumber belajar, modul juga dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Bagi sekolah
menengah kejuruan, modul merupakan media informasi yang dirasakan efektif,
karena isinya yang singkat, padat informasi, dan mudah dipahami oleh siswa
sehingga proses pembelajaran yang tepat guna akan dapat dicapai.
Dalam modul ini akan dipelajari secara garis besar akan dibahas
penerapan hukum I termodinamika dalam kaitannya dengan reaksi kimia . Dan
pembahasan lebih terfokus pada hubungan antara perubahan entalpi dengan
jenis reaksi. Disamping itu juga dipelajari bagaimana menghitung perubahan
entalpi suatu reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
Harun Nasrudin
Daftar Isi
Halaman Sampul............................................................................ i
Halaman Francis............................................................................. ii
Kata Pengantar ........................................................................................ iii
Glosary ...................................................................................... x
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi ................................................................................. 1
B. Prasyarat ................................................................................. 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul...................................................... 1
D. Tujuan Akhir............................................................................. 2
E. Kompetensi............................................................................... 3 F. Cek
Kemampuan ....................................................................... 5
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat............................................. 6
B. Kegiatan Belajar.................................................................... 7
1. Kegiatan Belajar 1............................................................. 7
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran .......................................... 7
b. Uraian Materi................................................................... 7
c. Rangkuman..................................................................... 15
d. Tugas............................................................................. 16
e. Tes Formatif.................................................................... 16
f. Kunci Jawaban................................................................. 17 g>
Lembar Kerja ................................................................. 17
MATERI
DAN PERUBAHAN
LAJU REAKSI
SENYAWA KARBON
KESETIMBANGAN
POLIMER
ELEKTROKIMIA
KIMIA LINGKUNGAN
Glossary
A. Deskripsi
B. Prasyarat
Agar dapat mempelajari modul ini anda harus memahami terlebih dahulu
tentang konsep dasar laju reaksi dan konsep dasar termodinamika kimia.
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti
karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang
Anda pelajari ini diantara modul-modul yang lain.
2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan, sehingga
diperoleh hasil yang maksimal.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:
1. Menjelaskan pengertian reaksi Kesetimbangan dinamis.
2. Menjelaskan pengertian reaksi bolak-balik.
3. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
5. Menjelaskan pengertian tetapan kesetimbangan.
6. Menentukan persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan reaksi
kesetimbangan.
7. Menentukan kesetimbangan tekanan parsial.
8. Menentukan harga tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi, dan
untuk menentukan harga tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan
parsial gas pereaksi dan hasil reaksi.
Tulislah semua jenis kegiatan yang anda lakukan di dalam tabel kegiatan di
bawah ini. Jika ada perubahan dari rencana semula, berilah alasannya kemudian
mintalah tanda tangan kepada guru atau instruktur anda.
Tempat Alasan Tanda
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Belajar Perubahan Tangan
Guru
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan kegiatan pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian reaksi Kesetimbangan dinamis
2. Menjelaskan pengertian reaksi bolak-balik
3. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen
b. Uraian materi
Akan tetapi ada banyak reaksi yang memerlukan waktu lebih lama
untuk mencapai keadaan setimbang. Misalnya, reaksi gas nitrogen
dengan gas hidrogen membentuk amonia: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
memerlukan waktu berhari-hari untuk mencapai kesetimbangan,
meskipun dilakukan pada suhu 500oC. Cepat lambatnya suatu reaksi
mencapai kesetimbangan bergantung pada laju reaksinya. Semakin
besar laju reaksi, semakin cepat kesetimbangan tercapai. Berdasarkan
gambar 4 terlihat bahwa :
1. Pada awal konsentrasi berubah dengan cepat
2. Pada waktu t, konsentrasi tidak berubah karena sistem berada dalam
keadaan kesetimbangan.
3. Laju perubahan konsentrasi berkurang ketika reaksi berlangsung
sampai mencapai nol, ketika sistem mencapai kesetimbangan.
Contoh 1 :
Jika campuran gas nitrogen dan hidrogen dipanaskan akan menghasilkan
amonia, dengan reaksi: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
c. Rangkuman
Keadaan suatu reaksi dimana tidak ada perubahan yang dapat
diamati atau diukur (sifat makroskopis tidak berubah), reaksi seolaholah
telah berhenti disebut keadaan setimbang (kesetimbangan). Suatu reaksi
dimana pereaksi dan produk reaksi berada dalam satu keadaan yang
disebut kesetimbangan dinamis. Reaksi yang dapat balik kita sebut reaksi
reversible (reaksi bolak-balik).
Kesetimbangan yang semua komponennya satu fase kita sebut
kesetimbangan homogen, sedangkan kesetimbangan yang terdiri dari
dua fase atau lebih kita sebut kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan
homogen dapat berupa sistem gas atau larutan.
Sedangkan kesetimbangan heterogen umumnya melibatkan komponen
padat-gas atau cair-gas.
e. Tes Formatif
1. Tuliskan reaksi kesetimbangan antara timbal (II) sulfat dengan
natrium iodida, dan beri keterangan perubahan warna yang terjadi?
2. Tentukan apakah kesetimbangan berikut tergolong kesetimbangan
homogen atau heterogen?
a. 4 NH3(g) + 5 O2(g) 4 NO(g) + 6 H2O(g)
b. 3 Fe (s) + 4 H2O(g) Fe3O4(s) + 4 H2(g)
c. CH3COO - (aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
3. Jelaskan kapankah suatu reaksi bolak-balik mencapai keadaan
setimbang ?
4. Jelaskan mengapa cepat lambatnya suatu reaksi mencapai
kesetimbangan bergantung pada laju reaksinya?
5. Tuliskan reaksi kesetimbangan yang melibatkan N3, H2, dan NH3 ?
f. Kunci Jawaban
1. PbSO4(s) + 2NaI(aq) PbI2(s) + 2Na2SO4(aq)
Putih Kuning
g. Lembar Kerja
Kegiatan Percobaan : reaksi reversibel
1. Alat dan bahan :
Sendok spatula
Tabung reaksi
2. Cara kerja :
a. Masukkan sebanyak 1 sendok spatula kristal timbal sulfat ke
dalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan kira-kira 4 mL larutan
NaI 1 M. Lalu aduklah campuran itu dengan menggoncang-
goncangkan tabung. Amati perubahan warna yang terjadi.
b. Dekantasi (endap tuangkan) larutan dari tabung reaksi kemudian
cucilah endapan dengan aquades sebanyak dua kali.
c. Tambahkan larutan Na2SO4 1 M kira-kira 4 mL. Kemudian aduk
dan amati perubahan warna endapan
3. Hasil Pengamatan :
Warna PbSO4 mula-mula : .......................................................
PbSO4 + Larutan NaI : ...........................................................
Modul Kim.11.Kesetimbangan Kimia 17
Warna setelah endapan (I) + Larutan Na2SO4 : ........................
4. Analisis Data :
a. Tulislah persamaan reaksi antara :
1) Timbal Sulfat dengan natrium Iodida :..............................
2) Endapan (II) dengan larutan Natrium sulfat :....................
b. Bagaimana hubungan antara kedua reaksi tersebut ?
5. Menarik Kesimpulan :
Simpulkan pengertian dari reaksi reversibel.
2. Kegiatan Belajar 2
[HI]o2
karena didapat hasil yang lebih besar dari pada Kc maka
[H 2 ]0[I2 ]o
[HI]o2
tersebut diatas, , disebut dengan
Qc. [H 2 ]0[I2 ]o
Apabila zat pada ruas kiri dan ruas kanan dari suatu reaksi
kesetimbangan dicampurkan dalam suatu wadah reaksi maka sangat
mungkin bahwa campuran tidak setimbang. Reaksi harus berlangsung ke
kanan atau ke kiri sampai mencapai kesetimbangan. Dalam hal seperti
ini, arah reaksi dapat ditentukan dengan memeriksa nilai kuotion reaksi
Modul Kim.11.Kesetimbangan Kimia 19
(Qc). Kuotion reaksi adalah nisbah konsentrasi yang bentuknya sama
dengan persamaan Kc.
Untuk menentukan arah reaksi dalam mencapai kesetimbangan kita
dapat membandingkan nilai Qc dan Kc.
Jika Qc < Kc berarti reaksi bersih berlangsung ke kanan sampai Qc = Kc.
Jika Qc > Kc berarti reaksi bersih berlangsung ke kiri sampai Qc = Kc.
Jika Qc = Kc berarti campuran seimbang.
Contoh :
Pada keadaan awal terdapat 0,249 mol N2, 3,21 x 10-2 mol H2, dan 6,42
x 10-4 mol NH3 pada tangki reaksi 3,5 L pada 375oC. Jika kesetimbangan
reaksi Kc untuk reaksi :
N2(s) + 3H2(g) ? 2NH3(g)
adalah 1,2, apakah sistem dalam keadaan setimbang? Jika tidak,
ramalkan ke arah mana reaksi akan berjalan ?
Jawab :
Konsentrasi mula-mula :
0,249mol
[N2 ]0 ? ? 0,0721M
3,5L
Reaksi = - Aksi
Pengaruh temperatur
Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika suhu atau temperatur suatu
sistem kesetimbangan dinaikkan, maka reaksi sistem menurunkan
temperatur, kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang
menyerap kalor (ke pihak reaksi endoterm). Sebaliknya jika suhu
diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi
eksoterm.
Perhatikanlah contoh berikut.
Ditentukan reaksi kesetimbangan :
1. N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ?H = - 92,2 kJ
2. H2O(g) 1/2 H2(g) + O2(g) ?H = + 242 kJ Ke arah manakah kesetimbangan
bergeser jika temperatur dinaikkan ?
Pengaruh konsentrasi
Sesuai dengan azas Le Chatelier (Reaksi = - aksi) , jika konsentrasi salah
satu komponen tersebut diperbesar, maka reaksi sistem akan
mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu
komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen
itu. Oleh karena itu, pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan
berlangsung sebagaimana yang digambar pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan
Aksi Reaksi Cara sistem
No
bereaksi
Menambah konsentrasi Mengurangi konsentrasi Bergeser ke kanan
1
pereaksi pereaksi
Jawab :
Azas Le Chatelier : Reaksi = - Aksi
1. Ditambah larutan FeCl3 (ion Fe3+)
Aksi : menambah ion Fe3+
Reaksi : mengurangi ion Fe3+
Kesetimbangan : bergeser ke kanan
Perubahan warna: bertambah merah (karena ion FeSCN2+ bertambah)
2. Aksi : menambah ion SCN- Reaksi : mengurangi
ion SCN-
Kesetimbangan : bergeser ke kanan
Perubahan warna : bertambah merah (karena ion FeSCN2+
bertambah)
3. Aksi : menambah ion OH -. Ion ini akan mengikat ion Fe3+ membentuk
Jika ditambahkan NaSCN pada larutan maka konsentrasi dari SCN- akan
bertambah. Akibatnya ion Fe3+ akan bereaksi dengan ion SCN- dengan
persamaan :
Contoh :
Ditentukan kesetimbangan :
1) N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
2) 2HI(g) H2(g) + I2(g)
Ke arah manakah kesetimbangan bergeser jika tekanan diperbesar ?
Jawab :
1) N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Kesetimbangan akan bergeser ke kanan, karena jumlah koefisien di
ruas kanan (= 2) lebih kecil daripada di ruas kiri (= 4).
2) 2HI(g) H2(g) + I2(g)
n
P? RT
V
dapat dilihat bahwa P dan V berhubungan dengan saling terbalik.
Semakin besar tekanan maka volumenya akan semakin kecil. Dan
sebaliknya. Jika terdapat kesetimbangan sistem
N2O4(g) ? 2NO2(g)
Apa yang terjadi jika kita naikkan tekanan gasnya? Karena konsentrasi
NO2 dikwadratkan maka kenaikan tekanan akan menyebabkan kenaikan
nilai Qc.
Karena Qc > Kc maka reaksi akan bergeser kearah kiri. Dan sebaliknya
penurunan tekanan (kenaikan volume) akan menyebabkan Qc < Kc
sehingga reaksi akan bergeser kearah kanan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, menunjukkan bahwa
kenaikan tekanan menyebabkan reaksi bergeser kearah total mol gas
yang kecil dan sebaliknya penurunan tekanan akan menyebabkan reaksi
bergeser kearah total mol gas yang besar. Untuk reaksi yang tidak
mempunyai selisih jumlah mol gas perubahan tekanan atau volume tidak
akan menyebabkan perubahan dalam kesetimbangan.
c. Rangkuman
Pergeseran kesetimbangan dapat dilakukan dengan menggunakan
azas Le Chatelier. Secara singkat, azas Le Chatelier dapat dinyatakan
sebagai “ Reaksi = - Aksi “.
Pergeseran kesetimbangan suatu reaksi harus berlangsung ke arah kanan
atau ke kiri sampai mencapai kesetimbangan. Arah reaksi dapat ditentukan
dengan memeriksa nilai kuotion reaksi (Qc). Kuotion reaksi adalah nisbah
konsentrasi yang bentuknya sama dengan persamaan Kc.
Modul Kim.11.Kesetimbangan Kimia 29
Untuk menentukan arah reaksi dalam mencapai kesetimbangan kita
dapat membandingkan nilai Qc dan Kc.
Jika Qc < Kc berarti reaksi bersih berlangsung ke kanan sampai Qc = Kc.
Jika Qc > Kc berarti reaksi bersih berlangsung ke kiri sampai Qc = Kc.
Jika Qc = Kc berarti campuran seimbang.
Bila pada sistem kesetimbangan dinamik ada gangguan dari luar, maka
sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga gangguan itu berkurang
dan bila mungkin akan kembali ke keadaan setimbang lagi. Dengan
menggunakan azas Le Chatelier kita dapat memperkirakan arah
pergeseran kesetimbangan jika ada pengaruh dari luar sistem. Cara sistem
bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan.
Perubahan konsentrasi, tekanan atau volume akan menyebabkan
pergeseran reaksi tetapi tidak akan merubah nilai tetapan kesetimbangan.
Hanya perubahan temperatur yang dapat menyebabkan perubahan
tetapan kesetimbangan.
d. Tugas
1. Jelaskan bagaimana pengaruh aksi (tindakan) berikut terhadap
kesetimbangan?
a. Menaikkan temperatur
b. Menambah salah satu zat pereaksi
c. Mengurangi salah satu produk
d. Memperbesar tekanan dengan memperkecil volume
2. Pada reaksi kesetimbangan :
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2(g) ?H= 178 kJ
a. Adakah pengaruhnya terhadap kesetimbangan, jika pada suhu
tetap ditambahkan CaCO 3 (s) ?
b. Cara apa yang dapat digunakan agar kesetimbangan bergeser
ke arah kanan ?
3. Nitrogen bereaksi dengan hidrogen membentuk amonia menurut
reaksi kesetimbangan :
e. Tes Formatif
1. Tentukan reaksi berikut apakah termasuk reaksi eksoterm atau
endoterm ?
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) + 92 ,2 kJ
2. Diketahui reaksi kesetimbangan :
3 Fe (s) + 4 H2O(g) Fe3O4(s) + 4 H2(g)
a. Kearah manakah kesetimbangan bergeser jika pada suhu tetap
volume campuran diperkecil ?
b. Bagaimana pengaruh aksi tersebut terhadap konsentrasi H2 ?
f. Kunci Jawaban
1. Reaksi eksoterm
2. a. Reaksi kearah yang jumlah koefisien terkecil, koefisien
komponen padat dan cair tidak diperhitungkan , maka
kesetimbangan tidak bergeser.
b. Jumlah mol H2 tidak berubah, tetapi volume ruangan makin kecil,
akibatnya konsentrasi (n/V) akan bertambah (demikian konsentrasi H 2O akan
bertambah) 3. a. Ke arah kanan (produk)
b. ke arah kiri (reaktan)
c. ke arah jumlah koefisien yang terkecil 4. Reaksi
endoterm, karena menyerap panas
g. Lembar Kerja :
Kegiatan Percobaan : Pengaruh suhu terhadap reaksi kesetimbangan
Perhatikan data pada tabel berikut :
3. Kegiatan Belajar 3
a. Tujuan kegiatan pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian tentang tetapan kesetimbangan.
2. Menjelaskan persamaan tetapan kesetimbangan.
3. Menjelaskan tentang kesetimbangan pada tekanan parsial.
b. Uraian materi
K?[ C]ca[D]bd
[A] [B]
[A] [B] b
K?[ C]ca[D]db
[A] [B]
Kc rata-rata = 5,5
Pada prinsipnya untuk reaksi kesetimbangan : aA
+ bB cC + dD
Hukum kesetimbangan selalu berlaku apakah dimulai dari campuran A
dan B, dari campuran C dan D, atau A, B, C, dan D.
Contoh :
Untuk reaksi : H2(g) + Cl2(g) 2 HCl(g) , Kc = 4,4 x 10 32 pada 25
0 C.
Apakah arti ungkapan tetapan kesetimbangan ini ?
Jawab :
Harga Kc yang sangat besar ini menunjukkan bahwa reaksi pada
kesetimbangan akan berjalan jauh ke arah sempurna. Bila masing –
Modul Kim.11.Kesetimbangan Kimia 36
masing 1 mol H2 dan Cl2 bereaksi, maka hanya sejumlah kecil H2
dan Cl2 yang tidak bereaksi dalam kesetimbangan.
Untuk memahami lebih lanjut tentang konsep tetapan
kesetimbangan reaksi, perhatikan tabel xx dan Gambar 8 Tabel 4.
Sistem NO2-N2O4 pada 25oC
Konsentrasi Awal Konsentrasi pada Rasio Konsentrasi pada
(M) Setimbang Setimbang
(M)
[NO2] [N2O4] [NO2] [N2O4] [NO2 ] [NO2 ]2
[N 2 O4 ] [N2O4 ]
0,00 0,670 0,0547 0,643 0,0851 4,65x10-3
0,05 0,446 0,0457 0,448 0,1020 4,66x10-3
0,03 0,500 0,0475 0,491 0,0967 4,60x10-3
0,04 0,600 0,0523 0,594 0,0880 4,60x10-3
0,20 0,000 0,0204 0,0898 0,2270 4,63x10-3
Pada keadaan setimbang, maka laju reaksi kedua arah adalah sama.
laju 1 = laju 2
k1 [A][B]2 = k2 [AB2]
kk12 ? Kc ? [[AAB][B2]]2
K c? [ A]m [B]n
Jawab :
[HCl] 2
1. Kc ?
[BiCl3 ]
3. Kc ? M2
Pb
Kp ? B
a PA
dimana Pa dan Pb adalah tekanan parsial dari a dan b. Jika dianggap gas
ideal maka PAV = nART
nART
PA ?
V
dimana V adalah volume dalam liter. Juga berlaku PBV
= nBRT
nBRT
PB ?
V
?nBRT ?b ?nB ?b
? ? ? ?
Modul Kim.11.Kesetimbangan Kimia 40
Kp? ? V ?a ? ?V ?a (RT)b?a
?nART ? ?nA ?
? ? ? ?
?V? ?V ?
? n A? ? n ?
? ? dan ? B ?dapat diganti dengan [A] dan [B], sehingga
?V? ?V?
Kp ? [[ BA]]ba (RT)? n
Kc ? [ NO2 ]2 ? 4,63x10?3
[N 2O4 ]
Kc
' ? [[NON 2 O]4 2] ? Kc1 ? 4,631x10? 3 ? 216
2
1 '? 1
Dari penjabaran di atas dapat dilihat bahwa Kc ? Kc ' atau Kc.Kc
Jadi setiap penulisan tetapan kesetimbangan perlu dituliskan pula reaksi
kesetimbangannya, karena nilai K tergantung pada bagaimana
persamaan reaksinya.
Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini
merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada
sintesis amonia, reaksi ini hanya berlangsung baik pada suhu tinggi.
Akan tetapi pada suhu tinggi justru kesetimbangan bergeser ke kiri.
Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500oC dengan katalisator
V2O5. sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3,
tetapi penambahan tekanan ternyata tidak diimbangi penambahan
hasil yang memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak
digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm.
Dalam industri kimia, jika campuran reaksi kesetimbangan
mencapai kesetimbangan maka produk reaksi tidak bertambah lagi.
Akan tetapi produk reaksinya diambil atau disisihkan, maka akan
menghasilkan lagi produk reaksi.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Amonia yang terbentuk dipisahkan dari campuran kesetimbangan
dengan cara pencarian dari gas nitrogen di daur ulang ke wadah
reaksi untuk menghasilkan produk reaksi.
Banyak proses alamiah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan
dengan perubahan konsentrasi pada sistem kesetimbangan. pH darah
dan jaringan badan kira-kira 7,4 . Harga ini diatur dalam darah berada
c. Rangkuman
Tetapan kesetimbangan menunjukkan perbandingan komposisi
pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu.
Secara kuantitatif, harga K dapat digunakan untuk menghitung
konsentrasi pereaksi dan atau hasil reaksi dalam sistem kesetimbangan,
sedang secara kualitatif, dapat memberikan informasi tentang sejauh mana
reaksi berlangsung kearah reaksi sempurna.
Besarnya tetapan kesetimbangan (K) suatu reaksi pada temperatur
tertentu hanya dapat ditentukan dengan ekperimen dan tidak dapat
diramal dari persamaan reaksi. Besarnya tetapan kesetimbangan berubah
jika temperatur berubah.
Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas (Kp) juga
dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas, di samping tetapan
kesetimbangan yang berdasarkan konsentrasi (Kx).
Tetapan kesetimbangan yang berdasarkan tekanan parsial disebut
tetapan kesetimbangan tekanan parsial dan dinyatakan dengan Kp.
Banyak proses industri zat kimia yang didasarkan pada reaksi
kesetimbangan. Agar efesien, kondisi reaksi haruslah diusahakan
sedemikian sehingga menggeser kesetimbangan ke arah produk dan
meminimalkan reaksi balik. Misalnya :
1. Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch.
2. Pembuatan Asam Sulfat Menurut Proses Kontak.
e. Tes Formatif
1. Untuk reaksi kesetimbangan berikut :
PCl5(g) ? 4NO2(g) + O2(g)
suhu tersebut ?
f. Kunci Jawaban
?n
1. Kp = Kc (RT)
PPCl3 PCl
Kp ? 2
PPCl5
2. 1,05 ?
Kp
4. Diketahui persamaan Kc? ( 0,0821 T)?n karena T = 375 +
Kc ? (0,08214,3x10x648?4 )? 2 ? 1,2
g. Lembar Kerja
Perhatikanlah Tabel berikut, yang memuat hasil percobaan
terhadap reaksi kesetimbangan.
CO(g) + 3H2(g) CH4(g) + H2O(g) ?H = -206 kJ
Tabel Susunan kesetimbangan reaksi metanasi katalitik gas
karbon monoksida pada suhu 1200 K.
CO(g) + 3H2(g) CH4(g) + H2O(g)
4. Kegiatan Belajar 4
Contoh:
Tulis Kc dan Kp untuk reaksi dibawah ini
a. 2NO(g) + O2(g) ? 2NO2(g)
b. CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq) ? CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
Jawab:
Ingat (1) Kp hanya untuk reaksi gas. (2) konsentrasi pelarut (air) tidak
dihitung pada persamaan Tetapan kesetimbangan.
[CH 3 COOC 2 H 5 ]
b. Kc ?
[CH 3 COOH][C 2 H 5 OH]
Disosiasi adalah peruraian suatu zat menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Disosiasi yang terjadi akibat pemanasan disebut disosiasi
termal. Disossiasi yang berlangsung dalam ruang tertutup akan berakhir
dengan suatu kesetimbangan yang disebut kesetimbangan disosiasi.
Beberapa contoh kesetimbangan disosiasi gas :
N2O4(g) 2NO2(g)
I2(g) 2I(g)
a
Jadi, jumlah mol zat yang terdisosiasi = aa mol.
Reaksi A nB
PV = nRT, atau V ?
nRT
P
a. Bila gas tidak mengalami disosiasi maka jumlah mol gas tetap 1 mol
Contoh :
Untuk reaksi
NH3(g) ½ N2(g) + 1½ H2(g).......................(1)
Kc = 5,2 x 10-5 pada 298 K.
Berapakah harga Kc pada 298 K untuk reaksi berikut
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)............................... (2)
Jawab:
Reaksi (2) adalah kebalikan dari reaksi (1) yang koefisiennya dikalikan
dua. Oleh karena itu, harga Kc reaksi (2) merupakan kuadrat dari
kebalikan harga Kc reaksi (1).
[N ] [H ]
NH3(g) ½ N2(g) + 1½ H2(g) Kc ? 2 1/2 2 3/2 ? 5,2 x 10?5
[NH3 ]
? 3,6 x 108
Reaksi (2) : N2(g) + ½ O2(g) N2O(g) Kc = 2,4 x 10-18 Maka kita dapat
menentukan harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi berikut :
Reaksi (3) : N2O(g) + ½O2(g) 2NO(g) Kc = ?
Reaksi (3) adalah penjumlahan dari Reaksi (1) dengan kebalikan dari
Reaksi (2):
[NO]2
Kc ?
Reaksi (1) : N2(g) + O2(g) 2NO(g) [N2 ][O2]
? 4,1 x 10-31
Kebalikan
Reaksi (2):
? 4,17 x 1017
[NO] 2
?
N2O(g) + ½O2(g) 2NO(g) K c [ N 2O][O 2 1/2 ??
]
Jika persamaan Kc Reaksi (1) dikalikan dengan kebalikan persamaan Kc
Reaksi (2) diperoleh persamaan Kc Reaksi (3). Dengan demikian, harga
Kc Reaksi (3) dapat ditentukan :
[N[NO2][O]22 ] [N[2N][O2O]2]1/2 ?
[N2[O][ONO]22 ]1/2 x
Jadi,
Kc(3) = 4,1 x 10-31 x 4,17 x 1017 = 1,71 x 10-13 Dari
Tetapan kesetimbangan untuk suatu reaksi total adalah hasil kali tetapan
kesetimbangan dari reaksi yang digabungkan.
Tekanan parsial gas bergantung pada konsentrasi. Dari persamaan gas
ideal, yaitu :
n
P? RT
V
n
Besaran = konsentrasi gas
V
Untuk kesetimbangan,
mA(g) + nB(g) pC(g) + qD(g)
Persamaan Kp adalah
K p ? ((ppC))mp((ppDB))qn
A
K p ? ([C]RT)mp ([D]RT) qn
([A]RT) ([B]RT)
[C]p (RT) p[D](RT) q
? KC (RT) (p?q)?(m?n)
Kp ? Kc(RT) ?n
K x ? xCcaxDdb x
A xB
c d
pC pD
K p? ab pA pB
pA = xA x ptot
pB = xB x ptot
pC = xC x ptot
pD = xD x ptot
Kp ? ((xxCA pptottot))ca
((xxDB pptottot))db
xA x B ptot
Kp ? Kx x (RT) ?n
c. Rangkuman
Dalam penentuan harga tetapan kesetimbangan berdasarkan
konsentrasi dan tekanan parsial gas haruslah mengetahui hubungan
n
P? RT
V
n
Besaran = konsentrasi gas
V
Hubungan antara Kp dan Konsentrasi zat –zaty yang terlibat dalam
reaksi dapat dinyatakan :
K p ? ((ppC))mp((ppDB))qn
A
K x ? xCcaxDdb x
A xB
pCcpDd
K p? ab pA pB
pA = xA x ptot
pB = xB x ptot
pC = xC x ptot
pD = xD x ptot
Kp ? ((xxCA pptottot)ca
((xxDB pptottot))db
)
xA x B ptot
Kp ? Kx x (RT) ?n
d. Tugas
1. Suatu reaksi kesetimbangan yang melibatkan SO2(g), O2(g), dan
SO3(g) dapat dinyatakan dengan tiga cara berikut :
f. Kunci Jawaban
1. Kp = 0,0313 atm dan Kc = 1,28 x 10 -3 mol/ l
2. Harga Kc yang kecil menunjukkan bahwa berlangsungnya penguraian
hanya sampai pada tingkat yang sangat rendah karena harga Kc, maka
konsentrasi hasil reaksi juga sangat kecil.
3. konsentrasi NH3 = 4,1 x 10 6
A. Tes Tertulis
CaCO3(s) ? CaO(s) + CO2(g) pada 800 oC, tekanan CO2 adalah 0,236 atm.
A. TES TERTULIS
Kp ? Kc(0,0821T)? n
PEDOMAN PENILAIAN
Sub Total
2. Merancang eksperimen
a. Rancangan percobaan yang
dibuat dapat menguji prediksi
b. Rumusan masalah menjelaskan
kebuituhan eksperimen
c. Metode dan prosedur yang
digunakan dalam eksperimen
mengikuti urutan tertentu
d. Prosedur eksperimen jelas dan
komunikatif
e. Rancangan tersebut
memungkinkan variebel respon
dapat diukur dengan tepat.
f. Bahasa yang digunakan
komunikatif
g. Disertai dengan aturan
kebersihan dan penanganan
keselamatan kerja
Sub Total
Sub Total
Total
Hill, John W., and Kolb, Doris K. 1998. Chemistry for Changing Times. Eighth
Edition. London: Prentice Hall International (UK) Limited.
Hill, John W., Baum, Stuart J., Feigl, Dorothy M. 1997. Chemistry and Life. Fifth
Edition. London: Prentice Hall International (UK) Limited.
Kelter, Paul B., Carr, James D., and Scott, Andrew. 2003. Chemistry A World of
Choices. Boston: Mc Graw Hill.
Moore, John W, Stanitski and Jurs, Peter C. 2005. Chemistry The Molecular
Science. Second Edition. United States: Thomson Learning, Inc.
Winstrom, Cheryl, Phillips, John, Strozak, Victor. 1997. Chemistry: Concepts and
Application Students Edition. New York: GLENCOE McGraw-Hill