Anda di halaman 1dari 14

PENENTUAN RUMUS EMPIRIS SUATU SENYAWA

(Laporan Praktikum Kimia Dasar)

Oleh:

Mush’ab
2214111008
Kelompok 2

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Menentukan Rumus Empiris Suatu Senyawa


Tempat : Laboratorium Analisis Hasil Pertanian THP
Hari, tanggal : Jum’at, 16 September 2022
Nama : Mush’ab
Jurusan : Perikanan Ilmu Kelautan
Fakultas : Pertanian
Universitas : Universitas Lampung
Kelompok : 2 (dua)

Bandarlampung, 16 September 2022


Mengetahui,
Asisten Dosen

Elsi Ulandari
NPM. 2014111012
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam mata kuliah kimia dasar pada program studi budidaya perairan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung akan ada yang namanya praktikum menentukan
rumus empiris suatu senyawa. Praktikum ini diadakan guna untuk mencari rumus
empiris suatu senyawa kimia sehingga harapannya praktikan dapat memahami
rumus empiris tersebut, karena ini merupakan dasar dari cabang ilmu kimia.

Dalam ilmu kimia ada banyak sub materi yang salah satunya adalah tentang rumus
empiris suatu senyawa. Sub-sub materi itu tentu berguna untuk penggunaan sehari-
hari. Dasar mempelajari kimia adalah untuk mengetahui bagaimana senyawa dan
zat memiliki unsur-unsur penyusunnya yang berupa atom. Dalam menentukan
jumlah atom dalam suatu percobaan kimia, hal ini dapat dilakukan dengan
mereaksikan salah satu unsur senyawa dan hasilnya ditentukan dengan
menghitung rumus empiris.

Simbol kimia dan rumus kimia digunakan untuk menyatakan komposisi materi,
dan menyatakan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara kimia
dengan cepat, akurat, dan langsung. rumus molekul dan rumus molekul yang
umum dikenal. Rumus empiris senyawa adalah rumus kimia paling sederhana
yang dapat dimiliki suatu senyawa. Rumus molekul memberikan informasi tentang
rasio nomor atom relatif dari setiap jenis atom dalam suatu senyawa. Namun,
Rumus Empiris tidak menunjukkan jumlah unsur yang menyusun senyawa
tersebut.
Rumus empiris diperoleh dari kombinasi rasio bobot unsur. Ini adalah langkah
penting dalam mendemonstrasikan properti jurnal dan elemen. Secara singkat,
rumus molekul senyawa dapat ditentukan dengan perhitungan. Dengan
menggunakan metode analisis kimia kuantitatif untuk menentukan persen jumlah
unsur yang terkandung dalam suatu zat. Selain itu, berat molekul senyawa
ditentukan. Perhitungan senyawa dilakukan oleh untuk mengidentifikasi rumus
molekul. Saat melakukan percobaan untuk menemukan rumus empiris suatu
senyawa harus dilakukan dengan ketelitian yang tinggi. Ini karena ketidaktepatan
percobaan ini menyebabkan data yang salah. Ketidakakuratan yang sering terjadi
adalah bagaimana penyiapan alat dan bahan yang seharusnya dilakukan dengan
baik justru menjadi kurang tepat dan akhirnya berujung pada kesalahan data.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum rumus empiris suatu senyawa adalah sebagai berikut:

1. Untuk dapat menentukan dan menjelaskan rumus empiris suatu senyawa

2. Untuk memperoleh dan mengolah data hasil perhitungan rumus empiris.

3. Untuk dapat mempelajari tentang sifat-sifat senyawa yang berhidrat.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Rumus empiris adalah rumus paling sederhana untuk suatu molekul. Adanya rumus
ini dimaksudkan untuk menunjukkan perbandingan atom-atom penyusun molekul
tersebut. Menurut (Karina Dwi, 2018) rumus ini menjelaskan perbandingan jenis dan
jumlah senyawa yang paling sederhana, bukan jumlah unsur yang menyusun senyawa
tersebut. Rumus empiris diperoleh berdasarkan eksperimen. Sebuah contoh dapat
ditemukan dalam rumus molekul untuk hidrogen peroksida, H2O2, dan
penyederhanaan atau pembagian jumlah atom memberikan rumus empiris H2O.

Rumus empiris biasanya digunakan untuk menyatakan zat dengan struktur molekul
yang belum ditentukan atau zat yang tidak terdiri dari entitas molekul normal.
Contohnya, natrium klorida (garam dapur), yang terdiri dari ion. Ketika informasi
tentang berat molekul suatu senyawa tidak tersedia, rumus empiris dapat digunakan
untuk menyatakan rumus molekul. Misalnya, jika tidak ada informasi yang tersedia
tentang berat molekul NO2, berarti NO2 dapat disebut sebagai rumus molekulnya.
Namun, jika berat molekul diketahui, katakanlah 92, rumus molekul untuk senyawa
tersebut adalah N2O4, maka rumus empirisnya adalah NO2(Kenya Swawikanti, 2022).

Rumus molekul didapatkan dari perbandingan massa molekul relative senyawa.


Contoh dari rumus molekul tersebut adalah molekul air H2O, yang tersusun atas 2 atom
hydrogen dan 1 atom oksigen. Kemudian contoh lainnya adalah C6H12O6 yang
merupakan glukosa. Glukosa tersusun atas 6 atom karbon, 12 atom hydrogen, dan 6
atom oksigen. Karena rumus empiris merupakan bentuk sederhana dari rumus molekul,
maka setiap senyawa yang memiliki rumus molekul pasti memiliki rumus empiris nya
sendiri(Silmi Nurul Utami, 2020).
Untuk menyatakan komposisi kimia dari molekul individu suatu zat molekul sebagai
partikel terkecil dimana zat tersebut mempertahankan sifat kimianya digunakan rumus
molekul. Misalnya, rumus molekul C2H4 dan C3H6 untuk etilena dan propilena,
masing-masing, nyatakan jumlah dan jenis setiap atom yang ada dalam molekul setiap
zat. Sebalknya, etilena dan propilena memiliki rumus empiris yang sama, CH2, karena
keduanya terdiri dari atom karbon dan hydrogen dengan perbandingan 1 banding 2.
Dalam beberapa kasus, seperti air, rumus empiris suatu zat mungkin identik(Grace
Young, 2011).

Rumus empiris dari percobaan menentukan susunan (komposisi). Senyawa dari rumus
kimia yang telah dipelajari dapat diperoleh banyak informasi. Presentase air pada
beberapa sampel dapat ditentukan secara tida langsung. Pemanasan akan menguapkan
air dan jika ditimbang ulang terjadi penyusutan bobot contoh. Besarnya penyusutan
merupakan bobot air yang ada, dan hal ini dianggap tak ada gas lain yang dihasilkan
dalam proses ini. Jika dilakukan pada senyawa yang diketahui, rumus hidrat dapat
diketahui (Tim Kimia Dasar, 2017).

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, hidrat adalah senyawa yang menyerap air di
permukaannya atau menggabungkan air ke dalam strukturnya untuk membentuk
kompleks di mana air mengikat kation zat ionik. Dengan kata lain, senyawa terhidrasi
adalah senyawa yang mengandung air dalam bentuk molekul H2O. Proses
pembentukan hidrat merupakan reaksi reversibel karena air dalam hidrat tidak terikat
secara kimia, senyawa dapat bergabung dengan air dan berubah menjadi hidrat.
Namun, senyawa ini dapat kehilangan air dan menjadi anhidrat.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum kimia dasar yang berjudul penentuan rumus empiris suatu senyawa ini
dilaksanakan pada hari jum’at, 16 september 2022, tepatnya pada pukul 07:00
sampai 09:50 WIB. Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di laboratorium analisis
hasil pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Dalam praktikum ini dibutuhkan beberapa peralatan penunjang keberhasilannya


praktikum yang berjudul penentuan rumus empiris suatu senyawa ini seperti:
pemanas bunsen, kaki tiga, timbangan analitik, cawan porselen, gelas arloji, dan
kawat kasa. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya
adalah: logam Cu (tembaga), dan HNO3 (asam nitrat) 4 M

3.3 Cara Kerja

Cara kerja yang dijalankan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Disiapkan cawan porselin yang telah diketahui bobotnya
Dimasukkan 0,5 gram logam tembaga ke dalam cawan porselen

Ditambahkan 10 ml asam nitrat 4 M dan tutup dengan gelas arloji

Dipanaskan sampai logam tembaga larut dan sampai terbentuk kristal

Dipanaskan sampai terbentuk kristal kekuningan dan dinginkan dalam suhu


kamar

Ditimbangkan cawan beserta isinya

Ditentukan rumus empiris dari oksida tembaga tersebut

Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari praktikum ini sebagai berikut:

Rumus reaksi:

HNO3 4M + Cu CuO + NO2 + H2O

Persamaan reaksi:

 Massa cawan porselen yang berisi 21,4925


 Massa cawan porselen kosong 20,5227

Hasil: 21, 4925 – 20,5227 = 0,9698

 Hasil pengurangan = 0,9698


 Tembaga (Cu) = 0,5205
 Massa oksigen (O) = 0,4493

Hasil: 0,9698 – 0,5205 = 0,4493

Berat Cu (selisih) 0,5205 : 63,5 = 0,0081 mol.

Berat oksigen 0,4493 : 16 = 0,028 mol.

Hasil Cu = 0,0081 dan O = 0,028

Rumus empiris tembaga: Cu = 0,0081 dan oksigen: O = 0,028

Rumus molekul tembaga: Cu, oksigen: O2


4.2 Pembahasan

Penjelasan dari hasil pembahasan pada praktikum penentuan rumus empiris suatu
senyawa ini adalah seperti pada perhitungan diatas, mulai dari pengukuran bobot
cawan, sampai perhitungan perbandingan antara mol logam tembaga (Cu) dengan mol
oksigen (O). Bobot cawan yang berisi Cu tidak didapat dari hasil pengurangan antara
bobot cawan kosong dan bobot bersih Cu, melainkan diperoleh dari bobot Cu setelah
proses pembakaran. Rumus empiris CuO2 diperoleh dari perbandingan hasil
pembagian mol Cu dan mol O, dimana Cu/Ar Cu = 0,0081 dan O/Ar O = 0,028. Lalu
dilakukan penyederhanaan terhadap kedua bilangan tersebut dengan cara setiap
bilangan dibagi dengan bilangan terkecil diantaranya. Hasil yang didapatkan adalah Cu
= 1, dan O = 2, dan angka yang terpakai pada penentuan rumus empirisnya adalah
angka yang berada didepan tanda ( , ) koma. Oleh karena itu rumus empiris yang
didapatkan adalah Cu1O2 dan dalam penulisan rumus empiris, angka (1) satu dalam
atom suatu senyawa tidak perlu di tuliskan.
V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari serangkaian percobaan diatas maka dapat disimpulakan bahwa:

1. Rumus empiris adalah rumus paling sederhana untuk suatu molekul. Yang
digunakan untuk menunjukkan perbandingan atom-atom penyusun molekul
tersebut. Rumus ini menjelaskan perbandingan jenis dan jumlah senyawa yang
paling sederhana, bukan jumlah unsur yang menyusun senyawa tersebut.
Contohnya dapat ditemukan dalam rumus molekul untuk hidrogen peroksida,
H2O2, dan penyederhanaan atau pembagian jumlah atom memberikan rumus
empiris H2O.

2. Untuk dapat memperoleh data percobaan terlebih dahulu sampel ditimbang


sehingga diketahui berat awalnya yang kemudian sampel dipanaskan sehingga
mengkristal baru setelahnya dilakukan penimbangan ulang. Rumus empiris
ditentukan oleh hasil data yang sudah diketahui dari praktik yang telah
dilakukan.

3. Hidrat juga dapat disebut sebagai senyawa yang kristalnya merupakan


campuran logam Cu sebagai bagian dari volumenya.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi percobaan
dengan baik adalah praktikan sebaiknya melakukan prosedur kerja dengan
sempurna dan teliti saat mengamati hasil dari percobaan, juga harus selalu berhati-
hati saat menggunakan alat pemanas bunsen.
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Ardhista Shabrina. 2020. Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat. Jurnal
Sainteks. Vol 17 (1), 45-52.

Darojah, Lutfia Ayu. 2014. Sintesis dan Karakteristik Senyawa Kompleks dari Perak
Nitrit dengan Ligan Etilenatiourea. Skripsi. Universitas Negeri Malang

Lestari, Rizki Ulfiyah. 2019. Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa SMA
Praktikum Penentuan Rumus Kimia Senyawa Hidrat. Skripsi. Universitas
Pendidikan Indonesia.

Sappaile, Nursiah. 2019. Hubungan Pemahaman Konsep Perbandingan dengan Hasil


Belajar Kimia Materi Stoikiometri. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP). Vol 10 (2).

Zainul, Rahardian. Yuliani, Febri. 2018. AnalisisTermodinamika Molekul Magnesium


Sulfat (MgSO4). Jurnal INA-Rxiv. Vol 10 (4).
LAMPIRAN
Proses pemanasan senyawa kimia Logam tembaga yang dipanaskan pada
dengan seperangkat alat pemanas. Cawan porselen sampai mengkristal.

Proses persiapan alat pemanas. Alat dan bahan yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai