Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Elektrolisis
Elektrolisis ialah proses yang menggunakan energy listrik agar reaksi kimia
nonspontan dapat terjadi. Sel Elektrolisis adalah alat untuk melaksanakan elektrolisis.
Dalam sel elektrolit, arus listrik diterapkan untuk menyediakan sumber elektron untuk
mendorong reaksi ke arah tidak spontan. Masukan elektron dari sumber eksternal
memaksa reaksi untuk pergi ke arah yang berlawanan.

Gambar di atas menunjukan lelehan NaCl yang dielektrolisis dengan elektrode


karbon (grafit). Di dalam larutan terdapat beberapa spesi, antara lain ion Na+ dan ion
Cl– dari ionisasi NaCl. Akibat pengaruh arus listrik searah yang dialirkan melalui
batang elektrode, ion-ion Na+ bergerak ke kutub negatif dan ion-ion Cl–bergerak ke
kutub positif. Kemudian, ion Cl– akan melepaskan elektronnya atau mengalami
oksidasi.

Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa pada elektrolisis:

1. Kutub positif merupakan anode dan kutub positif terjadi reaksi oksidasi.
2. Kutub Negatif merupakan katode dan kutub negatif terjadi reaksi reduksi.

Jadi,pada elektrolisis lelehan NaCl tersebut, di anode dihasilkan gas Cl2 serta di
katode dihasilkan lelehan Na.

B. Penemuan Sel Elektrolisis


Berikut beberapa ilmuwan yang menemukan dan bereksperimen menggunakan
prinsip elektrolisis :
a. William Nicholson (1753-1815) adalah seorang ahli fisika yang bekerjasama
dengan Antoni Carlisle (1768-1840) membuat pilar volta di Inggris. Dengan alat
itu mereka melakukan eksperimen antara lain elektrolisis air dalam larutan basa,
asam, dan larutan garam. Hasil eksperimennya adalah gas hidrogen dan oksigen
yang terjadi pada tempat yang terpisah.

b. Humphry Davy (1778-1829), ahli kimia terkemuka Inggris, dikenal karena


eksperimennya dalam bidang elektrokimia dan penemuan lampu keselamatan
pekerja tambang. Davy lahir pada tanggal 17 Desember 1778 di Penzance,
Cornwall, Inggris dan meninggal di Jenewa. Swiss, pada 29 Mei 1829. Pada tahun
1978, dia memulai eksperimen tentang fungsi-fungsi gas tentang pengobatan,
antara lain dia menemukan efek pembius dari gas nitrous-oksida (gas tertawa).
Davy ditunjuk menjadi asisten dosen bidang kimia di royal institution yang baru
didirikan di London pada 1801 dan setahun kemudian menjadi guru besar kimia
disana. Pada masa-masa awal di royal institution Davy memulai penyelidikannya
tentang efek listrik terhadap senyawa kimia. Pada 1807 dia memperoleh hadiah
Napoleon dari institut The France karena karya-karya teoritis dan praktis yang
dimulai setahun sebelumnya. Dia kemudian membuat baterai terbesar yang pernah
dibuat, dengan lebih dari 250 sel, dan melewatkan arus listrik kuat untuk
memecahkan beberapa senyawa yang diduga mengandung unsur-unsur yang
belum ditemukan.
Davy segera mengisolasi unsur-unsur potasium dan sodium dengan elektrolit ini, dia
juga menemukan kalsium dengan metode yang sama. Kemudian, dalam eksperimen
yang lain, dia menemukan boron dan membuktikan bahwa intan terbuat dari karbon.
Eksperimen-eksperimen nya dengan asam menunjukkan bahwa hidrogen bukan
oksigen yang menyebabkan sifat-sifat asam.

Dalam bidang sains terapan, Davy diingat karena penemuan lampu pengaman pekerja
tambang pada 1815. Ledakan gas yang mengerikan terjadi di tambang pada 1813 dan
lebih dari 90 pekerja tewas. Davy diminta mencari cara agar kejadian itu tidak
terulang lagi. Dia menemukan lampu pengaman berupa nyala api yang tersimpan di
dalam kaca sehingga tidak bisa membakar gas-gas yang tidak terdeteksi yang mampu
menyelamatkan ribuan nyawa. Karena penemuan lampu pekerja tambang dan riset-
riset yang terkait, Davy menerima medali emas dan perak rumford dari royal society.
Pada 1823 dia menemukan metode mencegah karat pada tembaga di bagian bawah
kapal dengan cara melapiskan campuran seng dan besi. Para ilmuwan mengingat
Davy karena begitu banyak menemukan unsur kimia baru. Tetapi Davy sendiri
mengatakan bahwa penemuannya terbesarnya adalah seorang pemuda yang kemudian
bekerja padanya : Michaell Faraday, yang kelak menjadi ilmuwan terkemuka.Davy
memperoleh gelar kebangsawanan pada 1812. Pada 1820 dia menjadi presiden royal
society, karya tulisnya antara lain unsur-unsur filsafat kimia (element of chemical
philosophy, 1812) dan unsur-unsur kimia pertanian (elements of agricultural
chemistry, 1813).
c. Michael Faraday

Michael Faraday adalah ilmuwan yang memberikan sumbangsih terbesar


dalam penemuan listrik. Meskipun pada masa itu banyak ilmuwan yang juga
berlomba untuk menemukan listrik dan dapat dikatakan hanyalah masalah waktu saja,
listrik akan ditemukan, dan generator listrik akan diciptakan, namun penemuan
Faraday membuat realisasi atas ketersedian listrik menjadi lebih cepat. Michael
Faraday lahir pada tanggal 22 September 1791 di Newington Butts, Inggris.
Keluarganya tergolong keluarga miskin, ayahnya seorang tukang besi yang harus
memberi makan sepuluh anaknya. Tak heran jika ayahnya tidak mampu membiayai
sekolah untuk anak-anaknya tak terkecuali dengan Faraday. Untuk membantu
ekonomi keluarga, pada usia 14 tahun Faraday bekerja sebagai penjilid buku sekaligus
penjual buku. Di sela-sela pekerjaannya ia manfaatkan untuk membaca berbagai jenis
buku, terutama ilmu pengetahuan alam, fisika, dan kimia. Ia menjadi sangat tertarik
pada ilmu pengetahuan yang dibacanya dari buku-buku, terutama kimia dan ilmu baru
tentang listrik.

Salah seorang pelanggan terkesan dengan minat pemuda itu. Ia memberi


Faraday selembar karcis ceramah seorang ilmuwan Inggris terkenal, Sir Humphry
Davy seorang ahli kimia yang juga kepala laboratorium Royal Institution pada tahun
1812. Saat mengikuti ceramah ini lebih meyakinkan Faraday bahwa masa depannya
terletak pada ilmu pengetahuan. Apa yang paling diinginkannya adalah bekerja untuk
seorang ilmuwan Inggris terkenal yaitu Davy. Ia mencatat dengan rinci isi ceramah
Davy tersebut. Dengan hati-hati ia menyalin catatan itu, mengikatnya ke dalam buku,
dan mengirimnya ke Davy. Pada musim semi tahun 1813, Davy menyewa Faraday
menjadi asisten laboratorium. Pada tahun pertama kerja di laboratorium, Faraday
menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan gas klorin dan
beberapa gas lainnya. Kemudian berhasil memisahkan senyawa benzena pada tahun
1825 di mana ia diangkat sebagai ketua laboratorium.

Pada musim gugur Davy pergi mengunjungi beberapa ilmuwan Eropa. Ia


mengajak serta Faraday yang menjadi sekretarisnya. Selama satu setengah tahun,
Faraday telah bertemu dengan beberapa ilmuwan dunia terkenal, seperti Volta,
Ampère, dan Humboldt. Ketika Davy dan Faraday kembali ke London pada tahun
1815, pemuda itu kini bukan hanya seorang sekretaris Davy saja. Ia sekarang bekerja
berdampingan dengan Davy (dan kemudian menggantikannya sebagai direktur Royal
Institution). Ketika Faraday menikah pada tahun 1821, ia dan istrinya pindah ke dua
kamar di institusi tersebut. Sejak saat itu lembaga ini menjadi pusat segala
aktivitasnya.

Sebagai seorang profesor kimia, Faraday adalah dosen yang sangat baik dan
bahkan memberikan seri kuliah khusus untuk anak-anak. Namun sebagian besar
waktunya dicurahkan untuk penelitian. Dalam laboratoriumnya, Faraday membuat
penemuan yang membuka wawasan baru ilmu pengetahuan. Misalnya, ia menemukan
benzena yang digunakan sebagai dasar untuk pewarna permanen. Ia menjadi orang
pertama yang mengkompresi gas-gas tertentu sampai menjadi cair. Faraday jugalah
yang pertama menemukan hukum elektrolisis.

Sebagian besar karya Faraday ialah dalam bidang fisika, khusunya tentang
listrik. Karyanya tentang elektrolisis ditulis dalam naskah yang berjudul
“Experimental researching electricity”. Karyanya dalam bidang kimia yang diberi
judul “Researches in chemistry and Physhics” pada tahun 1859 antara lain berisi
penemuan karbon perklorida. Sumbangan Faraday bagi perkembangan elektrokimia
yang penting ialah pendapatnya tentang elektrolisis.

Pada tahun 1807, Davy yang memiliki pengaruh besar dalam pemikiran
Faraday telah meramalkan bahwa logam natrium dan kalium dapat diendapkan dari
senyawanya dengan bantuan arus listrik, suatu proses yang dikenal sebagai
elektrolisis. Faraday dengan penuh semangat berusaha keras untuk membuktikan
ramalan dosennya tersebut. Penelitian Faraday di bidang listrik dan elektrolisis
dipandu oleh kepercayaannya bahwa listrik merupakan salah satu dari kekuatan alam
yang lain seperti panas, cahaya, magnet dan kecenderungan kimia. Walaupun idenya
tersebut keliru, tapi hal ini membuat ia masuk ke dalam dunia elektromagnetik. Pada
tahun 1785, Charles Coulomb merupakan orang pertama yang menunjukkan perilaku
bahwa muatan listrik saling tolak satu sama lain dan hal itu berakhir sampai tahun
1820, Hans Christian Oersted dan Andre Marie Ampere menemukan bahwa arus
listrik menghasilkan medan magnet. Hal itu mengubah pemikiran Faraday tentang
kekekalan energi dan membuat ia menjadi yakin bahwa medan magnet dapat
menghasilkan arus listrik.

Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821.
Faraday mencoba melakukan percobaan atas dasar dugaan jika magnit didekatkan,
yang bergerak justru kawatnya, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana
kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus listrik
dialirkan ke kawat. Sesungguhnya dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor
listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu
benda bergerak.

Pada awal tahun 1830-an Michael Faraday menemukan bahwa larutan tertentu
dapat mengalirkan arus listrik. Faraday menamakan larutan tersebut dengan elektrolit
dan aliran listrik yang melalui larutan elektrolit disebut elektrolisis. Selanjutnya
Michael Faraday melakukan percobaan untuk meneliti hubungan antara besarnya arus
yang mengalir dalam suatu elektrolisis dengan jumlah zat yang bereaksi. Untuk
menggambarkannya diambil elektrolisis larutan perak nitrat (AgNO3). Pada katode
akan terjadi reaksi reduksi seperti berikut :

Ag+(aq) + e¯ → Ag(s)

Dari reaksi di atas dapat dikatakan bahwa untuk menghasilkan 1 mol logam Ag,
diperlukan 1 mol elektron. Jumlah listrik yang dialirkan ke dalam sel elektrolisis
untuk mendapatkan 1 mol elektron dinamakan 1 Faraday. Berdasarkan percobaan
diperoleh bahwa 1 mol elektron mengandung muatan listrik sebesar 96500 Coulomb.

1 mol elektron = 1 Faraday = 96500 Coulomb

Faraday mengamati peristiwa elektrolisis melalui berbagai percobaan yang dia


lakukan. Dalam pengamatannya jika arus listrik searah dialirkan ke dalam suatu
larutan elektrolit, mengakibatkan perubahan kimia dalam larutan tersebut. Sehingga
Faraday menemukan hubungan antara massa yang dibebaskan atau diendapkan
dengan arus listrik. Hubungan ini dikenal dengan Hukum Faraday yaitu Hukum
Faraday I dan Hukum Faraday II, hubungan ini pertama kali dirumuskan oleh Faraday
pada tahun 1832 dalam bentuk dua hukum elektrolisis:

1. Jumlah berat (massa) zat yang dihasilkan (diendapkan) pada elektroda


sebanding dengan jumlah muatan listrik (Coulumb) yang dialirkan melalui
larutan elektrolit tersebut.

2. Massa zat yang dibebaskan atau diendapkan oleh arus listrik sebanding
dengan bobot ekivalen zat-zat tersebut.

Dalam peristiwa elektrolisis terjadi reduksi pada katoda untuk mengambil


elektron yang mengalir dan oksidasi pada anoda yang memberikan eliran elektron
tersebut. Dalam hal ini elektron yang dilepas dan yang diambil dalam jumlah yang
sama. Bobot zat yang dipindahkan atau yang tereduksi setara dengan elektron,
sehingga masa yang dipindahkan merupakan gram ekivalen dan sama dengan mol
elektron. Faraday menyimpulkan bahwa Satu Faraday adalah jumlah listrik yang
diperlukan untuk menghasilkan satu ekivalen zat pada elektroda.

Muatan 1 elektron = 1,6 x 10-19 Coulomb

1 mol elektron = 6,023 x 1023 elektron

Muatan untuk 1 mol elektron = 6,023 . 1023 x 1,6 . 10-19

= 96.500 Coulomb

= 1 Faraday
Pada tahun 1833, Michael Faraday mengamati bahwa air murni merupakan
isolator yang hampir sempurna, sedangkan larutannya merupakan suatu bahan yang
menghantar arus listrik. Jika dua elektroda dari logam, misalnya platina, dimasukkan
dalam bejana berisi air, yang satu dihubungkan dengan ujung positif dari sumber arus
searah, yang lainnya dengan ujungnya yang negative, praktis tak terdapat arus sama
sekali. Jika sedikit asam misalnya asam sulfat (H2SO4) atau natrium hidroksida
(NaOH), atau garam, misalnya garam dapur, natrium klorida (NaCl) yang dilarutkan
dalam air itu, maka larutan ini tahanannya cukup rendah sehingga arus dapat
mengalir. Tahanan larutan ini tergantung pada konsentrasi dan pada temperature.
Larutan dari zat – zat organik misalnya gula, tidak mengantarkan listrik.

Faraday juga memberi sumbangan di bidang kimia. Dia membuat rencana


mengubah gas jadi cairan, dia menemukan berbagai senyawa kimiawi termasuk
benzene. Karya lebih penting lagi adalah usahanya di bidang elektrokimia.
Penyelidikan Faraday dengan ketelitian tinggi menghasilkan dua hukum “elektrolisis”
yang penyebutannya dirangkaikan dengan namanya yang merupakan dasar dari
elektrokimia. Dia juga mempopulerkan banyak istilah yang digunakan dalam bidang
itu seperti: anoda, katoda, elektroda dan ion.

Pada tahun 1855, Faraday berhenti meneliti karena masalah kesehatan tapi ia
meneruskan pekerjaannya sebagai dosen sampai 1861. Pada tanggal 25 Agustus 1867,
Faraday sang penemu tutup usia di kota London, dan disemayamkan di Highgate
Cemeteri dengan meninggalkan semua hasil karyanya. Seluruh jasanya baik berupa
produk maupun pemikiran akan selalu dikenang oleh dunia serta menjadikannya
sebagai sang penemu sejati. Namanya diabadikan sebagai nama satuan kapasitansi
listrik yaitu “Farad”.

Karya Faraday :

1. 27 Okt 1813 Bersama Humphrey Davy menyelidiki teorinya tentang aktivitas


vulkanik.
2. 1821 Menggambarkan prinsip dinamo.
3. 1821 Menemukan motor listrik pertama.
4. 1831 Menemukan induksi elektromagnetik.
5. 1831 Meneliti tentang magnet bergerak menyebabkan arus listrik.
6. 1831 Menemukan dinamo listrik.
7. 1833 Mengembangkan hukumnya dalam bidang elektrolisis.
C. Hukum Faraday
Proses elektrolisis merupakan proses yang tidak spontan. Untuk
berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan arus listrik dari luar. Besarnya potensial
listrik yang digunakan harus melebihi potensial yang terpasang sehingga arus akan
mengalir yang menyebabkan terjadinya reaksi. Hubungan antara besarnya energi
listrik yang dialirkan dengan banyaknya zat yang dihasilkan dalam sel elektrolisis
dirumuskan oleh Michael Faraday.
Hukum Faraday I berbunyi: “ Jumlah perubahan kimia yang dihasilkan
sebanding dengan besarnya muatan listrik yang melewati suatu sel elektrolisis .“
w = eit
F

Dengan: W = massa zat yang dihasilkan (gram).


e = bobot ekivalen = Ar atau Mr / n.
n = jumlah elektron yang diikat atau dilepaskan.
i = arus dalam amper.
t = waktu dalam satuan detik.
F = tetapan Faraday, 1F = 96500 C.
i.t/F = arus dalam satuan Faraday.

Hukum Faraday II berbunyi: “ Sejumlah tertentu arus listrik menghasilkan jumlah


ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu elektrolisis.”

Anda mungkin juga menyukai