Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu


molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen
pada satu atom oksigen. Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang
penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia
lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak
macam molekul organik.
Air dialam meliputi :
1. air tanah yang berasal dari mata air atau dari sumur
dangkal/artesis
2. air permukaan yang disebut juga air badan air, misalnya air
sunga, air danau, air waduk, dll
3. Air laut
Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak
mengandung

unsur

kimia

lain

selain

H2O

(air)

itu

sendiri.

Kandungan dalam air yang bersih dialam sangat banyak oleh standar
kualitas tertentu dan dapat digolongangkan beberapa golongan yakni
golongan A, golongan B, golongan C, golongan D, serta golongan E.
Kimia air memiliki pengaruh yang amat besar dengan kehidupan
dan kelancaran umat manusia. Bahkan penyusun tubuh manusia
merupakan air dengan kimianya. Disini akan dibahas tuntas persoalan
kimia air.

PEMBAHASAN

Nama Sistematis

: Air

Nama Alternatif

: Aqua, Dihidrogenmonoksida, Hidrogen hidroksida

Rumus Molekul

: H2O

Massa Molar

: 18,0153 g/mol

Densitas dan Fase

: 0,998 g/cm (cair pada 20C);0,92 g/cm (padat)

Titik Lebur

: 0C

Titik Didih

: 100C

Kalor Jenis

: 4184 J/kg.K (cair pada 20C)

A. Kimia Air
Kimia Air atau Water Chemistry adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang pembentukan air dan unsur-unsur yang menjadi penyusunnya.
Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom oksigen yang berikatan
kovalen dengan dua atom hidrogen. Hidrogen dan oksigen mempunyai daya padu
yang sangat besar antara keduanya. Inilah keunikan air. Rangkaian jarak atomatomnya memiliki kecocokan yang begitu sempurna sehingga air menjadi
senyawa alam yang paling mantap dan hanya bisa diuraikan oleh perantara yang
paling agresif seperti energi listrik dan atau oleh suatu reaksi kimia.

Atom-atom hidrogen tertarik pada satu sisi atom oksigen, menghasilkan


molekul air yang mempunyai muatan positif pada atom hidrogen dan muatan
negatif pada atom oksigen. Karena muatan yang berlawanan tersebut di dalam
molekul air saling tarik menarik dan membuatnya menjadi lengket. Sisi positif
dari suatu molekul air tertarik pada sisi negatif dari molekul yang lain.
Secara ilmu kimia atau Chemistry dijabarkan bahwa atom Oksigen
mempunyai sebuah inti dengan delapan proton dan delapan elektron yang terdapat
dalam 2 kulit elektron (electron skin). Kulit elektron bagian dalam berisi dua
electron sementara kulit electron bagian luar berisi 6 elektron sehingga masih
membutuhkan 2 elektron lagi untuk menjadi senyawa yang mantap. Sedangkan
atom Hidrogen mempunyai kulit electron tunggal disekeliling intinya yang hanya
berisi satu elektron. Oleh karena itu untuk bisa membentuk suatu senyawa
diperlukan 2 atom Hidrogen untuk mengisi kekurangan 2 electron pada atom
Oxygen. Sehingga hasil senyawa yang terbentuk yaitu molekul air menjadi
senyawa yang mantap dan padu.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H 2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0C). Zat
kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Sudut H--O--H adalah
104,45. Memiliki panjang ikatan O--H 95,7 picometer dan momen dipol 1,83
debyes.
Molekul air berbentuk seperti huruf V disebabkan karena struktur
geometrinya yang tetrahedral (109,50) dan keberadaan pasangan elektron bebas
pada atom oksigen. Bersifat polar karena adanya perbedaan muatan. Sebagai
pelarut yang baik karena kepolarannya. Bersifat netral (pH= 7) dalam keadaan
murni.

Air memiliki beberapa sifat kimiawi yang cukup istimewa, dimana setiap
molekul air terbentuk dari penggabungan antara atom hidrogen dan atom oksigen
yang keduanya jika dalam keadaan bebas merupakan dua unsur yang memiliki
sifat sangat berbeda atau bahkan bertolak belakang dengan air (itulah perbedaan
antara sifat yang disebabkan karena reaksi kimia dan yang disebabkan karena
reaksi fisika). Hidrogen adalah salah satu unsur gas yang sangat mudah terbakar,
sementara oksigen adalah unsur yang bersifat membakar, tidak ada pebakaran
yang terjadi tanpa bereaksi dengan oksigen. Hasil dari ikatan antara atom
hidrogen dan atom oksigen terbentuklah senyawa H2O atau yang kita kenal
dengan nama molekul air. Jika kita bandingkan antara molekul air dan kedua gas
penyusunnya (hidrogen dan oksigen) tentu sangat berbeda, kedua unsur penyusun
air bersifat mudah terbakar dan sebagai pelaku pemembakaran sementara air
bersifat lebih lebih moderat.
Jika kita melihat air secara molekuler, maka akan terlihat bahwa ketika
terdapat lebih dari dua molekul air bergabung maka muatan positif dan negatif
yang ada pada masing-masing atom oksigen dan hidrogen akan saling tarikmenarik (komponen oksigen molekul air memiliki muatan yang sedikit negatif
dan komponen hidrogennya bermuatan sedikit positif) membentuk sebuah ikatan

yang dinamakan ikatan hidrogen. Ikatan ini bersifat sangat lemah dan berusia
sangat pendek, artinya ikatan ini mudah terlepas (pecah) dan kekuatan ikatannya
hanya bertahan kira-kira satu per seratus-milyar detik. Tetapi begitu satu ikatan
pecah, ikatan yang lain akan terbentu, begitu seterusnya. Itulah sebabnya mengapa
bentuk air berubah-ubah menurut tempatnya

Ikatan hidrogen memungkinkan air menahan perubahan temperatur.


Sekalipun suhu udara di sekelilingnya mengalami peningkatan dengan cepat, suhu
air tidak serta merta mengikuti cepatnya perubahan suhu di sekitarnya, adanya
ikatan hidrogen menyebabkan air tidak mengalami peningkatan suhu dengan
cepat. Begitupun sebaliknya manakala suhu di sekitarnya mengalami penurunan
dengan tiba-tiba, air tidak begitu saja mengikuti perubahan suhu yang terjadi,
ikatan hidrogen menahan perubahan suhu yang terjadi secara mendadak.
Dibutuhkan perubahan suhu yang besar untuk menyebabkan terjadinya perubahan
suhu dalam air. Energi yang tersimpan dalam air untuk menahan perubahan suhu
yang terjadi secara cepat dan mendadak ini disebut dengan energi termal air.
Energi yang tinggi ini memiliki fungsi penting dalam hidup kita. Sebagai contoh,
terdapat sejumlah besar air dalam tubuh kita. Bila air beradaptasi sesuai dengan
perubahan suhu yang tiba-tiba terjadi di sekitarnya, maka kita akan menjadi
demam atau beku secara tiba-tiba, namun dengan adanya energi termal ini akan
memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat melakukan penyesuaian diri
terhadap kondisi lingkungan yang terjadi.
Air juga memerlukan energi termal yang tinggi untuk menguap. Karena air
menggunakan energi termal cukup banyak saat menguap, suhunya menjadi turun.

Sebagai contoh, kembali ke tubuh manusia, suhu tubuh normal manusia adalah
36oC, dan suhu tertinggi yang dapat ditolerir tubuh adalah 42 oC. Intervalnya 6
derajat, dengan bekerja di bawah terik matahari selama berjam-jam dapat
meningkatkan suhu badan setinggi itu. Tetapi, tubuh kita mengeluarkan banyak
energi termal dengan berkeringat, yaitu menguapkan air di dalam tubuh, yang
akhirnya menyebabkan suhu tubuh menjadi turun. Bila tubuh kita tidak memiliki
mekanisme seperti itu, bekerja di bawah sinar matahari beberapa jam saja akan
fatal akibatnya.
Ikatan hidrogen melengkapi air dengan sifat lain yang juga luar biasa,
yaitu air lebih kental pada keadaan cair daripada keadaan bekunya. Padahal,
sebagian besar zat di bumi lebih kental pada bentuk padat daripada bentuk
cairnya.
Berlawanan dengan zat lain, air memuai ketika membeku. Ini karena ikatan
hidrogen mencegah molekul-molekul air agar tidak berikatan terlalu kuat,
akibatnya banyak terdapat ruang kosong di antara mereka. Ikatan hidrogen terurai
ketika air berada dalam kondisi cair, yang menyebabkan atom-atom oksigen
saling mendekat dan membentuk struktur yang lebih kental. Hal ini juga yang
menjadi penyebab es lebih ringan dari pada air. Biasanya, bila Anda mencairkan
logam apa saja dan memasukkan logam padatnya ke dalam cairan itu, maka logam
padat ini akan langsung tenggalam ke dasar cairan. Pada air, tidak seperti itu.
Gunung es dengan berat puluhan ribu ton mengapung di atas air seperti
pelampung. Jadi keuntungan apa yang diberikan oleh sifat-sifat air ini untuk
organisme hidup? Karena kerapatan air beku lebih kecil daripada bentuk cairnya,
maka es terapung di air. Mari kita jawab pertanyaan ini dengan contoh sungai:
Ketika cuaca sangat dingin, yang membeku bukan seluruh sungai namun hanya
permukaannya saja. Air mencapai kondisi terberat pada suhu 4 oC dan begitu air
mencapai suhu ini, air langsung tenggelam ke dasar. Es terbentuk di atas air
sebagai lapisan, di bawah lapisan ini air terus mengalir, dan karena 4 oC adalah
suhu di mana organisme hidup masih dapat bertahan, maka kehidupan dalam air
tetap
Ikatan hidrogen antar molekul air.

berlangsung.

Gambar : Ikatan hidrogen antar molekul air


(sumber: rahmayeni. bahan kuliah kimia anoranik 1 FMIPA UNAND)

Gambar : Ikatan hidrogen antar molekul H2O dalam es


(sumber : Sri Astuti. bahan kuliah kimia anoranik Universitas Indonesia)

Gambar : Ikatan hidrogen antar I,4 DIHIDROKSI BENZEN


(sumber : Sri Astuti. bahan kuliah kimia anorganik Universitas Indonesia)

Gambar : Ikatan hidrogen antar etanol dan air.


Ikatan antar air dan keton.

Gambar : Ikatan hidrogen antara aseton dan air.

Gambar : Ikatan hidrogen antara air dan asam amino.

Gambar: Ikatan hidrogen antar ba sa purin dan pirimidin


(sumber: Tim Pengajar Pengantar Bioteknologi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada).
Karakteristik kimia air meliputi: pH, DO (dissolved oxygent), BOD
(biological oxygent demand), COD (chemical oxygent demand), kesadahan dan
senyawa kimia beracun. Nilai pH air dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi.
Beberapa senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul daripada dalam
bentuk ion, yang bentuk tersebut dipengaruhi oleh pH. Dissolved Oxygen
menunjukkan jumlah oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen terlarut berasal dari
hasil fotosintesa selain dari absorbsi atmosfer. Makin tinggi jumlah oksigen
terlarut mutu air makin baik. Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan
jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan
organik dalam air secara biologi. Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya
jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah. Chemical Oxygen Demand
(COD) menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan
organik dalam air secara kimia. Makin tinggi nilai COD menunjukkan tingginya
jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah. Kesadahan air mempengaruhi
efisiensi pemakaian sabun. Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam
kalsium dan magnesiumyang terdapat dalam air. Adanya senyawa arsen meskipun
dalam jumlah yang kecil dapat merupakan racun bagi manusia.

Kimia air adalah salah satu area yang paling sering diabaikan atau sering
di salah pahami ketika kita ingin memelihara udang atau ber-aquascape, terutama
pada subyek pH, GH / KH, dan hubungan antara pH dan KH. Demikian pula
dengan test kit, test kit untuk GH / KH adalah test kit yang paling sering diabaikan
pada saat kita mengelola aquarium, padahal GH dan KH juga merupakan hal yang
sangat penting dari kimia air.
Penjelasan singkat masing-masing item :

GH (General Hardness Gesamthaerte (dalam bahasa Jerman))


Ini adalah ukuran dari jumlah Magnesium (Mg2+) dan Kalsium (Ca2+) ion

dalam air. Ketika kita menyebut air sebagai soft atau hard, kita merujuk pada
GH. Hal ini diukur dalam German degrees of hardness (dH). Satu dH adalah
sekitar 17,5 mg / L (ppm).
Tabel GH :

Kekerasan karbonat mengukur jumlah karbonat dan bicarbonates dalam


air, dinyatakan dalam derajat Jerman kekerasan (DKH).
Istilah hardness dalam KH ini agak membingungkan karena tidak benarbenar mengukur kekerasan, melainkan alkalinitas (buffer kapasitas kemampuan
untuk menetralisir asam) dari kemampuan untuk melawan perubahan pH.

Semakin tinggi KH semakin lebih stabil air anda dan semakin lebih kuat
menghadapi pH swings. Parameter 2-3 dKH secara umum dapat diterima sebagai
nilai minimum untuk mendapatkan pH yang stabil.

pH (Per Hidrogen)
pH adalah ukuran keseimbangan antara Hidrogen (H+) dan hidroksida

(OH-) ion dalam air. Skala pH bernilai dari 0-14. Seperti yang kita tahu, nilai pH
7,0 berarti bahwa pH air netral, dengan pembacaan 0-6,9 sebagai asam, dan
menjadi 7,1-14 Basa.
pH juga berfungsi sebagai pusat konsentrasi dari KH dan CO 2. Artinya,
kita dapat menentukan jumlah CO2 (mg / L atau ppm) dalam air jika kita
mengetahui nilai pH dan KH. Dalam pengaplikasiannya, pH akan berfluktuasi bila
kita menambahkan CO2, sedangkan KH tetap stabil.

Carbon Dioxide (CO2) Karbon Dioksida (CO2)


Karbon dioksida tidak disebutkan di dalam judul artikel ini, tetapi juga

merupakan bagian dari kimia air yang sangat penting. CO 2 ada dalam air dalam
konsentrasi yang jauh lebih besar daripada gabungan oksigen dan nitrogen
(70:2:1). Kita sering melakukan penambahan pasokan CO 2 dengan harapan
tanaman akan tumbuh cepat dan subur, tapi sebenernya kita juga harus paham
hubungan antara CO2, KH dan pH.
Tanpa terlalu detail kedalam proses kimia nya, ketika karbon dioksida
dilarutkan dalam air, ia menjadi asam karbonat, meningkatkan jumlah asam, dan
menurunkan pH dalam akuarium. Jumlah karbonat (KH) yang ada di dalam air
akan menentukan seberapa jauh pH akan turun.

Di bawah ini adalah bagan hubungan dari pH, KH dan CO2 :

Menyesuaikan GH / KH / pH
Karena hubungan antara ketiga aspektersebut, menerapkan metode untuk
menurunkan atau menaikkan satu aspek biasanya akan memiliki mempengaruhi
aspek yang lain. Pada tabel dibawah ini, terdapat penjelasan cara atau metode
yang paling umum untuk menurunkan / menaikkan GH, KH, dan pH.

B. Sumber Air
Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa sumber.
Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga, yaitu air hujan, air
permukaan dan air tanah. Air hujan merupakan sumber utama dari air di bumi. Air
ini pada saat pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih, tetapi
pada saat di atmosfer cenderung mengalami pencemaran oleh beberapa partikel
debu, mikroorganisme dan gas (misal : karbon dioksida, nitrogen dan amonia). Air
permukaan meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk, rawa
dan sumur permukaan. Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan
mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah dan lainnya. Air tanah berasal
dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, kemudian mengalami penyerapan
ke dalam tanah dan penyaringan secara alami. Proses-proses ini menyebabkan air
tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan.
Penggolongan air diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air, Bab III pasal 7
menyebutkan bahwa ada empat golongan air menurut peruntukannya, yaitu : Air
golongan A, adalah air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan lebih dulu; Air golongan B, adalah air yang dapat digunakan
sebagai air baku air minum; Air golongan C, adalah air yang dapat digunakan
untuk keperluan perikanan dan peternakan; dan Air golongan D, adalah air yang
dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan usaha perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air.

C. Sifat Kimia Penting Air Sebagai Komponen Sel


Cairan dalam tubuh meliputi lebih kurang 60% total berat badan laki-laki
dewasa. Prosentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu, sesuai dengan jenis
kelamin dan umur individu tersebut. Pada wanita dewasa, cairan tubuh meliputi
50% dari total berat badan. Pada bayi dan anak-anak, prosentase ini relatif lebih
besar dibandingkan orang dewasa dan lansia.
Cairan tubuh menempati kompartmen intrasel dan ekstrasel. 2/3 bagian
dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan intrasel/CIS) dan 1/3 bagian berada
di luar sel (cairan ekstrasel/CES). CES dibagi cairan intravaskuler atau plasma
darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari total berat badan; dan cairan
intersisial yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain kedua
kompatmen tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati oleh cairan tubuh, yaitu
cairan transel. Namun volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi,
cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll. Ion Na+ dan Cl- terutama terdapat
pada cairan ektrasel, sedangkan ion K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak
tampak dalam cairan intersisial karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan
dengan intrasel dan plasma.
Perbedaan komposisi cairan tubuh berbagai kompartmen terjadi karena
adanya barier yang memisahkan mereka. Membran sel memisahkan cairan intrasel
dengan cairan intersisial, sedangkan dinding kapiler memisahkan cairan intersisial
dengan plasma. Dalam keadaan normal, terjadi keseimbangan susunan dan
volume cairan antar kompartmen. Bila terjadi perubahan konsentrasi atau tekanan
di salah satu kompartmen, maka akan terjadi perpindahan cairan atau ion antar
kompartemen sehingga terjadi keseimbangan kembali.

SIMPULAN
Kimia Air atau Water Chemistry adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang pembentukan air dan unsur-unsur yang menjadi penyusunnya. Air
merupakan zat kimia yang istimewa dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Atom-atom hidrogen tertarik pada satu sisi atom oksigen, menghasilkan
molekul air yang mempunyai muatan positif pada atom hidrogen dan muatan
negatif pada atom oksigen. Karena muatan yang berlawanan tersebut di dalam
molekul air saling tarik menarik dan membuatnya menjadi lengket. Sisi positif
dari suatu molekul air tertarik pada sisi negatif dari molekul yang lain.
Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga, yaitu air hujan, air
permukaan dan air tanah. Kandungan dalam air yang bersih dialam sangat banyak
oleh standar kualitas tertentu dan dapat digolongangkan beberapa golongan yakni
golongan A, golongan B, golongan C, golongan D, serta golongan E. Cairan
berupa air dalam tubuh meliputi lebih kurang 60% total berat badan laki-laki
dewasa. Persentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu, sesuai dengan jenis
kelamin dan umur individu tersebut dengan kimia air yang istimewa.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-330-401738002-bab%20ii.pdf
https://irlanode.wordpress.com/2010/12/16/makalah-kimia-air-pengolongan-dan-

klasifikasi-air/
http://www.digilib.unnes.ac.id/../doc.pdf
https://bungelcuy.wordpress.com/2011/06/02/air-dalam-ilmu-kimia/
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196802161994022SO
JA_SITI_FATIMAH/Kuliah_Kimia_terapan_pada_jurusan_agro_industri/kIMIA_
AIR1/SIFAT_FISIKA,_KIMIA_AIR,_SIKLUS_HIDROLOGI,_DAN_SUBER_AI
R_DI.pdf

Anda mungkin juga menyukai