Anda di halaman 1dari 15

8-OKSIGEN

Oksigen merupakan salah satu unsur di bumi yang keberadaannya


melimpah, dalam sistem tabel periodik oksigen mempunyai lambang O dan
nomor atom 8. Oksigen merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan
terutama dalam proses pernapasan. Oksigen merupakan unsur golongan kalkogen
dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya
menjadi oksida). Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada
oganisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen.

A. Sejarah

Carl Wilhelm Scheele Joseph Priestley Antoine Lavoiser

Oksigen secara terpisah di temukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala


pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Pertama kali
seorang ahli obat Carl Wilhelm Scheele menemukan oksigen dengan cara
memanaskan raksa oksida dan berbagai nitrat yang menghasilkan gas oksigen.
Scheele menyebut gas tersebut udara api karena gas tersebut satu-satunya yang
mendukung pembakaran. Pengamatannya tersebut di tuliskan kedalam
manuskripnya yang berjudul Treatise on Air and Fire dan di kirimkan kepada
penerbit, namun dokumen tersebut tidak pernah di terbitkan sampai tahun 1777.
Pada saat yang sama, seorang pastor Britania, Joseph Priestley, melakukan
percobaan yang memfokuskan cahaya matahari ke raksa oksida (HgO) dalam
tabung gelas pada tanggal 1 Augustus 1774. Percobaan ini menghasilkan gas yang
ia namakan 'dephlogisticated air'. Ia mencatat bahwa lilin akan menyala lebih
terang di dalam gas tersebut dan seekor tikus akan menjadi lebih aktif dan hidup
lebih lama ketika menghirup udara tersebut. Setelah mencoba menghirup gas itu
sendiri, ia menulis: "The feeling of it to my lungs was not sensibly different from
that of common air, but I fancied that my breast felt peculiarly light and easy for
some time afterwards." Priestley mempublikasikan penemuannya pada tahun
1775 dalam sebuah laporan yang berjudul "An Account of Further Discoveries in
Air". Laporan ini pula dimasukkan ke dalam jilid kedua bukunya yang
berjudul Experiments and Observations on Different Kinds of Air. Oleh karena ia
mempublikasikan penemuannya terlebih dahulu, Priestley biasanya diberikan
prioritas terlebih dahulu dalam penemuan oksigen.

Seorang kimiawan Perancis, Antoine Laurent Lavoisier kemudian


mengklaim bahwa ia telah menemukan zat baru secara independen. Namun,
Priestley mengunjungi Lavoisier pada Oktober 1774 dan memberitahukan
Lavoisier mengenai eksperimennya serta bagaimana ia menghasilkan gas baru
tersebut. Scheele juga mengirimkan sebuah surat kepada Lavoisier pada 30
September 1774 yang menjelaskan penemuannya mengenai zat yang tak diketahui,
tetapi Lavoisier tidak pernah mengakui menerima surat tersebut (sebuah kopian
surat ini ditemukan dalam barang-barang pribadi Scheele setelah kematiannya).

Apa yang Lavoisier tidak terbantahkan pernah lakukan (walaupun pada


saat itu dipertentangkan) adalah percobaan kuantitatif pertama
mengenai oksidasi yang mengantarkannya kepada penjelasan bagaimana proses
pembakaran bekerja. Ia menggunakan percobaan ini beserta percobaan yang mirip
lainnya untuk meruntuhkan teori flogiston dan membuktikan bahwa zat yang
ditemukan oleh Priestley dan Scheele adalah unsur kimia.
Pada satu eksperimen, Lavoisier mengamati bahwa tidak terdapat
keseluruhan peningkatan berat ketika timah dan udara dipanaskan di dalam wadah
tertutup. Ia mencatat bahwa udara segera masuk ke dalam wadah seketika ia
membuka wadah tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian udara yang
berada dalam wadah tersebut telah dikonsumsi. Ia juga mencatat bahwa berat
timah tersebut juga telah meningkat dan jumlah peningkatan ini adalah sama
beratnya dengan udara yang masuk ke dalam wadah tersebut. Percobaan ini
beserta percobaan mengenai pembakaran lainnya didokumentasikan ke dalam
bukunya Sur la combustion en gnral yang dipublikasikan pada tahun 1777.
Hasil kerjanya membuktikan bahwa udara merupakan campuran dua gas, 'udara
vital', yang diperlukan dalam pembakaran dan respirasi, serta azote (Bahasa
Yunani "tak bernyawa"), yang tidak mendukung pembakaran maupun
respirasi. Azote kemudian menjadi apa yang dinamakan sebagai nitrogen,
walaupun dalam Bahasa Perancis dan beberapa bahasa Eropa lainnya masih
menggunakan nama Azote.

Lavoisier menamai ulang 'udara vital' tersebut menjadi oxygne pada tahun
1777. Nama tersebut berasal dari akar kata Yunani (oxys) (asam, secara
harfiah "tajam") dan - (-gens) (penghasil, secara harfiah penghasil
keturunan). Ia menamainya demikian karena ia percaya bahwa oksigen
merupakan komponen dari semua asam. Ini tidaklah benar, namun pada saat para
kimiawan menemukan kesalahan ini, nama oxygne telah digunakan secara luas
dan sudah terlambat untuk menggantinya. Sebenarnya gas yang lebih tepat untuk
disebut sebagai "penghasil asam" adalah hidrogen.

Oxygne kemudian diserap menjadi oxygen dalam bahasa Inggris


walaupun terdapat penentangan dari ilmuwan-ilmuwan Inggris dikarenakan
bahwa adalah seorang Inggris, Priestley, yang pertama kali mengisolasi serta
menuliskan keterangan mengenai gas ini. Penyerapan ini secara sebagian
didorong oleh sebuah puisi berjudul "Oxygen" yang memuji gas ini dalam sebuah
buku populer The Botanic Garden (1791) oleh Erasmus Darwin, kakek Charles
Darwin
B. Keberadaan di Alam

Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta


berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen
diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.

Semua kelompok molekul


struktural yang terdapat pada
organisme hidup, seperti protein,
karbohidrat, dan lemak,
mengandung oksigen. Demikian
pula senyawa anorganik yang
terdapat pada cangkang, gigi, dan
tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri,
ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel
oleh hampir semua makhluk hidup.

Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk


kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian
mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu. Terdapat
pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer
membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan
bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.

Menurut massanya, oksigen


merupakan unsur kimia paling melimpah
di biosfer, udara, laut, dan tanah bumi.
Oksigen merupakan unsur kimia paling
melimpah ketiga di alam semesta, setelah
hidrogen dan helium. Sekitar 0,9% massa
Matahari adalah oksigen. Oksigen mengisi
sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam
samudera (88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan komponen paling
umum kedua dalam atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa
(sekitar 1015 ton) atmosfer.
Bumi memiliki ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan planet-
planet lainnya dalam sistem tata surya karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen
yang tinggi di atmosfernya.

Bandingkan dengan Mars yang hanya memiliki 0,1% O2 berdasarkan


volume dan Venus yang bahkan memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah.
Namun, O2yang berada di planet-planet selain bumi hanya dihasilkan dari radiasi
ultraviolet yang menimpa molekul-molekul beratom oksigen, misalnya karbon
dioksida.

Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat
dari siklus oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di
dalam dan di antara tiga reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer.
Faktor utama yang mendorong siklus oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis
melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala respirasi dan proses pembusukan
menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan kesetimbangan, laju produksi
dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000 keseluruhan oksigen yang ada di
atmosfer setiap tahunnya.

Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan


kelarutan O2 pada temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada
kehidupan laut. Lautan di sekitar kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut
yang lebih banyak oleh karena kandungan oksigen yang lebih tinggi. Air yang
terkena polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air tersebut. Para ilmuwan
menaksir kualitas air dengan mengukur kebutuhan oksigen biologis atau jumlah
O2yang diperlukan untuk mengembalikan konsentrasi oksigen dalam air itu
seperti semula.

C. Siklus Oksigen
Gambar berikut merupakan siklus oksigen. Siklus oksigen memperlihatkan
pertukaran antara oksigen dalam bentuk gas (O2) yang terdapat dalam jumlah
yang besar di atmosfer dengan oksigen dalam bentuk senyawa yaitu
karbondioksida (CO2) dan air (H2O), serta bahan-bahan organik.

Siklus oksigen ini sangat berkaitan erar dengan siklus unsur lainnya,
terutama siklus karbon. Oksigen yang berada dalam bentuk senyawa (yang terikat
secara kimia) melalui berbagai proses menghasilkan energi, terutama pada
perubahan dan proses metabolik dalam organisme. Oksigen dilepasakan atau
dihasilkan dari proses fotosintesis. Unsur oksigen ini secara cepat
bereaksi/berikatan mebentuk oksida-oksida, seperti dengan karbon pada proses
respirasi aerobik dan dengan karbon serta nitrogen pada proses pembakaran bahan
bakar fosil.

CH4 + 2O2 CO2 + H2O


Salah satu aspek yang penting dari siklus di stratosfer adalah proses
pembentukan ozon, O3. Ozon membentuk lapisan tipis di stratosfer yang berfungsi
sebagai filter dari radiasi sinar ultraviolet. Sehingga menjaga kehidupan di bumi
dari kerusakan yang di sebabkan oleh sinar ultraviolet ini.

Siklus oksigen di akhiri dengan masukna kembali oksigen ke atmosfer


dalam bentuk gas. Salah satu penyebab utama kembalinya oksigen ini ke atmosfer
adalah proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan.

D. Struktur
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan
tak berasa dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi
berikatan dengan konfigurasi elektron triplet spin. Ikatan ini memiliki orde
ikatan dua dan sering dijelaskan secara sederhana sebagai ikatan ganda ataupun
sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron dengan dua ikatan tiga elektron.

Oksigen triplet merupakan keadaan


dasar molekul O2. Konfigurasi elektron
molekul ini memiliki dua elektron tak
berpasangan yang menduduki dua orbital
molekul yang berdegenerasi. Kedua orbital ini
dikelompokkan sebagai antiikat (melemahkan
orde ikatan dari tiga menjadi dua), sehingga
ikatan oksigen diatomik adalah lebih lemah
daripada ikatan rangkap tiga nitrogen.

Dalam bentuk triplet yang normal,


molekul O2 bersifat paramagnetik oleh karena spin momen magnetik elektron tak
berpasangan molekul tersebut dan energi pertukaran negatif antara
molekul O2 yang bersebelahan. Oksigen cair akan tertarik kepada magnet,
sedemikiannya pada percobaan laboratorium, jembatan oksigen cair akan
terbentuk di antara dua kutub magnet kuat.

Oksigen singlet, adalah nama molekul oksigen O2 yang kesemuaan spin


elektronnya berpasangan. Ia lebih reaktif terhadap molekul organik pada
umumnya. Secara alami, oksigen singlet umumnya dihasilkan dari air selama
fotosintesis. Ia juga dihasilkan di troposfer melalui fotolisis ozon oleh sinar
berpanjang gelombang pendek, dan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai sumber
oksigen aktif. Karotenoid pada organisme yang berfotosintesis (kemungkinan juga
ada pada hewan) memainkan peran yang penting dalam menyerap oksigen singlet
dan mengubahnya menjadi berkeadaan dasar tak tereksitasi sebelum ia
menyebabkan kerusakan pada jaringan.

Oksigen memiliki dua bentuk alotropi, yaitu sebagai molekul diatomik


(O2 = Oksigen) dan molekul trioksida (O3 = Ozon). Alotrop oksigen elementer
yang umumnya ditemukan di bumi adalah dioksigen O2. Ia memiliki panjang ikat
121 pm dan energi ikat 498 kJmol-1. Alotrop oksigen ini digunakan oleh
makhluk hidup dalam respirasi sel dan merupakan komponen utama atmosfer
bumi.

Trioksigen (O3), dikenal sebagai ozon,


merupakan alotrop oksigen yang sangat reaktif dan
dapat merusak jaringan paru-paru. Ozon
diproduksi di atmosfer bumi ketika O2 bergabung
dengan oksigen atomik yang dihasilkan dari
pemisahan O2 oleh radiasi ultraviolet (UV). Oleh
karena ozon menyerap gelombang UV dengan
sangat kuat, lapisan ozon yang berada di atmosfer
berfungsi sebagai perisai radiasi yang melindungi
planet. Namun, dekat permukaan bumi, ozon
merupakan polutan udara yang dibentuk dari
produk sampingan pembakaran otomobil.

Molekul metastabil tetraoksigen (O4) ditemukan pada tahun 2001, dan


diasumsikan terdapat pada salah satu enam fase oksigen padat. Hal ini dibuktikan
pada tahun 2006, dengan menekan O2 sampai dengan 20 GPa, dan ditemukan
struktur gerombol rombohedral O8. Gerombol ini berpotensi sebagai oksidator
yang lebih kuat daripada O2 maupun O3, dan dapat digunakan dalam bahan bakar
roket. Fase logam oksigen ditemukan pada tahun 1990 ketika oksigen padat
ditekan sampai di atas 96 GPa. Ditemukan pula pada tahun 1998 bahwa pada suhu
yang sangat rendah, fase ini menjadi superkonduktor.

E. Isotop

Oksigen yang dapat ditemukan secara alami adalah 16O, 17O, dan 18O,
dengan 16O merupakan yang paling melimpah (99,762%). Isotop oksigen dapat
berkisar dari yang bernomor massa 12 sampai dengan 28.

Kebanyakan 16O di disintesis pada akhir proses fusi helium pada bintang,
namun ada juga beberapa yang dihasilkan pada proses pembakaran neon. 17O
utamanya dihasilkan dari pembakaran hidrogen menjadi helium semasa siklus
CNO, membuatnya menjadi isotop yang paling umum pada zona pembakaran
hidrogen bintang. Kebanyakan 18O diproduksi ketika 14N (berasal dari
pembakaran CNO) menangkap inti 4He, menjadikannya bentuk isotop yang paling
umum di zona kaya helium bintang.

Empat belas radioisotop telah berhasil dikarakterisasi, yang paling stabil


adalah 15O dengan umur paruh 122,24 detik dan 14O dengan umur paruh 70,606
detik. Isotop radioaktif sisanya memiliki umur paruh yang lebih pendek daripada
27 detik, dan mayoritas memiliki umur paruh kurang dari 83 milidetik. Modus
peluruhan yang paling umum untuk isotop yang lebih ringan dari 16O adalah
penangkapan elektron, menghasilkan nitrogen, sedangkan modus peluruhan yang
paling umum untuk isotop yang lebih berat daripada 18O adalah peluruhan beta,
menghasilkan fluorin.

F. Kegunaan dan bahaya

Tanaman dan hewan sangat tergantung pada oksigen untuk bernafas.


Rumah sakit sering menulis resep oksigen untuk pasien dengan penyakit
pernafasan ringan.

Manusia yang normal akan membutuhkan oksigen sekitar 375 liter per hari.
Secara alamiah, kita mendapatkan oksigen dengan bernapas melalui paru-paru.
Oksigen sampai di paru-paru kemudian ke alveoli lalu akan diikat oleh
hemoglobin di dalam darah. Kemudian disalurkan ke seluruh tubuh untuk
membantu proses pembakaran glukosa menjadi energi.

Sekali kita menghirup nafas, paru-paru bisa menampung sekitar 500 ml


udara ke dalam tubuh. Dalam kondisi lelah, seperti sehabis olah raga, kebutuhan
tersebut akan meningkat 5-10 kali lipat. Saat berolahraga, tubuh akan merasa lelah
karena asupan oksigennya berkurang. Dalam suhu ruangan, air secara alamiah
sudah mengandung oksigen sebanyak 10 ppm atau 10 miligram per liter. Pada
suhu lebih rendah (misalnya dalam lemari pendingin), kadar oksigen bisa
meningkat hingga 15 ppm.

Oksigen kini tidak hanya dapat dihirup, namun bisa juga dimasukkan
melalui saluran pencernaan. Hampir sama dengan air minum dalam kemasan
lainnya, air oksigen berasal dari tanah atau mata air yang telah melalui proses
destilasi, kemudian di akhir prosesnya ditambahkan dengan oksigen. Melalui
oxygen keeper technology, air yang tadinya mengandung oksigen relatif sedikit,
kini bisa mencapai 10 kali lipat lebih tinggi kadar oksigennya. Air oksigen
biasanya mengandung 80 ppm oksigen per botol. Namun, oksigen yang sudah
larut dalam air?bersifat sangat labil dan mudah terlepas kembali terutama jika air
tersebut berada dalam kondisi di atas suhu ruang (25-30oC), terkena panas, atau
terpapar cahaya matahari langsung.

Gas Oksigen

Gas oksigen digunakan dalam pengolahan besi menjadi baja di tanur


terbuka (Tanur Oksigen). Oksigen dalam bentuk oksi atilena (campuran gas
karbida dan oksigen) digunakan untuk membersihkan kerak besi dan
menghaluskan tonjolan-tonjolan pada produk baja. Selain itu juga oksigen
berperan dalam pembakaran logam, pengobatan di rumah sakit, dan aerasi limbah
industri.

Ozon

Dalam industri, ozon digunakan sebagai bahan pemutih dan pembunuh


mikroorganisme. Industri pengolahan air minum dalam kemasan juga
menyucihamakan produknya dengan menggunakan senyawa ozon ini.
Bila asupan oksigen di dalam tubuh
berada dalam kadar yang normal, maka akan
mendukung kesehatan kita. Namun, bila
kadarnya terlalu tinggi, maka akan bersifat
berbahaya karena oksigen bersifat radikal
bebas. Radikal bebas merupakan salah satu
faktor pencetus terjadinya kanker. Terdapat
bahaya lain dari oksigen diantaranya adalah:

a. Mudah menimbulkan kebakaran dan ledakan, jika bereaksi dengan


bahan bakar atau zat yang mudah terbakar.

b. Dalam bentuk cairan jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar


hebat dan kerusakan jaringan badan.
c. Berbahaya jika menghirup Oksigen murni dalam jumlah besar.

G. Senyawa-Senyawa Oksigen

a. Senyawa Oksida
Oksida adalah senyawa
biner suatu unsur dengan oksigen.
Sebagian besar oksida diperoleh
langsung dengan mereaksikan
unsurnya langsung dengan oksigen.
Oksida-oksida dasar yang
sederhana jika bereaksi dengan air
akan menghasilkan hidroksida
logam. Sebagai contoh, lithium oksida bereaksi dengan air menghasilkan
larutan lithium hidroksida yang tidak berwarna. Oksida dapat diklasifikasikan
ke dalam lima golongan, yaitu oksida nonlogam(oksida asam), oksida
logam(oksida basa), oksida amfoter, oksida netral dan oksida campuran :
1) Oksida asam, adalah suatu oksida yang dengan air akan membentuk
asam, biasanya merupakan oksida non-logam. Misalnya: SO3, CO2, dll.

2) Oksida basa, adalah suatu oksida yang dengan air akan membentuk
basa, biasanya merupakan oksida logam. Misalnya barium oksida bereaksi
dengan air menghasilkan basa menurut persamaan reaksi :

BaO(s ) + H2O(l) Ba(OH)2(aq)


3) Oksida amfoter, adalah suatu oksida yang dapat bereaksi dengan
asam maupun basa. Contoh jika bereaksi dengan :
Bereaksi dengan asam : ZnO(s) + 2H3O+ (aq) Zn2+ (aq)+ 3H2O (l)
Bereaksi dengan basa : ZnO(s) + 2OH- (aq)+ H2O (l) [Zn(OH)4]2-(aq)

4) Oksida netral, adalah suatu oksida yang tidak bereaksi dengan asam
maupun basa. Misalanya : H2O, N2O, NO, CO

5) Oksida campuran, merupakan campuran dari oksida sederhana.


Misalanya: Pb3O4merupakan campuran dari dua bagian PbO dan satu
bagian PbO2.

b. Senyawa Peroksida
Peroksida adalah senyawa oksida yang memiliki bilangan oksidasi -1.
Misalnya, ,H2O2, Na2O2, BaO2. Senyawa peroksida yang banyak digunakan
adalah hidrogen peroksida,H2O2.
Hidrogen peroksida, H2O2, merupakan cairan biru pucat dengan titik
beku -0,46oC. Cairannya lebih kental daripada air (1,47 g/cm3) karena kuatnya
ikatan hidrogen. Senyawa murninya tidak stabil. Peruraian H2O2 merupakan
reaksi eksoterm yang dikatalisis oleh cahaya dan berbagai bahan (seperti besi
dan tembaga), menurut persamaan reaksi :
2H2O2(l) 2H2O(l) + O2(g) G = -119,2 kJ mol-1

Hidrogen peroksida berfungsi dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi.

Sebagai pengoksidasi : H2O2 + 2I- + 2H+ 2H2O + I2


Sebagai pengoksidasi : 5H2O2 + 2MnO4 + 6H+ 2Mn2+ + 8H2O + 5O2
Hidrogen peroksida juga dapat digunakan untuk pemutih pulp kertas,
tekstil, kulit, lemak dan minyak, dan rambut. Dalam industri, digunakan
sebagai pereaksi kimia organik, polimer, obat-obatan dan produksi makanan.
Hidrogen peroksida encer digunakan dalam rumah tangga untuk antiseptik
ringan dan pemutih kain.

c. Senyawa Superoksida

Senyawa oksida yang memeiliki bilangan oksida -1/2. Misalnya, RbO2,


CsO2, K2O2. Salah satu contoh penggunaan senyawa superoksida, misalnya
pada Kalium superoksida.

Dalam sistem tertutup pada kapal selam, kalium superoksida


digunakan untuk menghilangkan gas karbon dioksida hasil pernafasan para
kru kapal selam.

H. Sifat Fisika

Sifat Fisika Sifat Kimia

Massa atom relative 15,9944

Nomor atom 8

Konfigurasi elektron 2s2 2p4

Jari-jari atom (nm) 0,074

Jari-jari X2- (nm) 0,140

Keelektronegatifan 3,5

Energi ionisasi I (kJ/mol) 1316

Energi ionisasi II (kJ/mol) 3396

Kerapatan (g/cm3) 1,27 (padatan)

Titik leleh ( C ) -183

Titik beku ( C ) -219


Potensial elektroda (V) +0.401

X2 (g) + 2e+ (aq) 2X- (aq) -

I. Sifat Kimia

Oksigen membentuk senyawa kimia dengan semua elemen lain kecuali gas
inert cahaya. Menjadi bukan logam yang paling aktif (setelah fluor), oksigen
berinteraksi langsung dengan unsur-unsur yang paling reaktif. Satu-satunya
pengecualian adalah gas inert berat, halogen, emas, dan platinum; senyawa dengan
oksigen yang diperoleh dengan metode tidak langsung. Hampir semua reaksi yang
melibatkan oksigen adalah reaksi oksidasi eksotermik, yaitu, disertai dengan evolusi
panas. Oksigen bereaksi dengan hidrogen pada suhu biasa sangat lambat, sedangkan
reaksi ini hasil eksplosif di atas 550 C: 2H 2 + O 2 = 2H 2 O. Oksigen bereaksi
dengan belerang, karbon, nitrogen, dan fosfor sangat lambat dalam keadaan biasa.
Laju reaksi meningkat dengan meningkatnya suhu sampai pada karakteristik
pengapian suhu untuk masing-masing elemen pembakaran terjadi. Reaksi oksigen
dengan nitrogen adalah endotermik karena stabilitas tertentu dari molekul 2 N dan
menjadi nyata hanya di atas 1200 C atau dalam mengalirkan listrik: N 2 + O 2 =
2NO. Oksigen aktif mengoksidasi hampir semua logam dan, dengan mudah khusus,
alkali dan alkali logam tanah. Reaktivitas dari suatu logam dengan oksigen tergantung
pada banyak faktor, seperti kondisi permukaan logam, tingkat subdivisi, dan adanya

kotoran.
Sumber :

Achmad, hiskia. 1992. Kimia unsur dan radiokimia. Bandung : Pt. Adhitia Bakti

Effendy. 2004. Teori VSPER kepolaran dan gaya antar molekul. Malang : UIN

Malang

Farida, Ida. 2009. Modul Perkuliahan:Kimia Anorganik I . Bandung : UIN Sunan


Gunung

Djati

Pujaatmaka, Hadyana. 1989. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga

Wilkinson dan Cotton. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas

Indonesia

https://guide-prof.blogspot.co.id/2014/10/sifat-fisika-dan-kimia-oksigen.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen

http://kimiadasar.com/oksigen/

http://ytarwiyana.blogspot.co.id/2011/04/makalah-oksigen-kimia-anorganik-1.html

Anda mungkin juga menyukai