Anda di halaman 1dari 19

NO.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Prasyarat Pengetahuan :
b.Apa yang dimaksud dengan konsentrasi ?
c. Konsentrasi adalah kepekatan dari suatu larutan
d.Sebutkan satuan konsentrasi yang kalian ketahui ?
e. Molaritas, molalitas, fraksi mol, normalitas, satuan persejuta (ppm), dan lain-lain
a. Motivasi / masalah :
Bagaimana cara menentukan konsentrasi dari suatu zat ?
2. Kegiatan Inti
f. Menjelaskan tentang molaritas
g. Latihan soal
h. Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti
3. Penutup
i. Penegasan konsep
j. Menarik kesimpulan
k. Tes
l. Pemberian tugas / PR

Ringkasan Materi

1. KEMOLARAN (MOLARITAS)
Kemolaran atau molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan.
Rumus :
n
M= Keterangan : M = molaritas (mol / liter atau Molar)
v n = mol zat terlarut (mol)
v = volume larutan (liter)

Jika zat terlarut dinyatakan dalam gram dan volumenya dalam milliliter , maka :

Gr 1000
M = x
Mr V

Contoh Soal,
1) Sebanyak 2 gram NaCl dilarutkan dalam 100 ml air. Tentukan molaritas larutan tersebut (Ar Na= 23, Cl
= 35,5)
Jawab :
Dik : m NaCl = 2 gram
V H2O = 1000 ml
Mr NaCl = 58,5
Dit : M. . . . ?
Penyelesaian :

n m/Mr 2 g / 58,5 g mol-1


M= = = = 0, 3 Molar
V v 0,1 liter

2. KEMOLARAN LARUTAN PEKAT


Rumus :

ρ x 10 x %massa Dengan : ρ = massa jenis (gram / ml)


M= Mr = massa molekul relaif
Mr
Contoh soal :
1). Pada botol pereaksi terdapat label yang berisikan H2SO4 98%, volume 1 liter dengan massa jenis 1,8
g/L. Tentukanlah kemolaran H2SO4 tersebut !(Ar H = 1, S=32, O = 16)
Jawab :
Dik : %massa H2SO4 = 98%
ρ = 1,8 g /L
Mr H2SO4 = 98 g / mol
Dit : M . . . . ?
Penyelesaian :
ρ x 10 x %massa 1,8 g/L x 10 x 98
M= = = 18 M
Mr 98 g/mol

3. PENGENCERAN LARUTAN PEKAT


Pengenceran berarti menambahkan pelarut ke dalam larutan yang ada sehingga volume dan konsentrasi
berubah, tetapi zat terlarutnya tetap.
Rumus :
V1M1 = V2M2 Dengan : V1 = volume sebelum pengenceran
V2 = volume setelah pengenceran
M1 = Konsentrasi sebelum pengenceran
M2 = konsentrasi setelah pengenceran

Contoh soal :
1). Berapa ml air yang dibutuhkan atau yang harus ditambahkan ke dalam 100 ml liter larutan NaOH 0,5 M
sehingga menjadi 0,2 M
Jawab :
Dik : V1 = 100 ml
M1 = 0,5 M
M2 = 0,2 M
Dit : V2 . . . . ?
Penyelesaian :
V1M1 = V2M2 V1M1
V2 =
M2
0,1 M x 0,5 M
V2 =
0,2 M
= 250 ml

Jadi, air yang harus ditambahkan sebanyak : 250 ml – 100 ml = 150 ml

4. MENCAMPURKAN LARUTAN YANG BERBEDA KONSENTRASINYA


Jika ada dua zat atau lebih larutan yang mengandung zat yang sama , tetapi kemolarannya berbeda
dicampurkan , maka campuran tersebut akan mempunyai kemolaran yang baru
Rumus :
(V1M1) + (V2M2)
Mcampuran =
V1 + V2

.Contoh soal
1). Jika kita mencampurkan 150 ml larutan NaCl 0,2 M dan 250 ml larutan NaCl 0,6 M. Berapa kemolaran
NaCl setelah dicampurkan
Jawab :
Dik : V1 NaCl = 150 ml
V2 NaCl = 250 ml
[NaCl]1 = 0,2 M
[ NaCl]2 = 0,6 M
Dit : Mcampuran . . . . ?
Penyelesaian :
(V1M1) + (V2M2) (150 ml x 0,2 M) + (250 ml x 0,6 M)
Mcampuran =
V1 + V2 150 ml + 250 ml
= 0,45 Molar
KESIMPULAN
1. Konsentrasi adalah kepakatan suatu larutan
2. Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan.

n
M=
v

3. Kemolaran larutan pekat dapat dihitung drngan menggunakan persamaan :


ρ x 10 x %massa
M=
Mr

4. Pengenceran adalah menambahkan pelarut ke dalam larutan yang ada sehingga volume dan konsentrasi
berubah, tetapi zat terlarutnya tetap.

V1M1 = V2M2

5. Konsentrasi dari dua larutan yang berbeda kemolarannya

(V1M1) + (V2M2)
Mcampuran =
V1 + V2

LAMPIRAN
TES KOGNITIF

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat.


1. Sebanyak 2 gram NaOH dilarutkan dalam 500 ml air. Tentukan molaritas larutan tersebut!(Ar Na = 23; O=
16; H = 1)
2. Berapa banyak NaCl yang dibutuhkan untuk membuat larutan NaCl 0,3 M dalam 100 ml air?
3. Berapa ml air yang harus ditambahkan ke dalam 100 ml larutan NaOH 0,5 M sehingga konsentrasi larutan
menjadi 0,2 M?
4. Hitunglah konsentrasi dari asam nitrat pekat 63% dengan massa jenis 1,3 g L-1 (Mr HNO3 = 63) !
5. Sebanyak 100 ml larutan KOH 0,1 M dicampur dengan 400 ml larutan KOH 0,2 M. Hitungklah konsentrasi
campuran larutan tersebut!

Kunci Jawaban
NO. KUNCI JAWABAN SKOR
1. Dik : m NaOH = 2 gram 20
V H2O = 500 ml
Mr NaOH = 40
Dit : M . . . .?
Penyelesaian :
n m/Mr 2 g / 40 gmol-1
M= = = = 0,1 M
V v 0,5 L

2. Dik : [NaCl] = 0,3 M 20


V H2O = 100 ml
Mr NaCl = 58,5
Dit : massa NaCl . . . .?
Penyelesaian :
Massa NaCl = n x Mr = (M x V) x Mr
= (0,3M x 0,1L) x 58,5 g mol-1
= 1,74 gram
3. Dik : V1 NaOH = 100 ml 20
[NaOH]1 = 0,5 M
[NaOH]2 = 0,3 M
Dit : V2 . . .. ?
Penyelesaian :
V1M1 = V2M2
V1M1 0,1L x 0,5M
V2 = = = 0,17 L
M2 0,3 M
Banyaknya air yang harus ditambahkan :
0,17 L – 0,1 L = 0,07 L
4. Dik : ρ = 1,3 g L-1 20
%massa = 63
Mr = 63
Dit : M . . . ?
Penyelesaian :
ρ x 10 x %massa 1,3 g L-1 x 10 x 63
M= = = 13 M
-1
Mr 63 g mol
5. Dik : V1 KOH = 100 ml 20
[KOH]1 = 0,1 M
V2 KOH = 400 ml
[KOH]2 = 0,2 M
Dit : Mcampuran . . . .?
Penyelesaian :
(V1M1)(V2M2) (0,1L x 0,1M)(0,4L x 0,2M)
M = = = 0,18M
V1 + V2 0,1L + 0,4L
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Prasyarat Pengetahuan :
- Diantara dua reaksi ini,mana yang berjalan lebih cepat dan mana yang lebih lambat yaitu
reaksi perkaratan besi dengan reaksi pembakaran kertas ?
- Reaksi yang lebih cepat berlangsung adalah reaksi pembakaran kertas sedangkan reaksi
yang berlangsung lambat adalah perkaratan besi
b. Motivasi / masalah :
- Bagaimana cara menentukan cepat lambatnya suatu reaksi ?
- Bagaimana cara menentukan laju penambahan produk dan laju pengurangan reaktan ?
2. Kegiatan Inti
- Menjelaskan tentang pengertian laju reaksi
- Menjelaskan hubungan antara laju reaksi dan koefisien reaksi
- Latihan soal
-Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti
3. Penutup
- Penegasan konsep
- Menarik kesimpulan
- Tes
- Pemberian tugas / PR

RINGKASAN MATERI

1. PENGERTIAN LAJU REAKSI


Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi pereaksi atau reaktan per satuan waktu atau laju bertambahnya
konsentrasi hasil reaksi atau produk per satuan waktu.
Misalkan suatu reaksi :
pA + qB rC + sD
(pereaksi) (produk)

Berdasarkan penjelasan di atas, laju perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi dapat dirumuskan sebagai
berikut :
∆[A] ∆[B] ∆[C] ∆[D]
VA = - VB = − VC = + VD = +
∆t ∆t ∆t ∆t

Tanda negatif (-) menunjukkan pengurangan konsentrasi zat. Tanda posisitf (+) menunjukkan penambahan
konsentrasi zat.
Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dan waktu

Dengan demikian , laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Perubahan konsentrasi (∆C)


Laju reaksi (V)=
Perubahan waktu (∆t)
Contoh soal :
1). Tuliskan persamaan laju reaksi berikut ini :
a. N2(g) + 3 H2(g) 2NH3(g)
b. 4 NH3(g) + 5 O2(g) 4 NO(g) + 6 H2O(g)
Jawab :
∆[N2] ∆[H2] ∆[NH3]
a. VN2 = − VH2 = − VNH3 = +
∆t ∆t ∆t

∆[NH3] ∆[O2]
b. VNH3 = − VO2 = −
∆t ∆t
∆[NO] ∆[H2O]
VNO = + VH2O = +
∆t ∆t

2). 20 gram besi direaksikan dengan larutan HCl sebanyak 500 ml . jika dalam waktu 5 menit terdapat 8,8 gram
besi (Fe). Tentukan laju berkurangnya besi (Ar Fe = 56) !
Jawab :
Dik : m1 Fe = 20 gram
V HCl = 500 ml
T = 5 menit = 300 sekon
M2 Fe = 8,8 gram
Ar Fe = 56
Dit : VFe . . . . ?
Penyelesaian :
Massa Fe yang bereaksi = 20 gram – 8,8 gram = 11,2 gram
m 11,2 g
n Fe = = = 0,2 mol
Ar 56 g/mol
n 0,2 mol
[Fe] yang bereaksi = = = 0,4 mol
V 0,5 L
∆[Fe] 0,4 M
VFe = − =− = - 0,00133 M/det
∆t 300 det

2. HUBUNGAN LAJU REAKSI DAN KOEFISIEN REAKSI


Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan jumlah mol pereaksi atau hasil reaksi. Jadi, suatu
reaksi kimia, laju pereaksi zat berbanding lurus dengan koefisien reaksi.
Misalkan suatu reaksi :
pA + qB rC + sD

Perbandingan laju reaksi setiap zat dapat ditulis sebagai berikut :

∆[A] ∆[B] ∆[C] ∆[D]


VA : VB : VC : VD = − :− : + :+
∆t ∆t ∆t ∆t
nA nB nC nD
VA : VB : VC : VD = : : :
∆t ∆t ∆t ∆t
VA : VB : VC : VD = p : q : r : s
Contoh soal :
1). Diketahui reaksi penguraian senyawa :
SO3 SO2 + O2
Tentukan perbandingan laju reaksi !
Jawab :
2 SO3 2 SO2 + O2
Perbandingan laju reaksinya : VSO3 : VSO2 : VO2 = 2 : 2 : 1

KESIMPULAN
Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi pereaksi atau reaktan per satuan waktu atau laju bertambahnya
konsentrasi hasil reaksi atau produk per satuan waktu.
Perubahan konsentrasi (∆C)
Laju reaksi (V)=
Perubahan waktu (∆t)

LAMPIRAN
TES KOGNITIF
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat.
1.Diketahui reaksi – reaksi sebagai berikut :
a. I-(aq) + OCl-(aq) Cl-(aq) + OI-(aq)
b. O2(aq) O3(aq)
c. H2O2(aq) H2O(aq) + O2(aq)
Tentukan : a. persamaan laju reaksi
b.perbandingan laju reaksi
2.Pada reaksi A + 3B 2C + 2D
Konsentrasi A berubah dari 1M menjadi 0,9982 M. Bila reaksi tersebut berlangsungn selama 1 menit,
tentukanlah :
3. laju berkurangnya A
4. laju bertambahnya C
3.Diketahui suatu reaksi sebagai berikut : P 2Q + R
Jika mula-mula = 0,4 M maka reaksi setelah 5 detik menjadi 0,2 M. Hitunglah laju reaksi zat P dan Q
4.Dari percobaan laju reaksi A + B C diperoleh data
sebagai berikut :
No [C] M T (detik)
1 0,000 0
2 0,015 30
3 0,039 130
Tentukan VC !

KUNCI JAWABAN
N0 KUNCI JAWABAN
1. Persamaan laju reaksi dan perbandingan laju reaksi:
∆[I-] ∆[OCl-]
a. VI = −
-
VOCl = −
-

∆t ∆t

∆[Cl-] ∆[OI-]
VCl- = + VOI- = +
∆t ∆t
Perbandingan laju reaksi :
VI- : VOCl- : VCl- : VOI- = 1 : 1 : 1 : 1

∆[O2] ∆[O3]
b. VO2 = − VO3 = +
∆t ∆t
Perbandingan laju reaksi : VO2 : VO3 = 3 : 2

∆[H2O2] ∆[H2O] ∆[O2]


c. VH2O2 = − VH2O = + VO2 =+
∆t ∆t ∆t
Perbandingan laju reaksi :
VH2O2 : VH2O : VO2 = 2 : 2 : 1
2 Dik : [A]1 = 1 M
[A]2 = 0,9982 M
∆t = 1 menit = 60 detik
Dit : a). VA . . . ? b). VB . . . .?
Penyelesaian :
∆[A] = [A]1 – [A]2 = 1 M – 0,9982 M = 0,0018 M
- ∆[A] - 0,0018 M
a). VA = = = - 3 x 10-5 M
∆t 60 dtk
b). VC = 2 x VA = 2 x (3 x 10-5 M) = 6 x 10-5M det -1
3 Dik : ∆t = 5 detik
[P]1 = 0,4 M
[P]2 = 0,2 M
Dit : a). VP . . . .?
b). VQ . . . .?
Penyelesaian :
∆P = [P]1 – [P]2 = (0,4 M – 0,2 M) = 0,2 M
- ∆[P] -(0,2 M)
a). VP = = = 0,04 M det-1
∆t 5 det
b). VQ = 2 x VP = 2 x 0,04 M det -1 = 0,08 M det -1

4 ∆[C] = [C]3 – [C]2 = (0,039 M – 0,015 M) = 0,024 M


∆[C] 0,024 M
VC = = = 0,00024 M det-1
∆t 100 det
No Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan.
a. Prasyarat pengetahuan
m. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi?.
n. Luas bidang sentuh , konsentrasi, suhu, tekanan, Dan katalis
b. Motivasi / masalah :
Apa yang menyebabkan faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan laju reaksi
2. Kegiatan inti.
o. Menjelaskan mengenai energi aktivasi.
p. Menjelaskan bagaimana suatu reaksi dapat terbentuk dengan menggunakan teori tumbukan.
q. Menjelaskan tentang pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh dan suhu serta
katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan.
- Menjelaskan mengenai diagram energi dari reaksi kimia dengan menggunakan katalisator dan
tidak menggunakan katalisator.
r. Kerja mandiri mengerjakan soal latihan
- Tanya jawab mengenai materi yang telah diajarkan
3. Penutup.
- Penjelasan konsep
- Penarikan kesimpulan
- Tes.
- Pemberian tugas / pr.

RINGKASAN MATERI.
TEORI TUMBUKAN.

Berdasarkan teori tumbukan, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi.
Tetapi tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi, hanya tumbukan antarpartikel yang memiliki energi cukup
serta arah tumbukan yang tepat. Jadi, laju reaksi akan berlangsung bergantung pada tiga hal yaitu :
VI. Frekuensi tumbukan.
VII. Energi partikel pereaksi.
VIII. Arah tumbukan.
IX.
Energi yang dipakai untuk bertumbukan bertujuan untuk memutuskan ikatan yang lama sehingga
terbentuk ikatan yang baru. Tumbukan yang menghasilkan reaksi, disebut tumbukan efektif. Energi minimum
yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut energi pengaktifan
(Ea = energi aktivasi).
Suatu reaksi dapat terbentuk jika ikatan yang lama terputus. Dalam suatu reaksi, setiap molekul-molekul
saling bertumbukan. Jika energi yang dipakai untuk bertumbukan, maka pada saat bertumbukan ikatan itu akan
lepas dan membentuk ikatan yang baru. Ada tiga hal yang dapat terjadi pada proses tumbukan, yaitu :
I. Tumbukan dengan energi aktivasi yang cukup dan arah yang tepat akan membentuk ikatan yang baru.
II. Tumbukan dengan energi aktivasi yang rendah tidak akan membentuk ikatan yang baru karena tumbukan
yang terjadi terlalu lemah.
III. Tumbukan degan energi aktivasi yang tinggi tidak akan membentuk ikatan yang baru karena tumbukan
tersebut terlalu kuat sehingga molekul-molekul akan terpental.
Hubungan antara energi aktivasi dan laju reaksi dapat digambarkan sebagai berikut :

a. reaksi eksoterm
b. reaksi endoterm
Semua reaksi eksoterm dan endoterm memerlukan energi pengaktifan. Reaksi yang dapat berlangsung pada
suhu rendah berarti memiliki energi pengaktifan yang rendah. Sebaliknya reaksi yang memiliki energi
pengaktifan besar hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi.Pereaksi harus memiliki energi yang cukup untuk
melewati energi aktivasi untuk membentuk produk.

Hubungan Antara Teori Tumbukan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi laju reaksi.
a. Konsentrasi.
Larutan pekat memiliki konsentrasi yang besar. Molekul-molekul dalam larutan pekat berjumlah lebih
banyak dan susunannya saling berdekatan sehingga kemungkinan untuk saling bertumbukan lebih sering dan
lebih banyak jika dibandingkan dengan larutan encer. Kerena saling bertumbukan inilah yang menyebabkan laju
reaksi cepat berlangsung.
b. Suhu Reaksi.
Peningkatan suhu menyebabkan peningkatan laju reaksi. Dengan pemanasan, molekul-molekul bergerak
lebih cepat sehingga energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetic menyebabkan kompleks
teraktivasi lebih cepat terbentuk karena energi aktivasi lebih cepat terlampaui. Dengan demikian, reaksi
berlangsung lebih cepat. Dengan meningkatkan suhu reaksi , kenaikan suhu setiap 10°C pada umumnya akan
meningkatkan laju reaksi 2x atau 3x
Rumus :

Va = (∆V) Ta-To/∆T x Vo

ta = ( 1/ ∆V) Ta-To/∆T x to

Keterangan : va = laju reaksi pada suhu akhir


V0= laju reaksi pada suhu awa
Ta= suhu akhir
T0= suhu awal
∆v= kenaikan laju reaksi.
∆T=kenaikan suhu (°C)
ta = lama reaksi pada suhu akhir (s)
to = lama reaksi pada suhu awal (s)

 Contoh soal.
Suatu reaksi berlangsung 2 kali lebih cepat setiap kali suhu dinaikkan 10°C. Jika laju suatu reaksi pada suhu
25°c adalah x Mdet-1. Berapakah laju reaksi pada 55
Jawab :
Dik : ∆v = 2
∆T = 10 °C
Vo = x M/det
To = 25 °C
Ta = 55 °C
Dit : Vt . . . . ?
Penyelesaian :
Va = (∆V) Ta-To/∆T x Vo

= 2 55-25 / 10 x X M/det
= 8x M/det

C. Luas Permukaan Bidang Sentuh.


Semakin kecil ukuran suatu zat, semakin luas bidang sentuhnya dan semakin banyak peluang
untuk bertumbukan sehingga laju reaksi semakin cepat berlangsung. Untuk massa yang sama, makin halus
ukuran kepingan zat padat makin luas permukaanya.
D. Katalis.
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi tetapi pada akhir reaki dia terbentuk kembali. Ada
juga zat yang dapat memperlambat suatu reaksi disebut inhibitor (katalis negatif). Secara umum katalis yang
digunakan dalam reaksi kimia ada 3 jenis yaitu :
* Katalis homogen : Katalis yang sejenis / sefase dengan sel yang dikatalis.
Contoh : gas No yang digunakan untuk mengkatalisis reaksi antara gas So2 dan O2.
* Katalis heterogen : Katalis yang tidak sefase dengan zat yang dikatalisis.
Contoh : Logan Ni ( padatan ) dipakai sebagai katalis reaksi gas C2H4 dan H2 membentuk C2H6.
* Biokatalis adalah katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh mahkluk hidup.

Dari grafik dapat dilihat bahwa reaksi yang menggunakan katalisator memiliki puncak yang rendah
karena katalis menurunkan energi aktivasi yang tinggi menjadi lebih rendah sehingga reaksi dapat
berlangsung lebih cepat. Sedangkan rendah pengaktifan pada reaksi yang tidak menggunakan katalisator
lebih tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan reaksi susah berlangsung.

KESIMPULAN
1. Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif
disebut energi pengaktifan (Ea = energi aktivasi).
2. Katalis mempengaruhi laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi. Jenis – jenis katalis yaitu katalis
heterogen, homogen dan biokatalis.
LAMPIRAN.
Tes Kognitif.

Pilihlah jawaban yang benar.


1. Energi aktivasi suatu reaksi dapat diperkecil dengan cara :
A. Menghaluskan pereaksi.
B. Memperbesar suhu.
C. Menambah katalis .
D. Menambah tekanan.
E. Memperbesar konsentrasi.
2. Kenaikan suhu akan mempercepat reaksi karena :
A. Kenaikan suhu akan memperbesar tekanan molekul pereaksi.
B. Kenaikan suhu akan memperbesar luas permukaan zat pereaksi.
C. Kenaikan suhu akan memperbesar konsntrasi zat yang bereksi
D. Kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik molekul pereaksi.
E. Kenaikan suhu akan menaikkan energi pengaktifan zat yang bereaksi.
3. Grafik berikut yang menunjukkan hubungan antara katalis dengan energi pengaktifan yang paling tepat
adalah :

4. Semakin tinggi konsentrasi zat-zat pereaksi , semakin cepat reaksi berlangsung. Karena semakin tinggi
konsentrasi :
A. Semakin rendah energi pengaktifan reaksi.
B. Semakin besar energi yang dihasilkan partikel.
C. Semakin cepat gerakan antar partikel.
D. Semakin pendek jarak antar partikel.
E. Semakin banyak kemungkinan partikel bertabrakan.

5. Setiap kenaikan suhu 20°C, kecepatan reaksinya menjadi 3 kali lebih cepat dari semula. Jika pada suhu
20°C kecepatan reaksi berlangsung 90 menit .maka kecepatan reaksi pada suhu 80°C adalah :
A. 1/9 menit.
B. 1/6 menit.
C. 1/3 menit
D. 2/3 menit.
E. 3/6 menit.
6. Reaksi antara gas hidrogen H2 dan gas oksigen O2 pada suhu 25°C berjalan sangat lambat tetapi jika
ditambahkan serbuk Pt (platina) reaksi berlangsung cepat . hal ini menunjukan bahwa laju reaksi
dipengaruhi oleh…..
A. Suhu.
B. Konsentrasi.
C. Luas permukaan.
D. Katalis.
E. Massa jenis.
7. Setiap kenaikan 10°C kecepatan reaksi menjadi 2 kali lebih cepat. Suatu reaksi pada suhu 40° C kecepatan =
a, bila suhu kenaikkan menjadi 100°C, maka kecepatan reaksinya adalah ……..
A.12a.
B. 14a
C. 28a.
D. 32a.
E. 64a.
8. Suatu reaksi bila temperaturnya dinaikkan 10°C, reaksi akan berlangsung 2 kali lebih cepat . Bila pada suhu
25°C reaksi berlangsung selama 160, maka pada suhu 55°C reaksi akan berlangsung selama …….
A. 20 menit.
B. 30 menit.
C. 40 menit.
D. 50 menit
E. 60 menit.

9. Suatu reaksi berlangsung 4 kali lebih cepat .setiap kali suhu dinaikkan 20°C. Jika pada suhu 20°C laju reaksi
berlangsung 9 menit. Tentukan berapa lama laju reaksi bila diukur pada suhu 80°C.
A. 0,1 menit.
B. 0,14 menit.
C. 0,56 menit.
D. 2,25 menit.
E. 3 menit.
10. Diketahui data eksiperimen pengaruh temperature terhadap laju reaksi sebagai berikut :
Suhu ( °C ) Laju reaksi (M/s)
15 0,05
30 0,015
75 X
90 0.405

Tentukan nilai X jika kecepatan reaksi 3 kali lebih cepat…..


A. 0,25M/s
B. 0,30M/s
C. 0,315M/s
D. 0,4M/s
E. 0,405M/s

Kunci Jawaban.

N0. Kunci Jawaban


1. Jawaban : C
Alasannya : Dengan penambahan katalis, energi aktivasi akan menurun.
2. Jawaban : D
Alasannya : Dengan pemanasan, molekul bergerak Lebih cepat sehingga energi kinetic bertambah.
3. Jawaban : B
4. Jawaban : E
Alasannya : Konsentrasi semakin pekat, molekul-molekul lebih banyak berdekatan sehingga
semakin banyak berdekatan .
5. Jawaban : C
Pada suhu 20°C kecepatan reaksi berlangsung 9 menit.
Pada suhu40°C kecepatan reaksi berlangsung
1/3 x 9 menit = 3 menit.
Pada 60°C kecepatan reaksi berlangsung 1/3x3 menit
=1 menit
Pada suhu 80°C kecepatan reaksi berlangsung 1/3x 1
Menit =1 / 3 menit.
6. Jawaban : D.
Alasan : Pt adalah katalis sehingga mempercepat reaksi.
7. Jawaban : E
Va = (∆V) Ta-To/∆T x Vo
= 2 100-40/10 x a
= 64 a
8. Jawaban : A.

ta = ( 1/ ∆V) Ta-To/∆T x to
= (1/2) 55-25/10- x 160 menit
= 20 menit
9. Jawaban : B.
Pada suhu 40°C kecepatan reaksi 9 menit
Pada suhu 40°C kecepatan reaksi berlangsung
¼ x 9 menit = 2,25 menit
Pada suhu 60°C kecepatan reaksi berlangsung
1/4 x 2,25 menit = 0,56 menit.
Pada suhu 80°C kecepatan reaksi berlangsung
1/4x 0,56 menit = 0,14 menit.
10. Jawaban : E.
Va = (∆V) Ta-To/∆T x Vo
= 3 75-30/10 x 0,015
= 0,405 M/s
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Prasyarat Pengetahuan :
s. Jelaskan mengapa gula batu dalam bentuk serbuk lebih cepat larut dibandingkan dengan
gula batu dalam bentuk lempeng?
t. .Karena gula batu dalam bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar.
II. Motivasi / masalah :
Bagaimana pengaruh konsentrasi, luas permukaan , suhu, dan katalis terhadap laju reaksi ?
2. Kegiatan Inti
u. Menjelaskan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi,
luas permukaan, suhu dan katalis
v. Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti
3. Penutup
w. Penegasan konsep
x. Menarik kesimpulan
y. Tes
z. Pemberian tugas / PR

RINGKASAN MATERI

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu :


1. Konsnetrasi
Semakin besar konsentrasi suatu pereaksi akan semakin cepat suatu reaksi berlangsung sehingga laju
reaksinya semakin cepat dan sebaliknya semakin kecil konsentrasi suatu pereaksi , maka akan semakin lambat
suatu reaksi berlangsung sehingga laju reaksinya juga semakin lambat.

2. Luas Permukaan Sentuh


Banyak reaksi yang melibatkan zat padat. Luas permukaan zat berkaitan dengan bidang sentuh zat tersebut.
Kepingan yang lebih halus bereaksi lebih cepat sedangkan kepingan yang lebih besar bereaksi lebih lambat.
Makin luas bidang sentuh , makin cepat laju reaksinya. Untuk massa yang sama, makin halus ukuran kepingan
zat padat makin luas permukaannya.

3. Tekanan
Reaksi – reaksi yang melibatkan gas juga dapat dipengaruhi oleh tekanan. Dengan memperbesar tekanan dan
memperkecil volum akan memperbesar konsentrasi . dengan demikian memperbesar laju reaksi

4. Suhu
Dengan pemanasan memberikan energi tambahan pada molekul- molekul pereaksi sehingga reaksi semakin
cepat. Hal ini berarti dengan memperbesar suhu akan mengakibatkan reaksi berlangsung lebih cepat akibatnya
laju reaksi semakin besar.

5. Katalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu sendiri akan kembali seperti semula
setelah selesai bereaksi. Jadi, dengan adanya katalisator ini, laju reaksi suatu zat menjadi lebih cepat.
N0 KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Prasyarat Pengetahuan
aa. Apa yang dimaksud dengan orde rekasi atau tingkat reaksi
bb. adalah pangkat kosentrasi pereaksi pada persamaan laju reaksi
b. Motivasi/Masalah : bagaimana cara menentukan orde dari suatu rekasi ?

2. Kegiatan Inti
- Menjelasakan cara menuliskan persamaan laju reaksi dan orde reaksi
- Menjelaskan mengenai grafik-grafik orde reaksi
- Menjelaskan cara menentukan nilai suatu orde dari suatu rekasi
- Pembagian Kelompok
- Membagikan tugas diskusi
- Memdiskusikan tugas yang diberikan dalam setiap kelompok
- Membahas tugas diskusi secara bersama-sama
- Kerja mandiri mengerjakan latihan soal mengenai penentuan orde reaksi
- Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti

RINGKASAN MATERI
ORDE REAKSI

1.Persamaan Laju reaksi

Laju reaksi ditentukan oleh konsentrasi pereaksi . Makin besar konsentrasi pereaksi makin besar laju
reaksi begitu juga sebaliknya . Dengan demikian persamaan Laju reaksi bergantung pada konsentrasi
pereaksi dan berbanding lurus dengan konsentrasi . Persamaan laju reaksi dapat ditulis sebagai berikut :
Rekasi : pA + qB rC + sD

Persamaan Laju reaksi :


V= k(A)m(B)n Keterangan V : Laju reaksi
K : Konstanta laju reaksi
(A) : Konsentrasi zat A
(B) : Konsentrasi zat B
m : Orde /Tingkat reaksi zat
n : Orde /tingkat reaksi zat B

Penentuan orde reaksi harus berdasarkan data percobaan atau eksperimen dan tidak bisda dari persamaan
reaksi

2. Orde reaksi

Orde reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi orde suatu reaksi merupakan penjumlahan dari orde
reaksi setiap zat yang bereaksi sehingga grafik merupakan grafik perpangkatan.

a. Grafik reaksi Orde Nol


Persamaan Laju reaksi
A hasil V
V= k(A)o
=k

k
(A)

b. Grafik reaksi orde Satu V


Persamaan Laju reaksi
V = k ( A )1
V=k(A)

(A)
c. Grafik orde 2 V
Persamaan Laju Reaksi
V = k ( A )2

(A)

3. Cara penentuan Orde reaksi


Orde reaksi hanya dapat dicari dari dua percobaan laju reaksi . Dasar perhitungan orde reaksi adalah
membandingkan dua laju reaksi jika data ada yang sama maka dibandingkan data yang sama terlebih
dahulu
Contoh Soal :
1. Misalkan suatu reaksi
2A+B C
diperoleh data
NO (A) M (B)M V( m/s )
1 0.1 0.1 0.01
2 0.1 0.2 0.02
3 0.2 0.2 0.08

Tentukan : a). Orde reaksi


b). harga k
c). persamaan laju reaksi

Jawab :

a) Mencari orde m , bandingkan data ( B) yang sama yaitu data no. 2 dan 3
Persamaan : V = k (A)m(=B)n
Orde m :
V2/V3 = k2/k3 [(A)2/(A)3]m [(B)2/(B)3]n
m
V2/V3 = [(A)2/(A)3]
0.02/0.08 = [0.1 M/0.2 M]m
m
¼ =(1/2)
(1/2)2 = (1/2)m
m =2

Mencari orde n : bandingkan data [A] yang sama yaitu data No. 1 dan 2
V1/V2 = k1/k2 = [(A)1/(A)2]m [(B)1/(B)2]n
V1/V2 = [(B)1/(B)2]n
0.01/0.02 = [0.1 /0.2 ]n
(1/2)1 =(1/2)n
n =1

b) Orde total : m+n = 2+1 =3


Persamaan : V= k[A]2[B]
Menghitung harga k, masukan data percobaan 1
V= k[A]2[B]
0.01 m/s = k[0.1 M]2 [0.1 M]
k =[0.01 Ms-1/(0.1M)2 (0.1M)]
k = 10 M-2s-1

LAMPIRAN :
TES KOGNITIF
Pilihlah salah satu jawaban yang benar
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
I. Persamaan laju reaksi
II. Orde reaksi
2. Gambarkan dan jelaskan secara singkat dan jelaskan grafik orde Nol , grafik orde satu dan grafik orde
dua
3. Dari Persamaan reaksi A+B +C hasil; diperoleh data sebagai berikut :

NO [A] [B] [C] V(M/S)


1 0.10 0.15 0.25 0.01
2 0.10 0.30 0.25 0.04
3 0.20 0.30 0.25 0.016
4 0.20 0.30 0.50 0.32

Tentukan : a) Orde reaksi masing-masing


c) Orde hasil Total
d) Persamaan laju reaksi
e) Harga k
4. Diketahui data reaksi sebagai berikut : A + B hasil diperoleh data sebagai berikut :

NO [A] [B] V(M/S)


1 0.01 0.05 0.01
2 0.02 0.20 0.16
3 0.03 0.15 0.27
4 0.04 0.10 0.32

Tentukan : a) Orde reaksi masing- masing dan orde reaksi total


b) Persamaan laju reaksi
c) Harga k
4. Dari persamaan reaksi : 2A + B hasil, diperoleh data sebagai berikut :
a. Jika konsentrasi awal A ditingkatkan dua kali dan kosentrasi B tetap laju reaksi meningkat
empat kali
b. Jika konsentrasi awal A dan B masing-masing ditingkatkan dua kali , laju reaksi meningkat
enam belas kali
Tentukan :
a ) Orde tiap-tiap zat dan orde reaksi total
b ) persamaan laju reaksi

KUNCI JAWABAN

1) Yang dimaksud dengan ( skor 5 )


a) Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif antara laju reaksi dengan konsentrasi
pereaksi . Persamaan laju reaksi ditentukan berdasarkan konsentrasi awal setiap zat dipangkatkan
orde reaksinya . Persamaan laju reaksi hanya dapat dinyatakan berdasarkan data hasil percobaan
b) Orde reaksi atau tingkat reaksi menyatakan pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan laju reaksi
. orde reaksi merupakan penjumlahan dari orde reaksi setiap zat yang bereaksi
2) Grafik masing-masing orde reaksi ( Skor 15 )
a. Grafik orde Nol
Pada reaksi orde Nol , perubahan konsentrasi tidak akan mengubah laju reaksi sehingga nilai laju
reaksi sama dengan konstanta laju reaksi , Persamaan laju rekasinya :V = k ( A )o = k

V (A)
k

b. Grafik orde Satu


Grafiknya merupakan garis linear , setiap perubahan konsentrasi satu kali laju reaksi naik satu kali
dan seterusnya . Persamaan Laju reaksi
V=k[A]1 = k[V]

(A)

c. Grafik orde dua


Persamaan laju reaksi menyatakan persamaan kuadrat reaksi sehingga setiap perubahan konsentrasi
satu kali laju reaksi naik satu kali , tetapi setiap perubahan konsentrasi dua kali laju reaksi naik
empat kali .
Persamaan laju reaksi : V = k[A]2

(A)

3) (Skor 20) . Penentuan orde reaksi


a. Orde reaksi masing-masing
Misalnya persamaan laju reaksi : V= k[A]m[B]n[C]p
 Mencari orde m terhadap A.
V2/V3 =[(A)2/(A)3][(B)2/(B)3][(C)2/(C)3]

V2/V3 = [(A)1/(A)3] m 0.04/0.16 = [0.10/0.20]m


¼ = (1/2)m
(1/2) = (1/2)m
2

m = 2

 Mencari orde n terhadap B

V1/V2 = [(B)1/(B)2] n 0.01/0.04 = [0.15/0.30]n


¼ = (1/2)n
(1/2)2 = (1/2)n
n = 2
 Mencari orde p terhadap C

V3/V4 = [(C)3/(C)4] p 0.16/0.32 = [0.25/0.50]p


1/2 =(1/2)p
p = 1
b. Orde total reaksi = m + n + p = 2 + 2 + 1 =5
c. Persamaan laju reaksi : V = k[A]m[B]n[C]p
V = k[A]2[B]2[C]
c. Harga k
V = [A]2[B]2[C]
0.01 Ms-1 = k (010 M)2(0.15 M)2(0.25 M)
k = 0.01 Ms-1/0.2825 M5
k = 177.77 M-4S-1
4) (Skor 40) penentuan orde reaksi
a) Orde reaksi
 Orde reaksi m
V1/V2 = [ (A)1/(A)2 ]m [ (B)1/(B)2 ]n
0.01/0.16 = (0.01)/(0.02)m (0.05)/(0.20)n
1/16 = (1/2)m [ (1/4)n…………(1)
4
(1/2) = (1/2)m(1/2)2n
m + 2n = 4………………………(1)
 Bandingkan data 1 dan 3
V1/V3 = [ (A)1/(A)3]m [ (B)1/(B)3 ]n
0.01/0.27 = (0.01/0.03)m ( 0.05/0.15)n
1/27 = (1/3)m (1/3)n
3
(1/3) = ( 1/3)m ( 1/3)2
m + n = 3 ……. …………….( 2 )

Masukan dalam persamaan (1) dan (2 )


m + 2n = 4
m + n =3
n =1
m =2
 Orde reaksi total = m+n=3
b) Persamaan Laju reaksi
V = k[A]m [B]n
V = k [A]2[B]
c) Harga k
V = k[A]2[B]
0.01 M/s = k(0.01M)2 (0.05 M )
k = 0.01 Ms-1/ (0.01 M)2 ( 0.05 M)
k = 2000 M-2S-1

5) (Skor 20) . Persamaan orde reaksi


Misalkan persamaan laju reaksi : V = k [ A ]m [ B ]n
a). *) V = k [ A ]m [ B ]n
4 = [ 2 ] m[ 1 ] n
(2)2= 2m
m =2
*) V = k [ A ]m [ B ]n
16 = [4]m [2]n
4 = 2n
n =2
*) Orde Total = 4
b). V = K [A]2 [B]2

Anda mungkin juga menyukai