KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Prasyarat Pengetahuan :
b.Apa yang dimaksud dengan konsentrasi ?
c. Konsentrasi adalah kepekatan dari suatu larutan
d.Sebutkan satuan konsentrasi yang kalian ketahui ?
e. Molaritas, molalitas, fraksi mol, normalitas, satuan persejuta (ppm), dan lain-lain
a. Motivasi / masalah :
Bagaimana cara menentukan konsentrasi dari suatu zat ?
2. Kegiatan Inti
f. Menjelaskan tentang molaritas
g. Latihan soal
h. Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti
3. Penutup
i. Penegasan konsep
j. Menarik kesimpulan
k. Tes
l. Pemberian tugas / PR
Ringkasan Materi
1. KEMOLARAN (MOLARITAS)
Kemolaran atau molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan.
Rumus :
n
M= Keterangan : M = molaritas (mol / liter atau Molar)
v n = mol zat terlarut (mol)
v = volume larutan (liter)
Jika zat terlarut dinyatakan dalam gram dan volumenya dalam milliliter , maka :
Gr 1000
M = x
Mr V
Contoh Soal,
1) Sebanyak 2 gram NaCl dilarutkan dalam 100 ml air. Tentukan molaritas larutan tersebut (Ar Na= 23, Cl
= 35,5)
Jawab :
Dik : m NaCl = 2 gram
V H2O = 1000 ml
Mr NaCl = 58,5
Dit : M. . . . ?
Penyelesaian :
Contoh soal :
1). Berapa ml air yang dibutuhkan atau yang harus ditambahkan ke dalam 100 ml liter larutan NaOH 0,5 M
sehingga menjadi 0,2 M
Jawab :
Dik : V1 = 100 ml
M1 = 0,5 M
M2 = 0,2 M
Dit : V2 . . . . ?
Penyelesaian :
V1M1 = V2M2 V1M1
V2 =
M2
0,1 M x 0,5 M
V2 =
0,2 M
= 250 ml
.Contoh soal
1). Jika kita mencampurkan 150 ml larutan NaCl 0,2 M dan 250 ml larutan NaCl 0,6 M. Berapa kemolaran
NaCl setelah dicampurkan
Jawab :
Dik : V1 NaCl = 150 ml
V2 NaCl = 250 ml
[NaCl]1 = 0,2 M
[ NaCl]2 = 0,6 M
Dit : Mcampuran . . . . ?
Penyelesaian :
(V1M1) + (V2M2) (150 ml x 0,2 M) + (250 ml x 0,6 M)
Mcampuran =
V1 + V2 150 ml + 250 ml
= 0,45 Molar
KESIMPULAN
1. Konsentrasi adalah kepakatan suatu larutan
2. Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan.
n
M=
v
4. Pengenceran adalah menambahkan pelarut ke dalam larutan yang ada sehingga volume dan konsentrasi
berubah, tetapi zat terlarutnya tetap.
V1M1 = V2M2
(V1M1) + (V2M2)
Mcampuran =
V1 + V2
LAMPIRAN
TES KOGNITIF
Kunci Jawaban
NO. KUNCI JAWABAN SKOR
1. Dik : m NaOH = 2 gram 20
V H2O = 500 ml
Mr NaOH = 40
Dit : M . . . .?
Penyelesaian :
n m/Mr 2 g / 40 gmol-1
M= = = = 0,1 M
V v 0,5 L
RINGKASAN MATERI
Berdasarkan penjelasan di atas, laju perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi dapat dirumuskan sebagai
berikut :
∆[A] ∆[B] ∆[C] ∆[D]
VA = - VB = − VC = + VD = +
∆t ∆t ∆t ∆t
Tanda negatif (-) menunjukkan pengurangan konsentrasi zat. Tanda posisitf (+) menunjukkan penambahan
konsentrasi zat.
Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dan waktu
∆[NH3] ∆[O2]
b. VNH3 = − VO2 = −
∆t ∆t
∆[NO] ∆[H2O]
VNO = + VH2O = +
∆t ∆t
2). 20 gram besi direaksikan dengan larutan HCl sebanyak 500 ml . jika dalam waktu 5 menit terdapat 8,8 gram
besi (Fe). Tentukan laju berkurangnya besi (Ar Fe = 56) !
Jawab :
Dik : m1 Fe = 20 gram
V HCl = 500 ml
T = 5 menit = 300 sekon
M2 Fe = 8,8 gram
Ar Fe = 56
Dit : VFe . . . . ?
Penyelesaian :
Massa Fe yang bereaksi = 20 gram – 8,8 gram = 11,2 gram
m 11,2 g
n Fe = = = 0,2 mol
Ar 56 g/mol
n 0,2 mol
[Fe] yang bereaksi = = = 0,4 mol
V 0,5 L
∆[Fe] 0,4 M
VFe = − =− = - 0,00133 M/det
∆t 300 det
KESIMPULAN
Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi pereaksi atau reaktan per satuan waktu atau laju bertambahnya
konsentrasi hasil reaksi atau produk per satuan waktu.
Perubahan konsentrasi (∆C)
Laju reaksi (V)=
Perubahan waktu (∆t)
LAMPIRAN
TES KOGNITIF
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat.
1.Diketahui reaksi – reaksi sebagai berikut :
a. I-(aq) + OCl-(aq) Cl-(aq) + OI-(aq)
b. O2(aq) O3(aq)
c. H2O2(aq) H2O(aq) + O2(aq)
Tentukan : a. persamaan laju reaksi
b.perbandingan laju reaksi
2.Pada reaksi A + 3B 2C + 2D
Konsentrasi A berubah dari 1M menjadi 0,9982 M. Bila reaksi tersebut berlangsungn selama 1 menit,
tentukanlah :
3. laju berkurangnya A
4. laju bertambahnya C
3.Diketahui suatu reaksi sebagai berikut : P 2Q + R
Jika mula-mula = 0,4 M maka reaksi setelah 5 detik menjadi 0,2 M. Hitunglah laju reaksi zat P dan Q
4.Dari percobaan laju reaksi A + B C diperoleh data
sebagai berikut :
No [C] M T (detik)
1 0,000 0
2 0,015 30
3 0,039 130
Tentukan VC !
KUNCI JAWABAN
N0 KUNCI JAWABAN
1. Persamaan laju reaksi dan perbandingan laju reaksi:
∆[I-] ∆[OCl-]
a. VI = −
-
VOCl = −
-
∆t ∆t
∆[Cl-] ∆[OI-]
VCl- = + VOI- = +
∆t ∆t
Perbandingan laju reaksi :
VI- : VOCl- : VCl- : VOI- = 1 : 1 : 1 : 1
∆[O2] ∆[O3]
b. VO2 = − VO3 = +
∆t ∆t
Perbandingan laju reaksi : VO2 : VO3 = 3 : 2
RINGKASAN MATERI.
TEORI TUMBUKAN.
Berdasarkan teori tumbukan, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi.
Tetapi tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi, hanya tumbukan antarpartikel yang memiliki energi cukup
serta arah tumbukan yang tepat. Jadi, laju reaksi akan berlangsung bergantung pada tiga hal yaitu :
VI. Frekuensi tumbukan.
VII. Energi partikel pereaksi.
VIII. Arah tumbukan.
IX.
Energi yang dipakai untuk bertumbukan bertujuan untuk memutuskan ikatan yang lama sehingga
terbentuk ikatan yang baru. Tumbukan yang menghasilkan reaksi, disebut tumbukan efektif. Energi minimum
yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut energi pengaktifan
(Ea = energi aktivasi).
Suatu reaksi dapat terbentuk jika ikatan yang lama terputus. Dalam suatu reaksi, setiap molekul-molekul
saling bertumbukan. Jika energi yang dipakai untuk bertumbukan, maka pada saat bertumbukan ikatan itu akan
lepas dan membentuk ikatan yang baru. Ada tiga hal yang dapat terjadi pada proses tumbukan, yaitu :
I. Tumbukan dengan energi aktivasi yang cukup dan arah yang tepat akan membentuk ikatan yang baru.
II. Tumbukan dengan energi aktivasi yang rendah tidak akan membentuk ikatan yang baru karena tumbukan
yang terjadi terlalu lemah.
III. Tumbukan degan energi aktivasi yang tinggi tidak akan membentuk ikatan yang baru karena tumbukan
tersebut terlalu kuat sehingga molekul-molekul akan terpental.
Hubungan antara energi aktivasi dan laju reaksi dapat digambarkan sebagai berikut :
a. reaksi eksoterm
b. reaksi endoterm
Semua reaksi eksoterm dan endoterm memerlukan energi pengaktifan. Reaksi yang dapat berlangsung pada
suhu rendah berarti memiliki energi pengaktifan yang rendah. Sebaliknya reaksi yang memiliki energi
pengaktifan besar hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi.Pereaksi harus memiliki energi yang cukup untuk
melewati energi aktivasi untuk membentuk produk.
Hubungan Antara Teori Tumbukan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi laju reaksi.
a. Konsentrasi.
Larutan pekat memiliki konsentrasi yang besar. Molekul-molekul dalam larutan pekat berjumlah lebih
banyak dan susunannya saling berdekatan sehingga kemungkinan untuk saling bertumbukan lebih sering dan
lebih banyak jika dibandingkan dengan larutan encer. Kerena saling bertumbukan inilah yang menyebabkan laju
reaksi cepat berlangsung.
b. Suhu Reaksi.
Peningkatan suhu menyebabkan peningkatan laju reaksi. Dengan pemanasan, molekul-molekul bergerak
lebih cepat sehingga energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetic menyebabkan kompleks
teraktivasi lebih cepat terbentuk karena energi aktivasi lebih cepat terlampaui. Dengan demikian, reaksi
berlangsung lebih cepat. Dengan meningkatkan suhu reaksi , kenaikan suhu setiap 10°C pada umumnya akan
meningkatkan laju reaksi 2x atau 3x
Rumus :
Va = (∆V) Ta-To/∆T x Vo
ta = ( 1/ ∆V) Ta-To/∆T x to
Contoh soal.
Suatu reaksi berlangsung 2 kali lebih cepat setiap kali suhu dinaikkan 10°C. Jika laju suatu reaksi pada suhu
25°c adalah x Mdet-1. Berapakah laju reaksi pada 55
Jawab :
Dik : ∆v = 2
∆T = 10 °C
Vo = x M/det
To = 25 °C
Ta = 55 °C
Dit : Vt . . . . ?
Penyelesaian :
Va = (∆V) Ta-To/∆T x Vo
= 2 55-25 / 10 x X M/det
= 8x M/det
Dari grafik dapat dilihat bahwa reaksi yang menggunakan katalisator memiliki puncak yang rendah
karena katalis menurunkan energi aktivasi yang tinggi menjadi lebih rendah sehingga reaksi dapat
berlangsung lebih cepat. Sedangkan rendah pengaktifan pada reaksi yang tidak menggunakan katalisator
lebih tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan reaksi susah berlangsung.
KESIMPULAN
1. Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif
disebut energi pengaktifan (Ea = energi aktivasi).
2. Katalis mempengaruhi laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi. Jenis – jenis katalis yaitu katalis
heterogen, homogen dan biokatalis.
LAMPIRAN.
Tes Kognitif.
4. Semakin tinggi konsentrasi zat-zat pereaksi , semakin cepat reaksi berlangsung. Karena semakin tinggi
konsentrasi :
A. Semakin rendah energi pengaktifan reaksi.
B. Semakin besar energi yang dihasilkan partikel.
C. Semakin cepat gerakan antar partikel.
D. Semakin pendek jarak antar partikel.
E. Semakin banyak kemungkinan partikel bertabrakan.
5. Setiap kenaikan suhu 20°C, kecepatan reaksinya menjadi 3 kali lebih cepat dari semula. Jika pada suhu
20°C kecepatan reaksi berlangsung 90 menit .maka kecepatan reaksi pada suhu 80°C adalah :
A. 1/9 menit.
B. 1/6 menit.
C. 1/3 menit
D. 2/3 menit.
E. 3/6 menit.
6. Reaksi antara gas hidrogen H2 dan gas oksigen O2 pada suhu 25°C berjalan sangat lambat tetapi jika
ditambahkan serbuk Pt (platina) reaksi berlangsung cepat . hal ini menunjukan bahwa laju reaksi
dipengaruhi oleh…..
A. Suhu.
B. Konsentrasi.
C. Luas permukaan.
D. Katalis.
E. Massa jenis.
7. Setiap kenaikan 10°C kecepatan reaksi menjadi 2 kali lebih cepat. Suatu reaksi pada suhu 40° C kecepatan =
a, bila suhu kenaikkan menjadi 100°C, maka kecepatan reaksinya adalah ……..
A.12a.
B. 14a
C. 28a.
D. 32a.
E. 64a.
8. Suatu reaksi bila temperaturnya dinaikkan 10°C, reaksi akan berlangsung 2 kali lebih cepat . Bila pada suhu
25°C reaksi berlangsung selama 160, maka pada suhu 55°C reaksi akan berlangsung selama …….
A. 20 menit.
B. 30 menit.
C. 40 menit.
D. 50 menit
E. 60 menit.
9. Suatu reaksi berlangsung 4 kali lebih cepat .setiap kali suhu dinaikkan 20°C. Jika pada suhu 20°C laju reaksi
berlangsung 9 menit. Tentukan berapa lama laju reaksi bila diukur pada suhu 80°C.
A. 0,1 menit.
B. 0,14 menit.
C. 0,56 menit.
D. 2,25 menit.
E. 3 menit.
10. Diketahui data eksiperimen pengaruh temperature terhadap laju reaksi sebagai berikut :
Suhu ( °C ) Laju reaksi (M/s)
15 0,05
30 0,015
75 X
90 0.405
Kunci Jawaban.
ta = ( 1/ ∆V) Ta-To/∆T x to
= (1/2) 55-25/10- x 160 menit
= 20 menit
9. Jawaban : B.
Pada suhu 40°C kecepatan reaksi 9 menit
Pada suhu 40°C kecepatan reaksi berlangsung
¼ x 9 menit = 2,25 menit
Pada suhu 60°C kecepatan reaksi berlangsung
1/4 x 2,25 menit = 0,56 menit.
Pada suhu 80°C kecepatan reaksi berlangsung
1/4x 0,56 menit = 0,14 menit.
10. Jawaban : E.
Va = (∆V) Ta-To/∆T x Vo
= 3 75-30/10 x 0,015
= 0,405 M/s
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Prasyarat Pengetahuan :
s. Jelaskan mengapa gula batu dalam bentuk serbuk lebih cepat larut dibandingkan dengan
gula batu dalam bentuk lempeng?
t. .Karena gula batu dalam bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar.
II. Motivasi / masalah :
Bagaimana pengaruh konsentrasi, luas permukaan , suhu, dan katalis terhadap laju reaksi ?
2. Kegiatan Inti
u. Menjelaskan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi,
luas permukaan, suhu dan katalis
v. Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti
3. Penutup
w. Penegasan konsep
x. Menarik kesimpulan
y. Tes
z. Pemberian tugas / PR
RINGKASAN MATERI
3. Tekanan
Reaksi – reaksi yang melibatkan gas juga dapat dipengaruhi oleh tekanan. Dengan memperbesar tekanan dan
memperkecil volum akan memperbesar konsentrasi . dengan demikian memperbesar laju reaksi
4. Suhu
Dengan pemanasan memberikan energi tambahan pada molekul- molekul pereaksi sehingga reaksi semakin
cepat. Hal ini berarti dengan memperbesar suhu akan mengakibatkan reaksi berlangsung lebih cepat akibatnya
laju reaksi semakin besar.
5. Katalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu sendiri akan kembali seperti semula
setelah selesai bereaksi. Jadi, dengan adanya katalisator ini, laju reaksi suatu zat menjadi lebih cepat.
N0 KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Prasyarat Pengetahuan
aa. Apa yang dimaksud dengan orde rekasi atau tingkat reaksi
bb. adalah pangkat kosentrasi pereaksi pada persamaan laju reaksi
b. Motivasi/Masalah : bagaimana cara menentukan orde dari suatu rekasi ?
2. Kegiatan Inti
- Menjelasakan cara menuliskan persamaan laju reaksi dan orde reaksi
- Menjelaskan mengenai grafik-grafik orde reaksi
- Menjelaskan cara menentukan nilai suatu orde dari suatu rekasi
- Pembagian Kelompok
- Membagikan tugas diskusi
- Memdiskusikan tugas yang diberikan dalam setiap kelompok
- Membahas tugas diskusi secara bersama-sama
- Kerja mandiri mengerjakan latihan soal mengenai penentuan orde reaksi
- Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti
RINGKASAN MATERI
ORDE REAKSI
Laju reaksi ditentukan oleh konsentrasi pereaksi . Makin besar konsentrasi pereaksi makin besar laju
reaksi begitu juga sebaliknya . Dengan demikian persamaan Laju reaksi bergantung pada konsentrasi
pereaksi dan berbanding lurus dengan konsentrasi . Persamaan laju reaksi dapat ditulis sebagai berikut :
Rekasi : pA + qB rC + sD
Penentuan orde reaksi harus berdasarkan data percobaan atau eksperimen dan tidak bisda dari persamaan
reaksi
2. Orde reaksi
Orde reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi orde suatu reaksi merupakan penjumlahan dari orde
reaksi setiap zat yang bereaksi sehingga grafik merupakan grafik perpangkatan.
k
(A)
(A)
c. Grafik orde 2 V
Persamaan Laju Reaksi
V = k ( A )2
(A)
Jawab :
a) Mencari orde m , bandingkan data ( B) yang sama yaitu data no. 2 dan 3
Persamaan : V = k (A)m(=B)n
Orde m :
V2/V3 = k2/k3 [(A)2/(A)3]m [(B)2/(B)3]n
m
V2/V3 = [(A)2/(A)3]
0.02/0.08 = [0.1 M/0.2 M]m
m
¼ =(1/2)
(1/2)2 = (1/2)m
m =2
Mencari orde n : bandingkan data [A] yang sama yaitu data No. 1 dan 2
V1/V2 = k1/k2 = [(A)1/(A)2]m [(B)1/(B)2]n
V1/V2 = [(B)1/(B)2]n
0.01/0.02 = [0.1 /0.2 ]n
(1/2)1 =(1/2)n
n =1
LAMPIRAN :
TES KOGNITIF
Pilihlah salah satu jawaban yang benar
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
I. Persamaan laju reaksi
II. Orde reaksi
2. Gambarkan dan jelaskan secara singkat dan jelaskan grafik orde Nol , grafik orde satu dan grafik orde
dua
3. Dari Persamaan reaksi A+B +C hasil; diperoleh data sebagai berikut :
KUNCI JAWABAN
V (A)
k
(A)
(A)
m = 2