Anda di halaman 1dari 39

Berbasis Inkuiri Terbimbing

Terintegrasi Literasi Sains

Untuk SMA/MA Kelas XI

Lili Lestari
Dr. Ani Sutiani, M.Si
Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

KATA PENGANTAR
Modul termokimia berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi literasi sains untuk kelas
XI SMA/MA ini disusun sebagai salah satu bahan ajar pendukung dalam pembelajaran kimia
di SMA/MA kelas XI. Materi didalam modul ini berupa materi termokimia yang mengacu
pada kurikulum 2013 yang disempurnakan. Didalam modul ini terdapat beberapa pengayaan
bahasa untuk mempermudah siswa dalam memahami materi.

Modul ini berbasis inkuiri terbimbing yang bertujuan meningkatkan daya fikir dan
kreatifitas siswa secara mandiri namun tetap terarah. Kemudian modul ini juga terintegrasi
literasi sains dimana setiap sub bab nya siswa akan semakin banyak membaca dan
mengetahui bahwa kimia merupakan pelajaran yang dapat kita temui dikehidupan kita sehari-
hari. Modul ini dilengkapi dengan peta konsep diawal sebagai acuan siswa dalam melihat
sub bab pembelajaran termokimia. Dan modul ini juga dilengkapi dengan kegiatan praktikum
sederhana serta latihan soal untuk melihat dan meningkatkan pemahaman siswa setelah
belajar termokimia menggunakan modul ini.

Modul termokimia berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi literasi sains akan terus
berkembang menyesuaikan pembelajaran yang diterapkan di jenjang pendidikan SMA/MA.
Tentu modul ini memiliki beberapa kekurangan, segala kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari pembaca demi penyempurnaan modul ini. Semoga modul
termokimia berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi literasi sains untuk kelas XI SMA/MA
ini dapat bermanfaat bagi siswa dan rekan- rekan guru kimia dalam mengembangkan
pembelajaran ilmu kimia.

Medan, Januari 2022

Penulis

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR ..................................................................................... -
DAFTAR ISI .................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... i

KOMPETENASI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ............................. iii


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................................... iv
TUJUAN PEMBELAJARAN ....................................................................... v
PETA KONSEP.............................................................................................. vi

TERMOKIMIA ............................................................................................. 1
1) Pengertian Termokimia .............................................................................. 2
2) Energi dan Kalor ........................................................................................ 2
3) Sistem dan Lingkungan .............................................................................. 6
2.1 Sistem Terbuka ...................................................................................... 6
2.2 Sistem Tertutup ..................................................................................... 7
2.3 Sistem Terisolasi ................................................................................... 7
4) Reaksi Eksoterm dan Endoterm ................................................................. 8
5) Perubahan Entalpi ...................................................................................... 9
5.1 Pembentukan ........................................................................................ 10
5.2 Penguraian ............................................................................................ 11
5.3 Pembakaran ........................................................................................... 11
6) Penentuan Harga Perubahan Entalpin ........................................................ 11
6.1 Kalorimeter ............................................................................................ 12
6.2 Hukum Hess .......................................................................................... 13
6.3 Data Entalpi Pembentukan .................................................................... 15
6.4 Data Energi Ikatan ................................................................................. 16
7) Aplikasi Termokimia dalam Kehidupan .................................................... 18

RANGKUMAN .............................................................................................. 20
SOAL LATIHAN ........................................................................................... 21
REFLEKSI ..................................................................................................... 25
SOAL EVALUASI ......................................................................................... 26
GLOSARIUM................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS i


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1 .........................................................................................................1
Gambar 2 .........................................................................................................4
Gambar 3 .........................................................................................................7
Gambar 4 .........................................................................................................8
Gambar 5 .......................................................................................................12
Gambar 6 .......................................................................................................13
Gambar 7 .......................................................................................................14
Gambar 8 .......................................................................................................19

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS ii


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat
ajaran agama yang dianutnya. hidrokarbon, termokimia, lajureaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan
tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa
minyak bumi, batubara dan gas alam serta
berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah
Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk
kemakmuran rakyat Indonesia.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
perilaku jujur, disiplin, tanggung ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
jawab, peduli (gotong royong, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
santun, responsif dan proaktif, dan demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
menunjukan sikap sebagai bagian melakukan percobaan serta berdiskusi yang
dari solusi atas berbagai diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
permasalahan dalam berinteraksi 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran,
secara efektif dengan lingkungan cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat
sosial dan alam serta dalam dalam memanfaatkan sumber daya alam.
menempatkan diri sebagai 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif
cerminan bangsa dalam pergaulan serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
dunia. memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi
menganalisis pengetahuan faktual, endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
konseptual, prosedural, dan diagram tingkat energi.
metakognitif berdasarkan rasa 3.2 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess,
ingin tahunya tentang ilmu data perubahan entalpi pembentukan standar, dan
pengetahuan, teknologi, seni, data energi ikatan.
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS iii


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

dan minatnya untuk memecahkan


masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta
dalam ranah konkret dan ranah menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan
abstrak terkait dengan reaksi endoterm.
pengembangan dari yang 4.2 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
dipelajarinya di sekolah secara menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu
mandiri, bertindak secara efektif reaksi.
dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Para siswa dan siswi yang hebat, petunjuk penggunaan modul termokimia ini berguna
untuk memandu siswa dan siswi dalam mengetahui isi/ komponen dalam modul ini.

1. Daftar isi disajikan untuk membantu pembaca dalam menemukan halaman tiap materi
dengan mudah.
2. Peta konsep berfungsi untuk membantu pembaca memahami keseluruhan materi yang
akan disajikan didalam modul.
3. Info kimia disajikan untuk memberikan pengetahuan tambahan terhadap pembaca tentang
materi kimia terkini.
4. Info ilmuwan disajikan untuk memperkaya pengetahuan pembaca tentang ilmuwan yang
berjasa dalam perkembangan ilmu kimia.
5. Contoh soal disajikan untuk membantu pembaca memperdalam pemahaman materi.
6. Latihan soal berbasis literasi sains disajikan untuk mengasah kemampuan siswa dalam
membaca dan memahami soal latihan terhadap suatu sub materi.
7. Glosarium disajikan untuk mempermudah siswa dalam mengetahui istilah-istilah kimia
yang berkaitan dengan materi termokimia.
8. Setelah mengetahui istilah dan tujuan dari masing- masing isi modul ini, para pembaca
yang hebat, baca dan pahamilah modul ini secara terurut dan berkesinambungan agar para
pembaca dapat memahami dengan baik setiap sub materi yang disajikan.
9. Untuk memperdalam pengetahuan pembaca, kerjakanlah latihan- latihan soal yang sudah
dituliskan didalam modul termokimia ini.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS iv


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

10. Jika masih ada materi yang belum dipahami, lihat dan bacalah kembali peta konsep serta
penjelasan pada materi yang disajikan.
11. Dalam mengerjakan soal berusahalah untuk mengerjakan sesuai dengan kemampuan
kalian, belajarlah percaya diri dengan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu
sebelum kalian menyelesaikan soal- soal tersebut.

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Para siswa dan siswi yang hebat, setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada modul
termokimia ini, diharapkan siswa dan siswi mampu :

1. Menjelaskan pengertian dan konsep termokimia


2. Menjelaskan konsep sistem dan lingkungan serta jenis-jenis nya.
3. Menjelaskan perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
4. Menentukan perubahan entalpi
5. Menjelaskan hukum yang berlaku dalam termokimia
6. Menjelaskan penentuan energi ikatan
7. Mengaplikasikan pembelajaran termokimia dalam kehidupan sehari- hari.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS v


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

PETA KONSEP TERMOKIMIA

mempelajari tentang

Energi Kalor
melibatkan menunjukkan

Perubahan Entalpi (ΔH)


Energi
Sistem Lingkungan
terdiri dari bernilai negative bernilai positive

Sistem Terbuka Reaksi Reaksi


Eksoterm Endoterm
Sistem Tertutup

Juga dapat dihitung dengan


Sistem Terisolasi

Hukum Hess Energi


Disosiasi Ikatan
Entalpi
Pembentukan
Standar

ΔH ΔH ΔH
Pembentukan Penguraian Pembakaran

Kalor Pembakaran

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS vi


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

Halo para peserta didik yang kami banggakan !! Apakah kalian pernah mengetahui
apa yang dimaksud dengan Termokimia ? Jikalau belum silahkan simak penjelasan berikut
ini ya.

(a) (b)

Gambar (1) a. Termos, b. Sinar Matahari Pagi

Silahkan amati gambar diatas. Tentu pada kehidupan sehari-hari di rumah masing-
masing peserta didik sekalian terdapat termos (tempat untuk menyimpan air panas).
Bagaimanakah cara termos tersebut bekerja sehingga dapat menjadi wadah yang bisa
mempertahankan suhu air? Apakah didalamnya terdapat api atau panas yang dapat memasak
air? Kemudian peserta didik juga pernah merasakan hangatnya sinar matahari pagi ketika
berangkat menuju sekolah. Bagaimanakah caranya sehingga sinar matahari tersebut dapat
membuat kulit kita terasa hangat atau panas ? Untuk mengetahui hal-hal tersebut, mari kita
pelajari lebih lanjut didalam materi Termokimia.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 1


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

A. Pengertian Termokimia

Termokimia berasal dari dua kata yaitu Termo dan Kimia. Secara Bahasa termo
diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan panas (kalor), sedangkan kimia
adalah ilmu yang mempelajari suatu zat bereaksi. Secara umum pengertian termokimia
adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara kalor (energi panas)
dengan reaksi kimia atau proses- proses yang berhubungan dengan reaksi kimia. Prinsip kerja
termos dan sinar matahari pada contoh sebelumnya termasuk salah satu penerapan
termokimia.

Didalam reaksi kimia suatu zat akan mengalami perubahan energi. Energi dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Salah satu bentuk energi yang
mengalami perubahan didalam termokimia adalah kalor. Kalor dapat diukur dengan cara
mengukur suhu suatu zat. Lalu bagaimanakah hubungan energi dengan kalor? Mari kita
pelajari selengkapnya mengenai hubungan antara energi dan kalor.

B. Energi dan Kalor


Energi didefenisikan dengan kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam hal ini kerja
yang dimaksud adalah suatu perubahan yang langsung dihasilkan oleh suatu proses. Setiap
benda memiliki energi. Energi yang dimiliki benda dapat dibedakan menjadi dua yaitu energi
kinetik dan energi potensial. Energi kinetik adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda
akibat gerakannya. Contoh dari energi kinetik adalah energi panas, air terjun, angin dan lain
sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan energi potensial adalah energi yang besarnya
ditentukan oleh keadaan atau kedudukan benda tersebut. Contoh dari energi potensial adalah
energi potensial gravitasi (aliran air dari bendungan mampu menggerakkan generator
pembangkit listrik tenaga air) dan energi kimia. Energi kimia merupakan energi yang
tersimpan dalam materi yang besarnya ditentukan oleh struktur dan jenis dari atom- atom
penyusunnya, sehingga jika suatu zat mengalami perubahan akibat reaksi kimia, maka energi
tersebut juga akan berubah.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 2


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

Ilustrasi Energi Potensial :


Bola diletakkan diambang jendela lantai 5.
Bola tersebut memilili energi potensial grativasi (Karena kedudukannya). Pada saat
bola jatuh kebawah energi potensial bola berubah menjadi energi kinetik.
Bola yang berada dilantai 5 memiliki energi potensial yang lebih besar dibandingkan
dengan bola yang berada dilantai 4. Besarnya energi potensial grativasi pada sebuah
benda juga dipengaruhi oleh massa benda, semakin besar massa benda maka energi
potensial grativasinya semakin besar.

Energi dapat berubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi lainnya, namun tidak
ada energi yang hilang. Hal ini dijelaskan didalam Hukum Kekekalan Energi yang
menyatakan bahwa “energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi energi dapat
berubah bentuk dari bentuk energi satu ke bentuk energi yang lainnya”. Contoh energi dapat
diubah adalah

1. Pada jam, baterai dapat menggerakkan jarum jam karena energi yang dihasilkan dari
reaksi kimia dalam baterai berubah menjadi energi listrik dan selanjutnya berubah menjadi
energi gerak.
2. Ketika kita berjemur dibawah sinar matahari kita akan merasakan hangat, hal tersebut
dikarenakan adanya perubahan energi radiasi dari sinar matahari yang diubah kedalam energi
panas sehingga kita merasakan hangat.

Untuk lebih memahami dan membuktikam hukum kekekalan energi mari kita
melakukan praktikum sederhana dibawah ini

PRAKTIKUM 1

Tujuan Praktikum : Untuk mengukur perubahan energi etanol (alcohol)


atau spiritus menjadi energi panas.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 3


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

Prosedur Kerja :
1. Letakkan gelas beaker diatas kaki
penyangga dan lampu bakar dibawahnya
seperti gambar dibawah.

Alat dan
Bahan :
1. Gelas
beaker
atau Gambar 2 Pembakaran menggunakan lampu
kaleng bakar dan beaker glass
minuman 2. Masukkan sejumlah etanol atau spiritus (misal
bekas 50 g) kedalam lampu bakar yang kosong,
2. Lampu kemudian timbanglah massa lampu dan
bakar spiritus.
3. Kaki 3. Masukkan sejumlah air (missal 50 g) kedalam
Penyang gelas beaker.
ga 4. Masukkan thermometer kedalam gelas
4. Termom beaker yang telah berisi air. Catat
eter temperature air (missal 20℃).
5. Etanol 5. Nyalakan lampu bakar beberapa saat
atau sehingga temperature air naik, kemudian
spiritus catat temperature air (missal 40℃).
6. Air 6. Matikan nyala api lampu dan timbang massa
lampu bakar.
7. Hitunglah massa spiritus yang terbakar.
(massa lampu+massa spiritus) sebelum
dibakar - (massa lampu+massa spiritus)
sesudah dibakar
8. Hitunglah berapa kilojoule panas yang
dibebaskan pada pembakaran 1 mol etanol.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 4


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

Dari praktikum diatas, hal apa yang dapat kalian simpulkan mengenai energi ? Ayo
diskusikan dengan teman sekelompokmu !

Jumlah energi dilambangkan dengan U. Energi dalam merupakan fungsi keadaan,


sehingga besar perubahan energi dalam hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir, tidak dipengaruhi oleh bagaimana proses itu terjadi.

ΔE = E2- E1

Suatu energi tidak dapat diukur, namun yang dapat diukur adalah perubahannya. Perubahan
energi biasanya diukur dalam bentuk kalor. Besar perubahan energi dalam suatu sistem reaksi
kimia merupakan jumlah perpindahan kalor dan kerja.

ΔU = q + w

Kalor merupakan energi yang diberikan atau berpindah karena perbedaan


temperatur. Kalor merupakan energi yang berpindah dari suatu benda ke benda yang lain
karena adanya perbedaan temperatur. Satuan kalor adalah Joule (J), namun terkadang juga
digunakan satuan satu kalori atau kilokalori.

1 Joule = 0,24 kalori 1 kalori = 4,18 Joule

Jumlah kalor dari suatu zat dapat ditentukan melalui percobaan yaitu dengan mengukur
perubahan temperatur pada zat tersebut. Jika massa zat, kalor jenis zat dan kapasitas kalor
diketahui maka rumus untuk menghitung kalor adalah sebagai berikut :

Q = m x c x ΔT Atau Q = C x Δt

Keterangan :

Q = Jumlah kalor

m = massa zat

ΔT = perubahan temperature ( Takhir – Tawal) ( ℃ atau K )

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 5


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

c = kalor jenis (J g-1 ℃-1 atau J g-1 K-1

C = kapasitasi kalor (J ℃-1 atau J K-1 )

Contoh
Soal :
Berapa joule kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 250 gram air dari temperature
30℃ menjadi 100 ℃. Kalor jenis air 4,18 J g-1 K-1

Jawab :

Q = m x c x ΔT

= 250 g x 4,18 J g-1 K-1 x (100-30) K

= 73. 150 J

= 73,150 kJ

Berkaitan dengan perpindahan energi ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam proses
perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan.

C. Sistem dan Lingkungan


Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam perubahan energi,
sedangkan yang berada diluar sistem yang dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan.
Berdasarkan interaksi sistem dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Sistem Terbuka
2. Sistem Tertutup
3. Sistem Terisolasi

Adapun pengertian dari ketiga system tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sistem Terbuka adalah sistem yang memungkinkan terjadinya proses pertukaran energi
dan zat materi antara sistem dan lingkungan.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 6


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

2. Sistem Tertutup adalah sistem yang memungkinkan terjadinya proses pertukaran energi
antara sistem dan lingkungan, namun tidak memungkinkan terjadinya pertukaran materi.
3. Sistem Terisolasi adalah sistem yang tidak memungkinkan terjadinya proses perpindahan
energi dan materi antara sistem dan lingkungan.

Contoh :

Gambar 3 Sistem dan Lingkungan

Nah, berdasarkan penjelasan diatas silahkan diskusikan manakah yang disebut sistem
dan manakah yang disebut lingkungan pada peristiwa memasak kue didalam oven ??

Silahkan tuliskan jawaban kalian pada kolom dibawah ini !

Jawaban :

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 7


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

4. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm


Sebelum memahami apa pengertian dari reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, coba
kalian analisis gambar yang disajikan dibawah ini !

Gambar 4 (a) Es membeku (b) Pembuatan Tape

(C ) Petasan meletus (d) Pembakaran Kayu


Pada gambar 4 poin (a) dan (b) merupakan beberapa contoh reaksi endoterm dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada gambar 4 poin c dan d merupakan beberapa contoh
reaksi eksoterm dalam kehidupan sehari- hari. Mengapa demikian? Mari kita pahami apa
yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm serta bagaimana ciri-cirinya.
Dalam termokimia, hanya ada 2 kemungkinan perbedaan suhu, yaitu suhu sistem lebih tinggi
dari suhu lingkungan atau suhu sistem yang lebih rendah dari suhu lingkungan. Untuk lebih
jelasnya mari kita pelajari satu persatu.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 8


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

1. Reakis Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan,
sehingga kalor dari sistem akan menurun. Bagaimana besarnya perubahan entalpi dalam
keadaan ini? Pada keaadaan seperti ini kalor sistem dikeluarkan menuju lingkungan, maka
entalpi akhir reaksi akan menjadi lebih kecil dibanding entalpi awal sebelum reaksi. Dengan
demikian besarnya perubahan entalpi (𝛥H) adalah :
𝛥H = H akhir – H awal
𝛥H = kecil – besar
𝛥H < 0 , atau bertanda negatif ( – )
Dengan demikian pada reaksi eksoterm besarnya nilai perubahan entalpi bertanda negatif.
Ciri reaksi eksoterm ini terjadi pada reaksi yang mengalami kenaikan suhu.

2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem,
sehingga kalor akan naik atau bertambah. Apa pula yang akan terjadi bila suhu sistem lebih
rendah dari suhu lingkungan? Pada keadaan di mana suhu sistem lebih rendah dari suhu
lingkungnan maka akan terjadi aliran kalor dari lingkungan menuju sistem, seperti yang
ditunjukan pada tanda panah pada gambar di atas, dengan kata lain kalor akan masuk menuju
sistem. Hal ini dikenal dengan proses endoterm. Pada keaadaan seperti ini kalor sistem
bertambah, maka entalpi akhir reaksi akan menjadi lebih besar dibanding entalpi awal
sebelum reaksi. Dengan demikian besarnya perubahan entalpi (𝛥H) adalah:
𝛥H = H akhir – H awal
𝛥H = besar – kecil; 𝛥
H > 0 , atau bertanda positif ( + )
Dengan demikian pada reaksi endoterm besarnya nilai perubahan entalpi bertanda positif.
Ciri reaksi endoterm ini terjadi pada reaksi yang mengalami penurunan suhu.

5. Perubahan Entalpi
Sebelum memperlajari perubahan entalpi, kita akan memahami terlebih dahulu
mengenai persamaan termokimia. Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 9


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

menyatakan jumlah mol dan keadaan fisik masing- masing zat (pereaksi maupun hasil reaksi)
serta perubahan entalpi (ΔH) untuk reaksi yang bersangkutan. Contoh persamaan termokimia
dan cara membacanya yang benar adalah sebagai berikut :
➢ Reaksi 1 mol gas metana dengan 2 mol gas oksigen yang menghasilkan karbondioksida
dan air menghasilkan karbondioksida dan air membebaskan kalor sebesar 802,3 kJ
pada temperature 298 K dan tekanan 1 atm. Persamaan termokimianya adalah sebagai
berikut :
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ΔH0 = -802,3 kJ
➢ Reaksi 1 mol gas N2 dengan 3 mol gas H2 membentuk 2 mol gas NH3 pada 250C dan
tekanan 1 atm membebaskan kalor sebesar 92,0 kJ. Persamaan termokimianya adalah
sebagai berikut :
N2(g) + 3H2(g) → 2 NH3(g) ΔH0 = -92,0 kJ

Perubahan entalpi reaksi dikenal juga dengan entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi
standar diukur pada temperature 298 K (250C) dan pada tekanan 1 atmosfer. Perubahan
entalpi standar dinyatakan dengan symbol ΔH0.
Jenis jenis perubahan entalpi standar dibagi dalam beberapa bentuk diantaranya
adalah :

5.1 Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf0), f= formation.


Perubahan entalpi pembentukan standar merupakan perubahan entalpi yang terjadi
pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur- unsurnya pada keadaan standar. Satuan
dalam perubahan entalpi standar adalah kilojouleper mol (kJ/ mol-1). Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada entalpi pembentukan standar adalah :
a). Persamaan boleh mengandung koefisien pecahan. Contoh :
• Entalpi pembentukan gas CO2(g) adalah -393,5 kJ/mol. Maka persamaan termokimia
nya adalah :
C(s) + O2 → CO2(g) ΔHf0 = -393,5 kJ/ mol.
• Entalpi pembentukan H2O(l) adalah -285,8 kJ/mol. Maka persamaan termokimianya
adalah :

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 10


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

H2(g) + ½ O2(g) → H2O (l) ΔHf0 = -285,8 kJ/ mol.


b). Entalpi pembentukan pada semua unsur pada keadaan standar adalah nol. Contoh :
Al(s) ΔHf0= 0,00 kJ
Ag(s) ΔHf0 = 0,0 kJ

5.2 Entalpi Penguraian Standar (ΔHd0), d= decompotition.


Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan entalpi pada penguraian 1
mol senyawa menjadi unsur- unsurnya pada keadaan standar. Nilai entalpi penguraian
merupakan kebalikan dari nilai entalpi pembentukan. Contoh :
• Entalpi penguraian standar gas ammonia (NH3)= +46 kJ/mol-1. Maka persamaan
termokimianya adalah :
NH3(g) → ½ N2 (g) + 1 ½ H2(g) ΔHd0 = + 46 kJ/ mol-1

5.3 Entalpi Pembakaran Standar (ΔHc0), c = combution

Perubahan entalpi pembakaran standar merupakan perubahan entalpi pada


pembakaran sempurna 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar. Pembakaran
merupakan reaksi suatu zat dengan oksigen. Contohnya adalah sebagai berikut :

• Entalpi pembakaran gas CH4 adalah -802 kJ/mol


CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g) ΔHc0 = -802 kJ/mol.
• Entalpi pembakaran gas CH3OH(l) adalah -638 kJ/mol
CH3OH(g) + 3/2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g) ΔHc0 = -638 kJ/mol.
• Entalpi pembakaran glukosa (gula darah, C6H12O6 adalah -2803 kJ/mol
C6H12O6(s) + 6 O2(g) → 6 CO2(g) + 6 H2O(l) ΔHc0 = -2803 kJ/mol.

6. Penentuan Harga Perubahan Entalpi


Harga perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi dapat ditentukan dengan beberapa cara
diantaranya adalah dengan menggunakan kalorimeter, hukum Hess, menggunakan data
energi ikatan.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 11


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

6.1 Kalorimeter

Kalorimeter merupakan suatu cara penentuan harga perubahan entalpi secara


langsung. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau
dibebaskan sistem. Ada dua jenis kalorimeter yaitu calorimeter sederhana dan kalorimeter
bom. Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari rangkaian beberapa alat sederhana didalam
kehidupan sehari-hari, namun dalam pengukurannya calorimeter sederhana dinilai tidak
terlalu akurat sehingga untuk hasil yang lebih akurat digunakan alat pengukur perubahan
kalor yaitu kalorimeter bom.

Gambar 5 (a) Kalorimeter Sederhana (b) Kalorimeter Bom

Kalorimeter yang baik merupakan kalorimeter yang tidak menyerap kalor (nilai
kapasitas kalornya sangat kecil). Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan sebagai berikut:

Q= m.c.Δt
Keterangan:

Q = kalor yang diserap atau dilepaskan

m = massa larutan (gram)

Δt = perubahan temperature (K)

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 12


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

c = kalor jenis larutan (J/gram K)

Kalor reaksi merupakan kalor penggabungan dari kalor yang diserap atau dilepaskan
dengan kalorimeter.

Qreaksi= qdiserap/dilepaskan + qkalorimeter

qkalorimeter = c x Δt

Keterangan :

C = kapasitas kalor (J/K)

6.2 Hukum Hess

Gambar 6 Ilmuwan Henry Germain Hess

Kegunaan hukum hess adalah untuk menghitung harga ΔH yang sukar diperoleh
dalam percobaan. Pada 1840, ilmuwan bernama Henry Germain Hess melakukan
serangkaian percobaan dan mendapat kesimpulan yang berbunyi “Perubahan entalpi suatu
reaksi hanya tergantung pada keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat
hasil reaksi), tidak tergantung pada jalannya reaksi”. Pernyataan tersebut dikenal hingga
saat ini dengan “Hukum Hess”. Jadi, jika reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau
lebih, maka perubahan (∆H) reaksi sama dengan jumlah ∆H dari semua tahapan.

Contoh :

Reaksi pembakaran karbon (C) menjadi CO2 dapat berlangsung melalui 2 cara yaitu :

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 13


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

Cara langsung : C(S) + O2 (g) → CO(g) ∆H = -393,5 kJ

Cara tidak langsung:

C(s) + ½ O2 (g) → CO(g) ∆H = -110,5 kJ

CO(g) + ½ O2 (g) → CO2(g) ∆H = -283,0 kJ +

C(s) + O2 (g) → CO2(g) ∆H = -393,5 kJ

Reaksi tersebut dapat disederhanakan seperti gambar 7 dibawah ini :


∆H3 = -393,5
C(S) + O2 (g) CO2(g)
kJ

∆H1 = -110,5 kJ ∆H2 = -283,0


CO(g) + ½ O2 (g) kJ

Gambar 7 Siklus Hess pembentukan gas CO2

Proses diatas dapat digambarkan dengan diagram tingkat energi sebagai berikut :

0 C(S) + O2 (g) Keadaan awal

∆H1 = -110,5 kJ

∆H3 = ∆H2 + ∆H1


-110,5 CO(g) + ½ O2 (g)

∆H2 = -283,0 kJ

∆H3 = -393,5 kJ CO2(g)


-393,5 Keadaan akhir

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 14


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

6.3 Data Entalpi Pembentukan

Apabila dalam suatu reaksi diketahui entalpi pembentukan standar senyawa-


senyawa yang ikut bereaksi maka perubahan entalpi reaksi tersebut dapat dihitung :

Persamaan kimia : a PQ + b RS → c PS + D QR

ΔH reaksi dapat dihitung dengan cara :

ΔH = (c . ΔHf0 PS + d . ΔHf0 QR) - (a . ΔHf0 PQ + b . ΔHf0 RS )

Jadi, secara umum ΔH reaksi dapat ditentukan dengan rumus berikut :

ΔH = ΣΔHf0 produk - ΣΔHf0 reaktan

Contoh Soal :

Tentukan entalpi pembakaran gas etana, jika diketahui :

ΔHf0 C2H6 = -84,7 kJ/mol

ΔHf0 CO2 = -393,5 kJ/mol

ΔHf0 H2O = -241,8 kJ/mol

Jawab : Tulis reaksi pembakaran gas etana

C2H6 (g) + 3 ½ O2(g) → 2 CO2(g) + 3H2O(g)

ΔHreaksi = ( 2. ΔHf0 CO2 (g) + 3. ΔHf0 H2O(g)) – ( ΔHf0 C2H6 (g) + 3 ½ ΔHf0 O2(g))

= [ 2 mol x (-393,5 kJ/mol) + 3 mol x (-241,8 kJ/mol) – [ 1 mol x (-84 kJ/mol) +

½ mol x 0 kJ/mol]

= [ (-787,0 kJ) + (-725,4 kJ] – [(-84,7 kJ + 0 kJ]

= -1.512,4 kJ + 84,7 kJ

= -1.427,7 kJ.

Jadi, perubahan entalpi pembakaran 1 mol gas etana adalah -1.427,7 kJ.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 15


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

6.4 Data Energi Ikatan

Pada dasarnya reaksi kimia terdiri dari dua proses yaitu pemutusan ikatan antar atom
dari senyawa yang bereaksi dan selanjutnya proses penggabungan ikatan kembali dari atom-
atom yang terlibat dari reaksi sehingga membentuk susunan baru. Dalam pemutusan ikatan
antar atom diperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh suatu
mol molekul gas menjadi atom-atom atau gugus dalam keadaan gas disebut energi ikatan.

1. Energi Disosiasi Ikatan (ΔHD)


Energi disosiasi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk molekul dwiatom
(dua atom) dalam perubahan entalpi pada pemutusan satu mol ikatan dalam molekul-
molekul berwujud gas menjadi atom-atom gas.
Contoh :
CH4(g) → CH3(g) + H(g) ΔH = +425 kJ/mol
CH3(g) → CH2(g) + H(g) ΔH = +480 kJ/mol
Reaksi diatas menunjukkan bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan C-H dari
molekul CH4 menjadi gugus CH3 dan atom gas H diperlukan energi sebesar 425
kJ/mol, tetapi pada pemutusan ikatan C-H pada gugus CH3 menjadi gugus CH2 dan
sebuah atom gas H diperlukan energi yang lebih besar, yaitu 480 kJ/mol. Jadi
meskipun jenis ikatannya sama, tetapi dari gugus yang berbeda, diperlukan energi
yang berbeda pula.
2. Energi Ikatan Rata-rata
Energi ikatan rata- rata adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan satu mol
ikatan pada molekul poliatom (jumlah atom lebih dari dua).
Contoh :
CH3 – H(g) + Cl – Cl(g) → CH3 −Cl(g) + H−Cl(g) ΔH = +414 kJ/mol
Cl – H putus +414 kJ C – Cl terbentuk -339 kJ
Cl – Cl putus +243 kJ H – Cl terbentuk -431 kJ
Σ ΔHD(perumusan ikatan) +657 kJ Σ ΔHD(pembentukan ikatan) -770 kJ
ΔH = Σ ΔHD(perumusan ikatan) - Σ ΔHD(pembentukan ikatan)
= +675 kJ – 770 kJ = -113 kJ.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 16


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

Contoh Soal :
Diketahui data energi ikatan sebagai berikut :
C – H = 415
C – C = 350
O = O = 498
C = O = 745
O – H = 464
Dengan menggunakan energi ikatan diatas hitunglah energi yang dibebaskan pada
pembakaran 1 mol gas etana jika dibakar pada temperature diatas 1000C.
Jawab :
Reaksi pembakaran gas etana :
7
C2H6(g) + 2 O2(g) → 2 CO2(g) + 3H2O(g)

atau :
H H
7
H –C – C– H + 2 O = O → 2 O=C=O + 3 H– O – H

H H
Pemutusan Ikatan (x) :
6 mol C – H = 6 x 415 = 2.490 kJ
1 mol C – C = 1 x 350 = 350 kJ
3,5 mol O = O= 3,5 x 498 = 1.743 kJ +
x = 4.583 kJ
Pembentukan Ikatan (y)
4 mol C = O = 4 x 745 = 2.980 kJ
6 mol O – H = 6 x 464 = 2.784 kJ+
y = 5.764 kJ
ΔH = x- y
= 4.583 kJ – 5.764 kJ
= - 1.181 kJ
Jadi, energi yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol C2H6(g) = -1.181 kJ.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 17


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

7. Aplikasi Termokimia dalam Kehidupan


Para peserta didik yang kami banggakan, pada sub materi sebelumnya kita
sudah memahami mulai dari pengertian termokimia, kemudian kaitannya dengan
energi dan kalor serta bagaimana cara menghitung perubahan energi (panas) itu
sendiri. Sebelum kita memasuki sub materi selanjutnya, ayo kita ingat kembali ada
berapa jenis reaksi didalam termokimia? Ya, tepat sekali ada dua yaitu reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm. Dalam sub materi ini kita akan memahami lebih dalam
salah satu jenis reaksi eksoterm didalam kehidupan sehari- hari yaitu entalpi
pembakaran pada bahan bakar.
Pada reaksi pembakaran suatu senyawa akan selalu menghasilkan kalor (ciri
reaksi eksoterm). Sedangkan suatu zat yang dapat terbakar dengan oksigen sehingga
menghasilkan kalor disebut dengan bahan bakar. Peserta didik tentu tau beberapa
contoh dari bahan bakar bukan ? Secara umum bahan bakar yang banyak digunakan
adalah senyawa hidrokarbon contohnya gas alam, minyak bumi, dan batu bara.
Namun selain senyawa hidrokarbon alkohol juga dapat digunakan sebagai bahan
bakar, contohnya spiritus.
Didalam pembakaran bahan bakar, yang mengalami reaksi pembakaran
adalah komponen utama dari bahan bakar yaitu senyawa hidrokarbon. Ketika terjadi
proses pembakaran akan terjadi proses pembakaran sempurna dan tidak sempurna,
dimana ketika proses pembakaran berlangsung secara sempurna maka akan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O), sedangkan pada pembakaran
tidak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida (CO) dan uap air (H2O).
Contoh pembakaran dari bensin (C8H16), reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Pembakaran Sempurna :
C8H16(l) + 12 ½ O2 (g) → 8 CO2(g) + 9 H2O ΔH = -5460 kJ
Pembakaran tidak sempurna :
C8H16(l) + 8 ½ O2 (g) → 8 CO(g) + 9 H2O ΔH = -2924 kJ
Dari contoh pembakaran diatas dapat kita ketahui bahwa kalor yang
dihasilkan pada pembakaran tidak sempurna nilainya lebih sedikit dibandingkan
dengan nilai kalor yang dihasilkan pada pembakaran sempurna. Hal ini disebabkan

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 18


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

oleh rantai karbon yang dimiliki oleh bensin. Semakin Panjang rantai karbon yang
dimiliki oleh suatu bahan bakar maka akan semakin tidak sempurna pembakaran.
Contoh perbandingannya adalah pembakaran gas LPG lebih sempurna dibandingkan
dengan pembakaran minyak tanah, karena komponen utama LPG (C3H8) sedangkan
minyak tanah adalah (C14H30). Pada pembakaran tidak sempurna selain tidak efesien
juga dapat menimbulkan pencemaran udara karena CO merupakan gas beracun.

Gambar 8 Berbagai jenis bahan bakar

Dari contoh-contoh diatas, mari kita lakukan eksperimen sederhana


dengan cara membandingkan pembakaran bensin (premium),
pertalite dan pertamax dengan Langkah- Langkah yang dilakukan
pada Praktikum 1.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 19


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

RANGKUMAN

1. Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara kalor (energi
panas) dengan reaksi kimia atau proses- proses yang berhubungan dengan reaksi kimia.
2. Energi yang dimiliki benda dapat dibedakan menjadi dua yaitu energi kinetik dan energi
potensial. Energi dapat berubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi lainnya, namun
tidak ada energi yang hilang.
3. Kalor merupakan energi yang berpindah dari suatu benda ke benda yang lain karena adanya
perbedaan temperature.
4. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam perubahan energi,
sedangkan yang berada diluar sistem yang dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan.
Sistem terdiri dari sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
5. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga
kalor dari sistem akan menurun. Sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap
kalor dari lingkungan ke system, sehingga kalor akan naik atau bertambah.
6. Perubahan entalpi reaksi standar diukur pada temperature 298 K (250C) dan pada tekanan
1 atmosfer. Perubahan entalpi standar dinyatakan dengan symbol ΔH0. Jenis- jenis entalpi
adalah :
a. Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf0), f= formation
b. Entalpi Penguraian Standar (ΔHd0), d= decompotition.
c. Entalpi Pembakaran Standar (ΔHc0), c = combustion.
7. Penentuan harga perubahan entalpi dapat dilakukan dengan :
a. Kalorimeter
b. Hukum Hess
c. Energi Ikatan
8. Aplikasi termokimia dalam kehidupan sehari- hari dapat dilihat pada proses pembakaran
bahan bakar. Bahan bakar adalah suatu zat yang dapat terbakar dengan oksigen dan
menghasilkan kalor. Dalam proses pembakaran terdapat dua jenis pembakaran yaitu
pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 20


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

SOAL LATIHAN

Kerjakan Soal Latihan berikut dengan jujur, mandiri serta penuh semangat!
Berusahalah mengerjakan secara mandiri terlebih dahulu tanpa melihat kunci
jawaban. Setelah selesai mengerjakan, cocokkan jawabanmu dengan kunci soal, bila
jawabanmu ada yang belum sesuai dengan kunci, bacalah dan berusaha pahami
pembahasannya. Selamat berlatih dan semangat ya.

1. Spiritus merupakan bahan yang mudah terbakar dan bisa digunakan untuk mengisi
lampu spiritus atau tempat pemanas sayuran yang dihidangkan di atas meja. Kalor
pembakaran spiritus dapat ditentukan dengan cara membakar spiritus tersebut dan
kalor yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan sejumlah massa air. Dari
penjelasan tersebut. Berapakah joule kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 300
gram air dari temperature 30℃ menjadi 100 ℃. Kalor jenis air 4,18 J g-1 K-1 ?
a. 87,780 kJ
b. 86, 780 kJ
c. 67,780 kJ
d. 68, 780 kJ

2. Terdapat beberapa benda dalam kehidupan sekitar kita:


a. Segelas kopi panas dengan tutup
b. Segelas teh panas tanpa tutup
c. Termos air panas
Ketiga benda bila diasumsikan menjadi sistem yang diurutkan menjadi sistem
terisolasi, sistem tertutup dan sistem terbuka, maka urutan yang tepat adalah ....
a. a – b – c
b. a – c – b
c. b – a – c
d. c – b – a
e. c – a – b

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 21


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

3. Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Tanpa matahari,


tumbuhan- tumbuhan tidak dapat berfotosintesis yang berarti tidak dapat menyintesis
karbohidrat. Pembentukan karbohidrat pada tumbuhan merupakan pengubahan
energi cahaya matahari menjadi energi kimia yaitu berupa karbohidrat. Hal tersebut
merupakan contoh dari hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa “energi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi energi dapat berubah bentuk dari
bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain”. Dari contoh tersebut, secara
termokimia reaksi apa yang terjadi pada saat proses fotosintesis, dan mengapa
demikian ?
a. Reaksi Eksoterm, karena sistem menyerap kalor dari lingkungan.
b. Reaksi Endoterm, karena lingkungan melepas kalor dari sistem.
c. Reaksi Eksoterm, karena sistem melepas kalor ke lingkungan
d. Reaksi Endoterm karena sistem menyerap kalor dari lingkungan.
e. A, B, C dan D salah

4. Sekelompok praktikan melakukan percobaan dengan mencampurkan kristal barium


hidroksida, Ba(OH)2 dengan kristal amonium klorida, NH4Cl pada tabung reaksi,
kemudian menutup mulut tabung reaksi menggunakan ibu jari dan mengkocok tabung
reaksi tersebut selama 1 menit. Setelah pengkocokan selesai, hasil pengamatannya
adalah sebagai berikut:
- menyebabkan tabung reaksi menjadi sangat dingin
- menimbulkan aroma menyengat
- timbul embun di permukaan luar tabung reaksi.
Berdasar data tersebut, pernyataan yang tepat berikut ini berkait dengan perubahan
entalpi adalah ....
a. reaksi eksoterm karena kalor keluar sehingga tabung menjadi dingin
b. reaksi eksoterm karena reaksi menghasilkan aroma menyengat
c. reaksi eksoterm karena menghasilkan embun pada permukaan tabung
d. reaksi endoterm karena tabung menjadi dingin

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 22


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

5. Pada beberapa daerah sering terjadi kelangkaan solar. Solar biasanya digunakan oleh
nelayan sebagai bahan bakar kapal- kapal nelayan. Selain itu, solar juga digunakan
sebagai bahan bakar oleh truk- truk besar. Solar sering digunakan karena harganya
yang lebih murah, namun efek samping dari penggunaan solar ini adalah terjadinya
polusi udara. Hal tersebut dikarenakan pada pembakaran bahan bakar berupa solar ini
akan mengalami proses pembakaran tidak sempurna. Bagaimanakah ciri dari
pembakaran tidak sempurna ?
a. Pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida (CO)
dan uap air (H2O).
b. Pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon (C) dan uap air
(H2O).
c. Pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan
uap air (H2O).
d. Pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida (CO2).

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 23


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

KUNCI JAWABAN

No. Jawaban Penjelasan


1. A Dik : m = 300 g; c= 4,18 J g-1 K-1; ΔT = (100-30) K/ 70 K.
Jawab : Q = m x c x ΔT
= 300 g x 4,18 J g-1 K-1 x (100-30) K
= 87. 780 J
= 87,780 kJ
2. E c = Termos air panas merupakan contoh sistem terisolasi,
karena tidak memungkinkan terjadinya proses perpindahan
energi dan materi antara sistem dan lingkungan.
a = Segelas kopi panas dengan tutup merupakan contoh sistem
tertutup, karena memungkinkan terjadinya proses pertukaran
energi antara sistem dan lingkungan, namun tidak
memungkinkan terjadinya pertukaran materi.
b = Segelas the panas tanpa tutup merupakan contoh sistem
terbuka, karena memungkinkan terjadinya proses pertukaran
energi dan zat materi antara sistem dan lingkungan.
3. D Pada proses fotosintesis hijau daun (klorofil) memerlukan
energi cahaya untuk dapat memasak hijau daun menghasilkan
karbohidrat dan zat lain. Maka hijau daun (sistem) menyerap
kalor dari lingkungan (cahaya matahari).
4. D Reaksi antara Ba(OH)2 dengan NH4Cl yang menyebabkan
menjadi dinginnya tabung reaksi merupakan reaksi endoterm.
Dengan turunnya suhu sistem, maka suhu lingkungan menjadi
lebih tinggi, sehingga kalor lingkungan akan masuk ke dalam
sistem. Gejala lain seperti timbulnya bau menyengat tidak
terkait dengan perpindahan kalor.
5. A Pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon
monoksida (CO) dan uap air (H2O).

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 24


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

REFLEKSI

a. Para peserta didik yang kami banggakan, setelah mempelajari bab inii, bagaimanakah
penguasaan kalian terhadap materi termokimia ? Silahkan beri tanda centang (√) pada
kotak yang kalian anggap sesuai.

No. Materi Tidak Menguasai Sangat


Menguasai Menguasai
1. Menjelaskan tentang pengertian
termokimia serta kaitannya dengan energi
dan kalor
2. Membedakan antara sistem dan lingkungan
3. Membedakan reaksi eksoterm dengan
reaksi endoterm
4. Menjelaskan pengertian perubahan entalpi
5. Menuliskan persamaan termokimia suatu
reaksi kimia
6. Menjelaskan jenis-jenis perubahan entalpi
7. Menghitung ΔH reaksi dengan
menggunakan Hukum Hess
8. Menghitung ΔH reaksi dengan
menggunakan data energi ikatan
9. Membandingkan kalor pembakaran
berbagai bahan bakar
10. Menjelaskan dampak pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna dan banyaknya
kalor yang dihasilkan.

b. Apa manfaat yang kalian dapatkan setelah mempelajari materi termokimia dalam
kehidupan sehari-hari ? Tuliskan !

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 25


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

SOAL EVALUASI

PILIHAN BERGANDA

1. Salah satu bahan yang digunakan pada saat mencuci pakaian adalah detergen. Apabila
kita melarutankan detergen didalam wadah akan menyebabkan wadah pelarutan menjadi
panas akan tetapi pelarutan pupuk urea dengan pelarut air ternyata mengakibatkan
penurunan suhu pada larutan yang dihasilkan. Pernyataan yang benar dari peristiwa di
atas adalah ....
a. Pelarutan detergen merupakan peristiwa eksoterm karena terjadi pelepasan kalor
b. Pelarutan detergen merupakan peristiwa eksoterm karena terjadi penyerapan kalor.
c. Pelarutan detergen merupakan peristiwa endoterm karena terjadi penyerapan kalor.
d. Pelarutan urea merupakan peristiwa endoterm karena terjadi menghasilkan kalor.
e. Pelarutan urea merupakan peristiwa eksoterm karena terjadi penyerapan kalor.

2. Didalam pertandingan permainan sepak bola, pada saat salah satu pemain mengalami
cedera para tim medis akan segera menggunakan kantong penyeka portable sebagai
pertolongan pertama pada bagian tubuh yang mengalami cedera seperti terkilir, kram
atau nyeri. Penggunaan kantong penyeka portable ini cukup ditempelkan dibagian tubuh
yang mengalami cedera dengan cara ditekan sehingga bagian didalam kantong penyeka
(ammonium nitrat dan air) akan bereaksi dan menimbulkan suhu yang dingin (suhu
turun). Dari prinsip kerja kantong penyeka portable tersebut reaksi apakah yang terjadi?
a. Reaksi Endoterm, karena terjadi penurunan suhu
b. Reaksi Endoterm, karena terjadi kenaikan suhu
c. Reaksi Ekoterm, karena terjadi penurunan suhu
d. Reaksi Eksoterm, karena terjadi kenaikan suhu.
e. A, B, C dam E salah.

3. Jika reaksi antara logam Barium dengan Asam Klorida encer di campurkan kedalam
tabung reaksi yang tersumbat dengan rapat, gas Hidrogen di dalam sistem tidak dapat

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 26


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

meninggalkan sistem. Akan tetapi perambatan kalor meninggalkan sistem tetap terjadi
melalui dinding pada tabung reaksi. Pada percobaan ini termasuk ke dalam…
a. Sistem Terbuka
b. Sistem Tertutup
c. Sistem Terisolasi
d. Perubahan Entalpi
e. Perubahan Energi dalam

4. Perubahan entalpi pembentukan (ΔHf0) kristal Na2SO4 ditunjukkan oleh reaksi …


a. 2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4 (aq) + 2H2O(l)
b. 2NaOH(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4 (kristal) + 2H2O(l)
c. Na2O(s) + SO2(g) → Na2SO4 (kristal)
d. 2Na(s) + 1/8 S8(s)+ 2O2(s) → Na2SO4 (kristal)
e. 16Na(s) + S8(s) + 16O2 (g) → 8Na2SO4 (kristal)

5. Reaksi pembakaran sempurna gas propana (salah satu komponen gas elpiji) adalah
sebagai berikut (belum setara): C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Jikadiketahui:
∆Hf C3H8(g)=(–104kJ.mol–1)
∆Hf CO2(g)=(–394kJ.mol–1)
∆Hf H2O(g) =( –242 kJ.mol–1)
Energi ikatan rata- rata:
C–C=+348kJ.mol–1
O=O=+495kJ.mol–1
C=O=+799kJ.mol–1
H–O= +463 kJ.mol–1
Berdasarkan sata di atas, maka besarnya energi ikatan rata-rata C–H dalam senyawa
C3H8 adalah .....

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 27


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

a. –2.046 kJ/mol
b. +2.046 kJ/mol
c. +3.281 kJ/mol
d. +410 kJ/mol
e. –410 kJ/mol

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 28


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

KUNCI JAWABAN

Cocokkanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban dibawah ini, kemudian ikuti panduan
pedoman penskoran berikut .

Pilihan Berganda

No. Jawaban
1 B
2 A
3 B
4 D
5 D

Pedoman Penskoran

Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar.

Jumlah Skor Perolehan


Nilai = Jumlah Skor Maksimum x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 29


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

GLOSARIUM

Eksoterm: melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga kalor dari sistem akan
menurun.

Endoterm : menyerap kalor dari lingkungan ke sistem, sehingga kalor akan naik atau
bertambah.

Energi Ikatan : Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh suatu mol molekul
gas menjadi atom-atom atau gugus dalam keadaan gas.

Entalpi (H) : energi dalam bentuk kalor yang tersimpan dalam suatu sistem.

Entalpi pembentukan standar (ΔHf0) : perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan
1 mol suatu senyawa dari unsur- unsurnya pada keadaan standar.

Hukum Hess : Perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal (zat-zat
pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat hasil reaksi), tidak tergantung pada jalannya
reaksi.

Kalor : energi yang diberikan atau berpindah karena perbedaan temperatur.

Kalorimeter : alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan sistem.

Lingkungan : Segala sesuatu yang berada diluar sistem yang dapat mempengaruhi sistem

Persamaan Termokimia : persamaan reaksi yang menyatakan jumlah mol dan keadaan fisik
masing- masing zat (pereaksi maupun hasil reaksi) serta perubahan entalpi (ΔH)
untuk reaksi yang bersangkutan.

Perubahan Entalpi : . Perubahan entalpi reaksi standar diukur pada temperature 298 K
(250C) dan pada tekanan 1 atmosfer. Perubahan entalpi standar dinyatakan dengan
symbol ΔH0.

Sistem : Segala sesuatu yang menjadi pengamatan.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 30


Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA

DAFTAR PUSTAKA

Ernavita & Kuswati, T.M. (2016). Konsep dan Penerapan Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
PT Bumi Aksara.

Rahardjo, S. B. (2018). Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka


Mandiri.

Sudarmo, U., Nanik, M. (2014). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang
Disempurnakan Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Erlangga.

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING, TERINTEGRASI LITERASI SAINS 31

Anda mungkin juga menyukai