Lili Lestari
Dr. Ani Sutiani, M.Si
Modul Termokimia Kelas XI SMA/MA
KATA PENGANTAR
Modul termokimia berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi literasi sains untuk kelas
XI SMA/MA ini disusun sebagai salah satu bahan ajar pendukung dalam pembelajaran kimia
di SMA/MA kelas XI. Materi didalam modul ini berupa materi termokimia yang mengacu
pada kurikulum 2013 yang disempurnakan. Didalam modul ini terdapat beberapa pengayaan
bahasa untuk mempermudah siswa dalam memahami materi.
Modul ini berbasis inkuiri terbimbing yang bertujuan meningkatkan daya fikir dan
kreatifitas siswa secara mandiri namun tetap terarah. Kemudian modul ini juga terintegrasi
literasi sains dimana setiap sub bab nya siswa akan semakin banyak membaca dan
mengetahui bahwa kimia merupakan pelajaran yang dapat kita temui dikehidupan kita sehari-
hari. Modul ini dilengkapi dengan peta konsep diawal sebagai acuan siswa dalam melihat
sub bab pembelajaran termokimia. Dan modul ini juga dilengkapi dengan kegiatan praktikum
sederhana serta latihan soal untuk melihat dan meningkatkan pemahaman siswa setelah
belajar termokimia menggunakan modul ini.
Modul termokimia berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi literasi sains akan terus
berkembang menyesuaikan pembelajaran yang diterapkan di jenjang pendidikan SMA/MA.
Tentu modul ini memiliki beberapa kekurangan, segala kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari pembaca demi penyempurnaan modul ini. Semoga modul
termokimia berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi literasi sains untuk kelas XI SMA/MA
ini dapat bermanfaat bagi siswa dan rekan- rekan guru kimia dalam mengembangkan
pembelajaran ilmu kimia.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR ..................................................................................... -
DAFTAR ISI .................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... i
TERMOKIMIA ............................................................................................. 1
1) Pengertian Termokimia .............................................................................. 2
2) Energi dan Kalor ........................................................................................ 2
3) Sistem dan Lingkungan .............................................................................. 6
2.1 Sistem Terbuka ...................................................................................... 6
2.2 Sistem Tertutup ..................................................................................... 7
2.3 Sistem Terisolasi ................................................................................... 7
4) Reaksi Eksoterm dan Endoterm ................................................................. 8
5) Perubahan Entalpi ...................................................................................... 9
5.1 Pembentukan ........................................................................................ 10
5.2 Penguraian ............................................................................................ 11
5.3 Pembakaran ........................................................................................... 11
6) Penentuan Harga Perubahan Entalpin ........................................................ 11
6.1 Kalorimeter ............................................................................................ 12
6.2 Hukum Hess .......................................................................................... 13
6.3 Data Entalpi Pembentukan .................................................................... 15
6.4 Data Energi Ikatan ................................................................................. 16
7) Aplikasi Termokimia dalam Kehidupan .................................................... 18
RANGKUMAN .............................................................................................. 20
SOAL LATIHAN ........................................................................................... 21
REFLEKSI ..................................................................................................... 25
SOAL EVALUASI ......................................................................................... 26
GLOSARIUM................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1 .........................................................................................................1
Gambar 2 .........................................................................................................4
Gambar 3 .........................................................................................................7
Gambar 4 .........................................................................................................8
Gambar 5 .......................................................................................................12
Gambar 6 .......................................................................................................13
Gambar 7 .......................................................................................................14
Gambar 8 .......................................................................................................19
Para siswa dan siswi yang hebat, petunjuk penggunaan modul termokimia ini berguna
untuk memandu siswa dan siswi dalam mengetahui isi/ komponen dalam modul ini.
1. Daftar isi disajikan untuk membantu pembaca dalam menemukan halaman tiap materi
dengan mudah.
2. Peta konsep berfungsi untuk membantu pembaca memahami keseluruhan materi yang
akan disajikan didalam modul.
3. Info kimia disajikan untuk memberikan pengetahuan tambahan terhadap pembaca tentang
materi kimia terkini.
4. Info ilmuwan disajikan untuk memperkaya pengetahuan pembaca tentang ilmuwan yang
berjasa dalam perkembangan ilmu kimia.
5. Contoh soal disajikan untuk membantu pembaca memperdalam pemahaman materi.
6. Latihan soal berbasis literasi sains disajikan untuk mengasah kemampuan siswa dalam
membaca dan memahami soal latihan terhadap suatu sub materi.
7. Glosarium disajikan untuk mempermudah siswa dalam mengetahui istilah-istilah kimia
yang berkaitan dengan materi termokimia.
8. Setelah mengetahui istilah dan tujuan dari masing- masing isi modul ini, para pembaca
yang hebat, baca dan pahamilah modul ini secara terurut dan berkesinambungan agar para
pembaca dapat memahami dengan baik setiap sub materi yang disajikan.
9. Untuk memperdalam pengetahuan pembaca, kerjakanlah latihan- latihan soal yang sudah
dituliskan didalam modul termokimia ini.
10. Jika masih ada materi yang belum dipahami, lihat dan bacalah kembali peta konsep serta
penjelasan pada materi yang disajikan.
11. Dalam mengerjakan soal berusahalah untuk mengerjakan sesuai dengan kemampuan
kalian, belajarlah percaya diri dengan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu
sebelum kalian menyelesaikan soal- soal tersebut.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Para siswa dan siswi yang hebat, setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada modul
termokimia ini, diharapkan siswa dan siswi mampu :
mempelajari tentang
Energi Kalor
melibatkan menunjukkan
ΔH ΔH ΔH
Pembentukan Penguraian Pembakaran
Kalor Pembakaran
Halo para peserta didik yang kami banggakan !! Apakah kalian pernah mengetahui
apa yang dimaksud dengan Termokimia ? Jikalau belum silahkan simak penjelasan berikut
ini ya.
(a) (b)
Silahkan amati gambar diatas. Tentu pada kehidupan sehari-hari di rumah masing-
masing peserta didik sekalian terdapat termos (tempat untuk menyimpan air panas).
Bagaimanakah cara termos tersebut bekerja sehingga dapat menjadi wadah yang bisa
mempertahankan suhu air? Apakah didalamnya terdapat api atau panas yang dapat memasak
air? Kemudian peserta didik juga pernah merasakan hangatnya sinar matahari pagi ketika
berangkat menuju sekolah. Bagaimanakah caranya sehingga sinar matahari tersebut dapat
membuat kulit kita terasa hangat atau panas ? Untuk mengetahui hal-hal tersebut, mari kita
pelajari lebih lanjut didalam materi Termokimia.
A. Pengertian Termokimia
Termokimia berasal dari dua kata yaitu Termo dan Kimia. Secara Bahasa termo
diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan panas (kalor), sedangkan kimia
adalah ilmu yang mempelajari suatu zat bereaksi. Secara umum pengertian termokimia
adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara kalor (energi panas)
dengan reaksi kimia atau proses- proses yang berhubungan dengan reaksi kimia. Prinsip kerja
termos dan sinar matahari pada contoh sebelumnya termasuk salah satu penerapan
termokimia.
Didalam reaksi kimia suatu zat akan mengalami perubahan energi. Energi dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Salah satu bentuk energi yang
mengalami perubahan didalam termokimia adalah kalor. Kalor dapat diukur dengan cara
mengukur suhu suatu zat. Lalu bagaimanakah hubungan energi dengan kalor? Mari kita
pelajari selengkapnya mengenai hubungan antara energi dan kalor.
Energi dapat berubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi lainnya, namun tidak
ada energi yang hilang. Hal ini dijelaskan didalam Hukum Kekekalan Energi yang
menyatakan bahwa “energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi energi dapat
berubah bentuk dari bentuk energi satu ke bentuk energi yang lainnya”. Contoh energi dapat
diubah adalah
1. Pada jam, baterai dapat menggerakkan jarum jam karena energi yang dihasilkan dari
reaksi kimia dalam baterai berubah menjadi energi listrik dan selanjutnya berubah menjadi
energi gerak.
2. Ketika kita berjemur dibawah sinar matahari kita akan merasakan hangat, hal tersebut
dikarenakan adanya perubahan energi radiasi dari sinar matahari yang diubah kedalam energi
panas sehingga kita merasakan hangat.
Untuk lebih memahami dan membuktikam hukum kekekalan energi mari kita
melakukan praktikum sederhana dibawah ini
PRAKTIKUM 1
Prosedur Kerja :
1. Letakkan gelas beaker diatas kaki
penyangga dan lampu bakar dibawahnya
seperti gambar dibawah.
Alat dan
Bahan :
1. Gelas
beaker
atau Gambar 2 Pembakaran menggunakan lampu
kaleng bakar dan beaker glass
minuman 2. Masukkan sejumlah etanol atau spiritus (misal
bekas 50 g) kedalam lampu bakar yang kosong,
2. Lampu kemudian timbanglah massa lampu dan
bakar spiritus.
3. Kaki 3. Masukkan sejumlah air (missal 50 g) kedalam
Penyang gelas beaker.
ga 4. Masukkan thermometer kedalam gelas
4. Termom beaker yang telah berisi air. Catat
eter temperature air (missal 20℃).
5. Etanol 5. Nyalakan lampu bakar beberapa saat
atau sehingga temperature air naik, kemudian
spiritus catat temperature air (missal 40℃).
6. Air 6. Matikan nyala api lampu dan timbang massa
lampu bakar.
7. Hitunglah massa spiritus yang terbakar.
(massa lampu+massa spiritus) sebelum
dibakar - (massa lampu+massa spiritus)
sesudah dibakar
8. Hitunglah berapa kilojoule panas yang
dibebaskan pada pembakaran 1 mol etanol.
Dari praktikum diatas, hal apa yang dapat kalian simpulkan mengenai energi ? Ayo
diskusikan dengan teman sekelompokmu !
ΔE = E2- E1
Suatu energi tidak dapat diukur, namun yang dapat diukur adalah perubahannya. Perubahan
energi biasanya diukur dalam bentuk kalor. Besar perubahan energi dalam suatu sistem reaksi
kimia merupakan jumlah perpindahan kalor dan kerja.
ΔU = q + w
Jumlah kalor dari suatu zat dapat ditentukan melalui percobaan yaitu dengan mengukur
perubahan temperatur pada zat tersebut. Jika massa zat, kalor jenis zat dan kapasitas kalor
diketahui maka rumus untuk menghitung kalor adalah sebagai berikut :
Q = m x c x ΔT Atau Q = C x Δt
Keterangan :
Q = Jumlah kalor
m = massa zat
Contoh
Soal :
Berapa joule kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 250 gram air dari temperature
30℃ menjadi 100 ℃. Kalor jenis air 4,18 J g-1 K-1
Jawab :
Q = m x c x ΔT
= 73. 150 J
= 73,150 kJ
Berkaitan dengan perpindahan energi ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam proses
perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan.
1. Sistem Terbuka adalah sistem yang memungkinkan terjadinya proses pertukaran energi
dan zat materi antara sistem dan lingkungan.
2. Sistem Tertutup adalah sistem yang memungkinkan terjadinya proses pertukaran energi
antara sistem dan lingkungan, namun tidak memungkinkan terjadinya pertukaran materi.
3. Sistem Terisolasi adalah sistem yang tidak memungkinkan terjadinya proses perpindahan
energi dan materi antara sistem dan lingkungan.
Contoh :
Nah, berdasarkan penjelasan diatas silahkan diskusikan manakah yang disebut sistem
dan manakah yang disebut lingkungan pada peristiwa memasak kue didalam oven ??
Jawaban :
1. Reakis Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan,
sehingga kalor dari sistem akan menurun. Bagaimana besarnya perubahan entalpi dalam
keadaan ini? Pada keaadaan seperti ini kalor sistem dikeluarkan menuju lingkungan, maka
entalpi akhir reaksi akan menjadi lebih kecil dibanding entalpi awal sebelum reaksi. Dengan
demikian besarnya perubahan entalpi (𝛥H) adalah :
𝛥H = H akhir – H awal
𝛥H = kecil – besar
𝛥H < 0 , atau bertanda negatif ( – )
Dengan demikian pada reaksi eksoterm besarnya nilai perubahan entalpi bertanda negatif.
Ciri reaksi eksoterm ini terjadi pada reaksi yang mengalami kenaikan suhu.
2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem,
sehingga kalor akan naik atau bertambah. Apa pula yang akan terjadi bila suhu sistem lebih
rendah dari suhu lingkungan? Pada keadaan di mana suhu sistem lebih rendah dari suhu
lingkungnan maka akan terjadi aliran kalor dari lingkungan menuju sistem, seperti yang
ditunjukan pada tanda panah pada gambar di atas, dengan kata lain kalor akan masuk menuju
sistem. Hal ini dikenal dengan proses endoterm. Pada keaadaan seperti ini kalor sistem
bertambah, maka entalpi akhir reaksi akan menjadi lebih besar dibanding entalpi awal
sebelum reaksi. Dengan demikian besarnya perubahan entalpi (𝛥H) adalah:
𝛥H = H akhir – H awal
𝛥H = besar – kecil; 𝛥
H > 0 , atau bertanda positif ( + )
Dengan demikian pada reaksi endoterm besarnya nilai perubahan entalpi bertanda positif.
Ciri reaksi endoterm ini terjadi pada reaksi yang mengalami penurunan suhu.
5. Perubahan Entalpi
Sebelum memperlajari perubahan entalpi, kita akan memahami terlebih dahulu
mengenai persamaan termokimia. Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang
menyatakan jumlah mol dan keadaan fisik masing- masing zat (pereaksi maupun hasil reaksi)
serta perubahan entalpi (ΔH) untuk reaksi yang bersangkutan. Contoh persamaan termokimia
dan cara membacanya yang benar adalah sebagai berikut :
➢ Reaksi 1 mol gas metana dengan 2 mol gas oksigen yang menghasilkan karbondioksida
dan air menghasilkan karbondioksida dan air membebaskan kalor sebesar 802,3 kJ
pada temperature 298 K dan tekanan 1 atm. Persamaan termokimianya adalah sebagai
berikut :
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ΔH0 = -802,3 kJ
➢ Reaksi 1 mol gas N2 dengan 3 mol gas H2 membentuk 2 mol gas NH3 pada 250C dan
tekanan 1 atm membebaskan kalor sebesar 92,0 kJ. Persamaan termokimianya adalah
sebagai berikut :
N2(g) + 3H2(g) → 2 NH3(g) ΔH0 = -92,0 kJ
Perubahan entalpi reaksi dikenal juga dengan entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi
standar diukur pada temperature 298 K (250C) dan pada tekanan 1 atmosfer. Perubahan
entalpi standar dinyatakan dengan symbol ΔH0.
Jenis jenis perubahan entalpi standar dibagi dalam beberapa bentuk diantaranya
adalah :
6.1 Kalorimeter
Kalorimeter yang baik merupakan kalorimeter yang tidak menyerap kalor (nilai
kapasitas kalornya sangat kecil). Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan sebagai berikut:
Q= m.c.Δt
Keterangan:
Kalor reaksi merupakan kalor penggabungan dari kalor yang diserap atau dilepaskan
dengan kalorimeter.
qkalorimeter = c x Δt
Keterangan :
Kegunaan hukum hess adalah untuk menghitung harga ΔH yang sukar diperoleh
dalam percobaan. Pada 1840, ilmuwan bernama Henry Germain Hess melakukan
serangkaian percobaan dan mendapat kesimpulan yang berbunyi “Perubahan entalpi suatu
reaksi hanya tergantung pada keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat
hasil reaksi), tidak tergantung pada jalannya reaksi”. Pernyataan tersebut dikenal hingga
saat ini dengan “Hukum Hess”. Jadi, jika reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau
lebih, maka perubahan (∆H) reaksi sama dengan jumlah ∆H dari semua tahapan.
Contoh :
Reaksi pembakaran karbon (C) menjadi CO2 dapat berlangsung melalui 2 cara yaitu :
Proses diatas dapat digambarkan dengan diagram tingkat energi sebagai berikut :
∆H1 = -110,5 kJ
∆H2 = -283,0 kJ
Persamaan kimia : a PQ + b RS → c PS + D QR
Contoh Soal :
ΔHreaksi = ( 2. ΔHf0 CO2 (g) + 3. ΔHf0 H2O(g)) – ( ΔHf0 C2H6 (g) + 3 ½ ΔHf0 O2(g))
½ mol x 0 kJ/mol]
= -1.512,4 kJ + 84,7 kJ
= -1.427,7 kJ.
Jadi, perubahan entalpi pembakaran 1 mol gas etana adalah -1.427,7 kJ.
Pada dasarnya reaksi kimia terdiri dari dua proses yaitu pemutusan ikatan antar atom
dari senyawa yang bereaksi dan selanjutnya proses penggabungan ikatan kembali dari atom-
atom yang terlibat dari reaksi sehingga membentuk susunan baru. Dalam pemutusan ikatan
antar atom diperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh suatu
mol molekul gas menjadi atom-atom atau gugus dalam keadaan gas disebut energi ikatan.
Contoh Soal :
Diketahui data energi ikatan sebagai berikut :
C – H = 415
C – C = 350
O = O = 498
C = O = 745
O – H = 464
Dengan menggunakan energi ikatan diatas hitunglah energi yang dibebaskan pada
pembakaran 1 mol gas etana jika dibakar pada temperature diatas 1000C.
Jawab :
Reaksi pembakaran gas etana :
7
C2H6(g) + 2 O2(g) → 2 CO2(g) + 3H2O(g)
atau :
H H
7
H –C – C– H + 2 O = O → 2 O=C=O + 3 H– O – H
H H
Pemutusan Ikatan (x) :
6 mol C – H = 6 x 415 = 2.490 kJ
1 mol C – C = 1 x 350 = 350 kJ
3,5 mol O = O= 3,5 x 498 = 1.743 kJ +
x = 4.583 kJ
Pembentukan Ikatan (y)
4 mol C = O = 4 x 745 = 2.980 kJ
6 mol O – H = 6 x 464 = 2.784 kJ+
y = 5.764 kJ
ΔH = x- y
= 4.583 kJ – 5.764 kJ
= - 1.181 kJ
Jadi, energi yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol C2H6(g) = -1.181 kJ.
oleh rantai karbon yang dimiliki oleh bensin. Semakin Panjang rantai karbon yang
dimiliki oleh suatu bahan bakar maka akan semakin tidak sempurna pembakaran.
Contoh perbandingannya adalah pembakaran gas LPG lebih sempurna dibandingkan
dengan pembakaran minyak tanah, karena komponen utama LPG (C3H8) sedangkan
minyak tanah adalah (C14H30). Pada pembakaran tidak sempurna selain tidak efesien
juga dapat menimbulkan pencemaran udara karena CO merupakan gas beracun.
RANGKUMAN
1. Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara kalor (energi
panas) dengan reaksi kimia atau proses- proses yang berhubungan dengan reaksi kimia.
2. Energi yang dimiliki benda dapat dibedakan menjadi dua yaitu energi kinetik dan energi
potensial. Energi dapat berubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi lainnya, namun
tidak ada energi yang hilang.
3. Kalor merupakan energi yang berpindah dari suatu benda ke benda yang lain karena adanya
perbedaan temperature.
4. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam perubahan energi,
sedangkan yang berada diluar sistem yang dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan.
Sistem terdiri dari sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
5. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga
kalor dari sistem akan menurun. Sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap
kalor dari lingkungan ke system, sehingga kalor akan naik atau bertambah.
6. Perubahan entalpi reaksi standar diukur pada temperature 298 K (250C) dan pada tekanan
1 atmosfer. Perubahan entalpi standar dinyatakan dengan symbol ΔH0. Jenis- jenis entalpi
adalah :
a. Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf0), f= formation
b. Entalpi Penguraian Standar (ΔHd0), d= decompotition.
c. Entalpi Pembakaran Standar (ΔHc0), c = combustion.
7. Penentuan harga perubahan entalpi dapat dilakukan dengan :
a. Kalorimeter
b. Hukum Hess
c. Energi Ikatan
8. Aplikasi termokimia dalam kehidupan sehari- hari dapat dilihat pada proses pembakaran
bahan bakar. Bahan bakar adalah suatu zat yang dapat terbakar dengan oksigen dan
menghasilkan kalor. Dalam proses pembakaran terdapat dua jenis pembakaran yaitu
pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna.
SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Latihan berikut dengan jujur, mandiri serta penuh semangat!
Berusahalah mengerjakan secara mandiri terlebih dahulu tanpa melihat kunci
jawaban. Setelah selesai mengerjakan, cocokkan jawabanmu dengan kunci soal, bila
jawabanmu ada yang belum sesuai dengan kunci, bacalah dan berusaha pahami
pembahasannya. Selamat berlatih dan semangat ya.
1. Spiritus merupakan bahan yang mudah terbakar dan bisa digunakan untuk mengisi
lampu spiritus atau tempat pemanas sayuran yang dihidangkan di atas meja. Kalor
pembakaran spiritus dapat ditentukan dengan cara membakar spiritus tersebut dan
kalor yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan sejumlah massa air. Dari
penjelasan tersebut. Berapakah joule kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 300
gram air dari temperature 30℃ menjadi 100 ℃. Kalor jenis air 4,18 J g-1 K-1 ?
a. 87,780 kJ
b. 86, 780 kJ
c. 67,780 kJ
d. 68, 780 kJ
5. Pada beberapa daerah sering terjadi kelangkaan solar. Solar biasanya digunakan oleh
nelayan sebagai bahan bakar kapal- kapal nelayan. Selain itu, solar juga digunakan
sebagai bahan bakar oleh truk- truk besar. Solar sering digunakan karena harganya
yang lebih murah, namun efek samping dari penggunaan solar ini adalah terjadinya
polusi udara. Hal tersebut dikarenakan pada pembakaran bahan bakar berupa solar ini
akan mengalami proses pembakaran tidak sempurna. Bagaimanakah ciri dari
pembakaran tidak sempurna ?
a. Pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida (CO)
dan uap air (H2O).
b. Pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon (C) dan uap air
(H2O).
c. Pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan
uap air (H2O).
d. Pada pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida (CO2).
KUNCI JAWABAN
REFLEKSI
a. Para peserta didik yang kami banggakan, setelah mempelajari bab inii, bagaimanakah
penguasaan kalian terhadap materi termokimia ? Silahkan beri tanda centang (√) pada
kotak yang kalian anggap sesuai.
b. Apa manfaat yang kalian dapatkan setelah mempelajari materi termokimia dalam
kehidupan sehari-hari ? Tuliskan !
SOAL EVALUASI
PILIHAN BERGANDA
1. Salah satu bahan yang digunakan pada saat mencuci pakaian adalah detergen. Apabila
kita melarutankan detergen didalam wadah akan menyebabkan wadah pelarutan menjadi
panas akan tetapi pelarutan pupuk urea dengan pelarut air ternyata mengakibatkan
penurunan suhu pada larutan yang dihasilkan. Pernyataan yang benar dari peristiwa di
atas adalah ....
a. Pelarutan detergen merupakan peristiwa eksoterm karena terjadi pelepasan kalor
b. Pelarutan detergen merupakan peristiwa eksoterm karena terjadi penyerapan kalor.
c. Pelarutan detergen merupakan peristiwa endoterm karena terjadi penyerapan kalor.
d. Pelarutan urea merupakan peristiwa endoterm karena terjadi menghasilkan kalor.
e. Pelarutan urea merupakan peristiwa eksoterm karena terjadi penyerapan kalor.
2. Didalam pertandingan permainan sepak bola, pada saat salah satu pemain mengalami
cedera para tim medis akan segera menggunakan kantong penyeka portable sebagai
pertolongan pertama pada bagian tubuh yang mengalami cedera seperti terkilir, kram
atau nyeri. Penggunaan kantong penyeka portable ini cukup ditempelkan dibagian tubuh
yang mengalami cedera dengan cara ditekan sehingga bagian didalam kantong penyeka
(ammonium nitrat dan air) akan bereaksi dan menimbulkan suhu yang dingin (suhu
turun). Dari prinsip kerja kantong penyeka portable tersebut reaksi apakah yang terjadi?
a. Reaksi Endoterm, karena terjadi penurunan suhu
b. Reaksi Endoterm, karena terjadi kenaikan suhu
c. Reaksi Ekoterm, karena terjadi penurunan suhu
d. Reaksi Eksoterm, karena terjadi kenaikan suhu.
e. A, B, C dam E salah.
3. Jika reaksi antara logam Barium dengan Asam Klorida encer di campurkan kedalam
tabung reaksi yang tersumbat dengan rapat, gas Hidrogen di dalam sistem tidak dapat
meninggalkan sistem. Akan tetapi perambatan kalor meninggalkan sistem tetap terjadi
melalui dinding pada tabung reaksi. Pada percobaan ini termasuk ke dalam…
a. Sistem Terbuka
b. Sistem Tertutup
c. Sistem Terisolasi
d. Perubahan Entalpi
e. Perubahan Energi dalam
5. Reaksi pembakaran sempurna gas propana (salah satu komponen gas elpiji) adalah
sebagai berikut (belum setara): C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Jikadiketahui:
∆Hf C3H8(g)=(–104kJ.mol–1)
∆Hf CO2(g)=(–394kJ.mol–1)
∆Hf H2O(g) =( –242 kJ.mol–1)
Energi ikatan rata- rata:
C–C=+348kJ.mol–1
O=O=+495kJ.mol–1
C=O=+799kJ.mol–1
H–O= +463 kJ.mol–1
Berdasarkan sata di atas, maka besarnya energi ikatan rata-rata C–H dalam senyawa
C3H8 adalah .....
a. –2.046 kJ/mol
b. +2.046 kJ/mol
c. +3.281 kJ/mol
d. +410 kJ/mol
e. –410 kJ/mol
KUNCI JAWABAN
Cocokkanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban dibawah ini, kemudian ikuti panduan
pedoman penskoran berikut .
Pilihan Berganda
No. Jawaban
1 B
2 A
3 B
4 D
5 D
Pedoman Penskoran
Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar.
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
GLOSARIUM
Eksoterm: melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga kalor dari sistem akan
menurun.
Endoterm : menyerap kalor dari lingkungan ke sistem, sehingga kalor akan naik atau
bertambah.
Energi Ikatan : Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh suatu mol molekul
gas menjadi atom-atom atau gugus dalam keadaan gas.
Entalpi (H) : energi dalam bentuk kalor yang tersimpan dalam suatu sistem.
Entalpi pembentukan standar (ΔHf0) : perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan
1 mol suatu senyawa dari unsur- unsurnya pada keadaan standar.
Hukum Hess : Perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal (zat-zat
pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat hasil reaksi), tidak tergantung pada jalannya
reaksi.
Kalorimeter : alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan sistem.
Lingkungan : Segala sesuatu yang berada diluar sistem yang dapat mempengaruhi sistem
Persamaan Termokimia : persamaan reaksi yang menyatakan jumlah mol dan keadaan fisik
masing- masing zat (pereaksi maupun hasil reaksi) serta perubahan entalpi (ΔH)
untuk reaksi yang bersangkutan.
Perubahan Entalpi : . Perubahan entalpi reaksi standar diukur pada temperature 298 K
(250C) dan pada tekanan 1 atmosfer. Perubahan entalpi standar dinyatakan dengan
symbol ΔH0.
DAFTAR PUSTAKA
Ernavita & Kuswati, T.M. (2016). Konsep dan Penerapan Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Sudarmo, U., Nanik, M. (2014). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang
Disempurnakan Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Erlangga.