Anda di halaman 1dari 56

Energi dan Entalpi, Penentuan Perubahan

Entalpi, Energi Ikatan, Bahan Bakar dan


Perubahan Entalpi

Created by:
Maria Ulfah, Nurusshobah,
Siti Mahfudzah, Fedinafaliza, 1
Nur Citra Maulidia, Nur Husnina Lathifah
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah
yang telah melimpahkan taufiq, hidayah dan inayah-Nya sehingga kita diberikan kesehatan dan ilmu
pengetahuan mudah-mudahan taufiq dan hidayah-Nya itu terus diberikan-Nya dari dunia hingga akhir
nanti Amin yaa rabbal’alamin. Shalawat dan salam selalu tercurah keharibaan junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat beliau, demikian pula para pengikut beliau hingga
akhir zaman. Berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Modul
Pembelajaran Termokimia untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan Kimia.

Berhubung dengan telah selesainya makalah yang di buat ini penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1) Ibu Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc dan Bapak Al Mubarak, M.Pd, selaku dosen mata kuliah
Inovasi Pendidikan Kimia
2) Rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan modul ini.
Dalam penyusunan modul ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi penulis. Penulis menyadari
bahwa modul ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.

Banjarmasin, Mei 2017

Tim Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii
KURIKULUM KIMIA 2013 .......................................................................................................... iii
INDIKATOR ................................................................................................................................... iv
PETA KONSEP ............................................................................................................................... v

TERMOKIMIA ................................................................................................................................ 1
A. Energi dan Entalpi ..................................................................................................................... 2
1. Sistem dan Lingkungan ................................................................................................................. 2
2. Energi dan Entalpi ......................................................................................................................... 4
3. Perubahan Entalpi (∆H) ................................................................................................................ 5
4. Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm ........................................................................................ 6
5. Persamaan Termokimia dan Diagram Energi ............................................................................... 9
6. Perubahan Entalpi Standar (∆Ho) .................................................................................................. 10
B. Penentuan Perubahan Entalpi .................................................................................................. 13
1. Kalorimetri .................................................................................................................................... 13
2. Hukum Hess .................................................................................................................................. 20
C. Energi Ikatan .............................................................................................................................. 24
1. Energi Disosiasi Ikatan (ID) .......................................................................................................... 25
2. Energi Ikatan Rata-rata .................................................................................................................. 25
D. Bahan Bakar dan Perubahan Entalpi ...................................................................................... 29

RANGKUMAN .............................................................................................................................. 35
UJI KOMPETENSI ....................................................................................................................... 36
Try Out ............................................................................................................................................ 40
SOAL EVALUASI ......................................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 43
GLOSARIUM ................................................................................................................................ 44
BIORAFI PENULIS ...................................................................................................................... 46

ii
KURIKULUM KIMIA KELOMPOK PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR
KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KELAS XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat
yang dianutnya. hodrokarbon, temokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan, dan koloid
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan betanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
permasalahan dalam berinteraksi secara melakukan percobaan serta berdiskusi yang
efektif dengan lingkungan sosial dan alam diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangga dalam pergaulan dunia.
3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis 3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi
pengetahuan faktual, konseptual, endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
prosedusural, dan metakognitif berdasarrkan diagram tingkat energi.
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, 3.5 Menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum
teknologi, seni, budaya, dan humaniora Hess, data peubahan entalpi pembentukan
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, standar, dan data energi ikatan.
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam 4.4 Meancang, melakukan, menyimpulkan serta
ranah konkret dan ranah abstrak terkait menyajikan hasil percobaan reaksi eksotem
dengan pengembangan dari yang dan rreaksi endoterrm.
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, 4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan
bertindak secara efektif dan kreatif , serta serta menyajikan hasil percobaan reaksi
mampu menggunakan metode sesuai kaidah eksoterrm dan reaksi endoterm.
keilmuan.

iii
INDIKATOR

1.1.1 Mensyukuri adanya sifat termokimia suatu partikel sebagai wujud kebesaran Allah Yang Maha
Esa dan pengetahuan tentang adanya keteraturan sifat termokimia sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenaannya bersifat tentatif.
2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dengan antusias dalam mengikuti pembelajaran tentang sistem dan
lingkungan dalam termokimia.
2.1.2 Menunjukkan sikap aktif dalam melakukan kerjasama kelompok.
3.4.1 Menjelaskan pengertian dari sistem dan lingkungan dari kajian literatur.
3.4.2 Membandingkan perbedaan sistem dan lingkungan.
3.4.3 Menjelaskan konsep dari hukum kekekalan energi.
3.4.4 Menghubungkan hukum kekekalan energi dengan termokimia.
3.4.5 Menyebutkan tentang pengertian dari reaksi eksoterm dan endoterm.
3.4.6 Menjelaskan sebab terjadinya reaksi eksoterm dan endoterm.
3.4.7 Menganalisis reaksi eksoterm melalui persamaan reaksi.
3.4.8 Menganalisis reaksi endoterm melalui persamaan reaksi
3.4.9 Memberi contoh reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari
3.5.1 Menganalisis besarnya ∆H reaksi berdasarkan eksperimen menggunakan kalorimeter.
3.5.2 Menyebutkan jenis-jenis perubahan entalpi dalam termokimia.
3.5.3 Menjelaskan tentang perubahan entalpi pembentukan standar.
3.5.4 Menjelaskan tentang perubahan entalpi penguraian standar.
3.5.5 Menjelaskan tentang perubahan entalpi pembakaran standar.
3.5.6 Menjelaskan tentang perubahan entalpi pelarutan standar.
3.5.7 Menganalisis hubungan perubahan entalpi dengan energi ikatan.
3.5.8 Menghitung perubahan entalpi berdasarkan hukum Hess.
3.5.9 Menghitung ∆H reaksi berdasarkan perubahan entalpi pembentukan standar.
3.5.10 Menghitung ∆H reaksi berdasarkan data energi ikatan.
3.5.11 Menentukan kalor pembakaran bahan bakar
4.5.1 Merancang percobaan tentang penentuan ∆H reaksi dengan kalorimeter.
4.5.2 Menyimpulkan data hasil percobaan tentang penentuan ∆H reaksi menggunakan kalorimeter.
4.5.3 Membuat laporan tentang penentuan ∆H reaksi berdasarkan eksperimen dengan kalorimeter.

iv
PETA KONSEP

TERMOKIMIA

Mempelajari tentang

Lingkungan
melibatkan Perpindahan energi
Sistem
dalam bentuk
Sistem terbuka
terdiri dari

Sistem tertutup Kerja


Kalor

Sistem terisolasi diukur menggunakan

Kalorimeter

menggunakan

Perubahan entalpi Perubahan energi


dalam
bernilai negatif pada bernilai positif pada

juga dapat dihitung


Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm menggunakan

Hukum Hess Energi disosiasi ikatan

Entalpi Pembentukan Standar

v
K
etika reaksi kimia terjadi, ikatan-ikatan kimia pada zat-zat yang bereaksi akan
putus dan ikatan-ikatan kimia yang baru terbentuk, membentuk zat-zat
produk. Energi dibutuhkan untuk memutuskan ikatan-ikatan dan energi
dibebaskan pada ikatan-ikatan yang terbentuk, sehingga hampir semua reaksi kimia
melibatkan perubahan energi. Energi bisa ditangkap atau dilepaskan. Energi dapat
meliputi bermacam-macam bentuk, misalnya cahaya, listrik, atau panas. Kita tak lepas
dari pemanfaatan energi untuk keperluan sehari-hari,
misalnya pembakaran bahan bakar bensin untuk
menjalankan kendaraan, memasak dengan kompor
gas (membakar gas alam), dan pembangkit listrik
tenaga air. Manusia memerlukan energi untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Energi diperoleh
dari makanan, yaitu karbohidrat dan lemak yang
dimetabolisme di dalam tubuh menghasilkan energi.
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari
Gambar Mesin pembakar bensin pada sepeda motor
tentang kalor reaksi yaitupengukuran kalor yang Sumber : http://indonesian.alibaba.com
menyertai reaksi kimiadisebut termokimia. Termokimia mempelajari mengenai sejumlah
panas yang dihasilkanatau diperlukan oleh sejumlah tertentu pereaksi dan cara
pengukuran panas reaksi tersebut. Termokimia merupakan hal yang penting, baik untuk
keperluan praktik maupun teori. Penerapan pada praktik termasuk mengukur nilai energi
pada bahan bakar dan menentukan energi yang diperlukan pada proses industri.Karena
dalam sebagian besar reaksikimia selalu disertai dengan perubahan energi yang berwujud
perubahan kalor, baikkalor yang dilepaskan maupun diserap. Kalor merupakan salah satu
bentuk dari energi.James Prescott Joule (1818-1889) merumuskan Asas Kekekalan
Energi:
“Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk
energi yang satu menjadi bentuk energi yang lain”.

1
Jadi, energi yang menyertai suatu reaksi kimia, ataupun proses fisika,
hanyamerupakan perpindahan atau perubahan bentuk energi.Untuk mempelajari
perubahan kalor dari suatu proses perlu dikaji beberapa halyang berhubungan dengan:
• energi yang dimiliki oleh suatu zat
• bagaimana energi tersebut berubah
• bagaimana mengukur perubahan energi tersebut
• bagaimana hubungan energi dengan struktur zat.

A. Energi dan Entalpi


1. Sistem dan Lingkungan
Dalam termokimia terdapat dua hal yang perlu diperhatikan menyangkut
perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah segala sesuatu
yang menjadi pusat perhatian yang kita pelajari perubahan energinya.
Sedangkan yang disebut lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem.

Contoh

Ketika kita melarutkan teh dalam air diwadah berupa cangkir seperti terlihat pada
Gambar 1.1 disamping.

Pada contoh di atas yang menjadi pusat perhatian


adalah air teh. Jadi, air teh disebut sistem, sedangkan gelas
merupakan pembatas, udara serta segala sesuatu diluar sistem
merupakan lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem
[Sidebars are great for
dibedakan menjadi tigamacam, yaitu sistem terbuka, sistem calling out important points
tertutup, dan sistem terisolasi. from your text or adding
a. Sistem Terbuka additional info for quick
reference, such as a
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan
schedule.
terjadinya pertukaran kalor danzat (materi) antara lingkungan
Gambar 1.1 Secangkir teh
dan sistem. They are typically
Sumber:placed on
the left, right, top or bottom
http://warisancoetomocoid.wordpress
.com
of the page. But you can
easily drag them to any
position you prefer. 2
When you’re ready to add
your content, just click here
Contoh

Reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida encer yang dilakukan pada
tabung reaksi yang tebuka. Pada peristiwa ini terjadi reaksi:
Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g)
Oleh karena reaksi dilakukan pada tabung terbuka, gas hidrogen yang dihasilkan akan
keluar dari sistem ke lingkungan, dan kalor yang dihasilkan pada reaksi tersebut juga akan
merambat keluar dari sistem ke lingkungan.

b. Sistem Tertutup
Sistem tertutup adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya
pertukaran kalorantara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran
materi.
WEB
Contoh
KIMIA
Jika reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida Simak penjelasan dan
encer tersebut dilakukan pada tabung reaksi yang animasi mengenai sistem
tersumbat dengan rapat, gas hidogen (materi) di dalam dan lingkungan pada situs
berikut:
sistem tidak dapat meninggalkan (keluar) sistem. Akan
https://www.youtube.com/wat
tetapi, perrambatan kalor meninggalkan (keluar) sistem ch?v=KSLfgQmmvWo
tetap terjadi melalui dinding tabung reaksi.

c. Sistem Terisolasi (tersekat),


Sistem terisolasi adalah suatu sistem yang tidak memungkinkan
terjadinyapertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan.

Contoh

Jika reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida encer tersebut dilakukan
di dalam suatu tempat yang tertutup rapat (terisolasi), misalnya di dalam penyimpan air
panas (termos).

3
Gambar 1.2 Contoh sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi
Sumber: https://dwirahmawati41.wordpress.com/2015/04/03/sistem-dan-lingkungan/

2. Energi dan entalpi


Dalam setiap reaksi kimia selalu terjadi perubahan energi.
Keseluruhan energi yang dimiliki oleh suatu sistem dalam
keadaan tertentu disebutenergi dalam (U). Energi dalam merupakan
suatu fungsi keadaan, hanya bergantung pada keadaan sistem (suhu,
volume, tekanan, dan jumlah mol), tidak bergantung pada jalan yang dilalui
sistem. Energi dalam tidak dapat
Satuan-satuan energi:
diukur tetapi perubahannya dapat
1 kalori = 4,184 Joule
diukur. Jika perubahan itu dilakukan
1 kJ = 1000 Joule
pada tekanan tetap (sistem terbuka),
1 kkal = 1000 kalori
perubahan energi dalam yang terjadi
1kkal = 4,184 k J
dinamakan perubahan entalpi.
Reaksi kimia pada umumnya
dilakukan dalam sistem terbuka
(tekanan tetap).Oleh karena itu, pada setiap proses yang melibatkan perubahan
volume akibat tekanan tetap, ada kerja yang menyertai proses tersebut meskipun
kecil tetapi cukup berarti.
Menurut Hukum Termodinamika I (Hukum Kekekalan Energi),

H = U + PV

4
Perubahan entalpi dinyatakan dengan persamaan :

H = U + PV

Dari persamaan dapat disimpulkan bahwa jika reaksi dilakukan pada


tekanan tetapmaka perubahan kalor yang terjadi akan sama dengan perubahan
entalpi sebab perubahan tekanannya 0 (nol). Jadi, entalpi sama dengan besarnya
energi dalam yang disimpan dalam suatu sistem. Sehingga entalpi (H)
merupakan energi dalam bentuk kalor yangtersimpan di dalam suatu sistem.

3. Perubahan Entalpi (∆H)


Setiap sistem mempunyai energi yang Secara matematis, perubahan
tersimpandidalamnya yang tidak dapat diketahui entalpi (∆H) dapat diturunkan sebagai
dengan pasti, yang dapat diketahui hanya perubahan berikut.
energi dari suatu sistem yang mengalami perubahan. H = E + W ...............(1)
Jumlah total dari semuabentuk energi disebut entalpi Pada tekanan tetap:
(H). Entalpi akan konstanselama tidak ada energi yang ∆H = ∆E + P∆V .......(2)
masuk atau keluar dari sistem. Jadi, perubahan entalpi ∆E = q + W ..............(3)
dapat diukur jika terjadi perubahan sistem. Wsistem = –PV ...........(4)
Perubahan sistem terjadi karena perubahan Substitusi persamaan (3) dan (4) dalam
tekanan dan perubahan volume yang disertai persamaan (2):
perubahan kalor. Jika sistem mengalami perubahan H = (q + W) + P∆V
pada tekanan tetap, maka besarnya perubahan kalor H = (q – P∆V) + P∆V
disebut dengan perubahan entalpi (∆H). Jika suatu H=q
reaksi berlangsung pada tekanan tetap, maka
perubahan entalpi sama dengan perubahan kalor kalor Jadi, pada tekanan tetap, perubahan
dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya agar sistem entalpi (∆H) sama dengan kalor (q)
yang diserap atau dilepas
kembali ke keadaan semula.
(James E. Brady, 1990).

∆H = qp

5
Perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan sehingga hanya begantung pada keadaan awal
dan akhir. Jadi, perubahan entalpi (∆H) menunjukkan selisih antara entalpi sistem sebelum reaksi dan
setelah reaksi berlangsung.

∆H = Hakhir - Hawal

4. Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm


Reaksi kimia berdasarkan kalor yang dibebaskan/kalor yang diserap, yaitu:
a. Reaksi kimia yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Ciri khas dari
reaksi endoterm adalah selama reaksi berlangsung terjadi penurunan suhu
sehingga untuk kembali dalam keadaan suhu awal harus menyerap kalor.
b. Reaksi kimia yang melepas kalor disebut reaksi eksoterm. Ciri khas reaksi
eksoterm adalah selama reaksi berlangsung terjadi kenaikan suhu sehingga
untuk kembali dalam keadaan suhu awal harus melepas kalor.
Pada reaksi eksoterm, kandungan kalor sistem berkurang
sehinggaHawal>Hakhir,maka ∆H mempunyai nilai negatif atau ∆H< 0.
Pada reaksi endoterm, kandungan kalor sistem bertambah
sehinggaHawal<Hakhir,maka ∆H mempunyai nilai positif atau ∆H> 0.

Gambar 1.3 Reaksi Endoterm dan Eksoterm

6
Kegiatan Siswa

Reaksi endoterm, eksoterm dan perubahan entalpi


Alat yang digunakan:
1. Kalorimeter tekanan tetap
2. Gelas kimia 250 mL
3. Batang pengaduk
4. Labu Erlenmeyer 250 mL

Bahan yang digunakan:


1. HCl 0,5 M
2. NaOH 0,5 M
3. Ba(OH)2 0,25 M
4. NH4Cl 0,5 M

Kamu lakukanlah langkah kerja berikut:


1. Siapkan alat-alat kalorimeter dalam keadaan bersih.
2. Masukkan 100 mL larutan HCl 0,5 M ke dalam kalorimeter. Ukur suhunya.
3. Sementara itu, sediakan pula 100 mL larutan NaOH 0,5 M ke dalam labu Erlenmeyer. Ukur pula
suhunya.
4. Tuangkan larutan NaOH ke dalam larutan HCl. Kemudian catat suhunya setiap satu menit.
Pencatatan dilakukan hingga diperoleh suhu yang relatif tetap.
5. Tentukan nilai kalor yang diserap atau dilepas berdasarkan data yang kamu peroleh
6. Ulangi langkah diatas untuk larutan Ba(OH)2 0,25 M dan NH4Cl 0,5.
7. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaanmu.

Catatan: Untuk hasil percobaan yang lebih akurat langkah percobaan dapat diawali dengan
penentuan tetapan kalorimeter

7
Kimia di Sekitar
Kita Fotosintesis

Reaksi fotosintesis merupakan reaksi endoterm karena


menyerap energi sebesar 2.820 kJ/mol. Reaksi yang
terjadi adalah:

6 CO2(g) + 6 H2O(l)  C6H12O6(s) + 6 O2(g)

∆H = + 2.820 kJ/mol glukosa

Energi diserap dari cahaya matahari oleh zat hijau


daun (disebut klorofil) yang digunakan membentuk
glukosa. Glukosa bertindak sebagai cadangan energi
dan kemudian akan melepaskan energi dengan membalik reaksi di atas. Beberapa energi
yang dilepas akan muncul pada molekul sebagai adenosine triphosphat (ATP), yang
merupakan bahan bakar untuk banyak reaksi pada kehidupan sel-sel termasuk sistesis
protein dan pergerakan otot-otot. Fotosintesis merupakan sumber energi murni dalam bahan
bakar fosil.

Sumber: Chemistry, For Advanced Level, Ted Lister and Janet Renshaw, Stanley Thornes
Publishers Ltd., 2000.

Berdasarkan contoh diatas, apa yang dapat kamu


simpulkan mengenai ciri-ciri reaksi endoterm dan eksoterm ?

Reaksi Endoterm Reaksi Eksoterm

8
5. Persamaan Termokimia dan Diagram Energi
Contoh penulisan persamaan reaksi dalamtermokimia:
a. H2(s) + O2(g) H2O(g) ∆H = -285,5 kJ

Persamaan termokimia ini menunjukkan bahwa reaksi pembentukan 1 mol H2O


disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 285,5 kJ.
b. 2H2(s) + O2(g)2H2O(g) ∆H = -571,0 kJ
Persamaan termokimia ini menunjukkan bahwa reaksi pembentukan 2 mol H2O
disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 571,0kJ.

Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai perubahan entalpi


dipengaruhi oleh jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.
Proses penguapan kalor 1 mol H2O diperlukan kalor sebesar 44 kJ,
maka persamaan termokimia tersebut adalah:
H2O(l) H2O(g) ∆H = +44 kJ
Diagram energi menggambarkan besarnya entalpi zat-zat sebelum
reaksi dan zat-zat hasil reaksi serta besarnya perubahan entalpi yang menyertai
reaksi tersebut. Berikut adalah diagram energi pembentukan H2O dan
penguapan H2O.

Gambar 1.4 Diagram Energi

9
6. Perubahan Entalpi Standar
Perubahan entalpi standar (∆H°) adalah perubahan entalpi (∆H) reaksi
yangdiukur pada kondisi standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1
atm.Satuan ∆H adalah kJ dan satuan ∆H molar reaksi adalah kJ/mol.

a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆Hf0= Standard


Enthalpy of Formation)
Perubahan entalpi pembentukan standaradalah perubahan entalpiuntuk
membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur-unsurnya yang
diukur pada 298 K dantekanan 1 atm.

Contoh

1) H2(g) + ½ O2(g)  H2O(l) ∆Hf° = –285,85 kJ


Koefisien 1 pada H2O berarti 1 mol H2O
Artinya, pada pembentukan 1 mol H2O dari unsur hidrogen dan
unsuroksigen dibebaskan energi sebesar 285,85 kJ (tanda negatif pada
∆Hf0 berartidibebaskan energi atau reaksi eksoterm).
2) 4C(s) + 2H2(g) 2C2H2(g) ∆H = + 454 kJ
Koefisien 2 pada C2H2berarti 2 mol C2H2, maka semuakoefisien
reaksi dibagi 2 termasuk ∆H.
Reaksi menjadi:
2C(s) + H2(g)  C2H2(g) ∆H = + 227 kJ
Artinya, pada pembentukan 1 mol C2H2 dari unsur karbon dan unsur
hidrogen dibutuhkan panas sebesar 227 kJ (endoterm).

10
b. Perubahan Entalpi Peruraian Standar (∆Hd° = Standard Enthalpy
of Decomposition)
Perubahan entalpi peruraian standaradalah perubahan entalpi dari peruraian
1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan
standar (kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan). Sesuai dengan
asas kekekalan energi, maka nilai entalpi peruraian samadengan entalpi
pembentukannya, tetapi tandanya berlawanan.

Contoh

Tuliskan persamaan termokimia penguraian H2O apabila diketahui ∆Hf0H2O= 285,85kJ/mol!

Jawab:
Reaksi peruraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan sehingga zat yangterurai di sebelah kiri
anak panah.
H2O(l)  H2(g) + ½ O2(g) ∆Hd° = +285,85 Kj
Koefisien 1 pada H2O untuk 1 mol zat yang diuraikan dan tanda ∆Hd° berlawanan dengan ∆Hf°.

c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (∆Hd°= Standard


Enthalpy of Combustion)
Perubahan entalpi pembakaran standaradalah perubahan entalpi
untukpembakaran sempurna 1 mol suatu zat dengan O2dari udara
yangdiukur pada 298 K dan tekanan 1 atm. Satuan ∆Hc° adalah kJ/mol.
Pembakarandikatakan sempurna jika:`
1) karbon (C) terbakar sempurna menjadi CO2
2) hidrogen (H) terbakar sempurna menjadi H2O
3) belerang (S) terbakar sempurna menjadi SO2
4) senyawa hidrokarbon (CxHy) terbakar sempurna menurut reaksi:
CxHy + O2 CO2 + H2O (belum setara)

11
Contoh

Pada pembakaran 570 gram isooktana (C8H18), salah satu komponen yang ada
dalambensin, pada keadaan standar/STP dibebaskan kalor sebesar 27.500 kJ. Hitunglah
besarnya ∆Hc° dan tulislah persamaan termokimia pembakaraan isooktana tersebut!
Jawab:

Untuk 1 mol C8H18, maka ∆Hc° = × (–27.500)= –5.500 kJ

Persamaan termokimia:
C8H18(l) + O2(g)  8 CO2(g) + 9 H2O(g) ∆Hc° = –5.500 kJ/mol

Latihan Soal
1. Diketahui dua jenis reaksi sebagai berikut:
a. C(s) + O2(g)  CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
b. 2NH3(g)  N2(g) + 3H2(g) ∆H = + 92 kJ
Gambarlah diagram tingkat energi untuk kedua reaksi tersebut!
2. Diketahui entalpi pembentukan standar ∆Hf0 NH3= -46,1 kJmol-1.Tulislah persamaan
termokimia reaksi penguraian NH3?
3. Diketahui entalpi pembentukan standar ∆Hf0 H2O(l) adalah -285,85 kJmol-1. Berapa kalor
diperlukan untuk menguraikan 10 g air menjadi hidrogen dan oksigen pada keadaan
standar?(H =1; O =16)
4. Diketahui persamaan termokimia reaksi pembakaran asetilena (C2H2(g)) sebagai berikut:
2C2H2(g) + 5O2(g)  4CO2(g) + 2H2O(l) ∆Hc0= - 2599,1kJ
a. Tentukanlah entalpi pembakaran standar asetilena?
b. Berapa kJ dihasilkan pada pembakaran 10 liter gas asetilena pada kondisi STP?

12
B. Penentuan Perubahan Entalpi

1. Kalorimetri
Perubahan entalpi dapat diukur menggunakan kalorimeter sederhana
dan kalorimeter bom. Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas atau wadah
yang bersifat isolator, misalnya gelas styrofoam atau plastik yang bersifat
isolator. Dengan demikian, selama reaksi berlangsung dianggap tidak ada kalor
yang diserap maupun dilepaskan oleh sistem ke lingkungan, sehingga:

qreaksi + qkalorimeter + qlarutan = qsistem

qreaksi + qkalorimeter + qlarutan = 0

atau

qreaksi = -(qkalorimeter + qlarutan)

[Cite your source here.]


Jika nilai apasitas kalor kalotimeter sangat kecil, kalor kalorimeter
dapat dibaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada
kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter.

qreaksi = -qlarutan

qlarutan = m x c x ∆T

sehingga: qreaksi = -m x c x ∆T

dengan : q = kalor reaksi (J atau kJ) ∆T = perubahan suhu (oC atau K)

m = massa (g atau kg) c = kalor jenis (J/goC atau J/kg K)

13
Untuk lebih jelasnya, lakukan kegiatan 2.2 berikut.

Kegiatan 2.2

Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi

Pada percobaan ini akan ditentukan perubahan entalpi pada reaksi anatara larutan
natrium hidroksida dengan larutan asam klorida.

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(I)

1. Alat dan bahan


Alat dan bahan Ukuran/satuan Jumlah

Gelas styrofoam 200 mL 2 buah

Silinder ukur 50 mL 2 buah

Termometer 0-50oC 1 buah

Larutan natrium
1M 50 mL
hidroksida

Larutan asam klorida 1M 50 mL

2. Cara Kerja
a. Masukkan 50 mL larutan NaOH 1 M ke dalam gelas styrofoam dan masukkan 50 mL
larutan HCl 1 M ke dalam silinder ukur.
b. Ukurlah suhu kedua larutan. Jika suhu kedua larutan berbeda, catat suhu rata-ratanya
sebagai suhu awal.
c. Tuangkan larutan HCl tersebut ke dalam bejana yang berisi larutan NaOH. Aduk
dengan termometer dan perhatikan suhu yang terbaca pada termometer. Catatlah suhu
tertinggi yang terbaca sebagai suhu akhir.

14
d. Catat pengamatan Anda dengan membuat tabel pengamatan.
Hasil Pengamatan
Suhu larutan NaOH 1 M = .................oC
Suhu larutan HCl 1 M = ................. oC
Suhu rata-rata (suhu awal) = ................. oC
Suhu akhir = .................oC
Kenaikan suhu = ................. oC
e. Hitunglah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan
agar suhu larutan kembali turun dan menjadi sama
dengan suhu awal larutan.
Analisis Data/Pertanyaan
1. Hitunglah qlarutan dengan rumus q = m x c x ∆T (kalor yang diserap bejana plastik
dapat diabaikan).
2. Hitung qreaksi (= -qlarutan)
3. Hitunglah jumlah mol NaOH dalam 50 cm3 larutan NaOH 1 M dan jumlah mol HCl
dalam 50 cm3 larutan HCl 1 M.
4. Hitunglah qreaksi pada pembentkan 1 mol H2O (jika NaOH dan HCl yang bereaksi
masing-masing 1 mol).
5. Tulis persamaan termokimia untuk reaksi ini (∆Hreaksi = qreaksi pada pembentukan 1
mol H2O).
6. Carilah data kalor reaksi netralisasi asam-basa dari literatur, kemudian bandingkan
dengan hasil yang Anda peroleh dari kegiatan ini. Jika terdapat penyimpangan yang
berarti, cobalah kemukakan penyebabnya.
7. Tariklah kesimpulan dari kegiatan ini.
Catatan :
Pada perhitungan perubahan entalpi pada reaksi ini dianggap bahwa:

a. Massa larutan sama dengan air (2 x 50 cm3 larutan dianggap 100


cm3 air).
b. Selama reaksi berlangsung, energi yang berpindah dari sistem ke
lingkungan dapat diabaikan.
c. Kalor jenis air 4,2 J g-1 K-1, massa jenis air = 1 g cm3

15
Alat yang lebih teliti untuk mengukur perubahan kalor
adalah kalorimeter bom, yaitu suatu kalorimeter yang
dirancang khusus sehingga sistem benar-benar dalam
keadaan terisolasi. Umumnya digunakan untuk menentukan
perubahan entalpi dari reaksi-reaksi pembakaran yang
melibatkan gas. Di dalam kalorimeter bom terdapat ruang
khusus tempat berlangsungnya reaksi yang di sekitarnya
diselubungi air sebagai penyerap kalor.

Gambar 2.4 Bagan kalorimeter bom

Sistem reaksi di dalam kalorimeter di usahakan benar-benar terisolasi


sehingga kenaikan atau penurunan suhu yang terjadi benar-benar hanya
digunakan untuk menaikkan suhu air di dalam kalorimeter bom. Meskipun
sistem telah diusahakan terisolasi tetapi ada kemungkinan sistem masih dapat
menyerap atau melepaskan kalor ke lingkungan, yang dalam hal ini
lingkungannya adalah kalorimeter itu sendiiri. Jika kalorimeter juga terlibat di
dalam pertukaran kalor, besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh
kalorimeter disebut dengan kapasitas kalor kalorimeter (Ckalorimeter). Secara
keseluruhan dirumuskan:

qreaksi + qkalorimeter + qair = qsistem qreaksi = -(qkalorimeter + qair)

qreaksi + qkalorimeter + qair = 0 atau qkalorimeter = Ckalorimeter x ∆T

dengan : Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter (JoC-1 atau J K-1)

∆T = perubahan suhu (oC atau K)

16
Contoh

1. Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas metana (CH4) dengan oksigen
berlebihan, sehingga terjadi reaksi:
CH4(g)+ 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56oC. Diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 958
J/oC, massa air di dalam kalorimeter adalah 1.000 gram dan kalor jenis air 4,18 J/goC.
Tentukanlah kalor pembakaran gas metana dalam kJ/mol. (ArC = 12, H = 1)
Jawab :
Kalor yang dilepas selama reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh air dalam
kalorimeter dan oleh kalorimeter, maka

qreaksi = -(qkalorimeter + qair)

qair = mair x cair x ∆T

= 1.000 g x 4,18 J/g oC x 1,56oC

= 6.520 J

maka:

qreaksi = -(6.520 + 1.494) J

= -8.014 J = -8,014 kJ

Jumlah metana yang dibakar adalah 0,16 gram sehingga jumlah molnya adalah

Mol CH4 =

= 0,01 mol

Maka, untuk setiap reaksi pembakaran satu mol CH4 akan dilepas kalor sebanyak:

qreaksi =

= -801,4 kJ/mol

17
Oleh karena reaksi pada kalorimeter bom dilakukan pada volume tetap, besarnya ∆H = qreaksi
= -801,4 kJ/mol.

2. Dalam suatu kalorimeter direaksikan 100 cm3 larutan NaOH 1 M dengan 100 cm3 larutan
HCl 1 M, ternyata suhu naik dari 24oC menjadi 31oC. Kalor jenis larutan dianggap sama
dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 J g-1 K-1 dan massa jenis larutan dianggap 1 g/cm3. Jika
dianggap bahwa kalorimeter tidak menyerap kalor, tentukanlah perubahan entalpi dari reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O(I)
Jawab :
qreaksi = -(qkalorimeter + qair)
Oleh karena kalorimeter tidak menyerap kalor, maka :
qreaksi = -qlarutan
massa larutan = mNaOH + mHCl
= (100 + 100) gram
= 200 gram
∆T = (31-25)oC
= 6 oC = 6 K
qlarutan = mlarutan x clarutan x ∆T
= 200 gram x 4,18 J g-1 K-1 x 6 K
= 5.016 J = 5,016 kJ
NaOH = HCl = 0,1 L x 1 mol/L =0,1 mol
Jadi, pada reaksi antara 0,1 mol NaOH dengan 0,1 mol HCl terjadi perubahan kalor
sebesar :
qreaksi = -5,016 kJ.
Maka, untuk setiap 1 mol NaOH yang bereaksi dengan 1 mol HCl akanterjadi
perubahan kalor sebesar:

qreaksi = = -50,16 kJ/mol

Perubahan kalor yang bertanda negatif menunjukkan reaksi berlangsung secara


eksoterm. Pada tekanan konstan, perubahan kalornya sama dengan perubahan entalpinya.
Persamaan termokimianya:
NaOH(aq) + HCl(aq) →NaCl(aq) + H2O(I)∆H = -50,16 kJ

18
3. Sebanyak 7,5 gram LiOH (Ar Li = 7, O = 16, H = 1) dimasukkan ke dalam
calorimeter yang berisi 120 gram air. Setelah kristal LiOH itu larut, ternyata suhu
calorimeter beserta isinya naik dari 24 °C menjadi 35 °C. Kalor jenis larutan = 4,2 J
g–1 K–1 dan kapasitas kalor kalorimeter = 12 J K–1. Tentukan besarnya entalpi
pelarutan LiOH dalam air sesuai persamaan reaksi:
LiOH(s) → Li+(aq) + OH-(aq)∆H=?

Jawab:
 Massa campuran = massa LiOH + massa air
= 7,5 + 120
= 127,5 gram
 Kenaikan suhu = ∆T
= (35 + 273) – (24 + 273)
= 11K
 Kalor jenis larutan = c = 4,2 J g-1 K-1
 Kapasitas kalor kalorimeter = C = 12 J K-1
 qlarutan = m · c · ∆T
= 127,5 × 4,2 × 11
= 5.890,5 J
 qkalorimeter= C × ∆T
= 12 J × 11K
= 132 J
qreaksi = –(qlarutan+ qkalorimeter)

= –(5.890,5 + 132)
= –6.022,5 J
 qreaksitersebut untuk pelarutan 7,5 gram LiOH, sedangkan ∆Huntuk pelarutan 1 mol
LiOH (massa 1 mol LiOH = Mr LiOH = 24 gram/mol), maka:
∆H =

= –19.272 J
= –19.272 kJ
Jadi ∆pelarutan LiOH = –19.272 kJ
 Persamaan reaksi yang didapat :
LiOH(s) → Li(aq) + OH-(aq)∆H= -19,272 kJ

19
2. Hukum Hess
Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadang kala tidak
dapat ditentukan langsung dengan kalorimeter, misalnya penentuan
perubahan entalpi pembentukan standar (ΔHfo) CO. Reaksi pembentukan
CO adalah:

Info
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Henry
Kimia
Germain Hess (1840) melakukan serangkaian percobaan dan diperoleh kesimpulan yang dikenal
dengan Hukum Hess, yaitu perubahan entalpi Germain Henri Hess dewasa ini dikenal melalui dua prinsip
dasar dalam termokimia yang diusulkannya, yaitu hukum
suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal kekekalan penjumlahan kalor (hukum Hess) dan hukum
(zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat hasil Termoneutrality. Hess lahir pada 8 Agustus 1802 di
Geneva, Swiss. Selain sebagai ilmuwan, Hess juga aktif
reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung sebagai guru dan menulis buku dengan judul Fundamental
ofPure Chemistry. Buku ini digunakan sebagai buku teks
bagaimana jalannya reaksi. standar sampai dengan 1861 di Rusia. Hess meninggal pada
13 Desember 1850, pada usia yang relatif muda 48 tahun
karena sakit.

Contoh

Reaksi pembakaran karbon menjadi gas CO2 dapat berlangsung dalam dua tahap, yaitu:
Tahap 1: .....ΔH = a kJ

Tahap 2: .....ΔH = b kJ

Dengan demikian, perubahan entalpi secara keseluruhan bila reaksi dilakukan dalam satu tahap,
tanpa melewati gas CO adalah:
Tahap langsung: .....ΔH = (a + b) kJ

Dari kedua kemungkinan tersebut, penentuan perubahan entalpi pembentukan


gas CO dapat dilakukan dengan cara:

1) Menentukan secara kalorimetri perubahan entalpi dari reaksi tahap


langsung dan didapat:
.....ΔH = - 394 kJ
2) Menentukan secara kalorimetri perubahan entalpi tahap 2 dan didapat:
.....ΔH = -283 kJ

20
Dari kedua reaksi tersebut didapat perubahan entalpi untuk reaksi tahap 1 adalah:

Sehingga: .....ΔH = -111 kJ

Catatan: Agar didapat reaksi


Secara analisis dapat dihitung dengan cara:
pembentukan gas CO maka
reaksi tahap langsung tetap,
ΔH = -394 kJ
reaksi tahap 2 dibalik

ΔH = +283 kJ kemudiandijumlahkan.

ΔH = -111 kJ

Rute reaksi di atas digambarkan oleh Hess dengan siklus energi, yang dikenal dengan Siklus Hess.

ΔH = -394 kJ
𝐶 𝑠 + 𝑂2 (𝑔) 𝐶𝑂2 (𝑔)

ΔH = -111 kJ ΔH = -283 kJ

1
𝐶𝑂 𝑔 + 𝑂 (𝑔)
2 2

Jika digambarkan tahap-tahap perubahan energinya, akan didapat suatu diagram entalpi (tingkat energi)
sebagai berikut.
ΔH

0 𝐶 𝑠 + 𝑂2 (𝑔)

1
-111 𝐶𝑂 𝑠 + 𝑂 (𝑔)
2 2

-394 𝐶𝑂2 (𝑔)

21
Contoh Soal

Diketahui:
ΔH = - 1.601 kJ ........ (1)

ΔH = -821 kJ ............(2)

Hitunglah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi:


.................................(3)
Jawab:
Untuk menentukan ΔH pada reaksi (3) dapat dilakukan dengan menjumlahkan reaksi (1) dan
reaksi (2), dengan catatan:
a) Pada reaksi (1), logam Al dan Al2O3 sudah berada pada posisi yang sama dengan reaksi (3),
yaitu Al di ruas kiri dan Al2O3 di ruas kanan dengan jumlah yang sesuai. Oleh karena itu,
reaksi (1) ditulis apa adanya.
b) Pada reaksi (2), logam Fe dan Fe2O3 letaknya tidak sesuai dengan reaksi (3) yang akan
dicari, tetapi jumlahnya sudah sesuai. Oleh karena itu, reaksi (2) dibalik posisinya sehingga
sesuai dengan reaksi (3), yaitu Fe di ruas kanan dan Fe2O3 di ruas kiri sehingga ΔH menjadi
bernilai positif.
Maka,
ΔH = -1.601 kJ .......... (1) − tetap

ΔH = +821 kJ ............ (2)– dibalik

ΔH = -780 kJ
Posisi oksigen di ruas kanan dan di ruas kiri dapat dihapus (dihilangkan), sehingga nilai
perubahan entalpi pada reaksi di atas adalah ΔH = -780 kJ.

22
Latihan Soal

1. Diketahui:

Hitunglah perubahan entalpi pembakaran ( ) CH4!


2. Diketahui persamaan termokimia sebagai berikut.
ΔH = -2.456 kJ
ΔH = -2.310 kJ
Hitunglah perubahan entalpi untuk reaksi:

3. Diketahui:

a. Hitunglah ΔHc C3H8


b. Berapa kalor yang dilepaskan jika 10 gram C3H8 dibakar sempurna (Ar C=12;
H=1)

4. hhhh

23
C. Energi Ikatan
Pada dasarnya reaksi kimia terdiri dari dua proses, yaitu proses
pembentukkan ikatan dan reaksi pemutusan ikatan. Proses pemutusan ikatan
merupakan proses yang memerlukan energi berupa kalor yang disebut dengan
endoterm. Proses penggabungan ikatan merupakan proses yang melepaskan
energi yang juga berupa kalor dan prosesnya biasa disebut eksoterm.

Contoh

Pada reaksi: CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)

Terjadi dalam beberapa tahap:

 Pemutusan ikatan dalam molekul klor:


Cl-Cl(g) → Cl(g) + Cl(g)..................diperlukan energi
 Pemutusan ikatan dalam molekul metana:
H3C-H(g) → H3C(g) + H(g)...............diperlukan energi
 Penggabungan atom klor pada CH3:
H3C(g) + Cl(g) → H3C-Cl..................dibebaskan energi
 Penggabungan atom klor:
H(g) + Cl(g) → H-Cl.........................dibebaskan energi

Note Energi ikatan ialah energi yang diperlukan untuk memutuskan


ikatan kimia dalam 1 mol suatu senyawa berwujud gas pada keadaan
Untuk memutuskan
ikatan pada molekul standar menjadi atom-atom gasnya.
diperlukan energi
yang lebih kuat dari
energi ikatan antara Sebagai contoh untuk memutuskan ikatan 1 mol gas H2 menjadi atom-
atom-atomnya.
atom H bebas diperlukan energi sebesar 104 kkal. Berarti energi ikatan H-
To break down
molecule’s bond, the H dalam molekul H2 adalah 104 kkal.
energy must be
higher than the bond
energy among atoms Maka reaksi penguraian H2 dapat ditulis:
itself.
H2(g) → 2 H(g); ∆H = +435kJmol-1

24
1. Energi Disosiasi Ikatan (D)
Energi disosiasi ikatan(D) adalah energi yang dibutuhkan untuk
memutuskan 1 mol ikatan kimia dalam suatu molekul gas menjadi atom-
atomnya dalam fasa gas. Untuk molekul diatomik seperti O2, H2, HBr yang
mempunyai satu ikatan saja, energi disosiasinya sama dengan energi
ikatannnya.

Contoh

CH4(g) → CH3(g) + H(g) ∆H = +425 kJ/mol

CH3(g) → CH2(g) + H(g) ∆H = +480 kJ/mol

Reaksi tersebut menunjukan bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan C – H dari


molekul CH4 menjadi gugus CH3 dan atom gas H diperlukan energi sebesar 425
kJ/mol, tetapi pada pemutusan C – H pada gugus CH3 menjadi gugus CH2 dan
sebuah atom gas H diperlukan energi yang lebih besar, yaitu 480 kJ/mol. Jadi
meskipun jenis ikatannya sama tetapi dari gugus yang berbeda diperlukan energi
yang berbeda pula.

2. Energi Ikatan Rata-rata


Energi ikatan rata–rata adalah energi rata–rata yang diperlukan untuk
memutuskan sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom–atom
gas.
Dalam molekul beratom banyak, energi yang diperlukan untuk memutuskan satu
per satu ikatan tidak sama. Simak tabel berikut.
Tabel 1.1Energi Ikatan Rata-Rata untuk Metana (kJ mol-1)
Tahap Pemutusan Ikatan pada CH4 Energi Disosiasi (kJmol-1)
CH4(g) → CH3(g) + H(g) ∆H = +425 kJ/mol

CH3(g) → CH2(g) + H(g) ∆H = +480 kJ/mol

CH2(g) → CH (g) + H(g) ∆H = +425 kJ/mol


CH (g) → C(g) + H(g) ∆H = +335 kJ/mol

25
Berdasarkan data pada Tabel 1.1, apakah yang dapat Anda
simpulkan? Kekuatan setiap ikatan C–H dalam metana tidak sama, padahal
ikatan yang diputuskan sama, yaitu ikatan antara karbon dan hidrogen.
Mengapa?
Ikatan yang diputuskan berasal dari molekul yang sama dan juga atom
yang sama, tetapi karena lingkungan kimianya tidak sama, besarnya energi
yang diperlukan menjadi berbeda. Oleh karena ikatan yang diputuskan dari
atom-atom yang sama dan nilai energi ikatan tidak berbeda jauh maka nilai
energi ikatan dirata-ratakan sehingga disebut energi ikatan rata-rata.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, energi disosiasi ikatan rata-rata untuk C–
H adalah 413 kJ mol. Nilai ini berlaku untuk semua jenis ikatan C–H dalam
molekul.
Energi ikatan rata–rata merupakan besaran yang cukup berarti untuk
meramalkan besarnya energi dari suatu reaksi yang sukar ditentukan
melaluipengukuran langsung dengan kalorimeter, meskipun terdapat
penyimpangan-penyimpangan.

Tabel 1.2energi ikatan rata – rata beberapa ikatan (kJ mol-1)


Ikatan Energi Ikatan Rata- Ikatan Energi Ikatan Rata-
rata (kJmol-1) rata (kJmol-1)
C-H +413 I–I +151
C-C +348 C–I +240
C–O +358 N–O +201
C–F +485 N–H +391
C – Cl +328 N–N +163
C – Br +276 C=C +614
H – Br +366 C=O +799
H–H +436 O=O +495
H–O +463 N≡N +941
H – Cl +431 C≡N +891
F–F +155 C≡C +839
Cl – Cl +242
Br – Br +193

26
Energi ikatan dapat digunakan sebagai petunjuk kekuatan ikatan dan
kestabilan suatu molekul. Molekul dengan energi ikatan besar berarti ikatan
dalam molekul tersebut kuat, yang berarti stabil. Molekul dengan energi ikatan
kecil berarti mudah terurai.

Contoh

Energi ikatan H – F = 567 kJ mol-1 dan H – I = 299 kJ mol-1. Fakta menunjukan


bahwa gas HI lebih terurai daripada gas HF.

Selain dapat digunakan sebagai informasi kestabilan suatu molekul,


nilai energi ikatan rata – rata atau energi disosiasi ikatan dapat digunakan
untuk memperkirakan nilai perubahan entalpi suatu reaksi. Perubahan entalpi
merupakan selisih dari energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan
dengan energi yang terjadi dari penggabungan ikatan.

∆H = ∑Energi ikatan zat pereaksi – ∑Energi ikatan zat hasil reaksi

Contoh soal energi ikatan

Dengan menggunakan data energi ikatan rata – rata (tabel di atas), hitunglah
perubahan entalpi (∆H) reaksi berikut:

27
JAWAB
Perubahan entalpinya dapat dihitung sebagai berikut,

Ikatan yang putus : 4 ikatan C – H = 4 x 413 kJ = 1.652 kJ

1 ikatan Cl – Cl = 1 x 242 kJ = 242 kJ

Ikatan yang terbentuk : 3 ikatan C – H = 3 x 413 kJ = 1.239 kJ

1 ikatan C – Cl = 1 x 328 kJ = 328 kJ

1 ikatan H – Cl = 1 x 431 kJ = 431 kJ

∆H = (∑pemutusan ikatan – ∑penggabungan ikatan)

= (1.652 + 242) – (1.239 + 328 + 431) kJ = 1.894 – 1.998 kJ

= -104 kJ

Latihan

1. Dengan menggunakan data energi ikatan pada tabel, hitunglah ∆H


reaksi berikut!

a. C2H4(g) + Cl2(g) → CH2Cl-CH2Cl(g)


b. NH3(g) + H2O(l) → NH4OH(l)

2. Entalpi pembentukan H2O = -242 Kj / mol


Energi ikatan H – H = 436 Kj/mol
Energi ikatan O = O = 495 Kj/mol
Energi ikatan rata – rata O – H dalam air adalah……..

28
3. Diketahui : 2C + 3H2 → C2H6 ∆H = -85 Kj/mol
Energi ikatan C – C = 349 Kj/mol
Energi ikatan H – H = 436 Kj/mol
Energi penguapan C = 718 Kj/mol
Tentukan energy ikatan rata – rata C – H pada C2H6 !

4. Diketahui :
C = C = 614 KJ/mol C – Cl = 328 KJ/mol
C – C = 348 KJ/mol H – Cl = 431 KJ/mol
C – C = 413 KJ/mol
∆Hr dari reaksi H2C=CH2 + HCl→ H2C – CH2Cl adalah….

5. Jika energy ikatan rata-rata


C – C = 346 KJ/mol C = C = 598 KJ/mol H – H = 436 KJ/mol
C = C = 346 KJ/mol C – H = 415 KJ/mol
Perubahan entalpi untuk reaksi C2H4 + H2 → C2H8 adalah….

3. Bahan Bakar dan Perubahan Entalpi

Kalor dapat dihasilkan melalui proses pembakaran


bahan bakar. Bahan bakar yang diketahui pada umumnya Note
adalah bahan bakar yang berasal dari fosil, seperti minyak bumi
dan batu bara. Selain yang berasal dari fosil, telah Pembakaran adalah reaksi kimia yang
cepat, yang terjadi antara oksigen dan
dikembangkan pula bahan bakar dari jenis lain, yaitu bahan
bahan bakar yang disertai timbulnya
bakar yang berasal dari alkohol dan hidrogen. Hidrogen cair cahaya dan dihasilkannya kalor.

dengan oksigen cair telah digunakan secara bersamaan pada Pembakaran sempurna adalah
pembakaran dimana semua konstituen
pesawat ulang-alik sebagai bahan bakar roket pendorongnya.
yang dapat terbakar dalam bahan bakar
Pembakaran hidrogen tidak memberi dampak negatif pada membentuk gas CO2, air ( H2O) dan gas
SO2 ,sehingga tidak ada lagi bahan yang
lingkungan karena hasil pembakarannya adalah air. dapat terbakar tersisa.

Matahari merupakan sumber energi terbesar di bumi, tetapi penggunaan


energi surya belum komersial. Penggunaan cahaya matahari sudah mulai berkembang
jika dulunya hanya untuk memanaskan air rumah tangga, sekarang cahaya matahari
juga dapat di rubah menjadi energi listrik sehingga ada beberapa benda seperti lampu

29
yang kini dapat menyala dengan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber
energinya.

Satuan kJ/gram digunakan untuk menyatakan nilai kalor bahan bakar, nilai kJ
dalam 1 gram pembakaran bahan bakar tersebut, misalnya nilai kalor bahan bakar batu
bara 32 kJ/gram, artinya setiap pembakaran sempurna dari batu bara dalam 1 gram
akan menghasilkan kalor sebesar 32 kJ.

Tabel di bawah ini akan menunjukkan nilai dari masing-masing kalor yang
dihasilkan dari beberapa bahan bakar. Nilai ini dapat digunakan untuk memperkirakan
harga suatu energi bahan bakar melalui nilai kalornya.

Tabel nilai kalor bakar pada beberapa bahan bakar.

Komposisi Nilai
Bahan bakar (%) kalor
C H O (kJ/g)
Gas alam (LNG) 70 23 0 49
Batu bara (Antrasit ) 82 1 2 31
Batu bara( Bituminos) 77 35 7 32
Arang 100 0 0 34
Kayu 50 6 44 18
Bensin 85 15 0 48
Minyak mentah 85 12 0 45
Hidrogen 0 100 0 142

Contoh Soal

Jika arang seharga Rp. 3000,00/kg dan LPG seharga Rp. 7000,00/kg.
Nilai kalor pada arang adalah sebesar 34 kJ/gram sedangkan LPG 40 kJ/gram. Berdasarkan
informasi di atas kita dapat menyimpulkan bahwa menggunakan arang lebih murah
dibandingkan dengan LPG. Mari perhatikan pembuktiannya.
Diketahui :
Nilai kalor bakar arang = 34 kJ/gram,
Uang (arang) Rp. 3000,00 = 1 kg arang = 1000 g arang
Nilai kalor bakar LPG = 40 kJ/gram,
Uang (LPG) Rp. 7000,00 = 1 kg LPG = 1000 g LPG
Penyelesaian :
a. Arang, jadi dengan uang Rp. 3000,00 diperoleh kalor sebanyak = 34 kJ/g × 1000 g = 34.000
kJ. Jadi, dari tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak : 11,3 kJ/rupiah.
b. LPG, jadi dengan uang Rp 7000,00 diperoleh 1000 gram LPG dan kalor sebanyak = 40 kJ/g×
1000 g = 40.000 kJ Jadi, tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak: 5,7 kJ/rupiah.
30
Dalam pemilihan penggunaan bahan bakar, pertimbangan soal harga saja
tidaklah cukup, aspek lainnya seperti ketersediaan, kepraktisan, tingkat kebersihan dan
pencemaran yang dihasilkan juga harus menjadi pertimbangan.
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah tingkat kesempurnaan dalam
pembakarannya, pembakaran yang tidak sempurna akan merugikan, selain energi yang
diperoleh sedikit, hasil dari pembakaran juga dapat menghasilkan pencemaran.
Perhatikan kedua reaksi di bawah ini.

Contoh

1. C3H8 (g) + 5O2 (g)  3CO2 (g) + 4H2O (g) ∆H = -2.218 kJ


2. C3H8 (g) + 9/2 O2(g)  2 CO2 (g) + CO (g) + 4 H2O (g) ∆H = -1.934 kJ

Kedua contoh diatas merupakan contoh dari pembakaran sempurna dan


pembakaran yang tidak sempurna. Mari kita cermati, pada reaksi 1 jumlah energi kalor
yang di hasilkan lebih besar dari reaksi 2 di karenakan pada reaksi 1 terjadi
pembakaran secara sempurna, sehingga nilai kalor yang didapat lebih banyak. Lalu
berikutnya perhatikan pada reaksi 2 dari hasil pembakaran yang tidak sempurna akan
menghasilkan senyawa CO yang mana senyawa tersebut dapat menimbulkan
pencemaran udara.

LATIHAN
1. Berikan 3 buah ide pemikiran yang menurutmu dapat dijadikan
sebagai bahan bakar alternatif di masa depan yang disertai
dengan alasan.!
2. Bahan bakar kini semakin langka, yang paling dirasakan
kelangkaannya saat ini adalah bahan bakar yang berasal dari
fosil, bahkan kini di beberapa daerah keberadaan gas sudah
mulai sulit di temukan. Apa pendapatmu mengenai peristiwa
yang terjadi saat ini, berikan solusi mu ?

31
KIMIA DISEKITAR KITA

Ikatan pada Bahan Bakar dan Makanan


Pada umumnya bahan bakar untuk mesin-mesin adalah hidrokarbon dan batu bara.
Bahan bakar untuk makhluk hidup adalah lemak dan karbohidrat. Dua macam bahan bakar itu
tersusun dari molekul-molekul organik yang besar dengan ikatanikatan C – C dan C – H.
Ketika bahan bakar bereaksi dengan O2 (terbakar), maka ikatan-ikatan pada bahan bakar
tersebut akan putus dan atom-atom C, H, dan O membentuk ikatan C – O dan O – H pada
produk CO2 dan H2O. Ketika terbakar, bahan bakar membebaskan energi. Kita tahu bahwa
total kekuatan ikatan-ikatan pada produk lebih besar daripada total kekuatan ikatan-ikatan
pada bahan bakar dan O2. Bahan bakar dengan ikatan yang lebih lemah (kurang stabil, energi
tinggi), menghasilkan energi lebih besar daripada bahan bakar yang ikatannya lebih kuat.
Tabel dibawah ini menunjukkan beberapa bahan organik, jika jumlah ikatan C – C dan C – H
berkurang dan atau jumlah ikatan C – O dan O – H bertambah dan bila sedikit energi
dibebaskan dari pembakaran, maka ΔH bertanda negatif (eksoterm). Dengan kata lain, jika
ikatan-ikatan O pada bahan bakar lebih sedikit, maka makin banyak energi yang dibebaskan
saat dibakar (eksoterm). Dengan kata lain, jika ikatan-ikatan O pada bahan bakar lebih sedikit,
maka makin banyak energi yang dibebaskan saat dibakar.
Tabel

Zat ∆Hc (kJ/g)


Lemak
 Minyak sayur 37,0
 Margarin 30,1
 Mentega 30,0
Karbohidrat
• Sukrosa 16,2
• Beras merah 14,9
• Sirup maple 10,4

Lemak dan karbohidrat merupakan bahan-bahan organik yang berfungsi sebagai


sumber makanan yang menyediakan energi yang tinggi. Lemak terdiri dari rantai atom-atom
karbon (C – C) yang sangat besar mengikat atom-atom hidrogen (C – H). Karbohidrat
memiliki ikatan-ikatan C – O dan O – H. Kedua jenis makanan ini dimetabolisme di dalam
tubuh menjadi CO2 dan H2O.

32
Kimia di Sekitar Kita

Sebuah Tim Peneliti di Inggris Mengubah Urin Menjadi Listrik.


Sebuah tim peneliti dari University of the West of England di Bristol sedang
mengembangkan metode untuk mengubah kencing manusia menjadi listrik. Urin pada dasarnya
adalah bahan kimia dalam larutan, jadi jika bahan kimia ini bisa dengan tepat dimanfaatkan, itu
bisa menjadi bahan bakar sama seperti yang lain.Tim di Bristol ini menggunakan sistem sel
bahan bakar mikroba (Microbial Fuel Cell/MFC), yang memanfaatkan mikroorganisme untuk
menciptakan energi sebagai bagian dari proses metabolisme mereka.
“Mikroorganisme sangat efisien – lebih dari 96% - dalam mengubah bahan organik
menjadi energi, tetapi MFC yang punya kinerja paling baik hanya mampu mengubah 60% saja,”
kata Profesor Ioannis Ieropoulos, kepala peneliti dan direktur Pusat BioEnergi Bristol.
“Jelas ada banyak ruang untuk meningkatkannya.”
Untuk melakukan tes lapangan, tim ini membangun toilet khusus di kampus mereka dan
kemudian membuatnya juga di Festival Musik Glastonbury. (Di Glastonbury urin dikumpulkan
dari 1.000 donor per hari di toilet pria, yang kemudian ditampung dalam satu bak). Pada dua tes
itu, sistem MFC menghasilkan tenaga yang cukup untuk menghidupkan lampu-lampu LED di
toilet percobaan tersebut.Hingga kini, proses tersebut hanya mampu menghasilkan daya listrik
untuk mengisi baterai ponsel atau baterai lithium ion phosphate yang memungkinkan
pencahayaan terus menerus.
Di wilayah dengan infrastruktur listrik yang kurang memadai (terutama terkait masalah
keselamatan yang memerlukan pencahayaan di tempat-tempat umum), ini adalah aset yang luar
biasa – matahari mungkin tidak bersinar, dan angin mungkin tidak berhembus, tetapi air seni
akan tetap terus mengalir.
Teknologi ini sangat menjanjikan sehingga dilirik oleh Bill dan Melinda Gates
Foundation, dan saat ini (produknya) sedang dikirim melalui Oxfam untuk membawa energi
tenaga air seni kepada para pengungsi di negara-negara berkembang.
Sebagai keuntungan tambahan yang menggembirakan, limbahnya ramah lingkungan.
“Efluen (air buangan) yang keluar dari MFC lebih bersih dari urin yang masuk, dan
kandungannya lebih seimbang, sehingga bisa digunakan misalnya sebagai pupuk,” kata
Ieropoulos. “Sebagai tambahan, MFC memungkinkan pemulihan bahan kimia berguna seperti
fosfat.”

33
“Ada sejumlah eksperimen yang kami harus lakukan sebelum kami bisa yakin tentang
senyawa apa dan dengan volume seberapa yang bisa merugikan proses penghasilan energi ini,”
lanjutnya. “Tapi dari data Glastonbury yang kami punya, tampaknya urin.”
“Ada sejumlah eksperimen yang kami harus lakukan sebelum kami bisa yakin tentang
senyawa apa dan dengan volume seberapa yang bisa merugikan proses penghasilan energi ini,”
lanjutnya. “Tapi dari data Glastonbury yang kami punya, tampaknya urin dan alkohol bekerja
sangat baik sebagai bahan bakar.”
Ini jelas adalah teknologi yang sangat meyakinkan. Namun dengan keterbatasan ilmu
pengetahuan dan kapasitas kandung kemih manusia, apakah mobil bertenaga air kencing
hanyalah mimpi?
Ieropoulos tidak sependapat. “Kami sudah mencoba memasok tenaga listrik secara terus
menerus atau sesaat pada perangkat-perangkat elektronik lain seperti pompa DC, motor DC,
mikro kontroler untuk komputasi, dan sensor.”
“Kami membayangkan masa depan dengan material yang canggih, aktuator (alat
penggerak) yang menggunakan energi dengan sangat efisien, dan perangkat penyimpanan di
mana urin dan masalah sampah organik lainnya dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk
pengisian baterai kendaraan.”
Dan, dengan bir yang cukup, Anda bisa berkendara selamanya.

Berapa banyak air seni dibutuhkan untuk mengendarai mobil


listrik Tesla?
Di sinilah letak kekurangan teknologi yang masih prematur ini, jawabannya adalah luar
biasa banyak. Contohlah Model X dengan baterai lithium-ion 90kWh 400V, colok ke mesin
MFC, dan Anda perlu pipis, pipis, pipis terus sebelum Anda akhirnya bisa pergi ke mana-mana.
Berdasarkan informasi yang sangat awal dari toilet percobaan Glastonbury 2016, kata
Ieropoulos, “MFC menghasilkan daya stabil 500mW pada 2,8V. Ini setara dengan 108Wh, yang
setidaknya dua level lebih rendah – baik dari segi daya dan tegangan – dibandingkan kebutuhan
baterai lithium ion Tesla.
Dengan kata lain, dibutuhkan sekitar 100 festival musik untuk akhirnya bisa mengisi
baterai mobil listrik mewah Anda, walau jumlah itu mungkin bisa berkurang jika ada lebih
banyak toilet MFC dibangun. Tetapi tetap kami menantikan hari di mana kapasitas pengisian
listrik akan diukur dalam satuan “Glastonburys”.

34
Rangkuman

1. Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari kalor reaksi dalam suatu reaksi
kimia. Kalor reaksi adalah suatu bentuk energi. Oleh karena sebagian besar reaksi
kimia berlangsung pada tekanan tetap, maka kalor reaksi dinyatakan sebagai
perubahan entalpi (∆H).
2. Proses pemutusan ikatan merupakan proses yang memerlukan energi berupa kalor
yang disebut dengan endoterm.
3. Proses penggabungan ikatan merupakan proses yang melepaskan energi yang juga
berupa kalor dan prosesnya biasa disebut eksoterm.
1. . 4. Energi disosiasi ikatan(D) adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol
ikatan kimia dalam suatu molekul gas menjadi atom-atomnya dalam fasa gas.
5. Energi ikatan rata–rata adalah energi rata–rata yang diperlukan untuk memutuskan
sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom–atom gas.
6. Bahan bakar merupakan suatu senyawa yang dapat mengasilkan kalori ketika
dibakar. Satuan kJ/gram merupakan satuan yang digunakan untuk nilai kalori
yang akan dihasilkan, setiap bahan bakar menghasilkan kalori yang berbeda
berdasarkan jenisnya pada setiap gramnya.
7.

35
UJI KOMPETENSI
1. Di bawah ini manakah yang menunjukkan perpindahan energi dari lingkungan kesistem....

2. Persamaan termokimia yang merupakan entalpi pembentukan standar asam


karbonat, jika diketahui ∆Hf° H2CO3(aq) = –699,65 kJ adalah … .
A. 2 H+(aq) + CO32–(aq)  H2CO3(aq) ∆Hf° = –699,65 kJ
B. H2(g) + C(g) + O2(g)  H2CO3(aq) ∆Hf° = –699,65 kJ

C. 2H(g) + C(g) + + O2(g) H2CO3(aq) ∆Hf° = –699,65 kJ

D. 2H(g) + C(g) + 3O(g)  H2CO3(aq) ∆Hf° = –699,65 kJ


E. 2H+(aq) + C(g) + 3O(g)  H2CO3(aq) ∆Hf° = –699,65 KJ

3. Perhatikan reaksi-reaksi berikut!


N2(g) + O2(g)  2NO(g) ∆H = +180 kJ, dan
2NO2(g) 2NO(g) + O2(g) ∆H = +113 kJ.
Kalor pembentuk gas NO2 adalah... (dalam kJmol–1)

36
A. +146 D. +33,5
B. +67 E.-56,9
C. +56,9

4. Perhatikan siklus Hess berikut:

ΔH = -965,1 kJ ΔH = -890,3 kJ

Dari siklus di atas, CH4 adalah ....


A. – 571,6 kJ/mol
B. – 393 kJ/mol
C. – 74,8 kJ/mol
D. + 74,8 kJ/mol
E. + 571,6 kJ/mol

5. Diketahui C (grafit) dan C (intan) berturut-turut – 395 kJ/mol dan – 393,5 kJ/mol.
Perubahan entalpi pada reaksi perubahan grafit menjadi intan adalah ....
A. – 788,9 kJ/mol
B. – 1,9 kJ/mol
C. 0 kJ/mol
D. + 1,9 kJ/mol
E. + 788,9 kJ/mol

6. Data energi ikatan rata rata adalah sebagai berikut:


C – H = 435 kJ/mol
H – Br = 366 kJ/mol
C – C = 347 kJ/mol
C – Br = 290 kJ/mol

37
C = C = 612 kJ/mol
Besarnya perubahan entalpi rekasi berikut adalah . . . .
CH3 – CH = CH2 + H – Br CH3 – CHBr – CH3
A. + 188 kJ
B. + 94 kJ
C. + 47 kJ
D. – 94 kJ
E. – 188 kJ

7. Pada pembakaran sempurna 1 mol gas metana (CH4) dibebaskan energy sebesar 100 kJ.
Jika diketahui :
C = O = 242 kJ/mol
O – H = 432 kJ/mol
O = O = 335 kJ/mol
Maka energy ikatan rata rata C – H adalah . . . . .
A. 559,50 kJ/mol
B. 595,00 kJ/mol
C. 360,50 kJ/mol
D. 285,50 kJ/mol
E. 194,75 kJ/mol

8. Apabila 50 mL larutan HCl yang mengandung 0,05 mol HCl direaksikan dengan 50 mL larutan
NaOH yang mengandung 0,05 mol NaOH di dalam suatu kalorimeter, akan terjadi kenaikan suhu
sebesar 6,5oC.
Jika kalor jenis larutan dianggap 4,18 J/g K, ∆H reaksi adalah ....
A. -27 kJ/mol
B. -54 kJ/mol
C. +27 kJ/mol
D. +54 kJ/mol
E. -1.086,8 kJ/mol

9. Ke dalam suatu kalorimetri direaksikan 50 cm3 larutan CuSO4 0,1 M dengan serbuk seng (massa seng
diabaikan). Ternyata, termometer menunjukkan kenaikan suhu 9 C. Jika kalor jenis larutan dianggap
4,2 J/g K dan massa jenis larutan 1 g/cm3, tentukan ∆H dari reaksi:

38
CuSO4 + Zn → Cu + ZnSO4 adalah ....
A. 400 kJ/mol
B. 378 kJ/mol
C. 567 kJ/mol
D. 387 kJ/mol
E. 440 kJ/mol

10. Tabel berikut ini menyajikan data entalpi pembakaran untuk 5 jenis bahan bakar.
Bahan bakar ∆H (kJ/mol) Mr
Hidrogen -287 2
Metana -803 16
Propana -2201 44
Isobutana -2868 58
Neopetana -3515 72
Pembakaran 1 g bahan bakar yang menghasilkan energi paling besar adalah . . .
a. Hidrogen d. Isobutana
b. Metana e. Neopetana
c. Propana

39
TRY OUT
1. Buatlah garis kata dari segala arah sesuai dengan jawaban soal di
bawah ini !!!
a) Pusat perubahan energi.
b) Keseluruhan energi yang dimiliki oleh suatu sistem dalam keadaan
tertentu
c) Alat ukur perubahan entalpi.
d) Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan kimia dalam suatu molekul gas
menjadi atom-atomnya dalam fasa gas.
e) Energi Terbesar Bumi.

E S B K K K U A T U

N U U I A E T N E O

E E L P L N J N N M

R N A A O A T D E A

G T N S R M A Z R L

I A M A I N R I G A

D L P I M S Z A I D

A P M T E R T I D R

L T A R T A E M I S

A T T O E H N I M O

M A A P R A S K O S

A R H I S I I O N I

J A A U O A M M A A

U I R P U R E R T S

K E I A C A T E A I

B E N S I N E R K I

40
2. Cari jalan yang berbeda untuk menjawab kedua pernyataan berikut ini !!!

Diagram perubahan Diagram perubahan


entalpi pembakaran entalpi pembentukan
standar (∆HOC) standar (∆HOf)

41
EVALUASI
1. Tulis persamaan termokimia untuk reaksi pembentukan 2 mol padatan NH4Cl(s) dari 1 mol gas
N2(g), 4 mol gas H2(g) dan 1 mol gas Cl2(g). Diketahui ∆H NH4Cl = -314,4 kJ/mol. Prediksikan
apakah reaksi bersifat endoterm atau eksoterm?!
2. Diketahui : ΔHfo H2O (g) = -242 kJ mol-1
ΔHfo CO2 (g) = -394 kJ mol-1
ΔHfo C2H2 (g) = 52 kJ mol-1
Jika 52 gram C2H2 dibakar secara sempurna sesuai dengan persamaan :
2 C2H2 (g) + 5O2 (g) → 4 CO2 (g) + 2H2O (g) akan dihasilkan kalor sebesar ….
(Ar C = 12, H = 1)
3. Seorang teknisi laboratorium hendak mengukur entalpi pembakaran etanol (C2H5OH(l)). Dengan
menggunakan kalorimeter nyala yang prinsip kerjanya sama dengan calorimeter bom. Teknisi
tersebut membakar 2 gram etanol dengan oksigen berlebih. Jika suhu kalorimeter bom naik dari 23 oC
menjadi 26oC dan C kalorimeter adalah 4,18 kJ/oC, maka :
a. Tentukan kalor pembakaran sampel
b. Tentukan ∆H pembakaran untuk 1 mol etanol.
c. Tulis persamaan termokimianya.
(Ar C = 12; H = 1; O = 16)
4. Diketahui reaksi :
S(s) + O2(g)  SO2(g) ∆H1 = -299 kJ/mol
SO2(g) + O2(g)  SO3(g) ∆H2 = x kJ/mol
S(s) + O2(g)  SO3(g) ∆H3 = -396 kJ/mol
Hitunglah besarnya nilai x ….
5. Pembakaran bahan bakar bensin pada kendaraan bermotor merupakan pembakaran tidak sempurna.
a. Jelaskan alasan terjadinya pembakaran tidak sempurna tersebut ?
b. Sebutkan dampak dari pembakaran tidak sempurna tersebut !

42
DAFTAR PUSTAKA
Ari Harnanto, Ruminten. (2009). Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Budi Utami, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Mahardiana, Sri Yamtinah, Bakti Mulyani.
(2009). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Prrogram Ilmu Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Chang, Raymon. (2004). Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Petrucci, dkk. (2008). Kimia Dasar: Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi ke Semebilan-
Jilid q. Jakarta: Erlangga.

Purba, Michael (2006). KIMIA: Untuk SMA Kelas XI Semester 1. Erlangga: Jakarta.

Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu Alam. Surakarta: Erlangga.

Sunarya, Yayan. (2010). Kimia Dasar 1: Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Bandung:
Yrama Widya.

Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia 2 untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Negeri Program Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

43
Glosarium

Energi: kapasitas untuk melakukan kerja atau menghasilkan panas (kalor).


Energi dalam (U): Keseluruhan energi yang dimiliki oleh suatu sistem dalam
keadaan tertentu.
Energi disosiasi ikatan (D): energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol
ikatan kimia dalam suatu molekul gas menjadi atom-atomnya dalam fasa
gas.
Energi ikatan: Energi yang diperlukan untuk memutuskan satu mol ikatan dari
suatu molekul yang berwujud gas menjadi atom-atomnya.
Energi ikatan rata–rata: energi rata–rata yang diperlukan untuk memutuskan
sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom–atom gas.
entalpi (H): jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap.
Hukum Hess: Entalpi suatu reaksi tidak tergantung pada jalannya reaksi, tetapi
tergantung pada awal dan akhir reaksi.
hukum kekekalan energi: Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk
yang lain.
Kalor: perpindahan energi yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu.
Kalorimeter : suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan
sistem.
Kalorimetri : ilmu dalam pengukuran panas dan reaksi kimia atau perubahan fisik.
Lingkungan : segala sesuatu di luar sistem.
perubahan entalpi (∆H): besarnya perubahan kalor saat sistem mengalami
perubahan pada tekanan tetap.
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (Hfo): perubahan entalpi pada
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang paling stabil, pada
keadaan standar.
Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( Hdo): perubahan entalpi pada penguraian
1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya, pada keadaan standar.

44
Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( Hco): perubahan entalpi pada
pembakaran sempurna 1 mol unsur atau senyawa pada keadaan standar.
Reaksi Eksoterm : reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi. Entalpi
sistem berkurang (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat
semula).
Reaksi Endoterm:reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi. Entalpi
sistem bertambah (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih tinggi dari zat
semula).
Sistem : segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang kita pelajari perubahan
energinya.
Sistem terbuka: suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan
zat (materi) antara lingkungan dan sistem.
Sistem tertutup: suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor
antara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi.
Sistem terisolasi: suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran
kalor dan materi antara sistem dan lingkungan.
Termokimia: Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perpindahan energi dalam
bentuk kalor.

♦♦♦ ♦♦♦

45
Biografi Penulis
Maria Ulfah
NIM : A1C314019
TTL : Amuntai, 6 Agustus 1996
Alamat : Jalan Amuntai-Alabio
Keramat RT/RW. 003/002
No. 43 Amuntai Selatan
Medsos :
2217686
maria_ulfah22
Kontak : mariaulfah2299@gmail.com
087716259909
Motto : “My Parents’s Happiness is
Hidup My Happiness”

Nurusshobah
NIM : A1C314033
TTL : Martapura, 9 Mei 1996
Alamat : Jalan Martapura Lama
RT/RW. 02/01 Desa
Keramat Martapura Timur
Kab. Banjar
Medsos :
shobahannisa
shobah_annisa
Kontak : nurusshobah289@yahoo.com
08961718779
Motto : Cukuplah Allah, Dialah yg
Hidup memenuhi sgl keinginan

46
Siti Mahfuzah
NIM : A1C314047
TTL : Banjarmasin
Alamat : Jalan Tingang Menteng Gg.
Nurul Iman RT. 13 No. 84
Medsos :
mahfudzah1399
mahfudzah1399
Kontak : sitimahfudzah39@gmail.com
081348033399
Motto : “Hidup dengan Membuat
Hidup Orang Lain Tersenyum”

Fedinafaliza
NIM : A1C314061
TTL : Banjarmasin, 14 Juli 1996
Alamat : Jalan SMP 3 Gg. Melati
RT/RW. 03/01 No. 26 Kel.
Indrasari Kec. Martapura
Kota
Medsos :
dinafdna
dinafdna
Kontak : dinafdna@gmail.com
085849374659
Motto : -
Hidup

47
Nur Citra Maulidia
NIM : A1C314079
TTL : Banjarbaru, 7 Agustus 1996
Alamat : Komp. Citra Permata Biru
Blok 1 Martapura
Medsos :
nurcitramaulidia
Kontak : citraama.7agt@gmail.com
082262706286
Motto : -
Hidup

Nur Husnina Lathifah


NIM : A1C313213
TTL : Kotabaru, 7 Januari 1997
Alamat : Jalan Nusa Indah RT/RW.
05/03 Nomor 47E
Kotabaru
Medsos :
nin_nina07
exnyn07
Kontak : istdy00@gmail.com
085386430006
Motto : My future is my dreams
Hidup

48
CATATAN

49

Anda mungkin juga menyukai