Anda di halaman 1dari 34

Penyusun: Dian Nurmarito Febriani Hutabarat, S.

Pd

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Penulis sampaikan kepada Tuhan
yang Maha Esa yang telah memberikan kasih sayangNya kepada kita semua. Modul ini
bertemakan Asam Basa yang mencakup didalamnya teori asam basa dan indikator asam
basa. Bahan ajar ini disusun dengan tujuan agar siswa/i dapat mencapai kompetensi dasar
yang telah ditentukan.

Terima kasih Penulis sampaikan kepada Bapak / Ibu Dosen selaku pembimbing
penulis dalam membuat modul ini. Juga disampaikan terima kasih kepada teman- teman
guru PPGJ angkatan 1 UNIMED 2021 yang telah memberikan dorongan dan semangat
sehingga terselesaikannya tulisan ini. Selanjutnya juga terima kasih Penulis sampaikan
kepada istri dan anak-anak tercinta yang begitu banyak memberikan dukungan moral
kepada Penulis dalam melakukan kegiatan pengembangan profesi guru ini.

Pada kesempatan ini perkenankan Penulis menyampaikan ucapan terima kasih


kepada kita semua, serta mohon saran dan kritik yang membangun demi kemajuan
pendidikan. Semoga Tuhan selalu bersama kita. Amin

Sibolga, 2020

Penulis

Dian Nurmarito Febriani Hutabarat, S.Pd

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................ i


Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
Kompetensi Inti .......................................................................................................... 1
Kompetensi Dasar ...................................................................................................... 2
Indikator dan Indikator Pencapaian Kompetensi ....................................................... 3
Peta Konsep ................................................................................................................ 5
1. Pendahuluan
1.1. Deskripsi Singkat Bahan Ajar ...................................................................... 6
1.2. Petunjuk Belajar Bahan Ajar ........................................................................ 7
2. Inti
2.1. Tujuan Pembelajaran .................................................................................... 8
2.2. Pokok Materi ................................................................................................ 8
2.3. Uraian Materi
A. Senyawa Hidrokarbon (Identifikasi Unsur C dan H ………………….. 9
B. Kekhasan Atom karbon .......................................................................... 12
C. Kedudukan Atom karbon ........................................................................ 13
D. Senyawa Hidrokarbon ………………………………………………… 14
E. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon ……………………………………. 17
2.4. Forum Diskusi .............................................................................................. 24
3. Penutup
3.1. Rangkuman .................................................................................................. 25
3.2. Tes Formatif ................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 31

ii
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan

1
A. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
3.9 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
4.9 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.

2
C. Indikator Dan Indikator Tujuan Pembelajaran

Indikator Tujuan
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat 1.2.1 Siswa dapat mengagungkan kebesaram
hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, Tuhan Yang Maha Esa dan mensyukuri
segala keteraturan dan perubahan yang
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid
ada sebagai bentuk kekuasaan Tuhan
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan Yang Maha Esa melalui kegiatan
pengetahuan tentang adanya keteraturan eksperimen

tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif


manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif.
1.2.1 Siswa dapat mengagungkan kebesaram
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia
Tuhan Yang Maha Esa dan mensyukuri
berupa minyak bumi, batubara dan gas segala keteraturan dan perubahan yang
alam serta berbagai bahan tambang ada sebagai bentuk kekuasaan Tuhan
lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan Yang Maha Esa melalui kegiatan
eksperimen
dapat dipergunakan untuk kemakmuran
rakyat Indonesia
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki 2.1.1 Rasa ingin tahu
rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, 2.1.2 Jujur dalam menggunakan data percobaan
terbuka, mampu membedakan fakta dan
untuk membuktikan suatu hukum dasar
opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) kimia(menggunakan data apa adanya dan
dalam merancang dan melakukan hasilnya sesuai dengan data percobaan)
percobaan serta berdiskusi yang
2.1.3 Teliti dalam mengolah dan menganalisis
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, data (melakukan pembuktian hukum

toleran, cinta damai dan peduli lingkungan dasar kimiasecara runut dan konsisten

serta hemat dalam memanfaatkan sumber terhadap langkah-langkah serta kebenaran

daya alam. hasil)

2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-2.1.4 Ulet dalam mencari sumber pengetahuan
aktif serta bijaksana sebagai wujud yang mendukung penyelesaian masalah

kemampuan memecahkan masalah dan (dapat menyelesaikan masalah secara runut

membuat keputusan di awal hingga akhir dengan langkah-


langkah yang benar).
2.2.1 Mampu bekerjasama, santun, dan toleran
dalam kelompok
2.2.2 Memiliki rasa cinta damai terhadap
lingkungan hidup
2.2.3 Memiliki rasa peduli terhadap lingkungan
dan mampu memanfaatkan sumber daya
alam secara bijaksana

3
2.3.1 Mampu menyesuaikan diri dalam
kelompok dengan berperan aktif
2.3.2 Mampu berpartisipasi dalam kegiatan
diskusi baik dalam memecahkan masalah
maupun membuat keputusan
3.9.1 Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam 1. Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon
senyawa karbon. dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
3.9.2 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon plastik, lilin, dan tabung gas yang berisi elpiji
dalam senyawa karbon serta nyala api pada kompor gas.
3.9.2 Membedakan atom C primer, sekunder, 2. Memahami kekhasan atom karbon yang
tertier dan kuarterner. menyebabkan banyaknya senyawa karbon.
3.9.3 Mengelompokkan senyawa hidrokarbon 3. Menganalisis jenis atom C berdasar¬kan
berdasarkan kejenuhan ikatan jumlah atom C yang terikat pada rantai atom
3.9.4 Memberi nama senyawa alkana, alkena karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan
dan alkuna. kuarterner) dengan menggunakan molimod,
bahan alam, atau perangkat lunak
kimia(ChemSketch, Chemdraw, atau
lainnya).
4. Memahami rumus umum alkana, alkena dan
alkuna berdasarkan analisis rumus struktur
dan rumus molekul.
5. Menghubungkan rumus struktur dan rumus
molekul dengan rumus umum senyawa
hidrokarbon
6. Memahami cara memberi nama senyawa
alkana, alkena dan alkuna sesuai dengan
aturan IUPAC
4.9 Mengolah dan menganalisis struktur dan 4.9.1 Membuat model visual berbagai struktur
sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan molekul hidrokarbon yang memiliki rumus
pemahaman kekhasan atom karbon dan molekul yang sama
penggolongan senyawanya.

4
5
I. PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Singkat Tentang Modul

Untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang optimal seorang guru sebaiknya


menggunakan strategi, pendekatan, atau model-model pembelajaran yang
bervariasi sesuai dengan topik yang akan disajikan dan dipelajari peserta didik.
Beberapa strategi/model pembelajaran yang dikemukakan pakar pendidikan,
didasari oleh teori belajar tertentu dan digunakan untuk tujuan tertentu pula.
Untuk tujuan pembelajaran yang berbeda digunakan model pembelajaran yang
berbeda pula. Penggunaan strategi, pendekatan, dan model pembelajaran
hendaknya disesuaikan pula dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan.
Dalam pelajaran kimia, pembelajaran menekankan pada pengembangan keterampilan
berpikir melalui proses dan produk. Pada kegiatan pembelajaran ini Anda dapat mempelajari
konsep model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelelaran IPA yaitu model
Discovery Learning, Project Based Learning, Problem Based Learning, Model Learning
Cycle dan Model Science Tecnology and Society (STS) serta
implementasinya dalam pembelajaran Kimia.

Model pembelajaran diartikan sebagai suatu rencana mengajar yang


memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat
kegiatan guru-siswa di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan
yang menyebabkan terjadinya belajar pada siswa. Di dalam pola pembelajaran
yang dimaksud terdapat karakteristik berupa tahapan/kegiatan guru-siswa atau
dikenal dengan istilah sintaks. Secara implisit di balik tahapan pembelajaran
tersebut terdapat rasional yang membedakan antara model pembelajaran yang
satu dengan model pembelajaran yang lainnya.
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada
Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada siswa
semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri
masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh
pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam
masalah itu melalui proses penelitian.
Sintak atau tahap-tahap pembelajaran pada model Discovery Learning meliputi:
Tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement
(pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data
processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization
(menarik kesimpulan/generalisasi)

6
1.2 Petunjuk Penggunaan Modul
Agar proses belajar anda lebih efektif dan bisa mendapatkan hasil belajar yang maksimal
maka berikut diberikan petunjuk penggunaan modul. Hal yang perlu kalian lakukan adalah:

1. Untuk mempelajari materi tentang indikator asam basa dalam suatu larutan terlebih
dahulu memahami konsep larutan asam basa
2. Lihatlah peta konsep untuk melihat lingkup bahasan materi dan keterkaitannya
3. Senantiasa perhatikan tujuan pembelajaran agar apa yang kita peroleh menjadi lebih
fokus
4. Pelajari kegiatan belajar sesuai urutan dalam modul, dengan mengembangkan rasa
ingin tahu, berpikir kritis dan kreatif
5. Kerjakanlah tugas mandiri dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab untuk
melatih keterampilan berpikir
6. Senantasa kerjakan latihan soal secara mandiri kemudian kalian bisa melihat jawaban
dan pembahasan yang benar
7. Isilah tabel penilaian dengan jujur agar benar-benar dapat mengukur ketercapaian
anda dalam belajar.

7
II. INTI
2.1 Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

 Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, misalnya plastik,


lilin, dan tabung gas yang berisi elpiji serta nyala api pada kompor gas.
 Memahami kekhasan atom karbon yang menyebabkan banyaknya senyawa karbon.
 Menganalisis jenis atom C berdasar¬kan jumlah atom C yang terikat pada rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner) dengan menggunakan
molimod, bahan alam, atau perangkat lunak kimia(ChemSketch, Chemdraw, atau
lainnya).
 Memahami rumus umum alkana, alkena dan alkuna berdasarkan analisis rumus
struktur dan rumus molekul.
 Menghubungkan rumus struktur dan rumus molekul dengan rumus umum senyawa
hidrokarbon
 Memahami cara memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna sesuai dengan
aturan IUPAC
 Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki rumus
molekul yang sama

2.2 Pokok Materi


 Senyawa Karbon (Identifikasi Unsur C dan H)

 Kekhasan Atom Karbon

 Kedudukan Atom Karbon


 Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
 Sruktur dan Tata Nama Senyawa Hidrokarbon

8
2.3 Uraian Materi

SENYAWA HIDROKARBON
A. Senyawa Karbon (Identifikasi Unsur C dan H)

Senyawa karbon merupakan salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam.
Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon,
seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon
paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagaikomponen
utama minyak bumi dan gas alam.

Tentu tidak asing lagi bagi kalian


penggunaan gas elpiji seperti tampak pada
gambar disamping. Gas ini digunakan sebagai
bahan bakar dalam memasak karena bersifat
aman, mudah menguap dan tidak merusak
Ozon. Gas LPG tersusun dari senyawa
hidrokarbon. Carilah informasi tentang senyawa
karbon kemudian diskusikan informasi yang
Gambar 1. Tabung Gas diperoleh bersama kelompok.

Hidrokarbon adalah senyawa karbon dengan hydrogen, meski hanya terdiri dari dua
jenis unsur, hidrokarbon merupakan suatu kelompok besar senyawa yang jumlahnya ribuan
atau mungkin jutaan jenis senyawa.
Sejak 1780 senyawa karbon dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok senyawa
organik dan kelompok senyawa anorganik. Pengelompokan ini didasarkan pada sumber
senyawa karbon tersebut.
1. Senyawa organik
Senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup (tumbuhan, hewan,
atau manusia). Contohnya gula tebu (C12H22O11) yang berasal dari batangtebu yang
diperas dan air tebunya dipanaskan hingga terbrentuk gula tebu.
2. Senyawa anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa yang berasal dari benda mati. Contohnya, garam
dapur. Senyawa ini banyak terdapat di alam air laut dan dibuat melalui proses kristalisasi,
yaitu air laut dipanaskan dengan bantuan cahaya matahari selama beberapa hari sehingga
terjadi proses fisika, yaitu penguapan air laut. Setelah semua air menguap, terbentuklah
Kristal garamyang warnanya putih dan rasanya asin. Contoh lainnya adalah air (H2O),
batu kapur (CaCO3), bauksit (Al2O3), dan lain sebagainya.

Kimia organic adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang senyawa karbon
organic yang dikenal dengan kimia karbon. Definisi kimia karbon berkembang menjadi
cabang ilmu kimia yang mempelajari semua jenis senyawa karbon, kecuali oksida, karbonat

9
dan sianida. Kimia karbon menjadi bagian penting dalam kehidupan karena berperan sebagai
sumber energi untuk industri dan rumah tangga, sebagai bahan baku untuk produk pertanian,
kesehatan, kosmetika dan pembuatan plastic.

Keberadaan unsur C dan unsur lainnya seperti H dalam senyawa karbon dapat
ditunjukkan dengan reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi yang sempurna akan mengubah unsur C
menjadi senyawa CO2 dan unsur H menjadi H2O.

Perbedaan Senyawa Karbon Organik dan Anorganik :

Senyawa Karbon Organik Senyawa Karbon Anorganik


o Berikatan kovalen o Ada yang berikatan ion dan berikatan
kovalen
o Tidak tahan terhadap o Tahan terhadap pemanasan (terurai pada
pemanasan (umumnya suhu tinggi)
terurai pada suhu 700oC) o Titik didih dan titik leleh tinggi (kecuali
o Titik didih dan titik leleh rendah CO dan CO2)
o Umumnya tidak larut dalam air o Umumnya larut dalam air
o Reaksinya lambat karena reaksi o Reaksinya cepat karena reaksi antar ion
antar molekul.

Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat dibuktikan
secara sederhana dengan membakar bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, misalnya
kayu, beras, dan daging. Ketika dibakar, bahan-bahan tersebut akan menjadi arang (karbon).

AYO BERDISKUSI

Gambar 2. Sate dibakar Gambar 3. Api Unggun

 Pernahkah anda membakar sate, apa yang terjadi jika


daging sate tersebut terlalu lam dibakar, ternyata sate
tersebut menjadi gosong dan berwarna hitam bukan?
 Tahukah anda mengapa jika kayu terbakar juga
menjadi berwarna hitam?
 Apakah yang menyebabkan warna hitam tersebut?
 Apakah daging binatang juga tersusun atasatom-atom
yang sama dengan atom-atompenyusun kayu?

10
Diskusikan dengan teman sekelompok, kemudian
tuliskan hasil diskusimu pada kolom di bawah ini

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

Keberadaan karbon dan hydrogen dalam senyawa organik juga dapat dilakukan
dengan percobaan sederhana, seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:

Gambar 4. Percobaan untuk menunjukkan karbon dan hydrogen dalam


senyawa organik
Bahan + CuO (oksidator) → CO2(g) + H2O(l)

 Uji adanya CO2:


CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)
Air kapur

Keberadaan CO2 menunjukkan bahwa sampel mengandung unsure C


 Uji adanya H2O
H2O(l) + kertas kobalt biru → kertas kobalt merah muda
Keberadaan H2O menunjukkan bahwa sampel mengandung unsure H
Keberadaan atom oksigen tidak dapat ditunjukkan secara khusus, tetapi dilakukan
dengan cara mencari selisih massa sampel dengan jumlah massa karbon + hydrogen + unsur
lain.

11
B. Kekhasan Atom Karbon
Dalam kehidupan kita sehari - hari banyak kita gunakan senyawa hidrokarbon yaitu
senyawa yang terdiri dari atom C dan H. Keberadaan unsur C dan unsur H dalam senyawa
karbon dapat ditunjukkan oleh reaksi oksidasinya. Reaksi oksidasi yang sempurna akan
mengubah unsur C mejadi senyawa CO2, dan unsur H menjadi senyawa H2O. Di alam jumlah
atom karbon sangat banyak, jauh melampaui jumlah senyawa yang tidak mengandung
karbon. Apa keistimewaan atom karbon yang tidak dimiliki unsur lainnya? Mengapa karbon
dapat membentuk begitu banyak senyawa dibandingkan unsur lain? Hal inilah yang akan di
bahas pada materi ini.
Kekhasan atom karbon antara lain sebagai berikut
1. Atom karbon memiliki 4 elektron valensi.

Atom karbon memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2 p 2


atau
mempunyai 4 elektron valensi. Sebanyak 4 elektron valensi tersebut
mampu mengadakan ikatan dengan atom-atom lainnya. Oleh karena
atom karbon memiliki 4 elektron valensi agar stabil dengan susunan
octet seperti gas mulia, atom C membutuhkan 4 elektron dari atom Gambar 5. Atom karbon
memiliki 4 elektron valensi
lain dengan cara penggunaan bersama pasangan electron, sehingga
untuk berikatan
ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen tunggal sebanyak 4 ikatan.
Contohnya pada pembentukan molekul senyawa CH4 dan CCl4

Gambar 6.

2. Atom karbon relatif kecil


Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat diketahui bahwa atom karbon terletak
pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya
relative kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat
membentuk ikatan kovalen rangkap.

12
3. Atom Karbon dapat membentuk rantai karbon

Atom C dapat berikatan dengan atom C lain (sejenis), bahkan dapat membentuk
rantai atom atom C baik alifatik (terbuka: lurus dan bercabang) maupun siklik (tertutup).

C. Kedudukan Atom Karbon


Berdasarkan kemampuan atom karbon yang dapat berikatan dengan atom karbon
lain, jenis atom karbon dikelompokkan menjadi empat, yaitu atom karbon primer, sekunder,
tersier, dan kuartener. Istilah ini didasarkan pada jumlah atom karbon yang terikat pada atom
karbon tertentu.

1. Atom karbon primer


Atom karbon primer (C primer) adalah atom-atom karbon yang mengikat satu atom
karbon lain.
Contoh: Perhatikan senyawa berikut

Dalam struktur senyawa hidrokarbon tersebut, coba kalian tentukan ada berapa buah
atom C primer dan beri tanda!
Mari kita perhatikan struktur senyawa karbon di atas!
Senyawa tersebut terdiri dari enam buah atom C, atom karbon yang berikatan
dengansatu atom karbon lain ada empat buah, yang ditandai dengan struktur dalam
senyawa berupa –CH3, seperti tampak pada gambar berikut

2. Atom karbon sekunder


Atom karbon sekunder (atom C sekunder) adalah atom-atom karbon yang mengikat
dua atom karbon tetangga.
Contoh: Perhatikan atom C yang ditandai pada senyawa berikut.

13
Atom C yang ditandai pada senyawa di atas merupakan atom C sekunder, karena
diapit oleh dua atom C yang lain dengan struktur berupa –CH2-.
3. Atom karbon tersier
Atom karbon tersier (atom C tersier) adalah atom-atom karbon yang mengikat tiga
atom karbon tetangga.
Contoh: Coba perhatikan senyawa berikut, adakah atom C tersiernya?

Ada ternyata! Jadi, senyawa di samping memiliki 1 atom C tersier. Lihat! Dia diapit
oleh tiga atom C lain dengan struktur berupa –CH-.
4. Atom karbon kuarterner
Atom karbon kuartener adalah atom-atom karbon yang mengikat empat atom karbon
tetangga.
Contoh: Perhatikan senyawa ini, bisakah kalian menemukan atom C kuartener?Atom
C kuarterner diapit oleh empat atom C lain.

Senyawa di atas ternyata hanya memiliki satu atom C ku ar t ener ya it u ya ng


d iber i tanda lingkaran.

D. Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan salah satu senyawa organik yang penyusunnya terdiri atas
atom unsur karbon (C) dan atom unsur hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai
karbon dan atomatom hidrogen yang berikatan rantai-rantai tersebut. Misal jika rantai
karbonnya terbuka disebut senyawa karbon alifatik seperti hidrokarbon golongan alkana,
alkena dan alkuna sedangkan rantai karbonnya tertutup disebut senyawa karbon alisiklik
seperti senyawa siklopentana dan aromatik seperti senyawa benzena. Senyawa hidrokarbon
paling sederhana adalah metana dengan satu atom karbon dan 4 (empat) atom hidrogen.
Metana merupakan salah satu senyawa hidrokarbon yang masuk dalam golongan senyawa
alkana.
a. Pembagian Hidrokarbon Berdasarkan Jenis Ikatan
Berdasarkan jenis ikatan, senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. Hidrokarbon jenuh merupakan
senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari ikatan kovalen tunggal antar atom C.
Senyawa hidrokarbon jenuh merupakan senyawa hidrokarbon paling sederhana.
Contohnya adalah senyawa alkana. Hidrokarbon tak jenuh merupakan senyawa
hidrokarbon yang terbentuk dari minimal satu ikatan rangkap dua atau tiga antar

14
atom C. Senyawa hidrokarbon tak jenuh rangkap dua disebut dengan senyawa
hidrokarbon alkena, sedangkan hidrokarbon tak jenuh rangkap tiga disebut dengan
senyawa hidrokarbon alkuna.
b. Pembagian Hidrokarbon Berdasarkan Bentuk Rantainya
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan atas :
 Alifatik : hidrokarbon rantai terbuka (lurus/bercabang) ; alkana, alkena dan
alkuna.
 Siklik : hidrokarbon rantai tertutup (melingkar), yang terdiri dari :
 Alisiklik : rantai tertutup (lingkar), tetapi sifatnya seperti senyawa
alifatik, ikatan tunggal dan rangkap.
 Aromatik : rantai tertutup (lingkar), mempunyai ikatan konjugasi
yaitu ikatan tunggal dan rangkap selang-seling.
 Tata nama alkana
- Semua nama alkana mempunyai akhiran –ana
- Jika rantai karbon tidak bercabang, maka nama alkana tergantung
dari jumlah atom C dalam rantai karbon.
- Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom C atau lebih, maka nama alkana
diberi awalan normal (n-).
1. Alkena
2. Alkuna

1. Deret Homolog Senyawa Hidrokarbon


Dalam senyawa hidrokarbon, rangkaian atau deret homolog adalah deret senyawa
hidrokarbon dengan rumus umum yang sama, biasanya bervariasi menurut satu
parameter – seperti panjang rantai karbon. Contoh deret senyawa hidrokarbon
tersebut adalah alkana berantai lurus (parafin), senyawa hidrokarbon tak jenuh yaitu
alkena dan alkuna. Contoh senyawa lain adalah turunan senyawa alkana
seperti alkohol, eter, asam karboksilat, aldehida, keton, sikloalkana, maupun ester.

Berikut disajikan deret homolog senyawa hidrokarbon alkana, alkena, dan alkuna.

15
deret homolog alkana

deret homolog alkena

deret homolog alkuna

2. Gugus Alkil Senyawa Hidrokarbon

Gugus alkil merupakan gugus yang terbentuk akibat dari alkana yang kehilangan
satu atom hidrogen. Gugus alkil juga merupakan gugus yang terikat pada rantai
utama senyawa hidrokarbon sehingga berpengaruh terhadap sistem penamaan
senyawa hidrokarbon. Berikut beberapa gugus alkil yang wajib diketahui.

16
 Gugus metil terbentuk dari metana yang kehilangan satu atom hydrogen
 gugus etil terbentuk dari etana yang kehilangan satu atom hydrogen
 gugus propil terbentuk dari propana yang kehilangan satu atom hidrogen

E. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon


Dalam tata nama senyawa maupun unsur kimia, dikenal dua sistem yaitu sistem tata
nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan sistem tata nama
trivial. Sistem tata nama IUPAC merupakan sistem tata nama yang dilakukan secara
sistematis dan beraturan serta mempertimbangkan prioritas-prioritas berdasarkan
pertimbangan tertentu. Berikut dijelaskan sistem tata nama IUPAC untuk senyawa
hidrokarbon alkana, alkena, dan alkuna yang mudah dipamahi.
Baca juga, Tata Nama Senyawa Ion

1. Alkana
a. Rumus Molekul Alkana
Senyawa alkana merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai karbon yang
paling sederhana. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh yang seluruh
ikatannya pada atom karbonnya tunggal.
Rumus umum alkana adalah:

CnH2n+2

Jadi, apabila atom C ada 1, maka atom H pada senyawa alkananya adalah2(1)+2,
yakni 4 buah sehingga rumus molekulnya adalah CH4. Apabila atom C ada 2,
maka atom H pada senyawa alkananya adalah 2(2)+2, yakni 6 buah. Bila
dituliskan rumusnya menjadi C2H6 , dan jika dijabarkan akan menjadi seperti ini:

Berikut merupakan daftar nama 10 deret pertama dari senyawa alkana:

17
b. Tata Nama Senyawa Alkana
1) Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n = normal).

Contoh: CH3-CH2-CH2-CH3 : n-butana


CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 : n-pentana
2) Alkana rantai bercabang :
a) Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang.
b) Beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari ujung yang paling
dekat dengan cabang

c) Cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum alkil CnH2n + 1. Nama alkil
sama dengan nama alkana dengan jumlah atom C sama, hanya akhiran –
ana diganti –il.
Tabel 2. Deret Homolog Alkil

 Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi nomor
sekecilmungkin.
 Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan
awalanYunani (di = 2, tri = 3, tetra = 4, penta = 5, hekta = 6,
hekta = 7, okta = 8, nona = 9, deka = 10).

a) Urutan penamaan senyawa alkana :

Nomor alkil/cabang + Nama alkil/cabang + Nama rantai utama

18
Contoh:

Penjelasan :
 Rantai induknya terdiri dari empat atom C namanya butana
 Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang, yaitu
dari kiri
 Cabang terletak pada nomor 2, nama cabangnya metil (alkil terdiri
darisatu atom C) sehingga namanya : 2-metil butana

2. Alkena

a. Rumus Molekul Alkena


Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua
pada rantai karbonnya (‒C=C‒).
Rumus umum alkena adalah:

CnH2n

Bila jumlah atom C = 2, maka jumlah atom H = 2 x 2 = 4, rumus molekulnya C2H4


. Mengapa tidak ada alkena dengan rumus molekul C =1? Karena pada alkena harus
terdapat satu ikatan rangkap dua antar atom C sehingga alkena yang paling
sederhana adalah etena (C2H4 ).

Tabel 3. Deret homolog alkena

19
b. Tatanama Alkena
1) Alkena Rantai Lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap (‒C=C‒) diberi nomor yang
menunjukkan ikatan rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai
yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
Contoh :

Penjelasan :
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C, namanya = pentenaPenomoran
dari ujung kanan karena lebih dekat dengan posisi ikatan rangkap, yaitu
nomor 2, sehingga namanya: 2-pentena
2) Alkena Rantai Bercabang
Penamaan alkena rantai bercabang hampir sama dengan penamaan alkana.
Hal yang membedakan hanya pada penomoran posisi untuk ikatan rangkap
pada alkena. Aturan yang digunakan tetap sama, yakni:
a) Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang dan memiliki ikatan
rangkap.
b) Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan
rangkap, bukan dari cabang terdekat.
c) Urutan penulisan nama senyawa alkena:

Nomor alkil/cabang + Nama alkil/cabang +


Nomor ikatan rangkap + Nama Alkena

Contoh 1:

: 3-metil-1-butena
Penjelasan :

 Rantai induk/terpanjang terdiri dari 4 atom C, namanya = butena


 Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatan
rangkap, yaitu nomor 1
 Posisi ikatan rangkap berada diantara atom C nomor 1 dan atom
Cnomor 2, sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 1
 Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 3, nama cabangnya
metilsehingga namanya : 3-metil-1-butena

20
Contoh 2:

Penjelasan :

 Rantai induk/terpanjang terdiri dari 8 atom C namanya oktena


 Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatan
rangkap, yaitu nomor 3.
 Posisi ikatan rangkap berada di antara atom C nonor 3 dan atom
Cnomor 4, sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 3
 Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 2 (metal), 4 (etil), dan
6(metal) sehingga namanya : 4-etil-2,6-dimetil-3-oktena

3. Alkuna

a. Rumus Molekul Alkuna


Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga (‒C≡C-
).Rumus umum alkuna adalah:

CnH2n-2

Bila jumlah atom C = 2, maka jumlah atom H = (2 x 2) - 2 = 2, rumus molekulnya


C2H2. Mengapa tidak ada alkuna dengan rumus molekul C =1? Karena pada
alkuna harus terdapat satu ikatan rangkap tiga antar atom C sehingga alkuna
yang paling sederhana adalah etuna (C2H2).
Tabel 4. Deret homolog alkuna

b. Tata Nama Alkuna


1) Alkuna Rantai Lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap (‒C≡C‒) diberi nomor yang
menunjukkan ikatan rangkap tiga tersebut. Penomoran dimulai dari ujung
rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.

21
Contoh :

Penjelasan:
 Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C, namanya = pentuna
 Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat dengan posisi
ikatanrangkap tiga, yaitu nomor 2

 Posisi ikatan rangkap berada diantara atom C nomor 2 dan atom C


nomor 3 sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 2, sehingga
namanya: 2- pentuna
2) Alkuna Rantai Bercabang
Penamaan alkuna rantai bercabang hampir sama dengan penamaan alkana.
Hal yang membedakan adalah penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada
alkuna.
Aturan yang digunakan tetap sama, yakni:
a) Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang dan memiliki ikatan
rangkap tiga.
b) Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan
rangkap, bukan dari cabang terdekat.
c) Urutan penulisan nama senyawa alkuna:

Nomor alkil/cabang + Nama alkil/cabang +


Nomor ikatan rangkap + Nama Alkuna

Contoh 1:

Penjelasan:

 Rantai induk/terpanjang terdiri dari 4 atom C, namanya = butuna


 Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatan
rangkap tiga, yaitu nomor 1

 Posisi ikatan rangkap berada diantara atom C nomor 1 dan atom C


nomor 2, sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 1

 Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 3, nama cabangnya metil,


sehingga namanya : 3-metil-1-butuna

22
Contoh 2:

Penjelasan:

 Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C namanya heptuna


 Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat dengan posisi ikatanrangkap
tiga, yaitu nomor 3

 Posisi ikatan rangkap berada diantara atom C nomor dan atom C nomor 4,
sehingga nomor rangkapnya dituliskan nomor 3
 Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 2, nama cabangnya metil,
jumlahnya ada dua (diberi awalan di), sehingga namanya : 2,2-dimetil- 3-
heptuna.

23
2.4 Forum Diskusi

Jawablah soal-soal berikut!


1. Tuliskan kekhasan atom karbon sehingga mampu membentuk senyawa karbon yang
jumlahnya sangat banyak di alam!
2. Dari struktur senyawa karbon berikut :

a. Tentukan atom C nomor berapa saja yang termasuk atom C primer, sekunder,
tersier dan kuarterner!
b. Berapa jumlah masing-masing atom C primer, sekunder, tersier dankuarterner?
3. Diskusikan bersama teman anda, apa yang membedakan karbon amorf (arang),
karbon intan, dan grafit. Cari diberbagai sumber untuk bahan diskusi anda, lalu
catat hasilnya.
4. Uraikan fakta yang ada di alam yang dapat diamati atau dirasakan secara langsung
oleh siswa yang membuktikan bahwa dalam senyawa karbon terdapat unsur
karbon, hidrogen dan oksigen.

5. Tuliskan rumus struktur senyawa berikut!


a. 4-etil-2,4-dimetiloktana
b. 4,4-dietil-2,5-dimetil-2-heksena
c. 5-etil-2,2-dimetil-3-heptuna

6. Berilah nama senyawa hidrokarbon berikut


a. b.

7. Beri nama senyawa berikut sesuai aturan IUPAC!


a. CH3CH2CH(C2H5)CH2CH2CH(C2H5)CH3
b. CH3=C(C2H5)CH2CH2CH(C4H9)CH3
c. CH3CH(CH3)C≡CCH2CH3

24
III. PENUTUP

3.1 Rangkuman

1. Kekhasan atom karbon:

 Mampu membentuk 4 ikatan kovalen baik tunggal, rangkap 2, rangkap 3 dengan


atomC atau atom lain.
 Mampu membentuk rantai karbon baik terbuka atau tertutup.
2. Senyawa organik dinamakan juga senyawa karbon.
3. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung unsur C dan H.
4. Berdasarkan kedudukan atom C dalam rantai karbon dapat dikelompokkan menjadi atom
C primer, atom C sekunder, atom C tersier dan atom C kuartener.
5. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan
hidrogen (H).
6. Berdasarkan bentuk rantainya, senyawa hidrokarbon terdiri atas 2, yaitu alifatik
(rantaiterbuka) dan siklik (rantai tertutup).
7. Hidrokarbon alifatik terbagi 2, yaitu jenuh (alkana) dan tak jenuh (alkena dan alkuna).
8. Hidrokarbon siklik terbagi 2, yaitu aromatic dan alisiklik.
9. Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang memilikimikatan tunggal.
10. Rumus umum alkana: CnH2n+2
11. Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua.
12. Rumus umum alkena: CnH2n
13. Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga.
14. Rumus umum alkuna: CnH2n-2

25
3.2 Tes Formatif

1. Atom karbon mempunyai ke khasan, pernyataan yang tepat mengenai kekhasan atom
karbon adalah…
A. Karbon mempunyai 4 elektron valensi yang mampu membentuk ikatan kovalen
dengan atom karbon maupun atom lainnya
B. Karbon mempunyai ukuran relatif besar sehingga mampu mengikat semua unsur.
C. Karbon mempunyai 6 elektron valensi sehingga mampu mengikat 6 atom lain
D. Karbon dapat dibuat manusia
E. Karbon dapat membentuk ikatan ion dari keempat elektron terluarnya
2. Perhatikan gambar uji senyawa karbon berikut:

Zat cair yang dihasilkan pada tabung reaksi diuji dengan kertas kobalt(II) klorida yang
berwarna biru berubah menjadi warna merah jambu. Hal ini membuktikan bahwa
sampel(senyawa karbon) tersebut mengandung unsur …
A. Kalsium dan oksigen

B. Kalsium dan hydrogen

C. Nitrogen

D. Nitrogen dan Oksigen

E. Hidrogen
3. Senyawa alkana memiliki rumus struktur. Atom C tersier dijumpai pada atom C
dengan nomor...

A. (1) C. (3) E. (5)


B. (2) D. (4)

4. Diantara pernyataan berikut yang benar tentang senyawa organik dibandingkan


dengan senyawa anorganik adalah …
A. Lebih mudah larut dalam air
B. Mempunyai titik didih lebih tinggi
C. Lebih mudah terbakar
D. Lebih stabil terhadap pemanasan
E. Lebih reaktif

26
5. Berikut ini yang bukan merupakan zat yang mengandung senyawa hidrokarbon di
dalamya adalah …
A. Minyak bumi
B. Kayu
C. Gas LPG
D. Batuan
E. Daging
6. Yang dimaksud deret homolog pada hidrokarbon adalah....
A. Barisan senyawa alkana

B. Deretan isomer-isomer alkana

C. Serangkaian senyawa hidrokarbon yang memiliki perbedaan satu gugus CH2 di


dalam rumus strukturnya
D. Serangkaian senyawa organik yang memiliki perbedaan satu gugus CH2 dalam
rumus strukturnya
E. Serangkaian senyawa yang saling berisomer satu sama lain

7. Berikut ini yang termasuk anggota deret homolog alkana adalah …

A. C3H6 D. C5H6

B. C5H10 E. C4H10

C. C4H6

8. Nama yang benar untuk senyawa:

Adalah …
A. 2-metil-3-etilpentana
B. 3-etil-2-metilpentana
C. Isopropilpentana
D. 2-etil-2-metilpentana
E. 3-etil-4-metilpentana
9. Nama senyawa CH3CH(CH3)C(CH3)3 adalah ....
A. 2,2-dimetilpentana D. 1,1,1,2-tetrametilbutana
B. 2,2,3-trimetilbutana E. Isopentana
C. 2,3,3-trimetilbutana
10. Senyawa hidrokarbon berikut yang mempunyai 5 atom karbon adalah ....
A. 3-metilheksana D. 2,4-dimetilbutana
B. 2,3-dimetilbutana E. 2-metilbutana
C. 2,2-dimetilpentana

27
11. Nama yang tepat untuk senyawa berikut:

A. 2,5-dimetil-2-heptena D. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena
B. 2-metil-5-etil-2-heksena E. 3,6-dimetil-5-heptena
C. 2-etil-5-metil-2-heksena
12. Diberikan rumus struktur suatu senyawa sebagai berikut:

Nama yang tepat untuk senyawa di atas adalah

A. 2–metil–2–etil–3–pentena D. 4-etil-4-metil-2-pentena
B. 4–metil–4–etil–2–pentena E. 3,4-dimetil-2-heksena
C. 2,2–dimetil–4–heksana
13. Di antara pasangan-pasangan berikut yang merupakan deret homolognya adalah....
A. C3H8 dan C3H6 D. C3H6 dan C5H10
B. C3H8 danC4H8 E. C3H6 dan C5H12
C. C3H8 dan C5H12
14. Rumus struktur dari 3-metil-1-pentuna adalah ....

15. Diberikan 5 kelompok senyawa hidrokarbon sebagai berikut :

1) C2H2; C3H4; C4H6


2) C2H4; C3H6; C4H8

3) C2H4; C3H6; C4H10

4) C2H6; C3H8; C4H10


5) C2H6; C3H8; C4H6

28
Kelompok yang beranggotakan hidrokarbon tak jenuh adalah...

A. (1) dan (2)


B. (2) dan (4)
C. (1) dan (3)
D. (4) dan (5)
E. (2) dan (3)

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF


NO KUNCI
JAWABAN
1. A
2. E
3. E
4. C
5. D
6. C
7. E
8. B
9. B
10. E
11. A
12. E
13. C
14. B
15. A

29
30
Daftar Pustaka

Djony, Suswanti. 2019. Kimia c1 Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.


Parbuntari, Hesty, dkk. 2019. Modul 6 Kegiatan Belajar 1. Padang:
Universitas Negeri PadangPurba, Michael.2007. Kimia 1 Untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Erlangga.

31

Anda mungkin juga menyukai