(RPP)
Kelas / Semester : XI / 1
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
sifat-sifatnya.
4. 3.15 Mengajukan ide/gagasan untuk 4.15.1 Mengkomunikasikan peranan koloid
menerapkan sifat-sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan pengertian koloid
2. Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat koloid serta aplikasinya dalam
kehidupan sehari-sehari
D. Materi Pelajaran
Materi Prasyarat : Pengertian Larutan
Materi Pokok : Sifat-sifat Koloid
Koloid adalah campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel zat koloid tersebar merata dalam zat lain. Istilah koloid berasal
dari kata "kolia" dalam bahasa yunani berarti "lem". Koloid sendiri diperkenalkan
pada tahun 1861 oleh Thomas Graham. Dari hasil pengamatannya mengenai
gelatin yang merupakan kristal yang sukar mengalami difusi, padahal umumnya
kristal itu mudah mengalami difusi. Sehingga zat semacam gelatin tersebut
dinamakan koloid. Pengertian Koloid atau disebut dispersi koloid atau sistem
koloid adalah sistem dispersi yang memiliki ukuran partikel lebih besar dari
larutan, tetapi lebih kecil daripada suspensi. Umumnya koloid mempunyai ukuran
partikel sekitar 1 nm-100 nm.
Perbedaan Larutan Koloid dan Suspensi
Sistem koloid mempunyai sifat khas, yang berbeda dengan sifat pada sistem
dispersi lainnya. Sifat-sifat koloid adalah Efek Tyndall, Gerak Brown, Adsorpsi,
dan Koagulasi.
1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan partikel koloid dengan lintasan lurus dan
arah yang acak. Apabila dispersi koloid diamati dibawah mikroskop dengan
menggunakan pembesaran tinggi, akan terlihat adanya partikel yang bergerak
dengan arah yang acak atau tidak beraturan, gerakan-gerakan tersebut mempunyai
lintasan lurus. Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan partikel-partikel
pendispersi terhadap partikel terdispersi, sehingga partikel terdispersi akan
terlontar. Lontaran tersebut akan mengakibatkan partikel terdispersi menumbuk
partikel terdispersi yang lain dan akibatnya partikel yang tertumbuk akan
terlontar. Kejadian tersebut berulang secara terus-menerus, dan itu terjadi akibat
ukuran partikel terdispersi yang relatif besar dibanding medium pendispersinya.
Adapun gerak Brown ini mengakibatkan partikel-partikel koloid relatif stabil
meskipun ukuran yang relatif besar, sebab dengan adanya partikel yang bergerak
secara terus menerus, pengaruh dari gaya gravitasi kurang berarti. Penerapan
Gerak Brown dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Gerak Brown adalah Susu
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan
partikel koloid. Adsorpsi dapat terjadi karena adanya kemampuan pada partikel
koloid untuk menarik (ditempeli) oleh partikel-partikel kecil. Kemampuan
menarik tersebut, dapat terjadi karena disebabkanya adanya tegangan permukaan
koloid yang cukup tinggi, sehingga bila ada partikel yang menempel akan
cenderung dipertahankan pada permukaannya. Bila partikel-partikel koloid
mengadsorbsi ion yang bermuatan positif pada permukaannya maka koloid kana
menjadi bermuatan positif, dan sebaliknya bila yang diadsorbsi ion negatif akan
menjadi bermuatan negatif. Selain dari ion, partikel-partikel koloid dapat
menyerap muatan dari listrik statis, misalnya debu dapat menyerap muatan negatif
atau positif dari adanya elektron yang berak di udara atau dari arus listrik. Dari
adanya peristiwa adsorpsi partikel koloid yang bermuatan listrik, maka jika koloid
tersebut diletakkan dalam medan listrik partikelnya akan bergerak menuju kutub
yang bermuatan listrik yang berlawanan dengan muatan koloid.
Penerapan Adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Adsorpsi adalah sebagai
berikut :
Penjernihan air
Proses penggumpalan debu atau asap pabrik
Pengolahan karet dengan lateks
Pembentukan delta di muara
Proses penetralan partikel albuminoid dalam darah oleh ion Fe3 + atau
Al3+
5. Elektroforesis
Identifikasi DNA
Mendeteksi kelainan genetik
Proses penyaringan debu pabrik
6. Koloid Pelindung
7. Dialisis
E. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Demonstrasi, Ceramah,dan Tanya Jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
AKTIVITAS ALOKASI
KEGIATAN
Guru SISWA WAKTU
Guru memberikan salam Siswa menjawab salam
Guru mempersilahkan Siswa memimpin doa
salah satu siswa
memimpin doa Siswa menjawab dan
Guru memeriksa mengangkat tangan
kehadiran siswa
Pendahuluan 3 Menit
Apersepsi Siswa menjawab
Guru mengajukan beberapa pertanyaan
beberapa pertanyaan yang diberikan oleh
kepada siswa unutk guru
mengingat kembali materi
sebelumnya tentang
pengertian larutan Siswa mendengarkan
Guru menginformasikan informasi yang
materi yang akan disampaikan oleh guru
disampaikan
H. Penilaian