Anda di halaman 1dari 35

MEDIA PENDIDIKAN

(AKPC3402)
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS
KOMPUTER
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pendidikan

DOSEN PEMBIMBING:
Drs. H. M. Kusasi, M.Pd

OLEH :
Alya Nur Asmi (A1C315003)
Deni Winarni (A1C315007)
Fathur Rahman (A1C315009)
Hanifah Wahyudi (A1C315011)
Husnul Khotimah (A1C315013)
Selly Wardini (A1C315209)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer” ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Dengan selesainya makalah ini, Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Drs.
H. M. Kusasi, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Media Pendidikan. Proses
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik itu dari segi penyajian
maupun dari segi penyusunannya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka Kami
selaku penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun agar makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik dan
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Atas partisipasi dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, April 2017

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Komputer ............... 4
2.2 Ciri-ciri Media Pembelajaran Berbasis Komputer ................... 5
2.3 Fungsi Komputer sebagai Media Pembelajaran dalam Proses
Pembelajaran Kimia ................................................................ 6
2.4 Tahapan Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis
Komputer ................................................................................. 7
2.5 Peranan Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis
Komputer ................................................................................ 9
2.6 Sumber Media Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer ....... 10
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Komputer sebagai Media
Pembelajaran kimia .................................................................. 27
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 30
3.1 Saran ......................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Abad 21 merupakan abad pengetahuan dimana pengetahuan akan
menjadi landasan utama segala aspek kehidupan. Abad pengetahuan sangat
berpengaruh terhadap pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
lapangan kerja. Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk
membekali siswa menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran
yang bermakna sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang
berkualitas. Siswa perlu mendapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang
memadai untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang akan diperlukan
dalam kehidupannya. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap
pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat
pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola
tradisional. Selain tuntutan tersebut, masyarakat menginginkan kebutuhan
akan informasi dan komunikasi, dimana informasi dan komunikasi sangat
berpengaruh pada kemajuan dibidang pendidikan. Revolusi ilmu
pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman cara
belajar anak, kemajuan media komunikasi dan lain sebagainya memberi
arah tersendiri bagi kegiatan pendidikan dan tuntutan ini pulalah yang
membuat kebijaksanaan untuk memanfaatkan media pembelajaran dalam
pengolahan pendidikan. Sebagai bagian dari kebudayaan, pendidikan
sebenarnya lebih memusatkan diri pada proses belajar mengajar untuk
membantu anak didik menggali, menemukan, mempelajari, mengetahui,
dan mengahayati nilai-nilai yang berguna, baik bagi diri sendiri,
masyarakat, dan negara sebagai keseluruhan (Sudarwan, 1995:3). Selain itu
pendidikan mempunyai peranan penting dalam mengembangkan sumber
daya manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas,
profesional, terampil, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan bagi dunia

1
pendidikan agar mampu menghasilkan generasi muda yang terpelajar serta
up-date terhadap perkembangan yang terjadi. Maka perlu adanya refresh
terhadap variabel pembelajaran dimana salah satu yang urgent yaitu
pemilihan sumber belajar yang efektif untuk mewujudkan optimalisasi
proses pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efesien.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan media pembelajaran
berbasis komputer?
2. Apa saja ciri-ciri media pembelajaran berbasis komputer?
3. Apa saja fungsi media pembelajaran berbasis komputer dalam
proses pembelajaran kimia?
4. Apa saja tahapan pengembangan media pembelajaran kimia
berbasis komputer?
5. Bagaimana peranan pengembangan media pembelajaran kimia
berbasis komputer?
6. Apa saja sumber media pembelajaran kimia berbasis komputer?
7. Apa kelebihan dan kekurangan komputer sebagai media
pembelajaran kimia?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah adalah:
1. Mampu mengetahui definisi pengembangan media pembelajaran
berbasis komputer.
2. Mampu menyebutkan, memahami dan mengimplementasikan ciri-
ciri pengembangan media pembelajaranberbasis komputer.
3. Mampu menyebutkan, memahami dan mengimplementasikan
fungsi pengembangan media pembelajaran kimia berbasis
komputer.

2
4. Mampu menyebutkan, memahami dan mengimplementasikan
tahapan pengembangan media pembelajaran kimia berbasis
komputer.
5. Mampu menjelaskan peranan pengembangan media pembelajaran
kimia berbasis komputer.
6. Mampu menyebutkan, memahami dan mengimplementasikan
sumber media pembelajaran kimia berbasis komputer.
7. Mampu menyebutkan dan memahami kelebihan dan kekurangan
komputer sebagai media pembelajaran kimia.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Komputer


Pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode
ceramah sampai saat ini masih sangat disukai oleh guru karena memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode yang lain. Keunggulan
metode ceramah antara lain hemat dalam penggunaan waktu dan media, di
samping itu juga praktis dan ekonomis dalam menyampaikan isi
pembelajaran. Dengan metode ceramah, guru akan mudah mengontrol
kecepatan mengajar sehingga mudah menentukan kapan selesainya
penyampaian seluruh isi pelajaran.
Namun harus diakui tidak selamanya pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah dapat berlangsung dengan baik. Gejala
negatif yang sering dikeluhkan guru adalah siswa menjadi cepat bosan dan
tidak memperhatikan materi yang diceramahkan. Siswa saling berbicara
dengan temannya tanpa menghiraukan guru yang sedang berceramah
merupakan pemandangan kelas yang biasa. Mengingat adanya kelemahan
dalam pembelajaran yang menggunakan guru sebagai sumber belajar
utama, maka perlu ada usaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
tersebut.
Berdasarkan beberapa kajian teori dan empiris, untuk mengatasi
kelemahan tersebut penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam
pembelajaran dianggap salah satu pemecahan yang sesuai. Apapun
bentuknya, pemanfaatan TI dalam pembelajaran membawa perubahan
tradisi atau budaya pembelajaran. Pemanfaatan TI dalam pembelajaran
dapat menjadi sistem pembelajaran mandiri (Instructor independent) atau
juga digabungkan dalam proses pembelajaran langsung (tatap muka di
kelas) yang mengandalkan kehadiran guru. Model pembelajaran / sumber
belajar yang berhubungan dengan TI dan kini menjadi perhatian dunia

4
pendidikan adalah model Pembelajaran Berbasis Komputer (komputer
based instruction).
Pengembangan pembelajaran berbasis komputer adalah pengembangan
pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu (Wena,
2011:203). Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan melalui media
komputer sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik
dan menantang bagi siswa.
Menurut Hick dan Hyde (dalam, Wena 2011:203) mengatakan
bahwa dengan pembelajaran berbasis komputer siswa akan berinteraksi dan
berhadapan langsung dengan komputer secara individual sehingga apa
yang dialami oleh seorang siswa akan berbeda dengan apa yang dialami
oleh siswa lain. Salah satu ciri yang paling menarik dari pembelajaran
berbasis komputer terletak pada kemampuan berinteraksi secara langsung
dengan siswa. Sedangkan menurut Warsita (2008:137) mengatakan bahwa
pembelajaran berbasis komputer adalah salah satu media pembelajaran
yang sangat menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta
didik.
Jadi berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran berbasis komputer adalah kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru dengan komputer sebagai alat bantu guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran agar siswa tidak bosan dan
termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung di dalam kelas.

2.2 Ciri-ciri Media Pembelajaran Berbasis Komputer


Penggunaan komputer yang merupakan kunci utama sekaligus
produk teknologi juga dapat dengan mudah diterapkan dalam pendidikan
dan pembelajaran. Penggunaan komputer memiliki keunggulan-
keunggulan yang tidak dimiliki produk lainnya. Komputer dapat berperan
banyak dalam pendidikan mulai sebagai sumber belajar, media
pembelajaran, evaluasi hingga manajemen pendidikan dan pembelajaran.

5
Arsyad (2013:33) menyebutkan juga ciri-ciri utama media pembelajaran
yang dihasilkan dari produk teknologi berbasis komputer antara lain
adalah:
1. Dapat digunakan secara acak, baik secara nonsekuensial maupun
secara linier.
2. Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan
keinginan perancang atau pengembangan sebagaimana yang
direncanakan.
3. Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan
kata, simbol, maupun grafik.
4. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media
pembelajaran dari tekhnologi berbasis komputer ini.
5. Pembelajaran dapat berorientasi pada siswa dan melibatkan
interaktivitas siswa yang tinggi.

2.3 Fungsi Komputer sebagai Media Pembelajaran dalam Proses


Pembelajaran Kimia
Menurut Padmanthara, 2007 (dalam Suroso, 2011) fungsi komputer
sebagai media pembelajaran yaitu:
1. Melibatkan siswa secara aktif sehingga melancarkan pembelajaran
bila dilaksanakan secara tertib.
2. Memberi peluang bagi siswa baik lamban maupun cepat untuk
menguasai ilmu pengetahuan.
3. Berfungsi dalam penguatan (reinforcement) sehingga menciptakan
pembelajaran yang efektif.
4. Dapat ditampilkan dengan segera secara sistematis
5. Berfungsi dalam remedial bagi siswa yang belum mencapai
prestasi yang diinginkan.
Adapun fungsi komputer sebagai media pembelajaran mencakup
tujuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik yaitu:

6
1. Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-
langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat
menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan
penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk
kegiatan pembelajaran mandiri.
2. Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip
suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran
sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media computer.
3. Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games &
simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja.
Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat,
simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

2.4 Tahapan Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis


Komputer
Pengembangan menurut Brog and Gall memiliki fase atau tahap yang
perlu dilakukan secara sistematik yaitu:
1. Analisis Pendahuluan
Analisis berupa studi pendahuluan yang meliputi pengkajian teori-
teori yang relevan berhubungan dengan tema penelitian dan melakukan
prasurvei di Sekolah Menengah Atas (SMA) berkenaan dengan model
pembelajaran yang pada saat ini dipakai. Termasuk didalamnya adalah
dengan mengidentifikasikan standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator pencapaian, kebutuhan belajar, dan masalah yang muncul dalam
pembelajaran. Analisis karakteristik siswa sebagai sasaran juga dilakukan.
Hal ini dikarenakan siswa sebagai subjek coba penelitian yang nantinya
akan menggunakan dan belajar materi yang akan dikembangkan.

7
2. Membuat Desain
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menentukan
tujuan, membuat desain pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan
peneliti, melaksanakan prosedur pengembangan, dan menguji kelayakan
terbatas pada reviewer. Tujuan mendesain model pembelajaran berbasis
komputer tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
3. Validasi
Validasi produk model pembelajaranberbasis komputer yang
dilakukan oleh tim ahli, diantaranya ahli isi/materi, ahli media dan ahli
desain. Validasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang
kebenaran dan cakupan materi pembelajaran, dari data tersebut akan
digunakan untuk merevisi dan meningkatkan kualitas media pembelajaran.
4. Uji Coba
Untuk mengumpulkan data yang akan digunakan sebagai penetapan
tingkat efektivitas, efesiensi, dan daya tarik produk sebagai hasil
pengembangan adalah tujuan dari perlunya uji coba produk. Kegiatan uji
coba produk pada dasarnya dilakukan sebagai langkah evaluasi formatif
yang terdiri dari uji coba perorangan, uji coba kelompok keci dan uji coba
lapangan. Uji coba perorangan, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal
dalam skala terbatas dengan melibatkan subjek sebanyak 3 subjek. Pada
langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara
memberi angket. Merevisi hasil uji coba, yaitu melakukan perbaikan
terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Uji
Kelompok kecil, uji coba ini melibatkan siswa dalam bentuk kelompok
kecil yang terdiri dari 10 orang siswa. Penyempurnaan produk hasil uji
kelompok kecil yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil
uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan
desain model operasional yang siap divalidasi. Uji pelaksanaan lapangan,
yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah
dihasilkan. Penyempurnaan produk akhir, yaitu melakukan perbaikan akhir

8
terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir
(final).
5. Sosialisasi
Melakukan sosialisasi dan diseminasi model pembelajaran berbantuan
komputer, apabila terbukti secara empirik dan efektif ke sejumlah sekolah
menengah atas.

2.5 Peranan Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis


Komputer
Masalah pembelajaran yang terkait dengan lambatnya pemahaman
siswa terhadap konsep teori yang bersifat abstrak perlu diatasi. Jika hal ini
dibiarkan, efektivitas dan efisiensi pembelajaran rendah. Pada akhirnya, hal
ini akan mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu
perlu dicari cara yang sistematis guna meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pembelajaran. Salah satu upayanya adalah dengan
mengembangkan model pembelajaran berbasis komputer. Dengan
pembelajaran berbasis komputer, siswa akan lebih mudah memahami
konsep-konsep yang bersifat abstrak, hal ini pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil pembelajaran. Mengacu pada masalah tersebut di atas,
Weda (2011:208) menjelaskan pengembangan pembelajaran berbasis
komputer sangat penting bagi guru, siswa dan sekolah. Berikut akan
dijelaskan satu per satu.
a. Bagi Guru
Pembelajaran berbasis komputer sangat penting bagi guru
karena (1) guru akan lebih banyak berperan sebagai fasilitator bagi
siswa, (2) memberi alternatif variasi metode pembelajaran, (3)
menolong mengembangkan media pembelajaran, karena tidak
semua guru memiliki kreativitas dan waktu untuk melakukannya,
(4) memberi pedoman bagi pengembangan lebih lanjut, dan (5)
meminimalkan tingkat kesalahpahaman konsep / teori yang sering

9
dialami siswa sehingga efektivitas dan efisiensi pembelajaran
dapat dicapai secara optimal.
b. Bagi Siswa
Pembelajaran berbasis komputer juga sangat penting bagi
siswa karena, (1) siswa akan lebih mudah dan cepat memahami
materi pembelajaran yang bersifat abstrak, karena konsep/teori
yang bersifat abstrak tersebut akan disajikan secara cermat dan
konkret, sehingga mudah ditangkap oleh panca indera, (2) mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran,
(3) meningkatkan hasil belajar siswa, (4) kendali belajar berada
pada siswa sehingga kecepatan belajar dapat disesuaikan dengan
tingkat kemampuannya, dan (5) dapat mengakomodasi siswa yang
lambat karena dapat menciptakan iklim yang efektif dengan cara
yang lebih individual.
c. Bagi Sekolah
Dengan adanya model pembelajaran berbasis komputer yang
dikembangkan, maka di sekolah (1) akan tersedia bahan ajar yang
telah divalidasi sesuai dengan bidang studi sehingga setiap guru
dapat menggunakan dengan mudah, (2) Pengembangan isi
pembelajaran akan sesuai dengan pokok-pokok bahasan, dan (3)
sebagai pedoman praktis implementasi pembelajaran sesuai
dengan kondisi dan karakteristik pembelajaran.

2.6 Sumber Media Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer


1. E-book
E-Book atau Elektronik Book merupakan salah satu media belajar atau
informasi yang saat ini telah menjadi primadona di bidang media terutama
sumber digital. saat ini E-Book memiliki peranan penting sebagai sumber
belajar, E-book sumber belajar saat ini telah banyak yang menyediakan
mulai dari blog, atau website pendidikan milik pemerintah sehingga

10
memenjakan penuntut ilmu mudah dalam mengambil sumber secara
digital.
E-book menjadi media belajar yang populer selama beberapa tahun ini
karena pemerintah secara penuh mendukung penggunaan E-book dalam
pembelajaran. E-book berperan penting dalam proses pembelajaran karena
memiliki keunggulan, Keunggulan dari E-book bisa dilihat dari fungsi dan
manfaatnya. Beberapa fungsi E-book sebagai media belajar yaitu dapat
meningkatkan produktivitas belajar, Proses pembelajaran tidak lepas
kaitannya dengan sumber belajar yang berupa buku-buku bacaan seperti E-
book. E-book juga sebagai referensi yang tidak terbatas, jadi tidak terpaku
pada satu sumber belajar.
E-book membantu pendidik dalam mengefektifkan dan mengefisienkan
waktu pembelajaran. Pendidik repot jika harus membawa banyak buku
bacaan dalam bentuk fisiknya yang berat. E-book yang berupa data digital
sangat mudah untuk dibawa dalam banyak file, sehingga pendidik tidak
kehabisan bahan belajar untuk peserta didik.
Manfaat E-book jika dilihat dari bentuk fisiknya yang berupa data
digital yaitu ukuran fisik kecil karena dapat disimpan dalam penyimpanan
data seperti flashdisk dan sebagainya. E-book juga tidak lapuk layaknya
buku biasa, format digital bertahan sepanjang masa dengan format yang
tidak berubah. E-book juga media belajar yang interaktif dalam
penyampaian informasi karena dapat ditampilkan ilustrasi multimedia. E-
book memberikan dampak yang luar biasa pada kemajuan teknologi dalam
pendidikan. Bagi seorang peserta didik sangat terbantu dengan adanya E-
book dengan berbagai kemudahannya. Peserta didik akan lebih mudah
mencari sumber materi pelajaran, menambah referensi sumber belajar.
Peserta didik tidak perlu beranjak dari tempat satu ketempat lainnya yang
membuang waktu dan energi, karena E-book bisa didapatkan dari situs
web, hanya perlu duduk dan seaching dengan akses internet. Karakteristik
peserta didik yang haus akan pengetahuan menjadikan materi yang
disampaikan pendidik itu kurang. E-book berperan sebagai penunjang

11
materi tambahan pengetahuan. Pengetahuan peserta didik akan lebih
kompleks dari pemanfaatan E-book.
Menurut wikipedia : e-book (singkatan dari electronic book, atau
EBook) dikenal sebagai buku digital, merupakan e-teks yang berbentuk
media digital dan kadang-kadang dilindungi dengan hak cipta digital.
Adapun bentuknya bisa berbentuk file pdf, word, html, txt dll. Tetapi yang
terkenal biasanya e-book berbentuk file pdf yang dapat dibaca dengan
program seperti acrobat reader yang dapat di download sebelumnya secara
gratis.
Penggunaan media pembelajaran sudah mulai digunakan oleh kalangan
masyarakat termasuk peserta didik. E-book menjadi media yang penting
dalam pembelajaran.
E-book dapat mengurangi beban pendidik dalam menyajikan informasi,
informasi yang diberikan melalui E-book lebih konkret dan memungkinkan
pembelajaran besifat induvidual sebab tidak tergantung pada informasi
yang diberikan pendidik, peserta didik dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan, kemampuan, bakat dan minatnya, pembelajaran lebih terarah,
dapat memberikan pengetahuan langsung hasil dari membaca,
memungkinkan pemberian informasi yang lebih luas kepada pesertadidik.
E-book dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional dengan nama
Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang diakses dengan softwere adobe
reader dan sebagainya. E-book sekarang dikembangkan oleh peniliti atau
programer dengan campuran berbagai mulitmedia seperti animasi
bergambar dan suara. E-book yang secara umum hanya terdiri dari tulisan
diintegrasikan dengan audiovisual sehingga lebih interaktif. Pengguna E-
book akan lebih tertarik dan dapat dengan mudah memahami isi materi.
Beberapa keuntungan eBook dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Mobility
Kegunaan yang paling menonjol dari eBook adalah kemudahan untuk
dibawa dan dibuka melalui bermacam-macam perangkat digital yang bisa

12
dibawa kemana saja. Teknologi eBook didesain untuk beberapa perangkat
digital contohnya: Smartphone, Ipad, tablet, PDA, netbook, laptop dan
lain-lain.
2. Ease of Updating Content
Karena format eBook dalam bentuk digital maka salah satu
kelebihaneBook adalah kemudahan untuk melakukan pengeditan, meng-
update dan mempublikasikannya kembali kepada para pembaca.
3. Cost Effective Publication
Pada cetakan tradisional dibutuhkan waktu yang lama dan proses yang
cukup panjang dalam hal mempublikasi dan mendistribusikan. Berbeda
halnya dengan eBook yang tidak menimbulkan biaya apapun dalam hal
memperbaharui, meng-edit dan publikasi atau distribusi ulang. Oleh
karenanya, manfaat eBookbagi para penulis yaitu hemat biaya distribusi
ulang. Penulis dapat meng-update tulisannya lebih sering sesuai
kebutuhannya.
4. Multimedia Capability
Manfaat istimewa eBook yaitu dengan mudah dapat berintegrasi dengan
elemen-elemen multimedia (video, audio, interactive graphics, dan
sebagainya).
5. eReader “Plusses”
Salah satu keunggulannya juga pada kecocokan format
aplikasi eBookdengan berbagai device atau perangkat digital yang
membuat pengguna atau pembaca tidak perlu banyak mengutak-atik
device.
6. Scalable and Re-Flowable Text
Dalam penggunaannya eBook sangat menarik bagi pembaca karena
tampilan teks, warna, ukuran dan terutama format eBook ini telah diatur
sedemikian rupa agar aspek visualnya bisa di edit oleh pembaca.
7. Built-In Dictionary
Karena ada built-in dictionary, pembaca dapat mencari definisi setiap kata
dalam bacaannya.

13
8. Bookmarking
Fungsi pembatas buku otomatis dapat memudahkan pembaca untuk
kembali ke halaman yang dibacanya dan membolak-balik halaman tanpa
khawatir lupa halaman yang dibaca terakhir.
9. Highlights, Annotations and Notes
Manfaat menarik eBook juga dapat menandai kalimat yang dibaca,
membuat catatan dan komentar untuk menandai bacaan yang dibaca.
Penambahan-penambahan ini akan terus menempel di eBook sampai
pembaca memutuskan untuk menghapusnya.
Sebagai alat pembelajaran yang memiliki manfaat efisiensi biaya
dan waktu bagi pengajar dan siswa, eBook juga memiliki manfaat yang
sama dalam organisasi sebagai contoh untuk kegiatan training karyawan.
Pemanfaatan teknologi seperti web-based training memberikan sejumlah
kemudahan bagi trainer untuk menyampaikan bahan materinya kepada
peserta training. Penggunaannya yang mirip dengan cetakan buku
tradisional dengan keuntungan tidak perlu membeli stabillo, pensil, pulpen,
pembatas buku, juga tidak perlu fotocopy untuk memperbanyak materi,
membuat eBook menjadi alat yang lebih baik untuk menggantikan cara
lama dengan mempergunakan buku cetak. Kemudahan integrasi dengan
elemen-elemen multimedia juga menjadikan eBook lebih efektif sebagai
alat penyampaian pesan materi pelajaran dari pengajar. Sebagai contoh:
pengajar/trainer dapat dengan mudah memberikan contoh-contoh dengan
video yang akan lebih mendukung secara audio-visual. Komunikasi
antara trainer dan trainee dengan menggunakan medium media baca dan
media audio-visual ini dianggap cukup efektif asalkan dengan penyusunan
materi eBook yang baik oleh trainer.

2. WEB/E-Learning
Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses
melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal

14
juga dengan "web based learning" merupakan salah satu jenis penerapan
dari pembelajaran elektronik (e-learning). Internet, singkatan
dari Interconnection And Networking, adalah jaringan informasi global.
Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT
(Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962. Rusman
(2007) menyebutkan bahwa Internet merupakan perpustakaan raksasa
dunia, karena di dalam Internet terdapat milyaran sumber informasi,
sehingga kita dapat menggunakan informasi tersebut sesuai dengan
kebutuhan.
Pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan
siswa untuk belajar secara mandiri. “Through independent study, students
become doers, as well as thinkers” (Cobine, 1997). Para siswa dapat
mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database,
dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah,
biografi, rekaman, laporan, data statistik (Gordin et. al., 1995).

Pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa


kelebihan sebagai berikut :
1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru
tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak
memerlukan ruang kelas.
2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap
muka biasa.
3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-
masing siswa.
5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik
siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa
maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran,

15
dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa
secara online.
Berikut ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh adanya Internet:
1. Discovery (Penemuan), ini meliputi browsing dan
pencarian informasi-informasi tertentu.
2. Communication (Komunikasi), internet menyediakan jaringan
komunikasi yang cepat dan murah. Adapun contoh-contoh media
komunikasi yang utama seperti e-mail, chat group (percakapan secara
berkelompok), dan newsgroup (gabungan kelompok yang bertukar
berita).
3. Collaboration (kolaborasi), kolaborasi meliputi
jasa/pelayanan resource-sharing (pertukaran sumber-sumber
informasi), yang menyediakan akses pada server-server yang sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Menggunakan Internet dengan
segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan untuk mengakses
berbagai informasi untuk pendidikan yang secara langsung dapat
meningkatkan pengetahuan siswa bagi keberhasilannya dalam
belajar. Karena Internet merupakan sumber data utama dan
pengetahuan. Melalui teknologi ini kita dapat melakukan di
antaranya untuk :
1. Penelusuran dan pencarian bahan pustaka.
2. Membangun program Artificial Intelligence (kecerdasan buatan)
untuk memodelkan sebuah rencana pembelajaran.
3. Memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut
dengan virtual classroom ataupun virtual university.
4. Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian.
Pembelajaran berbasis web dapat didefinisikan sebagai aplikasi
teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi Internet dan selama proses belajar dirasakan
terjadi oleh yang mengikutinya maka kegiatan itu dapat sebagai

16
pembelajaran berbasis web. Mewujudkan pembelajaran berbasis web
bukan sekedar meletakkan materi belajar pada web untuk kemudian
diakses melalui komputer web digunakan bukan hanya sebagai media
alternatif pengganti kertas untuk menyimpan berbagai dokumentasi atau
informasi. Web digunakan untuk mendapatkan sisi unggul yang tadi telah
diungkap. Keunggulan yang tidak dimiliki media kertas ataupun media
lain. Banyak pihak mencoba menggunakan teknologi web untuk
pembelajaran dengan meletakkan materi belajar secara online, lalu
menugaskan peserta didik untuk mendapatkan (downloading) materi
belajar itu sebagai tugas baca. Setelah itu mereka diminta untuk
mengumpulkan laporan, tugas dan lain sebagainya kembali ke guru juga
melalui Internet. Jika ini dilakukan tentunya tidaklah menimbulkan proses
pembelajaran yang optimal. Kita dapat membayangkan suasana di ruang
kelas ketika sebuah “proses belajar” sedang berlangsung. Berapa banyak di
antara peserta didik aktif terlibat dalam diskusi dan sesi tanya-jawab? Apa
yang mereka lakukan di kelas? Dan tentunya masih banyak lagi
pertanyaan-peranyaan lain yang sebenarnya kita sudah mengetahui
jawabannya. Proses Monitoring dalam pembelajaran berbasis web lebih
sulit daripada di ruang kelas. Menyediakan bahan belajar online tidak
cukup. Diperlukan sebuah desain instruksional sebagai model belajar yang
mengundang sejumlah (sama banyaknya dengan kegiatan di ruang kelas)
peserta didik unuk terlibat dalam berbagai kegiatan belajar. Satu hal yang
perlu diingat adalah bagaimana teknologi web ini dapat membantu proses
belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu dikemas berbeda
dengan penyampaian yang berbeda pula.
Model pembelajaran dirancang dengan mengintegrasikan
pembelajaran berbasis web dalam program pembelajaran konvensional
tatap muka. Proses pembelajaran konvensional tatap muka dilakukan
dengan pendekatan Student Centered Learning (SCL) melalui kerja
kelompok. Model ini menuntut partisipasi peserta didik yang tinggi. Dua
program pendidikan itu disampaikan melalui berbagai macam kegiatan

17
belajar secara kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara kolaboratif
dalam kelompok sangat dominan pada kedua program tersebut.

Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning adalah pembelajaran


yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Adapula yang
menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang
dilakukan melalui media internet. Perbedaan Pembelajaran Tradisional
dengan e-learning yaitu guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan
ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya.
Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah
pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggungjawab untuk
pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’
pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya.
Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan
inisiatif sendiri. Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah
kehadiran guru/dosen dalam arti sebenarnya, Internet akan menjadi
suplemen dan komplemen dalam menjadikan wakil dosen/guru yang
mewakili sumber belajar yang penting di dunia. Cisco (2001) menjelaskan
karakteristik e-learning, antara lain: Pertama, Memanfaatkan jasa
teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau
guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan
tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler; Kedua, Memanfaatkan
keunggulan komputer (digital media dan computer networks). Ketiga,
Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)
disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan
saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya. Keempat,
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar
dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat
setiap saat di komputer. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang
menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang

18
wajib dipenuhi dalam merancang e-learning, yaitu: sederhana, personal,
dan cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam
memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan pada
panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu
sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses
belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-
nya. Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti
layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas.
Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik
diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang
dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di
depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan
kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta
didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan
secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.
Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning merupakan proses dan
kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based learning),
pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), kelas virtual
(virtual classrooms), dan atau kelas digital (digital classrooms). Materi-
materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan
dihantarkan melalui media internet, intranet, tape video atau audio,
penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta CD-Rom. Definisi ini juga
menyatakan bahwa definisi dari e-learning itu bisa bervariasi tergantug dari
penyelanggara kegiatan e-learning tersebut dan bagaimana cara
penggunaannya, termasuk juga apa tujuan penggunaannya. Definisi ini
juga menyiratkan simpulan yang menyatakan bahwa e-leraning pada
dasarnya adalah pengaplikasian kegiatan komunikasi pendidikan dan
pelatihan secara elektronik.
Dalam e-learning, daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran
tidak lagi tergantung pada instruktur/ guru, karena siswa mengkonstruk
sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan

19
melalui interfaces situs web. Dalam e-learning pula, sumber ilmu
pengetahuan tersebar dimana-mana serta dapat diakses dengan mudah oleh
setiap orang. Hal ini dikarenakan sifat media internet yang mengglobal dan
bisa diakses oleh siapapun yang terkoneksi didalamnya. Terakhir, dalam e-
learning pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai salah satu sumber
ilmu pengetahuan. E-learning adalah segala aktivitas belajar yang
menggunakan bantuan teknologi elektronik. E-learning juga dapat
diaplikasikan dalam pendidikan konvensional dan pendidikan jarak jauh.
Web-based learning, merupakan salah satu bentuk e-learning yang materi
maupun cara penyampaiannya (delivery method) melalui internet (web).
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis web adalah sebuah
pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk
berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran. Web dapat
menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (Virtual Learning
Environment). Lingkungan belajar yang disediakan oleh web dilengkapi
dengan beberapa fasilitas yang dapat kita kombinasikan penggunaannya
untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain forum diskusi, chat,
penilaian online, dan sistem administrasi. Lingkungan belajar maya yang
disediakan oleh web berfungsi sebagaimana lingkungan belajar
konvensional yang dapat menyampaikan informasi kepada pembelajar.
Salah satu nilai penting dari penggunaan web sebagai media web
dilengkapi demgam hyperlink yang memungkinkan untuk mengakses
informasi secara acak (non linear) yang berdampak pada kecepatan kita
untuk memperoleh informasi yang ada di dalam web.

3. Video Pembelajaran
Proses pembelajaran memang sangat kompleks karena ada beberapa
faktor yang berpengaruh di dalamnya. Dalam hal ini, salah satunya adalah
proses transfer ilmu kepada peserta didik yang menjadi bahan
pembaharuan secara kontinu. Suatu materi tidak dapat diserap secara

20
sempurna oleh peserta didik apabila pesan yang disampaikan tidak dapat
disajikan secara baik.
Penggunaan video sebagai bahan bantu mengajar memberikan satu
pengalaman baru kepada sebilangan pelajar. Media video dan televisi dapat
membawa pelajar ke mana-mana saja, terutama sekali jika tempat atau
peristiwa yang ditayangkan itu terlalu jauh untuk dilawati, atau berbahaya.
Dengan penayangan video, pelajar dapat merasa seolah-olah mereka
berada atau turut serta dalam suasana yang digambarkan. Sebagai contoh,
proses penjalanan elektrik dapat ditunjukkan kepada pelajar melalui video.
Kiranya dapat membantu pelajar membayangkan cara kerja stesen
janakuasa elektrik di samping memberi pengalaman kepada para pelajar
secara visual.
Menurut Norizan, 2002 (dalam Norhaziana, 2005) menyatakan,
sesuatu media berbentuk simulasi adalah perisian yang memberi gambaran
situasi sesuatu keadaan. Pengguna akan seolah-olah berada di tempat
kejadian dan boleh bertindak balas terhadap keadaan tersebut.
Pengaruh media video akan lebih cepat masuk ke dalam diri manusia
daripada media yang lainnya. Karena penayanggannya berupa cahaya titik
fokus, sehingga dapat mempengaruhi fikiran dan emosi manusia. Dalam
kegiatan belajar mengajar, fokus dan mempengaruhi emosi dan psikologi
anak didik sangat diperlukan. Karena dengan hal tersebut peserta didik
akan lebih mudah memehami pelajarannya. Tentunya media vidio yang
disampaikan kepada anak didik harus bersangkutan dengan tujuan
pemebelajaran.
Menurut Hamalik, 1986: 43 (dalam Azhar, 2003: 15-16) Pemakaian
media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan stimulan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi
pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

21
Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses
perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati
dan mendengarkan melalui media tertentu dan mendengarkan melalui
bahasa. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran, maka
semakin banyak pengalaman yang diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin
abstrak siswa memperoleh pengalaman, maka semakin sedikit pengalaman
yang akan diperoleh siswa. Pada kelas eksperimen yang mana
memanfaatkan media video sebagai media pembelajaran sebelum
praktikum dilakukan, membuat kegiatan praktikum siswa lebih terarah
(Retno, dalam Dimyati, 2006: 9).
Penyampaian materi melalui media video dalam pembelajaran bukan
hanya sekedar menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum. Akan tetapi
ada hal lain yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi minat
peserta didik dalam belajar. Hal tersebut berupa pengalaman atau situasi
lingkungan sekitar, kemudian dibawakan ke dalam materi pelajaran yang
disampaikan melalui vidio. Selain itu juga dalam pelajaran peraktek peserta
didik akan lebih mudah melakukan apa yang dilihatnya dalam vidio
daripada materi yang disampaikan melalui buku atau gambar. Kegiatan
seperti ini akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses belajar
mengajar.
Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media
pembelajaran di antaranya menurut Nugent (dalam Smaldino, 2008: 310 )
video merupakan media yang cocok untuk berbagai ilmu pembelajaran,
seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun.
Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang tumbuh
berkembang dalam dekapan budaya televisi, di mana paling tidak setiap 30
menit menayangkan program yang berbeda. Dari itu, video dengan durasi
yang hanya beberapa menit mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru
dan dapat mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan
siswa.

22
Pembelajaran dengan video dapat ditujukan bagi beragam tipe
pebelajar. Teks bisa didisplay dalam aneka bahasa untuk menjelaskan isi
video. Beberapa DVD bahkan menawarkan kemampuan memperlihatkan
suatu objek dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

4. Audio Pembelajaran
Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya
hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini
berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio
Cassete Tape Recorder) media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun
bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan
menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut
diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah
alat pemutarnya.
Media Audio Menurut Sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk
menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang –
lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan )
maupun non verbal.Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai ( 2003 :129
) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga
terjadi proses belajar mengajar.Media audio mempunyai sifat yang khas,
yaitu:
1. Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
2. Personal
3. Cenderung satu arah
4. Mampu menggugah imajinasi
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat
disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi
pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam

23
menggunakan alat perekam suara, kemudian diperdengarkan kembali
kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutaranya.
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip
pendapatSudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala
kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan
aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media
audio ialah berupa :
1. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
2. Mengikuti pengarahan.
3. Melatih daya analisis.
4. Menentukan arti dan konteks.
5. Memilah informasi dan gagasan.
6. Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.
Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para
pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam
pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga
pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan
membantu keberhasilan. Selain itu juga, Sudjana (2005 : 129 )
menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam pengajaran
terutama digunakan dalam:
1. Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ), dan kegiatan
dokumentasi.
2. Pengajaran Bahasa Asing, baik secara Audio ataupun secara Audio
Visual.
3. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
4. Paket – paket untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan
siswa dapatmelatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media
pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang
jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena
sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik

24
dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan
saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang
materi yang sedang mereka pelajari.
Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Materi yang ada di progam Audio maupun Radio hendaknya mampu
memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai
selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu
diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang
mendengarkannya sampai program selesai.
2. Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik
dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang
ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam
Media Audio.

5. Makromedia
Sejak diperkenalkan pada tahun 2004, macromedia flash menjadi
sangat populer dan langsung mendapat tempat di hati masyarakat dunia
website karena dapat membuat dan menampilkan animasi di
website. Macromedia flash 8.0. merupakan pengembangan dari
macromedia flash MX. Program ini sering digunakan animator untuk
membuat animasi interaktif maupun non interaktif, seperti animasi pada
halaman web, animasi kartun. Karena program ini mempunyai beberapa
keunggulan dibanding program lain sejenis karena mampu membuat
tombol interaktif, membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang
telah di tetapkan.
Menurut Jayadi (2008) macromedia flash adalah salah satu program
software yang mampu menyajikan pesan audiovisual secara jelas kepada
siswa dan materi yang bersifat nyata, sehingga dapat diilustrasikan secara
lebih menarik kepada siswa dengan berbagai gambar animasi yang dapat
merangsang minat belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

25
Sedangkan menurut Madcom (2004:12) Macromedia Flash 8.0 adalah
program grafis yang diperuntukan untuk motion atau gerak dan dilengkapi
dengan script untuk programming (action script) dengan program ini
memungkinkan pembuatan animasi media interaktif, game.
Wirawan Istiono dalam Andriyanto (2010) menjelaskan
bahwa Macriomedia Flash 8.0adalah suatu program aplikasi berbasis
vektor standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat
animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk membuat animasi logo,
movie, game, menu interaktis, dan pembuatan aplikasi-aplikasi web.
Selanjutnya menurut Prasetio dalam Cahyono (2010) “Macromedia
Flash adalah suatu suatu software animasi yang dapat digunakan untuk
mempermudah penyampaian suatu konsep yang bersifat abstrak yang
dalam penerapannya menggunakan komputer dan media imager
proyector.”
Berdasarkan beberapa pengertian Macromedia Flash 8.0 yang telah di
paparkan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Macromedia
Flash 8.0 dalam pembelajaran itu adalah Macromedia flash 8.0 adalah
suatu softwere animasi media pembelajaran untuk membantu guru dalam
menyampaikan pembelajaran agar lebih menarik dan mudah di pahami
Siswa dan penerapannya menggunakan computer dan imager proyektor.
Dengan demikian media macromedia flash sejalan dengan pertumbuhan
pendidikan, yakni dapat memberi kontribusi pada siswa untuk
menumbuhkan semangat dalam bentuk proses pembelajaran dan dapat
memusatkan perhatian serta pemahaman siswa lebih dalam mengenai
materi tersebut dengan cara yang menyenangkan dan lebih berkesan
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Menurut Andriyanto (2012) bahwa Software Macromedia Flash
8.0 sangat berguna dalam mendukung kesuksesan sebuah presentasi dan
proses belajar mengajar (PBM). DalamMacromedia Flash 8.0, kita dapat
memasukan elemen-elemen seperti gambar atau movie, animasi,

26
presentasi, game. dapat digunakan sebagai tool untuk mendesain web, dan
berbagai aplikasi multimedia lainnya.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Komputer sebagai Media


Pembelajaran Kimia
1. Kelebihan
Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga
kelemahan yang ada pada komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu
proses belajar memberikan beberapa keuntungan antara lain:
a. Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan
dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi
yang ditanyangkan.
b. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat
melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.
c. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan memberikan
keleluasaan terhadap siswa untuk menentukan kecepatan belajar
dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan.
d. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang
diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan “kesabaran
komputer”, dapat membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar
lambat. Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan iklim
belajar yang efektif bagi msiswa yang lambat (slow learner), tetapi
juga dapat memacu efektivitas belajar bagi siswa yang lebih cepat
(fast learner).
e. Disamping itu, komputer dapat diprogram agar mampu
memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan
pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar siswa.
f. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar
pemakainya (record keeping), komputer dapat diprogram untuk
memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis.

27
g. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi
atau saran bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu.
h. Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam
mengintegrasikan komponen warna, musik dan animasi grafik
(graphic animation).
Hal ini menyebabkan komputer mampu menyampaikan informasi dan
pengetahu-an dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini menyebabkan
program komputer sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan
kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang
dimiliki oleh komputer memungkinkan penggunanya menayangkan
kembali hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya. Hasil belajar
sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa sebagai dasar pertimbangan
untuk melakukan kegiatan belajar selanjutnya.
Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat
meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang
relatif kecil. Contoh yang tepat untuk ini adalah program komputer
simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan teknologi.
Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan
untuk melakukan percobaan. (Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:11-
12)
1. Kekurangan
Selanjutnya Benny dan Tita (2000) memberi penjelasan. Disamping
memiliki sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi
interaktif juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:
a. Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program
komputer, terutama yang dirancang khusus untuk maksud
pembelajaran.
b. Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer
yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu
pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu

28
dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer
untuk keperluan pendidikan.
c. Masalah lain adalah compatability dan incompability antara
hardware dan software. Penggunaan sebuah program komputer
biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang
sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat
digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama.
Merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis
komputer (computer based instruction) merupakan pekerjaan yang tidak
mudah. Memproduksi program komputer merupakan kegiatan intensif
yang memerlukan waktu banyak dan juga keahlian khusus.
Adapun kendala yang terjadi sebagai berikut:
1. Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer,
terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.
2. Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer
yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu
pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu
dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk
keperluan pendidikan.
3. Masalah lain adalah compatability dan incompability antara hardware
dan software. Penggunaan sebuah program komputer biasanya
memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai.
Perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan
pada komputer yang spesifikasinya tidak sama.
4. Merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis
komputer (computer based instruction) merupakan pekerjaan yang
tidak mudah. Memproduksi program komputer merupakan kegiatan
intensif yang memerlukan waktu banyak dan juga keahlian khusus.

29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembelajaran berbasis komputer adalah kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan oleh guru dengan komputer sebagai alat bantu guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa tidak bosan
dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang
sedang berlangsung di dalam kelas.
2. Menurut Arsyad (2013:33) ciri-ciri utama media pembelajaran yang
dihasilkan dari produk teknologi berbasis komputer antara lain :
a. Dapat digunakan secara acak, baik secara nonsekuensial maupun
secara linier.
b. Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan
keinginan perancang atau pengembangan sebagaimana yang
direncanakan.
c. Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan
kata, simbol, maupun grafik.
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media
pembelajaran dari tekhnologi berbasis komputer ini.
e. Pembelajaran dapat berorientasi pada siswa dan melibatkan
interaktivitas siswa yang tinggi.
3. Fungsi komputer sebagai media pembelajaran mencakup tujuan
kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
4. Tahapan pengembangan media pembelajaran kimia berbasis
komputer ada 5 tahap yaitu: Analisis pendahuluan, membuat desain,
validasi, Uji coba, dan sosialisasi.
5. Peranan pengembangan media pembelajaran kimia berbasis
komputer terbagi menjadi 3 macam yaitu: bagi guru, siswa, dan
sekolah.

30
6. Sumber media pembelajaran kimia berbasis komputer ada 5 macam
yaitu: E-book, Web/E-Learning, Video pembelajaran, Audio
pembelajaran, dan Makromedia.
7. Komputer sebagai media pembelajaran kimia memiliki kelebihan
dan kekurangan seperti yang telah disebutkan dalam makalah ini.

1.2 Saran
Sepanjang uraian yang telah tim penulis paparkan dalam makalah ini,
kami menyadari tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan. Di samping
itu barangkali masih jauh dari kesempurnaan. Maka tim penulis sangat
mengharapkan ide-ide yang cemerlang dari pembaca untuk memberikan
kritikan dan saran yang mendukung makalah ini. Supaya tercapai apa yang
kita inginkan.

31
DAFTAR PUSTAKA

Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta : Diva


Press
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung:
Alfabeta Bandung.
Setyawati, Arifatun Arifah. 2009.Media pembelajaran . Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivitis. Jakarta : Prestasi Pustaka.

32

Anda mungkin juga menyukai