Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOKS REVIEW

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR


DOSEN PENGAMPU :

Dr. Ayi Darmana,M.Si

Disusun oleh :

Armaya Azmi 4171131004

Dika Ramadhana 4172131012

Dinda Nazlina 4172131013

Elsa Lina Sitanggang 4173131010

Rizka Annisa Rahman 4173331041

KIMIA DIK A 2017

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga cbr
ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga CBR ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
CBR agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam CBR ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan CBR ini.

Medan, 28 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2.Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3.Tujuan ......................................................................................................................... 1

1.4.Manfaat ....................................................................................................................... 2

1.5.Identitas Buku ............................................................................................................. 2

BAB II : RINGKASAN BUKU .............................................................................................. 3

BAB III : HASIL ANALISIS

3.1.Kesimpulan ................................................................................................................. 13

3.2.Kekurangan ................................................................................................................. 13

BAB IV: PENUTUP

4.1.Kesimpulan ................................................................................................................. 14
4.2.Saran ........................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan zaman kini telah membawa masyarakat kepada berbagai tawaran akan
canggihnya teknologi di era globalisasi ini. Dengan majunya zaman, masyarakat dituntut
juga untuk untuk bijak memanfaatkan kemajuan tersebut. Kemajuan di dalam bidang
pendidikan saat ini juga dapat kita lihat dengan berkembangnya penemuan-penemuan
baru dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh
pendidik. Dengan adanya KKNI yang tengah berlangsung dijalankan pada program
pendidikan untuk menyiapkan pendidik yang benar-benar profesional dan matang di
dunia kerja kelak setelah lulus.
Dengan adanya KKNI, mahasiswa dituntut untuk memenuhi 6 tugas yang salah
satunya adalah Critical Book Review (CBR). Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk
bersikap kritis terhadap isi dari suatu buku. Pada makalah yang ini buku yang akan
dikritik adalah buku kimia kelas X semester 1. Selaku calon pendidik/guru kimia,
mahasiswa dituntut untuk dapat memahami lebih dalam tentang bidang yang diambil agar
lebih matang dalam pendidikan sehingga di dunia kerja nanti dapat diterapkan dengan
baik dan mudah.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa yang dijelaskan pada buku tersebut?
 Bagaimana penjelasan struktur atom dan sistem periodik unsur pada buku
tersebut?

1.3. Tujuan
 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta Kimia.
 Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku serta menganalisis bukunya
sesuai silabus.

1
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari kritik buku ini adalah agar mahasiswa terlatih untuk berpikiran
kritis dan hasil kritik ini diharapkan mampu menambah pengetahuan mahasiswa selaku
calon pendidik agar lebih mudah menjadi seorang pendidik profesional. Selain itu
penelitian juga dapat diperbaiki atau diberi saran agar lebih baik lagi.

1.5. Identitas Buku


 BUKU 1 KTSP 2006
Judul : Kimia 1
Edisi : Pertama
Pengarang : Ari Harnanto dan Ruminten
Penerbit : SETI-AJI
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2009
ISBN : 979-979-068-181-1

 BUKU 2 KURIKULUM 2013


Judul : Kimia
Edisi : Pertama
Pengarang : Budi Utami,Agung Nugroho,Lina Mahardiani,Sri Yamtinah,
Bakti Mulyani
Penerbit : Pusat Perbukuan
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2009
ISBN : 978-979-068-180-4

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. TEORI TENTANG ATOM
1. Democritus (500 SM)
Filsuf dari Yunani ini percaya bahwa semua materi (zat) tersusun dari partikel
yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi yang disebut dengan atomos (tidak dapat
dibagi).
2. John Dalton (1766 - 1844)
Seorang guru juga ilmuwan Inggris ini mendefinisikan bahwa benda terkecil
penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi sebagai "atom". Ia membuat hipotesis
yang menjadi dasar berkembangnya kimia modern. Berikut hipotesis yang telah
dibuatnya :Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi
yang disebut dengan atom. Atom-atom yang menyusun suatu unsur adalah identik,
baik massa, ukuran dan sifatnya sama. Sedangkan atom dari unsur yang berbeda
mempunyai massa, ukuran dan sifat yang beda. Senyawa tersusun dari atom-atom
yang terdiri dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tetap dan tertentu.Atom
tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.

B. STRUKTUR ATOM
Sampai sekarang tak ada alat yang mampu untuk melihat bagaimana bentuk dan
susunan atom. Penyelidikan dilakukan dengan mengamati fenomena yang
ditimbulkannya. Setelah diamati ternyata atom mempunyai sifat listrik. Atom tersusun
dari partikel-partikel penyusun yang terdiri dari Elektron, Proton dan Neutron.
1. ELEKTRON
Bermula dengan ditemukannya tabung sinar katode oleh Karl Ferdinand Braun. Ia
mengamati aliran radiasi dari kutub negatif (katode) menuju kutub positif (anode) yang
disebut sinar katode. Sifat sinar katode ini disempurnakan oleh Sir William Crookes.
Kemudian penelitian sinar katode disempurnakan oleh Joseph John Thomson. J.J
Thomson menemukan muatan elektron yaitu sebesar 1,76 x 1018 coulomb/gram.
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan Robert A.Milikan dengan percobaan tetes
minyak.Milikan menyebutkan bahwa muatan 1 elektron adalah 1,6022 x 10-19 C
J.J Thomson kemudian menyebutkan atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif

3
dan di dalamnya tersebar muatan negatif elektron. Teori ini dikenal dengan teori roti
kismis.
2. INTI ATOM DAN PROTON
Tahun 1886, Eugene Goldstein memodifikasi tabung sinar katode dengan melubangi
lempeng katodenya. Ia menemukan sinar yang menembus lubang katodenya yang
disebut sinar kanal.
Selanjutnya, Wilhelm Wien menyebutkan bahwa sinar kanal tersebut disebut
proton.Untuk mengetahui kedudukan partikel-partikel tersebut, Ernest
Rutherford melakukan percobaan dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng tipis
emas. Rutherford menyimpulkan bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan
bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
3. NEUTRON
Tahun 1932, James Chadwick menemukan kejanggalan pada penelitian Rutherford.
Penelitiannya menunjukkan kesalahan pada perbandingan massa atom hidrogen dan
massa atom helium. Chadwick melakukan percobaan hamburan partikel alfa terhadap
boron dan parafin .Apabila partikel alfa ditembakkan pada lapisan logam boron, ternyata
logam tersebut memancarkan sinar yang serupa dengan gelombang elektromagnetik
berenergi tinggi. Sinar tersebut tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan
magnet. Percobaan selanjutnya menunjukkan bahwa sinar tersebut merupakan partikel
netral yang mempunyai massa sedikit lebih besar daripada massa proton. Partikel ini
diberi nama neutron.

C. TANDA ATOM
Nomor Atom (Z), adalah jumlah proton terdapat dalam inti atom
Nomor Massa (A), adalah jumlah proton dan neutron.
secara umum :
A = nomor massa
= jumlah proton ( p ) + jumlah neutron ( n )

A = p+n=Z+n

4
- Isotop adalah atom-atom dari unsur yang sama (mempunyai nomor atom yang sama)
tetapi berbeda nomor massanya.
- Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda)
tetapi mempunyai nomor massa yang sama.
- Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda)
tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.

D. PERKEMBANGAN TEORI ATOM


1. Model Atom Dalton
 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
 Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
 Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama
 Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain.
 Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom

2. Model Atom Thomson


Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom
Thomson yang merupakan penyempurnaan dari model atom Dalton. Menurut
Thomson :
 Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron
(bagaikan kismis dalam roti kismis)
 Atom bersifat netral, yaitu muatan positif dan muatan negatif jumlahnya sama

3. Model Atom Rutherford


 Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang
bermuatan positif, berukuran lebih kecil daripada ukuran atom tetapi massa atom
hampir seluruhnya berasal dari massa intinya.

5
 Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom
serta elektron bergerak melintasi inti (seperti planet dalam tata surya).
 Atom bersifat netral.
 Jari-jari inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditentukan.

4. Model Atom Niels Bohr


Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum gas
hidrogen.Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya
menempati tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom.Menurutnya :
 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar elektron-
elektron yang bermuatan negatif.
 Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu dengan gerakan
stasioner (tetap), selanjutnya disebut dengan tingkat energi utama (kulit elektron)
yang dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n).
 Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energinya akan tetap
 Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke
lintasan stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi. Sebaliknya, jika elektron
berpindah dari lintasan stasioner yang lebih tinggi ke rendah terjadi pelepasan
energi.
 Elektron-elektron yang mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut dengan kulit elektron atau tingkat energi.
 Elektron menempati mulai dari kulit pertama K (dekat atom), kulit kedua disebut
L, kulit ketiga disebut M, dan seterusnya.
 Tiap tiap kulit elektron hanya dapat ditempati oleh maksimum 2n2, dengan n
adalah nomor kulit
 Jumlah elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Contoh
elektron valensi K adalah 1, elektron valensi P adalah 5

6
5. Model Atom Modern ( Mekanika Kuantum)
Dikembangkan berdasarkan teori mekanika kuantum yang disebut mekanika
gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli :
a) Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan
sebagai gelombang.
b) Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai
partikel dan gelombang.
c) Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan
menggunakan prinsip mekanika gelombang.

Teori tentang Model Atom Modern :

a. Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan elektron-
elektron bergerak mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital tertentu yang
membentuk kulit atom.
b. Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu
dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
c. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.
d. Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana suatu
elektron kemungkinan ditemukan.
e. Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron ditemukan
dan sebaliknya.

E. SISTEM PERIODIK UNSUR


1. Perkembangan Sistem Periodik
Triade Dobereiner
Menyatakan: Bila unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifat dan
diurutkan nomor massa atomnya, maka disetiap kelompok terdapat tiga unsur dimana
nomor massa unsur yang di tengah merupakan rata-rata dari massa unsur yang di tepi.
Dikemukakan oleh Johan Wolfgang Dobereiner (Jerman).
 Unsur-unsur dikelompokkan ke dalam kelompok tiga unsur yang disebut Triade.
 Dasarnya : kemiripan sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut.
7
No atom Li = 3, No atom K = 19, maka No. atom Na = (3+19)/2 = 11

Oktaf Newlands

Menyatakan : Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom,maka


sifat unsur tersebut akan berulang setelah unsur kedelapan
 Dikemukakan oleh John Newlands (Inggris).
 Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar).
 Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki
sifat yang mirip dengan unsur ke-2 dst.
 Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau periodik setelah 8 unsur disebut
Hukum Oktaf

Berdasarkan Daftar Oktaf Newlands di atas; unsur H, F dan Cl mempunyai


kemiripan sifat.

Sistem Periodik Mendeleev

 Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia)
berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan unsur.
 Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev
lebih mengutamakan kenaikan massa atom.

8
 Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom
relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik.
 Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak,
disebut Golongan.
 Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa
atom relatifnya dan disebut Periode.

Sistem Periodik Modern

 Dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat unsur


merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.
 Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa
atom relatifnya (Ar).
 Pada lajur mendatar disebut periode, lajur tegak disebut golongan

2. Hubungan Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik


 Jumlah kulit elektron menunjukkan letak periode.
 Pada konfigurasi unsur-unsur periode ke-2 mempunyai jumlah kulit sebanyak 2
buah
Contoh :
9F :2,7 periode ke-2
12Mg :2,8,2 periode ke-3
31Ga : 2 , 8 , 18 , 3 periode ke-4
 Jumlah elektron valensi suatu atom unsur menunjukkan golongan

9
 Pada konfigurasi unsur-unsur golongan ke-2, elektron valensi golongan IIA
mempunyai elektron valensi sebanyak 2 elektron
Contoh :
4 Be :22
12Mg :282 Golongan IIA
20Ca :2882

3. Sifat-Sifat Keperiodikan
a. Jari-Jari Atom
Adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar.Besarnya jari-
jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut.Semakin besar
nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulit
elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya. Jadi : dalam satu
golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.Dalam satu
periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin
bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya
tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan
semakin kecilnya jari-jari atom.Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan),
jari-jari atomnya semakin kecil.
b. Jari-Jari Ion
Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika
dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.Ion bermuatan positif (kation)
mempunyai jari-jari yang lebih kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion)
mempunyai jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom
netralnya.
c. Energi Ionisasi ( satuannya = kJ.mol-1 )
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk
melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation).Jika
atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi
yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
EI 1< EI 2 < EI 3 dst

10
 Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-jari
atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin
kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.
 Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari
atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin
besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan.
d. Afinitas Elektron ( satuannya = kJ.mol-1 )
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam wujud gas
apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif (anion).
 Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut
menerima/menarik elektron dan semakin reaktif pula unsurnya.
 Afinitas elektron bukanlah kebalikan dari energi ionisasi.Dalam satu
golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil.
 Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin
besar.Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif,
kecuali golongan IIA dan VIIIA.
 Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA.
e. Keelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu
senyawa (dalam ikatannya).Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang
besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
 Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung menerima
elektron dan akan membentuk ion negatif.
 Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung
melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif.
 Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin
kecil.
 Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin
besar.
f. Sifat Logam dan Non Logam
Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan atom
untuk melepaskan elektron membentuk kation.Sifat logam bergantung pada
besarnya energi ionisasi ( EI ).Makin besar harga EI, makin sulit bagi atom untuk

11
melepaskan elektron dan makin berkurang sifat logamnya.Sifat non logam
dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan atom untuk menarik
elektron.
 Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), sifat logam berkurang sedangkan
sifat non logam bertambah.
 Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan
sifat non logam berkurang.
 Unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam sistem periodik unsur,
sedangkan unsur non logam terletak pada bagian kanan-atas.
 Unsur yang paling bersifat non logam adalah unsur-un sur yang terletak pada
golongan VIIA, bukan golongan VIIIA.
 Unsur-unsur yang terletak pada daerah peralihan antara unsur logam dengan
non logam disebut unsur Metaloid ( = unsur yang mempunyai sifat logam dan
sekaligus non logam ). Misalnya : boron dan silikon
g. Kereaktifan
Kereaktifan bergantung pada kecenderungan unsur untuk melepas atau
menarik elektron.
 Unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali).
 Unsur non logam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen).
 Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), mula-mula kereaktifan menurun,
kemudian semakin bertambah hingga golongan VIIA.
 Golongan VIIIA merupakan unsur yang paling tidak reaktif

12
BAB III
HASIL ANALISIS
SILABUS KTSP SILABUS KURIKULUM ANALISIS
2013
Memahami struktur atom Mendeskripsikan struktur
Terdapat penjelasan tentang
berdasarkan teori atom atom berdasarkan teori atom struktur atom berdasarkan
Bohr, sifat-sifat unsur, Bohr, sifat-sifat unsur, massa
teori Dalton, teori atom
massa atom relatif, dan atom relatif, dan sifat-sifatThomson, dan teori atom
sifat-sifat periodik unsur periodik unsur dalam tabel Rutherford. Juga terdapat
dalam tabel periodik serta periodik serta menyadari Hipotesa de Broglie, prinsip
menyadari keteraturannya keteraturannya melalui
ketidakpastian Heisenberg,
melalui pemahaman pemahaman konfigurasi
dan sejarah tabel periodik
konfigurasi elektron elektron unsur mulai dari hukum
Triade dari Dobereiner,
hukum Oktaf dari John
Newlands, tabel periodik
unsur Mendeleyev dan
Lothar Meyer, sampai tabel
periodik saat ini.
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa Kurikulum 2013 lebih menuntut siswa
untuk bukan hanya memahami materi,namun juga mendeskripsikan materi tersebut dengan
menceritakan ulang ataupun mengaplikasikannya.

3.1. Kelebihan
- Pada buku KTSP dirasa lebih mudah untuk dimengerti dibandingkan buku K13,
sehingga dapat dipelajari dengan mudah dan menarik perhatian karena diksi yang
mudah untuk dipahami oleh pemula.
- Pada buku K13 memiliki contoh soal dan soal pada setiap materi dalam bab sehingga
dapat melatih ilmu dan memperdalam ilmu

3.2. Kelemahan
- Cover dari kedua buku kurang menarik minat membaca dan terlihat kaku
- Kurangnya media seperti gambar, grafik, ataupun tabel sebagai bentuk lain dari
tulisan sehingga siswa kurang tertarik untuk membaca buku

13
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kedua buku yang memiliki perbedaan kurikulum pada materi struktur atom dan
sistem periodik unsur memiliki penjelasan yang sama. Hanya saja, pada silabus terdapat
perbedaan yaitu pada kompetensi dasar KTSP “Memahami.......”, sedangkan pada
kompetensi dasar K13 “Mendeskripsikan.......”. Hal ini menunjukkan bahwasanya
Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk bukan hanya memahami materi,namun juga
mendeskripsikan materi tersebut dengan menceritakan ulang ataupun
mengaplikasikannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa buku KTSP lebih mudah
dipahami dibandingkan buku K13. Namun, buku K13 memiliki latihan soal untuk
memperdalam ilmu dibandingkan buku KTSP.

4.2. Saran
Penulis menyarankan agar buku pelajaran kimia dilengkapi dengan dalil-dalil yang
berkaitan dari ilmu keagamaan. Hal ini diharapkan mampu menjadi siswa bukan hanya
cakap dalam keilmuan duniawi, namun juga ilmu akhirat yang lebih penting. Sehingga
dapat menjadikan siswa memiliki akhlak yang lebih baik dan cerdas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Harmanto, A. & Ruminten. 2009. Kimia I. SETI-AJI : Jakarta.

Utami, B. dkk. 2009. Kimia. Pusat Perbukuan : Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai