Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REPORT

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUNOLEH :

ANIS FITRIA HARAHAP (1191111049)


ELYA SHELVIA (1192411022)
MIFTAHUL JANNAH (1191111061)
SUCI ADE PUTRI (1192411025)

Dosen Pengampu: Dra. Katrina Samosir, M.Pd

Mata Kuliah: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Critical Journal Review ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Critical Journal Review diharapkan dapat memberikan
informasi kepada kita semua dan mampu memberikan pengetahuan yang bermanfaat kepada kita
semua.

Kami menyadari Critical Journal Riview ini masih jauh dari kata kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita.Amin.

Medan, Oktober 2020

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2


BAB IPENDAHULUAN ...........................................................................................................4
A.Latar Belakang .....................................................................................................................4
B. Tujuan.................................................................................................................................4
C. Manfaat ...............................................................................................................................4
BAB IIIDENTIFIKASI DAN RINGKASAN JURNAL ..........................................................5
2.1 Identitas Jurnal...................................................................................................................5
2.2 Ringkasan Jurnal................................................................................................................6
BAB IIIKELEBIHAN DAN KEKURANGAN ...................................................................... 11
3.1 Kelebihan Jurnal .............................................................................................................. 11
3.2 Kekurangan Jurnal ........................................................................................................... 13
BAB IVPENUTUP .................................................................................................................. 16
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 16
4.2 Saran ............................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam
kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang
sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara
seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan
menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, terutama dalam bidang
lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga negara. Lapangan
pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan . Pasal 27
ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “ Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan
dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai salah satu
tanda adanya perikemanusiaan.

B. Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas critical jurnal review
2. Agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu memahami hak dan
kewajiban warga negara
3. Melengkapi tugas Pendidikan Kewarganegaraan.

C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan mahasiswa/i tentang Hak dan Warga negara
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal.

4
BAB II
IDENTIFIKASI DAN RINGKASAN JURNAL

2.1 Identitas Jurnal


 Jurnal 1

Judul PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI


MANUSIA(HAM) DI INDONESIA
Jurnal Jurnal Hukum
Volume dan halaman Vol 2,No.2 dan halaman: 33-34
Tahun 2018
Penulis Susani Triwahyuningsih
Reviewer Nyimas, Ridha, Intana, Putri, Teuku Akbar
ISSN ISSN (P): (2580-8656)

 Jurnal 2

Judul HAK AZASI MANUSIA DAN HAK SERTA


KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM HUKUM
POSITIF INDONESIA
Jurnal Ghaliah Indonesia
Volume dan halaman - dan halaman: 15
Tahun 1996
Penulis Johan Yasin
Reviewer Nyimas, Ridha, Intana, Putri, Teuku Akbar
ISSN -

5
2.2 Ringkasan Jurnal

Jurnal 1

1. Pendahuluan

Secara teoritis HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati
dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan
dilingungi.Hakekat HAM sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi
manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan
kepentingan umum.Begitu pula upaya menghormati, melindungi dan menjunjung tinggi HAM
menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara invididu. Pemerintah (aparatur
pemerintah baik sipil maupun militer) dan negara1HAM diperoleh dari penciptanya yaitu Tuhan
Yang Maha Esa, merupakan hak yang tidak dapat diabaikan sebagai manusia, ia makhluk Tuhan
yang mempunyai yang tinggi. HAM ada dan melekat pada setiap manusia, oleh karena itu
bersifat universal, artinya berlaku dimana saja dan untuk siapa saja serta tidak dapat diambil oleh
siapapun.Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat
kemanusiaannya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan
dengan sesama manusia.Pada setiap hak melekat kewajiban.Karena itu selain ada HAM, ada juga
kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksananya atau tegaknya HAM.

2.Pembahasan

PEMBAHASAN
1. Upaya Perlindungan HAM di Indonesia
Secara objektif prinsip perlindungan terhadap HAM antara negara satu dengan negara
lain adalah sama, tetapi secara subyektif dalam pelaksanannya tidak demikian, artinya pada
suatu waktu ada persamaan hakikat terhadap apa yang sebaiknya dilindungi dan diatur, tetapi
pada saat yang bersamaan ada perbedaan Keadaan ini lebih disebabkan oleh adanya perbedaan
latar belakang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan juga perbedaan kepentingan
nasional dari masing-masing negara. Di negara Indonesia antara masa Orde Baru dan pada era

6
Reformasi.Pada era reformasi perjuangan untuk penegakan HAM lebih memberikan harapan.
Berbagai upaya baik yang dilakukan pemerintah, organisasi kemasyarakatan maupun Lembaga
Swadaya Masyarakat (L.SM) meskipun hasilnya masih jauh dari yang diharapkan bangsa
Indonesia, tapi sudah adanya kemajuan dari masasebelumnya (Orde Baru) sudah mulai
tampak.Berbagai upaya perlindungan HAM yang sudah mulai dirintis dan sedang berjalan
hingga sekarang perlu diapresiasi. HAM di Indonesia yang pernah carut marut bahkan dianggap
sebagai yang terberat dalam sejarah perjalanan bangsIndonesia dibandingkan dengan
perkembangan sekarang tentu sudah berbeda teramat jauh.
a) Perlindungan HAM dapat diwujudkan dalam berbagai kegiatan, yaitu antara
lain:
b Kegiatan belajar bersama, berdiskusi untuk memahami pengertian HAM.
c) Mempelajari peraturan perundangan mengenai HAM.
d) Mepelajari peran lembaga-lembaga perlindungan HAM.
e) Memasyarakatkan tentang pentingnya memahami dan melaksanakan HAM
agar kehidupan bersama menjadi tertib, damai, dan sejahtera kepada lingkungan masing-
masing.
f) Menghormati hak orang lain.
g) Mematuhi peraturan yang berlaku.
h) Berbagai kegiatan untuk mendorong negara mencegah tindakan anti pluralisme.
i) Mendorong aparat penegak hukum untuk bertindak adil.Mendorong negara untuk mencegah
kegiatan yang dapat menimbulkan kesengsaraan rakyat.Kemajuan dalam perlindungan HAM
telah menjadi salah satu program pemerintah sejalan dengan proses reformasi dan pemantapan
kehidupan berdemokrasi yang sedang berlangsung.
2. Upaya Penegakan HAM di Indonesia
Upaya penegakan HAM di Indonesia harus diparesiasi oleh setiap elemen bangsa, mengapa
demikian.
a) Karena HAM adalah hak-hak dasar yang mutlak harus dimiliki manusia.
b) Pelanggaran terhadap HAM ditentang oleh ajaran agama manapun, HAM mendapatkan
perhatian serius.
c) Tujuan bangsa Indonesia akan dapat dicapai kalau nilai-nilai kemanusiaan ini juga dapat
dijunjung tinggi dan mendapatkan perhatian yang memadai.

7
d) Penegakan HAM di Indonesia telah melakukan langkah-langkah konkrit.

Jurnal 2

1. Pendahuluan

Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam batas-batas tertentu telah difahami orang, akan
tetapi karena setiap orang melakukan akitivitas yang beraneka ragam dalam kehidupan
kenegaraan, maka apa yang menjadi hak dan kewajibannya seringkali terlupakan. Dalam
kehidupan kenegaraan kadang kala hak warga negara berhadapan dengan kewajibannya.Bahkan
tidak jarang kewajiban warga negara lebih banyak dituntut sementara hak-hak warga negara
kurang mendapatkan perhatian.Hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan kenegaraan
maupun hak dan kewajiban seseorang dalam kehidupan pribadinya, secara historis tidak pernah
dirumuskan secara sempurna, karena organisasi negara tidak bersifat statis.Artinya organisasi
negara itu mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia.Kedua konsep hak
dan kewajiban warga negara/manusia berjalan seiring.Hak dan kewajiban asasi marupakan
konsekwensi logis dari pada hak dan kewajiban kenegaraan juga manusia tidak dapat
mengembangkan hak asasinya tanpa hidup dalam organisasi negara.Hak dan kewajiban warga
negara dan hak asasi manusia dewasa ini menjadi amat penting untuk dikaji lebih mendalam
mengingat negara kita sedang menumbuhkan kehidupan demokrasi.Betapa tidak, di satu pihak
implementasi hak dan kewajiban menjadi salah satu indikator keberhasilan tumbuhnya
kehidupan demokrasi. Di lain pihak hanya dalam suatu negara yang menjalankan sistem
pemerintahan demokrasi, hak asasi mnusia maupun hak dan kewajiban warga negara dapat
terjamin.Hak asasi manusia marupun hak dan kewajiban warga negara sebagai salah satu
elemen penting dari demokrasi disamping supremasi hukum, telah diatur dalam UUD
1945.Pengaturan tersebut bersifat pokok-pokok saja sehingga 3 memerlukan penjabaran baik
melalui ketetapan MPR maupun peraturan perundang-undangan sebagai produk bersama DPR
dan Presiden.Pengaturan hak asasi manusia maupun hak dan kewajiban warga negara secara
lebih operasional ke dalam pelbagai peraturan perundang-undangan amat bermanfaat.
Pengaturan demikian itu akan menjadi acuan bagi penyelenggara negara agar terhindar dari
tindakan sewenang-wenang tatkala mengoptimalisasikan tugas kenegaraan. Sedangkan bagi
masyarakat/warga negara hal itu merupakan pegangan/pedoman dalam mengaktualisasikan hak-

8
haknya dengan penuh rasa tanggung jawab.Akan tetapi bagaimana substansi HAM maupun hak
dan kewajiban warga negara Indonesia dalam perundang-undangan/ hukum positif menarik
untuk menjadi bahan kajian.Dengan kejelasan substansi tersebut dapat memotivasi warga untuk
memahaminya lebih mendalam serta memberdayakan hak dan kewajibannya dalam konteks
pelaksanaan otonomi dan semangat demokratisasi di daerah.

Pembahasan
Hak Asasi Manusia

HAM merupakan suatu pemikiran yang dituangkan dalam bentuk hukum.Pemikiran


HAM itu sangat legal formal dan bermula di Eropa Barat sebagai tempat munculnya pemikiran
liberal.Para pemikir liberal seperti John Locke dan John S. Mill yang menekankan pada
kebebasan manusia dan Montesquieu serta Rouseau yang menekankan pada equality,
umenghendaki perlunya pembatasan peran negara/pemerintah.Menurut pemikiran liberal,
negara hanya berperan semata-mata sebagai alat untuk melindungi, menjamin unsur kehidupan,
kesejahteraan dan kebebasan.Bahkan lebih ekstrim dapat dikatakan peran negara hanya peronda
malam. Pemikiran liberal yang menekankan pada “ kebebasan”, pada dasarnya menjunjung
tinggi kepentingan individu. Hal mana berbeda dengan pemikiran aliran kiri yang
menitikberatkan pada “golongan.”Berlainan halnya dengan konsepsi liberal dan aliran kiri,
konsepsi HAM menurut versi Indonesia adalah HAM menurut susunan masyarakat
Indonesia.Dapat dikatakan pula konsepsi HAM di Indonesia menitikberatkan pada
keseimbangan antara hak Azasi dengan kewajiban asazasi.Perbedaan konsepsi itu terletak pada
ide dan aplikasi.HAM meskipun demikian secra substansial, HAM merupakan suatu konsep
universal yang di dalamnya terdapat aspek-aspek kemanusiaan sebagai dasar yang tidak boleh
dilanggar oleh siapapun dan dalam kondisi apapun.HAM merupakan hak kodrat, hak dasar
manusia, hak mutlak1. Menurut Jan Matenson, HAM adalah hak-hak yang melekat pada
manusia, yang tanpa dengannya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna
melakukan sesuatu sesuai peraturan perundangundangan. Dengan kata lain hak warga negara

9
merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan sesuai
keistimewaan tersebut. Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak
boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan
bernegara.Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang
harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.
Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan penjelasan
yaitu : tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggunjawab warga negara merupakan suatu
kondisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk melakukan tugas tertentu.Tanggung
jawab itu timbul akibat telah menerima suatu wewenang.Sementara yang dimaksud dengan
peran warga negara adalah aspek dinamis dari kedudukan warga negara.Apabila seorang warga
negara melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya maka warga tersebut
menjalankan suatu peranan. Istilah peranan itu lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian
diri dan sebagai suatu proses.

Penutup

Dari uraian diatas dapat disimpulkan antra lain : 1. Antara hak azasi manusia dengan hak
dan kewajiban warga negara terdapat perbedaan namun tidak dapat dipisahkan. 2. HAM
bersumber dari kodrat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang Maha Esa, bersifat universal dan
abadi tidak tergantung kepada peraturan perundang-undangan. Sedangkan hak dan kewajiban
warga negara timbul karena adanya peraturan perundang-undangan. 3. Peraturan perundang-
undangan sebagai bagian dari hukum positif yang menjamin perwujudan HAM dan yang
mengatur hak serta kewajiban warga negara amat diperlukan sebagai kontrol dan pedoman
penyelenggaraan negara serta aktivitas warga negara .4. Pengakuan HAM dan hak serta
kewajiban warga negara merupakan salah satu atribut dari negara demokrasi yang berdasar atas
hukum.

10
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

3.1 KELEBIHAN JURNAL


A. Jurnal Utama
Menurut Miftahul Jannah:
1. Jurnal memiliki ISSN

2. Judul Jurrnal yang menarik untuk di baca

3. Memaparkan secara jelas tentang materi kami yaitu Hak Asasi Manusia

Menurut Anis Fitria Harahap:

1. Memiliki identitas jurnal yang lengkap mengenai jurnal pendidikan kewarganegaraan tentang
perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia.

2. Pemaparan Materi yang jelas tentang jurnal pendidikan kewarganegaraan.

Menurut Elya Shelvia:

1. Terdapat pada kepaduan Isi jurnal tidak hanya membahas mengenai hal pendidikan saja

2. Menyertakan Daftar Pustaka.

3. Di dalam jurnal ini menonjol Materi dijabarkan sedemikian rupa, dijabarkan secara rinci dan
terdapat juga istilah-istilah baru yang dapat kita peroleh

4. Kelebihan dari jurnal adalah abstrak yang terdapat dalam jurnal dilampirkan dalam dua bahasa
yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris.

5. Keunggulan jurnal ini terdapat pada sistematika penulisan dan tata bahasa yang mudah
dimengerti, selain disusun secara singkat, juga dilengkapi dengan tabel/diagram yang mejelaskan
tentang hasil penelitian.

11
Menurut Suci Ade Putri:

1. Kegayutan antar elemen dalam jurnal utama ini sangat runtut dan sistematis. Data yang
disajikan menarik disertai dengan tabel yang jelas yang menggambarkan penjelasan pada jurnal
tersebut.

2. Dalam jurnal sudah memiliki keterkaitan antar konsep dimana dipaparkan secara padu, teratur
dan sistematis sehingga penjelasan dalam tiap paragraf memiliki hubungan yang sinkron.

3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar sehingga dapat dikatakan bahwa
jurnal ini memiliki ketelitian yang baik dalam memperhatikan isi jurnal.

B. Jurnal Pembanding

Menurut Miftahul Jannah:

1. Pada jurnal dijelaskan masing-masing point yang berhubungan dengan materi kami yaitu Hak
Asasi Manusia

2. Memaparkan materi dengan jelas

3. Spasi dan huruf mudah dibaca sehingga pembaca mudah memahami materi

Menurut Anis Fitria Harahap:

1. Materi judul jurnal yang sangat bagus tentang hak asasi manusia serta kewajiban warga negara
dalam hukum positif di Indonesia terutama pada bidang pendidikan dalam mengajar disekolah
baik tingkat SD,smp,SMA maupun perguruan tinggi.

2. Pemaparan materi yang akurat dan jelas.

Menurut Elya Shelvia:

1. Penulis melampirkan penjelasan-penjelasan yang menyeluruh dan melampirkannya menurut


dari beberapa pendapat ilmuan dan menyimpulkannya menjadi satu penjelasan.

12
2. Abstrak mampu menggambarkan atau merangkun secara jelas (keseluruhan) mengenai tujuan
penelitian, metode penelitian, dan pembahasan hasil yang didapatkan serta simpulan dari
melakukan penelitian tersebut

3. Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang dari
permasalahan

4. Kata yang digunakan juga dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan Kamus EYD
Bahasa Indonesia.

Menurut Suci Ade Putri:

1. Memaparkan penjelasan secara jelas dan runtut.

2. Referensi dari jurnal sudah bagus karena referensi yang diambil dari berbagai buku dan jurnal
yang sudah dipercaya akan kebagusan dari referensi tersebut.

3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar sehingga dapat dikatakan bahwa
jurnal ini memiliki ketelitian yang baik dalam memperhatikan isi jurnal.

3.2 Kekurangan Jurnal


A. Jurnal Utama

Menurut Miftahul Jannah:

1. Mengandung istilah yanghanya berlaku di bidang tertentu

Menurut Anis Fitria Harahap:

1. Terlalu sedikit penjelasan jurnal nya hanya beberapa point penting saja

Menurut Elya Shelvia:

1. Pembahasan materi susah dipahami, karena isinya mengandung terlalu banyak argumen.
Banyak materi dijelaskan dengan cara argumentatif, seperti pendapat-pendapat yang sulit
untuk dipahami

13
2. Sistematika dan tata bahasanya tidak mudah dipahami, sehingga materi yang disampaikan
tidak mudah tersampaikan.

3. Terdapat beberapa kalimat yang bertele-tele. Walaupun menurut saya jurnal ini sangat detail
dalam pembahasannya tetapi sedikit membingungkan ketika membacanya karena ada kalimat
yang bertele-tele sehingga sedikit sulit untuk memahaminya.

4.Terlalu banyak menggunakan tabel dengan tidak membrikan keterangan

Menurut Suci Ade Putri:

1. Pada jurnal pertama memiliki sedikit kelemahan dalam bagian abstrak. Dimana pada
abstraknya berbahasa inggris dan tidak menyertakan terjemahannya dalam bahasa Indonesia
sedangkan keseluruhan isi materi jurnal menggunakan bahasa Indonesia.
2. Dalam jurnal utama ini kegayutan antar konsep hampir tidak memiliki kelemahan sebab di
dalam jurnal sudah sangat runtut dan sistematis namun ada beberapa elemen yang kurang
lengkap. Dimana pada jurnal pertama tidak dicantumkan kesimpulan dari hasil penelitian.

3. Pada jurnal yang pertama sudah memiliki keterkaitan antar konsep yang menggunakan bahasa
Indonesia yang baik, hanya saja terdapat kesalahan penulisan kata-kata dalam isi materinya
sehingga membuat pembaca bingung

B. Jurnal Pembanding

Menurut Miftahul Jannah:

1.Tidak memiliki vlume dan Nomor dan Jurnal

2. Tidak menjelaskan proses penelitiannya

Menurut Anis Fitria Harahap:

1. Identitas jurnal yang kurang lengkap pada Volume dan ISSN saja.

Menurut Elya Shelvia:

1. Seringkali adanya huruf yang kurang dalam sebuah kata.

14
2. Banyak materi yang terlalu bertele-tele dalam penjelasan dan penjabaran dalam jurnal
tersebut.

Menurut Suci Ade Putri:

1.Pada jurnal pembanding identitas jurnal kurang lengkap seperti volume, nomor jurnal, dan
jurnal belum ber-ISSN

2. Terdapat beberapa kata yang memiliki huruf kurang lengkap

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental
sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilingungi.

Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna
melakukan sesuatu sesuai peraturan perundangundangan.

Kedua jurnal membahas tentang HAM. Keduanya saling berkaitan, pada jurnal utama
dan pembanding masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan baik pada materi dan
penulisan jurnal

4.2 Saran
Sebagai reviewer, memberikan saran yang mendukung untuk penulis yaitu agar setiap
artikel maupun jenis karya tullis yang lain di harapkan terlebih dahulu di perhatikan tata bahasa,
pembahasan yang disajikan dan materi yang di bawakan tidak melenceng dari judul dan abstrak.

16
DAFTAR PUSTAKA

Triwahyuni,Susani.2018.UPAYA PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI


MANUSIA(HAM) DI INDONESIA MELALUI INSTRUMEN HUKUM DANPERUNDANG-
UNDANGAN.Jurnal Hukum.Vol.2(2):33-34.
Warsono.2006.UPAYA PERANAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEBAGAI PILAR PENDIDIKAN HAK ASASI MANUSIA.Jurnal Civics.Vol.3(1):63-71.

17

Anda mungkin juga menyukai