Anda di halaman 1dari 90

MODUL KIMIA

UNTUK KELAS X SEMESTER I


( KTSP )

DISUSUN OLEH :

1. ABDUL HAKIM
2. AYU RIZKY NANDA
3. LISA PURNAMA
4. SHINTIA PUTRI AMALIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JAMBI 2015

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan modul
kimia ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga modul ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca .
Harapan kami semoga modul kimia ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi modul ini untuk kedepannya agar dapat lebih baik.
Modul kimia ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan modul
kimia ini.
Jambi , Desember 2015
Penyusun

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


KATA MOTIVASI

Lelah dalam belajar adalah wajar, tetapi jangan


sampai menyerah dalam belajar.

Jika anda mencintai kedua orang tua anda, maka


jadikanlah perjuangan anda dalam menutut ilmu
sebagai alat untuk mebahagiakan keduanya.

Ilmu tanpa budi adalah kerapuhan jiwa

Banyak yang ingin pintar, tetapi banyak yang


tidak mau belajar.

Belajar bukan hanya sekedar


membaca, tetapi juga memahami.

Bisa itu bukan sekedar rajin datang ke sekolah,


tapi seberapa sering mengulang pelajaran dari
sekolah.

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


DAFTAR ISI

Halaman Sampul-------------------------------------------------------------------------- 1
Kata Pengantar --------------------------------------------------------------------------- 2
Kata Motivasi------------------------------------------------------------------------------ 3
Daftar Isi------------------------------------------------------------------------------------ 4

Bab 1 Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur


2.1 Perkembangan Teori Atom------------------------------------------------------------ 8
2.2 Partikel Penyusun Atom--------------------------------------------------------------- 11
2.3 Isotop, Isoton, Isobar ----------------------------------------------------------------- 15
2.4 Sistem Peridokik Unsur --------------------------------------------------------------- 17
2.5 Konfigurasi Elektron ------------------------------------------------------------------ 24
2.6 Hubungan Konfigurasi Elektron Dengan Periode Dan Golongan --------------- 26
2.7 Sifat Keperiodikan Unsur ------------------------------------------------------------- 27

BAB 11 Ikatan Kimia


2.1 Kestabilan Unsur ----------------------------------------------------------------------- 32
2.2 Struktur Lewis -------------------------------------------------------------------------- 34
2.3 Ikatan Ion--------------------------------------------------------------------------------- 37
2.4 Ikatan Logam ---------------------------------------------------------------------------- 51
2.5 Perbedaan Sifat Fisika Ikatan Ion Dan Ikatan Kovalen ---------------------------- 53

BAB III Tata Nama Senyawa Dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana
3.1 Tata Nama Senyawa ------------------------------------------------------------------- 58
3.2 Persamaan Reaksi Kimia -------------------------------------------------------------- 66

BAB IV Hukum-Hukum Dasar Kimia


4.1 Hukum-Hukum Dasar Kimia--------------------------------------------------------- 73
4.2 Masa atom relatif dan masa molekul relatif---------------------------------------- 77

4.3 Konsep mol dan Perhitungan Kimia Dalam Reaksi Kimia----------------------- 79

Daftar Pustaka ----------------------------------------------------------------------------- 90

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


BAB 1

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Standar Kompetensi

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

Kompetensi Dasar

1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa
atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.

Indikator Kompetensi

1. Menjelaskan perkembangan teori atom beserta kelemahan dan kelebihan dari


masing-masing teori.
2. Menjelaskan Partikel Penyusun Atom.
3. Mengidentifikasi Unsur kedalam Isotop, isoton, dan isobar.
4. Menentukan massa atom relatif unsur
5. Menjelaskan perkembangan sistem periodik unsure
6. Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi
7. Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik unsur
8. Menentukan hubungan konfigurasi elektron suatu unsur dan letaknya dalam
system periodic unsur.
9. menjelaskan sifat keperiodikan unsur ( jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi,
dan keelektronegatifan )

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


PETA KONSEP

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

ATOM

Teori Atom Tabel Periodik


Unsur
Kulit Atom Inti Atom

Teori Atom
Dalton Elektron Proton Neutron

Teori Atom
Konfigurasi
Thomson
Elektron Nomor Massa
Nomor Atom

Teori Atom
Rutherford
Isotop

Teori Atom
Bohr

Mekanika
Kuantum

Golongan Periode Jumlah Sifat Periodik Unsur


Golongan Kulit

Gol A Gol B Gol Transisi


Energi Afinitas Elektro-
Jari-jari
Ionisasi Elektron negativitas
Dalam

Elektron
Valensi

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


1.1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM

1. Model Atom Dalton


John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom
berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan
hukum perbandingan tetap (Proust).

Teori yang diusulkan Dalton:


a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang
sudah tidak dapat dibagi lagi.

John Dalton b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat


kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik
dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti ada
tolak peluru.

Model atom Dalton, seperti bola pejal


Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan
listrik. Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat menghantarkan listrik, padahal
listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat
menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


2. Model Atom Thomson
Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson,
eksperimen yang dilakukannya tabung sinar kotoda.
Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel
bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron.
Thomson mengusulkan model atom seperti roti kismis
atau kue onde-onde. Suatu bola pejal yang
permukaannya dikelilingi elektron dan partikel lain yang
bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.

JJ. Thomson

Gambar 1 Model atom Thomson seperti roti kismis


Kelemahan model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford

Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan


lempeng tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada
yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam
atom terdapat susunan-susunan partikel bermuatan positif dan
negatif.
Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari inti
Rutherford
atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan
positif dan massa atom terpusat pada inti atom.

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Kulit atom
Ruang hampa

+ _

elektron
n

Gambar 2 Model atom Rutherford


Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke
dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan
lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti .
Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan
ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang
terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda
karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford
adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

4. Model Atom Niels Bohr


Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya
menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis.
Hipotesis Bohr adalah :
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan
menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan
memancarkan energi.
Model atom Bohr digambarkan sebagai berikut

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


gambar 3 Model atom Bohr

Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron. Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum
warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna
dari model atom Bohr.

Uji Pemahaman-1

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan atom ?


2. Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing model atom dari mulai model atom
Dalton sampai dengan model atom Niels Bohr !
3. Gambarkan masing-masing model atom dari mulai model atom Dalton sampai dengan
model atom Niels Bohr !

1.2 PARTIKEL PENYUSUN ATOM

1.2.1 Partikel Dasar Penyusun Atom

Perkembangan model yang didasari oleh hasil eksperimen menghasilkan data partikel
dasar penyusun atom.

10

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Tabel 1. Partikel Dasar Penyusunan Atom
Nama Lambang Penemu Muatan Massa
Partikel (Tahun) Absolut Relatif kg sma
(C=Coulomb)
Proton P Eugene +1 1,0073
Goldstein
(1886)
Elektron E JJ. -1
Thomson
(1897)
Neutron N James 0 0 10087
Chadwick
(1932)

1.Elektron

Pernahkah Anda memperhatikan Tabung Televisi? Tabung Televisi merupakan


tabung sinar katoda. Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William
Crookes (1875). Hasil eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul
dari arah katoda menuju ke anoda yang disebut sinar katoda. George Johnstone Stoney
(1891) yang memberikan nama sinar katoda disebut elektron. Kelemahan dari Stoney
tidak dapat menjelaskan pengertian atom dalam suatu unsur memiliki sifat yang sama
sedangkan unsur yang berbeda akan memiliki sifat berbeda, padahal keduanya sama-
sama memiliki elektron. Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang
dipancarkan dari unsur-unsur Radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron. Joseph
John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan
listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda

Hasil percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam


suatu atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik.
Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908)
melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar 6 :

11

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Gambar 5 Diagram percobaan tetes minyak Milikan
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Bila tetesan minyak diberi
muatan negatif maka akan tertarik kekutub positif medan listrik.

2.Proton

Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa padahal
partikel materi mempunyai massa yang dapat diukur. Begitu pula kenyataan bahwa
atom itu netral. Bagaimana mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai, jika hanya
ada elektron saja dalam atom? Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari
tabung gas yang memiliki katoda, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.

Gambar 6 Percobaan Goldstein untuk mempelajari partikel positif

Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar
positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katoda. Setelah berbagai
gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan
positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut
dengan proton.

Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.

3.Inti atom

Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian


penembakan lempeng tipis. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan
negatif maka sinar alpha yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang
diteruskan/menembus lempeng sehingga muncullah istilah inti atom. Ernest Rutherford

12

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom
didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat
Radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 7. Percobaan Rutherford, hamburan sinar alpha oleh lempeng emas

Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesanya bahwa atom


tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan
negatif. Untuk mengimbanginya sehinga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak
seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapat dipredisi
bahwa ada partikel lain dalam inti atom.

4.Neutron

Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan


eksperimen penembakan partikel alpha pada inti atom berilium (Be). Ternyata
dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh
James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus
tinggi itu bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama denganproton.
Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan dengan

Uji pemahaman-
3
1. Jelaskan siapa penemu proton, neutron dan elektron!
2. Jelaskan bagaimana percobaan Rutherford dapat membawa kepada penemuan
neutron!
3. Jelaskan siapa penemu proton, neutron dan elektron!

13

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


1.3 ISOTOP, ISOTON, DAN ISOBAR

Beberapa atom dari unsur sama ataupun yang berbeda, ada yang memiliki
kesamaan nomor massa, kesamaan nomor atom dan kesamaan jumlah neutron.Beberapa
atom dari unsur sama ataupun yang berbeda, ada yang memiliki kesamaan nmor massa,
kesamaan nomor atom dan kesamaan jumlah neutron. Isotop adalah atom-atom unsur
yang sama, namun memiliki jumlah neutron yang berbeda. Isobar adalah atom-atom
dari unsur yang berbeda, namun nomor massanya sama. Isoton adalah atom-atom dari
unsur yang berbeda, namun memiliki jumlah neutron yang sama.

Ringkasnya:
Isotop nomor atom sama
Isobar nomor massa sama
Isoton jumlah neutron sama

Diberikan beberapa unsur sebagai berikut:

Tentukan pasangan-pasangan yang merupakan isotop, isoton dan isobar!

2. Massa Atom Relatif

Atom merupakan suatu partikel yang sangat kecil. Oleh karena itu, kita tidak
mungkin menentukan massa suatu atom dengan cara menimbangnya menggunakan
neraca atau timbangan. Sehingga dalam atom dikenal dua istilah yaitu Massa Atom
Relatif dan Massa Molekul Relatif. Massa atom relatif merupakan perbandingan massa
satu atom dengan massa standar. Pada mulanya dipilih hidrogen sebagai standar karena
merupakan atom teringan, kemudian diganti dengan oksigen karena dapat bersenyawa
dengan hampir semua unsur lain.

Pada tahun 1960 ditetapkan karbon -12 atau C-12 sebagai standara karena memenuhi
salah satu syarat massa standar, yaitu stabil dan murni. Dengan demikian yang
dimaksud dengan massa atom relatif adalah :

14

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Jika atom hidrogen ditetapkan mempunyai massa 1 s.m.a (satuan massa atom) maka
oksigen mempunyai massa 16 s.m.a dan C-12 mempunyai massa 12 s.m.a.. perlu
diperhatikan bahwa massa atom relatif adalah untuk mengetahui sifat unsur sifat unsur
senyawa. Menurut para ilmuawan, suatu unsur dapat tersusun atas beberapa atom yang
memiliki nomor massa yang sama, maka unsur ditentukan dengan cara mengambil rata-
rata dari massa massa atom setiap isotop.

Massa atom rata-rata = (% kelimpahan isotop A x massa isotop A) + ( %kelimpahan isotop


B x massa isotop B)

Uji Pemahaman-4

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian singkat !

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan massa atom relatif?


Jawab:
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________________________________________

2. Tulislah lambang atom suatu unsur yang mempunyai nomor massa 52 dan
nomor atom 24.
Jawab: -
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
____________________________________________

3. Tentukan nomor atom dan nomor massa serta lambang dari atom yang
mengandung: :
a. 28 proton dan 31 neutron

b. 4 proton dan 5 neutron


jawab:

15

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
________________________________

4. Hitunglah massa atom relatif Fe jika diketahui massa Fe = 55,874 !

Jawab:
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
________________________________

1.4 SISTEM PERIODIK UNSUR

Sistem periodik unsur merupakan daftar unsur-unsur yang disusun berdasarkan


urutan tertenu. Unsur yang telah ditemukan di alam kuran lebih berjumlah 118 unsur.
Berdasarkan kemiripan fisik, unsur-unsur di kelompokkan menjadi 2 yaitu : unsur
logam dan non logam. Unsur logam contohnya : besi, emas, dan tembaga. Sedangkan
unsur nonlogam contohnya karbon, belerang, oksigen, dan nitrogen. Berdasarkan
persamaan sifat unsur-unsur dapat dibuat dalam bentuk tabel yang dikenal dengan
sistem periodik unsur. Perkembangan sistem periodik unsur adalah sebagai berikut :

1. Hukum Triade Dobereiner (1829)

Teori Hukum Triade Dobereiner Sistem Periodik, Kelemahan - Pada 1803,


John Dalton mengumumkan teori atom. Menurut Dalton:

1. semua zat terdiri atas atom yang tidak bisa dibagi lagi
2. semua atom dalam suatu unsur memiliki massa dan sifat yang sama;
3. unsur yang berbeda memiliki atom yang berbeda jenisnya dan berbeda
massanya; dan
4. atom tidak bisa dihancurkan, tetapi susunannya dapat berubah karena suatu
reaksi kimia.

Berdasarkan teori atom tersebut, Dalton membuat daftar massa suatu atom. Pada
1828, Jons Jakob Berzelius mengembangkan teori atom yang dikemukakan Dalton.
Dengan diketahuinya massa suatu atom, unsur-unsur kimia mulai dikelompokkan
berdasarkan massa atomnya. Ilmuwan yang kali pertama mengelompokkan unsur kimia
berdasarkan massa atom adalah Johann Dobereiner. Pada 1829, ia mengelompokkan
unsur-unsur kimia ke dalam suatu kelompok yang terdiri atas 3 unsur yang sifatnya
sama (Triad). Jika unsur-unsur dalam satu triade tersebut disusun menurut kenaikan
massa atom-atomnya, ternyata massa atom maupun sifat-sifat unsur yang kedua
merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan ini

16

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat unsur.
Dobereiner menamakan pengelompokan unsurnya dengan nama Triade. Kelompok
unsur-unsur tersebut, yaitu: litium, natrium, dan kalium; kalsium, stronsium, dan
barium; belerang, selenium, dan tellurium; klorin, bromin, dan iodin.

Tabel 2. Contoh Pengelompokan Sifat Unsur Berdasarkan Triade Dobereiner.

Rata-rata Ar Unsur Pertama dan


Triade Ar Wujud
Ketiga
Klorin 35,5 Gas
Bromin 79,9 (35,5 + 127) / 2 = 81,2 Cair
Iodin 127 Padat
Tabel 3 Daftar unsur triade dobereiner 1

Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5


Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe

Benarkah pernyataan yang dikemukakan Dobereiner? Untuk membuktikannya,


ujilah teori Triade Dobereiner tersebut menggunakan tabel massa atom berikut.

Tabel 4. Massa Atom Beberapa Unsur

No Unsur Massa Atom


1 Litium 7
2 Natrium 23
3 Kalium 39
4 Kalsium 40
5 Stronsium 88
6 Barium 137
7 Klorin 35
8 Bromin 80
9 Iodin 127
10 Belerang 32
11 Selenium 79
12 Tellurium 128

17

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Sistem triad ini ternyata ada kelemahannya. Sistem ini kurang efisien karena ternyata
ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam satu triad, tetapi mempunyai sifat-
sifat mirip dengan triad tersebut, atau pada kenyataan bahwa jumlah unsur yang
memiliki kemiripan sifat tidak hanya 3 buah.

2. Hukum Oktaf Newlands (1863)

Hukum Oktaf dari Newlands berbunyi : Jika unsur-unsur disusun berdasarkan


kenaikan massa atomnya, sifatnya akan berubah secara teratur atau periodik.Artinya
sifat-sifat unsur akan terulang lagi pada setiap unsur ke-8, sifat unsur ke-8 mirip dengan
sifat unsur ke-1. Kelemahan hukum ini : pengulangan setiap unsur delapan hanya cocok
untuk unsur-unsur yang massa atomnya kecil. Berikut ini adalah daftar unsur oktaf dari
Newlands.

Tabel 5. Daftar Oktaf Newlands (List of Newlands Octave)

1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O
8. F 9. Na 10. Mg 11. Al 12. Si 13. P 14. S
15. Cl 16. K 17. Ca 18. Ti 19. Cr 20. Mn 21. Fe
22. Co,Ni 23. Cu 24. Zn 25. Y 26. In 27. As 28. Se
29. Br 30. Rb 31. Sr 32. Ce, La 33. Zr 34. Di, Mo 35. Ro,Ru
36. Pd 37. Ag 38. Cd 39. U 40. Sn 41. Sb 42. Te
43. I 44. Cs 45. Ba, V 46. Ta 47. W 48. Nb 49. Au
50. Pt, Ir 51. Os 52. Hg 53. Tl 54. Pb 55. Bi 56. Th

3.Tabel Peridoik Mendeleev dan Lothar Mayer (1863)

Mendeleev dan Lothar Mayer menggolongkan unsur-unsur berdasarkan massa atom


dan sifat-sifat yang menghasilkan daftar unsur yang hampir sama. Lothar Mayer
menggolongkan unsur berdasarkan sifat kimia unsur, dan Mendeleev berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya. Bunyi Hukum dari Mendeleev : Sifat-sifat unsur
merupakan fungsi dari massa atom relatifnya. Susunan Mendeleev merupakan sistem
periodik unsur bentuk pendek.

Tabel 6. Tabel Periodik Mendeleev (Mendeleevs Periodic Table)

Periode Gol.I Gol.II Gol.III Gol.IV Gol.V Gol.VI Gol.VII Gol.VIII


1 H=1
2 Li = 7 Be = 9,4 B = 11 C = 12 N = 14 O = 16 F = 19
Al
3 Na= 23 Mg = 24 Si = 28 P = 31 S = 32 C = 35,5
=27,3
4 K = 39 Ca = 40 ? (44) Ti = 48 V = 51 Cr = 52 Mn = 55 Fe= 56, Co = 59
Ni = 59, Cu = 63

18

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


5 Cu = 63 Zn = 65 ? (68) ? (72) As = 75 Se = 78 Br = 80
?Yt =
6 Rb = 86 Sr = 87 Zr = 90 Nb = 94 Mo 96 ? (100) Ru = 104, Rh 104
88
Pd = 106, Ag 108
Ag = Cd = Sb = Te =
7 In = 115 Sn =118 I = 127 ?
108 112 122 125
Cs = Ba = ?Di ?Ce =
8 ? ? ?
133 137 =138 140
9 ? ? ? ? ? ? ?
?La = Ta = W= Os = 195, Ir =
10 ? ? ?Er 178 ?
180 182 184 197
Au = Hg = Bi = Pt = 198, Au =
11 Tl =204 Pb = 207 ? ?
199 200 208 199
12 ? ? ? Th = 231 ? U = 240 ?

Hal yang penting dalam sistem periodik Mendeleev adalah:


Dua unsur yang berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih paling
kurang dua atau satu satuan;
Terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44, 68, 72,
dan 100;
Dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon;
Dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom realtif beberapa unsur
contohnya Cr = 52,0 bukan 43,3.

Kelebihan sistem periodik Mendeleev:


Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara
teratur
Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya
Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah
mempunyai tempat yang kosong.

Kekurangan sistem periodik Mendeleev:


Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak bisa dijelaskan
Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, misalnya
Te (128) sebelum I (127).
Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkisar antara 1 dan 4
sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat
Valensi unsur yang lebih dari saru sulit diramalkan dari golongannya

Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari unsur lain tidak dijelaskan.

3. Sistem Periodik Modern Moseley (1914)

Kurang lebih 45 tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 1914, Henry G. Moseley
(1887 1915) menemukan bahwa urutan unsur dalam sistem periodik sesuai dengan
kenaikan nomor atom unsur. Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127)
yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan

19

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53). Jadi, sifat periodik lebih tepat dikatakan
sebagai fungsi nomor atom. Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik unsur modern merupakan
penyempurnaan dari sistem periodik Mendeleev.

Sitem Periodik Modern

Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang,
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem periodik
modern terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut
golongan. Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka:

Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur

Periode 2 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur

Periode 3 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur

Periode 4 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur

Periode 5 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur

Periode 6 disebut sebagai periode sangat panjang dan berisi 32 unsur, pada periode
ini terdapat unsur Lantanida, yaitu unsur nomor 58 sampai nomor 71 dan diletakkan
pada bagian bawah.

20

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan bertambah
lagi jumlah unsur yang akan mengisi periode ini. Sampai saat ini ada 24 unsur yang
menduduki periode ini. Periode ini mempunyai deretan unsur yang disebut aktinida,
yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103 dan diletakkan pada bagian bawah.

Jumlah golongan dalam sistem periodik ada 8 dan ditandai dengan angka Romawi.
Ada dua golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan
transisi). Golongan B terletak antara golongan IIA dan golongan IIIA. Nama-nama
golongan pada unsur golongan A adalah :

Golongan IA disebut golongan alkali


Golongan IIA disebut golongan alkali tanah
Golongan IIIA disebut golongan boron
Golongan IVA disebut golongan karbon
Golongan VA disebut golongan nitrogen
Golongan VIA disebut golongan oksigen
Golongan VIIA disebut golongan halogen
Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia

Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu
unsur-unsur lantanida. Pada periode 7 juga berlaku hal yang sama dan disebut unsur-
unsur aktinida. Kedua seri unsur ini disebut unsur-unsur transisi dalam. Unsur-unsur
lantanida dan aktinida termasuk golongan IIIB, dimasukkan dalam satu golongan karena
mempunyai sifat yang sangat mirip.

Uji pemahaman-5

1. Jelaskan dasar pengelompokkan unsur-unsur !

Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
____________________

2. Jelaskan pengelempokkan unsur Dobereiner ! berilah contohnya !

Jawab :

________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

21

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


________________________________________________________________
________________________________________________________________

3. Mengeapa pengelompokkan unsur menurut Newlands disebut Hukum Oktaf ?

Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

4. Jelaskan kelemahan tabel periodik Mendeleev !

Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

5. Jelaskan pengelompokkan unsur menurut Moseley !

Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
____________________

1.5 KONFIGURASI ELEKTRON

Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Setiap
kulit atom dapat terisi elektron maksimum , dimana n adalah kulit ke berapa.

Jika n = 1 maka berisi 2 elektron


Jika n = 2 maka berisi 8 elektron
Jika n = 3 maka berisi 18 elektron
dan seterusnya.

Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari dekat denga inti.
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai
daya tampung kulit tersebut. Jika masih ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung
pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.

22

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Contoh: Pengisian konfigurasi elektron

Tabel 7. Konfigurasi elektron, pada atom golongan utama

No. Kulit
Atom K L M N O P Q (n=6)
(n=1) (n=2) (n=3) (n=4) (n=5) (n=5)
1 1 - - -
3 2 1 - -
4 2 2 - -
11 2 8 1 -
15 2 8 8 -
19 2 8 8 1
20 2 8 8 2
54 2 8 18 18 8
88 2 8 18 32 18 8 2

Perhatikan konfigurasi elektron pada unsur dengan nomor atom 19. Konfigurasi
elektronnya bukanlah :

K L M N

2 8 9

Tetapi 2 8 8 1

Hal ini dapat dijelaskan bahwa elektron paling luar maksimum 8, sehingga
sisanya harus 1 di kulit terluar. Begitu pula dengan nomor atom 20. Lalu Bagaimana
dengan unsur dengan nomor atom 88 ? Unsur dengan nomor atom 88 akan terisi sesuai
dengan kapasitas kulit pada kulit K, L, M dan N serta masih ada sisa 28. sisa ini tidak
boleh diletakkan seluruhnya di kulit O, sisa ini diletakkan pada kulit sesudahnya
mengikuti daya tampung maksimum kulit sebelumnya yang dapat diisi yaitu 18, 8 atau
2 sehingga sisanya diisikan sesuai Tabel 2 tersebut.

B. Elektron valensi

Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukkan ikatan kimia dan dalam reaksi
kimia adalah elektron pada kulit terluar atau elektron valensi. Jumlah elektron valensi
suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari
konfigurasi elektron atom tersebut.Perhatikan Tabel 3 untuk menentukan jumlah
elektron valensi.

23

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Tabel 9 menentukan elektron valensi

Nomor Kulit Jumlah elektron


atom K L M N valensi
11 2 8 1 1
12 2 8 2 2
14 2 8 4 1 4
19 2 8 8 1

Unsur-unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki
sifat kimia yang sama pula.

Contoh:
Unsur natrium dan kalium memiliki sifat yang sama karena masing-masing memiliki
sifat elektron valensi = 1.

Uji pemahaman-6

1. Tentukanlah konfigurasi elektron Li3, Na11 Ti22, Sr38, dan Zn30 !

2. Lengkapi tabel berikut, gunakan tabel periodik unsur jika diperlukan

No. Unsur Lambang No. Konfigurasi Elektron


atom elektron valensi
1 Karbon .... ... ... ...
2 Fosfor .... ... ... ...
3 Magnesium ... .... ... ...
4 Belerang ... .... ... ...
5 Kalium ... ... ... ...
6 Kalsium ... ... ... ...
7 Arsen ... ... ... ...
8 Brom ... ... ... ...
9 Stronsium ... ... ... ...
10 Yodium .... ... ... ...

1.6 HUBUNGAN ANTARA KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN TABEL


PERIODIK UNSUR

Untuk menentukan periode suatu unsur yang harus diperhatikan adalah pada
kulit ke berapa pengisian elektron atom itu berakhir (nomor kulit paling besar).
Sedangkan untuk menentukan golongan suatu unsur, yang diperhatikan adalah jumlah
elektron dan sub kulit yang ditempati oleh elektron pada kulit terluarnya
Contoh Soal :

24

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


1. Na mempunyai nomor atom 11, maka konfigurasi elektronnya adalah 2.8.1 Dengan
demikian kita dapat menyimpulkan bahwa Na terletak pada golongan IA dan
periode ke - 3.
2. Cl mempunyai nomor atom 17, maka konfigurasi elektronnya adalah 2.8.7 Dengan
demikian kita dapat menyimpulkan bahwa Cl terletak pada golongan VIIA dan
periode ke - 3.
3. Sn mempunyai nomor atom 50, maka konfigurasi elektronnya adalah 2.8.18.18.4
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa Sn terletak pada golongan IVA
dan periode ke - 5.

Uji pemahaman-7

1. Diketahui konfigurasi elektron unsur :


P:282
Q : 2 8 18 5
Tentukan letak unsur itu dalam sistem periodik !

2. Tentukan letak unsur dalam sistem periodik sebagai berikut


Unsur Periode Golongan
Q 3 VA
3. Tentukan letak (periode dan golongan) unsur A, B dan C dalam sistem periodik,
jika diketahui nomor atomnya berturut-turut adalah 14, 38, dan 51!
4. Lengkapi tabel berikut, gunakan tabel periodik unsur jika diperlukan

No. Unsur LambangNo. Konfigurasi Elektron Golongan Periode


atom elektron valensi
1 Fosfor ... ... ... ... ... ...
2 .... Magnesium ... ... ... ... ...
3 ... ... 16 ... ... ... ...
4 Kalium ... ... ... ... ... ...
5 ... Ca ... ... ... ... ...
6 ... ... ... ... ... IIIA 4
7 .... As ... ... ... VA ...
8 Brom ... ... ... ... ... ...
9 ... Sr ... ... ... ... ...
10 ... I ... ... ... ... ...

5. Jelaskan hubungan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem
periodik

25

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


1.7 SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR

Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan
nomor Atom, yaitu dari kiri kekanan dalam satu periode atau dari kiri kekanan dalam
satu golongan.
1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Semakin besar
nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulit
elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti
semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap.
Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga
menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.

2. Afinitas Elektron
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas
apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negative. Unsur
golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan
IIA dan VIIIA. Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA..
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin
kecil.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin
besar.
Contoh: Cl(g) + e Cl(g) (H=-348kj)
3. Energi Ionisasi
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk
melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation).
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan
energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
Jika EI bertambah maka gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil.
Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan. Dalam satu periode

26

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


(dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakin kecil
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat. Akibatnya
elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan .

Contoh : 11 Na + energi ionisasi Na+ + e

4. Keelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu
senyawa (dalam ikatannya).Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang
besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin besar.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin
kecil.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah :
Afinitas elektron semakin kecil
Jari-jari atom semakin besar
Energi ionisasi semakin kecil
Elektronegativitas semakin kecil
Dalam satu perioda dari kiri ke kanan :
Jari-jari atom semakin kecil
Afinitas elektron semakin besar
Energi ionisasi semakin besar
Elektronegativitas semakin besar
Contoh soal:
Tentukan unsur mana yang mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar?
1. Karbon (nomor atom= 6) dengan Oksigen (nomor atom=8)
2. Fluorin (nomor atom=9) dengan Klorin(nomor atom=17)

Uji Pemahaman-8

1. Jelaskan hubungan antara nomor atom dengan jari-jari atom !


2. Jelaskan hubungan antara nomor atom energi ionisasi !

27

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


3. Tentukan urutan besaran nilai jari-jari atom unsur Mg, Si dan Ar !
4. Tentukan urutan besaran nilai energi ionisasi unsur Li, K dan Cs !
5. Berdasarkan yang Anda baca, lengkapilah tabel berikut !
Sifat keperiodikan Kecenderungan Nilai Alasan
Dalam satu Dalam satu
golongan dari atas periode dari kiri
ke bawah ke kanan
Jari-jari Atom

Afinitas Elektron

Energi Ionisasi

Keelektronegatifan

28

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


BAB II

IKATAN KIMIA

Standar Kompetensi

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur ,dan ikatan Kimia

Kompetensi Dasar

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi,
dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

Indikator kompetensi

1. menjelaskan kestabilan unsur


2. menjelaskan cara atom-atom yang tidak stabil mencapai kestabilannya
3. menjelaskan struktur Lewis suatu atom
4. Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion

5. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen


6. Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam
7. Membandingkan sifat fisis senyawa ion dan kovelen

29

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


PETA KONSEP

IKATAN KIMIA

Ikatan kovalen polar

Ikatan ion Ikatan logam Ikatan kovalen


Ikatan kovalen non polar

30

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


2.1 KESTABILAN UNSUR

Dialam umumnya atom-atom akan tidak stabil jika berada sendiri sehingga ia
cenderung bergabung untuk berikatan kimia dengan atom lain untuk mencapai
kestabilan. kecuali unsur-unsur golongan gas mulia yang tetap stabil walaupun tidak
berikatan dengan unsur lain. stabil atau tidaknya unsur dilihat dari konfigurasi dan
elektron valensinya. Berikut konfigurasi elektron gas mulia :
Tabel 10. konfigugasi atom gas mulia

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa unsur-unsur gas mulia memiliki
elektron valensi 8 , kecuali helium (He) dengan elektron valensi 2. Unsur-unsur dengan
nomor atom kecil berusaha mempunyai elektron valensi 2 seperti He disebut mengikuti
aturan duplet.Sedangkan unsur dengan nomor atom lebih besar (lebih dari 4) berusaha
untuk memiliki elektron valensi 8. Jadi berdasarkan ini maka dapat dikatakan atom
stabil adalah atom dengan elektron valensi 2 (duplet) dan 8 (oktet) Sehinga atom atau
unsur agar stabil harus menyamai konfigurasi gas mulia.

Gambar 8 . Struktur atom He, Ne, dan Ar

Agar dapat stabil yaitu harus mengikuti konfigurasi gas mulia, yaitu dengan cara
melepas atau menerima elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron .atom-atom
yang melepaskan elektron akan berubah menjadi ion positif (+) atau kationsedangkan

31

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


atom yang menerima elektron akan menjadi ion negatif (-) atau disebut anion . Contoh
:11Na : 2 8 1

Na memiliki Elektron valensi 1, sehingga belum stabil .maka Na melepaskan 1


elektronnya agar stabil ( mengikuti aturan duplet) dan membentuk atom Na yang
bermuatan positif (Na+)

Reaksi :Na Na+ + e-


17 Cl = 2,8,7
Atom Cl memiliki elektron valensi 7 , sehingga belum stabil. Maka atom Cl cenderung
menerima atau menangkap elektron untuk stabil ( mengikuti aturan oktet) .

Reaksi :Cl + e- Cl-


Atom Cl melepaskan elektron sehingga membentuk atom Cl yang bermuatan negatif
( ion Cl-)

Uji Pemahaman-1

Lengkapilah titik-titik dibawah dengan benar !

A. Tentukan apakah unsur berikut melepas atau menerima elektron


12Mg

Konfigurasi12Mg :.....................
Elektronvalensi : .....................
Kestabilan :................stabil
32

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Alasan :..............................................................................
12 Mg ....... + 2e

Konfigurasi12Mg2+ :...............................

B. Lengkapilah tabel dibawahini !

C. Berdasarkan tabel kegiatan di atas, bagaimana kecenderungan unsur-unsur yang


mempunyai electron valensi 1, 2, 3 untuk mencapai kestabilan?

Jawab:




..

D. Tulilah kesimpulan yang anda peroleh mengenai kestabilan unsur !

Jawab:

2.2 STRUKTUR LEWIS

Struktur lewis menggambarkan lambang suatu unsur dan elektron valensinya


yang ditulis dalam bentuk titik, bulatan, atau tanda silang. Dimana setiap titik, bulatan ,
atau tanda silang mewakili satu elektron .

33

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Tabel 11. Struktur lewis unsur

Tabel periodik elektron valensi dan struktur lewis beberapa senyawa golongan
utama (golonganA) dapat dilihat seperti berikut :

Tabel 12 struktur lewis unsur golongan A

Untuk membedakan asal elektron valensi penggunaan tanda (O) boleh diganti
dengan tanda (x), Contoh penggunaan lambang lewis dalam ikatan kimia yaitu dapat
dilihat dalam contoh soal berikut:

Contoh soal:

1. tentukanlah struktur lewis dari molekul H2dan H2O!


penyelesaian :
- H2
Konfigurasi 1H :1
Elektron valensi :1

- H2O
Konfigurasi 1H :1

34

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Elektron valensi :1
Konfigurasi 8O : 2, 4
Elektron valensi O :4

Uji Pemahaman-2

Lengkapilah titik-titik dibawah dengan benar !

1. Lengkapilah titik-titik dan penulisan strukturl ewis dari atom-atom dan molekul
berikut !
a. CCl4
Konfigurasi6C : .................................
Elektronvalensi C : .................................

Strukturlewis C : C

KonfigurasiCl : .................................
Elektronvalensi : ..................................

StrukturlewisCl : Cl

Strukturlewis CCl4
Cl

C +4 Cl C Cl

Cl

b. H2O
Konfigurasi1H :...................
ElektronValensi :...................

Strukturlewis H : H

Konfigurasi8O : ...................
ElektronValensi : ....................

Strukturlewis O : O

Struktur lewis molekul H2O

35

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


2 H + O H2O
\

2. Lengkapilah tabel dibawah ini !


Atom Konfigurasi Elektronvalensi Strukturlewis
12Mg ....... 2 ...........
20Ca 2,8,8,2 .......... ..........
18Ar 2,8,8 ............ ............
13Al 2,8,3 3 ............
8O ........... 6 .............

2.3 IKATAN ION

Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom yang membentuk suatu
senyawa. Ikatan kimia terbagi menjadi ikatan ion, ikatan kovalen , dan ikatan logam.
Ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau menerima elektron oleh atom-
atom yang berikatan.Atom-atom yang melepas elektron menjadi ion positif (kation)
sedang atom-atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion).Contoh
Pembentukan ikatan ion pada senyawa NaCl dan MgCl2.

1. Pembentukan ikatan ion pada NaCl


11 Na = 2,8,1 Elektron valensi = 1 ( belum stabil , maka Na akan melepaskan 1
e-)

Na Na+ + e
17 Cl = 2,8,7 elektron valensi = 7 ( belum stabil , maka Cl akan menangkap 1
e-)

Cl + e Cl-

Sehingga reaksi pembentukan ion pada NaCl :


Na+ + Cl- NaCl

2. Pembentukan ikatan ion pada senyawa MgCl2


12 Mg = 2,8,2 elektron valensi = 2 ( belum stabil, maka Mg akan
melepas 2 e- )

Mg Mg2- + 2e-
17 Cl = 2,8,7 elektron valensi = 7 ( belum stabil , maka Cl akan
menangkap 1 e-)

36

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Cl + e Cl-

Sehingga reaksi pembentukan senyawa MgCl2 adalah


Mg2+ + 2Cl MgCl2

Contoh soal:

1. Tentukan senyawa yang terbentuk dari atom Ca dan Cl


Jawab :
20Ca = 2,8,8,2 elektron valensi = 2 ( belum stabil)
Maka Ca akan melepas 2 elektron
Ca Ca2+ + 2 e-

17Cl= 2,8,7 elektron valensi = 7 ( belum stabil )


Maka Ca akan menerima/menangkap 1 elektron
Cl + e- Cl-
Maka senyawa yang terbentuk adalah :
Ca2+ + 2Cl-CaCl2

Uji Pemahaman-3

Lengkapilahtitik-titik berikut dengan benar !

A. Gambarkan proses terjadinya ikatan ion antara unsur-unsur berikut:

3 20Ca dan16 S

37

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


20Ca ......... + .........

(........) (........)

16S+ .....e ........ +

(........) (........)

B. Berdasarkan table kegiatan di atas, unsur-unsur yang cenderung membentuk


kestabilan bagaimanakah yang berikatan ion?
Jawab:



..
C. Berdasarkan tabel kegiatan di atas, ditinjau dari sifat kelogamannya unsur-unsur
apakah yang membentuk ikatan ion ?
Jawab:



....

2.4 IKATAN KOVALEN

Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom
yang berikatan.Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron
ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan
ikatan kovalen disebut pasanganelektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi
antara atom-atom unsur nonlogam, contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2, H2O, CO2, dan
lain-lain. Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.

2.4.1 Ikatan kovalen Berdasarkan jumlah PEI-nya

a. Ikatan kovalen tunggal


Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen Tunggal yaitu pada pembentukanmolekul
H2 dan molekul CH4 .

- Pembentukan molekul H2

Konfigurasi 1H = 1
Elektron valensi H = 1
38

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


susunan elektron pada kulit atom H

- Susunan elektron pada molekul H2

- Struktur lewis pembentukan molekul H2

Atom H memiliki konfigurasi elektron 1 sehingga elektron valensinya 1.Untuk


mencapai kestabilannya, atom H cenderung menerima 1 elektron.Jika 2 atom H saling
berikatan, setiap atom H menyumbangkan 1 elektron untuk digunakan bersama
sehingga elektron yang digunakan bersama jumlahnya 2.

- Pembentukan molekul CH4

Konfigurasi 6C = 2,4
Elektron valensi C =4
Konfigurasi 1H =1
Elektron valensi H =1
Susunan elektron pada kulit atom C

Susunan elektron pada kulit atom H

39

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Susunan elektron molekul CH4

Struktur lewis pembentukan molekul CH4

b. Ikatan kovalen rangkap dua

Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasangan elektron
ikatan (PEI) .Contoh pembentukan ikatan kovalen rangkap 2 yaitu pada molekul O2 dan
CO2 yaitu :
- Pembentukan molekul O2
Konfigurasi 8O : 2,6
Elektron valensi :8
Susunan elektron dikulit atom O :

Susunan elektron molekul O2 :

40

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Struktur lewis pembentukan molekul O2

c. Ikatan kovalen rangkap tiga


Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI. Contoh
ikatan kovalen rangkap 3 yaitu pada molekul N2.
- Pembentukan molekul N2
Konfigurasi 7N : 2,5
Elektron valensi :5
Susunan elektron atom N :

Susunan elektron N2:

Struktur lewis pembentukan N2:

41

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Uji pemahaman -4

Lengapilah perintah dibawah ini

A. Lengkapi proses pembentukan ikatan kovalen tunggal dari beberapa molekul


dibawah ini !

1. Pembentukan molekul Cl2

Konfigurasi 17 Cl = . , , ,
Elekton valensi Cl = .
Lengkapi Susunan elektron atom Cl berdasarkan kulitnya berikut!

Lengkapi Susunan elektron pembentukan Cl2 berikut !

Lengkapi struktur lewis penulisan ikatan kovalen berikut !

Cl + Cl Cl Cl Cl Cl

2. Pembentukan HCl

Konfigurasi 1H =

Elektron valensi H =

Konfigurasi 17Cl =

Elektron valensi Cl =

Susunan elektron pada kulit atom H dan atom Cl

42

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


susunan elektron pada pembentukan molekul HCl

struktur lewis pembentukan molekul HCl

H + Cl H Cl H Cl

3. Pembentukan Molekul H2O

Konfigurasi 1H =

Elektron valensi H = .

Konfigurasi 8O = .

Elektron valensi O = ..

sususnan elektron dikulit atom H dan O berikut !

Lengkapi susunan elektron molekul H2O berikut !

43

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Lengkapi Struktur Lewis pembentukan molekul H2O !

H + H H O H H O H

B. Lengkapilah pembentukan ikatan kovalen rangkap dua pada molekul berikut


1. Pembentukan molekul CO2

Konfigurasi 6 C :.....

Elektron valensi C :.....

Konfigurasi 8O :.....

Elektron valensi :.....

Susunan elektron dikulit atom C

Susunan elektron dikulit atom O

Susunan elektron CO2

Struktur lewis pembentukan molekul CO2

C + C O C O O C O

44

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


C. Lengkapilah pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga pada molekul berikut
1. Pembentukan molekul C2H2

Konfigurasi 6C : ........................

Elektron valensi : ........................

Konfigurasi 1H : ........................

Elektron valensi : ........................

Susunan elektron C :

Susunan elektron H :

Susunan elektron C2H2 :

Struktur lewis pembentukan molekul C2H2

2 C + 2 H H C C H H C C H

45

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


2.1.2 Ikatan Kovalen Berdasarkan Kepolaran

Berdasarkan kepolarannya ikatan kovalen dibedakan menjadi ikatan kovalen polar


dan non polar.

1. Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar adalah suatu ikatan kovalen dimana elektron-elektron yang
membentuk ikatan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berputar dan
berkeliling disekitar salah satu atom. Pada molekul HCl elektron yang berikatan
akan lebih dekat kepada atom klor daripada Hidrogen. Polaritas ikatan ini dapat
digambarkan dalam bentuk panah atau symbol + , -. + adalah tanda bahwa atom
lebih bersifat elektropositif di banding dengan atom yang menjadi pasangannya. -
berarti bahwa atom lebih bersifat elektronegatif daripada atom yang menjadi
pasangan ikatannya. Keelektronegatifan unsur dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Harga keelektronegatifan unsur

Contoh ikatan kovelen polar :

1. Molekul HF

Keelektronegatifan H = 2,1;

Keelektronegatifan F = 4,0

Beda keelektronegatifan = 4,0 - 2,1 = 1,9

Harga keelektronegatifan F dan H adalah berbeda, yaitu dengan perbedaan


keelektronegatifan 1,9. Sehingga ikatan dalam molekul HF merupakan ikatan kovalen
polar . karena harga keelektrogegatifan F lebih tinggi dibandingkan H, akibatnya
pasangan elektron yang berikatan akan tertarik kuat ke atom F.

2. Molekul H2O

46

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Keelektronegatifan H = 2,1

Keelektronegatifan O = 3,5

Beda keelektronegatifan = 3,5 - 2,1 = 1,4

Harga keelektronegatifan H dan O adalah berbeda, yaitu dengan perbedaan


keelektronegatifan 1,4. Sehingga ikatan dalam molekul HF merupakan ikatan kovalen
polar . karena harga keelektrogegatifan O lebih tinggi dibandingkan H, akibatnya
pasangan elektron yang berikatan akan tertarik kuat ke atom O.

2. Ikatan kovalen non polar

Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEI-nya tertarik sama kuat ke
arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antaraatom-atom
unsur yang tidak mempunyai beda keelektronegatifannol atau mempunyai momen dipol
= 0 (nol). Sehingga elektron didalam diantara atom - atomnya tersebar merata akibat
karena tidak adanya perbedaan keelektronegatifan.

Contoh ikatan kovalen non polar :


1. molekul H2
keelektronegatifan H = 2,1 maka
Beda keelektronegatifan H2 = 2,1-2,1 = 0
Harga keelektronegatifan H dan H adalah sama, yaitu dengan perbedaan
keelektronegatifan nol . Sehingga ikatan dalam molekul H2 merupakan ikatan
kovalen nonpolar . karena harga keelektrogegatifan H sama dengan H, akibatnya
pasangan elektron yang berikatan akan tertarik sama kuat terhadap kedua atom

Uji pemahaman -5

Lengkapilah proses pembentukan ikatan kovalen polar dan non polar pada
molekul dibawah ini !

1. Pembentukan molekul N2
keelektronegatifan N =
Beda keelektronegatifan didalam N2 = .-.=

47

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Harga keelektronegatifan N dan N adalah .., yaitu dengan perbedaan
keelektronegatifan.. Sehingga ikatan dalam molekul.. merupakan
ikatan kovalen karena harga keelektrogegatifan.
sama dengan, akibatnya pasangan elektron yang berikatan akan
tertarik. kuat terhadap

2. Pembentukan molekul CCl4


keelektronegatifan C = .
keelektronegatifan Cl =
Beda keelektronegatifan C dan Cl = . - =
Harga keelektronegatifan, dan.adalah, yaitu dengan
perbedaan keelektronegatifan ....................... Sehingga ikatan dalam
molekul merupakan ikatan kovalen . karena harga
keelektrogegatifan C adalah dengan Cl, akibatnya pasangan elektron
yang berikatan akan tertarik .. kuat terhadap ..

3. Pembentukan molekul HCl


keelektronegatifan H = .
keelektronegatifan Cl =
Beda keelektronegatifan H dan Cl = .-=
Harga keelektronegatifandan. adalah, yaitu dengan
perbedaan keelektronegatifan ....... Sehingga ikatan dalam molekul
merupakan ikatan kovalen .. karena harga keelektrogegatifan H
adalah.. dengan Cl, akibatnya pasangan elektron yang berikatan akan
tertarik .. kuat terhadap ..

4. Pembentukan molekul NH3


keelektronegatifan H = .
keelektronegatifan N =
Beda keelektronegatifan N dan H = .-= .
Harga keelektronegatifandan.adalah, yaitu dengan perbedaan
keelektronegatifan ... Sehingga ikatan dalam molekul merupakan
ikatan kovalen . karena harga keelektrogegatifan C adalah dengan

48

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Cl, akibatnya pasangan elektron yang berikatan akan tertarik ..kuat
terhadap ..

2.4.3 Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang PEI-nya berasal dari salah
satu atom yang berikatan .Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah terjadi pada NH4+.

NH3 + H+ NH4+

Terbentuknya senyawa BF3-NH3 juga merupakan adanya ikatan kovalen


koordinasi . Terbentuknya senyawa BF3-NH3 juga merupakan adanya ikatan kovalen
koordinasi.

Rumus lewis BF3NH3

Uji pemahaman -6

1. Berikut ini rumus struktur Lewis asam nitrit (HNO2).

49

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Tentukan ikatan kimia apa saja yang terjadi pada masing-masing nomor
Jawab :
1.
2
3.

2. Tuliskan struktur lewis dan struktur kimia dari :


a. SO2 ( nomor atom S=16, O=8)
b. H2PO3 ( nomor atom H=1 , O=8)
c. H2SO4 ( nomor atom H=1, S=16 , O=8)

Kemudian tentukan apakah didalam senyawa tersebut terdapat ikatan kovalen


koordinasi atau tidak !

Jawab:

2.5 IKATAN LOGAM

Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik
yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari
elektron-elektron yang bebas bergerak. Ikatan logam terjadi antara atom-atom logam.
contoh atom logam adalah aluminium (Al), tembaga (Cu), emas(Au), besi (Fe), timah
(Sn), perak (Ag), titanium (Ti), uranium (U), magnesium (Mg), natrium (Na).

Uji pemahaman -7

Lengkapilah sifat-sifat ikatan logam dibawah ini !

Adapun sifat-sifat logam adalah sebagai berikut :

50

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


1. Sifat mengkilap

Gambar diatas menunjukkan uang lima ratus rupiah dan panci yang terbuat dari
logam aluminium yang mengkilap ketika terkena cahaya. Logam dapat
menghantarkan arus listrik karena .........



2. Daya hantar listrik

Gambar diatas menunjukkan.. dapat menghantarkan. , yang


dibuktikan dengan menyalanya lampu, sedangkan plastik . menghantar
arus listrik. Paku terbuat dari logam.. Atom-atom logam yang berikatan
dapat menghantarkan arus listrik disebabkan
karena


............

3. Daya hantar panas

51

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Gambar diatas menunjukkan setrika yang digunakan untuk merapikan pakaian
yang kusut. Pada bagian bawah setrika terbuat dari logam.. yang dapat
menghantarkan. atom-atom logam dapat menghantarkan panas
karena


4. Dapat ditempa, dibengkokkan dan ditarik

Gambar diatas menunjukkan kawat yang tersusun dari


logam.. yang berwarna . dan bersifat dapat
dibengkokkan. Sehingga berdasarkan sifat ini kawat ini dapat dimanfaatkan
untuk membuat ..
atom-atom logam dapat dibengkokkan karena



2.6 PERBEDAAN SIFAT FISIS SENYAWA ION DAN KOVALEN

Beberapa sifat fisis senyawa ion antara lain:


1. Memiliki titik didih dan titik didih yang tinggi
2. Keras tapi rapuh
3. Berupa padatan pada suhu ruang
4. Larut dalam pelarut air tapi tidak larut dalam pelarut organik
5. Tidak dapat menghantarkan listrik pada wujud padatan namun dapat
menghantarkan listrik pada wujud cair atau lelehan.

Beberapa sifat senyawa kovalen antara lain

1. Berupa gas, cairan, atau padatan pada suhu ruang


2. Bersifat lunak dan tidak rapuh

52

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


3. Titik didih dan titik lelehnya rendah
4. Larut dalam air dan pelarut organik
5. Pada umumnya tidak menghantarkan listrik

Uji kemampuan kerja

Lakukanlah percobaan berikut sesuai dengan alat , bahan , dan prosedur kerja
yang telah ditentukan !

a. Alat dan Bahan


1. Cawan 4. Padatan natrium klorida (NaCl)
2. Kaki tiga 5. Cairan karbon tetra klorida (CCl4)
3. Bunsen

b. Langkah Kerja
a. Susun alat seperti gambar berikut :

Cawan krus

Kaki tiga
Bunsen

b. Letakkan sedikit padatan NaCl kedalam cawan uap . nyalakan Bunsen


dengan nyala api kecil selama beberapa menit . amati perubahan wujud NaCl

c. Bilas cawan uap hingga bersih . tuangkan sedikit CCl4 kedalam cawan uap .
nyalakan pembakar unsen dengan nyala api kecil selama beberapa menit .
amati perubahan wujud CCl4

53

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


d. Catatlah hasil pengamatan pada tabel berikut !

Senyawa Waktu Waktu Waktu selesai Wujud Wujud


mulai mulai mendidih/meleleh awal akhir
dipanaskan meleleh /
mendidih
NaCl

CCL4

Uji pemahaman -8

Berdasarkan hasil pengamatanmu jelaskan !

1. Bagaimanakah hubungan antara titik didih dan titik leleh terhadap kemudahan zat
menguap ?
Jawab :




2. Manakah yang lebih mudah menguap NaCl atau CCl4 ?
Jawab:


..
3. Manakah yang lebih tinggi titik didih dan titik lelehnya NaCl atau CCl4 ?
Jawab :



4. Gambarkanlah proses pembentukan ikatan NaCl dan CCl4 untuk menjelaskan
perbedaan titik didih dan titik leleh senyawa ion dan kovalen!
Jawab:


54

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Berdasarkan percobaan yang telah anda lakukan , tulislah kesimpulan mengenai
perbedaan sifat fisis senyawa ion dan kovalen !

KESIMPULAN :

55

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


BAB III

TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA

Standar Kompetensi :
2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri )
Kompetensi Dasar :
2.1 Mendiskripsikan tata nama senyara anorganik dan organik sederhana serta
persamaan reaksinya
Indikator kompetensi :

1. Menjelaskan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana


2. Menjelaskan persamaan reaksi kimia sederhana
3. Menyetarakan persamaan reaksi kimia sederhana

56

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


PETA KONSEP
TATA NAMA SENYAWA

Senyawa Jika bereaksi


Persamaan reaksi kimia
membentuk
Terbagi atas

Senyawa anorganik Senyawa organik

terdiri atas

Senyawa Senyawa
biner poliatomik

terdiri atas terdiri atas

Senyawa Senyawa Senyawa Senyawa Senyawa


biner ionik biner garam basa asam oksi
kovalen poliatomik poliatomi
k

57

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


3.1 TATA NAMA SENYAWA
Tata nama senyawa kimia adalah cara penamaan senyawa kimia yang sistematis
dan telah disepakati secara internasional oleh IUPAC ( International Union Pure and
Applied Chemistry ). Dengan cara penamaan yang sistematis, kita akan lebih mudah
menentukan nama suatu senyawa dengan mengetahui unsur yang menyusun senyawa
tersebut. Terdapat dua kelompok besar senyawa, yaitu senyawa anorganik dan senyawa
organic.

3.1.1 Tata Nama Senyawa Anorganik


Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu bergelut dengan garam, air, dan
ammonia. Senyawa tersebut merupakan senyawa yang anorganik. Umumnya senyawa
anorganik relative sederhana dan dikelompokan ke dalam senyawa biner dan senyawa
poliatom.

3.1.1.1 Tata Nama Senyawa Biner


Suatu senyawa dapat tersusun atas dua atau lebih unsur kimia. Senyawa yang
tersusun atas dua unsur kimia disebut senyawa biner. Senyawa biner dapat
dikelompokkan ke dalam tata nama senyawa biner ionik dan senyawa biner kovalen.
Pengelompokkan senyawa biner sebagai berikut:

Senyawa biner

Terdiri atas

Senyawa biner ionik Senyawa biner kovalen

Tersusun dari Tersusun dari

ion logam ion nonlogam Unsur nonlogam Unsur nonlogam

58

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


3.1.1.1.1 Tata Nama Senyawa Biner Ionik
Senyawa biner ionik diberi nama dengan menyebut nama kation logamnya terlebih
dahulu, disusul dengan nama anion nonlogamnya.

Nama kation logam + nama anion nonlogam

Oleh karena itu,kamu harus mengetahui terlebih dahulu nama beberapa ion,baik kation
maupun anion.

Tabel 14 .Beberapa Kation dari Logam dan Anion dari Non-Logam

Kation dari logam Anion dari nonlogam


Li+ Litium H Hidrida
Na+ Natrium N3 Nitrida
K+ Kalium O2 Oksida
Mg2+ Magnesium P3 Fosfida
Ca2+ Kalsium S2 Sulfida
Ba2+ Barium Se2 Selenida
Al3+ Aluminium F Fluorida
Sn2+ Timah (II) Cl Klorida
Sn4+ Timah (IV) Br Bromida
Pb2+ Timbal (II) I Iodida
Pb4+ Timbal (IV) Si4 Silisida
Cu+ Tembaga (I) As3 Arsenida
Cu2+ Tembaga (II) Te2 Telurida
Ag+ Perak (I)
Au+ Emas (I)
Au3+ Emas (II)
Zn2+ Zink (seng)
Cr3+ Kromium
Fe2+ Besi (II)
Fe3+ Besi (III)
Ni2+ Nikel
Pt2+ Platina (II)
Pt4+ Platina (IV)

59

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Contoh soal :

Tentukan nama kimia dari senyawa- senyawa berikut !

a. NaCl
b. MgF2

Penyelesaian :

Rumus Kimia Kation Logam Anion Nonlogam Nama Senyawa


NaCl Na+ Cl Natrium klorida
MgF2 Mg2+ F Magnesium fluorida

Uji pemahaman -1

1. Tentukan nama kimia dari senyawa ion berikut !

No Kation Anion Senyawa Nama Senyawa


1 Li+ O2- Li2O Litium oksida
2 .. . NaBr
3 K+ . Kalium klorida
4 Ba2+ . BaCl2
5 . . . Seng oksida
6 . AlCl3 ..
7 I- . Cesium iodida
8 Ca2+ O2- . ..
9 Br- CaBr2
10 Al2S3

3.1.1.1.2 Tata Nama Senyawa Biner Kovalen

Senyawa biner nonlogam dan nonlogam (kovalen) umumnya adalah senyawa


molekul. Berikut tata cara penamaannya:

( nama yunani jumlah atom unsur ke-1 )( nama unsur ke-1) + ( nama
yunani jumlah atom unsur ke-2) ( nama unsur ke-2 ) + ida

Catatan : jika jumlah atom unsur 1 hanya 1 buah, nama yunani jumlah atom
tidak perlu dituliskan.

60

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Tabel 15 . Nama jumlah atom dalam Bahasa Yunani

Jumlah Atom Bahasa Yunani


1 mono
2 di
3 tri
4 tetra
5 penta
6 heksa
7 hepta
8 okta
9 nona
10 deka

Contoh :

Tentukan nama kima dari senyawa-senyawa berikut!

1. CO
2. CS2

Penyelesaian :

1. CO
unsur Jumlah atom
C ( karbon ) 1 ( mono )
O ( oksigen ) 1 ( mono )
Nama senyawa : karbon monoksida
( bukan monokarbon monoksida )

2. CS2
unsur Jumlah atom
C ( karbon ) 1 ( mono )
S ( sulfur ) 2 ( di )
Nama senyawa : karbon disulfida

Untuk senyawa biner kovalen yang mengandung unsur H,penamaan nya sebagai berikut
:
Asam + nama unsur nonlogam selain H + ida

Atau

Hidrogen + nama unsur nonlogam selain H + ida

61

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Contoh :

Tentukan nama kimia dari senyawa-senyawa berikut!

1. HBr
2. HCl
3. H2S

Penyelesaian :

1. HBr
Unsur nonlogam selain H = Br (bromida )
Nama senyawa : asam bromida atau hidrogen bromida

2. HCl
Unsur nonlogam selain H = Cl (klorida )
Nama senyawa : asam Klorida

3. H2S
Unsur nonlogam selain H = S ( sulfida )
Nama senyawa : asam sulfida

Uji pemahaman -2

1. Tentukan nama kimia dari senyawa kovalen berikut !


No Rumus kimia Nama senyawa kimia
1 N2O ..
2 CO2
3 Dikloro pentaoksida
4 Dibromo trioksida
5 SO2
6 P 2 O3 .
7 SF6 .
8 P O
4 10 .
9 Asam iodida
10 HF

2. Tulislah rumus kimia senyawa berikut :


a. fosfor triklorida f. sulfur trioksida
b. karbon tetraklorida g. difosfor trioksida
c. dinitrogen trioksida h. diklorin heptaoksida
d. silikon dioksida i. Nitrogen trifluorida
e. kalium oksida j. Dinitrogen tetraoksida

62

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


3.1.1.2 Tata Nama Senyawa Poliatomik

Senyawa poliatomik dibentuk oleh lebih dari dua atom yang berbeda,pada
umumnya senyawa ini dibentuk oleh ion-ion polatomik.Ion poliatomik adalah dua atau
lebih atom-atom terikat bersama-sama dalam satu ion yang dapat berupa kation
poliatom dan anion poliatom. Di bawah ini beberapa ion poliatom.

Tabel 16 . Ion Poliatomik

Rumus Nama Ion


+
NH4 Amonium
OH Hidroksida
CN Sianida
NO2 Nitrit
NO3 Nitrat
ClO HipoKlorit
ClO2 Klorit
ClO3 Klorat
ClO4 Perklorat
BrO3 Bromat
IO3 Iodat
MnO4 Permanganat
MnO42 Manganat
CO32 Karbonat
SO32 Sulfit
SO42 Sulfat
S2O32 Tiosulfat
CrO42 Kromat
Cr2O72 Dikromat
PO3 Fosfit
PO43 Fosfat
CH3COO- Asetat

Jika suatu unsur logam atau unsur nonlogam bereaksi dengan ion poliatomik, senyawa
yang terbentuk disebut senyawa poliatomik. Senyawa poliatomik ada yang merupakan
senyawa ionik dan ada yang senyawa kovalen.

Perhatikan skema dibawah ini :

63

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Senyawa poliatomik

Terdiri dari

Senyawa poliatomik ionik Senyawa poliatomik kovalen

Terdiri dari Merupakan

Senyawa Senyawa basa Senyawa asam


garam poliatomik oksi
poliatomik

Penamaan senyawa poliatomik ,sebagai berikut :

3.1.1.2.1 Tata Nama Senyawa Garam Poliatomik


Senyawa garam poliatomik adalah senyawa garam yang kation atau anionnya
merupakan ion poliatomik.
Untuk penamaannya,sebagai berikut :

Nama kation + nama anion

Contoh :

Kation Anion Rumus garam Nama garam


Na+ NO3- NaNO3 natrium nitrat
Ca2+ NO3 Ca(NO3)2 Kalsium nitrat
Al3+ SO42 Al2(SO4)3 Aluminium sulfat

Uji pemahaman -3

Tentukan nama-nama kimia dari senyawa garam poliatomik berikut! Dan jelaskan
aturan penamaannya!

NaNO3
Ca(NO3)2

64

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Al2(SO4)3

3.1.1.2.2 Tata Nama Senyawa Basa Poliatomik


Senyawa basa poliatomik merupakan senyawa ion yang terdiri dari kation logam
dan anion OH- ( kecuali NH4OH ).
Untuk penamaannya sebagai berikut :

Nama logam + hidroksida

Contoh :

NaOH : natrium hidroksida


Ca(OH)2 : kalsium hidroksida
Al (OH)3 : aluminium hidroksida

Uji pemahaman -4

Tentukan nama kimia dari senyawa senyawa basa berikut! Dan jelaskan aturan
penamaannya!

KOH
Ba(OH)2
Zn(OH)2
Mg(OH)2

3.1.1.2.3 Tata Nama Senyawa Asam Poliatomik


Untuk penamaannya hampir mirip dengan tata nama senyawa asam biner.

asam + nama anion poliatomik


Contoh :

HCN : asam sianida


H2SO4 : asam sulfat
HCH3COO : asam asetat

Uji pemahaman -5

65

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Tentukan nama-nama kimia dari senyawa senyawa asam poliatomik berikut! Dan
jelaskan aturan penamaannya!

H2CO3
HNO3
H3PO4

3.1.2 Tata Nama Senyawa Organik


Senyawa organik adalah senyawa karbon, terutama yang mengandung ikatan C
C dan C H. Senyawa organik sederhana yang hanya mengandung atom C dan H,
dikenal dengan nama hidrokarbon. Senyawa ini antara lain alkana memilik rumus
umum CnH2n+2, alkena dengan rumus CnH2n, dan alkuna dengan rumus CnH2n-2.
Nama nama senyawa organik disusun dengan urutan yang menjelaskan jumlah
atom karbon dalam rantai utama molekul. Untuk alkana rantai lurus, nama senyawa
ditulis nama awal ditambah akhiran ana untuk alkana, ena untuk alkena dan una untuk
alkuna. Perhatikan tabel berikut :
Tabel 17. Penamaan senyawa organik
Jumlah Nama awal Nama senyawa
atom C Alkana alkena Alkuna
1 Met- Metana,CH4 - -
2 Et- Etana,C2H6 Etena,C2H4 Etuna,C2H2
3 Prop- Propana,C3H8 Propena,C3H6 Propuna,C3H4
4 But- Butana, C4H10 Butena, C4H8 Butuna, C4H6
5 Pent- Pentana,C5H12 Pentena,C5H10 Pentuna,C5H8
6 Heks- Heksana,C6H14 Heksena,C6H12 Heksuna,C6H10
7 Hept- Heptana,C7H16 Heptena,C7H14 Heptuna,C7H12
8 Okt- Oktana,C8H18 Oktena,C8H16 Oktuna,C8H14
9 Non- Nonana,C9H20 Nonena,C9H18 Nonuna,C9H16
10 Dek- Dekana,C10H22 Dekena,C10H20 Dekuna,C10H18

3.2 PERSAMAAN REAKSI KIMIA

Setelah Anda memahami tata nama berbagai senyawa kimia,tentunya akan ada
banyak hasil produk jika senyawa kimia tersebut direaksikan satu sama lain. Bagaimana

66

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


cara penulisan suatu reaksi kimia? Apa yang dimaksud dengan persamaan reaksi kimia
? Anda akan memahaminya setelah mempelajari penjelasan berikut.

Suatu zat dikatakan mengalami perubahan kimia,jika zat tersebut berubah


menjadi zat baru yang berbeda sifatnya dari zat asalnya. Terjadinya reaksi kimia
ditandai oleh beberapa ciri, diantaranya pembentukan endapan ,pembentukan gas,
terbentuknya buih,perubahan warna,dan lain-lain.

3.2.1 Penulisan Persamaan Reaksi Kimia

Salah satu contoh reaksi kimia yang terjadinya yaitu reaksi antara soda kue yang
berwujud padat dicampurkan dengan larutan asam cuka. Pencampuran ini akan
menghasilkan larutan garam yang mengandung asam, gas karbon dioksida,dan air.
Penjelasan berupa rangkaian kalimat tersebut terlalu panjang,untuk lebih mudah diingat
dan singkat dibuat dalam bentuk lambang. Lambang yang digunakan untuk menjelaskan
reaksi kimia itu disebut persamaan reaksi kimia.

Persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :

aA(a) + bB (b) cC (c) +dD (d)

Keterangan :
a,b,c,d = koefisien reaksi
A dan B = pereaksi ( reaktan )
C dan D = hasil reaksi ( produk )
(p),(q),(r),(t) = wujud zat dapat berupa s (solid/padatan ),l ( liquid/cairan ),g
(gas),dan aq (aquos/larutan )
Tanda + artinya dicampurkan dengan, (dan)
Tanda artinya menghasilkan

Contoh :

1. 2K (s) + Cl2 (g) 2KCl (s)


Tentukan koefisian reaksi
aK (s) + bCl2 (g) cKCl (s)
a=2 b=1 c=2

Tentukan reaktan(pereaksi) = K dan Cl2

Tentukan hasil reaksi (produk) = KCl

Tentukan wujud zat

67

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


K = padat
Cl2 = gas
KCl = padat

2. 2C4H10 (g) + 13 O2(g) 8 CO2 (g) + 10 H2O (l)

Tentukan koefisian reaksi


aC4H10 (g) + b O2(g) c CO2 (g) + d H2O (l)
a=2 b=13 c=8 d=10

Tentukan reaktan(pereaksi) = C4H10 dan O2

Tentukan hasil reaksi (produk) = CO2 dan H2O

Tentukan wujud zat


C4H10 = gas
O2 = gas
CO2 = gas
H2O = cairan

Uji pemahaman -6

1. Jelaskan apakah reaksi kimia itu lalu bagaimana suat zat dikatakan bereaksi ?

Dan apa yang kalian ketahui mengenai persamaan reaksi kimia!

2. Tentukan koefisien reaksi, reaktan, produk dan wujud zat dari reaksi berikut!

a. 3 Fe2O3(s) + CO(g) 2Fe3O4(s) + CO2(g)

b. 2NO(g) + O2 (g) 2NO2 (g)

c. 2 SO2 (g) + O2 (g) 2 SO3 (g)

d. Na2CO3 (s) + 2 HCl (aq) 2 NaCl (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

3.2.2 Menyetarakan Persamaan Reaksi Kimia

Pada reaksi kimia, meskipun atom-atom mengalami suatu penataan ulang, akan
tetapi jenis dan jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Penyetaraan

68

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


reaksi merupakan salah satu metode untuk menyamakan jenis dan jumlah atom sebelum
dan sesudah reaksi.
Pada suatu reaksi kimia, senyawa-senyawa yang bereaksi bisa saja merupakan
senyawa diatomik, triatomik ataupun senyawa lainnya. Maka persamaan reaksinya
tidak setara.
Zat-zat yang terlibat dalam persamaan reaksi kimia harus setara antara ruas kiri
(reaktan) dan ruas kanan ( produk ). Penyetaraan persamaan reaksi merupakan
penerapan hukum kekekalan massa ( Hukum Lavoiser ). Hukum kekekalan massa
menyatakan bahwa massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.

Cara Menyetarakan Persamaan Reaksi Kimia

Contoh:

1. Logam natrium direaksikan dengan gas klor menghasilkan Natrium Klorida


Persamaan belum setara:

Persamaan yang telah setara :

2. Setarakan persamaan reaksi berikut :

Na + O2 Na2O

69

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Langkah-langkahnya:

Pada soal ini zat yang kompleks adalah Na2O maka kita anggap koefisiennya 1.
Karena Na pada hasil reaksi ada dua, maka pada pereaksi dikali 2.
2Na + O2 Na2O
Terlihat bahwa pada pereaksi ada dua oksigen, maka pada hasil dikali 2
2Na + O2 2 Na2O
Karena pada hasil reaksi koefisiennya 2 maka ada 4 natriumnya sehingga natrium pada
pereaksi berubah menjadi 4 juga

Maka 4Na + O2 2Na2O

3. Setarakan reaksi berikut :


Mg + O2 MgO

Langkah-langkanya

Mg + O2 2 MgO
2Mg + O2 2MgO

Maka 2Mg + O2 2MgO

Uji pemahaman -7

Setarakanlah persamaan reaksi berikut :

1. H2 (g ) + O2 (g) H2O (l)


2. Na2CO3 (s) + HCl (aq) NaCl (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
3. SO2 (g) + O2 (g) SO3 (g)
4. Mg (s) + HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)
5. H2 (g) + Br2 HBr

70

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


BAB IV

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

DAN PERHITUNGAN KIMIA

Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan


kimia (stoikiometri)

Kompetensi Dasar
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar
kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan
perhitungan kimia.

Indikator kompetensi

1. Menjelaskan hukum hukum dasar kimia ( Hukum Lavoisier, Proust,


Dalton, Gay Lussac, dan Avogadro )
2. Menjelaskan konsep mol sebagai satuan jumlah zat.
3. Menjelaskan hubungan antara jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan
volum gas.
4. Menjelaskan penggunaan konsep mol dalam penentuan rumus kimia ( rumus
molekul dan rumus empiris senyawa )
5. Penggunaan konsep mol dalam perhitungan kimia

71

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


PETA KONSEP

HUKUM-HUKUM DASAR
KIMIA Eksperimen kimia

Hukum kekekalan
massa (lavoisier)

Hukum perbandingan
tetap (proust)

Hukum perbandingan
bergada (Dalton )

Hukum perbandingan
volume

Hipotesis Avogadro

72

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


4.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

a. Hukum Kekekalan Energi massa (hukum Lavoisier)

Lavoisies menyimpulkan bahwa : jika suatu reaksi kimia dilakukan di ruang


tertutup sehingga tidak ada zat-zat yang hilang, maka massa zat-zat sebelum reaksi dan
sesudah reaksi tidak berkurang atau tidak bertambah ( tetap ).

Contoh soal :

Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga.
Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan reaksi berjalansempurna
maka terjadi zat baru, yaitu tembaga ( II ) sulfida. Berapa massa zat baru tersebut ?

Jawab:

b. Hukum Perbandingan Tetap.

Hukum ini dikemukan oleh Joseph Proust. Pada tahun 1799, (Joseph Louis
Proust, 1754-1826) melaporkan bahwa seratus kilogram tembaga yang dilarutkan
dalam asam sulfat atau asam nitrat dan diendapkan dengan karbonat dari potas
(karbonat alam), akan selalu menghasilkan 194,5 kilogram karbonat hijau. Sebelumnya
ia juga telah melakukan reaksi yang sama di laboratorium denan menggunakan karbonat
murni dan menemukan hasil yang sama. Pengamatan-pengamatan seperti ini menjadi
dasar munculnya Hukum Komposisi Tetap atau Hukum Perbandingan Tetap yaitu :
semua sampel suatu senyawa akan memiliki komposisi (proporsi) yang sama dari massa
unsure-unsur penyusunnya. Misalnya, air tersusun dari dua atom Hidrogen (H) untuk
setiap atom Oksigen (O) yang kemudian setiap simbolik dituliskan sebagai rumus
molekul yang sangat umum dikenal, yaitu H2O. Dalam 10 g air, terdapat 1.119 g H dan
8,881 g O sebagai peyusun senyawanya. Demikian pula dalam 27 g air, maka terdapat
3,021 g H dan 23.979 g O. Dengan demikian komposisi H dan O dalam kedua air yang
massanya berbeda tersebut adalah sama, yaitu H=11,19% dan O=88,81%.

Massa zat yang dicari X massa zat yang diketahui

Contoh soal

73

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


1. Gas hydrogen da Oksigen akan bereaksi membentuk air dengan perbandingan m(H) :
m (O) = 1 : 8. Jika diketahui massa hydrogen yang bereaksi 5 gram. Berapakah
massa air yang dihasilkan?

Peyelesaian :

m(H) : m(O) = 1 : 8

m(H) = 5 gram

sehingga :

5 gram : (O) = 1 : 8

m(O) = 8/1 x 5 g = 40 g

Jadi, massa air yang dihasilkan = 5 + 40 = 45 g.

Uji pemahaman-1

1. Jika 10 Nitrogen di reaksikan dengan 30 gram Hidrogen, berapa gram


senyawa yang di hasilkan menurut hukum Lavoisier?
2. Seorang ahli kimia mereaksikan 5 gram unsure natrim dengan 5 gram unsure
klorin. Di akhir reaksi ia memperoleh 8,24 senyawa natrium klorida dengan
sisa 1,76 gram natrium
a. Hitung perbandingan massa unsur natrium dan unsur klorin dalam
senyawa natrium klorida
b. Hitung massa natrium dan klorin yang di butuhkan untuk membuat 25
gram senyawa natrium klorida

c. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)

Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsure unsure
yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang di antaranya adalah
John Dalton (1766 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait
dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa. Untuk memahami hal
ini, perhatikan tabel hasil percobaan reaksi antara nitrogen dengan oksigen berikut.

Tabel 18. Reaksi Antara nitrogen dan Oksigoen

Jenis Senyawa Massa Nitrogen Massa Oksigen Massa Senyawa


Yang Direaksikan Yang Direaksikan Yang Terbentuk
Nitrogen 0,875 gram 1,00 gram 1,875 gram
monoksida
Nitrogen dioksida 1,75 gram 1,00 gram 2,75 gram

74

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam
senyawa nitrogen dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan bulat
dan sederhana. Massa Nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida/Massa Nitrogen
dalam senyawa nitrogen monoksida

= 1,75 gram/ 0,87 gram

=2/1

Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan


perbandingan (hukum Dalton) yang berbunyi:Jika dua jenis unsur bergabung
membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa salah satu unsur dalam
senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka
perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan
bilangan bulat dan sederhana.

d. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)

Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hidrogen dapat bereaksi
dengan gas oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas hydrogen dan oksigen
dalam reaksi tersebut adalah tetap, yaitu 2 : 1. Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay
Lussac melakukan percobaan serupa dengan menggunakan berbagai macam gas. Ia
menemukan bahwa perbandingan volume gas-gas dalam reaksi selalu merupakan
bilangan bulat sederhana.

2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen -> 2 volume uap air

1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hidrogen -> 2 volume gas Ammonia

1 volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin -> 2 volume gas hidrogen klorida

Percobaan-percobaan Gay Lussac tersebut dapat kita nyatakan dalam persamaan


reaksi sebagai berikut.

2 H2(g) + O2(g) -> 2 H2O(l)

N2(g) + 3 H2(g) -> 2 NH3(g)

H2(g) + Cl2(g) -> 2 HCl(g)

Dari percobaan ini, Gay Lussac merumuskan hukum perbandingan volume (hukum Gay
Lussac): Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas gas yang bereaksi dan volume
gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana. Hukum
perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut.
Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas. Untuk dua
buah gas (misalnya gas A dan gas B) yang tercantum dalam satu persamaan reaksi,
berlaku hubungan:

75

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Volume A / Volume B = koefisien A / koefisien B

Volume A=koefisien A / koefisien B volume B

e. Hipotesis Avogadro

Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan


sederhana? banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hokum
perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton
karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Pada
tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut
Avogadro, partikel unsure tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa
2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut
sebagai molekul.

Gay Lussac:

2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen 2 volume uap air

Avogadro:

2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen 2 molekul uap air

Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang
berbunyi: Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama
akan mengandung jumlah molekul yang sama pula. Jadi, perbandingan volume gas-gas
itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan
kata lain perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya .
Marilah kita lihat bagaimana hipotesis Avogadro dapat menjelaskan hukum
perbandingan volume dan sekaligus dapat menentukan rumus molekul berbagai unsur
dan senyawa.

Uji pemahaman - 2

1. Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N2O, NO, N 2O3 ,


dan N2 O4 lengkapilah data pada tabel berikut.

76

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Tabel 19. Perbandingan Nitrogen dan oksigen dalam senyawanya.

Massa Nitrogen Massa Oksigen

Senyawa Perbandingan

(gram) (gram)

N2 O 28 16 7:4

NO 14 7:8

N2 O3 48 7 : 12

N 2O 4 28 64

2. Bagaimana bunyi Hukum perbandingan berganda dari Dalton


Bagaimana perbandingan massa O dalam senyawa CO dan CO2. (dengan massa C
yang sama atau tetap)

3. Diketahui persamaan reaksi

N2 + H2 NH3

Jika volume gas H2 sebanyak 60 ml, pada (t,p) sama, tentukan :

a. Volume gas N2 dan NH 3

b. Perbandingan volume antara N2 : H2 : NH3

c. Apakah berlaku Hukum Gay Lussac?

4.2 MASSA ATOM RELATIF DAN MOLEKUL RELATIF

Menentukan Massa Atom Relatif dan Molekul Relatif Bayangkan jika sobat
hitung diminta menentukan massa atom dalam ukuran gram, kira-kira timbangan atau
alat ukur apa yang bakal sobat gunakan? Kita tahu bahwa atom adalah partikel yang
super kecil. Hal yang tidak mungkin jika kita bisa mengukur massanya dengan

77

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


timbangan. Lalu bagaimana cara menentukan Massa atom relatif dan massa molekul
relatif?

4.2.1 Masssa Atom Relatif (Ar)

Massa atom relatif adalah massa suatu atom jika dibandingkan dengan massa
atom acuan. Namanya juga relatif, jadi tergantung pada yang melihat (atom yang jadi
acuan). Awalnya penentuan massa atom relatif suatu unsur kimia menggunakan
pembanding atom hidrogen. Kemudian sejak 62 tahun yang lalu tepatnya tahun 1961
posisi hidrogen sebagai pembanding oleh IUPAC (International Union for Pure and
Applied Chemistry) diganti oleh atom karbon C12. Dipilihanya atom karbon karena
atom dari karbon lebih stabil. Massa atom relatif dilambangkan dengan Ar dengan
satuan sma (satuan massa atom). Cara menentukan massa atom relatif dengan
menggunakan rumus massa atom relatif:

rumus massa atom relative :

Massa atom C12 = 1,993 x 10-23 g

Jadi 1/12 massa atom C12 = 1/12 x 1,993 x 10-23 = 1,661 x 10-24 g (nilai 1
sma)

Satuan sma tidak pernah dicantumkan dalam tabel periodik unsur. Jika sobat
melihat dalam tabel Natrium memiliki nomor massa 23, maka artinya massa satu atom
dari unsur natrium adalah 23 kali dari 1/12 massa atom C12. Coba sobat hitung ingat
lagi materi isotop, isoton, dan isobar. Massa atom dari sebuah unsur yang dibandingkan
dengan 1/12 massa atom C12 adalah massa atom rata-rata dari isotop-isotop unsur
tersebut di alam. Jadi untuk menentukan massa atom relatif suatu unsur yang memiliki
beberapa isotop dapat menggunakan rumus massa atom relatif

4.2.2 Massa Molekul Relatif

Suatu molekul unsur atau molekul senyawa terdiri dari lebih dari 1 atom baik dari unsur
yang sama maupun berbeda. Jika massa atom relatif dari unnsur-unsur pembentuk
molekul tersebut dijumlahkan maka sobat hitung akan mendapatkan massa molekul
relatif.

Mr = Ar

Contoh, berapakah massa molekul relatif garam dapur (NaCl) dan asam sulfat (H2SO4)
jika diketahui massa atom relatif Na = 23, Cl = 35, H = 1, S = 32, dan O = 16?

Jawab:

Massa Molekul Relatif NaCl = Ar Na + Ar Cl = 23+35 = 58 sma

H2SO4 = 2 Ar H + Ar S + 4 Ar O = 2(1) + (32) + 4(16) = 2 + 32 + 64 = 98 sma

78

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Ujia pemahaman-3

Lihatlah pada tabel unsur periodik, kemudian tentukan massa atom relatif dan molekul
relatif dari

a. O3 (ozon)

b. CH3COOH (Asam cuka)

c. Ba(OH)2 (Barium hidroksida)

d. CH4 (metana)

e. CO(NH2)2 (urea)

4.3 KONSEP MOL DAN PERHITUNGAN KIMIA

Kamu tentu pernah mendengar satuan dosin, gros, rim, atau kodi untuk
menyatakan jumlah benda. Banyaknya partikel dinyatakan dalam satuan mol. Satuan
mol sekarang dinyatakan sebagai jumlah par-tikel (atom, molekul, atau ion) dalam suatu
zat. Para ahli sepakat bahwa satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama
dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12 yakni 6,02 x 1023 partikel. Jumlah
partikel ini disebut Bilangan Avogadro (NA = Number Avogadro) atau dalam bahasa
Jerman Bilangan Loschmidt (L).

Jadi, definisi satu mol adalah sebagai berikut.

Satu mol zat menyatakan banyaknya zat yang mengan-dung jumlah partikel
yang sama dengan jumlah partikeldalam 12,0 gram isotop C-12.

Misalnya:

1. 1 mol unsur Na mengandung 6,02 x 1023 atom Na.

2. 1 mol senyawa air mengandung 6,02 x 1023 molekul air.

3. 1 mol senyawa ion NaCl mengandung 6,02 x 1023 ion Na+ dan 6,02 x 1023 ion
Cl.

4.3.1 Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel

Hubungan mol dengan jumlah partikel dapat dirumuskan:

79

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Mol = jumlah partikel / NA

atau

jumlah partikel = mol x NA

Contoh soal:

Suatu sampel mengandung 1,505 x 1023 molekul Cl2, berapa mol kandungan Cl2
tersebut?

Jawab:

Kuantitas (dalam mol) Cl2 = jumlah partikel Cl2 / NA

= 1,505 x 1023 / 6,02 x 1023

= 0,25 mol

4.3.2 Hubungan Mol dengan Massa

Sebelum membahas hubungan mol dengan massa, kalian harus ingat terlebih dahulu
tentang Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr). Masih ingat kan?
Kalau begitu kita cek ingatan kalian dengan mengerjakan soal dibawah ini.

1. Hitung Mr H2SO4 (Ar H = 1, S = 32, dan O = 16)!

Diketahui massa atom relatif (Ar) beberapa unsur sebagai berikut.

Ca = 40

O = 16

H =1

Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa Ca(OH)2!

Sudah ingat kan? Maka kita langsung ke materi selanjutnya yaitu mengenai massa
molar. Massa molar menyataka massa yang dimiliki oleh 1 mol zat, yang besarnya sama
dengan Ar atau Mr. Untuk unsur:

1 mol unsur = Ar gram, maka dapat dirumuskan:

Massa 1 mol zat = Ar zat dinyatakan dalam gram

80

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Atau

Massa molar zat tersebut = besar Ar zat gram/mol

Untuk senyawa:

1 mol senyawa = Mr gram, maka dapat dirumuskan:

Massa 1mol zat = Mr zat dinyatakan dalam gram

atau

Massa molar zat tersebut = besar Mr zat gram/mol

Jadi perbedaan antara massa molar dan massa molekul relatif adalah pada
satuannya. Massa molar memiliki satuan gram/mol sedangkan massa molekul relatif
tidak memiliki satuan.Hubungan antara mol dengan massa adalah:Kuantitas (dalam
mol) = Massa senyawa atau unsur (gram) / Massa molar senyawa atau unsur
(gram/mol)

Uji pemahaman-4
-

1. Suatu gas oksida nitrogen (NxOy) sebanyak 200 mL diuraikan dengan sempurna
menghasilkan 200 mL gas nitrogen dan 300 mL gas oksigen. Tentukan rumus
molekul oksida nitrogen tersebut .
2. Campuran C2H4 dan C3H8 sebanyak 15 L dibakar sempurna dengan 59 L O2.
tentukan volume setiap gas jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
3. Diketahui 5 L gas hydrogen mengandung 3 x 1022 molekul H2. Pada suhu dan
tekanan yang sama tentukan :

volume CO2 yang mengandung 6 x 1023 molekul CO2

jumlah molekul 15 L gas oksigen.

4.3.3.Hubungan Mol dengan Volume

1. Gas pada keadaan standar

Pengukuran kuantitas gas tergantung suhu dan tekanan gas. Jika gas diukur pada
keadaan standar, maka volumenya disebut volume molar. Volume molar adalah volume
1 mol gas yang diukur pada keadaan standar. Keadaan standar yaitu keadaan pada suhu
0 C (atau 273 K) dan tekanan 1 atmosfer (atau 76 cmHg atau 760 mmHg) atau
disingkat STP (Standard Temperature and Pressure).

Besarnya volume molar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal: PV= nRT

81

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


P = tekanan = 1 atm

n = mol = 1 mol gas

T = suhu dalam Kelvin = 273 K

R= tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K

Maka:

P V = nRT

V =1 x 0,082 x 273

V = 22,389

V = 22,4 liter

Jadi, volume standar = VSTP = 22,4 Liter/mol.

Dapat dirumuskan: V = n x Vm

n = jumlah mol

Vm = VSTP = volume molar

Contoh soal:

1) Berapa kuantitas (dalam mol) gas hidrogen yang volumenya 6,72 liter, jika diukur
pada suhu 0 C dan tekanan 1 atm?

Jawab:

Kuantitas (dalam mol) H2 = volume H2/ VSTP

= 6,72 L / 22,4 mol/L

= 0,3 mol

2) Hitung massa dari 4,48 liter gas C2H2 yang diukur pada keadaan standar!

Jawab:

Kuantitas (dalam mol) C2H2 = volume C2H2 / VSTP

= 4,48 / 22, 4

= 0,2 mol

82

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Massa C2H2 = mol x Massa molar C2H2

= 0,2 mol x 26 gram/mol

= 5,2 gram

3) Hitung volume dari 3,01 x 1023 molekul NO2 yang diukur pada suhu 0 C dan
tekanan 76 cmHg!

Jawab:

kuantitas (dalam mol) NO2 = jumlah partikel /NA

= 3,01 x 1023 partikel / 6,02 x 1023 partikel/mol

= 0,5 mol

Volume NO2 = mol x VSTP

= 0,5 mol x 22,4 L/mol

= 11,2 liter

2. Gas pada keadaan nonstandar

Jika volume gas diukur pada keadaan ATP (Am-bient Temperature and Pressure) atau
lebih dikenal keadaan nonSTP maka menggunakan rumus:

PV= nRT

P = tekanan, satuan P adalah atmosfer (atm)

V = volume, satuan Vadalah liter

n = mol, satuan nadalah mol

R = tetapan gas = 0,082 liter atm / mol K

T = suhu, satuan T adalah Kelvin (K)

Contoh soal:

Tentukan volume 1,7 gram gas amonia yang diukur pada suhu 27 C dan tekanan 76
cmHg!

Jawab:

n = massa amonia / massa molar amonia

83

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


= 1,7 gram / 17 gram/mol

= 0,1 mol

P = (76 cmHg / 76 cmHg) x 1 atm = 1 atm

T = (t + 273) K = 27 + 273 = 300 K

PV =nRT

1 atm V = 0,1 mol 0,082 L atm / mol K 300 K

V = 2,46 L

Uji pemahaman-5

1. Hitunglah

a. Jumlah molekul dalam 15 mol Al !

b. Massa dari 5 mol gas metana (CH4) !

c. Volume dari 0,5 mol CO2 (keadaan STP)

d. Massa dari gas H2S yang memiliki 9,03 x 1021 atom penyusun!

2. Berapa gram N terdapat dalam 0,5 mol NH3 !

3. Berapa mol Oksigen terdapat dalam 36 gram H2O !


Tentukan massa dari :

a. 0,8 mol NH3

b. 1,204 x 1021 atom Hg

c. 5,6 liter CH4 (keadaan STP)

4. Bila terdapat 5 gr CaCO3, maka jumlah mol zat tersebut adalah.


(Ar Ca = 40, C =12, O =16)

4.4 PERHITUNGAN KIMIA DALAM REAKSI KIMIA

Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa perbandingan koefisien


menyatakan perbandingan jumlah partikel dan perbandingan volume, sedangkan mol
meru-pakan jumlah partikel dibagi bilangan Avogadro. Perbandingan koefisien

84

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


menyatakan perbandingan jumlah partikel, maka perbandingan koefisien juga
merupakan perbandingan mol.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa:

Perbandingan koefisien = perbandingan volume

= perbandingan jumlah partikel

= perbandingan mol

Misalnya pada reaksi: N2(g) + 3 H2(g) NH3(g)

a. Perbandingan volume N2(g): H2(g: NH3(g)= 1 : 3 : 2

b. Perbandingan jumlah partikel N2(g) : H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2

c. Perbandingan mol N2(g) : H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2

Contoh Soal

a. Pada reaksi pembentukan gas amonia (NH3) dari gas nitrogen dan hidrogen, jika
gas nitrogen yang direaksikan adalah 6 mol, maka tentukan:

1) jumlah mol gas hidrogen yang diperlukan;

2) jumlah mol gas amonia yang dihasilkan!

Jawab:

1) N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Mol H2 = ( koefisien H2 / koefisien N2 ) x mol N2

= (3/1) x 6 = 18 mol

2) mol NH3 = (koefisien NH3 / koefisien N2) x mol N2

= (2/1) x 6 = 12 mol

Uji pemahaman-6

85

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


1. Berapakah volume 6,4 gr gas Metana (CH4) jika pada keadaan yang sama 1 liter
gas Nitrogen (N2) memiliki massa 1,4 gr ? (Diketahui Ar C =12, H =1, N = 14)
2. Terdapat 4,48 l gas Hidrogen (kondisi STP) yang tepat bereaksi dengan gas
Oksigen menghasilkan air, hitunglah volume dan massa gas Oksigen yang
bereaksi pada kondisi STP. Persamaan reaksinya : 2 H2O2H2 + O2 (Ar H = 1,
O = 16)
3. Tentukan jumlah mol 2,24 liter gas HCl pada kondisi STP
4. Berapakah volume 56 gr gas Nitrogen (N2) yang diukur pada suhu 25oC dan
tekanan 2 atm? (Ar N =14)

4.4 .1 Kadar Zat

Pada saat adikmu sakit panas, ibumu menyuruh mem-beli alkohol 70% di
apotik. Apakah kamu tahu apa artinya alkohol 70%? Maksudnya dalam 100 mL larutan
mengandung 70 mL alkohol dan 30 mL air. Begitu pula jika kamu membeli suatu
produk makanan kemasan yang mengandung vitamin C 1%. Maksudnya dalam 100
gram makanan mengandung 1 gram vitamin C. Kadar zat umumnya dinyatakan dalam
persen massa (% massa). Untuk mendapatkan persen massa dapat menggunakan rumus:

% X dalam zat = ( massa X / massa zat ) x 100%

Contoh soal:

1. Hitung massa kafein yang terkandung dalam secangkir kopi (200 gram) yang
kadarnya 0,015%!

Jawab:

% massa kafein = (massa kafein / massa kopi) x 100%

0,015% = (massa kafein / 200 ) x 100%

Massa kafein = 0,03 %

2. Tentukan persen C dalam glukosa (C6H12O6), jika diketahui Ar C= 12, O= 16,


dan H= 1!

Jawab:

% massa C = (( jumlah atom C x Ar C) / Mr glukosa) / 100%

= ((6 x 12) / 180) / 100 %

86

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


Uji pemahaman-7

1. Tentukan persen Ca dalam senyawa CaCl2 jika di ketahui Ar Ca=40 dan


Cl=35,5!
2. Hitunglah kadar gula dalam secangkir teh 200 gram yang kadarnya 2,6%!
3. Tentukan berapa persen C dan H pada senyawa CH3COOH, diketahui Ar C=12,
H=1 dan O=16!

4.4.2 Rumus Empiris Dan Rumus Molekul

1. Rumus Empiris

Rumus Empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-


atom yang meyusun senyawa.

Contoh Rumus Empiris

CH3
CH2O
CH

Untuk mendapatkan rumus empiris, dapat digunakan perhitungan dalam mol unsur
menghasilkan perbandingan jumlah atom dalam molekul.

Menentukan rumus empiris dapat di rumuskan sebagai berikut

Mol X :Mol Y: Mol.

Kemudian perbandingan di buat dalam bilangan bulat.

Contoh soal

Contoh soal:

a. Suatu senyawa organik tersusun dari 40 % karbon, 6,6 % hidrogen, dan sisanya
oksigen. (Ar C= 12, H=1, O= 16). Jika mr = 90. Tentukan rumus empiris dan rumus
molekul senyawa tersebut!

Jawab:

Karena massa senyawa organik adalah 100% maka persen massa oksigen

Persen massa oksigen= massa senyawa organic- (massa C+ massa H)

C= 40 %, H= 6,6 %, O = 100 (40+6,6) = 53,4 %

87

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


()
Mol =

Mol C : mol H : mol O = 40 / 12 : 6,6 / 1 : 53,4 / 16

= 3,3 : 6,6 : 3,3

Di bulatkan =1:2:1

Maka Rumus Empirisnya CH2O

2. Rumus Molekul

rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah dan jenis atom- atom unsur yang
menyusun satu molekul senyawa. Contohnya sebagai berikut:

Rumus Molekul Rumus Empiris


C2H6 CH3

C6H12O6 CH2O

C6H6 CH

H2SO4 H2SO4

NH3 NH3

Rumus Molekul = (Rumus Empiris)n

Dimana n= bilangan bulat dan di hitung dari persamaan berikut

Mr rumus molekul =n X ( )

Maka n =

Contoh soal

a. Suatu senyawa organik tersusun dari 40 % karbon, 6,6 % hidrogen, dan sisanya
oksigen. (Ar C= 12, H=1, O= 16). Jika mr = 90. Tentukan rumus empiris dan rumus
molekul senyawa tersebut!

Jawab:

C= 40 %, H= 6,6 %, O = 100 (40+6,6) = 53,4 %

Mol C : mol H : mol O = 40 / 12 : 6,6 / 1 : 53,4 / 16

88

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


= 3,3 : 6,6 : 3,3

=1:2:1

jadi, rumus empirisnya adalah CH2O

setalah dapat rumus empiris baru kita cari rumus molekul

(CH2O)n = 90

( 1 .Ar C + 2. Ar H + 1. Ar O)n = 90

( 1. 12 + 2. 1 + 1. 16)n = 90

30 n = 90

n=3

Jadi rumus molekulnya = C3H6O3

Uji pemahaman-8

1. suatu senyawa hidrokarbon terdiri dari 84% karbon dan 16% hidrogen. Jika
diketahui Mr hidrokarbon tersebut adalah 100, tentukan rumus empiris dan
rumus molekul hidrokarbon tersebut?
2. Pada pembakaran sempurna 2,3 gram suatu senyawa yang mengandung C, H
dan O dihasilkan 4,4 gram CO2 dan 2,7 gram H2O. Tentukan rumus empiris
molekul senyawa tersebut?
3. pada pembakaran sempurna 1 liter gas CxHy (T,P) oleh 3 liter gas oksigen (T,P)
dihasilkan 2 liter gas karbondioksida (T,P). Tentukan rumus Empiris dan
molekul gas CxHy tersebut?

89

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil


DAFTAR PUSTAKA

Justriana,S., dan muchtaridi. 2007. Kimia 1. Jakarta yudhistira.

Sutresna, N., 2008. Kimia. Bandung : grafindo pratama

Oxtoby. 2001. Prinsip-prinsip kimia modern. Jakarta : erlangga.

Https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_atom

Https://musnainimusnaini.wordpress.com/kimia-x-2/struktur-atom-2/

Safitanurmalyya.blogspot.com/2012/08/struktur-atom-kimia-dasar-1.html

Https://esdikimia.wordpress.com/2011/05/04/tata-nama-senyawa-biner/

Https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_nama_senyawa_kimia

Http://Kimia.Upi.Edu/Utama/Bahanajar/Kuliah_Web/2009/0706600/Peta%20konsep.Ht
ml

Https://Mfyeni.Wordpress.Com/Kelas-X/Hukum-Hukum-Dasar-Kimia/.

Http://Hedisasrawan.Blogspot.Com/2012/11/Hukum-Hukum-Dasar-Kimia-Artikel-
Lengkap.Html.

Http://Www.Academia.Edu/6620407/Hukum_Dasar_Kimia_Dan_Perhitungan_Kimia_
Daftar_Isi_Identitas_Daftar_Isi_Pendahuluan_Kegiatan_Belajar_1_Hukum_Dasar_Ilmu
_Kimia.

Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Ikatan_Kimia

Https://Kimlemoet.Wordpress.Com/2013/11/10/Ikatan-Kimia-Kelas-X/

Benito.Staff.Ugm.Ac.Id/Ikatan%20kimia%20benito.Html

Saktitekhnologi.Blogspot.Com Ipa

Www.Zonasiswa.Com Kimia

90

Modul Pembelajara Kimia Kelas X Semester Ganjil

Anda mungkin juga menyukai