Anda di halaman 1dari 12

MID SEMESTER

KIMIA KOLOID DAN ANTAR MUKA

DISUSUN OLEH :
SHINTIA PUTRI AMALIA
A1C112031

DOSEN PENGAMPU :

Nazaruddin ,SSi ,MSi,PhD.

PENDIDIKAN KIMIA REGULER


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015

KELOMPOK 1

PERCOBAAN 1
EFEK TYNDALL
Tujuan : untuk mengetahui dan mempelajari salah satu sifat koloid efek tyndall
Alat dan Bahan :
1. Alat
2 buah gelas
Senter
Sendok
2. Bahan
Susu
Air
Gula
Prosedur kerja :
Siapkan 2 buah gelas kemudian masing - masing diisi air kurang lebih 50 mL.
Masukkan air gula dan pada gelas yang berbeda
Arahkan berkas cahaya lampu senter pada masing-masing gelas satu persatu.
Amati berkas cahaya dari samping dengan arah tegak lurus. Beserta warna
campuran apakah bening atau keruh.
Data pengamatan
No

Sampel

1
2

Larutan gula
Air susu

Warna & keadaan sampel


( bening/ keruh )
Bening
keruh

Menghamburkan /
Meneruskan cahaya
Meneruskan cahaya
Menghamburkan cahaya

Pembahasan
Efek tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid jika
seberkas cahaya dilewatkan pada koloid. Efek tyndall terjadi karena partikel koloid
mampu memantulkan kembali cahaya yang diterima. Apabila seberkas sinar dilewatkan
pada suspensi (dispersi pasir dalam air),koloid (air teh),dan larutan (gula dalam air),dan
dilihat tegak lurus dari arah datangnya cahaya maka lintasan cahaya akan terlihat
jejaknya pada koloid dan suspensi (agak kurang jelas),sedangkan pada larutan tidak
tampak sama sekali. Terlihatnya lintasan cahaya ini disebabkan cahaya yang
dihamburkan oleh partikel-partikelnya pada saat melewati suspensi atau koloid,

sedangkan pada larutan tidak. Partikel koloid dan suspensi cukup besar untuk dapat
menghamburkan sinar,sedangkan partikel-partikel larutan berukuran sangat kecil
sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya.
Pada percobaan tersebut dapat diketahui bahwa pada larutan gula , warna dan
keadaan awal larutan gula bening tetapi pada saat dikenai seberkas cahaya dengan
senter larutan gula meneruskan cahaya. Hal itu disebabkan berkas sinar yang berasal
dari senter tidak terlihat karena berkas sinar hanya berjalan lurus tanpa penghamburan
saat melewati zat tersebut. Oleh karena itu larutan gula tergolong larutan sejati.
Sedangkan pada air susu,warna dan keadaan air susu keruh dan saat dikenai
seberkas cahaya dengan lampu senter, air susu menghamburkan cahaya, sehingga air
susu termasuk koloid. Karena berkas sinar yang berasal dari senter yang kemudian
melewati air susu akan dihamburkan dan menimbulkan berkas sinar pada layar dan
menyebar. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah
samping. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel koloid mempunyai ukuran partikelpartikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada
larutan sejati, ukuran partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi
hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diatas saya dapat menarik kesimpulan yaitu sifat
cahaya Efek Tyndall pada larutan yaitu akan meneruskan cahaya, seperti larutan gula.
Sedangkan sifat cahaya Efek Tyndall pada koloid, yaitu akan menghamburkan cahaya
seperti campuran air susu.
Komentar
Pada percobaan efek tyndall kelompok 1 menggunakan air susu alangkah lebih
baiknya dibandingkan juga efek tyndall yang terjadi jika menggunakan susu murni dan
juga efek tyndal antara larutan gula dan air susu tidak begitu terlihat penerusan cahaya
dan hamburan cahaya nya keungkinan dikarenakan tempat nya praktikumnyanya yang
terang. Selain itu kurang banyak percobaan pada macam-macam koloid untuk sifat
koloid Efek Tyndall ini, mungkin dikarenakan juga terbatasnya persiapan.

PERCOBAAN 2

GERAK BROWN

Tujuan : untuk mengetahui pergerakan partikel dalam medium cair.


Alat dan Bahan :
1. Alat
2 buah gelas
2. Bahan
Tinta
Air panas
Air dingin
Prosedur Kerja

Siapkan 2 buah gelas


Isi gelas dengan air dingin dan air panas pada gelas yang berbeda
Masukkan tinta kedalam gelasnyang telah berisi air.
Amati pergerakan tinta,manakah yang cepat larut

Data Pengamatan
No
1
2

Sampel
Air panas + tinta
Air dingin + tinta

Pengamatan
Cepat menyebar
Lambat menyebar

Pembahasan
Apabila dispersi koloid diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran yang
tinggi maka akan tampak adanya partikel yang bergerak dengan arah yang acak (tak
beraturan), gerakan-gerakan tersebut mempunyai lintasan lurus. Gerakan partikel koloid
dengan lintasan lurus dan arah yang acak disebut gerak Brown. Gerak Brown ini terjadi
akibat adanya tumbukan partikel-partikel pendispersi terhadap partikel terdispersi,
sehingga partikel terdispersi akan terlontar. Lontaran tersebut akan mengakibatkan
partikel terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain dan akibatnya partikel yang
tertumbuk akan terlontar. Kejadian tersebut berulang secara terus-menerus, dan itu
terjadi akibat ukuran partikel terdispersi yang relatif besar dibanding medium
pendispersinya.
Adanya gerak Brown ini mengakibatkan partikel-partikel koloid relatif stabil
meskipun ukurannya relatif besar, sebab dengan adanya partikel yang bergerak secara
terus-menerus, pengaruh dari gaya gravitasi kurang berarti.

Dari data pengamatan terlihat hasilnya yaitu , Pada saat tinta dimasukkan ke
dalam air panas (gelas 1), dapat diamati bahwa pergerakan partikel begitu cepat
,sedangkan pada saat tinta dimasukkan ke dalam air dingin (gelas 2), pergerakan
partikel terlihat sangat lambat bahkan tidak terlihat dan tampak.
Hal ini lah yang dikatakan dengan gerak brown yang dipengaruhi oleh ukuran
partikel dan suhu. Ukuran partikel dari tinta memang sama-sama besar, namun
perbedaan pada percobaan ini adalah pengaruh suhu. Diketahui bahwa semakin tinggi
suhu gerak brown semakin cepat pergerakan partikelnya.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwasannya gerak
brown dipengaruhi oleh ukuran partikel dan suhu, antara lain sebagai berikut:
a. Semakin kecil ukuran partikel-partikel koloid, gerak brown semakin cepat.
b. Semakin besar ukuran partikel-partikel koloid, gerak brown akan semakin
lambat.
c. Semakin tinggi suhu koloid, gerak brown akan semakin cepat.
d. Semakin rendah suhu koloid, gerak brown akan semakin lambat.
Komentar
Cukup berhasil percobaan yang dilakukan kelompok 1 mengenai gerak brown
ini karena terlihat perbedaannya jika air panas ditambahkan tinta maka akan semakin
cepat gerak brownnya menyebar begitu juga terlihat jika menggunakan air dingin lalu
ditambahkan tinta maka semakin lambat gerak brownnya. Tetapi alangkah lebih baik
jika dilihat dibawah mikroskop agar tampak adanya partikel yang bergerak dengan arah
yang acak tidak beraturan .
Penilaian
No
1
2
3
4

Aspek yang dinilai


kerjasama
Materi percobaan
Presentasi
Diskusi
Persentase nilai

KELOMPOK 2

PERCOBAAN 1

Nilai
78
73
70
75
74

DIFUSI
Tujuan : untuk mengetahui dan mengamati perbedaan kecepatan difusi pada percobaan
yang dilakukan
Alat dan Bahan :
1. Alat
2 buah gelas
2. Bahan
Air
Susu
Tinta
Prosedur kerja
Masukkan air putih dan susu kedalam gelas yang berbeda.
Tambahkan tinta kedalam masing-masing gelas tersebut ( usahakan tepat pada
bagian tengahnya )
Amati penyebaran tnta tersebut
Bandingkan antara gelas berisi susu dengan berisi air
Data pengamatan
N
o
1
2

Sampel

Kecepatan difusi

Air putih + tinta


Air susu + tinta

cepat
Lambat

Pembahasan
Partikel zat terlarut akan mendifusi dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke
daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Difusi erat kaitannya dengan gerakan Brown,
sehingga dapat dianggap molekul-molekul atau partikel-partikel koloid mendifusi
karena gerakan Brown.
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa jika air putih ditambahkan dengan tinta
maka akan terjadi difusi yang cepat ini dikarenakan ukuran partikel dari air itu lebih
kecil dari susu sehingga difusi pada air putih yang ditambahkan tnta semakin cepat dan
juga cepat menyebarnya. Sedangkan pada air susu yang ditambahkan tinta kecepatan
difusi nya lambat ini dikarenakan ukuran partikel dari air susu itu besar massanya
sehingga sangat lambat difusinya.
Kesimpulan

kecepatan difusi bergantung pada massa partikel, makin besar massa makin kecil
kecepatannya. Massa ada hubungaannya dengan ukuran partikel yang massanya besar
akan besar pula ukuran partikelnya.
Komentar
Menurut saya praktikum yang dilakukan sudah cukup bagus. Namun alangkah
lebih baik bahan yang digunakan selain menggunakan air putih yang dingin bandingkan
juga dengan air panas supaya terlihat perbedaan nya. Lalu air susu nya juga bandingkan
dengan air susu murni .

PERCOBAAN 2
KOAGULASI

Tujuan : untuk mengetahui dan mengamati sifat koloid koagulasi


Alat dan Bahan :
1. Alat :
Gelas 2 buah
Sendok
2. Bahan
Air
Susu
Jeruk nipis
Prosedur kerja

Masukkan air dan susu kedalam gelas yang berbeda


Tambahkan air jeruk nipis ( asam ) kedalam kedua gelas tersebut
Aduk campuran tersebut
Amati apa yang terjadi

Data pengamatan
No
1
2

Sampel
Air putih + air jeruk nipis
Air susu + air jeruk nipis

pengamatan
Tidak menggumpal
menggumpal

Pembahasan
Koagulasi merupakan salah satu sifat dari koloid. Partikel-partikel suatu koloid
dapat mengalami penggumpalan membentuk zat semi-padat. Partikel-partikel koloid
tersebut bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Apabila muatan listrik itu
hilang, maka partikel koloid tersebut akan bergabung membentuk gumpalan. Proses
penggumpalan partikel koloid dan pengendapannya disebut Koagulasi.
Dalam hal ini, koagulasi koloid merupakan proses bergabungnya partikelpartikel koloid secara bersama membentuk zat dengan massa yang lebih besar. Pada
dasarnya, penggumpalan partikel-partikel koloid dapat terjadi baik secara fisis maupun
secara kimia. Secara fisis, penggumpalan koloid biasanya terjadi akibat perubahan suhu.
Dalam hal ini, suatu koloid dapat menggumpal ketika dipanaskan atau didinginkan.
Sementara itu, secara kimia koagulasi koloid dapat terjadi sebagai hasil dari
pencampuran suatu koloid dengan koloid lain yang berbeda muatan, mencampurkan
dengan beberapa zat elektrolit, dan dengan pemanasan.

Pada percobaan koagulasi yang dilakukan oleh kelompok dua air putih + air
jeruk nipis ternyata tidak menggumpal ,hal ini dikarenakan air yang digunakan air
dingin. Jika yang digunakan itu air panas maka kemungkinan besar bisa menggumpal
karena koagulasi itu dipengaruhi oleh suhu . sedangkan pada air susu + air jeruk nipis
didapat hasilnya menggumpal sebab Jika suatu asam ( elektrolit ) ditambahkan ke dalam
sistem koloid, maka partikel-partikel koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion
positif (kation) dari elektrolit. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel koloid yang
bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion) dari elektrolit. Hal ini menyebabkan
partikel -partikel koloid tersebut dikelilingi oleh lapisan kedua yang memiliki muatan
berlawanan dengan muatan lapisan pertama. Apabila jarak antara lapisan pertama dan
kedua cukup dekat, maka muatan keduanya akan hilang sehingga terjadi koagulasi.
Hasil gumpalan yang didapat hanya sedikit karena keterbatasan zat yang di bawa, dan
kurang banyaknya penambahan air perasan jeruk dan cukup lama waktu yang
diperlukan untuk mengendapkan karena kurangnya bahan.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan maka dapat diambil kesimpulan jika semakin banyak zat yang
ditambahkan maka semakin cepat terjadi penggumpalan atau pengendapan.
Komentar
Menurut saya praktikum yang dilakukan sudah cukup bagus. Namun alangkah lebih
baik bahan yang digunakan selain menggunakan air putih yang dingin bandingkan juga
dengan air panas supaya terlihat perbedaan nya. Lalu air susu nya juga bandingkan
dengan air susu murni . untuk larutan asam maupun basanya saya sedikit bingung dan
bertanya-tanya kenapa kelompok 2 ini menggunakan air jeruk apakah tidak bisa
menggunakan asam atau basa yang lainnya. Pada percobaan yang dilakukan kelompok
2 tampak kurang siap karena zat yang digunakan dan yang dibawa terbatas, sehingga
tidak dapat membuktikan kelanjutan jika zat yang ditambahkan lebih banyak lagi.
seharusnya kelompok ini menjelaskan difusi pada gerak brown, dikarenakan gerak
brown telah dilakukan oleh kelompok satu, kelompok dua ternyata cukup memiliki
kreatifitas sendiri untuk melakukan percobaan sifat koloid yang lainnya yaitu koagulasi
ini. hanya saja kurang terlihat kerjasama dalam kelompok untuk pelaksanaan percobaan.

Penilaian
No
1
2

Aspek yang dinilai


kerjasama
Materi percobaan

Nilai
70
73

3
4

Presentasi
Diskusi
Persentase nilai

KELOMPOK 3

PERCOBAAN

70
75
72

ULTRASENTRIFUGE
Tujuan : dapat memahami cara kerja dan prinsip ultrasentrifuge
Alat dan Bahan :
1. Alat
Alat sentrifugasi
Gelas kimia 3 buah
2. Bahan
Kopi AA
Susu milo bubuk
Nutrisari
Prosedur kerja

Nutrisari dilarutkan dalam tabung reaksi dengan air mineral


Milo(susu) dilarutkan dalam tabung reaksi dengan air mineral
Kopi dilarutkan dalam tabung reaksi dengan air mineral
Lalu dimasukkan ke dalam alat sentrifus, dengan kecepatan pelan dan waktu

yang sebentar. Amati perbedaan yang terjadi


Lalu di masukkan lagi ke dalam sentrifus dengan menambah kecepatan dan
waktu yang lebih lama. Amati yang terjadi.
Data pengamatan
No
1

Sampel
Air Kopi AA

Pengamatan
Mengendap tapi warna tidak berubah menjadi

Air nutrisari

bening
Mengendap tapi warna tidak berubah menjadi

Air susu milo

bening
Mengendap tapi warna tidak berubah menjadi
bening

Pembahasan
Hasil dari percobaan ternyata nutrisari, milo dan air kopi yang disentrifus pada
waktu yang singkat yaitu 5 detik dan kecepatan yang lambat yaitu 50 kali putaran
menghasilkan sedikit endapan molekul gula yang terdapat pada nutrisari, cukup untuk
mengendapkan bubuk susu pada milo dan mengendapkan cukup banyak bubuk kopi
pada air kopi.

Kemudian hasil dari nutrisari, milo dan air kopi disentrifus dengan waktu yang
cukup lama yaitu 20 detik dan kecepatan yang meningkat dari sebelumnya yaitu 70
putaran ternyata cukup untuk mengendapkan hampir semua molekul gula nutrisari
namun tak merubah warna nutrisari menjadi bening, karena yang mengendap adalah
molekul gula bukan bubuk dari nutrisari, ini menandakan bahwa nutrisari merupakan
larutan sejati bukan koloid.
Lalu untuk milo atau susu menghasilkan endapan bubuk milo yang lebih banyak
namun tidak mampu membeningkan larutan dikarenakan waktu yang kurang lama dan
kecepatan yag masih belum ditambahkan, lagi seharusnya bisa bening jika waktu lebih
lama lagi dan lebih cepat lagi perputarannya.
Terakhir pada air kopi cukup menghasilkan banyak endapan bubuk kopi dan
warna larutan tidak bisa jernih dikarenakan waktu yang digunakan cukup lama dan
perputaran yang cukup cepat, hal ini menandakan bahwa air kopi bukan merupakan
koloid yang dapat mengendap seluruhnya tetapi adalah suspensi.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pada alat sentrifugasi jika partikel kecil maka kecepatan
mengendapnya cepat dan sebaliknya juga lalu jika temperatur dinaikkan maka akan
lama mengendapnya . jadi syarat-syarat sentrifugasi adalah kecepatan putaran,waktu,
dan temperatur.
Komentar
Larutan yang digunakan bukan beberapa contoh yang termasuk koloid tetapi larutan
sejati koloid dan suspense. Seharusnya yang diperbanyak adalah contoh pengendapan
pada koloid yang ada di kehidupan sehari hari seperti minuman pocari sweat, santan dan
lain-lain. Sehingga akan lebih memudahkan untuk mengetahui bahwa benar adanya
pengendapan dengan ultrasentrifus pada koloid itu benar adanya dan setelah
disentrifugasi warnalarutan nya akan menjadi bening dan terdapat endapan dibagian
bawahnya.

Penilaian
No
1
2
3
4

Aspek yang dinilai


kerjasama
Materi percobaan
Presentasi
Diskusi
Persentase nilai

Nilai
78
73
75
71
74,25

Anda mungkin juga menyukai