Anda di halaman 1dari 7

KIMIA

LKPD SIFAT KOLOID

Oleh:
• Kadek Artika Chintya Meliana (14/XI MIPA 3)
• I Gusti Agung Istri Lestari (08/XI MIPA 3)
• Ida Ayu Kade Widya Amanda Putri (13/XI MIPA 3)
• Ni Made Putri Aryani (21/XI MIPA 3)
• Ni Putu Ayu Risna Ariwidandi (24/XI MIPA 3)

SMAN 5 DENPASAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KEGIATAN 1 (Efek Tyndall)
Pertanyaan Pre-Lab
1. Berdasarkan materi yang sudah dipelajari sebelumnya, apa yang dimaksud dengan koloid?
Jawab: Koloid merupakan jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi
suatu zat ke dalam zat lain yang dicampurkan. Ada juga pengertian lain,koloid merupakan
campuran larutan dan suspensi.
2. Coba prediksikan, apabila larutan disorot dengan cahaya, apakah cahaya akan diteruskan
atau dihamburkan oleh partikelnya?
Jawab: Larutan apabila disoroti cahaya, cahaya akan diteruskan oleh partikel larutan.
3. Coba prediksikan, apabila suatu koloid disorot dengan cahaya, apakah cahaya akan
diteruskan atau dihamburkan oleh partikelnya? Mengapa demikian(kaitkan dengan ukuran
partikel)?
Jawab: Koloid apabila disoroti cahaya, cahaya akan diteruskan oleh partikelnya. Berbeda
dengan larutan yang memiliki partikel relatif kecil, hal itu terjadi karena partikel-partikel
koloid mempunyai partikel yang relatif besar untuk dapat menghaburkan sinar tersebut.

Tabel Pengamatan
Lengkapilah tabel pengamatan di bawah ini berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan!
Campuran Warna Cahaya senter
Gelas 1 Bening Menembus gelas

Gelas 2 Putih Tidak menembus gelas

Pertanyaan Post-Lab

1. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, bagaimanakah perbedaan cahaya senter yang
dihasilkan pada larutan gula dan koloid susu?
Jawab: Pada percobaan larutan gula cahaya akan diteruskan ke arah yang berlawanan pada
bagian yang disoroti cahaya. Sedangkan pada percobaan koloid susu cahaya dihambuskan
sehingga cahaya tidak tembus ke arah yang berlawanan.
2. Gelas 1 merupakan larutan dan gelas 2 merupakan koloid. Berdasarkan teori yang telah
dipelajari sebelumnya, manakah yang lebih besar ukuran partikel larutan dibandingkan
partikel koloid?
Jawab: Partikel koloid sudah pasti lebih besar dari pada partikel larutan. Dan hal ini juga
dibuktikan dari percobaan efek tyndall pada percobaan diatas.
3. Berdasarkan jawaban pertanyaan 1 dan 2, bagaimanakah hubungan antara ukuran partikel
dengan cahaya yang dihasilkan pada saat campuran tersebut disenteri?
Jawab: Makin besar konsentrasi dan ukuran partikel,makin bertambah intensitas cahaya
yang dihamburkan.
4. Hasil percobaan pada gelas 2 disebut dengan efek tyndall. Berdasarkan pada informasi
dan jawaban sebelumnya, simpulkanlah mengenai efek tyndall!
Jawab: Efek tyndall terjadi karena partikel koloid yang berupa ion atau molekul dengan
ukuran cukup besar mampu menghamburkan cahaya yang diterimanya ke segala
arah,meskipun partikel koloidnya tidak tampak.

Latihan

Tuliskanlah 2 fenomena penerapan sifat efek Tyndall yang ada dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab: 1. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap dan berdebu
2. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut

Kesimpulan
Efek tyndall adalah Penghamburan cahaya ketika cahaya memasuki suatu system koloid. Efek
tyndall terjadi karena partikel koloid yang berupa ion atau molekul dengan ukuran cukup besar
mampu menghamburkan cahaya yang diterimanya ke segala arah.

KEGIATAN 2 (Gerak Brown)


Pertanyaan Kunci

1. Perhatikan gambar yang terdapat pada model 2. Bagaimanakan pergerakan partikel koloid
jika dilihat dengan mikroskop ultra?
Jawab: Partikel bergerak zig zag. Gerakan ini terjadi karena benturan tidak teratur antara
partikel koloid terdispersi dan medium pendispersi. Benturan ini mengakibakan partikel
koloid bergetar dengan arah tidak beraturan dan jarak yang pendek.
2. Model 2 menjelaskan mengenai sifat koloid yaitu gerak Brown. Berdasarkan informasi,
dan jawaban pertanyaan sebelumnya, simpulkanlah mengenai gerak Brown!
Jawab: Gerak brown adalah Gerakan partikel partikel koloid yang terjadi secara terus
menerus, patah patah (zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak
beraturan).

Latihan
Kenapa gerak brown dapat menstabilkan koloid?
Jawab: Gerak brown dapat menstabilkan koloid karena partikel-partikel koloid bergerak terus
menerus menghasilkan gerakan yang dapat mengimbangi gravitasi, sehingga koloid itu tidak akan
mengendap. Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik, pergerakan ini lah yang disebut
elektroforesis.

Kesimpulan
gerak brown merupakan gerak acak atau gerak tidak beraturan (zig zag) dari partikel koloid, hal
ini dapat kita lihat hanya dengan mikroskop ultra alias tidak bisa kita lihat dengan kasat mata.
Partikel ini bergerak acak karena adanya tumbukkan. Sedangkan pada suspensi tidak ditemukan
gerak brown, karena partikelnya terlalu besar, sedangkan pada larutan terjadi gerak brown karena
partikelnya kecil, namun tidak dapat teramati dengan mikroskop ultra.

KEGIATAN 3 (Koagulasi)
Pertanyaan Pre-Lab
1. Berdasarkan bahan yang digunakan, manakah yang merupakan koloid dan manakan yang
merupakan larutan elektrolit?
Jawab: Yang termasuk bahan koloid adalah susu sedangkan yang termasuk larutan
elektrolit adalah cuka.
2. Apakah rumus kimia dari cuka?
Jawab: Rumus kimia cuka adalah CH₃COOH.
3. Jika koloid susu bermuatan positif, maka ion manakah (positif / negatif) dari larutan cuka
yang dapat menetralkan susu tersebut?
Jawab: Maka ion negatif yang akan menetralkan yaitu CH₃COO-(aq) dari cuka.
4. Jika susu merupakan koloid yang bermuatan positif, prediksikanlah apa yang terjadi jika
susu ditambahkan dengan cuka!
Jawab: Jika susu bermuatan postif dicampur dengan cuka maka yang akan terjadi adalah
penggumpalan.

Tabel Pengamatan
Lengkapilah tabel pengamatan dibawah ini berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan!
Tampak homogen atau heterogen
Susu di dalam gelas Homogen
Susu + cuka Heterogen
Pertanyaan Post-Lab
1. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, bagaimanakah perbedaan susu sebelum
ditambah cuka dengan susu yang sudah ditambah cuka?
Jawab: Sebelum susu ditambahkan cuka susu tampak homogen. Namun setelah susu
ditambahkan dengan cuka terjadi proses penggumpalan dikarenakan dispersi koloid pada
susu kehilangan kestabilan dalam mempertahankan partikel-partikel nya untuk tetap
terdispersi dalam medium nya.
2. Mengapa setelah susu ditambahkan dengan cuka, campuran yang terbentuk menjadi
heterogen? (kaitkan dengan muatan)
Jawab: Karena ketika susu ditambahkan dengan cuka maka campuran yang terbentuk akan
menjadi heterogen, hal ini disebabkan karena susu merupakan campuran homogen (jenis
emulsi cair-cair), sedangkan cuka merupakan jenis larutan (larutan asam asetat dalam air
dengan konsentrasi rendah). Ketika becampur, antara susu dan cuka dalam masing-masing
campuran tersebut tidak dapat saling melarutkan (heterogen), hal ini karena muatan-
muatan dari koloid susu bersifat netral, sedang kan larutan cuka bersifat asam.
3. Peristiwa yang terjadi akibat penampahan cuka pada koloid susu disebut koagulasi. Apakah
yang dimaksud dengan koagulasi?
Jawab: Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase
terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi terjadi karena dispersi koloid
kehilangan kestabilan dalam mempertahankan partikel-partikelnya untuk tetap terdispersi
di dalam mediumnya. Hal ini terjadi karena keduanya mempunyai muatan yang
berlawanan sehingga saling menetralkan.

Latihan
Tuliskanlah contoh fenomena yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang
mengaplikasikan prinsip koagulasi koloid!
Jawab: Peristiwa yang menerapkan prinsip koloid adalah pembentukan delta di muara sungai
karena koloid tanah liat dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit
dalam air laut.

Kesimpulan
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah
dari medium pendispersinya.
KEGIATAN 4 (Adsorbsi)
Pertanyaan Kunci

1. Perhatikan gambar yang terdapat pada model 3. Apakah ada perbedaan antara gambar a
dan b?
Jawab: Pada gambar a partikel/ion/senyawa belum diserap oleh partikel koloid, sedangkan
pada gambar b partikel/ion/senyawa sudah diserap oleh partikel koloid sehiingga partikel
koloid bermuatan
2. Peristiwa yang terjadi pada gambar b merupakan salah satu sifat koloid yaitu Adsorpsi.
Berdasarkan informasi dan jawaban dari pertanyaan sebelumnya, simpulkanlah mengenai
sifat adsorpsi koloid!
Jawab: Kesimpulan yang didapat dari gambar b pada gambar, bahwa sifat adsorpsi koloid
adalah menyerap partikel netral/bermuatan sehingga partikel koloid bermuatan

Latihan

Tuliskanlah 2 contoh koloid bermuatan yang disebabkan oleh sifat adsorpsi!


Jawab:

• Saat menjernihkan air yang keruh dengan memberikan tawas K2SO4 Al2 (SO4)3 sehingga
menghasilkan partikel koloid Al(OH)3 yang mampu mengendapakan kotoran
• Saat mewarnai serat wol kapas atau sutera dicampur dengan garam Al2(SO4)3, kemudian
dicelupkan dalam larutan zat warna. Koloid Al(OH)3 terbentuk karena hidrolisa
Al2(SO4)3 akan mengadopsi zat warna.

Kesimpulan

Sifat adsorpsi koloid adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan partikel koloid yang
disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. Dimana, jika partikel koloid mengadsorpsi ion yang
bermuatan positif, maka koloid tersebut bermuatan positif. Begitu juga sebaliknya.

KEGIATAN 5 (Muatan)
Pertanyaan Kunci

1. Perhatikan gambar yang terdapat pada model 3. Fe(OH)3 merupakan koloid yang terbentuk
dari penambahan FeCl3 kedalam air panas. Selain partikel koloid, adakah ion lain yang
dihasiilkan dari reaksi tersebut? Ion apa saja?
Jawab: terdapat ion lain yang dihasilkan, yaitu ion H= dan Cl-
2. Pada model 4, Apakah terjadi peristiiwa adsorpsi oleh partikel koloid? Jika iya, ion positif
atau negatifkah yang diadsorpsi oleh partikel koloid?
Jawab: Pada model 4 terjadi peristiwa adsorpsi. Yang diserap adalah ion positif
3. Setelah mengadsorpsi ion, koloid akan bermuatan sesuai dengan ion yang diadsorpsinya.
Berdasarkan hal tersebut dan gambar pada model 4, bermuatan positif atau negatifkah
partikel koloid Fe(OH)3 ?
Jawab: Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif.
4. Berdasarkan informasi dan jawaban sebelumnya, simpulkanlah mengenai sifat muatan
koloid!
Jawab: Partikel koloid dapat bermuatan positif atau negatif karena adanya sifat
adsorpsi/peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan partikel koloid. Jika
partikel koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan positif pada permukaannya, maka koloid
bermuatan positif. Begitu pula sebaliknya, jika partikel koloid mengadsorpsi ion yang
bermuatan negatif pada permukaannya, maka koloid akan bermuatan negatif.

Latihan

Berdasarkan literatur, tuliskanlah masing-masing 2 contoh koloid bermuatan positif dan negatif!
Jawab:
Koloid bermuatan positif
- Koloid Fe(OH)3 karena permukaannya menyerap ion H=
Koloid bermuatan negatif
- Koloid As2S3 karena permukaannya menyerap ion S2

Kesimpulan
Sifat koloid bermuatan dipengaruhi oleh adanya sifat adsorpsi/peristiwa penyerapan muatan oleh
permukaan-permukaan partikel koloid. Jika partikel koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan
positif pada permukaannya, maka koloid bermuatan positif. Begitu pula sebaliknya, jika partikel
koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan negatif pada permukaannya, maka koloid akan
bermuatan negatif.

Anda mungkin juga menyukai