Anda di halaman 1dari 39

Pengantar Kimia Koloid

Hafidatul hasanah, M.Si


Jurusan kimia
Fakultas saint dan teknologi
Universitas islam negeri (UIN) Malang
Definisi

Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran


yang keadaannya terletak antara larutan dan
suspensi (campuran kasar)
Koloid-nya sendiri dapat di definisikan sebagai
sistem heterogen dimana “didispersikan” ke
dalam suatu media yang homogen. Campuran
yang keadaannya terletak antara larutan dan
suspensi
 Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran
tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang
didispersikan disebut fase dispersi, sedangkan medium
yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium
dispersi.
 Fase Dispersi bersifat diskontiniu (terputus-putus), tapi
kalo Medium Dispersi bersifat kontiniu
contoh:
susu dengen air, yang berperan sebagai
fase dispersi: lemak. medium dispersi: air
Sistem Dispersi

Sistem dispersi :

Dipersi Molekuler Disperi kasar (suspensi)


(larutan)

Dispersi halus (koloid)


Perbandingn Sifat Larutan, Koloid dan
Suspensi
Larutan Sejati Koloid Suspensi
1. Homogen meskipun 1. Tampak homogen, 1. Heterogen
dengan mikroskop tetapi heterogen 2. Tidak Jernih
ultra dengan mikroskop 3. Dua Fase
2. Jernih ultra 4. Dapat disaring
3. Satu Fase 2. Tidak jernih dengan kertas saring
4. Tidak dapat disaring 3. Dua Fase biasa
5. Stabil / tidak 4. Dapat disaring 5. Tidak Stabil
memisah dengan kertas saring 6. Diamater : > 10-5 cm
6. Diameter < 10-7 cm ultra 7. Ex: campuran air dan
7. Ex: larutan gula, air 5. Stabil pasir
laut 6. Diameter : 10-7 – 10-5
cm
7. Ex: sabun, susu
Jenis-jenis Koloid
a. Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang
terdispersi dalam gas
Ex: aerosol padat (asap dan debu pada udara)
aerosol cair (kabut dan awan)
b. Sol
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi
dalam zat cair
Ex: sol: air sungai, sol sabun, sol detergen,
tinta tulis, dan cat
Jenis-jenis Koloid
c. Buih
Dari gas terdispersi dalam zat cair
Diperlukan zat pembuih untuk menstabilkan
buih
e. Gel
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan
cair)
terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya
mengadsorpsi medium dispersinya
Jenis-jenis Koloid
e. Emulsi
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi
Syarat terjadinya Emulsi adalah kedua zat cair
tersebut tidak saling melarutkan
Emulsi dapat digolongkan sbb:
 Emulsi minyak dalam air (M/A): santan, susu,
dan lateks
 Emulsi air dalm minyak (A/M): mayonaise,
minyak bumi, minyak ikan
Penggunaan Koloid
1. Kosmetik
ex: krim, lotion, haircream, gel dll
Penggunaan Koloid
2. Makanan
ex: es krim, mayones, agar2, sirup, susu, santan
dll
Penggunaan Koloid
3. Farmasi
ex: minyak ikan, obat, krim penyakit kulit/mata
dll
Tugas
1) Sebutkan tiga contoh dari masing2 jenis
dispersi! Tentukan mana fase dispesrsi dan
medium dispersi dari tiap contoh
2) Mayones adalah salah satu contoh emulsi air
dalam minyak. Jelaskan apa itu emulsi air
dalam minyak dan apa saja syarat terjadinya
emulsi!
Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Sifat penghamburan cahaya oleh sistem koloid ditemukan oleh
John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Efek
Tyndall digunakan untuk membedakan sistem koloid dari larutan
sejati.
Dalam kehidupan sehari-hari efek Tyndall dapat diamati pada
langit yang berwarna biru di siang hari karena adanya pantulan
cahaya dari partikel koloid di udara.
Demikian pula pada saat matahari terbenam pantulan partikel di
udara memberikan warna jingga.
Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel
koloid sehingga tampak lintasan berkas sinar tsb.
Mengenali
sistem koloid Lintasan
dengen sinar

memberikan
seberkas cahaya
kepadanya
ex: sorot lampu
pada malam
yang berkabut
Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall
Percobaan pada air deterjen
Dari gambar dapat dilihat bahwa berkas cahaya yang mengenai air sabun
terlihat di hamburkan dan pada layar tampak hanya sedikit sinar yang
diteruskan.
Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall
Percobaan pada larutan
tidak menunjukkan gejala
efek tyndall, tampak pada
gambar cahaya diteruskan
ke layar dengan jelas
tanpa berkas cahaya pada
larutan.
Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall
Percobaan pada larutan

Off On

Percobaan pada koloid

Off On
Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall
Percobaan pada larutan

Off On

Percobaan pada koloid

Off On
Sifat-sifat Koloid
Gerak Brown
Gerak Brown, ditemukan oleh seorang ahli botani Inggris, Robert
Brown pada tahun 1827. Adanya gerak Brown membuat partikel-
partikel ini tidak memisahkan diri dari medium pendispersinya.
adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid yang
menyebabkan koloid tetap stabil, homogen dan tidak mengendap.
Sifat-sifat Koloid
Gerak Brown
Gerak zig-zag pada partikel koloid apabila dilihat menggunakan
mikroskop ultra

Gerak zig-zag partikel


koloid

Arah tumbukan
molekul
Sifat-sifat Koloid
Muatan Koloid
a. Elekrroforesis
 Elektroforesis : Gerakan partikel koloid karena pengaruh
medan listrik.
 Manfaat :
o Untuk menentukan muatan partikel koloid
o Untuk memproduksi barang industri dan karet
o Mengurangi pencemaran udara dengan pengendap
elektrostatika
Sifat-sifat Koloid
Muatan Koloid
a. Elekrroforesis
Sifat-sifat Koloid
Muatan Koloid
b. Adsorpsi
 Sifat adsorbsi : penyerapan terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain
sehingga partikel koloid bermuatan.

 Contoh :
o Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
o Sol As2S3 mengadsorpsi ion negatif, sehingga bermuatan negatif
Sifat-sifat Koloid
Koagulasi
Penggumpalan partikel koloid sehingga membentuk endapan
karena kerusakan stabilitas sistem koloid
koloid yang bermuatan negatif akan digumpalkan ke anode,
sedangkan koloid yang bermuatan positif digumpalkan ke
katode.
Sifat-sifat Koloid
Koloid Pelindung
Suatu koloid yang ditambahkan pada koloid lain agar diperoleh
koloid yang stabil, tapi tidak menyebabkan koagulasi karena
melapisi partikel koloid sehingga melindungi muatan koloid.
Sifat-sifat Koloid
Dialisis
Proses penghilangan ion ion yang menganggu kestabilan koloid
dengan cara penyaringan
Contoh : proses pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh
ginjal

Air keluar
dengan ion
Koloid
-
+ - Ion- ion -
+
+
- +
+
Air
masuk
Sifat-sifat Koloid
Koloid liofil & liofob
 Koloid liofil : Koloid yang partikel terdispersinya menarik
medium pendispersinya
 Koloid liofob : koloid yang partikel terdispersinya tidak menarik
medium pendispersinya
 Jika medium pendispersi berupa air maka disebut koloid
hidrofil dan koloid hidrofob
Sifat-sifat Koloid
Perbedaan Sol Hidrofil dan sol Hidrofob
 Sol hidrofil  Sol Hidrofob
– Efek tyndall lemah – Efek tyndall lebih jelas
– Stabil – Kurang stabil
– Bersifat reversibel – Tidak reversibel
– Terdiri atas zat organik – Terdiri dari zat anorganik
– Mengadsorbsi mediumnya – Tidak mengadsorbsi
– Viskositas lebih besar dari mediumnya
mediumnya – Viskositas hampir sama dengan
– Dapat dibuat dengan medium
konsentrasi relatif besar – Hanya stabil pada konsentrasi
– Tidak mudah digumpal kecil
dengan penambahan elektrolit – mudah digumpal dengan
– Ex : Sabun, agar2, kanji. penambahan elektrolit
– Ex : Sol belerang, sol logam.
Penerapan Sistem Koloid Dalam Kehidupan

Pengolahan air bersih


Tahap pengolahan air

1 Koagulasi
2 Penyaringan
3 Adsorbsi
4 Desinfeksi
Pengolahan air bersih
Koagulasi
 Air sungai di endapkan lumpurnya lalu tambahkan
tawas / Al2(SO4)3 dan gas klorin / kaporit.
 Fungsi tawas : menggumpalkan lumpur koloid shg
mudah disaring
 Membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat
mengadsorbsi zat pencemar dan mengendapkannya
 fungsi kaporit : pembasmi kuman
Pengolahan air bersih
Penyarinagan
 Air disaring dengan
saringan yang terdiri dari
lapisan kerikil dan pasir
Pengolahan air bersih
Proses Adsorpsi
 Penyerapan dilakukan oleh
Al(OH)3 dan karbon aktif
 Fungsi karbon aktif yaitu
menghilangkan bau, warna,
rasa, dan zat-zat kimia.
 Sifat adsorbsi : penyerapan
terhadap partikel atau ion atau
senyawa yang lain sehingga
partikel koloid bermuatan.
Pengolahan air bersih
Proses Disenfeksi
 Air yang sudah cukup bersih
ditambahkan kapur untuk
menaikkan Ph dan gas Klorin
guna mematikan hama
Pengolahan air bersih
Keseluruhan Proses
Pembuatan Koloid

Pembuatan koloid terdiri dari 2 cara, yaitu:

1 Cara Kondensasi
2 Cara Dispersi
Pembuatan Koloid
Cara Kondensasi
Adalah penggabungan partikel halus menjadi partikel yang
berukuran koloid
 Pendinganan :proses ini akan menggumpalkan ion larutan
menjadi koloid
 Penggantian pelarut :cara membuat koloid dengan
mengganti zat
 Pengembunan uap
Ex: uap raksa dialirkan melalui air dingan sehingga
membentuk sol raksa
Pembuatan Koloid
Cara Dispersi
Adalah memecah partikel kasar menjadi partikel koloid
1. Cara mekanik
Partikel kasar digerus sampai tingkat kehalusan tertentu lalu
didespersikan ke medium
Ex : pembuatan sol belerang
2. Cara peptisasi
Endapan dipecah dengan zat pemecah mjd partikel koloid
Ex : Agar-agar dipeptisasi dg air
Pembuatan Koloid
Cara Dispersi
3. Cara Busur Bredig ( Elektrodispersi)
Hanya untuk membuat sol logam
Proses :
 Logam dicelupkan ke dalam medium disperrsi
 Kedua ujung elekroda dialiri listrik
 Shg uap logam yang timbul akan terdispersi ke medium dan
mengalami kondensasi mjd koloid
4. Cara Homogenisasi
Dipakai untuk membuat emulsi
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai