Anda di halaman 1dari 66

KOLOID

Kelompok 11
Anggota Kelompok

Afaf Qurrotu Ainin Daffa Agradhyasto Inggit Auliyya Addinie

Klarissa Olivia Nurismiyanti Putri Zaidah Qurrota A’yun


PETA KONSEP PERSENTASI
Presipitasi sol &
Pengertian
Sifat Optikal sol

Sifat Emulsi & Gel

KOLOID
Sol & Proses
Pembuatannya Pembuatan
Emulsi

Sifat Suspensi
dan Fungsi
Kestabilannya Emulsifier
01
PENGERTIA
N
KOLOID
Sistem Koloid

Koloid merupakan suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar
dari larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi (campuran kasar). Sistem koloid
keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Koloid terdiri dari dua
bentuk, yaitu fase terdispersi (zat yang didispersikan) dan medium
pendispersi (medium yang digunakan untuk mendispersikan).

Ukuran partikel koloid berkisar antara 1–100 nm, ukuran yang dimaksud
dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel
Perbedaan Larutan,
Koloid, dan Suspensi
Jenis-jenis Koloid

Gel Buih
Aerosol

02 03 04 05
01
Sol Emulsi
Jenis-jenis
Aerosol
Koloid
Aerosol adalah sebutan untuk koloid yang medium pendispersinya adalah gas
Contoh : Asap, awan, kabut, obat nyamuk, dan parfum

Sol
Sol adalah sebutan untuk partikel padat yang terdispersi dalam partikel cair
Contoh : Sol emas, sol belerang, lem, cat, dan sabun

Gel
Sol adalah sebutan untuk partikel cair yang terdispersi dalam partikel padat
Contoh : Jelly, agar-agar, gelatin, Mutiara, dll
Jenis-jenis
Emulsi
Koloid
Emulsi adalah sebutan untuk partikel cair yang terdispersi dalam partikel cair.
Contoh : sabun yang membuat minyak dan air bercampur

Buih
Buih adalah sebutan untuk partikel gas yang terdispersi dalam partikel cair
Contoh : Buih sabun, krim kocok, krim cukur, dll
Jenis-jenis Koloid
Berdasarkan fase terdispersinya

01 03
Sol Buih
Fase terdispersinya padat
02 Fase terdispersinya gas

Emulsi
Fase terdispersinya cair
Jenis-jenis Koloid
Berdasarkan Fase terdispersinya
02
SIFAT
KOLOID
Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena
ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika
Inggris.
Contoh efek Tyndall : Sorot lampu mobil Ketika berkabut
Sifat-sifat Koloid

2. Gerak Brown
Gerak yang timbul akibat satu molekul berbenturan dengan molekul lainnya, sehingga tidak
terpengaruh oleh gaya gravitasi, dan berpencar ke segala arah.

3. Adsorpsi
Penyerapan terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain, pada permukaan koloid
sehingga partikel koloid bermuatan
Sifat-sifat Koloid
4. Elektroforesis
Gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik. Seperti terlihat pada gambar
disamping ini, partikel-partikel koloid yang bermuatan positif akan bergerak menuju
elektroda yang berbeda muatan yaitu negatif begitu juga sebaliknya.

5. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid sehingga membentuk endapan karena
kerusakan stabilitas sistem koloid
Contoh :
• Pembuatan keju dengan penambahan rennet (zat tertentu) kedalam susu yang dapat
mendestabilkan disperse koloid dan menyebabkan susu menggumpal
• Pembekuan darah yang luka
• Pembuatan Yoghurt
Sifat-sifat Koloid

6. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang berfungsi untuk melindungi koloid lainnya agar tidak
terjadi koagulasi.
Contoh : Gelatin, Lesitin, Kasein, dll

7. Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara
mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran
semipermeabel yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semipermeabel
ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid
dan cairan akan berpisah
Contoh : Proses pencucian darah orang yang ginjalnya tidak berfungsi lagi
Sifat-sifat Koloid
8. Koloid Liofil dan Liofob
 Koloid Liofil (suka cairan) adalah koloid dimana terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara fase terdispersi
dan medium pendispersinya. Contoh : sabun, deterjen, kanji, dll

 Koloid Liofob (tidak suka cairan) adalah koloid dimana terdapat gaya tarik menarik yang lemah atau bahkan tidak ada
gaya Tarik menarik antara fase terdispersi dan medium pendispersinya. Contoh : Susu cair, santan, mayonnaise, dll
03
SOL
&
PEMBUATANNYA
MACAM SOL
1.Sol Liofil : Jika partikel-partikel padat
mengabsorpsi cairan pendispersi, sistem
ini bersifat kental dan tidak mengalami
koagulasi jika didalamnya ditambahkan
larutan elektrolit.
2.Sol Liofob : Jika partikel padat tidak
menjadi absorpsi molekul cairan. Sistem ini
mudah menggumpal jika ditambahkan
larutan elektrolit.

Jika medium pendispersinya masing-masing air,


maka liofil dan liofob dinamakan hidrofil dan
hidrofob.
JENIS SOL
—SOL PADAT
 sistem koloid dengan fase terdispersi
padat dalam medium pendispersi padat.
Contoh : kaca hitam, intan hitam, dan
paduan logam.

—SOL CAIR
Sistem koloid dimana zat padat terdispersi
dalam zat cair, berdasarkan sifat absorpsi
zat padat terhadap cairan pendispersi
Contoh : tinta, sol belerang, dan sol emas
PEMBUATAN KOLOID DIBAGI
MENJADI 2 CARA:

Kondensasi Dispersi
Dengan memperbesar partikel Dengan memperkecil partikel
(Pada umumnya, dari partikel kecil (larutan) diubah (Cara ini melibatkan pengubahan ukuran
menjadi koloid) partikel besar (suspensi atau padatan)
menjadi ukuran partikel koloid.)
PEMBUATAN KOLOID SECARA
KONDENSASI Dekomposisi
Pengendapan Rangkap / Pergantian
Reaksi pengendapan Pelarut
dilakukan dengan cara
mencampurkan dua macam Dilakukan dengan reaksi
larutan elektrolit hingga substitusi
menghasilkan endapan
berupa koloid

Hidrolisis Redoks
Reaksi Hidrolisis yaitu Reaksi Redoks selalu disertai
dengan mereaksikan garam dengan perubahan bilangan
tertentu dengan air oksidasi (biloks), secara
reduksi maupun oksidasi
CONTOH PEMBUATAN
KOLOID SECARA
Redoks KONDENSASI Hidrolisis
Reaksi hidrolisis digunakan dalam pembuatan
Reaksi redoks biasa digunakan dalam pembuatan sol
sol Fe(OH)3
belerang dan sol emas
  2H2S(g) + SO2(aq) → 3S(koloid) + 2H2O(l)  FeCl (aq) + 3H O(l) → Fe(OH) (koloid) + 3HCl(aq)
3 2 3

Pergantian Pelarut Pengendapan

Dekomposisi rangkap atau pergantian pelarut Reaksi pengendapan digunakan dalam pembuatan
dilakukan dalam pembuatan koloid As2S3 sol AgCl
  AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(koloid) + HNO3(aq)
PEMBUATAN KOLOID SECARA Mekanik
Dengan cara penggerusan
DISPERSI
Busur Bredig dan penggilingan. Bisa juga
Metode busur bredig dilakukan dilakukan lewat pengadukan
dengan meletakkan logam dan pengocokan.
yang akan dibuat sistem Peptisasi
heterogen ini pada kedua
ujung elektroda. Elektroda Peptisasi adalah proses mengubah
tersebut kemudian diberi arus endapan menjadi sol koloid dengan
listrik yang cukup kuat mengocoknya menggunakan medium
sehingga terjadi loncatan pendispersi dengan sedikit elektrolit.
bunga api listrik. Panas kuat Selama peptisasi, endapan
mengadsorpsi salah satu ion elektrolit
yang dihasilkan oleh percikan
di permukaannya. Ini menghasilkan
listrik menguapkan logam
pengembangan muatan positif atau
yang akan mengembun negatif pada endapan yang akhirnya
membentuk partikel ukuran memecah menjadi partikel yang lebih
koloid. kecil dari ukuran koloid.
CONTOH
PEMBUATAN KOLOID
Mekanik
SECARA DISPERSIPeptisasi
Cara ini umum dilakukan dalam Contohnya adalah pembuatan sol belerang dari
pembuatan sol belerang endapan nikel sulfida dengan cara mengalirkan
gas asam sulfida.

Busur Bredig

Metode ini biasanya digunakan untuk


membuat sol koloid dari logam seperti
emas, platinum.
ILUSTRASI
BUSUR
BREDIG
04
SIFAT
SUSPENSI &
KESTABILAN
NYA
Suspensi
Campuran yang bersifat HETEROGEN.

Ukuran Partikel

Koloi Suspensi
d
   
m >m
CIRI-CIRI SUSPENSI

bisa disaring
dengan kertas
saring
bisa dilihat dengan
SUSPENSI
mikroskop.
tidak dapat bertahan
lama.

Mudah menggumpal

tercantum kombinasi
heterogen
Video Perbedaan
Koloid dan Suspensi
Kestabilan Suspensi
Dipengaruhi oleh beberapa faktor

KONSENTR
ASI
UKURAN
PARTIKEL
SIFAT / MUATAN
PARTIKEL
TERSUSPENSI
VISKOSITAS
UKURAN PARTIKEL

Semakin kecil ukuran patikel Semakin besar ukuran patikel

Semakin besar luas penampang Semakin kecil luas penampang

Daya tekan keatas semakin besar Daya tekan keatas semakin kecil

Memperlambat gerak partikel mengendap Mempercepat gerak partikel mengendap

Untuk memperlambat laju pengendapan dapat dilakukan pengecilan ukuran


partikel dengan menggunakan mixer, homogenizer, colloid mill
VISKOSITAS

Penambahan viskositas

Memperlambat gerak turun kandungan partikel

Suspensi stabil
KONSENTRASI PARTIKEL

Semakin besar konsentrasi partikel

Semakin cepat terjadi endapan partikel

Partikel akan sulit melakukan pergerakan bebas karena sering terjadi benturan
antar partikel. Bentruran antar partikel menyebabkan endapan zat terbentuk
SIFAT PARTIKEL
TERSUSPENSI
Besarnya luas permukaan partikel (akibat Dapat ditambahkan surfaktan untuk
ukuran partikel kecil) menyebabkan memperkecil tegangan permukaan
meningkatnya energi bebas permukaan dan menurunkan energi bebas
DISEBABK STABIL
AN
02 04
01 03

SISTEM SUSPENSI PENSTABILA


Secara antar muka tidak N untuk berkelompok
Partikel akan memilih
stabil sehingga memperkecil luas permukaan dan
memperkecil energi bebas permukaan
05
PRESIPITASI
SOL
&
SIFAT OPTIKAL
SOL
Presipitasi Sol
Pencampuran Sol bermuatan terbalik

1.Sistem koloid 2.Ion-ion Na+ 3. Partikel sol 4.Partikel sol sistem koloid
dengan partikel- ditambahkan ke sistem sistem koloid akan menggumpal dan
pertikel sol yang koloid dengan partikel- menjadi netral selanjutnya mengendap
bermuatan negatif pertikel sol yang (terkoagulasi)
bermuatan negatif
Presipitasi Sol
Pemanasan (boiling)
Kenaikan suhu menyebabkan tumbukan antar partikel sol dan molekul medium disperse
bertambah banyak. Hal ini menyebabkan muatan pada partikel berkurang dan akhirnya
membentuk endapan.

Elektroforesis berlangsung lama

Dalam cara elekrtroforesis, koloid diberi arus listrik sehingga partikel bergerak ke
elektroda yang berlawanan muatannya. Akibatnya partikel menjadi netral dan
akhirnya menggumpal dan mengendap disekitar elektroda itu.
Presipitasi Sol

Dialisis

Pengeluaran elektrolit/ion dari sol. Pemisahan ion dari koloid dengan difusi
lewat pori-pori suatu selaput semipermiable. Pengeluaran akan membuat
sol tidak stabil

Penambahan Elektrolit

Saat sebuah elektrolit ditambahkan ke sol, partikel sol akan berinteraksi dengan ion
yang mempunuyai muatan berlawanan dari yang dimiliki oleh elektrolit. Hal ini
menyebabkan muatan ternetralisasi dan menyebababkan ion yang tidak mempunyai
“pasangan muatan” akan terpresipitasi.
Presipitasi Sol
Aturan Hardy Schulze

Kemampuan mengkoagulasikan koloid oleh suatu elektrolit bergantung pada


valensi.

Untuk sol negatif Sn4+ > Al3+ > Mg2+ > Na+

Untuk sol positif PO43+ >SO42- > Cl-


Sifat Optikal

Tyndall effect:

Penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-


partikel koloid.

Partikel-partikel koloid mempunyai berukuran


relatif besar sehingga dapat menghamburkan sinar
Larutan akan meneruskan cahaya
Koloid akan menghamburkan cahaya
tersebut.

Di kehidupan sehari-hari dapat ditemukan


1. Di bioskop
2. Sinar matahari yang masuk melewati
celah, kedalam ruangan yang berdebu,
maka partikel debu akan kelihatan dengan
jelas.
Sifat Kinetik

Gerak Brown

Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid


yang senantiasa bergerak lurus tetapi tidak
menentu (zig-zag)

Gerak Brown terjadi sebagai akibat tumbukan


yang tidak seimbang dari molekul-molekul
medium terhadap pertikel koloid.

Gerak brown dapat menstabilkan koloid karena partikel-partikel


koloid bergerak terus menerus menghasilkan gerakan yang dapat
mengimbangi gravitasi, sehingga koloid itu tidak akan mengendap
Sifat Listrik

Elektroforesis
• Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.

   • Terjadinya muatan di permukaannya disebabkan


oleh pengionan atau penyerapan muatan.
Penyerapan muatan Pengionan
Larutan protein (sol hidrofilik)
Besi(III) oksida-hidroksida bermuatan positif
• Muatan diperoleh terutama karena
karena mengabsorbsi ion Fe3+ dari FeCl3 yang
ionisasi gugus karboksil –COOH dan
digunakan dalam preparasi sol. Karena sol gugus amino NH3 +.
secara keseluruhan bersifat netral, muatan • Pada pH tinggi protein bermuatan
positif tersebut akan di seimbangakan oleh negatif dan pada pH rendah protein
counterions (Cl-) yang terdapat pada medium bermuatan positif.
disperse.
Sifat Listrik

Potensial
Elektroosmosis Potensial Sedimentasi
Aliran
• Gerak partikel • Partikel koloid • Partikel koloid bermuatan
koloid bermuatan dipaksa bergerak mengendap karena
  
melalui membran melalui pori pengaruh perbedaan
semipermeabel membran (kebalikan potensial.
oleh pengaruh dari elektroosmosis)
medan listrik
06
EMULSI &
GEL
Definisi Emulsi
● Emulsi adalah sebuah tipe koloid dari dua atau
lebih cairan yang immisible (tidak saling larut)
dimana salah satu cairan mengandung disperse
dari cairan yang lainnya. Dengan kata lain bahwa
emulsi adalah campuran yang dibuat dengan
mencampurkan dua cairan yang seharusnya tidak
tercampur

Perbedaan utama adalah emulsi merupakan salah


satu bentuk dari koloid yang berfasa cair-cair
dimana koloid dapat berupa campuran fasa yang
berbeda
Contoh dari emulsi

Crema pada espresso


adalah emulsi yang
Campuran minyak dan terdiri dari air, udara
air. Minyak dan air dan minyak kopi
dapat menjadi emulsi
Kuning telur adalah
jika dikocok. Minyak
emulsi karena
akan terdispersi ke
mengandung agen
dalam air
pengemulsi lecithin
Contoh dari emulsi
(cont.)

Pada film, sisi yang


sensitive terhadap
cahaya dilapisi dengan
emulsi perak halide di
Margarin adalah emulsi Mayonnaise adalah dalam gelatin
dari air dalam lemak koloid minyak di dalam
air yang distabilkan
oleh lecithin dalam
kuning telur
Sifat
Emulsi
Biasanya terlihat
keruh Tidak stabil
Dikarenakan cahaya Emulsi tidak dapat bertahan
terpencar di dalam Tidak ada dalam bentuk emulsi
campuran. Dikenal juga selamanya. Cairan pasti
sebagai efek tyndall struktur tetap akan berpisah
Dikarenakan berbentuk
cairan
Emulsifier

● Sebuah senyawa yang menstabilkan sebuah


emulsi disebut emulsifier atau emulgent.

● Emulsifier bekerja dengan cara meningkatkan


stabilitas kinetis dari emulsi. Surfaktan
merupakan contoh emulsifier
Bagaimana Beberapa emulgent
emulsifikasi terjadi? meningkatkan viskositas
dari medium, sehingga
memudahkan bola-bola
Emulsifikasi dapat bahan terdispersi untuk
terjadi apabila bertahan. Contohnya
tegangan permukaan adalah gliserin dan
Emulsifier dapat
antar dua cairan polimer karboksimetil
membentuk film atas
berkurang. Ini selulosa
salah satu fasa dan
merupakan cara
membentuk seperti
surfaktan bekerja.
bola yang menolak
satu sama lain,
sehingga membuat
bahan terdispersi
tersebar merata
Bagaimana emulsifikasi bekerja
Definisi Gel

● Nonfluid colloidal network or polymer


network that is expanded throughout its
whole volume by a fluid [IUPAC]

● Merupakan sol padat yang tersuspensi


dalam fasa cair

● Gel merupakan penurunan nama dari kata


“gelatin” oleh Thomas Graham pada abad
ke-19
Colloidal Tipe-tipe gel
Partikel polimer terhubung
dengan dibantu gaya
van der waals atau
Polimer
ikatan hidrogen kompleks I
Molekul organic yang
terhubung dengan
ikatan kovalen
maupun koordinasi

Metal-oxane Polimer
polymer kompleks II
Polimer inorganic yang Polimer organic yang
terhubung melalui terhubung dengan
ikatan kovalen ikatan koordinasi dan
maupun antar molekul
intermolekular
How aerogels were made
07
PROSES
PEMBUATAN
EMULSI
Gom Kering
4:2:1
Zat Minyak:air:Gom
pengemuls • Mix
i + minyak Jika ada alkohol,
sebaiknya
ditambhakan setelah
Corpus • Added diencerkan, sebab
emulsi water alcohol dapat
merusak emulsi

• Added
Emulsi water and
syrup
Zat
pengemuls
• Mix
Gom Basah
i (gom
arab) + Air

• Added ● Digunakan
Mucillago jika emulsifier
oil
yang akan
dipakai berupa
cairan atau
Emulsi • Added harus
kental water dilarutkan
hulu dalam air
(Anief,1994)

Emulsi
Serbuk
gom +
• Dimasukkan Metode Botol
dalam botol
minyak
Campuran
Forbes
serbuk • Ditambahkan dua Digunakan untuk minyak
gom, menguap dan zat-zat yang
bagian air, tutup botol
minyak, bersifat minyak dan
air mempunyai viskositas
rendah (kurang kental)
Emulsi • Mix
kental

Emulsi Tambahkan Air


08
FUNGSI
EMULSIFIER
Fungsi Emulsifier
● Emulsifier berperan dalam mengendalikan
ketidakstabilan dua fase agar tercampur
homogen
● Menurunkan tegangan antar muka antara
minyak dan air dan membentuk film yang
mengelilingi tetesan terdispersi sehingga
mencegah koalesensi dan terpisahnya fase
terdispersi yang merupakan komponen
penting lain dalam pembuatan emulsi selain
fase air dan fase minyak
Jenis Emulsifier
Surfaktan
Suatu zat yang
mempunyai gugusan
hidrofil dan lipofil
sekaligus dalam
molekulnya sehingga
dapat berada di
permukaan cairan
atau antar muka dua
cairan dengan cara
terabsorbsi
Hidrokoliod
Emulsifier yang bekerja dengan
membentuk lapisan kaku dan beraifat
viskoelastik pada permukaan minyak-
air

Bersifat larut dalam air dan


akan membentuk emulsi tipe
O/W
Contoh:
Gom: Gom Arab, Tragacant
Ganggang laut: Agar-agar, Alginat, Caragen
Biji-bijian: Guargun
Referensi
• Atkins, P. and De Paula, J., 2010. Physical Chemistry. New York: W.H. Freeman.
• Sukardjo. Kimia Fisika. Edisi ke-3. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta. 2013
• Mose, Y. 2014. Koloid. [Online]. Avalaible at : < Repository.upi.edu > [Accesed 25 November 2020]
• Ratnasari, lina. 2019. Emulsi dan Tipe-Tipe Emulsi dalam Sediaan Farmasi [Online:
https://farmasetika.com/2019/07/13/emulsi-dan-tipe-tipe-emulsi-dalam-sediaan-farmasi/] Diakses pada 26
Novembe 2020
• Repository.uin-suska.ac.id. 2020. [online] Available at: <http://repository.uin-
suska.ac.id/19422/7/7.%20BAB%20II_20171023PK.pdf> [Accessed 27 November 2020].
• Rusdan, H.I. Kimia koloid. [online]. Avalaible at : < http://foodnutrition.lecture.ub.ac.id/ > [Accesed 25
November 2020]
• Staffnew.uny.ac.id. 2020. [online] Available at:
<http://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/sistem-koloid.pdf> [Accessed 27
November 2020].
• https://www.youtube.com/watch?v=jqiRcXoZhHY
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai