Anda di halaman 1dari 54

Blok 2

Objective
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu
memahami :
1. Sistem koloid
2. Penggolongan koloid
3. Sifat-sifat koloid
4. Pemurnian koloid
5. Kesetimbangan Donnan Dalam darah
BUKU ACUAN
Alfred, M., J. Swarbrick and A. Cammarata. FARMASI
FISIK : Dasar-dasar Kimia Fisik Dalam Ilmu Far-
masetik.
H. Schoot. Remington’s Pharmaeutical Sciences.
SISTEM DISPERSI
• Suatu sistem dispersi (camp. dari zat yg tdk dpt
bercampur)
• Tdr dari dua fasa : fasa terdispersi dan medium
pendispersi
• Lar. Sejati tdk tmsk dlm sistem dispersi, hanya tdr
dari satu fasa
• Bila medium pendispersi cairan disebut Sol (mirip
dgn larutan)
• Larutan = zat terlarut + pelarut
• Sol = fasa terdispersi + medium
pendispersi (suatu cairan)
KOLOID
• KOLOID : Suatu sistem yang terdiri atas fasa pendis-
persi dan fasa terdispersi
• Thomas Graham menemukan :
- Lar. NaCl mdh berdifusi sedangkan musilago
amylum, gelatin dan putih telur tdk berdifusi
- Waku difusi relatif : HCl= 1, NaCl=2,3,
sukrosa=7, putih telur=49
- Zat yg mudah berdifusi umumnya berbentuk
kristal dan padat →
Kristaloid
- Zat yg sukar berdifusi → Koloid
Pengertian Koloid
• Koloid adalah suatu sistem campuran
“metastabil” (seolah-olah stabil, tapi akan
memisah setelah waktu tertentu)
• Koloid berbeda dengan larutan; larutan bersi-
fat stabil.
UKURAN PARTIKEL KOLOID
• Tdk dpt dilihat dgn mikroskop biasa (partikel dgn di-
ameter 10-4mm)
• Dpt dideteksi dgn mikroskop elektron (partikel dgn
diameter 10-6mm)
• Dpt mrpk mol. tunggal yg sangat besar (makro-
molekul) atau aggregat mol. Kecil (atom atau ion)

Suspensi Kasar Koloid Lar. sejati


D > 10-7 m D=10-9-10-7 m D < 10-9 m
Pasir dlm air Tepung dlm air Gula dlm air
Lar.Sabun pekat Lar. Sabun encer
PERBEDAAN KOLOID-SUSPENSI-LARUTAN
Suspensi Koloid Larutan
1. Ukuran partikel > 0,1  0,1-1  < 1 m
2. Penyaringan
- Biasa Dapat Tdk dpt Tdk dpt
- Ultra Dapat Dapat Tdk dpt
3. Mengendap
-p’garuh gaya berat m’endap Tdk ↓ Tdk ↓
-sentifuge m’endap m’endap Tdk ↓
4. Difusi Tdk tjd Lambat Cepat
5. Gerak Brown Mungkin terlihat Tdk ter-
terlihat lihat
Penggolongan Koloid

Bdskan Interaksi Zat Terdispersi dan Medium Pendispersi


• Sol liofil (atau hidrofil jika pendispersinya air): in-
teraksi antara zat terdispersi dan medium
pendispersi kuat
Contoh: agar, susu, santan
• Sol liofob (atau hidrofob jika pendispersinya air):
interaksi antara zat terdispersi dan medium
pendispersi lemah
Contoh: sol belerang, sol emas
Penggolongan Koloid
Berdasarkan Ion Teradsorpsi pada Partikel Koloid
• Koloid positif: partikel koloid mengadsorpsi ion
positif
• Koloid negatif: partikel koloid mengadsorpsi ion
negatif
• Contoh:
FeCl3(aq) + 3H2O  Fe(OH)3(s) + 3HCl
Penggolongan Koloid
Berdasarkan Fasa Zat Terdispersi dan Pendispersi
Terdisp\ Padat Cair Gas
Pendisp.
Padat Sol padat Sol Aerosol padat
(kaca (cat) ( Asap )
berwarna)
Cair Emulsi pa- Emulsi Aerosol
dat (susu) (kabut)
(mentega)
Gas Busa padat Buih Tidak ada
(karet busa (Busa )
SISTEM DISPERSI KOLOID
Fasa Medium Nama Contoh
tedispersi pendispersi

Gas Cair Buih Busa sabun


Gas Padat Busa padat Karet busa
Cair Gas Aerosol cair Kabut
Cair Cair Emulsi Susu
Cair Padat Emulsi pdt Mentega
Padat Gas Aerosol pdt Asap
Padat Cair Sol Cat
Padat padat Sol padat Kaca
berwarna
PEMBUATAN KOLOID
1. Cara Dispersi
a. Dispersi Mekanik (partikel besar digerus →
Kecil (belerang dan urea digerus + air)
b. Dispersi elktrolitik (Sol emas dibuat dgn cara
mencelupkan dua kawat ke dlm air dan diberi
potensial tinggi.
c. Peptisasi (partikel kasar + air)
contoh : AgCl + aquades → koloid AgCl
PEMBUATAN KOLOID
2. Cara Kondensasi
Scr prinsip, cara kondensasi adlh pemb. koloid dari partikel
yg lebih halus (larutan)
a. Dengan reaksi kimia
• Cara reduksi(pembuatan sol emas)
• Cara oksidasi (pembuatan sol belerang)
• Cara hidrolisis(pemb. sol feri hidroksida)
• Dekomposisi rangkap
PEMBUATAN KOLOID
b.Pertukaran pelarut atau penurunan ke-
larutan ( Belerang sedikit lrt dlm alkohol,
ttp tdk lrt dlm air
Belerang dlm alkohol +Air → Sol belerang
c.Pendinginan berlebih ( Koloid es dpt
dibuat dgn mendinginkan camp)
Pelarut organik spt eter atau koroform
dgn air)
SIFAT KOLOID
1. Sifat koligatif (dpt dipelajari dgn tek. Osmotik)
2. Sifat optik (Dpt menghamburkan cahaya= efek Tyndall)
3. Sifat Kinetik (gerak brown, partikel koloid berdifusi lam-
bat, sedimentasi)
4. Sifat Listrik
a. Elektroforesis(gerak koloid pengaruh medan listrik
b. Elektroosmotik(gerak koloid mel. membran oleh
pengaruh medan listrik)
c. Potensial sedimentasi(suatu koloid mengendap
akibat tjd perbed. muatan bag atas/bawah
SIFAT KOLOID
5. Koagulasi (pengendapan atau penggumpalan)
a. Mencampurkan dua sol yg berbeda muatan
b. Elektroforesis (muatan sol dinetralkan pd
elektroda dan sol mengendap)
c. Pemanasan (sol belerang dipanaskan)
d. Penambahan elekrolit
SIFAT KOLOID
6. Koloid pelindung
- Sol liofil lbh stabil thd elektrolit (gelatin atau gom-
arab bisa digunakan utk mencegah atau
memperlambat pengendapan suatu sol hirofob jika
di+kan elektrolit. Hal ini disebut proteksi dan gelatin
disebut koloid pelindung.
SIFAT KOLOID
7. Adsorpsi
Partikel koloid sangat kecil maka permukaannya luas, se-
hingga daya adsorpsinya besar
Tek.Imbibisi
1. Selalu lebih besar daripada tek. Osmosa
2. Membuat protein dpt menarik air dari laru-
tan
3. Besarnya Imbibisi dipengarhi oleh pH sistem
IMBIBISI
Proses dimana suatu koloid hidrofil sedang ter-
hidrasi (menyerap air) mis Koloid protein dan
amylum. Hasil dari hidrasi adalah membengkak
(fasa terdispersi).
Tekanan yg diperlukan utk m’cegah tjdnya p’be-
saran volume pd koloid ini disebut tek. Imbibisi.
Kestabilan Koloid dan Koagulasi
1 Kestabilan Koloid
Faktor-faktor yang membuat suatu koloid stabil:
• Ion teradsorpsi
• Interaksi partikel koloid dengan zat pendispersi
(faktor kepolaran)
• Konsentrasi dan ukuran partikel
• Penambahan zat pengemulsi (emulsifier) (khusus un-
tuk emulsi)
2 Koagulasi (Koagulasi adlh proses penggabun-
gan partikel koloid, yg diikuti dgn pengenda-
pan)
Faktor-faktor yg menyebabkan koagulasi:
• Perubahan suhu, Pengadukan
• Pe+an ion dgn muatan besar (contoh: tawas)
• Pencampuran koloid positif dan koloid
negatif
Pembagian Koloid Sol
1. Sol Padat
Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi pa-
dat. Contohnya adalah paduan logam, gelas berwarna, dan
intan hitam.
2. Sol Cair (Sol)
Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair.
Contohnya adalah cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat,
dll.
3. Sol Gas (Aerosol Padat)
Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat.
Contohnya adalah debu di udara, asap pembakaran, dll.
Sifat-Sifat Koloid Sol
1. Efek Tyndall
• Efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar 
menghamburkan cahaya
• Pada larutan sejati, partikel2nya relatif kecil sehingga
hamburan yg terjadi hanya sedikit dan sulit diamati
2. Gerak Brown
• Jika kita amati sistem koloid dibawah mikroskop ultra,
maka kita akan melihat bahwa partikel2 tsb akan berg-
erak membentuk zigzag  Gerak Brown
Sifat-Sifat Koloid Sol
3. Adsorpsi koloid
• Partikel koloid sol memiliki kemampuan utk mengad-
sorpsi partikel2 pada permukaannya, baik partikel ne-
tral atau bermuatan (kation atau anion) krn mempun-
yai permukaan yg sangat luas.
Sifat-Sifat Koloid Sol
4. Muatan Koloid Sol
• Semua partikel koloid pasti memp muatan sejenis
(positif atau negatif) gaya tolak menolak antar par-
tikel koloid. Hal ini mengakibatkan partikel2 tsb tdk
mau bergabung sehingga memberikan kestabilan pada
sistem koloid
• Sistem koloid secara keseluruhan bersifat netral
karena partikel2 koloid yg bermuatan ini akan menarik
ion-ion dgn muatan berlawanan dlm medium pendis-
persinya
Sifat-Sifat Koloid Protein
• Koloid ini adalah jenis sol yang memp gugus yg bersi-
fat asam (-COOH) dan basa (-NH2). Kedua gugus ini
dapat terionisasi dan memberikan muatan pada
molekul-molekul protein.
• Pada pH rendah (konsentrasi H+ tinggi), gugus basa –
NH2 akan menerima proton (H+) dan membentuk
gugus –NH3+  bermuatan positif
• Pada pH tinggi, -COOH akan mendonorkan proton H+
dan membentuk gugus –COO-  bermuatan negatif
• Pada titik pH isoelektrik, partikel-partikel protein
bermuatan netral karena muatan -NH3+ –COO- sal-
ing meniadakan menjadi netral.
Kestabilan Koloid

Partikel-partikel koloid ialah bermuatan se-


jenis. Maka terjadi gaya tolak-menolak yg
mencegah partikel2 koloid bergabung dan
mengendap akibat gaya gravitasi.
Selain gerak Brown, muatan koloid juga
berperan bsr dlm menjaga kestabilan
koloid
Elektroforesis
• Oleh karena partikel sol bermuatan listrik,
maka partikel ini akan bergerak dlm medan
listrik elektroforesis
• Partikel2 koloid bermuatan positif tsb berg-
erak menuju elektrode dng muatan
berlawanan, yi elektrode – dan sebaliknya
Koagulasi
Jika partikel-partikel koloid tsb bersifat
netral, maka akan terjadi peng-
gumpalan dan pengendapan karena
pengaruh gravitasi. Proses peng-
gumpalan dan pengendapan ini dise-
but koagulasi
Perbedaan sifat sol liofil dan sol liofob
Sifat-Sifat Sol Liofil Sol Liofob

Pembuatan Dpt dibuat langsung Tdk dapat dibuat


dgn mencampurkan hanya dgn men-
fase terdispersi dgn campur fase terdis-
medium terdis- persi dan medium
persinya pendisperinya

Muatan partikel Memp muatan yg Memiliki muatan


kecil atau tdk positif atau nega-
bermuatan tive
Adsorpsi medium Partikel2 sol liofil Partikel2 sol liofob
pendispersi mengadsorpsi tdk mengadsorpsi
medium pendis- medium pendis-
persinya. persinya.
Viskositas (kekenta- Viskositas sol liofil > Viskositas sol hidro-
lan) viskositas medium fob hampir = viskosi-
pendispersi tas medium pendis-
persi

Penggumpalan Tidak mudah meng- Mudah meng-


gumpal dengan gumpal dgn pe+an
pe+an elektrolit elektrolit krn memp
muatan

Sifat reversibel Reversibel, artinya fase Irreversibel artinya


terdispersi sol liofil dpt dip-
isahkan dgn koagulasi, kmd sol liofob yg telah
dpt diubah kembali men- menggumpal tdk
jadi sol dgn pe+an medium dpt diubah menjadi
pendispersinya.
sol
Efek Tyndall Memberikan efek Memberikan efek
Tyndall yang Tyndall yang jelas
lemah

Migrasi Dapat bermigrasi Akan bergerak ke


dalam ke anode, katode, anode atau ka-
medan listrik atau tidak bermi- tode, tergantung
grasi sama sekali jenis muatan
partikel
Pembuatan Koloid Sol
1. Metode Kondensasi
• Partikel2 kecil larutan sejati bergabung membtk partikel2
berukuran koloid. Proses ini melibatkan penggabungan par-
tikel2 larutan (atom, ion)
• Reaksi Hidrolisis
• Reaksi redoks
• Penggantian pelarut
Larutan belerang dlm etanol ini di+kan sedikit demi sedikit ke
dlm air sambil diaduk. Belerang akan menggumpal menjadi
partikel koloid akibat penurunan kelarutan belerang dlm air
2. Metode Dispersi
Metode di mana partikel2 besar dipecah menjadi partikel2
berukuran koloid yg kmd didispersikan dlm medium pendis-
persinya
Cara Mekanik
Penghalusan partikel2 kasar zat padat dgn penggilingan utk
membtk partikel2 berukuran koloid
Cara peptisasi
Proses dispersinya endapan menjadi sistem koloid dgn pe+an
zat pemecah berupa elektrolit, terutama yg mengandung ion se-
jenis, atau pelarut ttt.
Contoh: Jika pada endapan Fe(OH)3 di+kan elektrolit FeCl3
(mempunyai ion Fe3+ yg sejenis) maka Fe(OH)3 akan mengad-
sorpsi ion-ion Fe3+ tsb endapan menjadi bermuatan positif
dan memisahkan diri utk membtk partikel2 koloid
5. Cara busur Bredig
Digunakan utk membuat sol logam seperti Ag,
Au, dan Pt
• Logam yg akan diubah menjadi partikel2 koloid
digunakan sbg elektrode. Dua elektrode logam
dicelupkan ke dlm medium pendispersi (air
dingin) diberi loncatan listrik. Panas yg timbul
akan menyebabkan logam menguap. Uapnya
kmd akan terkondensasi dlm medium pendis-
persi dingin  partikel2 koloid
Pemurnian Koloid Sol
1. Dialisis
Pergerakan ion-ion dan molekul kecil melalui selaput semiperme-
abel (yg tdk dpt dilalui partikel koloid) dsbt dialisis.
2. Elektrodialisis
Elektrodialisis mrpk proses dialisis di bawah pengaruh medan
listrik
3.Penyaring Ultra
Apabila kertas saring tersebut diresapi dengan selulosa seperti
selofan, maka ukuran pori-pori akan berkurang. Kertas saring ini
telah dimodifikasi menjadi penyaring ultra
Koloid Emulsi
1. Emulsi Gas (Aerosol Cair)
Emulsi di dlm medium pendispersi gas spt hairspray dan baygon
2. Emulsi Cair
Emulsi di dlm medium pendispersi cair spt minyak dalam air
MENDETEKSI EMULSI
A. Dengan zat warna
Sudan merah III larut dlm minyak tdk larut dlm air.
Bila di+kan ke emulsi W/O akan tampak dgn
mikroskop, tetes merah pada latar belakang jernih
B. Pengenceran Fasa
Emulsi O/W akan segera bercampur dengan air
C. Hantaran Listrik
Emulsi O/W menghantar listrik, W/O tidak
BEBERAPA CONTOH EMULSI
1. Lateks:Emulsi O/W dgn protein sbg emulgator
2. Susu : emulsi O/W dgn protein sbg emulgator
3. Margarine : emulsi W/O
4. Mayonasise : emulsi O/W dgn kuning telur sbg
emulgator
Sifat emulsi cair yang penting
1.Demulsifikasi
Kestabilan emulsi cair dpt rusak akibat pemanasan,
pendinginan, proses sentrifugasi, pe+an elektrolit,dan
perusakan zat pengelmusi.
2.Pengenceran
Emulsi dapat diencerkan dengan penambahan sejum-
lah medium pendispersinya.
Gel
Gel mrpk emulsi didlm medium pendispersi zat padat terbentuk ak-
ibat penggumpalan sebagian sol cair
1. Gel elastis
Gel yg bersifat elastis, yaitu dpt berubah btk jika diberi gaya dan
kembali ke btk awal jika gaya ditiadakan
Contoh adalah sabun dan gelatin
2. Gel non-elastis
Gel yg bersifat tdk elastis, artinya tdk berubah jika diberi gaya.
Contoh adalah gel silika.
DAYA SERAP ZAT PADAT
TERHADAP GAS TERGANTUNG :
• Jenis adsorbens
• Jenis gas
• Luas permukaan adsorbens
• Suhu gas
KESETIMBANGAN DONNANn
r an bra
eb m
m me
Na+ K +
Na+ K+ Na+ K+
Cl- I- → I- Cl- I- Cl-
Lar. 1 Lar. 2 Lar. 1 Lar. 2

- Jumlah larutan konstan


-Pada keadaan setimbang tek. Osmose
sudah sama
KESETIMBANGAN DONNAN
br a n bran
Mem Mem
Na+ Na+ Na+ Na+
→ Cl- Cl-
R- Cl- R-
Lar. 1 Lar. 2 Lar. 1 Lar. 2

R- = anion monovalen yg tdk dpt melalui membran misal Na.


Proteinat.
Krn ada R- maka pada keadaan setimbang pembagian ion-
ion dan tek osmose tidak sama. Hasil kons. dari zat-zat yang
mel. membran pada lar 1 = lar 2
Kesetimbangannya disebut kesetimbangan Donnan
TIGA MACAM KEADAAN TERJADI
KESETIMBANGAN DONNAN
1. Elektrolit pada lar. 1 dan lar 2 memp.satu ion
yg sama
(c1) Na+ Na+(c2) (c1+x)Na+ Na+(c2-x)
(c1) R- Cl- (c2) → (x) Cl- Cl- (c2-x)
Setimbang
(c1) R-
Lar. 1 Lar. 2 Lar. 1 Lar. 2

(Na+)1 (Cl-)1 = (Na+)2 (Cl-)2


(C1 + x) (x) = (c2- x) (c2 – x)
X = C 2 2 / C1 + 2 C 2
ELEKTROLIT PADA LAR. 1 DAN 2 TDK
MEMP. ION YANG SAMA
(c1) Na+ K+(c2) (c1-z)Na+ Na+(z)
(c1) R- Cl- (c2) (x) K+ K+(c2- x)
→ (c1) R- Cl- (c2-y)
Lar. 1 Lar. 2 (y) Cl-
Lar. 1 Lar. 2
X= mol ion dr lar 2 yg pindah memp. Muatan berlawanan dgn
ion impermeabel (ionK+)
Y = mol ion dari lar 2 yg memp. Muatan yg sama dgn ion im-
permeabel (ion Cl-) Elektronetralitas → Z = X – Y. Setelah
dihitung Y = C22 /C1 + 2C2 dan x = C2 - Y
BILA LAR 2 MENGANDUNG ION YG
BERMUATAN DUA (BIVALEN)
(c1) Na+ Mg2+(c2) → (c1-z)Na+ Na+(z)
(c1) R- Cl- (c2) Setimbang (x) Mg2+ Mg+2(c2-

(C1) R- x)
(Y) Cl - Cl-
(2c2-
Lar. 1 Lar. 2 Lar. 1 y)
Lar. 2
Maka Z = 2x - y
Bila Larutan 2 hanya Mengandung H2O
(c1) Na+ H2O → (c1+x)Na+ Na+(c2-x)
(c1) R- ↓ Setimbang (x) H O+ OH-(c2-x)
3
H3O+ (c1) R-
OH-
Lar. 2 Lar. 1 Lar. 2
Lar. 1
Misal x = mol ion Na+ yg pindah agar muatan ne-
tral dan ion H3O+, sebanyak x mol akan pindah
ke lar 1.
(Na+)1 (OH- )1 = (Na+)2 (OH-)2
(C1 - x) (Kw/x = X2
KESETIMBANGAN DALAM DARAH
• Butir-butir darah merah antara lain mengandung :
Hemoglobin, protein, K+ , Na+, Cl-, dan HCO3-.
• Plasma darah mengandung: protein, K+ , Na+, Cl-, dan HCO3-
• Membran yang mengelilingi butir-butir darah merah im-
permeabel thd protein , hemoglobin, K+ dan Na+, tetapi
permeabel utk Cl-, dan HCO3-
• Jadi Butir darah merah dan plasma darah terjadi kesetim-
bangan Donnan
ION-ION YG PERMEABEL Cl- dan HCO3-
(Cl-) = (Cl-)pl 1
(HCO3-) sel = (HCO3-) pl 2
Cl-) sel = (Cl-)pl 1
(HCO3-) sel (HCO3-) pl 2
(Cl-)sel (HCO3-) pl = (Cl-)pl (HCO3-) sel
(Cl-)sel = (HCO3-) sel
(Cl-)pl (HCO3-) pl
• Bila ada sesuatu hal yg menyebabkan pe-
rubahan salah satu kons, maka semua
komponen akan merubah kons. sehingga
kesetimbangan dicapai kembali
• Hal ini suatu siklus dlm peredaran darah
antara paru-paru dan otot

Anda mungkin juga menyukai