Anda di halaman 1dari 24

KOLOID

KELOMPOK 6 :
1. DESIA HERAWANI (1812002)
2. AGUNG PRAYOGO (1812029)
3. FATIA RAHMANIA (1812031)
4. DIAN FITRIANI (1812055)
5. PUTRI ELSA AMELIA (1812088)
PENGERTIAN KOLOID
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang
keadaannya antara larutan dan suspensi. Secara
makroskopis koloid tampak homogen, tetapi jika
diamati dengan mikroskop akan tampak
heterogen. Ukuran partikel koloid berkisar
antara 1-100 nm. Contoh : santan, air susu, cat.
• Koloid tergolong sistem dua fase, yaitu:
• 1) Fase terdispersi (terlarut), adalah zat yang
didispersikan, bersifat diskontinu
(terputusputus).
• 2) Medium dispersi (pelarut), adalah zat yang
menjadi medium untuk dispersi, bersifat
kontinu (berkelanjutan).
Larutan, koloid dan suspensi
TABEL PERBANDINGAN SIFAT LARUTAN,
KOLOID DAN SUSPENSI
DISPERSI KOLOID
SISTEM DISPERSI :
1. Dispersi molekuler (larutan)
2. Dispersi kasar (suspensi)
3. Dispersi halus (koloid)
JENIS JENIS KOLOID
Berdasarkan fase terdispersinya, koloid terdiri dari:
1) Sol, fase terdispersinya padat.
2) Emulsi, fase terdispersinya cair.
3) Buih, fase terdispersinya gas
Secara umum, koloid terdiri atas:
1) Aerosol
Aerosol adalah sebutan untuk koloid yang medium pendispersinya adalah gas. Aerosol
terbentuk karena adanya pendorong/propelan, misalnya klorofluorokarbon dan CO2.
Contoh: asap, awan, kabut, obat nyamuk semprot, parfum, hairspray , cat semprot.
2) Sol
Sol adalah sebutan untuk partikel padat yang terdispersi dalam partikel cair. Contoh:
sol emas, sol belerang, sol kanji, tinta, cat, darah, sabun, detergen, lem, kecap, saus.
3) Gel
Gel adalah sebutan untuk partikel cair yang terdispersi dalam partikel padat. Gel
terbentuk dari sol liofil yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersi. Gel
disebut juga koloid setengah kaku, karena sifatnya cair namun agak padat. Contoh:
jelly, agar-agar, gelatin, mutiara, gel rambut, dan lain-lain.
4) Emulsi
Emulsi adalah sebutan untuk partikel cair yang terdispersi dalam partikel cair.
Emulsi terbentuk apabila partikel cair tidak saling melarutkan. Emulsi
terbentuk karena adanya emulgator/pengemulsi yang menstabilkan
campuran. Contoh pengemulsi:  Sabun membuat minyak dan air bercampur.
 Kasein mengemulsikan susu.  Kuning telur mengemulsikan mayonnaise.
Emulsi terbagi menjadi:
a. Emulsi minyak dalam air (M/A) Emulsi dimana minyak (zat yang tidak
bercampur dengan air) terdispersi dalam air. Contoh: santan, susu, lateks.
b. b. Emulsi air dalam minyak (A/M) Emulsi dimana air terdispersi dalam
minyak (zat yang tidak bercampur dengan air). Contoh: mayonnaise,
minyak ikan, minyak bumi, mentega.
5) Buih
Buih adalah sebutan untuk partikel gas yang terdispersi dalam partikel cair.
Buih terbentuk karena adanya pembuih yang menstabilkan campuran,
misalnya sabun, detergen dan protein. Buih terbentuk dari zat cair yang
mengandung pembuih yang dialiri gas. Contoh: buih sabun, krim kocok, krim
cukur.
TABEL JENIS-JENIS KOLOID
KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFIB
Berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel koloid terhadap medium
pendispersinya, kita mengenal dua macam koloid.
a. Koloid liofil yaitu koloid yang "senang cairan" (bahasa Yunani : lyo =
cairan; philia = senang). Partikel koloid akan mengadsorpsi molekul
cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling partikel koloid itu. Jika
medium pendispersinya air, istilah yang dipakai adalah hidrofil (senang
air). Contoh koloid liofil adalah kanji, protein, dan agar-agar.
b. Koloid liofob, yaitu koloid yang "benci cairan" (phobia = benci). Partikel
koloid tidak mengadsorpsi molekul cairan. Jika mediumnya air, istilah
yang dipakai adalah hidrofob (benci air). Contoh koloid hidrofob adalah
sol sulfida dan sol logam.
Koloid liofil lebih stabil daripada koloid liofob. Untuk menggumpalkan koloid
liofil diperlukan elektrolit dalam jumlah banyak, sebab selubung molekul
cairan yang berfungsi sebagai pelindung harus dipecah dahulu. Adapun koloid
liofob mudah digumpalkan dengan diberi sedikit elektrolit saja.
Jika medium pendispersi berupa air maka disebut koloid hidrofil dan koloid
hidrofob.
SIFAT-SIFAT KOLOID
1. Efek Tyndall Contoh efek Tyndall:
Efek Tyndall adalah efek • Sorot lampu mobil ketika
penghamburan cahaya oleh berkabut.
partikel koloid.
• Sorot lampu proyektor film
Campuran Cahaya dalam bioskop yang diberi asap.
• Berkas sinar matahari melalui
Larutan diteruskan
celah daun pohon di pagi yang
Koloid dihamburkan, berkabut.
partikel terdispersi
tidak terlihat

Suspensi dihamburkan,
partikel terdispersi
terlihat
2. Gerak Brown
Gerakan partikel koloid terus-menerus dengan
gerak patah-patah (zig-zag), yang diakibatkan
oleh adanya tumbukan antara partikel-partikel
koloid dengan medium pendispersinya.
Gerak Brown adalah gerak acak (zig-zag) partikel
koloid dalam medium pendispersinya. Gerak ini
ditemukan oleh Robert Brown. Gerak Brown
terjadi karena adanya tumbukan yang tidak
seimbang antara molekul-molekul medium
terhadap partikel koloid. Semakin tinggi suhu Gambar Gerak Brown
semakin cepat gerak Brown berlangsung karena
energi kinetik molekul medium meningkat
sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih
kuat.Gerak Brown dalam sistem koloid
menyebabkan partikel koloid tersebar merata
dalam medium pendispersinya dan tidak
memisah meskipun didiamkan (stabil).
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-
permukaan partikel koloid. Adsorpsi dapat terjadi karena adanya
kemampuan pada partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh
partikel-partikel kecil. Kemampuan menarik tersebut, dapat
terjadi karena disebabkanya adanya tegangan permukaan koloid
yang cukup tinggi, sehingga bila ada partikel yang menempel
akan cenderung dipertahankan pada permukaannya. Penerapan
Adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Adsorpsi adalah
sebagai berikut...
• Penjernihan air dengan menggunakan tawas
• Penjernihan air tebu dalam pembuatan gula
• Penyembuhan sakit perut dengan norit akibat dari bakteri
patogen
• Pencelupan serat wol pada proses pewarnaan
4. Koagulasi
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan
partikel koloid. Peristiwa koagulasi pada koloid
dapat terjadi diakibatkan oleh peristiwa mekanis
atau peristiwa kimia.
Darah merupakan sol butir-butir darah merah yang
terdispersi dalam plasma darah, bila dipanaskan akan
menggumpal, sedangkan agar-agar akan mengumpal bila
didinginkan. Contoh koagulasi adalah sebagai berikut :
• Penjernihan air
• Proses penggumpalan debu atau asap pabrik
• Pengolahan karet dengan lateks
• Pembentukan delta di muara
• Proses penetralan partikel albuminoid dalam darah oleh
ion Fe3 + atau Al3+
5. Elektroforesis
Elektroforesis adalah Peristiwa
bergeraknya partikel koloid dalam
medan listrik.
Penerapan Elektroforesis dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh
Elektroforesis adalah sebagai berikut...
• Identifikasi DNA
• Mendeteksi kelainan genetic
• Proses penyaringan debu pabrik
6. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem
koloid agar menjadi stabil. Misalnya penambahan gelatin pada
pembuatan es krim dimaksudkan agar es krim tidak dapat memisah
sehingga tetap terus kenyal, serta penambahan gum arab dalam
pembuatan semir dan lain-lainnya.

Penerapan Koloid Pelindung dalam kehidupan sehari-hari. Contoh


Koloid Pelindung adalah sebagai berikut...
• Penambahan minyak silikon pada cat
• Penambahan kasein pada susu
• Penambahan gelatin pada es krim
• Penambahan lestin pada margarin
7. Dialisis
Dialisis adalah menghilangkan muatan koloid dengan
cara memasukkan koloid ke dalam membran
semipermeabel. Membran ini mempunyai pori-pori
yang mampu ditembus oleh ion, tetapi tidak mampu
ditembus partikel koloid. Bila kantong
semipermeabel tersebut dimasukkan ke dalam aliran
air, maka ion-ion yang keluar dari membran
semipermeabel akan terbawa aliran air, sedangkan
koloidnya masih tetap di dalam kantung
semipermeabel.

Proses dialisis:
1) Sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong
koloid yang bersifat semipermeabel.
2) Kantong koloid lalu diberi atau dimasukkan ke
tempat yang terdapat air yang mengalir.
Contoh Dialisis adalah sebagai
3) Air yang mengalir membawa ion-ion
berikut....
pengganggu dan molekul sederhana namun
Proses cuci darah
tidak membawa partikel-partikel koloid.
Memisahkan ion-ion sianida dan
tepung tapioka
Pembuatan Koloid
Kestabilan Koloid
Terdapat beberapa gaya pada sistem koloid yang menentukan kestabilan
koloid, yaitu sebagai berikut :
a. Gaya pertama ialah gaya tarik – menarik yang dikenal dengan gaya London
– Van der Waals. Gaya ini menyebabkan partikel – partikel koloid berkumpul
membentuk agregat dan akhirnya mengendap.

b. Gaya kedua ialah gaya tolak menolak. Gaya ini terjadi karena
pertumpangtindihan lapisan ganda listrik yang bermuatan sama. Gaya tolak –
menolak tersebut akan membuat dispersi koloid menjadi stabil.

c. Gaya ketiga ialah gaya tarik – menarik antara partikel koloid dengan
medium pendispersinya. Terkadang, gaya ini dapat menyebabkan terjadinya
agregasi partikel koloid dan gaya ini juga dapat meningkatkan kestabilan
sistem koloid secara keseluruhan.
Aplikasi Koloid
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan dengan melarutkan gula
ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui system koloid karbon.
Partikel koloid akan menyerap zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid
tersebut menyerap zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat
berwarna putih.

2. Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negative.
Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan tawas yang
mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ioin-ion tersebut membantu agar
partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan
darah dapat lebih mudah dilakukan.
3. Penjernihan Air
Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air
yang berasal dari mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air
bersih jika tercemari. Seperti mengandung koloid tanah liat, lumpur, dan berbagai partikel
lainnya yang bermuatan negatif.
Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak minum, harus dilakukan beberapa langkah
agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan

4. Penghilang Kotoran pada Proses Pembuatan Sirup


pada industri pembuatan sirup, untuk menghilangkan pengotor biasanya digunakan putih
telur. Setelah gula larut, sambil diaduk ditambahkan putih telur sehingga putih telur
tersebut menggumpal dan meyerap pengotor. Selain putih telur, dapat juga digunakan zat
lain, seperti arang aktif.

5. Penggunaan Arang Aktif


Arang aktif merupakan contoh dari adsorpsi yang dibuat dengan cara memanaskan arang
dalam udara kering. Arang aktif memiliki kemampuan untuk menyerap berbagai zat. Obat
norit (obat sakit perut) mengandung zat arang aktif yang berfungsi menyerap berbagai zat
dan racun dalam usus. Arang aktif ini juga digunakan pada lemari es (untuk menghilangkan
bau).
Penggunaan Koloid dalam industri

Anda mungkin juga menyukai