Disusun oleh:
1. Damar Alam Al Abror (06)
2. Divya Rafiifah Anindita (08)
3. Muhammad Rafi Aldafli (17)
4. Satria Danendra Ardisyah P. (32)
I. LATAR BELAKANG
Saat mencampurkan garam dengan air, garam tidak dapat terlihat karena telah
larut dalam air dan menjadi larutan garam. Dalam larutan, zat terlarut tersebar
dalam bentuk partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan dari
mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra sekalipun. Larutan
merupakan sistem satu fase (homogen), ukuran partikel kurang dari 1 nm (10^-9
m). Larutan bersifat stabil dan tidak dapat disaring. Dalam kasus lain, saat
mencampurkan tepung terigu dengan air, tepung tidak sepenuhnya larut.
Walaupun diaduk, lama kelamaan tepung terigu dapat bersedimentasi. Campuran
seperti tepung terigu dengan air merupakan campuran suspensi. Suspensi bersifat
heterogen (dua fase). Ukuran partikel suspensi lebih besar dari 100 nm dan dapat
dipisahkan dengan penyaring.
III. TUJUAN
Mengetahui dan mempelajari apa itu koloid beserta jenis-jenisnya dan sifat-
sifatnya.
BAB 2
PEMBAHASAN
I. Pengertian Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat heterogeny (dua fase) antara dua zat atay
lebih yang dicampurkan, di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase
terdispersi) tersebar merata di dalam zat lain (medium pendispersi). Ukuran
partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa
diameter, Panjang, lebar, maupun tebal suatu partikel. Contoh dari koloid adalah
tinta, jelly, hairspray, dll.
B. Gerak Brown
Partikel-partikel koloid selalu bergerak terus menerus dan secara acak.
Gerak brown terjadi karena benturan partikel pendispersi dari segala arah.
Gerakan ini akan semakin cepat jika terjadi ukuran partikel koloid semakin
kecil. Adanya gerak brown dalam system koloid menyebbakan partikel-
partikel koloid tersebar merata dalam medium pendispersinya dan tidak
memisah meskipun didiamkan.
C. Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid menuju eketrode
di bawah oengaruh medan listrik. Muatan listrik terjadi karena penyerapan ion
pada permukaan koloid. Manfaat elektroforesis adalah menerima muatan yag
dimiliki suatu partikel, memproduksi barang industri yang terbuat dari karet
seperti sarung tangan.
D. Koagulasi
Koagulasi (penggumpalan) yaitu peristiwa pengendapan partikel-partikel
koloid sehingga fase terdispersinya terpisah dari medium pendispersinya.
Koagulasi disebabkan hilangnya kestabilan untuk mempertahankan partikel
agar tetap tersebar di medium pendispersi. Koagulasi dapat dilakjukan dengan
penambahan zat elektrolit dan cara mekanis (pendinginan, pemanasan,
pengadukan). Fungsi koagulasi yaitu sebagai penjernih air degan tawan,
pendinginan santan, pembentukan delta di daerah muara sungai, dll.
E. Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat sehingga partikel-partikel
zat tersebut menempel pada bidang penyerapan. Hal ini terjadi karena adanya
gaya Tarik molekul-molekul pada permukaan absorban. Adsorpsi
dimanfaatkan untuk hal-hal seperti proses pemutihan gula pasir pada industri
gula dengan tanah diatom dan arang tulang, penjernihan air keruh dengan
tawan, adsorbs koloid humus oleh koloid tanah liat, dll.
Perbedaan antara koloid liofil dan liofob adalah, koloid liofil lebih mudah
dibuat, stabil, digumpalkan dengan penambahan elektrolit yang banyak, bersifat
reversible, efek tyndall terlihat samar karena partikel lebih halud, gerak brown
cepat, dan fase terdispersi pada umumnya zat organik. Sedangkan koloid liofob
kurang stabil sehingga diperlukan stabilizer, sukar dibuat, mudah digumpalkan
hanya dengan penambahan sedikit elektrolit, bersifat irreversible, efek tyndall
terlihat jelas sebab partikel lebih jelas, gerak brown lambat, dan fase terdispersi
pada umumnya zat anorganik.
Koloid dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari untuk proses apapun. Koloid juga
saling berhubungan antara larutan dan suspensi. Partikel koloid dapat menghamburkan
cahaya sehingga berkas cahaya yang melalui system koloid. Dapat diamati dari samping sifat
partikel koloid ini disebut efek tyndall. Koloid dibedakan menjadi 3 macam yaitu sol, emulsi,
dan buih. Koloid Koloid dapat mengadsorpsi ion atau zat lain pada permukaannya, dan oleh
karena luas permukaannya yang relative besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang
besar.