Anda di halaman 1dari 25

KOLOID

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Kurniati, M.Si


Dosen Mitra: Rissa Megavitry, S.Pd., M.Si

Kelompok 6 :

SALSA MAGRIYANTI (220208501010)


ST. MAISYAROH HAMBALI (220208501012)
DHYTA RESKY RAMADHANI (220208502011)
TOPIK PEMBAHASAN
01 sejarah koloid 05 ciri-ciri koloid

proses pembuatan
02 Pengertian koloid 06 koloid

03 jenis-jenis koloid 07 pemurnian koloid

koloid dalam
kehidupan sehari-
04 sifat-sifat koloid 08 hari
01
SEJARAH
KOLOID
Studi ilmiah tentang koloid berasal dari awal abad ke-19. Di antara investigasi penting
pertama adalah dari ahli botani Inggris Robert Brown. Selama akhir 1820-an, Brown
menemukan, dengan bantuan mikroskop, bahwa partikel-partikel kecil yang tersuspensi
dalam suatu cairan berada dalam gerakan acak yang terus-menerus. Fenomena ini, yang
kemudian disebut gerak Brown

Ahli kimia Skotlandia Thomas Graham, yang umumnya dianggap sebagai pendiri ilmu
koloid modern, menggambarkan keadaan koloid dan sifat-sifat pembedanya. Dalam
beberapa karya yang diterbitkan selama tahun 1860-an, Graham mengamati bahwa
difusivitas rendah, tidak adanya kristalinitas, dan kurangnya hubungan kimia biasa adalah
beberapa karakteristik koloid yang paling menonjol dan bahwa mereka dihasilkan dari
ukuran besar partikel penyusunnya.

Tahun-tahun awal abad ke-20 menyaksikan berbagai perkembangan penting dalam fisika
dan kimia, yang beberapa di antaranya tertera langsung pada koloid. Ini termasuk
kemajuan dalam pengetahuan tentang struktur elektronik atom, dalam konsep ukuran dan
bentuk molekul, dan wawasan tentang sifat solusi. dan Baru-baru ini, penelitian biologi dan
industri pada sistem koloid telah menghasilkan banyak informasi tentang pewarna,
deterjen, polimer, protein, dan zat lain yang penting bagi kehidupan sehari-hari.
02 PENGERTIAN
KOLOID
Termasuk didalamnya pengertian secara umum,
pengertian menurut para ahli dan pengertian sistem
koloid
Pengertian koloid

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase)


antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang
berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar
secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/
pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.
Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang,
lebar, maupun tebal dari suatu partikel.

Koloid merupakan dispersi partikel kecil dari satu material


ke dalam material lain. Berukuran kecil artinya bahwa
diameternya kurang dari 500 nm (sekitar panjang
gelombang sinar). Secara umum, partikel itu merupakan
kumpulan dari sejumlah atom atau molekul tetapi terlalu
kecil untuk dilihat dengan mikroskop optik biasa.
Pengertian koloid menurut para ahli
Ukuran partikel koloid menurut Purba
Menurut Purba antara 1–100 nm, yang dapat berupa
(2006:282) diameter, panjang, lebar, ataupun tebal
dari suatu partikel.

Menurut Retnowati Menurut Retnowati, koloid merupakan


suatu sistem dispersi yang ukuran
(2008:141) partikelnya itu lebih besar dari larutan,
namun lebih kecil dari suspensi.

Menurut Kamaludin Koloid terdiri dari dua bentuk, yakni :


(2010:422) 1. Fase terdispersi (zat yang didispersikan)
2. Medium pendispersi (medium yang
digunakan untuk mendispersikan)
Pengertian sistem koloid
Sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu
campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran
partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang
terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas
atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-
partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas
atau lebih. 8 Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar
seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul
makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai
diameter sekitar 6 x 10-7 .

Ciri-ciri sistem koloid sebagai berikut :


Koloid akan terakugulasi apabila ditambah larutan
Koloid mempunyai sifat elektrolit
Koloid termasuk campuran homogen
03
JENIS JENIS
KOLOID
1. Sol
Sol adalah dispersi koloid zat padat, cair atau gas. Dari ini yang terpenting adalah sol zat
padat dalam zat cair dan dalam bagian ini hanya akan dibicarakan hal tersebut. Sol dibagi
berdasarkan dispers mediumnya air, alkoholbila mediumnya alkohol. Sol disebut liofilik bila
partikel-partikelnya menarik pelarit dan disebut liofobik bila tidak menarik pelarut. Sol
hidrofobik dibuat dengan dua cara yaitu cara dispers dan cara kondensasi. Pada cara
dispers, partikel-partikel besar dipecah, hingga menjadi ukuran koloid. Sebaliknya pada cara
kondensasi, ion –ion atau molekul digabungkan menjadi partikel dengan ukuran koloid.
a. Cara dispers
b. Cara Kondensasi

2. Koloid Emulsi
Emulsi ialah dispers koloid cairan satu dalam cairan lainnya. Emulsi adalah suatu sistem
koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya berupa cairan yang tidak dapat
bercampur (mis : minyak dalam air) fase yang tidak bercampur akan segera memisah.
Contoh emulgaltor : galatin, kuning telur, kanji, madu alam, dsb. sayrat emulgaltor adalah
molekul-molekulnya mempunyai afinitas terhadap kedua cairan yang membentuk emulsi.
3. Koloid Buih
Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih
logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).
a. Buih Cair (Buih)
Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium
pendisperasi zat cair. Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa udara atao
karbondioksida yang terbetuk dari fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh dari adanya
zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorbsi ke daerah antar-fase dan mengikat gelembung-
gelembung gas sehingga diperoleh suatu kestabilan.
b. Buih padat adalah sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan denganmedium
pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga
(surfaktan).

4. gel atau jelly


Gel adalah sistem koloid yang fase terdispersinya berupa cairan, medium pendispersinya
berupa zat padat. Pada umumnya terjadi dari sol liofil (hidrofil) yang fase terdispersinya
mempunyai kemampuaan sangat kuat untuk menarik medium pendispersinya.
Berdasarkan sifatnya, gel dibedakan menjadi dua macam yaitu gel kenyal dan gel tidak
kenyal.
04 SIFAT SIFAT KOLOID
Efek Tyndall Gerak Brown
Sifat penghamburan cahaya oleh koloid Hal ini pertama kali oleh Robert Brown
ditemukan oleh John Tyndall, oleh karena itu (1773-1858), ia sedang mengamati butiran
sifat ini dinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall sari tumbuhan pada permukaan air dengan
digunakan untuk membedakan system koloid mikroskop. Gerakan Brown dapat diuraikan
dari larutan sejati, contohnya dalam sebagai berikut: partikel-partikel suatu zat
kehidupan sehari-hari dapat diamati dari senantiasa bergerak. Gerakan tersebut
langit yang tampak berwarna biru atau bersifat acak seperti pada zat cair dan gas.
terkadang merah. Ilustrasi efek tyndall: Semakin kecil ukuran partikel koloid,
semakin cepat gerak brown. Semakin besar
ukuran partikel, semakin lambat gerak
brown. Ilustrasi Gerak Brown:
Adsorpsi Koagulasi koloid
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel Partikel-partikel yang bersifat stabil karena
atau ion atau senyawa lain pada permukaan memiliki muatan listrik sejenis. Apabila
partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya muatan listrik itu hilang, makan partikel kooid
permukaan partikel. Sifat ini telah digunakan tersebut akan berabung membentuk
dalam berbagai proses seperti penjernihan gumpalan. Proses penggumpalan pertikel
air. Adsropsi pada Fe (OH)3. koloid dan pengendapannya disebut
koagulasi. Koagulasi biasanya digunakan
untuk perebusan teur, pembuatan yoghurt,
tahu, penjernihan air sungai. Ilustrasi sifat
:
koagulasi:

:
Muatan koloid

Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid. Semua partikel koloid memiliki
muatan sejenis (positif dan negetif). Maka terdapat gaya tolak menolak antar partikel
koloid. Partikel koloid 15 tidak dapat bergabung sehingga memberikan kestabilan pada
sistem koloid. Sistem koloid secara keseluruhan bersifat netral.

Koloid pelindung

Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari
proses koagulasi.
05
CIRI CIRI KOLOID
● Koloid memiliki beberapa ciri dan karakteristik yang
sangat unik. Berikut ini adalah ciri-cirinya :

● 1. Dispersi molekuler
● 2. Sifat campuran koloid merupakan heterogen.
● 3. Koloid tidak dapat disaring.
● 4. Dimensi partikel kurang dari 1 nm
● 5. Sistem koloid stabil diakibatkan oleh gaya tarik
menarik, yang menyebabkan partikel koloid
berkumpul membentuk agregat dan mengendap.
● 6. Sifat antar zat stabil
● 7. Diameter partikel berukuran antara 10-7 s.d 10-5
cm.
06 PROSES
PEMBUATAN
KOLOID
Ada dua metode pembuatan sistem dispersi koloid,yaitu metode kondensasi
dan metode dispersi. Pada metode kondensasi, ion atau molekul
digabungkan menjadi partikel besar berukuran koloid. Sebaliknya, pada
metode dispersi, partikel-partikel besar dipecah menjadi partikel-partikel
berukuran koloid dan kemudian didispersikan kedalam medium pendispersi.

Metode Kondensasi Metode Dispersi


Pembuatan koloid sol dengan metode ini Metode ini melibatkan pemecahan
pada umumnya dilakukan dengan cara kimia partikel-partikel kasar menjadi
(dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan berukuran koloid yang kemudian
redoks). Cara kimia tersebut bekerja akan didispersikan dalam medium
denganmenggabungkan partikel-partikel pendispersinya. Ada 3 cara dalam
larutan (atom, ion, atau molekul). metode ini, yaitu:
1. Reaksi dekomposisi rangkap 1. Metode Mekanik
2. Reaksi Hidrolisis 2. Metode Peptisasi
3. Reaksi reduksi-oksidasi 3. Cara busur bredig
4. Pengganti Larutan
07 PEMURNIAN
KOLOID
Seringkali terdapat zat-zat terlarut yang tidak diinginkan dalam suatu pembuatan suatu
sistem koloid. Partikel-partikel tersebut haruslah dihilangkan atau dimurnikan guna menjaga
kestabilan koloid. Ada beberapa metode pemurnian yang dapat digunakan, yaitu:

Elektrodialisis
1 2 Pada dasarnya proses ini adalah
proses dialysis di bawah pengaruh
Dialisis medan listrik.

Dialisis adalah proses 3


pemurnian partikel koloid Penyaring Ultra
dari muatan-muatan
yang menempel pada Penyaring ultra adalah penyaring
permukaannya. yang memiliki pori-pori yang sangat
halus atau membran dengan ruang
renik yang besarnya tertentu
sehingga tidak dapat dilalui oleh
partikel koloid
08
KOLOID DALAM
KEHIDUPAN
SEHARI HARI
Beberapa diantarannya adalah :
1 4 7
Pemutihan Gula Pembentukan delta Penggumpalan
di muara sungai lateks

2 5 8
Penggumpalan Pengambilan Sebagai deodorant
Darah endapan pengotor

3 6 9
Penjernihan Air Mengurangi polusi Sebagai bahan
udara makanan dan obat
KESIMPULAN
-Pada awal tahun abad 20 kolid sudah menjadi hal yang penting dalam fisika dan kimia
yang merupakan kemajuan dalam pengetahuan tentang struktur elektronik atom, dalam
konsep ukuran dan bentuk molekul, dan wawasan tentang sifat solusi. Koloid adalah suatu
campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat
yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat
lain (medium pendispersi/ pemecah).
-Sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu
campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel
terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm.
-Koloid mempunyai beberapa sifat diantaranya: Efek Tyndall, Gerak Brown, Adsorpsi,
Muatan koloid, Koagulasi koloid, Koloid pelindung.
-Koloid memiliki beberapa ciri dan karakteristik yang sangat unik. Seperti; Dapat disaring,
tapi dengan membrane semipermeabel saja, dua fase, Sifat antar zat stabil, Heterogen
dan Diameter partikel berukuran antara 10-7 s.d 10-5 cm.
-Kegunaan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang industri,
makanan, kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari koloid
sangat bermanfaat bagi kita.
TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai