Kelompok 6 :
proses pembuatan
02 Pengertian koloid 06 koloid
koloid dalam
kehidupan sehari-
04 sifat-sifat koloid 08 hari
01
SEJARAH
KOLOID
Studi ilmiah tentang koloid berasal dari awal abad ke-19. Di antara investigasi penting
pertama adalah dari ahli botani Inggris Robert Brown. Selama akhir 1820-an, Brown
menemukan, dengan bantuan mikroskop, bahwa partikel-partikel kecil yang tersuspensi
dalam suatu cairan berada dalam gerakan acak yang terus-menerus. Fenomena ini, yang
kemudian disebut gerak Brown
Ahli kimia Skotlandia Thomas Graham, yang umumnya dianggap sebagai pendiri ilmu
koloid modern, menggambarkan keadaan koloid dan sifat-sifat pembedanya. Dalam
beberapa karya yang diterbitkan selama tahun 1860-an, Graham mengamati bahwa
difusivitas rendah, tidak adanya kristalinitas, dan kurangnya hubungan kimia biasa adalah
beberapa karakteristik koloid yang paling menonjol dan bahwa mereka dihasilkan dari
ukuran besar partikel penyusunnya.
Tahun-tahun awal abad ke-20 menyaksikan berbagai perkembangan penting dalam fisika
dan kimia, yang beberapa di antaranya tertera langsung pada koloid. Ini termasuk
kemajuan dalam pengetahuan tentang struktur elektronik atom, dalam konsep ukuran dan
bentuk molekul, dan wawasan tentang sifat solusi. dan Baru-baru ini, penelitian biologi dan
industri pada sistem koloid telah menghasilkan banyak informasi tentang pewarna,
deterjen, polimer, protein, dan zat lain yang penting bagi kehidupan sehari-hari.
02 PENGERTIAN
KOLOID
Termasuk didalamnya pengertian secara umum,
pengertian menurut para ahli dan pengertian sistem
koloid
Pengertian koloid
2. Koloid Emulsi
Emulsi ialah dispers koloid cairan satu dalam cairan lainnya. Emulsi adalah suatu sistem
koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya berupa cairan yang tidak dapat
bercampur (mis : minyak dalam air) fase yang tidak bercampur akan segera memisah.
Contoh emulgaltor : galatin, kuning telur, kanji, madu alam, dsb. sayrat emulgaltor adalah
molekul-molekulnya mempunyai afinitas terhadap kedua cairan yang membentuk emulsi.
3. Koloid Buih
Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih
logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).
a. Buih Cair (Buih)
Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium
pendisperasi zat cair. Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa udara atao
karbondioksida yang terbetuk dari fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh dari adanya
zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorbsi ke daerah antar-fase dan mengikat gelembung-
gelembung gas sehingga diperoleh suatu kestabilan.
b. Buih padat adalah sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan denganmedium
pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga
(surfaktan).
:
Muatan koloid
Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid. Semua partikel koloid memiliki
muatan sejenis (positif dan negetif). Maka terdapat gaya tolak menolak antar partikel
koloid. Partikel koloid 15 tidak dapat bergabung sehingga memberikan kestabilan pada
sistem koloid. Sistem koloid secara keseluruhan bersifat netral.
Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari
proses koagulasi.
05
CIRI CIRI KOLOID
● Koloid memiliki beberapa ciri dan karakteristik yang
sangat unik. Berikut ini adalah ciri-cirinya :
● 1. Dispersi molekuler
● 2. Sifat campuran koloid merupakan heterogen.
● 3. Koloid tidak dapat disaring.
● 4. Dimensi partikel kurang dari 1 nm
● 5. Sistem koloid stabil diakibatkan oleh gaya tarik
menarik, yang menyebabkan partikel koloid
berkumpul membentuk agregat dan mengendap.
● 6. Sifat antar zat stabil
● 7. Diameter partikel berukuran antara 10-7 s.d 10-5
cm.
06 PROSES
PEMBUATAN
KOLOID
Ada dua metode pembuatan sistem dispersi koloid,yaitu metode kondensasi
dan metode dispersi. Pada metode kondensasi, ion atau molekul
digabungkan menjadi partikel besar berukuran koloid. Sebaliknya, pada
metode dispersi, partikel-partikel besar dipecah menjadi partikel-partikel
berukuran koloid dan kemudian didispersikan kedalam medium pendispersi.
Elektrodialisis
1 2 Pada dasarnya proses ini adalah
proses dialysis di bawah pengaruh
Dialisis medan listrik.
2 5 8
Penggumpalan Pengambilan Sebagai deodorant
Darah endapan pengotor
3 6 9
Penjernihan Air Mengurangi polusi Sebagai bahan
udara makanan dan obat
KESIMPULAN
-Pada awal tahun abad 20 kolid sudah menjadi hal yang penting dalam fisika dan kimia
yang merupakan kemajuan dalam pengetahuan tentang struktur elektronik atom, dalam
konsep ukuran dan bentuk molekul, dan wawasan tentang sifat solusi. Koloid adalah suatu
campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat
yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat
lain (medium pendispersi/ pemecah).
-Sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu
campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel
terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm.
-Koloid mempunyai beberapa sifat diantaranya: Efek Tyndall, Gerak Brown, Adsorpsi,
Muatan koloid, Koagulasi koloid, Koloid pelindung.
-Koloid memiliki beberapa ciri dan karakteristik yang sangat unik. Seperti; Dapat disaring,
tapi dengan membrane semipermeabel saja, dua fase, Sifat antar zat stabil, Heterogen
dan Diameter partikel berukuran antara 10-7 s.d 10-5 cm.
-Kegunaan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang industri,
makanan, kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari koloid
sangat bermanfaat bagi kita.
TERIMA KASIH !