Anda di halaman 1dari 15

Nama

Kelompok
1. Alifah
Ullyanti (04 )

2. Lisa
Alfiani
Hidayah (14)

3. Melinda
Dwi A.F.H
(16)
BAB 6
SISTEM KOLOID
A. Komponen dan Pengelompokan Sistem
Koloid
 Larutan adalah campuran antara air dan
gula,artinya suatu campuran yang molekul zat
1. Komponen

terlarutnya(gula)menyebar merata dalam molekul


pelarut (air). Contoh : alkohol, air laut, cuka, sirup, dll.
Koloid

 Koloid adalah campuran antara aid dan susu,yaitu


antara campuran homogen dan campuran
heterogen.contoh : kabut,tinta,asap,dll.

 Suspensi kasar adalah campuran pasir dan air,yaitu


campuran yang terdiri dari dua bagian yaitu endapan
dan filtrat(campuran heterogen)
Ciri ciri Larutan, Koloid, dan Suspensi
• Homogen tidak dapat di bedakan dengan mikroskop ultra.
• Jernih.
• Satu fase.
• Tidak dapat di saring.
Larutan • Tidak memisah (stabil)
• Diameter partikel <10^-7 cm.

• Tampak Homogen, dengan mikroskop ultra tampak heterogen.


• Tidak Jernih..
• Dua fase.
• Dapat di sring kertas saring ultra.
Koloid • Umumnya stabil.
• Diameter partikelnya 10^-7 – 10^-5 cm.

• Heterogen.
• Tidak jernih.
• Dua fase.
Suspensi • Dapat di saring kertas saring ultra.
• Tidak stabil.
• Diameter partikel > 10^5 cm.
2. Sistem Koloid
 Sistem koloid di bagi menjadi dua bagian yaitu versi terdispersi (zat
terlarut) dan medium, pendispersasi (pelarut).
 Keduanya terdiri dari tiga fase/wujud yaitu padat, cair, dan gas yang
bersatu.
Fase Medium
No
Terdispers Pendisper Nama Koloid Contoh
.
i si
1. Padat Padat Sol padat Perunggu, baja
2. Padat Cair Sol Cat, tinta, losion
3. Padat Gas Aerosol padat Asap, debu di udara
4. Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, jeli
5. Cair Cair Emulsi cair Susu, santan
6. Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan
7. Gas Padat Busa padat Batu apung, busa jok
8. Gas Cair busa/buih Buih sabun/sampo
B. Pembuatan Sistem Koloid Dengan
Cara Kondensasi dan Dispersi
1.Cara kondensasi
Cara kondensasi adalah dengan mengubah partikel partikel larutan yang terdiri dari
molekul molekul atau ion ion menjadi partikel koloid.
Contoh : reaksi redoks : 2H2S(g) + SO2(aq) -> 2H2O(l) + 3S(koloid)
reaksi hidrolisis : FeCl3(aq) + 3H2O(l) -> Fe(OH)3(koloid) + 3HCL(aq)
reaksi dekomposisi rangkap : AgNO3(aq) + NaCl(aq) -> AgCl(koloid) +
NaNO3(aq)
reaksi pergantian pelarut : S + alkohol + air -> S(koloid)
2. Cara dispersi
Cara dispersi yaitu pembuatan koloid dari suspensi kasar. Cara dispersi
dibedakan menjadi empat sebagai berikut :

A. CARA MEKANIK
Contoh : belerang halus + air -> sol belerang

B. CARA PEPTISASI
Contoh : endapan Al(OH)3 oleh AlCl3 terpeptisasi menjadi koloid Al(OH)3

C. CARA BUSUR BREDIG ( ELEKTRODISPERSI)


Cara ini biasa untuk membuat sol logam.

D. CARA HOMOGENISASI
Cara ini sering digunakan pada pengolahan susu.
C. Sifat Sifat Koloid dan Penerapannya
1. Efek Tyndall dan Gerak Brow
Efek tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Ditemukan oleh John tyndall. contoh efek tyndall adalah sorot lampu mobil
pada malam hari saat ada debu,asap,atau kabut,sinar matahari yang melalui
celah daun,terjadinya warna biru pada siang hari dan warna merah/jingga
dilangit saat matahari terbenam.
partikel-partikel koloid selalu bergerak terus-menerus dan secara
acak.gerakan ini dinamakan dengan gerak brown,yang ditemukan Robert
Brown. Gerak acak/brown ini terjadi karena benturan partikel pendispersi
dari segala arah.
Gerak brown dipengaruhi oleh ukuran partikel dan suhu sebagai berikut :
 Gerak brown semakin cepat bila semakin kecil ukuran partikel –partikel
koloidnya
 Gerak brown semakin cepat bila semakin tinggi suhu koloid.
 Gerak brown semakin lambat bila semakin besar ukuran partikel koloid
 Gerak brown semakin lambat bila semakin rendah suhu koloid.
Ilustrasi Efek Tyndal dan Gerak Brown
2. Muatan listrik pada partikel partikel
koloid
Adanya muatan listrik dijelaskan pada peristiwa peristiwa berikut :
a) Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid menuju
elektrode dibawah pengaruh medan listrik.terjadi karena penyerapan ion
pada permukaan koloid.manfaat elektroforesis sebagai berikut :
 Menerima muatan yang dimiliki suatu partikel
 Memproduksi barang industri yang terbuat dari karet,misalnya
sarung tangan
 Mengurangi zat pencemar udara yang dihasilkan dunia industri
dengan metode cottrell
b) Koagulasi
Koagulasi (penggumpalan)yaitu peristiwa pengendapan partikel partikel
koloid sehingga fase terdispersinya terpisah dari medium
pendispersinya.disebabkan karena hilangnya kestabilan untuk
mempertahankan partikel agar tetap tersebar di medium pendispersi.
Koagulasi sering digunakan untuk proses proses berikut :
 Penjernihan air dengan penambahan tawas (K2SO4.Al2(SO4)3).
 Proses pendinginan santan.
 Pengolahan karet dari lateks(pengumpulan lateks dengan asam cuka )
 Pembentukan delta di daerah muara sungai
 Telur rebus dan pembuatan agar agar.

C) Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat sehingga partikel partikel zat
tersebut menempel pada bidang penyerapan.
Adsorpsi dimanfaatkan untuk hal hal berikut :
o Penggunaan norit (serbuk karbon)untuk penyembuhan sakit perut
o Proses pemutihan gula pasir pada industri gula dengan tanah diatom dan
arang tulang.
o Pewarnaan serat sutra,wol atau kapas dalam larutan Al2(SO4)3 pada industri
tekstil
o Proses penjernihan air keruh dengan tawas
o Pembersihan kotoran dengan sabun
o Adsorpsi koloid humus oleh koloid tanah liat
3.Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Molekul sabun memiliki dua bagian yaitu ujung berkutub yang bersifat hidrofilik(larut dalam air)dan
ujung tak berkutub (hidrofobik)yang tidak larut dalam air.ujung hidrofobik menyerap kotoran
minyak dan ujung hidrofilik melingkupi kotoran minyak dengan membentuk misel.
Dua jenis sol,yaitu sol liofil dan sol liofob. Sol liofil adalah sol yang zat terdispersinya dapat menarik
dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Sol liofob adalah sol yang zat terdispersinya tidak dapat
menarik dan tidak dapat mengadsorpsi molekul mediumnya.bila sol tersebut mediumnya air,disebut
sol hidrofil,contohnya kanji,protein,sabun,agar-agar,deterjen,dan gelatin. Sol hidrofob contohnya sol
sulfida,sol logam,dan sol belerang.
TABEL PERBEDAAN KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB
NO. KOLOID LIOFIL KOLOID LIOFOB
1. Stabil Kurang stabil
2. Kekentalan tinggi Kekentalan rendah
3. Sukar diendapkan Mudah diendapkan
4. Dapat dibuat gel Tidak semua dapat dibuat gel
5. Mengadsorpsi molekul Mengadsorpsi ion
6. Kurang menunjukan efek tyndall Efek tyndall sangat jelas
7. Dibuat dengan cara dispersi Dibuat secara kondensasi
8. Gerak brown kurang jelas Gerak brown sangat jelas
9. Terdiri dari zat organik Terdiri dari zat anorganik
10. reversibel Tidak reversibel
4. Koloid Dalam Penjernihan Air
Dalam kehidupan sehari hari proses pengolahan air secara sederhana dapat dilakukan
melalui tiga tahap sebagai berikut:
A. Koagulasi/penggumpalan kotoran
B. Penyaringan
C. Disinfektan

Pengolahan air bersih di kota kota besar, pada prinsipnya sama dengan pengolahan air
sederhana. Mula mula air di alirkan ke bak prasedimentasi. Lumpur dibiarkan
mengendap alami kemudian dibuang melalui pompa.air dialirkan ke bak ventury. Di bak
inilah ditambahkan tawas dan gas klorin , sedangkan untuk menghilangkan
bau,warna ,rasa,dan zat organik dalam air digunakan karbon aktif.
Selanjutnya air dialirkan ke accelator. Disinilah koagulasi terjadi.semua kotoran
menggumpal membentuk flok flok. Air setengah bersih dialirkan ke bak saringan
pasir,dan flok akan bertahan . Air dari bak pasir kemudian di alirkan ke siphon . Disinilah
kapur dan gas klorin ditambahkan dan dari siphon ini air dialirkan ke konsumen.
Skema Proses Penjernihan Air
SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KITA
TERIMA KASIH....!!

Anda mungkin juga menyukai