Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN

KEPERAWATAN Ns. Irna Kartina MSN

BERDUKA
OUTLINE
Memahami
berduka • Definisi
/kehilangan

Fase-fase
berduka

Asuhan • Berdasar SDKI


• Asuhan
keperawatan Keperawatan
Berduka Jiwa
BERDUKA/KEHILANGAN
DUKACITA (NANDA, 2018)
Adalah proses kompleks yang normal meliputi respon dan prilaku emosional, fisik,
spiritual, social dan intelektual , dimana seorang individu, keluarga dan komunitas
masukkan kerugian secara actual yang diantisipasi, atau dirasakan ke dalam
kehidupan sehari-hari mereka.

SDKI (2017)
Berduka adalah respon psikososial yang ditunjukan oleh klien sebagai akibat dari
kehilangan, baik kehilangan orang, objek, fungsi, bagian tubuh atau hubungan
PENYEBAB BERDUKA
1. Kematian anggota keluarga
2. Antisipasi kematian keluarga atau orang yang berarti
3. Kehilangan objek, pekerjaaan , fungsi, status, bagian tubuh, hubungan social)
4. Antisipasi kehilangan ( objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan
social)
DEFINISI SECARA KARAKTER
Gejala dan tanda Mayor:
Subjektif
•Merasa sedih,
•Merasa bersalah atau menyalahkan
orang lain,
•Tidak menerima kehilangan,
•Merasa tidak ada harapan
Objektif
• Menangis
•Pola tidur berubah
•Tidak mampu berkonsentrasi
DEFINISI SECARA KARAKTER
Gejala dan tanda Minor:
Subjektif
Mimpi buruk/ pola mimpi berubah
Merasa tidak berguna
Fobia
Objektif
Marah
Tampak Panik
Fungsi Imunitas terganggu
KONDISI KLINIS TERKAIT
Kematian anggota keluarga atau orang terdekat
Amputasi
Cedera medula spinalis (SDKI, 2017)
Kondisi kehilangan perinatal
Penyakit terminal dan kronis
Putus Hubungan Kerja
FASE BERDUKA (KUBLER-
ROSS,
Denial
1969)
Anger
/Isolation

Acceptanc
Bargaining
e

Depression
PLEASE KEEP IN MIND THAT EVERYONE GRIEVES
DIFFERENTLY
1. DENIAL & ISOLATION

Pada rerata orang ini adalah reaksi pertama saat terjadinya kehilangan dan berduka
 Denial merupakan common defense mechanism dari manusia
 Ditandai dengan “This isn’t happening, this can’t be happening,”
2. ANGER
 As the masking effects of denial and isolation begin to wear, reality and its
pain re-emerge
 Aksi marah yang sering diungkapkan oleh klien/pasien dalam menyembunyikan
ketidakterimaannya terhadap kehilangan.
 Perawat harusnya : memberikan waktu untuk mnyampaiakn rasa marahnya, diam
dan menjawab sederhana pada pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
3. BARGAINING
 Reaksi yang normal pada setiap klien/pasien di saat mengalami
kehilangan/berduka
 ditandai dengan ungkapaian serangkaian kalimat tawar menawar pada dirinya atau
orang lain dengan formasi kata-kata “ seandanya saja…”
Guilt often accompanies bargaining ( Rasa bersalah sering hadir difase ini)
4. DEPRESSION
Dua jenis depresi terkait dengan keadan berduka/berkabung:
 Depresi terkait kebutuhan dengan momen berkabung seperti ritual pengburan
( harga penguburan, acara dan tradisi yang membutuhkan biaya)
 Depresi yang lebih bersifat pribadi, rasa depresi yang berbentuk kekawatiran akan
kesiapan diri dengan keadaan yang baru paska kejadian berduka.
Perawat pada fase ini, dibutuhkan memberikan dukungan , bisa berupa sentuhan
atau pelukan.
5. ACCEPTANCE

 Kondisi menerima, yang membutuhkan


waktu yang berbeda-beda untuk setiap
orang.
 Acceptance doesn’t mean happy
TIDAK SEMUA AKAN
BERURUTAN
PERKEMBANGAN TEORI

David Kressler has discussed


an additional two stages (*
denotes the additional two
stages)
The American Association of Critical Care Nurses :
Merumuskan suatu tekniq yang bisa digunakan untuk menghadapi klien/pasien
dimasa berduka nya , “ NURSE”
CONTOH “NURSE” DALAM
BAHASA INDONESIA
Ketika klien, pasien atau keluarga nya menyampaikan “ ini sangat berat” atau “ ini diluar
dugaan saya”
Sebagai perawat kita bisa bereaksi :

Name ( Klarifikasi pernyataan atau apa yang dirasakan): “ iya , and amerasa ini berat/diluar
dugaan”
Understand (mencoba memahami ) : “ Benar adanya , banyak yang terjadi dan berat, apa
ada yang bisa saya lakukan untuk anda?”
Respect : “ Saya terkesan denganusaha yang anda lakukan dlam menghadapi kenyataan ini”
Support : Saya akan ada dishift ini bila anda membutuhkan bantuan saya “
Explore : Bila boleh saya tau, dengan keadaan ini bagian yang paling berat menurut ibu
adalah bagian mana ya bu?
ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan Asuhan Keperawatan :
Kognitif , Klien mampu :
Memahami proses kehilangan yang dialami
 Mengetahui cara mengatasi kehilangan
Afektif, Klien mampu
Merasakan manfaat Latihan
Merasa Mampu beradaptasi dengan keadaan
 Merasakan lebih optimis
Psikomotor, Klien mampu :
Menyadari respon kehidupan
Menyebutkan fakta-fakta kehilangan
Melakukan manjemen rasa marah
Melatih diri bergerak dari harapan ke
realita
Melatih diri melihat aspek positif
Melatih rencana yang baru
TUJUAN & HASIL YANG DIHARAPKAN

1.Klien mampu menyatakan secara verbal perilaku-perilaku yang berhubungan dengan


tahap-tahap berduka
2.Klien mampu mengakui posisinya sendiri dalam proses berduka
3.Klien mampu secara mandiri menentukan pemecahan masalah berhubungan dengan
kehilangan yang dialaminya
4.Klien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi-emosi dan perilaku-perilaku yang
berlebihan berhubungan dengan disfungsi berduka dan mampu melaksanakan aktivitas
kehidupannya sehari-hari secara mandiri
TINDAKAN
KEPERAWATAN
Berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
(2017)
Intervensi Utama
Dukungan proses berduka
Dukungan emosional
Intervensi Pendukung
Dukungan kelompok
Dukungan
 keluarga
Dukungan keyakinan
Dukungan memaafkan
TINDAKAN KEPERAWATAN ..
Intervensi Pendukung (lanjutan)

Dukungan Pelaksanaan Ibadah Pencegahan Penggunaan Zat


Dukungan Perasaaan Bersalah Promosi Koping
 Dukungan Spiritual Terapi keluarga
 Konseling Terapi Reminisens
Manajemen Mood Terapi Sentuhan
 Manajemen Pengendalian Marah
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan pada Klien (oleh perawat
Ners) ( Keliat dkk, 2019)
Kaji tanda dan gejala berduka dan Latih melalui Tahapan
identifikasi kehilangan yang terjadi 1. Mengingkari : Diskusikan fakta-fakta kehilangan
Jelaskan proses terjadinya berduka 2. Marah : Latih relaksasi dan mengekspresikan
sesuai dengan tahapannya (Denial emosi dengan konstruktif
(mengingkari), Anger (marah), 3. Tawar-menawar : Diskusikan harapan/rencana
Bargaining( Tawar-menawar), yang ingin diwujudkan
Depression dan Acceptance (menerima) 4. Depresi : latih mengidentifikasi aspek positif dari
kehilangan dan kehidupan yang masih dijalani
5. Menerima : Latih melakukan kegiatan sehari-
hari dengan pendampingan.
TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA
 Kaji masalah yang dirasakan keluarga
dalm merawat klien yang berduka
Jelaskan pengertian , tanda dan gejala, Latih keluarga menciptakan suasana
dan proses tahapan berduka serta yang mendukung proses adptasi pada
mmeutuskan cara merawat kehilangan
 latih keluarga cara mendampingi Diskusikan tanda dna gejala berduka
klien/pasien yang belum selesai dan memerlukan
rujukan segera ke fasilitas pelayanan
Kesehatan, khusunya bersedih lebih dari
2 pekan.
TINDAKAN KEPERAWATAN
KOLABORASI

1. Melakukan kolaborasi dengan dokter jika ditemukan tanda dan


gejala depresi dengan menggunakan ISBAR dan TBaK
2. Melakukan terapi obat : edukasi 8 benar
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat
DISCHARGE PLANNING
1. Menjelaskan rencana persipan paska rawat di rumah untuk memandirikan pasien
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan
3. Melakukan rujukan ke fasilitas Kesehatan ( Rujuk Balik)
EVALUASI
1. Penurunan tanda dan gejala berduka
2. Peningkatan kemampuan klien mengatasi keadaan
berduka
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat
klien berduka
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Rujuk klien dan keluarga ke fasilitas Kesehatan di komunitas yang terkait
2. Rujuk klien dan keluarga ke kelompok pendukung dan instant pendukung yang
tersedia di masyarakat.
REFRENSI
•PPNI ,2019. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
•Axelord, 2020. The 5 Stages of Grief & Loss
https://psychcentral.com/lib/the-5-stages-of-loss-and-grief/
•Sombans S, Ramphul K, Sonaye R. The Impact of a Sibling's Death in Intensive Care Unit: Are We
Doing Enough to Help Them? Cureus. 2018 Apr 22;10(4):e2518. 
• Sewell KW, Prosser-Dodds L, Hogan NS. Intuitive and Instrumental Grief: A Study of the
Reliability and Validity of the Grief Pattern Inventory. Omega (Westport). 2020 Sep;81(4):532-
550. [
•Kongsuwan W, Khaw T, Chaiweeradet M, Locsin R. Lived Experience of Grieving of Thai
Buddhist Husbands Who Had Lost Their Wives From Critical Illness. J Nurs Scholarsh. 2019
Jul;51(4):390-398. 
•Keliat, Budi Anna at al , 2019, Asuhan keperawatn Jiwa , EGC, Jakarta .

Anda mungkin juga menyukai