GANGGUAN PSIKOSOSIAL
Di Susun Oleh :
2020
i
LEMBAR PNGESAHAN
Adapun rincian laporan pendahuluan tercantum dalam laporan ini. Telah diperiksa
dan disetujui sebagai tugas dalam prektik klinik Keperawatan jiwa
2
KATA PENGANTAR
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan semua pihak yang membacanya.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
atau kematian. Perasaan pribadi, nilai dan pengalaman pribadi mempengaruhi
seberapa jauh perawat dapat mendukung klien dan keluarganya selama
kehilangan dan kematian (Potter & Perry, 2005).
1.2 Tujuan
1. Mengkaji data yang terkait masalah kehilangan dan berduka
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Membuat rencana tindakan keperawatan
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dan keluarga
5. Mendemonstrasikan cara menerima proses kehilangan dan berduka.
6. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani
masalah kehilangan dan berduka.
7. Mendokumentasikan tindakan keperawatan dan evaluasi yang telah Anda
lakukan dengan prinsip SOAP ( Subyektif, Obyektif, Analisis, dan
Planning)
5
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 BERDUKA
2.1.1 Definisi Berduka
6
c. Berduka yang rumit, dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke
tahap berikutnya,yaitu tahap kedukaan normal.Masa berkabung seolah-
olah tidak kunjung berakhir dan dapat mengancam hubungan orang yang
bersangkutan dengan orang lain.
a) Harapan
b) Berpartisipasi.
Memberi perawatan
c) Support
d) Kebutuhan spiritual.
7
2.1.4 Teori dari Proses Berduka
Tidak ada cara yang paling tepat dan cepat untuk menjalani proses
berduka. Konsep dan teori berduka hanyalah alat yang hanya dapat
digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan emosional klien dan
keluarganya dan juga rencana intervensi untuk membantu mereka
memahami kesedihan mereka dan mengatasinya. Peran perawat adalah
untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka, mengenali
pengaruh berduka terhadap perilaku dan memberikan dukungan dalam
bentuk empati.
1. Teori Engels
Menurut Engel (1964) proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat
diaplokasikan pada seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal.
8
d) Fase IV
e) Fase V
2. Teori Kubler-Ross
Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler-Ross (1969) adalah
berorientasi pada perilaku dan menyangkut 5 tahap, yaitu sebagai berikut:
a) Penyangkalan (Denial)
Individu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa-apa dan dapat menolak
untuk mempercayai bahwa telah terjadi kehilangan. Pernyataan seperti
“Tidak, tidak mungkin seperti itu,” atau “Tidak akan terjadi pada saya!”
umum dilontarkan klien.
b) Kemarahan (Anger)
c) Penawaran (Bargaining)
Individu berupaya untuk membuat perjanjian dengan cara yang halus atau
jelas untuk mencegah kehilangan. Pada tahap ini, klien sering kali mencari
pendapat orang lain.
9
d) Depresi (Depression)
Terjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak nyata dari makna
kehilangan tersebut. Tahap depresi ini memberi kesempatan untuk berupaya
melewati kehilangan dan mulai memecahkan masalah.
e) Penerimaan (Acceptance)
3. Teori Martocchio
Martocchio (1985) menggambarkan 5 fase kesedihan yang
mempunyai lingkup yang tumpang tindih dan tidak dapat diharapkan.
Durasi kesedihan bervariasi dan bergantung pada faktor yang
mempengaruhi respon kesedihan itu sendiri. Reaksi yang terus menerus dari
kesedihan biasanya reda dalam 6-12 bulan dan berduka yang mendalam
mungkin berlanjut sampai 3-5 tahun.
4. Teori Rando
Rando (1993) mendefinisikan respon berduka menjadi 3 katagori:
a. Penghindaran
b. Konfrontasi
Pada tahap ini terjadi luapan emosi yang sangat tinggi ketika klien
secara berulang-ulang melawan kehilangan mereka dan kedukaan
mereka paling dalam dan dirasakan paling akut.
10
c. Akomodasi
Pada tahap ini terjadi secara bertahap penurunan kedukaan akut dan
mulai memasuki kembali secara emosional dan sosial dunia sehari-hari
dimana klien belajar untuk menjalani hidup dengan kehidupan mereka.
a. Pengingkaran
b. Marah
c. Tawar-Menawar
11
untuk membuat kesepakatan secara halus atau terang-terangan seolah
kehilangan tersebut dapat dicegah.Individu mungkin berupaya untuk
melakukan tawar-menawar dengan memohon kemurahan Tuhan.
d. Depresi
e. Penerimaan
12
2.2 KEHILANGAN
2.2.1 Definisi Kehilangan
Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat
dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik
sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga
terjadi perasaan kehilangan (Hidayat, 2012) Berduka adalah respon individu
terhadap kehilangan. Lama proses berduka sangat individual dan dapat terjadi
sampai beberapa tahun, fase akut berduka biasanya berlangsung 6- 8 minggu
dan penylesaian respon kehilangan atau berduka secara menyeluruh
memerlukan waktu 1bulan sampai 3 tahun. (Kelliat:89;2007).
13
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehilangan Antara lain :
a) Perkembangan
Anak- anak. :
1. Belum mengerti seperti orang dewasa, belum bisa merasakan.
2. Belum menghambat perkembangan.
3. Bisa mengalami regresi
Orang Dewasa : Kehilangan membuat orang menjadi mengenang
tentang hidup,tujuan hidup, Menyiapkan diri bahwa kematian
adalah hal yang tidak bisa dihindari.
b) Keluarga.
d) Pengaruh Kultural.
e) Agama.
14
f) Penyebab Kematian.
b) Berpartisipasi.
Memberi perawatan
c) Support
d) Kebutuhan spiritual.
15
2) Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan,
misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK, menyebabkan
perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.
2.2.5 Jenis-jenis Kehilangan
1) Kehilangan seseorang yang dicintai ( ACTUAL LOSS )
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau
orang yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress
dan mengganggu dari tipe-tioe kehilangan, yang mana harus
ditanggung oleh seseorang.
Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang
dicintai. Karena keintiman, intensitas dan ketergantungan dari
ikatan atau jalinan yang ada, kematian pasangan suami/istri atau
anak biasanya membawa dampak emosional yang luar biasa dan
tidak dapat ditutupi.
Contoh : kehilangan anggota badan , kehilngan suami/ istri ,
kehilangan pekerjaan.
2) Kehilangan yang ada pada diri sendiri ( LOSS OF SELF )
Bentuk lain dari kehilangan adalah kehilangan diri atau
anggapan tentang mental seseorang. Anggapan ini meliputi
perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kemampuan fisik
dan mental, peran dalam kehidupan, dan dampaknya.
Kehilangan dari aspek diri mungkin sementara atau menetap,
sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain yang dapat hilang
dari seseorang.
Contoh : misalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia
muda, fungsi tubuh.
3) Kehilangan objek eksternal Kehilangan objek eksternal
misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama-sama,
perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka yang
16
dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang tergantung
pada arti dan kegunaan benda tersebut.
4) Kehilangan lingkungan yang dikenal Kehilangan diartikan
dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal
termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dalam
waktu satu periode atau bergantian secara permanen.
Contoh : pindah kekota lain, maka akan memiliki tetangga
yang baru dan proses penyesuaian baru.
5) Kehilangan kehidupan/ meninggal Seseorang dapat
mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan respon
pada kegiatan dan orang disekitarnya, sampai pada kematian
yang sesungguhnya. Sebagian orang berespon berbeda
tentang kematian
2.2.6 Rentang Respon Kehilangan
Denial Anger Bergaining Depresi Acceptance
1) Fase denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu
terjadi ”.
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan
pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah.
2) Fase anger / marah
a. Mulai sadar akan kenyataan
b. Marah diproyeksikan pada orang lain
c. Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur,
tangan mengepal.
d. Perilaku agresif.
3) Fase bergaining / tawar- menawar.
Verbalisasi; “ kenapa harus terjadi pada saya ? “ kalau saja yang
sakit bukan saya “ seandainya saya hati-hati “.
17
4) Fase depresi
a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus
asa.
b. Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido
menurun.
5) Fase acceptance
a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang.
b. Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat
sembuh”, “ yah, akhirnya saya harus operasi.
2.2.7 Dampak Kehilangan
a. Pada masa anak-anak, kehilangan dapat mengancam kemampuan
untuk berkembang, kadang akan timbul regresi serta rasa takut
untuk ditinggalkan atau dibiarkan kesepian.“Lahir sampai usia 2
tahun” Tidak punya konsep tentang kematian. dapat mengalami
rasa kehilangan dan dukacita. Pengalaman ini menjadi dasar untuk
berkembangnya konsep tentang kehilangan dan dukacita.”2 sampai
5 tahun”Menyangkal kematian sebagai suatu proses yang normal.
Melihat kematian sebagai sesuatu dapat hidup kembali.
Mempunyai kepercayaan tidak terbatas dalam kemampuannya
untuk membuat suatu hal terjadi.“5 sampai 8 tahun”Melihat
kematian sebagai akhir, tidak melihat bahwa kematian akan terjadi
pada dirinya. Melihat kematian sebagai hal yang menakutkan.
Mencari penyebab kematian. “8 sampai 12 tahun”Memandang
kematian sebagai akhir hayat dan tidak dapat dihindari. Mungkin
tak mampu menerima sifat akhir dari kehilangan. Dapat mengalami
rasa takut akan kematian sendiri.
18
berisiko. Dengan serius mencari makna tentang hidup lebih sadar
dan tentang masa depan.
2.3 KEMATIAN
2.3.1 pengertian kematian
Kematian Secara etimologi death berasal dari kata deeth atau deth
yang berarti keadaan mati atau kematian. Sedangkan secara
defenitif,kematian adalah terhentinya fungsi jantung dan paru-paru secara
menetap, atau terhentinya kerja otak secara permanen. Ini dapat dilihat
dari tiga sudut permanen. Ini dapat dilihat dari tiga sudut pandang
tentang defenisi kematian yakni pandang tentang kematian
jaringan,kematian otak,dan kerusakan otak yang tidak dapat pulih,dan
kematian klinik, yakni kematian orang tersebut.
19
2.3.3 Tanda-tanda kematian
1) Mendekati kematian
b) Sulit berbicara
B. Sirkulasi Melemah
a) suhu tubuh pasien tinggi, tetapi kaki, tangan, dan ujung hidung
terasa dingin dan lembap
20
c) Kemampuan indera berangsur-ansur menurun
21
2.4 ASUHAN KEPERAWATAN BERDUKA
2.4.1 Pengkajian
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi duka cita klien:
apa yang dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan melalui perilaku.
Beberapa percakapan yang merupakan bagian pengkajian agar mengetahui
apa yang mereka pikir dan rasakan adalah :
4. Identitas klien
Melakukan perkenalan dan kontak dengan klien tentang : nama
mahasiswa,nama panggilan,nama klien,nama panggilan klien, tujuan,
waktu, tempat pertemuan,topik yang akan dibicarakan.tanyakakn dan
catat usia klien dan no rm, tanggal pengkajian dan sumber data yang
didapat.
5. Alasan masuk
Apa yang menyebabkan klien atau keluaraga datang,atau dirawat
dirumah sakit,biasanya berupa menyendiri (menghindar dari orang
lain),komunikasi kurang atau tidak ada,berdiam diri dikamar,menolak
interaksi dengan orang lain,tidak melakukan kegitan sehari-
hari,terpenden,perasaan kesepian,merasa tidak aman berada dengan
orang lain,merasa bosan dan lambat menghabiskan waltu,tidak
mampu berkonsentrasi,merasa tidak berguna dan merasa tidak yakin
dapat melangsungkan hidup.apakah sudah tahu penyakit
sebelumnya,apa yang sudah dilakukan keluarga untuk mengatasi
masalah ini
22
6. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon kehilangan
adalah:
- Faktor genetic: Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di daam
keluarga yang mempunyai riwayat depresi akan sulit
mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi suatu
permasalahan termasuk dalam menghadapi perasaan kehilangan
- Kesehatan jasmani: Individu dengan keadaan fisik sehat, pola
hidup yang teratur, cenderung mempunyai kemampuan mengatasi
stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang
mengalami gangguan fisik
- Kesehatan mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa
terutama yang mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan
perasaan tidak berdaya pesimis, selalu dibayangi oleh masa depan
yang suram, biasanya sangat peka dalam menghadapi situasi
kehilangan
- Struktur kepribadiaan : Individu dengan konsep yang negatif,
perasaan rendah diri akan menyebabkan rasa percaya diri yang
rendah yang tidak objektif terhadap stress yang dihadapi.
7. Faktor presiptasi
- Kehilangan kesehatan
- Kehilangan fungsi seksualitas
- Kehilangan peran dalam keluarga
- Kehilangan posisi di masyarakat
- Kehilangan harta benda atau orang yang dicintai
- Kehilangan kewarganegaraan
23
8. Mekanisme koping
9. Respon spiritual
- Kecewa dan marah terhadap tuhan
- Penderitaan karena ditinggalkan atau merasa ditinggalkan
- Tidak memilki harapan; kehilangan makna
10. Respon fisiologis
- Sakit kepala, insomnia
- Gangguan nafsu makan
- Berat badan turun
- Tidak bertenaga
- Palpitasi, gangguan pencernaan
- Perubahan sistem imune dan endokrin
11. Respon emosional
- Merasa sedih, cemas
- Kebencian
- Merasa bersalah
- Perasaan mati rasa
- Emosi yang berubah-ubah
- Penderitaan dan kesepian yang berat
- Keinginan yang kuat untuk mengembalikan ikatan dengan
individu atau benda yang hilang
- Depresi, apatis, putus asa selama fase disorganisasi dan keputusas
aan
- Saat fase reorganisasi, muncul rasa mandiri dan percaya diri
24
12. Respon kognitif
- Gangguan asumsi dan keyakinan
- Mempertanyakan dan berupaya menemukan makna kehilangan
- Berupaya mempertahankan keberadaan orang yang meninggal
- Percaya pada kehidupan akhirat dan seolah-olah yang meninggal
adalah pembimbing
13. Pemerikaan fisik
Memeriksa tanada-tanda vital,tinggi badan,berat badan,dan tanyakan
apaakah ada keluhan fisik yang dirasakan klien.
14. Psikososial
- Genogram
Genogram menggambarkan klien dengan keluarga,dilihat dri pola
komunikasi,pengambilan keputusan dan pola asuh.
- Konsep diri
Gambaran diri
Tanyakan persepsi klien terhadap klien terhadap tubuhnya,bagian
tubuh yang disukai.reaksi terhadap bagian tubuh yang tidak
disukai dan bagian yang disukai.pada klien dengan kehilangan
dan berduka, klien menolak mlihat dan menyentuh bagian tubuh
yang berubah atau tidak menerima perubahan tubuh yang telah
terjadi atau yang aan terajadi,menolak penjelasan perubahan
tubuh,persepsi negative tentang tubuh,preokupasi dengan bagian
tubuh yang hilang,mengungkapkan perasaan keputusan
,mengungkapkan ketakutan.
Identitas diri
Klien dengan kehilangan dan berduka mengalami ketidakpastian
memandang diri,sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu
mengambil keputusan.
Fungsi peran
Tugas atau peran klien dalam keluarga/pekerjaan/kelompok
masyarakat,kemampuan klien dalam melaksanakan fungsi atau
25
perannya,dan bagaimana perasaan klien akibat perubahan
tersebut.pada klien dengan kehilangan dan berduka bisa berubha
atau berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit,proses
menuah,putus sekolah,phk,perubahan yang terjadi saat klien sakit
dan dirawat.
Ideal diri
Harapan klien terhadap keadaan tubuh yang ideal, posisi, tugas,
peran dalam keluarga, pekerjaan atau sekolah, harapan klien
terhadap lingkungan, harapan klien terhadap penyakitnya,
bagaimana jika kenyataan tidak sesuai dengan harapannya.
Harga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri,rasa bersalah terhadap diri
sendiri,gangguan hubungan social,merendahkan
martabat,mencederai diri,dan kurang percaya diri
Hubungan sosial
Dalam setiap interaksi dengan klien,perawat harus menyadari
luasnya dunia kehidupan klien.siapa orang yang berarti dalam
kehidupan klien,tempat mengadu,berbicara,minta bantuan atau
dukungan baik secara material maupun non-material. Pada klien
kehilangan berduka sering menyendiri,cenderung menarik diri
dari lingkungan pergaulan,suka melamun,dan berdiam diri.
Spritual
Nilai dan keyakinan, kegiatan ibadah / menjalankan
keyakinan,kepuasan dalam menjalankan keyakinan.
- Status mental
Penampilan
Melihat penampilan klien dari ujung rambut sampai ujung
kaki.pada klien dengan kehlangan mengakami defisit keperawatan
diri (penampilan tidak rapi)
Pembicaraan
26
Tidak mampu melulai pembicaraan, berbicara hanya jika
ditanya.cara berbicara digambarkan dalam frekuensi (kecepatan,
cepat/lambat) volume (keras/lembut) jumlah (sedikit, membisu,
ditekan) dan karakteristiknya (gugup, kata-kata bersambung,
aksen tidak wajar). Pada pasien kehilangan dan berduka bisa
ditemukan cara berbicara yang pelan (lambat, lembut,
sedikit/membisu, dan menggunakan kata-kata simbolik).
Aktivitas motorik
Klien dengan kehilangan dan berduka cenderung lesu dan lebih
sering duduk menyendiri,berjalan pelan dan lemah.aktifitas
motorik menurun,kadang ditemukan hipoksinesia dan katalepsi.
Afek dan emosi
Klien dengan kehilangan dan berduka cenderung datar (tidak ada
perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan )dan tumpul (hanya bereaksi
bila ada stimulus emosi yang sangat kuat).
Interaksi selama wawancara
Klien dengan kehilangan dan berduka kontak mata kurang (tidak
mau menatap lawan biacara), merasa bosan dan cenderung tidak
kooperatif ( tidak konsentrasi menjawab pertanyaan pewawancara
dengan spontan). Emosi eksperesi sedih dan mengekspresikan
penolakan atau kesepian kepada orang lain.
Persepsi-sensori
Klien dengan kehilangan dan berduka berisiko mengalami
gangguan sensori/persepsi halusinasi.
Tingkat kesadaran
Pada klien dengan kehilangan dan berduka cenderung
bingung,kacau (perilaku yang tidak mengarah pada tujuan ) dan
apatis (acuh tak acuh ).
Memori
27
Klien tidak mengalami gangguan memori, dimana klien sulit
mengingat hal-hal yang telah terjadi oleh kareana menurunya
konsentrasi.
15. Tanda dan Gejala :
a. adanya ungkapan kehilangan
b. menangis
c. gangguan tidur
d. kehilangan nafsu makan
e. susah konsentrasi
f. karakteristik berduka yang berkepanjangan
g. Waktu mengingkari kenyataan kehilangan yang lama
h. sedih berkepanjangan
i. adanya gejala fisik yang berat
j. keinginan untuk bunuh diri
Isolasi diri
Berduka disfungsional
Kehilangan
28
2.4.3 Masalah Keperawatan
1. Kehilangan
2. Berduka Disfungsional
29
Intervensi keperawatan pada keluarga:
1. Mengenal masalah berduka pada pasien
2. Menjelaskan pada keluarga tentang cara merawat pasien dengan
berduka berkepanjangan
3. Mempraktekan pada keluarga cara merawat pasien dengan
berduka berkepanjangan
4. Mengevaluasi kemampuan pasien yang berduka
5. Melakukan rujukan
1. Tahapan
a). Mengingkari (Denial)
Tindakan keperawatan:
a. Marah (Anger)
Tindakan Keperawatan:
30
a. Bantu pasien/ keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah
suatu respon yang normal untuk merasakan kehilangan dan ketidak
berdayaan.
b. Tawar-menawar (Bergaining)
Tindakan Keperawatan:
c. Depresi
Tindakan Keperawatan:
31
e. Bersama pasien membahas pikiran negative yang sering
muncul
d. Penerimaan (Acceptance)
Tindakan Keperawatan:
a) pensiun
b) menutup rekening (buku bank)
32
Cara spiritual (berdoa, berserah diri)
33
DAFTAR PUSTAKA
34
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. F (P) Umur : 56 tahun Nomor CM :
II. Alasan Masuk
Keluhan Utama : Klien mengatakan merasa sangat berduka dan kehilangan
Faktor Precipitasi : Klien mengatakan bahwa klien merasa kesepian dan sedih akibat
ditinggal oleh salah satu anak lelakinya, terlebih lagi anak lelaki Ny.F tersebut tidak
sakit tetapi karena meminum air es yang ada di kulkas. Klien selalu meyalahkan
dirinya sendiri karena menyimpan es didalam kulkas, maka dari itu klien tidak mau
makan apapun. Klien juga sering menangis dan merenung sendirian.
III. Faktor Predisposisi
Riwayat Penyakit Dahulu : Klien mengatakan bahwa ia pernah kehilangan orang
yang dicintainya dan juga pernah kehilangan anaknya tetapi tidak sebesar ini usia
anaknyadan Ny.F tidak pernah merasa seperti saat ini.
Pengobatan sebelumnya : Klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi maupun
menggunakan obat obatan sebelumnya.
Trauma :
Penolakan tahun - - -
Jelaskan No 1,2,3 : Klien mengatakan ia merasa sangat kehilangan dan klien pernah
mengalami hal ini tapi tidak pernah sesedih ini.
35
Masalah Keperawatan :
V Berduka disfungsional
O lain –lain
36
Masalah Keperawatan :
O Risiko tinggi perubahan suhu tubuh O Perubahan perlindungan
O Defisit Volume cairan O Kerusakan integritas jaringan
O Perubahan Volume cairan O Perubahan membran mukosa oral
O Risiko tinggi terhadap infeksi O Kerusakan integritas kulit
V Perubahan nutrisi: <kebutuhan tubuh
O Perubahan eliminasi feses
O Perubahan nutrisi : >kebutuhan tubuh
O Perubahan pola eliminasi uri
O Perubahan nutrisi : Potensial > kebutuhan tubuh
O Lain – lain, jelaskan ................
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
KET:
Jelaskan : Klien tinggal serumah dengan suami dan ketiga anaknya 2 laki-laki dan
1 perempuan. Klien adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Klien saat ini
berusia 56 tahun. Hubungan klien dengan keluarganya sangat erat dan sangat
baik. Orang terdekatnya adalah sang suami dan anak kesayangannya adalah anak
yang meninggal tersebut.
Masalah Keperawatan :
37
O Koping keluarga : potensi untuk pertumbuhan
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Klien merasa tidak ada masalah dalam keadaan dirinya
b. Identitas diri : Klien adalah sebagai ibu rumah tangga, semenjak sang anak
lelaki meninggal klien lebih sering berdiam diri dikamar dan sering menangis
sendiri.
c. Peran : klien berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi segala
keperluan Ruamh.
d. Ideal diri : Klien berharap menyekolahkan semua anaknya setinggi-tingginya
karena dia merasa jangan sampai anak-anaknya seperti dirinya yang hanya
lulusan SMP
e. Harga diri : Klien merasa sangat terpuruk karena kehilangan anak Lelakinya
dan jarang berinteraksi dengan anak-anaknya. Bahkan klien sering murung
dan tiba tiba menangis saat berbicara kepada anak-anaknya saat mengingat
anak Lelakinya. Anak-anak dan suami klien selalu berusaha untuk
menenangkan dan menasehati klien yang sering berperilaku seperti ini.
Masalah Keperawatan :
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : klien saat ini hanya memilki Suami dan 2 anak ( lelaki
dan perempuan ) yang sangat berarti.
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat : klien mengatakan dulu sering
menceritakan semua hal kepada suami dan anak-anaknya, namun saat
bercerita kepada anaknya yaitu seringkali pada anak Lelakinya yang sudah
meninggal, karena yang paling dekat dengan Ny.F adalah anak lelakinya
yang sudah meninggal tersebut.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tidak mengikuti
kegiatan apapun diluar karena klien terus berkabung.
38
Masalah Keperawatan :
4. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama islam dan yakin kepada Allah SWT
b. Kegiatan Ibadah : klien mengatakan selalu menjalankan kewajibannya dalam
beribadah dan mengatakan bahwa dalam doanya klien terus berandai andai.
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
2. Pembicaraan :
O Cepat O Keras Ogagap OInkoherensi
Oapatis V lambat O Membisu
O Tidak mampu memulai pembicaraan
OLain-lain, : klien menjelaskan dengan sangat lambat dengan raut penuh
kesedihan , dan menatap kebawah jarang kontak mata dengan orang lain.
Masalah Keperawatan :
O Kerusakan Komunikasi O Kerusakan kom.verbal
39
3. Aktifitas Motorik
V Lesu O Tegang OGelisah OAgitasi TIK
OGrimas Otremor OKompulsif
OLain – lain, jelaskan : ...............................................................
Jelaskan : Klien tampak lesu dan murung. Klien bergerak dengan sangat pelan.
Masalah Keperawatan :
Jelaskan : klien berbicara dengan nada sendu terkadang juga merunduk lalu
tiba tiba menangis
Masalah Keperawatan :
O Lain-lain, jelaskan...
Masalah keperawatan :
O Risiko tinggi cidera O Risiko diri menciderai diri
O Risiko diri menganiaya diri O Ansietas
O Ketakutan O Isolasi sosial
40
V ketidakberdayaan ORisiko tinggi mutilasi diri
OLain-lain, jelaskan : ............................................
5. Interaksi selama wawancara :
O Bermusuhan O Tidak kooperatif
O Mudah tersinggung V Kontak mata kurang
O Defensif O Curiga
O Lain-lain, Jelaskan : klien selalu berbicara sambil menunduk dan tidak mau
kontak mata secara langsung.
Masalah Keperawatan :
O Kerusakan komunikasi O Risiko tinggi penganiayaan diri
V Kerusakan interaksi sosial O Risiko tinggi mutilasi diri
O Isoalsi sosial O Risiko tinggi kekerasan
O Risiko membahayakan diri
O Lain-lain, jelaskan......................................
6. Persepsi – Sensori :
Apakah ada gangguan : O ada V tidak ada
Halusinasi : OPendengaran OPenglihatan
Operabaan OPengecapan
O Penghidu
Masalah Keperawatan :
7. Proses Pikir:
Proses Pikir ( Arus dan Bentuk Pikir ) :
O Sirkumtasial O Tangensial O Blocking
O Kehilangan asosiasi O Flight of idea
41
OPengulangan pembicaraan/perseverasi
O lain-lain, jelaskan : perseverasi yaitu pembicaraan yang berulang-ulang
Jelaskan : klien membicrakan tentang kematian suaminya berulang-ulang dan
selalu menyalahkan dirinya berulang kali.
Isi Pikir :
O Obsesi O Hipokondria
O Depersonalisasi O Pikiran Magis
O Ide terkait
Waham :
O Agama O Somatik
O Kebesaran O Curiga
O Nihilistik O Sisip pikir
O Siar pikir O Kontrol Pikir
O Lain –lain, jelaskan : .................
Jelaskan : ...........................................................................................................
..
Masalah Keperawatan
O Perubahan proses pikir, jelaskan ..............................
8. Tingkat Kesadaran :
O Bingung O Sedasi
O Stupor
O Lain-lain, jelaskan ...................................
Adakah gangguan orientasi ( disorientasi ) :
O Waktu O Orang O Tempat
Jelaskan : .......................................................................................................
Masalah Keperawatan :
O Risiko tinggi cidera
O Perubahan Proses pikir, jelaskan ............
O Lain-lain, jelaskan .................................................................
9. Memori :
O Ganggun daya ingat jangka panjang
O Gangguan daya jangka menengah
O Gangguan daya ingat jangka pendek
42
O Koafabulasi
O Lain-lain, jelaskan..
Jelaskan : .............................................................................................................
Masalah Keperawatan :
O Perubahan proses pikir, jelaskan .............................
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung :
O Mudah beralih V tidak mampu berkonsentrasi
O tidak mampu berhitung sederhana
O Lain-lain, jelaskan ....................................................................
Jelaskan : klien selalu meminta pertanyaan untuk diulang dan tidak mampu
menjelaskan kembali pembicaraan yang sedang berlangsung
Masalah Keperawatan :
O Perubahan proses piker, jelaskan ……….
O Isolasi social
O Lain-lain, jelaskan ………...…………………………….
11. Kemampuan penilaian :
V Gangguan ringan O gangguan bermakna
O Lain –lain, jelaskan ..............
Jelaskan : klien dapat mengambil keputusan yang sederhana sedangkan pada
keputusan yang berat klien membutuhkan bantuan orang lain
12. Daya tilik diri :
O mengingkari penyakit yang diderita
O Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
V Lain-lain, jelaskan menyalahkan diri sendiri
Jelaskan : klien menyalahkan dirinya sendiri atas kematian anak lelakinya karena
menaruh es di dalam kulkas
Masalah Keperawatan :
O Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
O Perubahan proses pikir, jelaskan ................................................................
O Ketidakpatuhan O Lain-lain, jelaskan .....................................................
VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan :
Kemampuan memenuhi kebutuhan Ya Tidak
43
Makanan
Keamanan
Peawatan kesehatan
Pakaian
Transportasi
Tempat tinggal
Keuangan
Lain-lain
Jelaskan : Klien perlu dorongan dari keluarganya dalam melakukan aktivitas sehari-
hari supaya dapat mengalihkan masa berkabungnya
Masalah Keperawatan :
Mandi - -
Kebersihan - V
Makan - V
Ganti pakaian - -
Jelaskan : klien hanya perlu bantuan minimal dalam melakukan kebersihan dan
makan karena klien memerlukan dorongan dalam melakukan hal itu
Masalah Keperawatan :
44
O Perubahan pemeliharaan kesehatan O Sindroma deficit perawatan diri
Jelaskan : ............................................................................................................
b. Nutrisi :
* Apakah anda puas dengan pola makan anda? O Puas V Tidak puas
Bila tidak puas, jelaskan : karena klien merasa tidak nafsu makan
Masalah keperawatan :
c. Tidur :
* Apakah ada masalah tidur? O Tidak ada V Ada, jelaskan klien mengalami
insomnia dan terkadang masih selalu terbayang-bayang putranya.
45
* Apakah merasa segar setelah bangun tidur? OSegar V Tidak segar, jelaskan klien
merasa pusing saat bangun tidur
* Tidur malam jam : 23.00 bangun jam : 02.00 rata – rata tidur malam : 3-4 jam
* Apakah ada gangguan tidur? V Sulit untuk tidur O Bangun terlalu pagi
Jelaskan : klien merasa sulit tidur karena teringat saat-sata denag putranya dan
terkadang masih selalu terbayang-bayang putranya.
Masalah Keperawatan :
O Lain-lain, jelaskan.............................
46
2. Klien memiliki sistem pendukung :
- Keluarga : V Ya O Tidak - Teman sejawad : O Ya O Tidak
Jelaskan : klien hanya memiliki sistem pendukung keluarga yaitu Suami dan 2
anaknya ( Laki-laki dan Perempuan )
Masalah keperawatan :
47
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah Keperawatan :
48
O lain – lain, jelaskan ............................................................................................
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Jelaskan : faktor yang mempengaruhi klien saat ini adalah karena kehilangan orang yang
dicintai ( Putranya )
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
XII.ANALISA DATA
49
NO DATA MASALAH
50
XIV.POHON MASALAH
Isolasi diri
Berduka Disfungsional
Kehilangan
1. Berduka Disfungsional
AXIS
Masalah : Berduka
Label : Disfungsional
Aktual : Berduka
51
52
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny F
Duka cita 2x24 jam diharapkan marah, dan depresi. Mengetahui perasaan klien dan
klien dengan kriteia 2. Anjurkan untuk orang terdekatnya serta
hasil mengekspresikan kesedihan, menganjurkan
TUK : 1. Verbalisasi duka cita, rasa bersalah, dan pengekspresian perasaan
penerimaan ketakutan diantara klien, orang dapat memberikan dukungan
Klien dapat
meningkat terdekat, dan teman. yang tepat
menerima dan
memahami suatu 2. Kemampuan 3. Libatkan orang terdekat dalam Berbagi pengambilan keputusan
peristiwa menghargai diri pengambilan keputusan dan klinis dengan klien dan orang
(kehilangan) sendiri meningkat perencanaan untuk perawata terdekatnya akan menetapkan
secara sadar atau 3. Verbalisasi perasaan klien. hubungan terapeutik dan
tidak sadar untuk sedih dan bersalah 4. Atur kunjungan oleh individu mmberikan sesasi kontrol
53
menurunkan menurun atau hilang yang mengalami gangguan terhadap penatalaksanaan
kecemasan 4. Sikap menarik diri serupa. situasi kesehatan
sebagai proses menurun atau hilang 5. Kosultasikan dan rujuk ke Berbicara dengan orang lain
normal berduka
(PPNI T. P., 2019) perawat psikiatrik, pekerja sosial, yang memiliki perasaan dan
psikiater, dan pemuka agama ketakutan yang serupa dapat
(Doenges, 2018) membantu klien mencapai
penerimaan realita
Membantu klien dalam
menghadapi kedukacitaan
dari bantuan suportif dan
konseling dalam menghadapi
perubahan ini serta di masa
mendatang.
(Doenges, 2018)
54
a. Berduka Disfungsional
55
c. Tanyakan nama lengkap dan
klien
– tandanya.
kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya
TUK 3 :
56
orang lain dan orang lain manfaat bergaul dengan
orang lain
untuk mengungkapkan
perasaannya tentang
keuntungan berhubungan
tentang manfaat
lain.
lain.
lain.
terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan
57
berhubungan dengan orang
lain
TUK 4 :
orang lain.
orang lain.
dirumah nanti.
orang lain.
kelompok
58
59