Disusun Oleh
Kelompok 2 :
1. Pius Nasution Mau
2. Martina Tourista Toa
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Jiwa yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Jiwa Pada Pasien Dengan Kehilangan Dan Berduka.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai bagaimana cara memberikan asuhan
keperawatan jiwa pada pasien dengan kehilangan dan berduka. Adapun tujuan kami menuliskan
makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah keperawatan jiwa. Di sisi
lain, kami menulis makalah ini untuk mengetahui lebih rincih mengenai asuhan keperawatan
jiwa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….... 1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 16
B. Saran…………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan umum berarti
sesuatu yang kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan. Hal ini dapat disebabkan
karena kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi/ego dari diri yang bersangkutan atau
disekitarnya. Pandangan-pandangan tersebut dapat menjadi dasar bagi seorang perawat
apabila mengahadapi kondisi yang demikian. Pemahaman dan persepsi diri tentang
pandangan diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.
Kurang mememperhatikan perbedaan persepsi menjurus pada informasi yang
salah,sehingga intervensi perawatan yang tidak tetap (Suseno,2004).
Perawat bekerja sama dengan klien yang mengalami berbagai tipe kehilangan.
Mekanisme koping mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menghadapi dan
menerima kehilangan. Perawat membantu klien untuk memahami dan menerima
kehilangan dalam konteks kultur mereka sehingga kehidupan mereka dapat berlanjut.
Dalam kultur Barat, ketika klien tidak berupaya melewati duka cita setelah mengalami
kehilangan yang sangat besar artinya, maka akan terjadi masalah emosi, mental dan sosial
yang serius. Kehilangan dan kematian adalah realitas yang sering terjadi dalam
lingkungan asuhan keperawatan. Sebagian besar perawat berinteraksi dengan klien dan
keluarga yang mengalami kehilangan dan dukacita. Penting bagi perawat memahami
kehilangan dan dukacita. Ketika merawatklien dan keluarga, perawat juga mengalami
kehilangan pribadi ketika hubungan klien-keluarga-perawat berakhir karena perpindahan,
pemulangan, penyembuhan atau kematian. Perasaan pribadi, nilai dan pengalaman
pribadi mempengaruhi seberapa jauh perawat dapat mendukung klien dan keluarganya
selama kehilangan dan kematian (Potter & Perry,2005)
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan beberapa rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Kehilangan Dan Berduka?.
2. Bagaimana Teori Proses Berduka?.
3. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehilangan Dan Berduka?.
4. Apa Saja Tipe Dan Jenis Kehilangan?.
5. Bagaimana Fase Atau Tahapan Pada Kehilangan?.
6. Bagaimana Tanda Dan Gejala Kehilangan?.
7. Bagaimana Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien Dengan Kehilangan Dan
Berduka?.
8. Bagaimana Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Dengan
Kehilangan?.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, didapatkan tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Kehilangan Dan Berduka?.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Proses Berduka?.
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehilangan Dan
Berduka?.
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Tipe Dan Jenis Kehilangan?.
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Fase Atau Tahapan Pada Kehilangan?.
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Tanda Dan Gejala Kehilangan?.
7. Untuk Mengetahui Bagaimana Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien Dengan
Kehilangan Dan Berduka?.
8. Untuk Mengetahui Bagaimana Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada
Pasien Dengan Kehilangan?.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu
kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki.
Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau seluruhnya.
Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan. NANDA
merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka diantisipasi dan berduka
disfungsional. Berduka diantisipasi adalah suatu status yang merupakan pengalaman
individu dalam merespon kehilangan yang actual ataupun yang dirasakan seseorang,
hubungan/kekuatan, objek atau ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya
kehilangan. Tipe ini masih dalam batas normal.
Peran perawat adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka,
mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku dan memberikan dukungan dalam
bentuk empati. Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu : Aktual atau nyata dan persepsi.
Terdapat 5 kategori kehilangan, yaitu kehilangan seseorang yang dicintai,kehilangan
lingkungan yang sangat dikenal, kehilangan objek eksternal, kehilangan yang ada
pada diri sendiri/aspek diri, dan kehilangan kehidupan/meninggal.
B. Saran
Setiap orang harus dapat menerima suatu kehilangan terhadap seseorang atau suatu
benda dan selalu mensyukuri suatu kehilangan atau berduka. Peran perawat adalah
untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka, mengenali pengaruh berduka
terhadap perilaku serta memberikan dukungan dalam bentuk empati.
DAFTAR PUSTAKA
Suseno, Tutu April. 2004. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia : Kehilangan Kematian dan
Berduka dan Proses Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto
Yusuf dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan : Salemba Medika