Dosen Pengampuh :
Ns.Sheila Manawan,S.Kep.,M.Kep
Disusun Oleh :
Nama : Karen Hary
NIM : 2214201094
Makalah ini disusun dengan mencantumkan jurnal asli dan bertujuan untuk
menyelesaikan project ujian tengah semester ganjil/ semester III
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
berkat rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktunya.
Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih juga kepada dosen Mata Kuliah
psikologi dan kebudayaan dalam keperawatan yang telah memberikan tugas ini
kepada saya sebagai upaya untuk menjadikan saya manusia yang berilmu dan
berpengetahuan.
Keberhasilan saya dalam menyelesaikan makalah ini tentu tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak dan sumber referensi. Untuk itu, saya menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisahan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Sehingga
saya mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...2
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..3
A. Pengertian Kehilangan…………………………………………………...4
B. Jenis – Jenis Kehilangan…………………………………………………4
C. Dampak Kehilangan……………………………………………………...5
D. Pengertian Berduka……………………………………………………....5
E. Jenis – Jenis Berduka …………………………………………………….6
F. Respons Berduka…………………………………………………………6
G. Pengertian Sekarat Dan Kematian……………………………………….10
H. Perubahan Tubuh Setelah Kematian……………………………………..10
BAB III PENUTUP…………………………………………………..................11
A. Kesimpulan………………………………………………………………11
B. Saran……………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...12
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kehilangan?
2. Apa saja jenis – jenis dari kehilangan?
3. Bagaimana dampak dari kehilangan?
4. Apa pengertian dari berduka?
5. Apa saja jenis – jenis dari berduka ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian kehilangan
2. Untuk mengetahui tentang jenis – jenis kehilangan
3. Untuk mengetahui tentang dampak kehilangan
4. Untuk mengetahui tentang pengertian berduka
5. Untuk mengetahui tentang jenis – jenis berduka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kehilangan
Kehilangan (lass) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat
dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik
sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga
terjadi perasaan kehilangan. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah
dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupannya. Sejak lahir,
individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya
kembali walupun dalam bentuk yang berbeda. Setiap individu akan bereaksi
terhadap kehilangan.
Respons terakhir terhadap kehilangan sangat dipengaruhi oleh respons
individu terhadap kehilangan sebelumnya (potterdan perry, 1997).
Kehilangan dapat memiliki beragam bentuk, sesui nilai dan prioritas yang
dipengaruhi oleh lingkungan seseorang yang, meliputi keluarga, teman,
masyarakat dan budaya. Kehilangan dapat berupa kehilangan yang nyata atau
kehilangan yang dirasakan. Kehilangan yang nyata (actual loss) adalah
kehilangan orang atau objek yang tidak lagi dirasakan, dilihat, diraba, atau
dialami seseorang, misalnya anggota tubuh, anak, hubungan, dan peran
ditempat kerja.
Kehilangan yang dirasakan (perceived loss) merupakan kehilangan yang
sifatnya unik menurut orang yang mengalami kedukaan, misalnya kehilangan
hrga diri atau percaya diri.
C. Dampak Kehilangan
a) Pada masa anak-anak, kehilangan dapat mengancam kemampuan
untuk berkembang, kadang-kadang akan timbul regresi serta rasa takut
untuk ditingggalkan atau dibiarkan kesepian.
b) Pada masa remaja atau dewasa muda, kehilangan dapat
menyebabkan disintegrasi dalam keluarga.
c) Pada masa dewasa tua, kehilangan khususnya kematian pasangan
hidup, dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan
semangat hidup orang yang ditinggalkan.
D. Pengertian Berduka
Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. Hal
ini diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan
didasarkan pada pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan
spiritual yang dianutnya. Sedangkan istilah kehilangan (bereavement)
mencakup berduka dan berkabung (morning), yaitu perasaan didalam dan
reaksi keluar orang yang ditinggalkan. Berkabung adalah periode penerimaan
terhadap kehilangan dan berduka. Hal ini terjadi dalam masa kehilangan dan
sering dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan.
F. Respons Berduka
Respons berduka seseorang terhadap kehilangan dapat melalui tahap-tahap
berikut (kubler-Ross, dalam potter dan perry, 1997) :
a) Tahap pengingkaran.
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah syok,
tidak percaya, tidak mengerti, atau mengingkari kenyataan bahwa
kehilangan benar benar terjadi.
Reaksi fisik yang terjadi pada tahap ini adalah letih, lemah, pucat,
mual, diare, gangguan pernapasan, detak jantung cepat, menangis,
gelisah, dan seringkali individu tidak tahu harus berbuat apa. Reaksi
ini berlangsung dalam beberapa menit hingga beberapa tahun.
b) Tahap marah.
Pada tahap ini individu menolak kehilangan. Kemarah yang timbul
seringkali di proyeksi kepada orang lain atau dirinya sendiri. Orang
yang mengalami kehilangan juga tidak jarang menunjukan prilaku
agresif, berbicara kasar, menyerang orang lain, menolak pengobatan,
bahkan menuduh dokter atau perawat tidak kompeten. Respons fisik
yang sering terjadi, antara lain muka merah, denyut nadi cepat, gelisah,
susah tidur, tangan mengepal, dan seterusnya
c) Tahap tawar-menawar.
Pada tahap ini terjadi penundaan kesadaran kenyataan terjadinya
kehilangan dan dapat mencoba untuk memiliki kesepakatan secara
halus atau terang-terangan seolah-olah kehilangan tersebut dapat di
cegah. Individu mungkin berupaya untuk melakukan tawar-menawar
dengan memohon kemurahan Tuhan.
d) Tahap depresi.
Pada tahap ini pasien sering menunjukan sikap menarik diri,
kadang-kadang bersikap sangat penurut, tidak mau berbicara,
menyatakan keputusasaan, rasa tidak berharga, bahkan bisa muncul
keinginan bunuh diri. Gejala fisik yang di tunjukkan, antara lain
menolak makan, susah tidur, letih, turunya dorongan libido, dan lain-
lain.
e) Tahap penerimaan.
Tahap ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan.
Pikiran yang selalu berpusat pada objek yang hilang akan mulai
berkurang atau hilang. Individu telah menerima kenyataan kehilangan
yang di alaminya dan mulai memandang ke depan. Gambaran tentang
objek atau orang yang hilang akan mulai di lepaskan bertahap.
Perhatiannya akan beralih pada objek yang baru. Apabila individu
dapat memulai tahap tersebut dan menerima dengan perasaan damai,
maka dia dapat mengakhiri proses berduka serta dapat mengatasi
perasaan kehilangan secara tuntas. Kegagalan untuk masuk ketahap
penerimaan akan memengaruhi kemampuan individu tersebut dalam
mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya.
A. Kesimpulan
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu
kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah
dimiliki. Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan
sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau
seluruhnya.
Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan. Peran
perawat adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka,
mengenali pengaruh berdukaterhadap perilaku dan memberikan dukungan
dalam bentuk empati.
B. Saran
Sebagai Penulis, kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat kami harapkan agar kami bisa memperbaikinya di makalah
yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, C. D., Ibrahim, & Rahmawati. (2021). Tingkat Depresi, Ansietas, Stres
pada lansia selama pandemi Covid-19. JIM Fkep, 5(3), 36–45.