Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KAJIAN LITERATUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KORUPSI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

MARTSTELLA TUMUNDO
2314201177

Makalah kajian literatur ini disusun untuk menyelesaikan tugas mandiri ujian
tengah semester pada mata kuliah pendidikan budaya anti korupsi

PROGRAM STUDI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNPI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Universitas Pembangunan Indonesia
Program Studi Ilmu Keperawatan, 2023
Makalah Kajian Literatur,
Bimbingan Yones Maarisit,S.IP.,M.Si

ABSTRAK

Martstella Tumundo
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Korupsi Di Indonesia
12 Halaman + 5 Lampiran

Latar Belakang: Pada perkembangan yang terjadi sekarang ini, indonesia


menjadi salah satu negara dengan jumlah koruptor terbanyak. Banyak para
petinggi-petinggi negara melakukan korupsi. Korupsi merupakan suatu bentuk
perilaku yang tidak baik, dan dapat menyebabkan suatu negara tidak
berkembang maju. Korupsi sering terjadi pada orang dengan jabatan tinggi,
bukan hanya pada orang dengan jabatan tinggi, tapi orang yang dengan hanya
jabatan rendah saja bisa menjadi tikus lingkungan pekerjaannya sendiri.
Tujuan Penulisan: Memahami apa itu korupsi dan apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi korupsi di indonesia.
Metode Penulisan: Data yang diambil dari beberapa jurnal dan e-book
diperkenankan karena terbatasnya pencarian tempat kepustakaan yang dekat dan
bahan referensi cetak yang kurang. Pengumpulan data disini dilihat dari validasi
data yang diterima dan juga mengkonfirmasi bahwa pengumpulan data ini
bersifat relatif setiap saat karena berhubungan dengan perkembangan era yang
berganti setiap masanya.
Hasil Penelitian: ada beberapa faktor yang mempengaruhi korupsi terkhususnya
di indonesia, seperti tingkat demokrasi, tingkat efektifitas pemerintah, dan
kualitas regulasi pemerintah indonesia yang dimana mempunyai hukum regulasi
korupsi
Kesimpulan: Tindak pidana korupsi telah merusak sendi-sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Perbuatan kotor yang dilakukan oleh para tikus negara
tersebut mengakibatkan dampak yang besar bagi negara itu sendiri. Strategi-
strategi dibuat untuk memberantas korupsi yang terjadi di negara sendiri. Banyak
dipengaruhi juga oleh faktor-faktor yang dapat menjadi pendorong maupun
mempengaruhi korupsi di tanah air.

Kata Kunci: Korupsi di indonesia, Faktor-faktor mempengaruhi korupsi


Kepustakaan : 13 (2012-2023)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunianya saya telah
menyelesaikan makalah yang berjudul “Faktor-faktor Yang
MempengaruhiKorupsi Di Indonesia” dengan baik dan sebagaiaman mestinya.
Makalah ini berisi tentang bagaimana faktor-faktor serta penyususnan strategi
dalammenanggulangi korupsi. Makalah literatur ini disusun guna memenuhi
project tengah semester satu oleh dosen pengampuh Yones Maarisit,S.IP.,M.Si
pada mata kuliah pendidikan budaya anti korupsi.
Saya berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi korupsi di indonesia dan dampak serta upaya
atau strategi yang dibuat untuk menanggulangi korupsi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen Yones Maarisit, S.IP.,M.Si yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dalam perkuliahan.
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semakin
produktif dan kritis dalam hal yang saya tempuh. Sekian, terimakasih.

Manado, November 2023

Martstella Tumundo
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI…......................................................................................................iv
BAB I PENAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan…................................................................................1
1.4 Tinjauan Teoritis....................................................................................1
BAB II METODE...................................................................................................2
2.1 Pengumpulan Data.................................................................................2
2.2 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................2
2.3 Analisa Data...........................................................................................2
BAB III
PEMBAHASAN.......................................................................................3
3.1 Pengertian Korupsi.................................................................................3
3.2 Dampak Korupsi di Indonesia................................................................4
3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Korupsi Di Indonesia....................4
3.4 Strategi Memberantas Korupsi...............................................................6
BAB IV PENUTUP................................................................................................7
4.1 Kesimpulan............................................................................................7
4.2 Saran......................................................................................................7
KEPUSTAKAAN...................................................................................................8
LAMPIRAN...........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada perkembangan yang terjadi sekarang ini, indonesia menjadi salah satu
negara dengan jumlah koruptor terbanyak. Banyak para petinggi-petinggi
negara melakukan korupsi. Korupsi merupakan suatu bentuk perilaku yang
tidak baik, dan dapat menyebabkan suatu negara tidak berkembang maju.
Korupsi sering terjadi pada orang dengan jabatan tinggi, bukan hanya pada
orang dengan jabatan tinggi, tapi orang yang dengan hanya jabatan rendah
saja bisa menjadi tikus lingkungan pekerjaannya sendiri. Para koruptor ini
biasanya disebut atau dipanggil dengan sebutan tikus negara. Tikus negara
merupakan sebuah sebutan yang menyingguang dan sangat marak disebut
oleh kalangan anak muda bagi para koruptor. Ada juga beberapa faktor yang
mempengaruhi korupsi di negara indonesia. Di negara indonesia, angka
tindak pidana korupsi semakin meningkat dengan pesat atau cepat,
dikarenakan banyaknya tikus negara atau hama negara.

1.2 Rumusan Masalah


Melihat latar belakang diatas, maka dirumuskan sebuah masalah yang
dikaitkan dengan pertanyaan berikut ;
Apa yang dimaksud dengan korupsi dan bagaimana dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi korupsi di indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Meningatkan wawasan pengetahuan tetang korupsi dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya di negara indonesia
1.32 Tujuan Khusus
Menambah pemahaman tentang korupsi di indonesia dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya, serta menyelesaikan project ujian tengah
semester

1.4 Tinjauan Teoritis


Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio, dalam bahasa Inggris
adalah corruption atau corrupt, dalam bahasa Perancis disebut corruption dan
dalam bahasa Belanda disebut dengan coruptie dan agaknya dari bahasa
Belanda itulah lahir kata korupsi dalam bahasa Indonesia, korupsi berarti
busuk, buruk; suka menerima uang sogok (memakai kekuasaannya untuk
kepentingan sendiri dan sebagainya), maka dapat disimpulkan bahwa korupsi
adalah perbuatan buruk, busuk dan kejahatan (seperti penggelapan uang,
penerimaan uang sogok dan sebagainya) (Setiadi, 2018).
BAB II
METODE

2.1 Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan berupa data online melalui jurnal penelitian dan krya
tulis ilmiah serta ada juga data yang berasal dari penilaian keseharian dan
juga lewat media maya. Data yang dikumpulkan dalam bentuk file atau
dokumen. Data yang ditinjau atau dikumpulkan dari 10 tahun terakhir.

2.2 Teknik Pengumpulan Data


Data yang diambil dari beberapa jurnal dan e-book diperkenankan karena
terbatasnya pencarian tempat kepustakaan yang dekat dan bahan referensi
cetak yang kurang. Pengumpulan data disini dilihat dari validasi data yang
diterima dan juga mengkonfirmasi bahwa pengumpulan data ini bersifat
relatif setiap saat karena berhubungan dengan perkembangan era yang
berganti setiap masanya. Data tersebut berisi dalam bentuk rubrik penilaian,
wawancara, formulir, dan angka presentase terbanyak dan paling sedikit.

2.3 Analisa Data


Hasil analisa data, ditemukan terdapat banyak kasus korupsi di indonesia dari
tahun ke tahun ada saja laporan-laporan kasus korupsi yang terjadi. Data yang
dianalisa menghasilkan bukti yang kuat kasus korupsi sangat marak
diindonesia.
Dikutip dari Arini dalam judul Novel Baswedan dan 6 Kasus Korupsi di
Indonesia bahwa dugaan korupsi yang tergolong besar seperti “Kasus
korupsi proyek simulator ujian SIM Korps Lalu Lintas Polri,kasus
korupsi Wisma Atlet Hambalang,kasus korupsi perizinan kebun
sawit yang menyeret Bupati Buol, kasus jual beli perkara Pemilukada,
kasus korupsi suap pemilihan Dewan Gubernur Senior Bank
Indonesia, kasus korupsi E-KTP”.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Korupsi


Korupsi merupakan suatu bentuk perilaku dengan tindakan yang buruk.
Korupsi sering diartikan dengan mengambil hak orang orang lain atau
mengambil apa yang bukan kepunyaan sendiri.
Kata korupsi berasal dari bahasa latin “Coruptio” (MA Rasyidi, 2020) atau
“Corruptus”. Seterusnya dikatakan bahwa “Corruption” berasal dari kata
“Corrumpere”, dari bahasa latin kemudian dikenal istilah “Corruption,
“Corruptie” dari bahasa inggris, “Corruption” dari bahasa perancis, dan
“Corruptie/Korruptie” dari bahasa belanda. Pengertian atau arti kata korupsi
secara harfiah adalah, keburukan, kebusukan, kebejatan, dapat disuap,
ketidakjujuran, tidak bermoral, dan penyimpangan dari kesucian. Istilah dari
korupsi telah diterima dalam perpustakaan kata bahasa indonesia, adalah
“kejahatan, keburukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, dan
ketidakjujuran”, pengertian lain mengenai korupsi adalah “Perbuatan yang
buruk seperti penggelapan uang atau penerimaan uang sogok, dan
sebagainya” menurut WJS Poerwadarminta, 1976. Pengertian lainnya
menurut Muhammad Ali, 1998, yaitu :
a. Korupsi artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok, memakai
kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan sebagainya;
b. Korupsi artinya perbuatan busuk seperti menggelapkan uang,
penerimaan uang sogok, dan sebagainya, dan
c. Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.
Arti kata korupsi adalah sesuatu yang busuk, merusak dan jahat. Berdasarkan
kenyataan tersebut dikaitkan dengan perbuatan korupsi menyangkut bersifat
amoral, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, sifat
busuk, menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, mengangkut
faktor ekonomi dan politik.
Adapaun juga bentuk-bentuk korupsi yang sangat marak dibicarakan, seperti :
a. Kerugian Keuangan Negara
b. Suap menyuap
c. Penggelapan dalam jabatan
d. Pemerasan
e. Perbuatan curang
f. Benturan Kepentingan dalam pengadaan
g. Gratifikasi
Pada hal ini mayoritas masyarakat berpendapat bahwa terkhususnya korupsi
di Indonesia memang sudah membudaya sejak zaman dahulu, bahkan
sebelum maupun sesudah kemerdekaan, Era Orde Lama dan Orde Baru, serta
berkelanjutan hingga pada Era Reformasi yang sekarang bahkan berbagai
cara dan upaya telah banyak dilakukan untuk mencegah, menanggulangi, dan
memberantas korupsi, tetapi hasilnya belum masih jauh dari harapan yang
diinginkan oleh semua orang atau sebagian masyarakat luas masih belum
memandang artimoral dan etika sehingga memahami korupsi saja tidak bisa.
3.2 Dampak Korupsi di Indonesia
Korupsi membawa dampak buruk bagi suatu negara maupun daerah, dalam
kehidupan sosial korupsi menjadi hal yang sering terjadi. Korupsi
menyebabkan beberapa dampak dalam berbagai bidang, seperti
a. Dampak terhadap Masyarakat dan Individu
Dampak bagi masyarakat dan individu merupakan salah satunya
adalah pada perkembangan etika dan moral dalam bermasyarakat dan
pola pikir yang terbiasa dengan hal ini. Korupsi dalam hal ini menjadi
hal yang lumrah dam marak terjadi bahkan sebagian pejabat hanya
meganggapnya seperti hal yang biasa. Hal ini dapat menjadi suatu
budaya yang baru, budaya yang membawa pengaruh buruk bagi
masyarakat.
b. Dampak terhadap bidang ekonomi
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi
kualitas pelayanan pemerintahan dan korupsi juga mempersulit
pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak
efisienan yang tinggi (Saifuddin, 2017).
c. Dampak Sosial
Hal ini terjadi karena adanya beban (high cost economy) yang harus
ditanggung para pelaku ekonomi akibat korupsi, ini berimbas pada
mahalnya harga kebutuhan pokok, jasa dan pelayanan publik. Sebab
harga yang diterapkan untukbarang-barang kebutuhan pokok ,jasa dan
pelayanan publik harus dapat menutupi kerugian yang dialami pelaku
ekonomi akibat perbuatan korupsi dan penyelewengan (Kurniadi Y.
2011; Tanzi, Vito andHamid Davoodi,1997).
d. Runtuhnya Otoritas Pemerintahan
Korupsi telah memasuki kehidupan yang paling dasar karena
berkaitan langsung dengan etika sosial (kejujuran dan kemanusiaan),
sebab siapa saja yang meneriakkan kejujuran justru akan diberi sanksi
sosial, politik, ekonomi dan finansial oleh otoritas pemerintah, aparat
penguasa bahkan oleh masyarakat itu sendiri. Kejujuran pada akhirnya
harus berhadapan dengan rasa takut akan penguasa dan kekuatan
politik. Rasa takut ini sebetulnya bertentangan dengan etika dan
moralitas bangsa (Kurniadi Y. 2011)
e. Menurunnya Daya Saing Bangsa
Korupsi di indonesia menyebabkan daya saing ekonomi menurun bagi
bangsa. Pemeringkatan Indeks Daya Saing oleh World Economic
Forum ini memberikan sudut pandang yang lebih mendalam tentang
produktivitas dan kemakmuran masing-masing negara (Angga Aliya,
2016; Muhamad Idris, 2016)

3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Korupsi Di Indonesia


a. Tingkat demokrasi
Pada tingkat demokrasi juga dipengaruhi oleh tingkat keefektifan
pemerintah dan berpengaruh pada tingkat ekonomi negara. Negara
yang cenderung miskin dan tidak demokratis bisa bersumber dari
pemerintahan yang tidak efektif karena pengendalian korupsi menjadi
lengah dan korupsi di negara terjadi didaerah-daerah bahkan sudah
menjadi budaya.
b. Tingkat efektivitas pemerintah
Pemerintahan yang efektif merupakan pemerintah yang dapat
menyediakan sarana dan prasarana dasar, sistem pendidikan,
transportasi, tingkat kesehatan dan kesempatan berusaha, sehingga
dapat meningkatkan pengendalian akan korupsi
c. Kualitas regulasi terhadap pengendalian korupsi
Kualitas regulasi berpengaruh signifikan terhadap kontrol korupsi
untuk semua negara. Terkhususnya indonesia memiliki regulasi
pemerintahan yang diatur dengan tujuan pemberantasan korupsi, yaitu
dalam ;
UU No.3 Tahun 1971
Mengatur pidana penjara maksimum seumur hidup serta denda
maksimal Rp 30 juta bagi semua delik yang dikategorikan korupsi
(KPK, 2022)
Ketetapan MPR No.XI/MPR/1998
Tentang penyelenggara akan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
(KPK, 2022)
UU no 28 tahun 1999
Tentang Penyelenggaraan akan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
sama dengan yang diatas (KPK, 2022)
UU Nomor 20 Tahun 2001 to UU No. 31/1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
UU No 30 tahun 2002
Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU ini
kemudian disempurnakan dengan revisi UU KPK pada 2019 dengan
terbitnya Undang-Undang No 19 Tahun 2019 serta dalam UU 2019
diatur tentang meningkatnya sinergitas KPK, kepolisian dan kejaksaan
atau hakim untuk penanganan perkara korupsi.
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2000
Tentang tata cara pelaksanaan peran masyarakat dan pemberian
penghargaan atas pencegahan dan pengendalian korupsi
Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian
Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (KPK, 2022)
UU No 15 tahun 2002
Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2018
Tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK)
Peraturan Presiden No.102/2020
Tentang tentang Pelaksanaan Supervisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (KPK, 2022)
Permenristekdikti Nomor 33 Tahun 2019
Tentang Kewajiban Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di
Perguruan Tinggi (KPK, 2022)
3.4 Strategi Memberantas Korupsi
Ada beberapa strategi yang dilakukan untuk memberantas korupsi
diantaranya :
a) Strategi Preventif
Pada strategi ni harus dibuat dan dilaksanakan serta diarahkan pada
penyebab terjadinya korupsi. Pada setiap masalah yang terindikasi
maka akan dibuat tindakan preventifnya, sehingga dapat
meminimalisir penyebab korupsi. Meliha itu, maka dibuatlah upaya
yang melibatkan banyak pihak dalam meminimalkan peluang
terjadinya korupsi.
b) Strategi Represif
Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan terutama dengan diarahkan
untuk memberikan sanksi hukum yang sama atau setimpal kepada
pihak-pihak koruptor dengan dasar pemikiran ini proses penanganan
korupsi sejak dari tahap penyelidikan dan penuntutan sampai dengan
peradilan untuk dapat disempurnakan segala aspeknya (Saifuddin,
2017). Adapun opini dari masyarakat dalam strategi tindakan
pengendalian korupsi ini ;
1) Konsep “carrot and stick” yaitu konsep yang sederhana yang
keberhasilannya sudah dibuktikan di Negara RRC dan Singapura.
Carrot yang berarti pendapatan netto pegawai negeri, TNI dan
Polri yang cukup hidup dengan standar sesuai pendidikan,
pengetahuan, kepemimpinan, pangkat dan martabatnya, sehingga
dapat hidup layak bahkan cukup untuk hidup dengan “gaya” dan
“gagah” (Saifuddin, 2017). Sedangkan Stick adalah hukumannya
tidak tanggung-tanggung, bilamana perlu dijatuhi hukuman mati
(Saifuddin, 2017).
2) Gerakan “Masyarakat Anti Korupsi” yaitu pemberantasan korupsi
di Indonesia perlu adanya tekanan kuat dari masyarakat luas
dengan mengefektifkan gerakan rakyat anti korupsi, LSM, ICW,
Ulama NU dan Muhammadiyah ataupun ormas yang lain perlu
bekerjasama dalam upaya memberantas korupsi, serta
kemungkinan dibentuknya koalisi dari partai politik untuk
melawan korupsi (Saifuddin, 2017).
3) Gerakan “Moral” yang secara terus menerus mensosialisasikan
bahwa korupsi adalah kejahatan besar bagi kemanusiaan yang
melanggar harkat dan martabat manusia dan melalui gerakan
moral diharapkan tercipta kondisi lingkungan sosial masyarakat
yang sangat menolak, menentang, dan menghukum perbuatan
korupsi dan akan menerima, mendukung, dan menghargai perilaku
anti korupsi (Saifuddin, 2017).
4) Gerakan “Pengefektifan Birokrasi”
Maka dari itu kita harus membuat jalan untuk melakukan
pencegahan itu kita juga perlu mengadakan berbagai pendekatan,
misalnya :
a. Melakukan Pendekatan Hukum;
b. Melakukan Pendekatan Bisnis;
c. Melakukan Pendekatan Pasar.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Tindak pidana korupsi telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa
dan bernegara. Perbuatan kotor yang dilakukan oleh para tikus negara
tersebut mengakibatkan dampak yang besar bagi negara itu sendiri. Strategi-
strategi dibuat untuk memberantas korupsi yang terjadi di negara sendiri.
Banyak dipengaruhi juga oleh faktor-faktor yang dapat menjadi pendorong
maupun mempengaruhi korupsi di tanah air.

4.2 Saran
Pembaca dapat menambah wawasan dengan referensi lain atau bahan ajar
ebook, jurnal lain dengan membandingkan isi dan hubungan keterkaitan.
Mahasiswa memahami materi tentang korupsi karena bukan hanya tentang
sekedar tahu tapi memahami dan menerapkan upaya atau
strategipemberantasan korupsi dan menunjang negara agar bebas korupsi.
Diharapkan kritik dan saran bagi pembaca agar menunjang dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
KEPUSTAKAAN

Ruslin. (2017). DAMPAK DAN UPAYA PEMBERANTASAN SERTA


PENGAWASAN KORUPSI DI INDONESIA. Jurnal hukum, Vol.1,No.2. [Online]
https://doi.org/10.53027/jp.v1i2.113. Diakses pada 08 november 2023

Setiadi. (2018). KORUPSI DI INDONESIA (Penyebab, Bahaya, Hambatan dan


Upaya Pemberantasan, Serta Regulasi). Jurnal Legislasi Indonesia : Vol.15,
No.3.[Online]https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=korupsi+di+indonesia&oq=. Diakses pada 08
november 2023

Prasetyo, Marselina. (2022). ADAKAH PERBEDAAN FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI TINGKAT PENGENDALIAN KORUPSI ANTARA NEGARA
MAJU, MENENGAH DAN MISKIN?. Jurnal ekonomi pembangunan ; Vol.2,
No.3. [Online] http://jurnal.feb.unila.ac.id/index.php/jep/article/view/641/249.
Diakses 08 November 2023

Saifuddin. (2017). DAMPAK DAN UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK


PIDANA KORUPSI DI INDONESIA. Jurnal warta edisi : 52. [Online]
https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/259/254.
Diakses pada 08 november 2023
LAMPIRAN

Ruslin. (2017). DAMPAK DAN UPAYA PEMBERANTASAN SERTA


PENGAWASAN KORUPSI DI INDONESIA. Jurnal hukum, Vol.1,No.2. [Online]
https://doi.org/10.53027/jp.v1i2.113.
Prasetyo, Marselina. (2022). ADAKAH PERBEDAAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT PENGENDALIAN KORUPSI ANTARA NEGARA
MAJU, MENENGAH DAN MISKIN?. Jurnal ekonomi pembangunan ; Vol.2,
No.3. [Online] http://jurnal.feb.unila.ac.id/index.php/jep/article/view/641/249.
Setiadi. (2018). KORUPSI DI INDONESIA (Penyebab, Bahaya, Hambatan dan
Upaya Pemberantasan, Serta Regulasi). Jurnal Legislasi Indonesia : Vol.15,
No.3.[Online]https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=korupsi+di+indonesia&oq=.
Saifuddin. (2017). DAMPAK DAN UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA KORUPSI DI INDONESIA. Jurnal warta edisi : 52. [Online]
https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/259/254.
LAMPIRAN UJI PLAGIATRISME
BUKTI LAINNYA DISERTAKAN DALAM BENTUK PDF

Anda mungkin juga menyukai