Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas kelompok dari Mata Kuliah
Metodologi keperawatan yang dibimbing oleh Ns. Tri Yani Sunoto.,M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Putri A Sagita Ayuba 22210049
Anisa Putri Latjube 22210008
Martstella Tumundo 22210039
Maria Friska Puansalaing 22210038
25
penggunaan analgetik
Terapeutik:
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi :
Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik
dengan dokter.
26
2. Hipervolemia b/d Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Cairan
kelebihan asupan cairan
keperawatan selama 8 jam Observasi :
dan kelebihan asupan
natrium d/d edema maka Keseimbangan Cairan Identifikasi tanda-tanda
anasarka dan/atau
meningkat dengan kriteria hipervolemia (mis.edema
edema perifer dan berat
badan meningkat dalam hasil : perifer, edema anasarka, berat
waktu singkat
Edema anasarka dan badan menurun dalam waktu
edema perifer menurun singkat)
Berat badan meningkat Monitor Intake dan Output
dalam waktu singkat cairan
membaik
Terapeutik :
Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien.
Dokumentasikan hasil
pemantauan.
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu.
Kolaborasi :-
27
meningkat diinginkan
Identifikasi strategi
meningkatkan partisipasi
dalam aktivitas
Identifikasi makna aktivitas
rutin (mis.bekerja) dan
waktu luang
Monitor respon emosional,
fisik, sosial, dan spiritual
terhadap aktivitas
Terapeutik :
Fasilitasi fokus pada
kemampuan, bukan defisit
yang dialami
Sepakati komitmen untuk
meningkatkan frekuensi dan
rentang aktivitas
Fasilitasi memilih aktivitas
dan tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten
sesuai kemampuan fisik,
psikologis, dan sosal
Koordinasikan pemilihan
aktivitas sesuai usia
Fasilitasi makna aktivitas
yang dipilih
Fasilitasi transportasi untuk
menghadiri aktivitas, jika
sesuai
Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan
untuk mengakomodasi
aktivitas yang dipilih
Fasilitasi aktivitas fisik
rutin (mis.ambulasi,
mobilisasi, dan perawatan
diri), sesuai kebutuhan
Fasilitasi aktivitas
pengganti saat mengalami
keterbatasan waktu, energi,
atau gerak
Fasilitasi aktivitas motorik
kasar untuk pasien
hiperaktif
28
Tingkatkan aktifitas fisik
untuk memelihara berat
badan, jika sesuai
Fasilitasi aktivitas motorik
untuk merelaksasi otot
Fasilitasi aktivitas dengan
komponen memori implisit
dan emosional
(mis.kegiatan keagamaan
khusus) untuk pasien
demensia, jika sesuai
Libatkan dalam permainan
kelompok yang tidak
kompetitif, terstruktur, dan
aktif
Tingkatkan keterlibatan
dalam aktivitas rekreasi dan
diversifikasi untuk
menurunkan kecemasan
(mis.vocal group, bola volli,
tenis meja, jogging,
berenang, tugas sederhana,
permainan sederhana, tugas
rutin, tugas rumah tangga,
perawatan diri, dan teka-
teki dan kartu)
Libatkan keluarga dalam
aktivitas, jika perlu
Fasilitasi mengembangkan
motivasi dan penguatan diri
Fasilitasi pasien dan
keluarga memantau
kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
Jadwalkan aktivitas dalam
rutinitas sehari-hari
Berikan penguatan positif
atas partisipasi dalam
aktivitas
Edukasi :
Jelaskan metode aktivitas
fisik sehari-hari, jika perlu
Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
Anjurkan melakukan
aktivitas fisik, sosial,
29
spiritual, dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan
kesehatan
Anjurkan terlibat dalam
aktivitas kelompok atau
terapi, jika sesuai
Anjurkan keluarga untuk
memberi penguatan positif
atas partisipasi dalam
aktivitas
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan terapis
okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program aktif
jika sesuai rujuk pada pusat
atau program aktivitas
komunitas, jika perlu
30
Terapeutik
Bersihkan sekret pada
mulut, hidung dan trakea,
jika perlu
Pertahankan kepatenan
jalan napas Siapkan dan
atur peralatan pemberian
oksigen
Berikan oksigen tambahan,
jika perlu Tetap berikan
oksigen saat pasien
ditransportasi
Gunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengan tingkat
mobilitas pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan
keluarga cara menggunakan
oksigen di rumah
Kolaborasi
Terapeutik :
Ubah posisi tiap 2 jam jika
tirah baring
Lakukan pemijatan pada
area penonjolan tulang, jika
perlu Bersihkan perineal
dengan air hangal, terutama
selama periode diare
31
Gunakan produk berbahan
petrolium atau minyak pada
kulit kering
Gunakan produk berbahan
ringan/alarni dan
hipoalergik pada kulit
sensitif
Hindari produk berbahan
dasar alkohol pada kulit
kering
Edukasi :
Anjurkan menggunakan
pelembab (mis. lotion,
serum)
Anjurkan minum air yang
cukup Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem
Anjurkan menggunakan
tabir surya SPF minimal 30
saat berada di luar rumah
Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
3. Implementasi keperawatan
Implementasi atau Pelaksanaan keperawatan adalah realisasi dari
perencanaan tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan meliputi pengumpulan data
berkelanjutan, mengobservasi respons klien selama dan sesudah
pelaksanaan tindakan serta menilai data yang baru.
4. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk suatu hal atau objek
yang berdasarakan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan
tujuan tertentu.
32
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk
menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan
menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium,
dan kalium) dalam darah.
Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal. Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni
gagal ginjal akut (acute renal failure = ARF) dan gagal ginjal kronik
(chronic renal failure = CRF). Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan
fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam waktu beberapa hari atau beberapa
minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan
kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah yang meningkat.
Sedangkan pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi secara
perlahan-lahan. Proses penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung terus
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai ginjal tidak dapat
berfungsi sama sekali (end stage renal disease).
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
1. Persiapan diri sebaik mungkin sebelum melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan.
2. Bagi mahasiswa diharapkan bisa melaksakan tindakan asuhan
keperawatan sesuai prosedur yang ada.
33
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta: EGC
Neptunus Ners. (2023). Makalah Gagal Ginjal. Academia Edu [Online] https:/
/id.scribd.com/doc/236611760/LP-GAGAL-GINJAL. Diakses pada 29 mei 2023
Vika Nurani, Sulis Mariyanti. (2013). Gambaran makna hidup pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa. Vol.11, no.1. Fakultas Psikologi Universitas Esa
Unggul Jakarta : Jurnal Psikologi. Hal.1-3
34