Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANDIRI ASKEP GADAR KARDIOPULMONAL

ASKEP ANGINA PEKTORIS

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Andi Lis A.G, S.Kep., M.Kep.

DISUSUN OLEH:

Yulia Rahmawati

NIM.P07220217038

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


A. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
a. Biodata Klien
Nama Klien : Ny. H
Umur : 40 tahun
No regmed : 691161
Alamat : Kp Tabrik 1 RT 13
Tgl/jam datang : 11-02-2014
Diagnosa medis : UAP (Unstable Angina Pectoris)

b. Riwayat sebelum masuk RS


Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak ± 1 minggu dan memberat 2 hari
ini. Pasien pernah dirawat di RS 1 bulan yang lalu dengan diagnosa CKD.
Namun menolak untuk cuci darah. Riwayat transfusi darah 2 bulan yang lalu.

c. Primary Survey
1) Airway
Ada sumbatan jalan nafas yaitu cairan empisema. Tindakan keperawatan
yang dilakukan adalah pemberian posisi dan melakukan suction. Diagnosa
yang muncul adalah jalan nafas tidak efektif.
2) Breathing
Frekuensi pernapasan 30x/menit, tidak teratur, gerakan dada simetris,
suara nafas ronchi, hasil foto thorax kesannya oedem paru. Tindakan
keperawatan yang dilakukan adalah memberikan oksigen 5 liter/menit.
3) Circulation
Nadi 82x/menit, irama teratur, denyutan kuat, ada ketegangan pada vena
cordis, Tekanan Darah 170/100 mmHg, Suhu 36,8°C, ekstremitas hangat,
edema pada ektremitas bawah, capiraly refill 3 detik, kulit elastis, hasil
EKG terlampir.
4) Disability
GCS 15 dengan E 4 M 6 V5, ektremitas hangat, tidak ada fraktur. Berat
badan 51 kg, tinggi badan 155 cm. Aktivitas klien terbatas. Tindakan
keperawatan yang dilakukan adalah membantu klien dalam aktivitas
seperlunya, memasang penyangga tempat tidur untuk menghindari resiko
injuri. Diagnosa yang didapat adalah intoleransi aktivitas.

d. Secondary Survey
1) Keadaan Umum
 Keadaan umum sedang,
 Klien tampak lemah dan gelisah,
 Tampak klien meringis kesakitan memegangi dadanya, nyeri dada
menjalar ke lengan kiri sampai belakang bahu dengan skala nyeri 6
nyeri hilang timbul selama ± 10 menit,
 Klien juga mengatakan pusing hilang timbul, dan pusing hilang
saat istirahat ± 10 menit.

2) Penyakit Lain Yang Diderita/Penyakit Keluarga


Mempunyai riwayat Hipertensi.

3) Pemeriksaan Fisik
 Tingkat kesadaran compos mentis,
 GCS 15 (E 4, M 6, V 5),
 Pupil isokor,
 Hasil TTV
TD 170/100 mmhg ; Nadi 82x/mnt ; Suhu 36,8 C ; Rr 30x/mnt
 Kepala dan leher tidak ada fraktur, tidak ada pembesaran KGB,
 Mata tidak cekung, konjungtiva anemis,
 THT tidak ada cairan atau serumen,
 Tulang belakang pada saat nyeri dada terasa sakit,
 Bising usus 12x/mnt,
 Ektremitas hangat.

4) Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium :
 Hemoglobin 7,9 g/dl (normal 12-14 g/dl)
 Lekosit 7200 u/l (normal 5000 – 10000 u/l)
 Hematokrit 23 % (normal 37 – 43 %)
 Trombosit 213000 /ul (normal 150000 – 400000 /ul)
 Ureum 199 mg/dl (normal 15 – 40 mg/dl)
 Creatinine 14,3 mg/dl (normal 0,5 – 1,5 mg/dl)

5) Terapi Yang Diberikan


 O2 nasal 5 liter/menit
 IVFD RL 7 tetes/menit
 ISDN 5 mg (isosorbid dinitrat untuk vasodilatasi pembuluh darah)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b/d Agen Pencedera Fisiologis.
Kode Dx : D.0077
Kategori : Psikologis
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b/d Hiperplasia dinding jalan napas.
Kode Dx : D.0001
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
3. Intoleransi Aktivitas b/d Kelemahan.
Kode Dx : D.0056
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Aktivitas dan Istirahat
4. Penurunan Curah Jantung b/d Perubahan afterload.
Kode Dx : D.0008
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
C. INTERVENSI (SIKI)

NO DX KEPERAWATAN SIKI
1 Nyeri Akut b/d Agen Pencedera Manajemen Nyeri
Fisiologis. 1.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1.2 Identifikasi skala nyeri
1.3 Identifikasi respon nyeri non verbal
1.4 Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
1.5 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
1.6 Fasilitasi istirahat dan tidur
1.7 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
1.8 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
1.9 Jelaskan strategi meredakan nyeri
1.10 Anjurkan memonitor nyri secara
mandiri
1.11 Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
1.12 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
1.13 Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu

2 Bersihan Jalan Napas Tidak Manajemen Jalan Napas


Efektif b/d Hiperplasia dinding 2.1 Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
jalan napas usaha napas
2.2 Monitor bunyi napas tambahan
2.3 Pertahankan kepatena jalan napas dengan
head-tlit dan chin-lift
2.4 Posisikan semi fowler atau fowler
2.5 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik
2.6 Berikan oksigen, jika perlu
2.7 Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika
tidak kontraindikasi
2.8 Ajarkan teknik batuk efektif
2.9 Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu.

3 Intoleransi Aktivitas b/d Manajemen Energi


Kelemahan. 3.1 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
3.2 Monitor kelelahan fisik dan emosional
3.3 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
3.4 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
3.5 Lakukan latihan rentang gerak pasif
dan/atau aktif
3.6 Anjurkan tirah baring
3.7 Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
3.8 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
3.9 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.

4 Penurunan Curah Jantung b/d Perawatan Jantung


Perubahan afterload 4.1 Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
curah jantung
4.2 Identifikasi tanda/gejala sekunder
penurunan curah jantung
4.3 Monitor tekanan darah
4.4 Monitor intake dan output cairan
4.5 Monitor saturasi oksigen
4.6 Monitor keluhan nyeri
4.7 Monitor EKG
4.8 Posisikan pasien semi fowler atau fowler
dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
4.9 Berikan diet jantung yang sesuai
4.10 Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress, jika perlu
4.11 Berikan dukungan emosional dan
spiritual
4.12 Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94%
4.13 Anjurkan beraktivitas secara bertahap
4.14 Anjurkan pasien dan keluarga
mengukur input dan output cairan hairan
4.15 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
4.16 Rujuk ke program rehabilitas jantung.

Anda mungkin juga menyukai