NIM : P07220217023
Tugas : Askep Kasus Pada Pasien Angina Pectoris
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Data Demografi Klien
Nama : Tn. F
Usia : 50 tahun
Jenis kelamin : Pria
Suku/bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Merdeka
Agama : Islam
Tgl MRS : -
Jam MRS : -
Diagnosa : Angina pectoris
b. Keluhan utama
Pasien mengatakan dada kiri seperti ditusuk.
2. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath) : RR = 15 x/m.
B2 (Blood) : TD = 130/90 mmHg, N = 90 x/m, Suara S1 dan S2 tunggal,
tidak tampak adanya anemia.
B3 (Brain) : -
B4 (Bladder) : -
B5 (Bowel) : BB = 75 kg, TB = 160 cm
B6 (Bone) : -
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hb, Leukosit, Trombosit, Hct dalam batas normal.
b. EKG
Irama sinus 88x/menit, Hipertropi ventrikel kiri.
B. Analisa Data
Data Penyebab Masalah
Data subjektif : Beban kerja jantung Nyeri
- Pasien mengatakan meningkat
dada kiri terasa seperti
di tusuk yang Kebutuhan O2 meningkat
muncaknya kadang-
kadang khususnya Aterosklerosis
pada saat bermain tenis
lapangan. Arteri koroner tidak dapat
berdilatasi
Data objektif :
- Suplai O2 ke miokard
berkurang
Menyentuh ujung-ujung
saraf reseptor
Dipersepsikan
Nyeri
Intoleran Aktivitas
C. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan ateroskelorosis atau spasme koroner
b. Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen
dan kebutuhan.
D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
(NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Instruksikan pasien untuk 1. Pasien perlu mengetahui
dengan ateroskelorosis atau keperawatan selama ….x 24 pemberian NTG sublingual. tentang gejala nyeri dada dari
spasme koroner jam nyeri terkontrol, dengan Pada saat pemberian NTG iskemia mikord.
kriteria hasil : minta pasien untuk duduk dan
1. Pasien melaporkan berbaring.
ketidaknyamanan mulai 2. Ketidaknyamanan dari
berkurang. 2. Monitor karakteristik nyeri; angina sering susah
2. Pasien tampak rileks dan kualitas, lokasi, skala, dan dijelaskan oleh pasien.
nyaman. durasi nyeri.
3. Menurunkan kebutuhan
3. Instruksikan pasien untuk oksigen myocard sehingga
rileks dan istirahat. mengembalikan
keseimbangan antara suplai
oksigen dan kebutuhan.
4. Meningkatkan saturasi
4. Kolaborasi pemberian oksigen oksigen sehingga arteri
membawa lebih banyak
oksigen ke otot jantung dan
mengurangi suplai oksigen
dan kebutuhan yang tidak
seimbang.
1. Apakah Faktor resiko yang ada pada Tn. F? Secara teori, factor resiko terjadinya
Angina adalah?
2. Bagaimanakah fisiologi terjadinya nyeri yang dialami Tn. F?
3. Hasil pemeriksaan ECG pada kasus angina, seharusnya ditemukan gambaran apa?
4. Apa alasan dilakukan uji latihan beban (Treadmil)?
5. Bagaimana Web Of Caution pada kasus Angina?
6. Diagnosa keperawatan yang muncul dari Tn.F? Susunlah Diagnosa keperawatan,
tujuan, intervensi dan rasional yang tepat untuk Tn.F?
Jawaban :
1. Faktor resiko yang ada pada pada Tn. F, yaitu:
Tn. F berusia 50 tahun
Tn. F memiliki berat badan 75 Kg
Riwayat penyakit masa lalu hipertensi
Merokok sejak usia 25 tahun, sekitar 2 batang perhari
Secara teori faktor resiko terjadinya angina, yaitu:
Faktor risiko yang tidak dapat diubah :
Umur, jenis kelamin dan riwayat penyakit dalam keluarga.
Faktor risiko yang dapat diubah :
Merokok, Aktivitas fisik, Manajemen lipid, hipertensi, obesitas dan DM.
2. Fisiologi terjadinya nyeri yang dialami Tn. F berawal dari faktor resiko yang
mempengaruhi yakni umur, Berat badan (obesitas), riwayat hipertensi, dan merokok
sejak usia 25 tahun. Factor-faktor resiko tersebut memungkinkan terjadinya
penimbunan plak pada pembuluh darah koroner (ateroskelorosis), yang
mengakibatkan pada saat beban kerja jantung meningkat dan kemudian dipersepsik,
maka kebutuhan oksigen miokard juga meningkat, dengan adanya ateroskelorosis
pada arteri koroner menyebabkan kekakuan/penyempitan pada arteri koroner sehingga
arteri koroner tidak mampu berdilatasi dan suplai O2 ke miokard juga berkurang
(tidak adekuat). Akhirnya untuk memenuhi kebutuhan energi, sel-sel miokardium
melakukan proses glikolisis anaerob yakni proses pembentukan energy tanpa
menggunakan oksigen, pada proses ini juga terjadi penimbunan asam laktat yang
kemudian menyentuh ujung-ujung saraf an sebagai nyeri. (Elizabeth, 2009).
MK: Ansietas
Gangguan konduktivitas
Terbentuk asam laktat
dan kontraktilitas
Menyentuh ujung-ujung
MK : saraf reseptor
Penurunan
curah jantung
MK: Kurang
dipersepsikan
Pengetahuan
MK : Nyeri
6. Diagnosa, Intervensi dan Rasional pada Tn. F
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Instruksikan pasien untuk 1. Pasien perlu mengetahui
dengan ateroskelorosis atau keperawatan selama ….x 24 pemberian NTG sublingual. tentang gejala nyeri dada dari
spasme koroner jam nyeri terkontrol, dengan Pada saat pemberian NTG iskemia mikord.
kriteria hasil : minta pasien untuk duduk dan
1. Pasien melaporkan berbaring.
ketidaknyamanan mulai
berkurang. 2. Monitor karakteristik nyeri; 2. Ketidaknyamanan dari
2. Pasien tampak rileks dan kualitas, lokasi, skala, dan angina sering susah
nyaman. durasi nyeri. dijelaskan oleh pasien.