NIM : P07220217023
Tugas : Askep Kasus Pada Pasien Infark Miokard Akut
Klien adalah seorang laki - laki bernama Tn. H usia 50 tahun beragama
dikaruniai dua orang anak. Klien MRS pada tanggal 27 Desember 2019
pengajian.
Pasien selalu mengkonsumsi air putih dengan jumlah 1,5 Liter/hari. Pasien
Ket :
= Perempuan = Pasien
= Tinggal serumah
2) Tanda Vital :
3) Respirasi (B1)
Bentuk dada normal chest, tidak ada skoliosis pada susunan ruas tulang
belakang, irama nafas tidak teratur dengan jenis dispnea, terdapat retraksi
otot bantu pernafasan, perkusi thorax sonor, getaran sama kanan kiri pada
vokal premitus, menggunakan alat bantu nafas NRBM 10 Lpm, dan
terdapat suara nafas wheezing, pasien mengatakan sesak dan letih setelah
beraktivitas.
4) Kardiovaskuler (B2)
Terdapat nyeri dada, irama jantung reguler, ictus cordis teraba kuat
detik, tidak terdapat sianosis, tida terdapat clubbing finger, dan tidak ada
pembesaran JVP.
S = Skala nyeri 6
5) Persyarafan (B3)
terdapat kaku kejang dan kaku kuduk, tidak ada nyeri kepala, dan tidak
7) Pencernaan (B5)
Keadaan mulut bersih, mukosa bibir kering, terdapat caries, dan saat
BAB.
Tidak terdapat fraktur, tidak ada dislokasi, akral pucat, turgor kulit
5 5
9) Pengindraan (B7)
Pada mata tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan pasien bisa
penciuman normal, tidak ada sekret dan mukosa hidung lembab. Pada
telinga tidak ada keluhan. Perasa normal ( bisa merasakan manis, pahit,
asam, asin )
Pada pasien tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada
merasa sempurna dengan apa yang diberikan Allah SWT. Pasien sebagai
kepala keluarga dan sebagai kakek merasa sangat puas terhadap status dan
posisinya didalam keluarga. Pasien sudah mampu menjadi ayah dari anak-
anaknya, tetapi saat sakit tidak bisa mencari uang. Harapan pasien ingin
cepat sembuh dan bisa cepat pulang untuk berkumpul dengan anggota
merupakan ujian dari Allah dan memasrahkan semua kepada tim medis
islam yang taat beribadah selama di rumah dan dirumah sakit, dan pasien
Nama : Tn. H
Darah Lengkap
Neutrofil 9,0
Limfosit 2,5
Monosit 1,0
Eosinofil 0,1
Basofil 0,1
KIMIA KLINIK
LEMAK
FAAL GINJAL
PEMERIKSAAN
PATOLOGI KLINIK
JANTUNG
ELEKTROLIT
ELEKTROLIT SERUM
GULA DARAH
Gambar 3.3 Hasil Foto thorax pada pasien Infark Miokard Akut
Hasil Foto Thorax :
Kesimpulan :
Terapi
lambung, mencegah dan mengobati gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati.
jantung.
Tanggal : 27 – 12 - 2018
Umur : 50 Th
NO RM : 0038xxxx
Do : Pola Nafas
b. GCS 456
c. TTV :
TD = 130/80 mmHg
N = 100 x/menit
RR = 28 x/menit
S = 36º C
tambahan : Wheezing
pernafasan
g. Menggunakan NRBM 10
Lpm
2. Ds : Pasien mengatakan nyeri dada Iskemia Jaringan Nyeri Akut
Do :
dadanya
d. TTV :
TD = 130/80 mmHg
N = 100 x/menit
RR = 28 x/menit
S = 36º C
Do : adanya
TD = 130/80 mmHg
N = 100 x/menit
RR = 28 x/menit
S = 36º C
perawat
sebelah kiri dan sesak nafas dan konduksi elektrikal penurunan curah
Do : jantung
a. TTV :
TD = 130/80 mmHg
N = 100 x/menit
RR = 28 x/menit
S = 36º C
b. Terpasang O2 masker 10
Lpm
V1 sampai V4
3.2 MASALAH KEPERAWATAN DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
BERDASARKAN PRIORITAS
Pernyataan yang jelas tentang masalah klien dan penyebab. Selain itu harus
3.2.2.4 Resiko penurunan curah jantung b.d perubahan laju, irama, dan konduksi
elektrikal.
3.3 Rencana Keperawatan
Tabel 3.3 Intervensi keperawatan nyeri akut b.d iskemia jaringan miokard
Tabel 3.4 Intervensi Keperawatan Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot
pernafasan
2. Setelah dilakukan 1. Observasi frekuensi, 1. Mengumpulkan dan
tindakan keperawatan kedalaman pernafasan, menganalisis data pasien
selama 2 x 24 Jam dan ekspansi dada untuk memastikan
diharapkan pasien kepatenan jalan nafas
menunjukkan pola dan pertukaran gas yang
nafas efektif yang adekuat
dibuktikan dengan 2. Auskultasi suara nafas, 2. Adanya suara nafas
status respirasi tidak catat adanya suara tambahan yang abnormal
terganggu. tambahan menentukan intervensi
Kriteria Hasil : yang akan dilakukan
1) Mendemonstrasi selanjutnya oleh perawat
kan latihan nafas 3. Posisikan pasien untuk 3. Membantu ekspansi
dalam secara memaksimalkan ventilasi paru dan pernafasan
mandiri ( posisi semi fowler ) normal
2) Menunjukkan 4. Ajarkan untuk 4.Meningkatkan
jalan nafas yang melakukan deep kekuatan otot pernafasan
paten (pasien breathing exercis ( dan fungsi ventilasi paru
tidak merasa latihan nafas dalam ) serta memperbaiki
tercekik, irama secara mandiri oksigenasi jaringan
nafas, frekuensi 5. Pantau TTV tiap jam 5. Mengumpulkan dan
pernafasan dalam menganalisis data
rentang normal, kardiovaskuler,
tidak ada suara pernafasan dan suhu
nafas tambahan) tubuh pasien untuk
3) Tanda – tanda menentukan dan
vital dalam mencegah komplikasi
rentang normal ( 6. Kolaborasi pemberian 6. Meningkatkan pola
tekanan darah, O2 masker 10 Lpm pernafasan spontan yang
nadi, pernafasan optimal sehingga
) TD : Sistolik memaksimalkan
(130–139 pertukaran oksigen
mmHg), dalam tubuh
diastolik (85–89
mmHg)
N : 60–70
x/menit
RR : 16-24
x/menit
Tabel 3.5 Intervensi Keperawatan Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan
antara suplay oksigen miokard dan kebutuhan, adanya iskemia/nekrosis jaringan
miokard
NO Tujuan / Kriteria Hasil INTERVENSI RASIONAL
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Catat denyut dan 1. Menentukan
keperawatan selama 2x24 jam ritme jantung, serta respon pasien
diharapkan pasien mampu perubahan tekanan terhadap aktivitas
bertoleransi dengan aktivitas darah sebelum, dan sapat
Kriteria Hasil : selama, dan setelah mengindikasikan
1) Berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kekurangan oksigen
aktivitas fisik tanpa indikasi. Nyeri dada pada miokard,
disertai peningkatan dan sesak nafas sehingga harus
tekanan darah, nadi, mungkin terjadi. mengurangi tingkat
dan RR aktivitas, bedrest,
2) Mampu melakukan perubahan regimen
aktivitas sehari-hari pengobatan, atau
(ADLs) secara mandiri penggunaan oksigen.
3) Mampu berpindah : 2. Motivasi pasien 2. Mengurangi beban
dengan atau bantuan untuk melakukan kerja miokard dan
alat tirah baring. Batasi konsumsi oksigen,
4) Status respirasi : aktivitas yang serta mengurangi
pertukaran gas dan menyebabkan nyeri risiko komplikasi,
ventilasi adekuat dada atau respons misalnya perparahan
5) Sirkulasi status baik jantung yang buruk. infark miokard.
Berikan aktivitas Pasien tanpa
pengalihan yang komplikasi infark
bersifat nonstres. miokard didorong
untuk terlibat dalam
aktivitas yang ringan
diluar tempat tidur,
termasuk jalan-jalan
kecil 12 jam setelah
kejadian.