Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN ASUHAN KEPEPRAWATAN

(PAK)

1 Pengertian
Vertigo adalah sensasi gerak ilusi diri atau lingkungan tanpa
(Definisi)
adanya gerakan yang sebenarnya (Bhattacharyya et al., 2017.
Vertigo adalah sensasi gerakan tubuh ataupun lingkungan
disekitar dengan gejala lainnya yang bisa timbul yang utama
pada sistem otonom yang timbul karena ada gangguan pada
sisten keseimbangan tubuh oleh kondisi ataupun penyakit.

Manifestasi Klinis
Vertigo dibedakan menjadi 2, sistematik dan non sistematik,
gejala vertigo menurut (Jusuf & Wahidji, 2016) yaitu :
a.Vertigo sistematik
Pucat, Peluh dingin, Mual dan muntah
b.Vertigo nonsistematik
Rasa kepala ringan, seperti diayun, rasa seperti terapung dan
rasabergoyang yang sulit di gambarkan oleh penderita vertigo.

2 Asesmen DS :
Keperawatan
- Pasien mengatakan Pusing berputar, Kepala terasa bergoyang,
sejak 3 hari teakhir, terasa kesemutan di tangan kiri
- Pasien mengeluh nyeri dada kiri menembus punggung dan
bahu kiri, nyeri bisa ditunjuk 1 jari, tidak menjalar, hanya dirasa
di 1 titik. Nyeri dirasakan sejak 3 hari lalu. Sempat keringat
dingin saat nyeri,saat ini tidak ada keringat dingin. Nafas terasa
berat
- pasien mengatakan mual ada, muntah tidak ada.
DO :
- Tanda-tanda vital : TD: 130/80 mmHg, nadi:
82x/menit,,suhu: 36,5, RR : 20x/menit SPO2 98% spontan.
- ECG: SR 68x/menit
- CXR: Saat ini foto thorax tak tampak kelainan.
- CT-scan kepala KESAN :
*Brain parenchym tampak baik. *Tak tampak perdarahan
maupun tanda ischemia. *Slight deviasi septumnasi ke kanan.
PANDUAN ASUHAN KEPEPRAWATAN
(PAK)

*Sinus paranasalis baik.


- Laboratorium :
hs-Troponin I 1.7 /Natrium 138/Kalium 4.81/Chlorida
106/Hemoglobin * 13.7/LED 8/Leukosit 6.2/Hematokrit *
40/Trombosit 217/SGOT 28/SGPT 22/Creatinin 1.14 /eGFR *
80.6/BUN 7.1/GulaDarah Sewaktu 113
12/05/2023 AsamUrat 6.0, LDL Cholesterol *175, Trigliserida
104

- Hasil pemeriksaan Fisik :


Respirasi :
Pola nafas : Normal, Rhonki (-), Wheezing (-), batuk (-) , pilek
(-)
Kardivascular :
Warna kulit : normal, denyut nadi : teratur, sirkulasi : akral
hangat, CRT : < 2detik
Pulsasi : kuat dan regular.
Gastrointestinal:
Nafsu makan: berkurang
Abdomen : Supel , keluhan : mual (+) muntah (-)
Bising usus : 13x/menit.
Neurologi:
Kekuatan otot 5/5/5/5, tidak ada kebas
Pola eliminasi :
BAB : 1x/hari terakhir BAB tgl 11/5/2023
BAK: 5-6x/hari.
3 Diagnosa 1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala
Keperawatan
penyakit
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis
ditandai dengan pasien tampak nyeri dan menunjuk area
PANDUAN ASUHAN KEPEPRAWATAN
(PAK)

nyeri dan gelisah


3. Nausea berhubungan dengan iritasi lambung mual saat
pusing muncul

4 Kriteria setelah dilakukan interensi keperawatan 2x24jam


Evaluasi Diharapkan status kenyaman meningkat dengan kriteria hasil :
- Keluhan tidak nyaman menurun
- Gelisah menurun
- Perasaan ingin muntah menurun
- Keluhan nyeri menurun
- Gelisah cukup menurun

5 Intervensi dx. 1
Keperawatan Tehnik relaksasi
Obserasi :
Identifikasi kesediaan kemampuan dan penggunaan tehnik
relaksasi sebelumnya
Terapeutik :
Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetic
atau tindakan medis lain
Edukasi ;
Jelaskan tujuan, manfaat dan Batasan jenis relaksasi yang
tersedia
Kolaborasi :

dx. 2
MANAJEMEN MUAL (I.03117)
Observasi
Monitor mual (mis: frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
Terapeutik
Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis: bau tidak
sedap, suara, dan rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Edukasi
Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang
mual
Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis untuk mengatasi
mual (terapi music)
Kolaborasi
PANDUAN ASUHAN KEPEPRAWATAN
(PAK)

Kolaborasi pemberian obat antiemetik, jika perlu

Dx 3
MANAJEMEN NYERI (I.08238)
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
Terapeutik
Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (mis:,
kompres hangat/dingin)
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Edukasi
Ajarkan Teknik farmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

6 Informasi dan Monitor tingkat nyeri


Edukasi Latihan terapi relaksasi
7 Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah dilaksanakan
intervensi dan di bandingkan dengan luaran serta analisis
terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan.

8 Penelaah kritis Sub Komite Mutu Profesi Keperawatan


9 Kepustakaan
1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1, Jakarta Selatan: DPP PPNI.
2. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi l, Jakarta Selatan: DPP PPNI.
3. Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019. Standar Luaran
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi l, Jakarta Selatan: DPP PPNI.

Ketua Sub Komite Ketua Komite Keperawatan Direktur Mitra Keluarga


Mutu Profesi …………………..

Anda mungkin juga menyukai