DI SUSUN OLEH :
Riska Handayani
P27220020327
A. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada persendian
B. Diagnosa medis
Osteomeilitis
C. Diagnosa keperawatan
Agen pencedera biologis (patella dextra)
Data Objektif :
- Pasien nampak mengigil
- Pasien nampak meringis
- Obsevasi TTV
TD : 130/85 mmHg
N : 120 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 39oC
E. Dasar PemikiranTindakan
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). Sensori
yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau
potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan. Serangan
mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi
dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan (Asosiasi
Studi Nyeri Internasional); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga
berat hingga akhir yang dapat diantisipasi atau di prediksi. (NANDA, 2015). Nyeri kronis
serangan yang tiba-tiba atau lambat dari intesitas ringan hingga berat dengan akhir yang
dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung > 3 bulan (NANDA, 2015). Adapun
didalam keperawatan, selain melalui terapi farmakologis nyeri bisa diatasi dengan te rapi
kompres dingin sebagai pereda rasa nyeri.
Dengan pemberian aromaterapi dapat mengurangi nyeri, dibuktikan dengan
penlitian Wong Ferry (2011) mengatakan bahwa lavender yang bersifat menguatkan
system saraf dan memiliki efek sedatif yang menenangkan, aroma terapi lavender
memperlambat aktifitas system saraf, merilekskan serta meperbaiki mood dan didalam
lavender juga terdapat analgesik yang bisa mengurangi nyeri.
F. Prinsip tindakankeperawatan
SOP PEMBERIAN AROMATERAPI
Pengertian Memberikan aroma terapi lavender dengan cara
dihirup
Tujuan Menurunkanintensitasnyeri
Kebijakan Pasien yang mengalami nyeri akibat osteomilitis
Tindakan Memberikan aroma terapi lavender untuk mengurangi
intensitas nyeri
Prosedur A. Fase prainteraksi
Tindakan 1. Melakukan verifikasi program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Fase Orientasi
1. Memberikan salam terapeutik, bina hubungan saling
percaya dan menyapa nama klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Menanyakan kesiapan klien
C. Fase Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Jaga privasi sebelum memulai kegiatan dengan cara
yang baik
4. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau
fisiologi yang diinginkan seperti relaksasi,stimulasi,
konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.
5. Bantu untuk memilih posisi yang nyaman.
6. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara,
pengunjung, panggilan telepon
selamamendengarkan murottal
7. Menyiapkan aromaterapi diteteskan pada tissue 3
tetes
8. Meletakkan tissue yang telah ditetes i aromaterapi
dekat dengan hidung lalu meminta pasien
menghirup perlahan selama 10 menit
9. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau
fisiologi yang diinginkan seperti relaksasi,stimulasi,
konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.
D. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Mengontrak waktu atau menginformasikan akan
datang 2 jam lagi untuk evaluasi kembali
4. Mencuci tangan
5. Dokumentasi tindakan dalam lembar catatatan
keperawatan
G. Analisis Tindakan
H. Bahaya dilakukannyatindakan
Pada terapi murotal tidak memiliki resiko apapun.
Obektif :