1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Manajemen jalan nafas diharapkan pola nafas efektif dengan hasil : - Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman dan usaha napas) - RR dalam rentang normal (18 – 24 - Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan jaw thrust x/m) - Berikan oksigen - Tidak ada suara nafas tambahan - Monitor bunyi nafas tambahan - Tidak ada penumpukan sekret 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Manajemen Nyeri masalah nyeri teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas nyeri, skala nyeri. - Mampu mengontrol nyeri (tahu - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (mis. : TENS, penyebab nyeri, mampu akupresure, terapi musik, biofeedback, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, menggunakan teknik kompres hangat /dingin, terapi bermain) nonfarmakologi untuk mengurangi - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri nyeri) - Kolaborasi pemberian analgetik - Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen b. Pemberian Analgesik nyeri - Identifikasi riwayat alergi obat - Mampu mengenali nyeri (skala, - Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan efek yang tidak diinginkan intensitas, frekuensi, dan tanda - Jelaskan efek terapi dan efek samping obat nyeri) 3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Dukungan mobilisasi diharapkan gangguan mobilitas fisik teratasi - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya dengan kriteria hasil : - Monitor kondisi umum saat melakukan mobilisasi - Klien mampu mempertahankan - Bantu pasien dalam pemenuhan ADL fungsi gerak - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ADL - Tidak terjadi komplikasi seperti b. Teknik latihan penguatan sendi dekubitus, tromboplebitis dan - Berikan posisi tubuh optimal untuk gerakan sendi aktif atau pasif kontraktur sendi - Ajarkan latihan rentang gerak pasif - Mampu mempertahankan fungsi - Kolaborasi dengan fisioterapi tubuh 4. Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Dukungan perawatan diri diharapkan defisit perawatan diri teratasi - Monitor tingkat kemandirian pasien dengan kriteria hasil : - Bantu jika pasien tidak mampu melakukan perawatan diri - Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. Rileks, hangat dan privasi) - klien terbebas dari bau badan - menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan aktifitas - dapat melakukan aktivitas dengan bantuan
5. Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Pemantauan cairan
diharapkan tidak terjadi ketidakseimbangan - Monitor intake dan output cairan cairan dengan kriteria hasil : - Monitor kadar albumin - Terbebas dari edema - Dokumentasikan hasil pemantauan - Tidak ditemukan asites - Atur interval waktu pemantauan - Membran mukosa lembab b. Manajemen syok neurologik - Identifikasi adanya DOTS pada seluruh permukaan tubuh - Lakukan stabilisasi - Kolaborasi pemberian atropine apabila terjadi bradikardi. 6. Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Perawatan integritas kulit diharapkan tidak terjadi gangguan integritas - Identifikasi peneyebab gangguan integritas kulit kulit dengan hasil : - Ubah posisi setiap 2 jam - Tidak terjadi dekubitus - Anjurkan minum air yang cukup - Melaporkan adanya nyeri atau gangguan sensasi pada kulit D. IMPLEMENTASI : Implementasi menyesuaikan dengan diagnosa dan intervensi yang sudah dibuat. E. EVALUASI : Evaluasi menyesuaikan dengan Implementasi