UMUM DAERAH ULKUS DIABETIKUM MALINGPING PROVINSI BANTEN Ulkus diabetik merupakan luka terbuka pada permukaan kulit akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah di tungkai dan neuropati perifer akibat kadar gula darah 1 Pengertian (Definisi) yang tinggi sehingga klien sering tidak merasakan adanya luka, luka terbuka dapat berkembang menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob (Waspadji, 2009). 1. Tanda-tanda vital 2. nyeri 3. Riwayat penyakit terdahulu 4. Penyebab abses (tertusuk, terbentur dan lain- 2 Asesmen Keperawatan 5. lain) 6. Tanda-tanda infeksi 7. Pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi) 8. Adanya gangguan termoregulasi 1. Nyeri akut (D.0077) 2. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0128) 3 Diagnosis Keperawatan 3. Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) 4. Resiko Infeksi (D.0141) 1. Nyeri terkontrol (L.08063) - Skala nyeri berkurang (0-10) menjadi kurang dari 4 - Melaporkan adanya nyeri - Mengenali factor penyebab nyeri Kriteria - Melaporkan gejala pada tenaga kesehatan 4 Evaluasi/Nursing - Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan Outcome 2. Integritas kulit dan jaringan (L.14125) - Integritas kulit bias di pertahankan (sensasi, elastis, suhu, pigmentasi) - Tidak ada luka di kulit/luka berkurang - Perfusi jaringan baik - Menunjukan proses penyembuhan luka 3. Mobilitas Fisik (L.05042) - Klien meningktkan aktivitas fisik - Tidak terjadi kaku sendi - Rasa cemas untuk beraktivitas berkurang - Dapat berpindah tempat mandiri 4. Tingkat Infeksi (L.14137) - Tidak terjadi demam - Nyeri berkurang - Pemeriksaan lab menunjukan batas normal - Luka bersi, tidak terdapat cairan berbau busuk 1. Manajemen nyeri (I.08238) Observasi - Identifikasi lokasi, karakteristrik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, skala nyeri - Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri. Terapeutik - ajarkan tehnik nonfarmakologis (ajarkan terapi pijat) - Kontrol lingkungan (suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 2. Perawatan Luka (I.14564) Observasi - Monitor karakteristik luka (ukuran, warna, bau, dan drainase) - Monitor tanda-tanda infeksi (rubor, dolor, kalor, fungsialasea) 5 Intervensi Keperawatan Terapeutik - Lepaskan balutan dan plester secara perlahan - Cukur rambut di sekitar luka - Bersihkan dengan cairan NaCl atau cairan nontoksik - Bersihkan jaringan nekrotik - Tutup luka menggunakan balutan yang sesuai jenis luka - Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka - Ganti balutan luka sesuai jumlah eksudat dan drainase - Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kg/BB/Hari dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari - Berikan TENS (Stimulasi saraf transkuteneus) jika perlu Kolaborasi - Kolaborasi untuk prosedur debridement - Kolaborasi pemberian antibiotic 1. Hand higyene 2. Nutrisi tinggi protein dan kalori 6 Informasi dan Edukasi 3. Tanda gejal infeksi 4. Perawatan luka mandiri Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan NOC 7 Evaluasi serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan 8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan 1. Pedoman penyusunan panduan praktek klinis dan klinikal pathway dalam asuhan terintegrasi sesuai standar akreditasi rumah sakit. 2. Buku Standar Diagnosa Keperawatan 9 Kepustakaan Indonesia.Edisi 1.2017.jakarta 3. Buku Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Edisi 1.Cetakan II.2019.Jakarta 4. Buku Standar Intervensi Indonesia.Edisi 1. Cetakan II.Jakarta