PENGERTIAN Defenisi
Diabetes mellitus atau yang biasa disingkat DM adalah penyakit kroni
ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal yaitu gula darah sewaktu
atau lebih dari 200mg/dl, dengan kadar gula darah puasa diatas atau sama deng
mg/dl (Hestiana, 2017).
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai adanya hiperglikem
gangguan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan d
gangguan pada kerja sekresi insulin (Fatimah, 2015).
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis akibat pancreas
memprodruksi insulin dengan tidak adekuat atau tubuh tidak dapat secara
memakai insulin yang ada (Karamoy & Dharmadi, 2019).
ASESMEN Anamnesis
KEPERAWATAN 1. Identitas klien, meliputi nama klien, no. Rekam medis, tanggal/jam masuk rumah
masuk dari (poliklinik/UGD/Rumah/Lainnya), dx medis, jenis kelamin, alamat
agama, pekerjaan, pendidikan, dan status.
2. Identitas penanggung Jawab, meliputi nama, alamat, jenis kelamin, dan hubungan
klien.
Riwayat penyakit sekarang, secara umum keluhan utama pasien DM yaitu gata
pada kulit disertai luka yang tidak sembuh-sembuh, kesemutan, mata kabur,
menjadi lemah. Selain itu, klien DM biasanya juga mengeluh poliuria, po
anoreksia, mual dan muntah, berat badan menurun, kram otot, gangguan tidur/is
pusing dan sakit kepala.
Riwayat kesehatan keluarga, adanya riwayat anggota keluarga yang menderita DM.
4. Pemeriksaan fisik, meliputi:
Pemeriksaan TTV, meliputi tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu. Secara
tekanan darah dan pernafasan pada pasien DM bisa tinggi atau normal, nadi dalam
normal, sedangkan suhu akan mengalami perubahan jika terjadi infeksi.
Pemeriksaan kulit, biasanya kulit akan tampak pucat karena Hb kurang dari norm
jika kekurangan cairan maka turgor kulit akan tidak elastis. Jika sudah
komplikasi maka kulit akan terasa gatal.
Pemeriksaan kepala dan leher, meliputi bentuk kepala, keadaan rambut, biasany
terjadi pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, dan JVP (Jugular
Pressure) normal 5-2 cmH2.
Pemeriksaan jantung (Cardiovaskuler), pada keadaan parah bisa terjadi adanya keg
sirkulasi akibat penumpukan glukosa.
Pemeriksaan ekstremitas, kadang terdapat luka pada ekstremitas bawah, bisa terasa
dan bisa terasa baal.
Pola persepsi, pada pasien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persep
tatalaksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang dampak gangre
kaki diabetik, sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap diri dan kecendu
untuk tidak mematuhi prosedur pengobatan dan perawatan yang lama.
Pola nutrisi metabolik, akibat produksi insulin yang tidak adekuat atau adanya de
insulin maka kadar gula darah tidak dapat dipertahankan sehingga menim
keluhan sering kencing, banyak makan, banyak minum, berat badan menuru
mudah lelah. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya gangguan nutr
metabolisme yang dapat mempengarui status kesehatan pasien DM.
Pola tidur dan istirahat, istirahat cenderung tidak efektif karena pasien mengalami
nyeri pada kaki yang luka, sehingga pasien mengalami kesulitan tidur.
Persepsi dan konsep diri, adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh menye
penderita mengalami gangguan pada gambaran diri. Luka yang sukar sembuh, la
perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan menyebabkan
mengalami kecemasan dan gangguan peran pada keluarga (self esteem).
Peran hubungan, luka gangren yang sukar sembuh dan berbau menyebabkan pe
malu dan cenderung menarik diri dari pergaulan.
Nilai kepercayaan, adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubu
luka pada kaki tidak menghambat penderita dalam melaksanakan ibadah
mempengarui pola ibadah penderita.
Pemeriksaan Penunnjang
o Tingkat Nyeri
Nyeri berkurang dengan skala 0(dari 0-10)
Pasien tidak mengeluh nyeri
Pasien tampak tenang
Pasien dapat tidur dengan tenang
Frekuensi nadi dalam batas normal (60-100 x/menit)
Tekanan darah dalam batas normal (120/80 mmHg)
RR dalam batas normal (16-20 x/menit)
o Kontrol Nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan mana
nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
KEPERAWATAN
Observasi :
1. Kaji TTV Pasien
2. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
Nursing :
4. Berikan asupan cairan oral
Edukasi :
5. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Kolaborasi :
6. Kolaborasi dalam pemberian obat diabetik)
Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Nursing :
5. Bersihkan luka dengan NaCl atau pembersih nontoksik
6. Pasang balutan sesuai jenis luka
7. Pertahankan teknik steril saat pembersihan luka
8. Ganti balutan dan drainase
Edukasi :
9. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
10. Jelaskan terkait penyakit yang diderita
11. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi :
12. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat atau saleb (jika perlu)
EVALUASI 1. Evaluasi Kadar glukosa darah (GDS, GD2PP) dalam batas normal
2. Tidak terjadi nyeri, skala nyeri :0/0
3. Balance cairan dalam batas normal / target yang ditentukan
4. IMT dalam batas normal, tidak terjadi defisit nutrisi
5. Tidak terjadi masalah gangguan integritas kulit
6. Tidak terjadi masalah gangguan rasa nyaman dan gangguan pola tidur
7. Nilai elektrolit dalam batas normal
8. Risiko infeksi menurun