Anda di halaman 1dari 8

Nama : Yusril Alfani

Kelompok :5
Prodi : Ners
Pembimbing : Ns. Abdul Gowi, M.Kep. SP.Kep J

SOAL KASUS UJIAN PRA KLINIK (HARI KE-1)

Silakan dianalisa kasus-kasus berikut, untuk selanjutnya jawablah pertanyaan berikut dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Gunakan referensi SDKI, SLKI dan SIKI.
Waktu mengerjakan tugas: 2 kasus x 60 menit
Waktu responsi : 2 kasus x 15-30 menit

KASUS 1
Seorang pasien berusia 35 tahun, mengeluh sesak nafas dan batuk-batuk. Pasien tampak
gelisah, nafas cuping hidung. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi
104 x/ menik, RR 28 / menit dan suhu 37,5 derajat C. Batuk disertai sputum purulen, dalam
jumlah banyak dan sulit dikeluarkan. Terdengar bunyi ronkhi dan rales. Klien memiliki
riwayat merokok aktif sejak 10 tahun yang lalu.
Bersadarkan kasus tersebut :
1. Tentukan masalah keperawatan prioritas ! (berdasarkan SDKI)
2. Tentukan Luaran dari masalah tersebut diatas ! (berdasarkan SLKI)
3. Tentukan Intervensi apa saja yang dapat dilakukan untukmegatasi masalah diatas !
(berdasarkan SIKI)
4. Uraikan 2 macam Intervensi Keperawatan berdasarkan SIKI yaitu Terapi Oksigen dan
Penghisapan Jalan Nafas !

KASUS 2
Seorang pasien laki-laki, post operasi Laparatomi e.c. Appendicitis Perforasi hari ke 3,
mengeluh kesakitan terutama di lokasi luka operasi. Skala nyeri 5, TD 140/80 mmHg, Nadi
100 x/menit, RR 28 x/ menit. Pasien terlihat gelisah, meringis kesakitan, mata kemerahan
karena sulit tidur. Pasien telah mendapat terapi analgetik, namun efek terapi habis setelah 3
sd 4 jam pasca terapi. Tramadol 3 x 100 mg, ketorolac 3 x 1 ampul.
Bersadarkan kasus tersebut :
1. Tentukan 2 masalah keperawatan prioritas ! (berdasarkan SDKI)
2. Tentukan Luaran dari masalah tersebut diatas ! (berdasarkan SLKI)
3. Tentukan Intervensi apa saja yang dapat dilakukan untuk megatasi masalah diatas !
(berdasarkan SIKI)
4. Uraikan 2 macam Intervensi Keperawatan berdasarkan SIKI yaitu Manajemen Nyeri (non
farmakologik dan farmakologik menggunakan prinsip 12 benar)!

JAWABAN
SOAL 1
Diagnosa (SLKI) Intervensi (SIKI) Uraian Intervensi
Bersihan Bersihan - Terapi oksigen Terapi Oksigen (I.01026)
jalan nafas Jalan Nafas (I.01026) Terapiutik:
tidak (L.01001) - Bersihan jalan nafas - Bersihkan sekret pada
efektif (I.01020) mulut, hidung dan trakea,
(D.0001) - Latihan batuk jika perlu
b/d sputum efektif (I.01006) - Perhatikan kepatenan
berlebih - Manajemen jalan jalan napas
napas (I.01012) - Siapkan dan atur peralatan
- Pemantauan pemberian oksigen
respirasi (I.01014) - Berikan oksigen
tambahan, jika perlu
- Tetap berikan oksigen
saat pasien ditransportasi
- Gunakan perangkat
oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas
pasien

Edukasi:
- Anjurkan pasien dan
keluarga cara
menggunakan oksigen di
rumah

Kolaborasi:
- Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
- Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas dan
atau tidur
Penghisapan Jalan Napas
(I.01020)
Observasi:
- Identifikasi kebutuhan
dilakukan penghisapan
- Auskultasi suara napas
sebelum dan setelah
dilakukan penghisapan
- Monitor dan catat warna,
jumlah dan konsistensi
Sekret

Terapiutik:
- Gunakan teknik aseptik
(mis. gunakan sarung
tangan, kaca mata atau
masker, jika perlu)
- Gunakan prosedural steril
dan disposable
- Gunakan teknik
penghisapan tertutup,
sesuai indikasi
- Pilih ukuran kateter
suction yang menutupi
tidak lebih dari setengah
diameter ETT Lakukan
penghisapan mulut,
nasofaring, trakea dan
atau endotracheal tube
(ETT)
- Berikan oksigen dengan
konsentrasi tinggi (100%)
paling sedikit 30 detik
sebelum dan setelah
tindakan
- Lakukan penghisapan
lebih dari 15 detik
- Lakukan pengisapan ETT
dengan tekanan rendah
(80-120 mmHg)
- Lakukan pengisapan
hanya di sepanjang ETT
untuk meminimalkan
invasive
- Hentikan pengisapan dan
berikan terapi oksigen jika
mengalami kondisi-
kondisi seperti bradikardi,
penurunan saturasi
- Lakukan kultur dan uji
sensitifitas sekret, jika
perlu

Edukasi:
- Anjurkan melakukan
teknik napas dalam,
sebelum lakukan
pengisapan di
nasothacheal
- Anjurkan bernapas dalam
dan pelan selama insersi
kateter suctio
SOAL 2
No Diagnosa Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI) Uraian Intervensi
Keperawatan
(SDKI)
1. Nyeri akut bd Tingkat nyeri - Manajemen Manajemen Nyeri
post op (L.08066) nyeri
lataratomi Kriteria Hasil: - Pemberian Tindakan
- Keluhan analgetic Observasi
nyeri - Manajemen efek - Identifikasi lokasi,
menurun samping obat karakteristik, durasi,
(5) - Perawatan frekuensi, kualitas,
- Meringis kenyamanan intensitas nyeri
menurun - Terapi distraksi - Identifikasi skala
(5) nyeri
- Sikap - Identifikasi faktor
protektif yang memperberat
menurun dan memperingan
(5) nyeri
- Gelisah - Monitor keberhasilan
menurun terapi komplementer
(5) yang sudah diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgetic

Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis,
akupresure, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat atau
dingin, terapi
bermain)
- Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)

Edukasi
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetic dengan
menggunakan prinsip 12
benar pemberian obat
- Benar pasien
- Benar obat
- Benar dosis
- Benar cara pemberian
- Benar waktu
- Benar dokumentasi
- Benar pendidikan
kesehatan perihal
medikasi klien
- Hak klien untuk
menolak
- Benar pengkajian
- Benar evaluasi
- Benar reaksi terhadap
makanan
- Benar reaksi dengan
obat lain
2. Gangguan pola Pola tidur - Dukungan tidur Dukungan Tidur
tidur bd post (L.85045) - Edukasi
lataratomi Kriteria Hasil: aktivitas/istirahat Tindakan
Keluhan sulit - Dukungan Observasi
tidur menurun kepatuhan - Identifikasi pola
(5) program aktivitas dan tidur
Keluah sering pengobatan - Identifikasi faktor
terjaga (5) - Manajemen pengganggu tidur
Keluah tidak lingkungan (fisik atau psikologis)
puas tidur - Terapi relaksasi - Identifikasi makanan
menurun (5) dan minuman yang
Keluhan pola mengganggu tidur
tidur berubah (mis. kopi, teh,
menurun (5) alkohol, makan
Keluhan mendekati waktu
istirahat tidak tidur, minum banyak
cukup menurun air sebelum tidur)
(5)
Terapeutik
- Modifikasi
lingkungan (mis.
pencahayaan,
kebisingan, suhu,
matras, dan tempat
tidur)
- Lakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan (mis.
pijat, pengaturan
posisi, terapi
akupresur)
- Sesuaikan jadwal
pemberian obat atau
tindakan untuk
menunjang siklus
tidur terjaga

Edukasi
- Anjurkan
menghindari
makanan atau
minuman yang
mengganggu tidur
- Ajarkan faktor-faktor
berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur (mis.
psikologis, gaya
hidup, sering berubah
shift bekerja)
- Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi
lainnya

Anda mungkin juga menyukai