Intervensi Pendukung
I.01015 ”Pemberian Obat
Inhalasi”
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi,
interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai
dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa oba
- Monitor tanda vital dan nilai
laboratorium sebelum pemberian
obat, jika perlu
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksisitas,
dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip 6 benar (pasien,
obat, dosis, waktu, rute,
dokumentasi)
- Kocok inhaler selama 2-3 detik
sebelum digunakan
- Lepaskan penutup inhaler dan
pegang terbalik
- Posisikan inhaler didalam mulut
mengarah ke tenggorokan dengan
bibir ditutup rapat
Edukasi
- Anjurkan bernapas lambat selama
penggunaan nebulizer
- Anjurkan menahan napas selama
10 detik
- Anjurkan ekspirasi lambat
melalui hidung atau dengan bibir
mengkerut
- Ajarkan pasien dan keluarga
tentang cara pemberian obat
- Jelaskan jenis obat, alasan
pemberian, tindakan yang
diharapkan, dan efek samping
obat
- Jelaskan faktor yang dapat
menurunkan dan meningkatkan
efektifitas obat
menurun) Terapeutik
- Minimalkan stimulus dengan
- Demam 4 (cukup
menyediakan lingkungan yang
menurun)
tenang
- Nilai rata-rata
- Berikan posisi semi fowler
tekanan darah 4
- Hindari manuver Valsava
(cukup membaik) - Cegah terjadinya kejang
- Kesadaran 4 (cukup - Hindari penggunaan PEEP
membaik) - Hindari pemberian cairan IV
- Tekanan darah hipotonik
sistolik 4 (cukup - Pertahankan suhu tubuh normal
membaik)
- Tekanan darah Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi
diastolik 4 (cukup
dan anti konvulsan, jika perlu
membaik)
- Kolaborasi pemberian diuretik
- Refleks saraf 4
osmosis, jika perlu
(cukup membaik)
- Kolaborasi pemberian pelunak
tinja, jika perlu
I.06198 “Pemantauan Tekanan
Intrakranial”
Observasi
- Identifikasi penyebab
peningkatan TIK (mis. Lesi,
gangguan metabolisme, edema
serebral)
- Monitor peningkatan TD
- Monitor pelebaran tekanan nadi
(selisih TDS dan TDD)
- Monitor penurunan frekuensi
jantung
- Monitor iregulitas irama napas
- Monitor penurunan tingkat
kesadaran
- Monitor perlambatan atau
ketidaksimetrisan respon pupil
- Monitor tekanan perfusi serebral
Terapeutik
- Ambil sampel drainase cairan
serebrospinal
- Kalibrasi transduser
- Perhatikan sterilitas sistem
pemantauan
- Pertahankan posisi kepala dan
leher netral
- Atur interval pemantauan, jika
perlu
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Intervensi Pendukung
“Pemantauan Tanda Vital”
Observasi
- Monitor tekanan darah
- Monitor nadi (frekuensi,
kekuatan, irama)
- Monitor pernapasan (frekuensi,
kedalaman)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor oksimetri nadi
- Monitor tekanan nadi (selisih
TDS dan TDD)
- Identifikasi penyebab perubahan
tanda vital
Terapeutik
- Atur interval pemantauan sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
I.02067 “Pencegahan
Perdarahan”
Observasi
- Monitor tanda dan gejala
perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/
hemoglobin sebelum dan setelah
kehilangan darah
- Monitor tanda-tanda vital
ortostatik
- Monitor koagulasi (mis.
Prothrombin time (PT), Partial
Thromboplastin Time (PTT),
fibrinogen, degradasi fibrin
dan/atau platelet)
Terapeutik
- Pertahankan bed rest selama
perdarahan
- Batasi tindakan invasif, jika
perlu
- Gunakan kasur pencegahan
dekubitus
- Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
- Anjurkan menggunakan kaos
kaki saat ambulansi
- Anjurkan meningkatkan asupan
cairan untuk menghindari
konstipasi
- Anjurkan menghindari aspirin
atau antikoagulan
- Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
- Anjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan, jika
perlu
- Kolaborasi pemberian produk
darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian pelunak
tinja, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesik, Jika Perlu
Intervensi Pendukung
I.01007 “Latihan Pernapasan”
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan
latihan pernapasan
- Monitor frekuensi, irama dan
kedalaman napas sebelum dan
sesudah latihan
Terapeutik
- Sediakan tempat yang tenang
- Posisikan pasien nyaman dan
rileks
- Tempatkan satu tangan di dada
dan satu tangan di perut
- Pastikan tangan di dada mundur
ke belakang dan tangan di perut
maju ke depan saat menarik
napas
- Ambil napas dalam secara
perlahan melalui hodung dan
tahan selama tujuh hitungan
- Lakukan konsekuensi yang telah
ditetapkan jika tidak melakukan
perilaku yang diharapkan
- Modifikasi konsekuensi dan
harapan peilaku, jika perlu
- Turunkan limit setting jika
perilaku pasien mendekati
perilaku yang diharapkan
Edukasi
- Jelaskan manfaat dan
konsekuensi perilaku yang
diharapkan
Intervensi Pendukung
I.12426 “Edukasi Perawatan
Kulit”
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dari media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
- Anjurkan menggunakan tabir
surya saat berada diluar rumah
- Anjurkan minum cukup cairan
- Anjurkan mandi dan
menggunakan sbun secukupnya
- Anjurkan menggunakan
pelembab
- Anjurkan melapor jika ada lesi
kulit yang tidak biasa
- Anjurkan membersihkan dengan
air hangat daerah oerianal selama
periode diare
Intervensi Pendukung
I.03121 “Pemantauan Cairan”
Observasi
- Monitor frekuensi dan nadi
- Monitor frekuensi napas
- Monitor tekanan darah
- Monitor berat badan
- Monitor elastisitas atau turgor
kulit
- Monitor jumlah, warna dan berat
jenis urine
- Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan
sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
I.02067 “Pencegahan
Perdarahan”
Observasi
- Monitor tanda dan gejala
perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/
hemoglobin sebelum dan setelah
kehilangan darah
- Monitor tanda-tanda vital
ortostatik
- Monitor koagulasi (mis.
Prothrombin time (PT), Partial
Thromboplastin Time (PTT),
fibrinogen, degradasi fibrin
dan/atau platelet)
Terapeutik
- Pertahankan bed rest selama
perdarahan
- Batasi tindakan invasif, jika
perlu
- Gunakan kasur pencegahan
dekubitus
- Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
- Anjurkan menggunakan kaos
kaki saat ambulansi
- Anjurkan meningkatkan asupan
cairan untuk menghindari
konstipasi
- Anjurkan menghindari aspirin
atau antikoagulan
- Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
- Anjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk
darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian pelunak
tinja, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
- Rujuk ke program rehabilitai
jantung
D.0111 a.
Defisit
pengetahuan
brhubungan
dengan
L.03020 I.02068 “Pencegahan Syok”
D.0039
Setelah dilakukan Observasi
Risiko syok
tindakan asuhan 1. monitor status kardiopulmonal
hipovolemia
keperawatan selama (frekuensi dan kekuatan nadi,
b.d
2x24 jam diharapkan frekuensi napas, TD, MAP)
kehilangan
ketidakcukupan aliran 2. Monitor status oksigenasi
cairan secara
darah ke jaringan tubuh, (oksimetri, nadi, AGD)
aktif (luka
yang dapat 3. Monitor status cairan
bakar)
mengakibatkan disfungsi (masukan dan haluaran, turgor
seluler yang mengancam kulit, CRT)
jiwa meningkat, dengan 4. Monitor tingkat kesadaran dan
kriteria hasil : respon pupil
- Kekuatan nadi 3 5. Periksa riwayat alergi
(sedang) Terapeutik
- Output urine 4 - Berikan oksigen untuk
(cukup meningkat) mempertahankan saturasi
- Saturasi oksigen 3 >94%
(sedang) - Perisapan intubasi dan
- Akral dingin 4 ventilasi mekanis, jika perlu
(cukup menurun) - Pasang jalur IV, jika perlu
- Pucat 4 (cukup - Pasang kateter urin untuk
menurun) menilai produksi urin, jika
- Tekanan darah
sistolik 4 (cukup perlu
membaik) - Lakukan skin test untuk
- Tekanan darah mencegah alergi
diastolik 4 (cukup Edukasi
membaik) - Jelaskan penyebab/ faktor
- Frekuensi nadi 3 risiko syok
(sedang) - Jelaskan tanda dan gejala awal
syok
- Anjurkan melapor jika
menemukan/ merasakan tanda
dan gejala awal syok
- Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian IV, jika
perlu
- Kolaborasi pemberian tranfusi
darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antiinflamasi, jika perlu
I.03121 “Pemantauan Cairan”
Observasi
- Monitor frekuensi dan
kekuatan nadi
- Monitor frekuensi napas
- Monitor tekanan darah
- Monitor berat badan
- Monitor waktu pengisian
kapiler
- Monitor elastisitas atau turgor
kulit
- Monitor jumlah, warna dan
berat jenis urine
- Monitor kadar albumin dan
protein total
- Monitor hasil pemeriksaan
serum (mis. Osmolalitas
serum, hematokrit, natrium,
kalium, BUN)
- Monitor intake dan output
cairan
- Identifikasi tanda-tanda
hipovolemia (mis. Frekuensi
nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa
kering, volume urine
menurun, hematokrit
meningkat, haus, lemah,
konsentrasi urin meningkat,
berat badan menurun dalam
waktu singkat)
- Identifikasi tanda-tanda
hipovolemia (mis. Dispnea,
edema perifer, edema
anasarka, JVP meningkat,
CVP meningkat)
- Identifikasi faktor risiko
ketidakseimbangan cairan
(mis. Prosedur pembedahan
mayor, trauma/ perdarahan,
luka bakar,)
Terapeutik
- Atur interval waktu
pemantauan sesuai kondisi
pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Intervensi Pendukung
I.03116 “Manajemen
Hipovolemia”
Observasi
- Periksa tanda dan gejala
hipovolemia (mis. frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa
kering, volume urine menurun,
hematokrit
Terapeutik
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan posisi modified
Trendelenburg
- Berikan asupan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
- Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan
IV isotonis (mis. NaCl, RL),
jika perlu
- Kolaborasi pemberian cairan
IV hipotonis (mis. glukosa
2,5%, NaCl 0,4%), jika perlu
- Kolaborasi pemberian cairan
koloid (mis. albumin,
plasmanate), jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk
darah, jika perlu
-
D.0080 L.09093 I.09314 “Reduksi Ansietas”
ansietas Setelah dilakukan asuhan Observasi
berhubungan keperawatan selama Identifikasi Saat Tingkat