Muncul masalah
keperawatan berdasar data
2. Diagnosa
Masalah yg
Keputusan klinis tentang respons mungkin akan
individu, keluarga atau komunitas muncul di EHR
terhadap masalah kesehatan yang aktual
dan potensial atau proses kehidupan Faktor etiologi yang
(NANDA Internasional, 2007 dalam Perawat mungkin muncul
Potter dan Perry, 2009). menyesuaikan data
yang tersaji dengan
kondisi klien
Perawat membuat
keputusan diagnostik
dengan ilmu keperawatan
3. Perencanaan
Perawat merumuskan
Perawat menetapkan tujuan dan hasil perencanaan berkaitan
dengan NOC dalam EHR
yang diharapkan bagi klien dan
menetapkan intervensi keperawatan.
Pada perencanaan dibutuhkan pemikiran Pilih NOC yang sesuai dgn diagnosis
kritis dalam menentukan prioritas
tindakan yang akan diberikan kepada
klien (Potter dan Perry, 2009).
2. Dokumentasi dalam catatan keperawatan elektronik harus komprehensif, akurat, tepat waktu
dan jelas dalam mengidentifikasi pemberiaan perawatan
3. Meng-entry data dilakukan oleh perawat yang melakukan perawatan, bukan oleh staf lain
4. Memasukkan data yang telah dibuat kemudian disimpan dalam catatan keperawatan elektronik
merupakan bagian permanen dari rekaman dan tidak dapat dihapus.
ELEMEN DOKUMENTASI
KEPERAWATAN BERBASIS IT
Salah satu sistem pendokumentasian keperawatan berbasis teknologi adalah
Electronic Health Record (EHR) atau Electronic Medical Record (EMR) atau
Electronic Nursing Record (ENR) atau Electronic Patient Record (EPR) yaitu
sebuah “sistem”, yang berarti hardware, software, manusia, kebijakan, dan proses
yang bekerja sama untuk mengumpulkan data dan menyediakan informasi dan
mendukung keputusan kepada profesi kesehatan (dan pengguna lain yang berlaku)
kapanpun dan dimanapun informasi tersebut dibutuhkan (Margret A, 2005).
Sistem EHR mulai diterapkan di rumah sakit di Indonesia
dan lebih dikenal sebagai Rekam Medik Elektronik (RME).
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
tujuan pengelolaan rekam medis adalah untuk
menunjang tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang
didukung oleh suatu sistem pengelolaan rekam medis
yang cepat, tepat, bernilai dan dapat dipertanggung
jawabkan.
MANFAAT PENGGUNAAN
SISTEM EHR:
1. Meningkatkan kualitas dan kenyamanan perawatan pasien
1. Rumah Sakit Charitas Palembang pada tahun 2002, di Rumah Sakit Charitas Palembang, SIM
memang sudah digunakan dalam proses pendokumentasian proses keperawatan.
2. Rumah Sakit Fatmawati Jakarta pada tahun 2004. Penerapan SIM di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta
baru sebatas untuk menentukan rencana keperawatan.
3. RSUD Banyumas, telah menerapkan sistem pendokumentasian yang hampir sama, meski baru
menerapkan sistem penyusunan proses keperawatan sebatas diagnosa dan intervensi berdasarkan NIC-
NOC.